STUDI KELAYAKAN BISNIS
J-CO
KELOMPOK 3
1. INDAH ANGGRAINI
B1022151069
2. WAHYUNI DWI PERMATASARI B1022151066 3. NOVITA
B1022151068
4. HERU PRASETYO PERMANA
B1023141037
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018
i
BAHASA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang membahas tentang J-CO. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang J-CO ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pontianak,
September 2018
Kelompok 3
KELOMPOK 4
i
BAHASA INDONESIA
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………....... Kata Pengantar ……………………………………………………............i Daftar Isi …………………………………………………….................. …………………………………………………….....................ii ...ii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………1 B. Sejarah Studi Kelayakan Bisnis ………………………………......……2 BAB II PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan J.CO Donuts & Coffee a.1. Sejarah J.CO Donuts & Coffee....................................................... Coffee.............................................................2 ......2 a.2. Visi & Misi ……………………………………………………….......4 a.3. Biodata Pemilik ………………………………………................ ………………………………………....................…5 ....…5 a.4. Struktur Organisasi ……………………………………………….......7 B. Aspek Hukum................................... Hukum.......................................................... ............................................... ............................................8 ....................8 C. Aspek Lingkungan Hidup....................................... Hidup.............................................................. .............................................9 ......................9 D. Aspek Pasar dan Bauran Ba uran Pemasaran ............................................................. ..................................................................9 .....9 d.1. Produk yang Dihasilkan Menu Andalan Produk ……………………..9 d.2. Keunggulan Produk ....................……………………………………12 d.3. Pesaing Bisnis ………………………………………………............13 d.4. Analisis SWOT ……………………………………………..............14 E. Aspek Ekonomi........................... Ekonomi.................................................. ............................................... ...............................................14 .......................14 F. Aspek Sosial.......................................... Sosial.................................................................. ............................................... .....................................15 ..............15 G. Aspek Politik........................................ Politik................................................................ ............................................... .....................................16 ..............16
KELOMPOK 4
ii
BAHASA INDONESIA
H. Aspek Produksi................................. Produksi........................................................ .............................................. .........................................17 ..................17 I. Aspek Manajemen................................... Manajemen.......................................................... ............................................... ....................................22 ............22 J. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.......................................... Manusia........................................................23 ..............23 K. Aspek Keuangan............................... Keuangan....................................................... ............................................... ........................................24 .................24 L. Konsep J.Co Donuts & Coffee …………………………….............................26 M. Gerai J.Co Pertama Kali ……………………………………………..............26 BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………...........27 PENUTUP ………………………………………………………………........…28 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..........29
KELOMPOK 4
iii
STUDI KELAYAKAN BISNIS
BAB1 PENDAHULUAN Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan gaya hidup yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan sehingga perusahaan harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan industri makanan cepat saji (fast food) atau restoran food&beverage memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis. Hal ini disebabkan karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, terutama pada era globalisasi seperti saat ini dengan gaya hidup yang semakin modern. Sehingga banyak perusahaan seperti ini yang melakukan analisa studi kelayakan bisnis untuk melihat dan menganalisa dalam berbagai aspek sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada, dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan perusahaan. Restoran J.CO Donuts & Coffee saat ini merupakan salah satu restorant atau toko yang melayani dan meawarkan produk-produk donut dengan varian rasa yang beraneka ragam, dan produk lainnya seperti seperti minuman coffee dan yogurt. yogurt. Di era globalisasi dengan perkembangan gaya hidup yang semakin modern, J.CO Donuts & Coffee harus melakukan berbagai inovasi varian produk yang ditawarkan dan varian rasa donut yang ada yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat tetap diminati konsumen. Untuk mengetahui hambatan serta mendapatkan informasi tentang Perusahaan J.CO maka perlu dilakukan pembahasan secara terinci, dalam hal hal itu izinkan Kelompok 3 memaparkanny memaparkannya. a.
KELOMPOK 3
1
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Pengertian Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis yaitu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru (Husein Umar : 2003). 2003). Menurut Subagyo (2008 : 6) Studi Kelayakan Bisnis adalah studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha. Menurut Yacob Ibrahim (2009 : 1) Studi Kelayakan Bis nis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek. Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam pengembangan sebuah usaha.
