RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BALIKPAPAN Jl. Mayjend Sutoyo, Gn.Malang Balikpapan
Tanggal Terbit
Pengertian
No. Revisi
Halaman 1/1
DITETAPKAN DIREKTUR RSUD KOTA BALIKPAPAN
Adalah suatu keadaan dimana hasil konsepsi berimplikasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Yang termasuk kehamilan ektopik adalah: a. kehamilan abdominasi b. kehamilan ampula tuba c. kehamilan ismus tuba d. kehamilan intersial tuba e. kehamilan ovarialal f. kehamilan intra ligament g. kehamilan komu h. kehamilan serviks
Tujuan a. -
b. -
Anamnesis: Amenorea atau terlambat haid. Timbul sinkop dan gejala abdomen akut. Keadaan ini disebabkan perdarahan intraperitoneal yang mendadak serta terjadinya hipovolemia pada sirkulasi. Nyeri perut, terutama nyeri unilateral. Gejala ini spesifik untuk kehamilan tuba, tetapi nyeri bisa juga bilateral, di bawah perut, perut bagaian atas, seluruh perut. Pada 25 – 20 % penderita ada juga yang mengeluh nyeri bahu. Keadaan ini timbul perdarahan peritoneum sudah mengiritasi diafgrama. Perdarahan vagina atau spoting. Gejala perdarahan dan atau perdarahan bercak ini timbul hampir pada 75 % kasus, yang timbul satu atau dua minggu setelah keterlambatan haid. Sekalipun demikian riwayat keterlambatan haid biasanya tidak selalu dijumpai, yang spesifik biasanya adanya riwayat keterlambatan haid 6 – 8 minggu sebelum gejala sakit perut atau perdarahan pervaginam. Gejala tidak spesifik lainnya. Perasaan enek, muntah dan rasa tegang pada mammae serta kadang-kadang gangguan defekasi. Pemeriksaan Fisik : Tanda-tanda syok : Hipotensi. Takhikardia. Pucat, ekstrmitas dingin. Abdomen akut : Perut tegang pada bagian bawah. Nyeri tekan, nyeri ketok dan nyeri lepas dari
dinding perut. Pemeriksaan Ginekologi : Serviks teraba lunak, nyeri tekan dan nyeri goyang. Korpus uteri normal atau sedikit membesar, kadang-kandang sulit diketahui karena nyeri abdomen yang hebat. Kavum douglasi menonjol oleh karena terisi darah Diagnosis Banding : a. Radang panggul b. Kista ovarium pecah/ perdarahan c. Torsi kista ovarium d. Abortus iminens e. Endometriosis f. Apendisitis
Kebijakan
1. UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 2. SK Menkes Nomor 436 Tahun 1993 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis 3. SK Direktur No……tentang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan Pemeriksaan Penunjang: a. Pemeriksaan laboratorium: Kadar hemoglobin, lekosit Test kehamilan bila baru terganggu Dilatasi kuretase b. Pemeriksaan ultrasonografi (USG): Terlihatnya kantong gestasi diluar kavum uteri dan atau detersi genangan cairan di kavum douglasi pada KE yang telah terganggu. c. Pemeriksaan kuldosentesis: Untuk mengetahui dalam kavum douglasi ada darah d. Pemeriksaan laparoskopi: Pada pemeriksaan laparaskopi KET, infeksi pelvik, kista ovarium segera dapat dibedakan dengan jelas.
Prosedur
Tindakan : a. Segera dibawa kerumah sakit b. Transfusi darah dan pemberian cairan untuk mengkoreksi anemia dan hipovolemia a. Operasi segera dilakukan setelah diagnosis dipastikan : Kehamilan di tuba dilakukan salpingektomi Kehamilan di cornu dilakukan ooforektomi atau salfingoooforektamia Kehamilan di cornu dilakukan : Histerektomia bila telah umur > 35 tahun Fundektomi bila masih muda Insisi bila kerusakan pada kornu kecil dan kornu dapat direparasi. Kehamilan abdominal : Bila mudah kantong dan plasenta diangkat. Bila besar atau susah (kehamilan abdominal lanjut), anak dilahirkan dan tali pusat dipotong dekat plasenta, Plasenta ditinggalkan dan dinding perut ditutup. Penyulit : a. Syok yang irriversibel. b. Perlekatan c. Obstruksi usus