SYARAT KEMURNIAN Kemurnian baku
· Kemurnian baku (standard of purity ) merupakan ungkapan yang menyatakan senyawa bebas dari senyawa asing atau batas toleransi maksimum terhadap cemaran/ senyawa asing yang masih diperbolehkan. · Senyawa dikatakan murni, bila senyawa tersebut bebas dari senyawa asing atau mengandung senyawa asing dalam batas yang diperbolehkan. · Kemurnian senyawa obat sangat erat kaitannya dengan khasiat dan keamanan penggunaannya. Contoh pernyataan kemurnian baku
— Senyawa sejenis. akukan penetapan dengan cara kromatogra!i lapis tipis, dst. — "emaran secara kromatogra!i. "emaran total tidak lebih dari #,$% dan cemaran masing& masing tidak lebih dari $,'%. — ir, etode *, +idak lebih dari #,$%. #,$%. — Susut pengeringan. +idak +idak lebih dari ,$%, lakukan pengeringan pada pada suhu -$' o selama # jam. — Sisa pemijaran. +idak +idak lebih dari $,-%. — ogam berat, etode ***. +idak +idak lebih dari #$ bpj. — "emaran senyawa organik mudah menguap. menguap. etode , , emenuhi syarat. — Selenium. +idak +idak lebih dari $ bpj Asal senyaa asing!"emaran
0ahan asal atau bahan baku pembuatan pembuatan 1roses sintesis atau isolasi 2asil urai bahan bahan yang tidak stabil 2asil antara yang tidak sempurna sempurna dihilangkan pada saat pemurnian pemurnian atau diubah menjadi menjadi hasil utama. 2asil reaksi samping yang tidak sempurna dihilangkan. Saat penyimpanan
"emaran udara Serangga, tikus, ulat dan binatang lainnya. Tan#a kemurnian
·
Kadar senyawa utamanya -$$%.
· empunyai tetapan !isika (suhu lebur, suhu didih, indeks bias, rotasi jenis) yang unik bukan rentang dan sesuai dengan pustaka (data base). +anda kemurnian dan derajat kemurnian ini sangat sulit dicapai, karena proses pemurnian dan pemisahan belum tentu tuntas sempurna menghilangkan semua cemaran/senyawa asing. Sehingga senyawa dimungkinkan masih terdapat sejumlah 3 ke"il4 senyawa asing. Tingkat!#era$at kemurnian
5erajat kemurnian senyawa ditentukan oleh tiga hal, yaitu6 -. Kegunaan dari senyawa tersebut, misalnya pro analisis, pharmaceutical grade, pure, teknis, dll. #. Kandungan cemaran yang masih diperkenankan, misalnya kadar air, susut pengeringan, logam berat, dll. . Kandungan bahan akti!/utama, misalnya mengandung tidak kurang dari 78,$% dan tidak lebih dari -$-,$% dihitung terhadap 9at yang telah dikeringkan. Sesuai dengan persyaratan *1+:KS dan keamanan yang lebih ketat, maka derajat kemurnian bahan akan berubah menjadi ketat lagi, terlebih lagi bagi senyawa yang digunakan dalam pengobatan. %emeriksaan Kemurnian
5erajat kemurnian suatu senyawa dapat dtetapkan melalui uji penetapan kadar senyawa akti!/utamanya dan atau uji kemurnian. ;ji kemurnian merupakan pengujian kualitati!, semi kuantitati! dan kuantitati! senyawa asing/cemaran yang masih ada atau diduga ada dalam senyawa yang diuji.