BAB II PEMBAHASAN A. PROFIL PERUSAHAAN J.CO DONUTS & COFFEE A.1. Sejarah J.C.O Donuts & Coffee
Jco Donuts & Coffee atau lebih dikenal dengan sebutan JCO merupakan salah satu anak perusahaan Johnny Andrean Group yang bergerak dibidang food & beverage, yang didirikan oleh Johnny Andrean, pada tanggal 26 Juni 2005, berpusat di Jalan Meruya Selatan 68, Kebun Jeruk, Jakarta Jakarta Barat. JCO diilhami dari donat USA. Beliau yang sering melakukan perjalanan KELOMPOK 3
2
STUDI KELAYAKAN BISNIS
bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, beliau ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi beliau mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas. Dengan demikian Johnny Andrean memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Beliau memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses proses produksi. Pada 26 Juni 2005, JCO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, JCO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru. Demikian pula dengan jumlah karyawan yang bekerja pada PT. Jco Donuts & Coffee pada awal berdirinya terdapat 10 orang, pada akhir tahun 2010 lebih dari 5.000 orang karyawan dipekerjakan, dan perkembangan terakhir menginformasikan bahwa hingga pertengahan tahun 2011 ini lebih dari 7.000 orang bekerja pada perusahaan tersebut. Meskipun terhitung perusahaan pemula Jco sudah banyak diminati oleh masyarakat, jika dilihat dari antrian customer di setiap toko Jco. Dari tahun ke tahun perusahaan ini terus semakin berkembang menjadi salah satu perusahaan food & beverage yang terkemuka di Indonesia. Meskipun terhitung perusahaan baru, banyak perkembangan yang terjadi pada perusahaan ini dari awal berdiri hingga sekarang. Pada awal tahun 2011 Jco memperbesar perusahaan ke luar negeri yaitu Malaysia dan Singapura, serta di China pada awal tahun 2010. Pada awalnya perusahaan ini hanya mempunyai satu toko yaitu di
KELOMPOK 3
3
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Supermall Karawaci, Tangerang atau dengan disebut KCI, memasuki keenam tahun berdirinya perusahaan ini kini telah mempunyai 103 toko yang tersebar di Indonesia dan luar negeri, diantaranya : 83 toko di Indonesia, 18 toko di Malaysia, 3 toko di Singapura dan 1 toko di China. Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.
A.2. Visi dan Misi
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi:
Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka te rkemuka
Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi:
Menyediakan Menyedia kan kualitas kualita s premium donat dan kopi
Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh sungguh-sungguh
Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai KELOMPOK 3
4
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat
A.3. BIODATA PEMILIK
Johnny Andrean merantau ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya. Ia mengawali karirnya di dunia entrepreneur dengan membuka sebuah salon di ujung utara Jakarta. Hingga sekarang, Johnny Andrean sudah membuka hampir 200 salon di seluruh Indonesia. Salah satunya mungkin di sebelah rumah Anda. Ayah empat anak ini mengaku bahwa bisnisnya di dunia salon tidak selalu mulus. Problem terbesar yang ia hadapi adalah bagaimana menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di salonnya. Maka, Johnny mendirikan sekolah, dimana stylist tamatan sekolahnya telah dibekali dengan kemampuan yang diperlukan untuk ditempatkan pada salon-salonnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga menjalin hubungan yang erat dengan setiap karyawannya. “Kami memberikan mereka gaji yang baik, bonus, komisi, namun setiap orang membutuhkan perhatian, karena orang lain selalu bisa membayar mereka lebih banyak.” Hubungan yang erat ini pula yang membantu mereka melalui tragedi Mei 1998. Kala itu, 19 salonnya jadi korban penjarahan pasca lengsernya Presiden Soeharto. “Dalam satu tahun Anda hanya bisa membuka 4 atau 5 salon. Tapi dalam semalam, hilang 19,” katanya. “Saya mengatakan pada karyawan kami bahwa kita harus bisa menghadapinya bersama-sama. Maka kami berpindah pindah di antara salon yang masih beroperasi. Tidak ada yang komplain, meskipun mereka kehilangan sebagian komisi mereka. ”
KELOMPOK 3
5
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Membangun BreadTalk
Belum puas, Johnny kemudian membeli hak waralaba BreadTalk. Ia percaya bahwa bisnisnya kali ini tidak jauh berbeda dari salon, karena sebagaimana
hairdressing,
BreadTalk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat.
