ANALISA SARINGAN AGREGAT
KASAR DAN HALUS
JADWAL PELAKSANAAN.
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat :
TUJUAN PERCOBAAN.
Tujuan Umum
Setelah selesai praktikum ini diharapkan kepada mahasiswa dapat menentukan presentase perbandingan agregat kasar dan agregat halus menjadi komposisi agregat gebungan yang ideal dengan gradasi yang baik sebagai campuran.
Tujuan Khusus
Setelah selesai melaksanakan praktikum pengujian bahan ini diharapkan agar mahasiswa :
Dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah kerja yang benar.
Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan analisa saringan agregat dengan benar sesuai fungsinya masing – masing.
Dapat menentukan ukuran maksimum dari agregat yang dipakai.
Dapat menentukan gredasi agregat halus dan gredasi agregat kasar dengan menggunakan hasil dari analisa saringan.
DASAR TEORI.
Analisa saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar dan agregat halus menjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.
Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu :
Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan ( diaduk, dialirkan, dan didapatkan) yang mempunyai tingkat workability yang tinggi.
Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
Untuk mendapatkan baton yang betul – betul padat.
Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat.
Untuk mendapatkan komposisi campuran ( gabungkan ) analisa agregat kasar dan agregat halus dalam bentuk ideal.
Ukuran merupakan pengelompoka besar butir agregat yang dianalisa.
Berdasarkan besar saringan tersebut yang dipakai untuk campuran adalah :
Saringan 37
Saringan 19,5
Saringan 9,5
Saringan 4,75
Saringan 2,36
Saringan 1,18
Saringan 0,6
Saringan 0,3
Saringan 0,15
Saringan 0,075
Pan
Dan saringan yang digunakan untuk agregat halus adalah :
Saringan 4,75
Saringan 2,36
Saringan 1,18
Saringan 0,6
Saringan 0,3
Saringan 0,15
Saringan 0,075
Pan
Bentuk – bentuk gradasi agregat :
Well gradet ( bergradasi baik ).
Gap gradet ( bergradasi terputus ).
Uniform gradet ( bergradasi beragam ).
Gradasi agregat halus sangat penting peranannya dalam suatu konstruksi yang berkualitas karena gradasi ini berpengaruh terhadap sifat beton.
Adapun sifat beton itu adalah :
Terhadap beton keras.
Bila beton segar sukar untuk didapatkan, maka akan terjadi gradasi sehingga menghasilkan beton kropos dan tidak kedap terhadap air, banyak rongga yang menyebabkan kekuatan dan ketahanan beton berkurang.
Terhadap beton segar.
Mempengaruhi sifat kohesif.
Sebagai kontrol terhadap agregat.
Mempengaruhi jumlah air pencampur dan jumlah PC untuk suatu campuran beton.
Mempengaruhi kelecakan.
Mempengaruhi keadaan permukaan.
Ukuran maksimal agregat ada 3, yaitu 40, 30, dan 10 mm. Tujuan mendapatkan ukuran maksimal agregat adalah untuk mengetahui batas gradasi.
Batas gradasi maksimum 10 mm.
NO
#
BATAS GRADASI
1
9,6
100
2
4,8
30 – 75
3
2,4
20 – 60
4
1,2
15 – 46
5
0,6
12 – 34
6
0,3
3 – 20
7
0,15
1 – 6
Batas gradasi maksimal 20 mm.
NO
#
BATAS GRADASI
1
19,5
100
2
9,6
45 – 75
3
4,8
29 – 49
4
2,4
23 – 42
5
1,2
15 – 42
6
0,6
9 – 20
7
0,3
2 – 13
8
0,15
1 – 3
Batas gradasi maksimal 40 mm.
NO
#
BATAS GRADASI
1
38
100
2
19,5
50 – 75
3
9,6
35 – 60
4
4,8
23 – 47
5
2,4
18 – 37
6
1,2
12 – 30
7
0,6
7 – 23
8
0,3
3 – 15
PERALATAN DAN BAHAN.
Peralatan.
Saringan untuk agregat kasar no. 19,5 s/d Pan.
Saringan untuk agregat halus no. 4,75 s/d Pan.
Sendok semen.
Timbangan digital.
Oven.
Bahan.
Pasir ( agregat halus ) sebanyak 1000 gr.
Kerikil ( agregat kasar ) sebanyak 1500 gr.
PROSEDUR PELAKSANAAN.
Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pengujian ini.
Timbang agregat halus sebanyak 1000 gr dan agregat kasar sebanyak 1500 gr.
