KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat serta hidayah-Nyapenulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan baik. Penulis menyusun laporan ini sesuai dengan pedoman penyusunan laporan dan di susun dengan sederhana agar pembaca mudah dalam memahaminya. Adapun maksud dari penulisan Laporan ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat guna menyelesaikan Praktek Perawatan Dan Perbaikan di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya. Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan ataupun kesalahan, baik yang berhubungan dengan materi maupun sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran yang mendukung sangat sangat penulis harapkan demi perbaikan kesempurna kesempurnaan an laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian penyelesaia n laporan ini. Akhir kata penulis berharap berharap laporan ini dapat dapat bermanfaat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumya.
Palembang,
Januari 2017
Irfan Rio Dharmawan (061440210707)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan tenaga yang terampil baik di kota ataupun di desa. Karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini juga sangat membantu dan mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan. Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya setiap mahasiswa teknik mesin harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Di dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas tentang cara dalam proses membubut, pengenalan mesin bubut, alat-alat yang digunakan dalam praktikum mesin bubut dan faktor-faktor keamanan selama praktikum mesin bubut. Dengan menguasai teknik-teknik dasar membubut, diharapkan agar setiap mahasiswa teknik mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Mesin bubut merupakan suatu alat atau mesin yang memerlukan satu daya yang dipergunakan untuk mendeformasikan dan memotong material ke dalam bentuk, ukuran produk atau benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki. Ketika mesin perkakas sedang dioperasikan untuk pembuatan suatu benda kerja, program instruksi dapat diberikan pada mesin tersebut untuk memproses pembuatan benda kerja tersebut. Kegiatan retrofit mesin bubut merupakan kegiatan besar yang meliputi kegiatan mekanik, elektrik/instrumentasi dan pemrograman. Hingga saat ini, kegiatan retrofit telah berhasil diselesaikan dengan mengubah sistem kerja mesin bubut dari konvensional menjadi NC. Sehingga untuk mengoperasikan mesin bubut Alpine-350 dalam pembuatan benda kerja gerakan eretan arah radial dan arah aksial pada mesin bubut dilakukan oleh motor servo. Sistem operasi motor servo pada kedua eretan tersebut dikendalikan oleh PLC dengan pemrograman menggunakan software APM yang telah diinstall pada perangkat komputer. Makalah ini membahas tentang instalasi sistem kontrol, dimana instalasi tersebut terdiri beberapa komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan untuk mengotrol gerakan motor servo dan ditempat dalam satu panel. Otak kontrol ini menggunakan PLC, karena pada retrofit mesin bubut masih mengubah sistem operasi
konvensional menjadi NC jadi belum menggunakan komputer secara keseluruhan.
Gambar 1. Mesin Bubut pada bengkel
1.2 Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari praktikum sitem kelistrikan mesin bubut ialah : 1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam memperbaiki mesin bubut terutama dibidang kelistrikannya 2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui fungsi komponen – komponen kelistrikan yang ada pada mesin bubut. 3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan. 4. Agar mahasiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan kekompakan dalam tim
1.3 Bahan dan Alat
- Obeng tespen - Tool Set (kotak peralatan kunci) - Kain pembersih
BAB II DASAR TEORI
Sedangkan instalasi catu daya menggunakan tegangan AC 220 volt dan 24 volt, serta tegangan DC 24 volt. Catu daya atau sumber-sumber tegangan tersebut akan digunakan oleh komponen-komponen pada panel kontrol dan motor servo, prinsip kerja disain sistem catu daya otomasi mesin bubut ditunjukan dalam Gambar 3. Untuk keamanan, maka digunakan sekering pada tiap jalur. Jalur ini dilengkapi dengan kunci pengaman ( key lock ) melalui sebuah kontaktor. Key lock inilah yang harus dihidupkan pertama kali ketika operator akan mengoperasikan mesin bubut. Dengan adanya key lock ini mesin bubut dapat dikunci sehingga tidak sembarang orang dapat mengoperasikannya tanpa sepengetahuan penanggung jawab mesin bubut tersebut.
Gambar 3. Rangkaian sistem catu daya
- Apabila tombol ON ditekan, maka pada koil start akan mendapatkan arus yang mengakibatkan koil start terjadi medan magnet kemudian akan menarik tuas pada start M1 dan start M2 bersamaan, dan arus listrik mengalir pada kontaktor servo X dan servo Y. Ry1, Ry2 dan MCX,MCY menutup sehingga jika tombol ON dilepas servo X dan servo Y masih tetap dialiri arus.
- Apabila tombol OFF ditekan, maka arus yang melalui servo X dan servo Y terputus seketika itu juga MCX dan MCY terbuka. Akibatnya servo X dan Y tetap tidak berfungsi walaupun tombol OFF dilepas.