BreadTalk juga ia sebut-sebut sebagai “premier boutique bakery”. Gerai-gerai terbuka dan transparan ala BreadTalk lebih tampak seperti toko pakaian Italia daripada sebuah bakery. Hal ini mungkin merupakan sebuah strategi yang cerdas, sebab selain konsumen bisa melihat proses produksi, aroma rotinya dapat menyebar di area mall dan menarik lebih banyak mulut yang berair karenanya. Hingga kini, Anda dapat dengan mudah menemukan gerai-gerai BreadTalk beroperasi di mall-mall di Indonesia. Indonesia. Mendirikan J.Co
Lagi-lagi, kemudian Johnny membuka satu bisnis lain di industri beverage, beverage, kali ini yang diserangnya adalah donat. Awalnya ia hendak menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk, yakni membeli hak waralaba
KELOMPOK 3
6
STUDI KELAYAKAN BISNIS
dari luar negeri. Namun hal ini urung dilakukannya karena ia merasa donat luar negeri kurang memenuhi standarnya. Maka, tahun 2005 ia mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Ia rela melakukan survei dan riset ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa karena ia tahu bahwa salah satu obsesinya adalah menjadi menjadi pemain global. Mengadopsi gerai terbuka seperti halnya BreadTalk, J.Co berhasil menarik sambutan yang luar biasa dari pasar. Awalnya, banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba asing. Sebab saat itu konsep open kitchen belum umum di Indonesia. Namun, J.Co adalah produk asli Indonesia, yang mana hingga kini, ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di Indonesia dan telah merambah ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura. Rencananya, ia juga telah menyiapkan konsep kafe J. Lato. Bahkan, ia sudah mengirimkan tim risetnya ke Remini da n Bologna. “Remini itu pusat gelato paling enak,” katanya. “Saya akan ciptakan gelato dengan rasa ketan item. Ini orisinil rasa Indonesia”. A.4. STRUKTUR ORGANISASI
KELOMPOK 3
7
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Keterangan: J.CO DONUTS AND COFFEE memiliki bentuk organisasi garis (line ( line organization), organization), yaitu pelaksanaan instruksi perintah berjalan secara vertikal mengikuti garis instruksi dari atas ke bawah. Secara umum, organisasi garis dapat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi dimana wewenang dan perintah dari atasan langsung ke bawahan, dan sebaliknya tanggung jawab bawahan langsung kepada atasan hingga ke puncak pimpinan J.CO.
B. ASPEK HUKUM
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 24), untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukan aspek lain. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan prosedur lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Aspek ini penting karena sebelum usaha tersebut dijalankan, semua prosedur berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan telah dipenuhi terlebih dahulu. Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2012 : 34)
Bentuk Badan Usaha, Ada beberapa jenis badan hukum yang lazim di
Indonesia, misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi yayasan, Firma (Fa), dan lain-lainnya. Kebanyakan perusahaan yang akan melakukan suatu investasi merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya.
Bukti Diri, Kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh
kelurahan setempat yang dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Tanda Daftar Perusahaan, Pe rusahaan, Setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia,
haruslah membuat surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing. masing-masing. KELOMPOK 3
8
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Nomor Pokok Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal
yang penting diteliti. Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP adar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah sesuai dengan Undang Undang Dasar negara negara Indonesia.
Izin-izin Perusahaan, Izin-izin perdagangan meliputi Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
C. ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut:
Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat. Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat s etempat.