Kespesi!ikan reaksi kimia yang digunakan. Kepekaan reaksi. 1engawasan terhadap kesalahan personal, yang dapat diatasi dengan cara sebagai berikut6
-. elakukan uji reaksi negati!. #. elekukan uji pembandingan dengan larutan pembanding yang mengandung cemaran dalam kadar tertentu seperti yang dipersyaratkan monogra!i. . elakukan penetapan kuantitati! cemaran yang dimaksud 'enis senyaa asing!"emaran
-. Cemaran anorganik (kation dan anion/radikal asam). #. Cemaran organik (bahan organik asing6 hasil urai, senyawa antara, hasil samping, dll) . Cemaran umum, meliputi kadar air, susut pengeringan, sisa pemijaran/kadar abu dan kemurnian kromatogra!i. =. >esidu pelarut/senyawa mudah menguap (. Cemaran )rganik
Senyawa asing/cemaran organik dalam 9at berasal dari hasil urai, senyawa asam atau basa bebasnya, senyawa antara, senyawa sejenis atau hasil samping reaksi sintesis atau isolasi yang tidak sempurna dihilangkan pada saat pemurniannya. 0eberapa senyawa asing bersi!at toksis atau memberikan e!ek yang lain yang berbeda dengan 9at utamanya maka keberadaannya harus diuji untuk menjamin khasiat dan keamanannya. 1engujian terhadap adanya senyawa asing dan cemaran dimaksudkan untuk membatasi senyawa demikian sampai pada jumlah yang tidak mempengaruhi 9at pada kondisi penggunaan biasa.
A. Meto#e kimia
1engujian adanya cemaran organik dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi kimia yang khas dan peka. ?ejala yang diamati adalah hasil reaksi yang dapat diamati6 pembentukan warna, endapan atau tidak terjadi reaksi (3no visual reaction4). Kadang&kadang hasil reaksi dilanjutkan dengan analisis lanjut untuk dihitung kadarnya. 1engujian secara kimia sangat sulit karena jenis dan kadarnya sangat sedikit. 5i samping itu si!at reakti@itasnya kadang&kadang sama dengan 9at yang diuji.
"ontoh 6 -. ;ji alkaloida lain ( dari ko!ein). Pada larutan jenuh dingin dalam air, tambahkan 1 ml larutan kalium tetraiodo hidrargirat (II): tidak terbentuk endapan . #. ;ji ko!ein, teobromin dan paraAantin (dari teo!ilin). Kocok !! mg "at dengan # ml kalium hidroksida encer P atau amonia encer: larutan tetap jernih . . =&amino!enol (dalam parasetamol). $idak lebih dari !,!!#% diukur setelah direaksikan dengan pereaksi natrium nitroprusida basa, setelah &! menit 'arna biru tidak lebih tua dari larutan pembanding yang mengandung parasetamol dan aminofenol* *. U$i batas
-. "emaran senyawa pereduksi6 adanya aldehid, keton atau gula dalam suatu bahan obat.
#. . =. '.
Kontaminasi oleh senyawa tidak jenuh. Kontaminasi senyawa peroksida. Kontaminasi metanol dalam etanol "emaran alkaloida lain
Contoh U$i batas alkaloi#a lain Contoh u$i kontaminasi obat sintetik oleh senyaa antara . C. %enetapan kuantitati+
B Ketika cemaran/senyawa asing tidak diketahui secara khusus dan uji batas dengan cara kimia tidak dapat digunakan dalam menunjukkan adanya pencemaran, maka penetapan kadar cemaran umum dapat dilakukan. B
"ara ini digunakan untuk penetapan6 -. #. . =. '. C. D.
0atas bahan yang tidak larut 0atas bahan terlarut 0atas lengas dan bahan menguap pada -$'o 0atas bahan tidak menguap 0atas sisa pemijaran 0atas susut pemijaran Kadar abu
0atas bahan tidak larut 1engujian dilakukan melalui uji kejernihan larutan dalam pelarut tertentu. isalnya6 Senyawa barbiturat larut seperti Eatrium barbiturat harus diuji adanya bahan yang tidak larutnya yaitu senyawa asam barbiturat. 1engujian dilakukan dengan cara melarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu6 seharusnya terbentuk larutan jernih tidak boleh ada partikel yang tidak melarut. 0ahan yang tidak melarut dapat diukur kadarnya dengan cara !iltrasi, endapan yang tersisa di atas !ilter ditimbang setelah dikeringkan. %enetapan ka#ar air ,(-(/
— Sebagian besar bahan berupa senyawa hidrat atau mengandung air dalam bentuk terserap. Fleh karena itu penetapan kadar air penting untuk memenuhi standar. — +ergantung bahannya, dalam masing&masing monogra!i tercantum metode penetapan kadar air dalam bahan. —
B
erupakan jumlah bahan yang dapat menguap pada pengeringan dalam o@en -$' o.