Keringkan kedua agregat tersebut dengan oven selama ± 24 jam.
Masukkan agregat halus kedalam saringan No. 4,74 s/d Pan dan agregat kasar kedalam saringan No. 19,5 s/d Pan.
Getarkan ayakan dengan mesin vibrator selama 15 menit.
Masing – masing agregat yang tertahan di saringan ditimbang dengan timbangan digital.
DATA DAN ANALISA.
Untuk memperoleh % agregat halus dan % agregat kasar secara analisis digunakan rumus sebagai berikut :
Yh= ya+yb ( 100-x)100
Yh= yax+yb2
Dimana : Ya : nilai % lolos saringan 4,75 pada agregat halus.
Yb : nilai % lolos saringan 4,75 pada agregat kasar.
Ya' : nilai batas atas gradasi.
Ya' : nilai batas bawah gradasi.
Yh : nilai pada pertemuan saringan 4,75 dangaris ideal.
ANALISIS SARINGAN AGREGAT KASAR
Kelompok : .................................. Tanggal : .................................
Jurusan : .................................. Asisten : .................................
No
Ukuran Saringan
Berat Agregat (gr)
Jumlah Berat Tertahan
% Tertahan
% Kelolosan
1
63,5
0
0
0
100
2
37,5
33
33
13.47
86.94
3
19,5
111
144
58.78
70.61
4
12,5
29
173
70.62
58.78
5
9,5
40
213
86.95
13.47
6
Pan
32
245
100
0
Anggota : Persetujuan Asisten
Nanda Prayoga.
Nanung Saeful Bayan.
Romadhon.
( .................................................. )
ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS
Kelompok : .................................. Tanggal : .................................
Jurusan : .................................. Asisten : .................................
No
Ukuran Saringan
Berat Agregat (gr)
Jumlah Berat Tertahan
% Tertahan
% Kelolosan
1
4.75
19
19
1.36
100
2
2.36
25
44
3.15
93.92
3
1.18
59
103
7.37
40.27
4
0.6
155
258
18.45
18.45
5
0.3
305
563
40.27
7.37
6
0.075
750
1313
93.92
3.15
7
Pan
85
1398
100
1.36
Anggota : Persetujuan Asisten
Nanda Prayoga.
Nanung Saeful Bayan.
Romadhon.
( .................................................. )
GAMBAR PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN ANALISA SARINGAN
Persiapan Peralatan dan bahan
Persiapan Peralatan dan bahan
Ambil Agregat di lapangan sebanyak ± 500 gr
Ambil Agregat di lapangan sebanyak ± 500 gr
Oven Agregat selama ± 1 jam
Oven Agregat selama ± 1 jam
Pisahkan butiranya dengan palu karet
Pisahkan butiranya dengan palu karet
PAN
PAN
Saring agregat dengan menggunakan saringan yang telah di susun dari urutan yang paling besar sampai PAN selama 15 menit.Hitung % berat agregat yang tertahan diatas masing-masing saringan.
Saring agregat dengan menggunakan saringan yang telah di susun dari urutan yang paling besar sampai PAN selama 15 menit.
Hitung % berat agregat yang tertahan diatas masing-masing saringan.
KesimpulanPengolahan data
Kesimpulan
Pengolahan data
SKEMA PROSEDUR PELAKSANAAN ANALISA SARINGAN ( SEIVE ANALYSIS )
PersiapanP: Ayakan # 4,75 Pan,mesin,vibrator,oven,timbanganSiapkan Agregat
Persiapan
P: Ayakan # 4,75 Pan,mesin,vibrator,oven,timbangan
Siapkan Agregat
Perhitungan dan PelaporanPelaporan Data hasil pengujianPelaporan Data hasilPengolahan dataPengujianPenimbanganP: Mesin vibrator, ayakan C: Bersihkan ayakan dan susun sesuai urutanya, ayak srelama 15 menitPengayakanOven agregat Selama ± 24 JamP: Timbangan digitalPenimbangan agregatC: Tanah dari Test Pitss
Perhitungan dan Pelaporan
Pelaporan Data hasil pengujian
Pelaporan Data hasil
Pengolahan data
Pengujian
Penimbangan
P: Mesin vibrator, ayakan C: Bersihkan ayakan dan susun sesuai urutanya, ayak srelama 15 menit
Pengayakan
Oven agregat Selama ± 24 Jam
P: Timbangan digital
Penimbangan agregat
C: Tanah dari Test Pit