D. ASPEK PASAR DAN BAURAN PEMASARAN
D.1. Produk yang Dihasilkan Menu Andalan Produk
J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis KELOMPOK 3
9
STUDI KELAYAKAN BISNIS
produk yang ditawarkan. Produk-produk Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.
Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown J Crown Oreo, Da D a Vin Cheez, Mona M ona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan m asih banyak lagi. Produk Yang Dipasarkan :
KELOMPOK 3
10
STUDI KELAYAKAN BISNIS
KELOMPOK 3
11
STUDI KELAYAKAN BISNIS
B.2. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN J.CO Dunuts & COFFEE
Keunggulan :
1. Perusahaan memiliki brand image yang kuat 2. Usaha yang dijalankan dalam jangka panjang 3. Anggaran yang tidak terbatas 4. Staf yang telah berpengalaman
Kelemahan :
1. Harga yang lebih mahal 2. Pelayanan yang kurang baik 3. Pelayanan yang tidak ramah 4. Kurang higienis
KELOMPOK 3
12
STUDI KELAYAKAN BISNIS
D.3. PESAING BISNIS
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin ‘Brands telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak
berdiri
dengan
beberapa
jenis
produk
yang
ditawarkan:
donat,
brownies,croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream donuts, setara dengan Country Style Donuts. J.CO Donuts & Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan.
I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi s isi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. ICrave tidak terlalu menjual ambience seperti yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah.
Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT Premier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang memiliki track record yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.
KELOMPOK 3
13
STUDI KELAYAKAN BISNIS
D.4. ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan) - JCO Donuts & Coffee sebagai market leader, COBranding yang kuat membuat JCO Donuts & Coffee semakin dapat memperluas usahanya bahkan sampai ke pasar asia da n banyaknya peminat yang menyukai, Varian Varian Rasa, Diversifikasi Product.
2. Weaknesses (Kelemahan) - JCO Donuts & Coffee memiliki harga terlalu mahal, mungkin karna kualitas dan rasa yang dibuat oleh JCO Donuts & Coffee sendiri berbeda dengan donat lainnya jadinya harganya mahal.
3. Opportunities (Kesempatan / Peluang) Pel uang) - banyaknya konsumen yang menyukai makanan donut dan peluang usaha yang di dapat sangatlah bagus, karena dengan adanya adanya berbagai macam produk produk JCO Donuts & Coffee yang banyak disukai oleh konsumen.
4. Threats (Ancaman) - JCO Donuts & Coffee memliki banyak pesaing besar seperti Dunkin Donuts.
E. ASPEK EKONOMI
Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya: PDB, investasi, inflasi, kurs valas, APBN, dan sebagainya. Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.
KELOMPOK 3
14
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:
Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat;
Menggunakan sumber daya lokal;
Menghasilkan dan menghemat devisa;
Menumbuhkan industri lain;
Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan;
Menambah pendapatan nasional.
Hambatan – Hambatan di dalam Ekonomi
Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
Pertumbuhan Penduduk
Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita
Investasi dari Pihak Lain
Pertumbuhan Industri
Kurs Valuta Asing
Kredit Perbankan
Anggaran Pemerintah
Penganggaran Pemerintah
Perdagangan Luar Negeri
Neraca Pembayaran
F. ASPEK SOSIAL
Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antaara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga lemabaga sosial
KELOMPOK 3
15
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Perubahan Kondisi Sosial yang Kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan.
Perubahan Dalam Mayarakat Pluralistics
Masyrakat Pluralistics adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha
G. ASPEK POLITIK
Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, adalah macammacam kegiatan yang menyangkut menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu. 1. Isu strategis 2. Penyelengaraan Pemerintahan 3. Kerjasama Pemerintah
Pengaruh Aspek Politik
Aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi politik suatu daerah atau negara akan berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau negara tersebut, begitu pula sebaliknya.