B 0eberapa 9at dapat menyerap lengas pada permukaan selama penyimpanan. danya air lengas ini dapat memicu pertumbuhan bakteri atau reaksi penguraian seperti hidrolisis yang mengakibatkan mutu 9at menurun. B
Kadar air lengas perlu dibatasi dan dikontrol.
B Kalau bahan yang menguap pada pengujian itu hanyalah air, maka susut pengeringan akan sama dengan kadar airnya. B +etapi kalau tidak sama, maka berarti ada komponen lain dalam 9at yang menguap pada o -$' tersebut. %enetapan susut pengeringan 0((1(2
+ara botol timbang dangkal dengan tutupnya yang telah dikeringkan selama $ menit pada kondisi percobaan. asukkan 9at uji kedalam botol timbang tersebut dan timbang seksama botol beserta isinya (kurang lebih - H # g 9at), perlahan&lahan permukaan 9at diratakan sehingga merupakan tumpukan setinggi ' H -$ mm. asukkan ke dalam o@en pengering, buka tutupnya dan biarkan didalam o@en lalu dikeringkan pada suhu (I#) dan selama waktu yang telah ditetapkan monogra!i. 1ada saat o@en dibuka, segera botol ditutup dan keluarkan dari o@en dan masukkan ke dalam desikator sampai suhunya mencapai suhu kamar. +imbang botol beserta isi dan tutupnya hingga bobot tetap. Susut pengeringan dapat dihitung dari selisih bobot 9at sebelum dan sesudah dikeringkan. Sisa pemi$aran
0atas ini diterapkan pada tiga jenis senyawa yaitu6 -. Senyawa yang menguap sempurna pada saat pemijaran tanpa ada residu. #. Senyawa yang terdekomposisi pada saat pemijaran dan meninggalkan residu (hasil dekomposisinya) . Senyawa yang dikontaminasi oleh cemaran anorganik yang akan meninggalkan residu pada saat pemijaran (berupa logam oksida). 1enetapan sisa pemijaran B
+ara krus platina atau silika yang telah dipijar selama - jam pada kondisi percobaan.
B
asukkan - g 9at kedalam krus lalu ditimbang beserta isinya.
B
1anaskan di atas api kecil sampai terjadi pengarangan sempurna. 5inginkan
B
+eteskan - ml asam sul!at pekat dan panaskan lagi sampai asap putih menghilang.
B
1ijarkan dalam tanur 8$$o sampai arang habis terbakar.
B
Keluarkan krus dari tanur, masukkan dalam desikator dan dinginkan sampai suhu kamar.
B +imbang hingga bobot tetap. Sisa pemijaran merupakan selisih bobot krus setelah dipijar dengan bobot krus kosong. 1enetapan kuantitati! lainnya 1enetapan kuantitati! lainnya pada pengujian kemurnian adalah penetapan bilangan kimia dalam sampel berupa minyak dan lemak (lihat GF) yaitu6 -. #. . =. '.
0ilangan sam 0ilangan 1enyabunan 0ilangan :ster 0ilangan 2idroksil 0ilangan iodida
3. Meto#e spektro+otometri
1engujian adanya cemaran organik dalam senyawa obat dapat dilakukan berdasarkan pada pengukuran serapan di daerah ; atau *S, atau kadar cemaran setelah direaksikan dengan suatu pereaksi yang spesi!ik. 1engujian yang dilakukan6 -. 1erbandingan serapan pada dua panjang gelombang (-/#) #. 2arga serapan pada satu panjang gelombang. . 1enetapan kadar cemaran setelah direaksikan dengan pereaksi spesi!ik secara spektro!otometri. Contoh pengu$ian "emaran se"ara spektro+otometri
-. Perbandingan serapan pada dua panjang gelombang* 1ada !enoksi metilpenisilina6 arutkan kurang lebih -$$ mg dalam ' ml larutan natriumm bikarbonat 1, encerkan dengan air hingga '$$ ml. ;kur serapan - cm larutan pada #C8 nm dan #D= nm. 1erbandingan serapan pada #C8 nm terhadap #D= nm tidak kurang dari -,#- dan tidak lebih dari -,#=. *
+arga serapan pada satu panjang gelombang*
Untuk oksitetrasiklin6 Spektrum ultra@iolet dalam asam klorida $,$-E menunjukkan maksimum pada #C8 dan ' nm. Serapan - cm larutan $,$$-% dalam asam klorida $,$-E pada #C8 nm adalah $,D sampai $,=$, dan pada ' nm adalah $,#D sampai $,#7.