- Apabila salah satu dari kedua motor servo mengalmi gangguan (terjadi error ) maka servo akan membuka saklar Ry1 pada motor servo X atau saklar Ry2 pada motor servo Y tergantung motor mana yang mengalami gangguan yang mengakibatkan motor yang
mengalami gangguan berhenti.
Gambar 7. Kontaktor tiga fasa dan relay
Kontaktor, seperti pada Gambar 7, yang digunakan pada retrofit mesin bubut berfungsi sebagai saklar elektronik untuk menggerakan motor yang mempunyai daya besar dan tegangan 220 volt, koil untuk mengendalikan kontaktor bertegangan 24 volt AC, tegangan koil ini cukup aman dari bahaya sengatan listrik apabila terjadi kecelakaan kerja pada operator. Unjuk kerja kontaktor magnetis sama dengan relay elektromekanis (EMR) yaitu kontaktor bekerja apabila kumparan diberi catu daya listrik. Untuk kontaktor magnetis tiga phasa hanya digunakan untuk harus bolak- balik (AC) dapat mensuplai daya cukup besar dan arus kuat sedangkan relay elektromekanis umumnya digunakan pada rangkaian elektronika dengan daya relatif kecil arus lemah tegangan searah (DC). Keduanya mempunyai keistimewaan penting yang umum yaitu kontaktor bekerja apabila kumparan diberi energy[5]. National Electrical Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambung atau memutuskan secara berulang-ulang rangkaian daya listrik dengan tanpa merusak pada beban yang dapat berupa lampu, pemanas, transformator, motor listrik dan lain-lain.
BAB III PEMBAHASAN
Mesin bubut adalah mesin yang penggerak utamanya adalah motor listrik, dan pada praktek perawatan dan perbaikan kali ini kita akan membongkar mesin bubut guna untuk mengetahui bagaimana sisitem kelistrikaan yang ada pada meson bubut tersebut. Motor listrik ada mesin bubut biasanya menggunakan motor 3 phase dimana ada beberapa kontaktor digunakan sebagai penghubung dalam sistem kelistrikkannya. Banyak jenis motor yang digunakan pada mesin bubut salah satunya yang sering djumpai adalah motor bolak balik atau motor 2 arah. Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu. Prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini
Dalam gambar diatas dijelaskan:
gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R -S-T masuk
dalam rangkaian Breaker dan Kontaktor ke motor.
gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk
dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu perhatikan gambar berikut dibawah ini.
Dalam gambar diatas dijelaskan
gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2 kontaktor dalam
rangkaian, yaitu K1 dan K2. Dalam gambar A ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2 dalam posisi Off. Lihatlah bagaimana urutan phasa input R -S-T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi kearah kanan.
gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian
adalah kebalikannya, yaitu T-S-R bila K2 dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan membuat arah putaran motor menjadi kearah kiri. Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
urutan phasa input motor R -S-T
urutan phasa input motor T-S-R
BAB IV KESIMPULAN
Mesin bubut adalah mesin yang penggerak utamanya adalah motor listrik, kita harus sangat memperhatikan sistem kelistrikan pada mesin bubut dengan cara mengecek kondisi kabel,kontaktor maupun komponen kelistrikan yang lainnya. Jangan sampai kabel yang terkelupas saling bersinggunga yang akan menimbulkan api yang dapat menyebabkan konslet arus listrik sehingga terkadang sampai membuat motor terbakar. Listrik merupakan salah satu energy yang banyak di gunakan untuk menggerakkan peralatan atau mesin. Energy listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu dirasakan seperti saat orang tersengan kabel yang terbakar hebat akibat hubungan singkat, didengar seperti suara bel atau radio. RANGKAIAN KONTROL DASAR MOTOR LISTRIK a. Rangkaian utama
Rangkaian utama adalah gambaran rangkaian beban dan kotak ‐kontak utama kontaktor serta kontak breaker dan komponen pengaman yang dihubungkan ke arus beban. b. Rangkaian kontrol
Rangkaian kontrol arus adalah rangkaian untuk pengatur operasi kontaktor dan relay atau pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor dan kumparan pengaktif relay melalui kontak bantu dan kontak relay
(a)
(b)
DAFTAR PUSTAKA
1. SATMOKO, A., “Optimalisasi Laboratorium dan Fasilitas Dukung Teknologi dan Keselamatan”, Usulan Kegiatan PTRKN, 2009.
2. HAFID, A., “Otomasi Mesin Bubut dengan Kontrol Numerik Tahap 2 dan Optimalisasi Peralatan Bengkel ”, Usulan Sub kegiatan PTRKN, Agustus 2009.
3. ANONYMOUS, ” Mecapion HX-Model System H/W ”, Dalseo– Gu, Daegu, Korea, 2007.
4. TJAHJONO, A., “ Programmable Logic Controller ”, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 1998.
5. SUMANTO, “Generator Sinkron dan Motor Sinkron ”, Yokyakarta.