KELOMPOK 3
16
STUDI KELAYAKAN BISNIS
H. ASPEK PRODUKSI
Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku
No
Keterangan
Harga/kg
Kebutuhan
Total Harga
Tepung
1
Terigu
Rp 30.000
20kg
Rp
600.000
2
Mentega
Rp 30.000
10kg
Rp
300.000
3
Susu Bubuk
Rp 30.000
5kg
Rp
150.000
4
Telur
Rp 25.000
15kg
Rp
375.000
5
Gula Pasir
Rp 15.000
25kg
Rp
375.000
6
Garam
Rp 10.000
1kg
Rp
10.000
Total per hari
Rp
1.810.000
Total per bulan
Rp
54.300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
No
Keterangan
Gaji/bulan
KELOMPOK 3
17
STUDI KELAYAKAN BISNIS
1
4 Bagian Produksi @ Rp 4500000
Rp
18.000.000
2
Bagian Operasional
Rp
3.500.000
Rp
21.500.000
Total
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)
No
Keterangan
Gaji/bulan
1
Bagian Keuangan/Cashier Leader
Rp
6.000.000
2
4 Bagian Crew @ Rp 3000000
Rp
12.000.000
3
Bagian Frontliner
Rp
2.750.000
Rp
20.750.000
Total
Biaya Operasional Pabrik Tetap Biaya Operasional Pabrik (BOP) Tetap
No
Keterangan
Jumlah
1
Biaya Pemeliharaan Peralatan
Rp
500.000
2
Coklat Batang
Rp
7.500.000
KELOMPOK 3
18
STUDI KELAYAKAN BISNIS
3
Keju Batang
Rp
4.500.000
4
Coklat Putih Batang
Rp
9.000.000
5
Kacang
Rp
4.500.000
6
Seres
Rp
4.500.000
7
Strawberry
Rp
18.000.000
Rp
48.500.000
Total
Biaya Operasional Pabrik Variable Biaya Operasional Pabrik (BOP) Variable
No
Keterangan
Jumlah
1
Listrik
Rp
6.000.000
2
Air
Rp
1.500.000
3
Telepon
Rp
750.000
4
Bensin
Rp
500.000
Total
Rp
8.750.000
KELOMPOK 3
19
STUDI KELAYAKAN BISNIS
HPP dengan Metode Full Costing HPP dengan Metode Full Costing
Keterangan
Jumlah
Biaya Bahan Baku
Rp
54.300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp
21.500.000
BOP Variabel
Rp
8.750.000
BOP Tetap
Rp
48.500.000
Total HPP
Rp
133.050.000
HPP dengan Meode Variable Costing HPP dengan Metode Variable Costing
Keterangan
Jumlah
Biaya Bahan Baku
Rp
54.300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp
21.500.000
BOP Variable
Rp
8.750.000
Total HPP
Rp
84.550.000
KELOMPOK 3
20
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Analisa BEP
Diketahui Fixed Cost : Rp 48.500.000
Variable Cost(BBB,BOP Variable,BTK) : Rp 105.300.000
S (Price*Penjualan) : Rp 7.000* 27000= Rp 189.000.000 Price : Rp 7.000
1. BEP Rupiah 48.500.000
BEP = 1- 105.300.000
189.000.000
BEP = 48.500.000
0,442857142
BEP = Rp 109.516.129 = Rp 109.500.000/bulan
Jadi untuk
2. BEP Unit BEP = 48.500.000 7.000-3.900
BEP = 15.600 unit donat perbulan atau 500 unit donat perhari
KELOMPOK 3
21
STUDI KELAYAKAN BISNIS
I. ASPEK MANAJEMEN
STRUKTUR ORGANISASI J.CO Donuts & Coffee Karawang
Pembagian Jam Kerja (SHIFTING)
Dalam pembagian jam kerja J.CO Donuts Karawang menggunaka sistem 3(tiga) shift, yaitu : 1. Opening : 06.00- 14.00 2. Closing : 14.00-22.00 3. Night : 22.00-06.00, berlaku berlaku haya pada weekend weekend saja
Pembagian shift
Manager on duty yaitu shift opening
Cashier leader, operational leader, dan production leader yaitu shift opening dan closing
Crew dan front liner yaitu shift opening, closing, dan night saat weekend
KELOMPOK 3
22
STUDI KELAYAKAN BISNIS
J. ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA ALAM