. Penetapan kadar cemaran, setelah direaksikan dengan suatu pereaksi khas.
Ka#ar p4Amino+enol bebas #alam %arasetamol6 asukkan ',$ g 9at ke dalam labu takar -$$,o ml, larutkan dalam D' ml campuran metanol&air (-6-), tambahkan ',$ ml larutan natrium nitroprusida basa. :ncerkan dengan campuran metanol&air (-6-) hingga tanda. 0iarkan selama $ menit. ;kur serapan larutan ini dan larutan p&amino!enol yang dibuat dengan cara yang sama pada D-$ nm. enggunakan ',$ ml larutan natrium nitroprusida basa sebagai blangko.
=. Penetapan kadar senya'a utuhbebasnya* *etametason bebas5 +idak lebih dari -,$%. arutkan #',$ mg dalam air #',$ ml. 1indahkan ',$ ml larutan ke dalam corong pisah, ekstraksi tiga kali masing&masing dengan #' ml kloro!orm. Kumpulkan sari dan uapkan serta residunya dilarutkan dalam metanol hingga #',$ ml. ;kur serapan pada #7 nm. 2itung 0etametason bebas dengan rumusJ ,#' . E. Meto#e Kromatogra+i
0erkat keunggulan yang dimilikinya, teknik kromatogra!i sering digunakan untuk mendeteksi adanya cemaran organik. Kromatogra!i lapis tipis, kromatogra!i gas, dan kromatogra!i cair kinerja tinggi ketiganya direkomendasikan oleh beberapa Garmakope, termasuk G* *. K+ lebih banyak dipakai karena lebih cepat, sederhana dan tidak memerlukan keahlian yang khusus. E.(. Kromatogra+i lapis tipis
1rosedur umum pengujian kemurnian dengan K+ adalah6 -. 5i mana struktur cemaran diketahui. "emaran yang dimaksud merupakan hasil urai atau senyawa utuhnya. 0eberapa Garmakope telah mencantumkan cemaran&cemaran yang dimaksud (lihat 01 dan ;S1). #. 5i mana struktur cemaran belum diketahui strukturnya, masih prakiraan saja belum sempurna dinyatakan. 0iasanya 9at yang berasal dari alam (tumbuhan dan !ermentasi) Cemaran su#ah #iketahui.
;ji batas dengan K+ berdasarkan pada uji pembandingan kromatogram larutan pekat bahan yang diuji dengan larutan encer cemaran yang telah diketahui. *ntensitas dari bercak dari cemaran pada kromatogram bahan yang diuji dibandingkan dengan intensitas bercak cemaran pada lempeng yang sama. 0ercak cemaran pada larutan bahan yang diuji tidak boleh seintensi! bercak pada larutan cemaran pada kromatogram yang sama. Contoh5
B
-ji batas epianhidrotetrasiklin
.ase diam 6 silika gel/tanah silika yang telah dicuci dengan asam 2" disuspensikan dalam poliglikol =$$ dalam gliserol dan Ea :5+ $,- E p2 D lalu dibuat lapis tipis diatas lempeng kaca. dan dibacam dalam larutan amonium klorida 1. .ase gerak 6 "ampuran Ea :5+ p2 D, etil asetat, kloro!orm dan aseton (-6-6). Penampak bercak 6 lampu ; CC nm. /arutan -ji 6 larutan $,-% tetrasiklin dalam metanol. /arutan baku cemaran6 larutan =&epianhidrotetrasiklin $,$$'%. +asil amatan6 Kecuali bercak utama terdapat bercak yang tidak lebih intensi! dari bercak baku cemaran.
1ada G* *, prosedur bukan K+ tetapi kromatogra!i kolom dengan sistem yang mirip (lihat --L, hal 7#C). B
0emaran hidrokortison dalam hidrokortison asetat .
