Nomor Tanggal Terbit : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
1. DEFINISI
Revisi 0
Halaman 2 Diteteapkan oleh : Kepala UPTD Puskesmas DTP Darma
Desember 2016
H. Saepudin, S. AP, S. Kep, M. Mkes NIP . 19680528 19680528 198903 1 006 006 Perdarahan yang diakibatkan dari robekan perineum, hematoma vulva, robekan dinding rahim, robekan serviks.
2. TUJUAN
Untuk menghentikan perdarahan post partum.
3. KEBIJAKAN
Semua Bidan Desa dapat melakukan tindakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
4. PROSEDUR
1. Alat dan Obat
Hecting set
Lidokain 1%
Kassa steril
Catgut chromik
Duk
Spuit 3cc
Lampu sorot
2. Persiapan a. Memberitahu pasien dan keluarga tindakan yang akan dilakukan. b. Inform consent. 3. Penatalaksanaan Beritahu ibu Posisikan ibu dalam posisi litotomi Pasang kain bersih dibawah bokong ibu Atur lampu sorot ke arah vulva atau perineum ibu Penolong memakai satu sarung tangan
Isi spuit dengan lidokain Memakai sarung tangan kedua Gunakan kassa bersih untuk membersihkan daerah luka dari darah atau bekuan darah dan nilai kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum Melakukan anestesi pada daerah robekan atau perlukaan jalan lahir Lakukan penjahitan pertama ±1 cm di atas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati Jahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur hingga tepat di belakang lingkaran hymen Tusukkan jarum pada mukosa vagina dari belakang lingkaran hymen hingga menembus luka robekan bagian perineum Teruskan jahitan jelujur pada luka robekan perineum sampai ke bagian bawah robekan Bila menggunakan benang klem catgut, buat symbol mati pada jahitan jelujur paling bawah Jahit jaringan subkutis kanan kiri ke atas hingga tepat pada muka lingkaran hymen Tusukkan jarum dari depan lingkaran hymen ke mukosa vagia dibelakang lingkararan hymen Buat simpul mati di belakang lingkaran hymen dan potong benang hingga tersisa kurang lebih 1 cm Masukkan jari telunjuk dan rabalah dinding atas rectum. Bidan Praktek Swasta, KIA, PONED.