Berdasarkan struktur organisasi J.CO Donuts & Coffe Karawang diatas, terdapat 6 departemen yang terbagi berdasarkan fungsi yang dimiliki. Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab (job description) dari masing-masing jabatan dari struktur organisasi organisasi J.CO Donuts & Coffee Karawang: Karawang:
1. Manager On Duty
Bertanggung jawab atas segala permasalahan yang terjadi di franchise dan melaporkan ke bagian pusat
Memimpin rapat setiap pulang kerja untuk memantau laporan yang terjadi setiap hari
Memotivasi
karyawan
untuk
lebih
meningkatkan
kinerjanya
dan
memberikan yang terbaik bagi customer
Melakukan improvisasi jika diperlukan untuk meningkatkan penjualan di masing-masing franchise
2. Cashier Leader
Memeriksa laporan transaksi keuangan yang terjadi setiap hari
Memantau kerja para stafnya dan melaporkan pembukuan ke manajer di franchise
3. Operational Leader
Memantau segala operational usaha di franchise, yang menyangkut sarana dan prasarana di franchise
4. Production Manager
Mengatur segala permasalahan yang menyangkut produksi dalam donat
5. Crew
Crew merupakan pelayan-pelayan yang bertugas dalam melayani pelanggan dan yang membantu keperluan pelanggan
6. Frontliner
KELOMPOK 3
23
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Frontliner bertugas dalam menawarkaN produk-produk dari JCO kepada pelanggan yang diluar secara gratis, dan menarik pelanggan dengan berkomunikasi dengan sopan sopan
K. ASPEK KEUANGAN
J.CO Donuts & Coffee Karawang pada tahun 2017 berencana akan membeli mesin baru yaitu alat membuat donat agar proses pembuatan bisa lebih cepat dengan harga Rp 75.000.000 yang memiliki umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 5.000.000. diharapkan akan bisa menghemat biaya tunai sebesar Rp 25.000.000. Pajak 20% dan return yang diharapkan sebesar 40%.
Jawaban :
Langkah awal : Penyusutan Mesin Baru pertahun
(75.000.000-5.000.0000)/5tahun (75.000.000-5.00 0.0000)/5tahun = Rp 14.000.000
Investasi bersih = Rp 75.000.000
Langkah Kedua : Penghematan tunai
Rp 25.000.000
Peny. Kendaraan
Rp (14.000.000)
Tambahan Tambaha n EBIT
Rp 11.000.000
Pajak 20%
Rp
(220.000)
KELOMPOK 3
24
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Tambahan EAT
Rp 10.780.000
Tambahan penyusutan
Rp 14.000.000
Tambahan cashflow
Rp 24.780.000
Langkah Ketiga : PV dari tambahan cashflow tahun
Rp 24.780.000 x 3,127
1-5 =
=
Rp 25.000.000 x 0,437 PV dari nilai residu tahun 5 =
=
Rp 77.487.060
Rp 10.925.000
Rp Total PV Cashflow =
88.412.060
Rp Investasi bersih =
75.000.000
Rp NPV =
13.412.060
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif sebesar
RP 13.412.060, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian mesin baru tersebut adalah layak.
KELOMPOK 3
25
STUDI KELAYAKAN BISNIS
L. Konsep J.Co Donuts & Coffee
Proses pengembangan ide dan novasi J.Co Donuts & Coffee berlangsung dalam waktu yang lama, kurang lebih 3 tahun sebelum gerai pertamanya dibuka. Dalam kurun waktu 3 tahun tersebut, Johnny berusaha melakukan riset, survey pasar dan sampling mengenai produk donat seperti apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. J.Co Donuts & Coffee juga menggunaka logo berbentuk burung merak dengan warna coklat dan orange yang domain sebagai simbol dari keindahan, kelembutan, keabadian dan segala maksud-maksud baik demi pencapaian tujuan bisnis yang yang bisa berkembang di masa depan. depan.