0ercak yang dibuat dari ' M larutan -% hidrokortison asetat dan bercak lain pada lempeng yang sama 'M larutan $,$-% hidrokortison, lempeng dikembangkan dalam bejana yang berisi campuran metilenklorida&eter&metanol&air (DD6-'686-,#). 0ercak diamati di bawah lampu ;. 2asil kalau intensitas bercak analit lebih kuat daripada bercak cemaran, maka 9at uji tidak memenuhi syarat uji batas. 0atas yang dipersyaratkan adalah N$,$-/-O A -$$ J -% hidrokortison yang masih boleh ada dalam bahan baku hidrokortison asetat. Kalau struktur "emaran ti#ak #iketahui
B
0eberapa senyawa tercemari oleh cemaran yang tidak diketahui strukturnya.
B ;ntuk mengujinya dilakukan penotolan bercak dari larutan pekat dan larutan yang encer (hasil pengenceran tertentu). B isalnya uji kodein hasil ekstraksi dari poppy opium, dibuat bercak -$M larutan =,$% kodein, $,$C% kodein (larutan #) dan $,$=% kodein (lar utan ). empeng dikembangkan dalam bejana berisi campuran etanol&sikloheAan&amonia -,'% (D#6$6C). 0ercak disemprot dengan larutan 5ragendor!!. B 2asil amatan6 +idak boleh ada bercak kedua selain bercak utama yang lebih intensi! dari bercak larutan #. +idak boleh ada bercak selain bercak kedua yang mempunyai >! lebih besar dari bercak larutan . B
0atas dua cemaran itu adalah6 a. cemaran * J $,$C/= A -$$ J -,'% b. cemaran ** J $,$=/= A -$$ J -,
%$ U$i K6T untuk "emaran umum
B ;ji cemaran umum yang tertera pada monogra!i digunakan untuk menilai pro!il cemaran suatu bahan. ;ji cemaran tersebut menggunakan K+=8-L, hal 7=D. B
Gase diam digunakan silika gel 1 setebal $,#' mm.
B
Gase gerak sesuai tertera pada monogra!i
B 1enampak bercak 6 bermacam&macam sesuai monogra!i ( ada ## jenis penampak bercak K+ dalam G* *). B
1engamatan 6 +idak ada bercak lain selain dari bercak utama.
CEMARAN SENYA7A )R8ANIK MU3A9 MEN8UA%
B 5iuji dengan kromatogra!i gas. G* * memuat prosedur uji cemaran senyawa organik mudah menguap =D-L, hal 7=. B etode khusus yang digunakan dan jenis metode yang diperlukan diuraikan di dalam masing&masing monogra!i. B Pang termasuk cemaran mudah menguap adalah antara lain pelarut organik dan gas yang digunakan dalam pembuatan bahan baku atau proses pembuatan sediaan dan sterilisasi atau cemaran hasil urai bahan baku. B
Cemaran mu#ah menguap: antara lain5
-. #. . =. '. C. D. 8.
:tilen dioksida (batas -$ bpj) 5imetil anilin (dalam bupi@akain) etilen klorida (dalam tablet salut) ?lutaraldehida (dalam !ilm polimer) 0en9ena (batas -$$ bpj) Klororo!orm (batas '$ bpj) -,= dioksan ( batas -$$ bpj) +rikloroetilen (batas -$$ bpj)
1rosedur 01 untuk penetapan residu pelarut %rose#ur K8 untuk "emaran mu#ah menguap
0ermacam&macam prosedur/metode yang dilakukan dalam G* * adalah etode * hingga metode *, dan metode khusus untuk metilen klorida. +eadspace analysis, 5alam prosedur ini sampel ditempatkan dalam @ial yang bertutup karet kuat bersama&sama pelarut yang tidak menguap misalnya air. ial dipanaskan dan dikocok hingga setimbang dan sebuah alat suntik diinjeksikan ke dalam @ial tsb lalu disedot sejumlah - ml gas yang ada di atas campuran tsb. Kemudian diinjeksikan ke kromatogra! gas. 1engambilan sampel pada headspace analysis
Kemurnian kromatogra!i B Kemurnian kromatogra!i adalah uji kemurnian yang dilakukan dengan kromatogra!i (K+, K"K+ dan K?). B ;ji dengan K"K+ dapat dilakukan dengan dua cara yaitu prosedur di mana cemaran belum diketahui strukturnya dan prosedur dimana cemaran sudah diketahui prosedurnya.