BAB II LANDASAN TEORI
A. Penger Pengertia tian n sumber sumber dana dana
Sumber dana adalah sebuah produk perbankan yang dijual sebagai modal dari bank, dan bank berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk menunjang kemajuan bank melalui produk-produk dari bank tersebut. Hal ini sesuai dengan fungsi bank bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang, tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mendapatkan keuntungan. Dana untuk membiayai operasionalnya dapat diperoleh dari berbagai sumber, perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjam (titipan) dari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Disamping itu untuk membiayai operasionalnya, operasionalnya, dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri, yaitu dengan menerbitkan atau menjual saham, perolehan dana dapat disesuaikan juga dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut. Jika tujuannya untuk kegiatan sehari-hari jelas beda sumbernya, dengan bank yang hendak melakukan investasi baru atau untuk perluasan suatu usaha, jadi tergantung dari pada tujuan dana tersebut.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dana Dana yang yang bersum bersumber ber dari dari bank bank itu itu sendir sendiri. i.
Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang saham. Apabila saham belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru tersebut dipasar modal. Disamping itu pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum digunakan. Secara garis besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari : a. Setoran modal dari pemegang saham. b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. c. Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
Keuntungan sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas. Sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana
lainnya, dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asal dapat memberikan bunga dan fasilitas menarik lainnya, sumber dana ini tidak sulit untuk diperoleh. Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk : a. Simpanan giro b. Simpanan tabungan c. Simpanan deposito
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya. Sumber dana yang ketiga ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencariaan sumber dan pertama dan kedua diatas. Pencariaan dari sumber ini relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Sementara dana yang diperoleh dari sumber dana ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu. b. Pinjaman antar bank (call money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif lebih tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri, merupakan pinjaman yang diperoleh dari perbankan dari pihak luar negeri. d. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan
kepada pihak yang
berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan. Dalam bab ini pembahasan lebih ditekankan kepada sumber dana dari masyarakat luas, hal ini disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling penting bagi bank. Sumber dana dari pihak ketiga ini disamping mudah untuk mencarinya juga tidak sulit, asal bank tersebut dapat menarik minat para penyimpan deengan menerapkan strategi yang dimilikinya.
B. Macam-macam sumber dana.
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan nomor 10 tahun 1998 pasal 6, berisi tentang kegiatan usaha bank umum adalah melakukan kegiatan usahanya dengan cara konvensional dan dapat juga dengan berdasarkan syariah, jika sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Undang-Undang Pokok Perbankan nomor 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Dari definisi tersebut peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional dengan prioritas kepada koperasi, pengusaha kecil dan menengah, serta berbagai lapisan masyarakat tanpa adanya diskriminasi, sehingga akan memperkuat struktur perekonomian nasional. Demikian pula bank perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam rangka meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasi setiap kantor cabang. Undang-Undang ini memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendirikan bank yang menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk pemberian kesempatan kepada bank umum untuk membuka kantor cabangnya yang khusus melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah. Pada PT.BRI (Persero) Tbk.Unit Sawangan, ada beberapa produk yang merupakan sumber dana yaitu sebagai berikut : 1. Tabungan. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998, “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi dapat tidak dapat ditarik dengan Cek, Bilyet Giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.” 2. Giro. Pengertian giro menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998, “Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro dan sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.” 3. Deposito. Pengertian deposito menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun 1998, “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.”
C. Pengertian tabungan dan macam-macam tabungan 1. Pengertian tabungan.
Pengertian Sumber dana adalah sebuah produk perbankan yang dijual sebagai modal dari bank, dan bank berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk menunjang kemajuan bank melalui produk-produk dari bank seperti : Giro, Tabungan, dan Deposito. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan No.10 tahun
1998, “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan Cek, Bilyet Giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.”
2. Macam-macam tabungan
a. Macam-macam tabungan secara umum. 1) Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional)
Yaitu tabungan yang tidak terkait dengan untuk jangka waktu dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, sebanyak dua kali dalam sebulan dalam keadaan memaksa. Tabanas ini terdiri dari : (a). Tabanas umum Tabungan yang berlaku bagi perseorangan yang dilakukan secara sendiri oleh penabung yang bersangkutan. (b). Tapelpram (Tabungan Pelajar, Pemuda, Pramuka) Tabanas
khusus
yang
dilakukan
secara
kolektif
melalui
organisasi pemuda,sekolah, dan satuan pramuka. 2) Taska (Tabungan Asuransi Berjangka). Yaitu tabungan yang berhubungan erat dengan dengan asuransi jiwa dan jaminan bagi si penabung serta penyetorannya dilakukan setiap bulan. 3) Tabungan ONH (Ongkos Naik Haji) Setoran Ongkos Naik Haji atas nama calon jamaah haji yang bersangkutan, dimana besarnya ongkos naik haji dan setoransetoran dimuka berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan setiap bulannya. 4) Tabungan lainnya Tabungan yang dilaksanakan oleh masing-masing bank dengan ketentuan yang dibuat oleh Bank Indonesia.
b. Macam-macam tabungan pada PT.BRI (Persero) Tbk. Unit Sawangan.
Adapun macam-macam tabungan pada PT.BRI (Persero) Tbk. Unit Sawangan adalah sebagai berikut :
1. BRITAMA. Salah satu jenis tabungan masyarakat di BRI yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat serta frekuensi pengambilannya tidak dibatasi sepanjang saldonya mencukupi. 2. Simpedes. Simpanan
masyarakat
yang
diperuntukkan
bagi
penabung
perorangan maupun non perorangan yang dapat disetor dan ditarik diseluruh Kanca / Kacapem / Unit serta tidak dibatasi dalam jumlah maupun frekuensinya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
D. Manfaat dan tujuan tabungan. 1. Manfaat tabungan.
Adapun manfaat masyarakat menyimpan sebagian dananya dibank adalah sebagai berikut : a. Merupakan sarana penyimpanan uang yang aman dari tindak perampokan, pencurian, dan bencana alam. b. Penarikan dibank dapat dilakukan setiap saat
selama saldonya
mencukupi. c. Sebagai cadangan dan bekal dimasa yang akan datang.
d. Untuk mendapatkan keuntungan dari bunga yang ditawarkan oleh pihak bank, dengan menyimpan uangnya di bank maka masyarakat mengharapkan adanya imbalan dari jasa tabungan tersebut, imbalan tersebut dapat berupa bunga tabungan atau adanya undian berhadiah yang diselenggarakan oleh pihak bank.
2. Tujuan tabungan.
a. Untuk memupuk kekayaan, dengan menyimpan uangnya berarti masyarakat menimbun kekayaan di bank. Penyimpanan uang ini dimaksudkan untuk mempermudah pertukaran atau transaksi disaat sekarang atau dimasa yang akan datang. b. Untuk menghadapi kemungkinan yang tidak terduga sebelumnya atau berjaga-jaga. Setiap orang tidak akan menduga akan kejadian yang berlaku dimasa yang akan datang, adakalanya kejadian dimasa yang akan datang memerlukan uang yang lebih banyak. c. Untuk menghindari resiko yang terjadi, apabila orang menyimpan uangnya dirumah maka banyak sekali kemungkinan resiko yang akan terjadi.