Kala mengumpulkan riset mengenai gerai donat modern, Johnny jua menemukan fakta bahwa belum ada 1 pun gerai donat di Indonesia yang memiliki konsep open kitchen. Hal ini memnuat Johnny ingin mengusung konsep open kitchen agar para pelanggan dapat menyaksikan langsung proses pembuatan donat yang higienis, menggunakan bahan-bahan berkualitas dan mengagumkan.
Seluruh mesin-mesin pembuat donat diipor dari mancanegara, dan begitu pula dengan lebih dari 50% bahan baku donat. Johnny memilih untuk mengimpor bahan baku tersebut dari negara-negara penghasil komoditi terbaik t erbaik demi menjaga m enjaga kualitas bisnis donatnya. Misalnya saja coklat yang diipor langsung dari Belgia dan susu yang diipor dari Selandia Baru. Sementara untuk urusan bubuk kopi juga diimpor dari Costa Rica sebagai salah s atu penghasil kopi terbaik di dunia.
M. Gerai J.Co Pertama Kali Setelah melalui serangkaian proses panjang untuk mematangkan konsep bisnisnya, akhirnya pada 26 Juni 2005 gerai J.Co Donuts & Coffee yang pertama resmi di buka di kawasan Supermall Karawaci Tanggerang. Ternyata konsep bisnis gerai donat modern ini mampu menarik perhatian dan minat masyarakat. KELOMPOK 3
26
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Outlet J.Co Donuts & Coffee selalu dipadati oleh pengunjung yang penasaran atau ketagihan mencicipi kelezatan donat kelas premium.
Keberhasilan J.Co Donuts & Coffee kemudian mengiringi pembukaan gerai-gerai J.Co Donuts & Coffee di daerah lainnya. Dalam waktu 1 tahun saja, J.Co Donuts & Coffee sudah berhasil membuka 16gerai dengan jumlah karyawan gerai mencapai 450 orang. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Pekanbaru sudah berkesempatan mencicipi kelezatan donat ala J.Co Donuts & Coffee yang begitu melegenda.
Pada tahun 2007, J.Co Donuts & Coffee bahkan sudah mengupayakan go internasional dengan beberapa negara tujuan seperti Singapura, Australia, dan Hongkong. Kini kesuksesan J.Co Donuts & Coffee sebagai salah satu perusahaan kuliner asli Indonesia sudah banyak menginspirasi munculnya beragam gerai donat modern lainnya.
Meskipun membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk merintis J.Co Donuts & Coffee, namun riset dan pembelajaran yang mendalam dapat dipahami sebagai salah satu kunci kesuksesan suatu bisnis.
Bab III Kesimpulan A. Kesimpulan
Dari kesimpulan yang saya dapta J.Co adalah perusahaan donat terbesar di Indonesia. J.Co sendiri mempunyai produk-produk yang sangat unik dan kadang kala membuat orang merasa penasaran ataupun ketagihan untuk membeli J.Co. Dengan konsep open kitchen, tempat J.Co sangat nyaman dengan fasilitas WI-FI dan kursi-kursi yang unik sehingga orang-orang khususnya mahasiswa dan anakanak muda akan menghabiskan waktu di J.Co untuk sekedar menikmati cemilan atau berbincang-bincang bersama teman atau keluarga.
KELOMPOK 3
27
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Penutup
Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luout dari kesalahan. Dan saya juga sangat mengharapkan kritik, saran, dan usulan dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari saya semoga dapat diterima dihati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
KELOMPOK 3
28
STUDI KELAYAKAN BISNIS
DAFTAR PUSTAKA
Stefani Vani. (2016). “STRATEGI “ STRATEGI PEMASARAN J.CO Donuts & Coffee”. [Online] : Tersedia: http://mycicipit.blogspot.com/2016/10/strategi-pemasaran jco-donuts-coffee.html [27 [27 September 2018]
Nur Amelia. (2014). “ STRATEGI PEMASARAN JCO DONUTS”. [Online] : Tersedia:
http://wwwliaamelia.blogspot.com/2014/06/strategi-bisnis-jco-
donuts.html [27 September 2018]
https://creativeclass707.files.wordpress.com [27 September 2018]
http://library.binus.ac.id [27 September 2018]
KELOMPOK 3
29