MAINTENANCE & REPAIR ( SISTEM KELISTRIKAN PADA MESIN BUBUT)
Oleh :
Nama
: Febrian Syahputra
(061440210704)
Kelas
: 5 PPA (Produksi dan Perawatan)
Pembimbing: Ahmad Junaidi, J unaidi, S.T, M.T.
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Sistem Kelistrikan pada Mesin Bubut ini dengan baik. Penulis menyusun laporan ini sesuai dengan pedoman penyusunan laporan dan di susun dengan sederhana agar pembaca mudah dalam memahaminya. Adapun maksud dari penulisan LaporanPraktikum Sistem Kelistrikan pada Mesin Bubut ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat pembelajaran guna menyelesaikan Praktek Maintenance and Repair di Bengkel M&R Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya. Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan ataupun kesalahan, baik yang berhubungan dengan materi maupun sistematika si stematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran s aran yang mendukung mendukung sangat penulis harapkan harapkan demi perbaikan kesempurnaan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumya.
Palembang,
Januari 2017
Febrian Syahputra (061440210704)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan tenaga yang terampil baik di kota ataupun di desa. Karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini juga sangat membantu dan mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan. Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya setiap mahasiswa teknik mesin harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Di dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas tentang cara dalam proses membubut, pengenalan mesin bubut, alat-alat yang digunakan dalam praktikum mesin bubut dan faktor-faktor keamanan selama praktikum mesin bubut. Dengan menguasai teknik-teknik dasar membubut, diharapkan agar setiap mahasiswa teknik mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Mesin bubut merupakan suatu alat atau mesin yang memerlukan satu daya yang dipergunakan untuk mendeformasikan dan memotong material ke dalam bentuk, ukuran produk atau benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki. Ketika mesin perkakas sedang dioperasikan untuk pembuatan suatu benda kerja, program instruksi dapat diberikan pada mesin tersebut untuk memproses pembuatan benda kerja tersebut. Kegiatan retrofit mesin bubut merupakan kegiatan besar yang meliputi kegiatan mekanik, elektrik/instrumentasi dan pemrograman. Hingga saat ini, kegiatan retrofit telah berhasil diselesaikan dengan mengubah sistem kerja mesin bubut dari konvensional menjadi NC. Sehingga untuk mengoperasikan mesin bubut Alpine-350 dalam pembuatan benda kerja gerakan eretan arah radial dan arah aksial pada mesin bubut dilakukan oleh motor servo. Sistem operasi motor servo pada kedua eretan tersebut dikendalikan oleh PLC dengan pemrograman menggunakan software software APM yang telah diinstall pada perangkat komputer. Makalah ini membahas tentang instalasi sistem kontrol, dimana instalasi tersebut terdiri beberapa komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan untuk mengotrol gerakan motor servo dan ditempat dalam satu panel. Otak kontrol ini menggunakan PLC, karena pada retrofit mesin bubut masih mengubah sistem operasi
konvensional menjadi NC jadi belum menggunakan komputer secara keseluruhan.
Gambar 1. Mesin Bubut pada bengkel
B. Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari praktikum sitem kelistrikan kelistrikan mesin bubut bubut ialah : 1. Untuk
melatih
kemampuan
mahasiswa
teknik
mesin
dalam
memperbaikimesinbubutterutamadibidangkelistrikannya 2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui fungsi komponen – komponen – komponen kelistrikan yang adapada mesin bubut. 3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan. 4. Agar mahasiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan kekompakan dalam tim
C. Bahan dan Alat
- Obeng tespen - Tool Set (kotak peralatan kunci) - Kain pembersih
BAB II DASAR TEORI
Sedangkan instalasi catu daya da ya menggunakan tegangan AC 220 volt dan 24 volt, serta tegangan DC 24 volt. Catu daya atau sumber-sumber tegangan tersebut akan digunakan oleh komponen-komponen pada panel kontrol dan motor servo, prinsip kerja disain sistem catu daya otomasi mesin bubut ditunjukan dalam Gambar 3. Untuk keamanan, maka digunakan sekering pada tiap jalur. Jalur ini dilengkapi dengan kunci pengaman ( key lock ) melalui sebuah kontaktor. Key kontaktor. Key lock inilah inilah yang harus dihidupkan pertama kali ketika operator akan mengoperasikan mesin bubut. Dengan adanya key lock ini mesin bubut dapat dikunci sehinggatidak sembarang orang dapat mengoperasikannya tanpa s epengetahuan penanggung jawab mesin bubut bubut tersebut.
Gambar 3. Rangkaian sistem catu daya
- Apabila tombol ON ditekan, maka pada koil start akan mendapatkan arus yangmengakibatkan koil start terjadi medan magnet kemudian akan menarik tuas pada start M1 dan start M2 bersamaan, dan arus listrik mengalir pada kontaktor servo kontaktor servo X X dan servo Y. servo Y. Ry1, Ry2 dan MCX,MCY menutup sehingga jika tombol ON dilepas servo X servo X dan servo dan servo Y Y masih tetap dialiri arus.
- Apabila tombol OFF ditekan, maka arus yang melalui servo servo X dan servo servo Y terputus seketika itu juga MCX dan MCY terbuka. Akibatnya servo X dan Y tetap tidak berfungsi walaupuntombol OFF OFF dilepas.
- Apabila salah satu dari kedua motor servo servo mengalmi gangguan (terjadi error ) maka servo akan servo akan membuka saklar Ry1 pada motor servo X servo X atau saklar Ry2 pada motor servo Y tergantung motor mana yang mengalami gangguan yangmengakibatkan motor yang
mengalami gangguan berhenti.
Gambar 7. Kontaktor tiga fasa dan relay
Kontaktor, seperti pada Gambar 7, yang digunakan pada retrofit mesin bubut berfungsi sebagai saklar elektronik untuk menggerakan motor yang mempunyai daya besar dan tegangan 220 volt, koil untuk mengendalikan kontaktor bertegangan 24 volt AC, tegangan koil ini cukup aman dari bahaya sengatan listrik apabila terjadi kecelakaan kerja pada operator. Unjuk kerja kontaktor magnetis sama dengan relay elektromekanis (EMR) yaitu kontaktor bekerja apabila kumparan diberi catu daya listrik. Untuk kontaktor magnetis tiga phasa hanya digunakan untuk harus bolak- balik (AC) dapat mensuplai daya cukup besar dan arus kuat sedangkan relay relay elektromekanis umumnya digunakan pada rangkaian elektronika dengan daya relatif kecil arus lemah tegangan searah (DC). Keduanya mempunyai keistimewaan penting yang umum yaitu kontaktor bekerja apabila kumparan diberi energy[5]. National Electrical ManufactureAssosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktormagnetis sebagai alat yang digerakkan secara magnetis untuk menyambung atau memutuskan secara berulang-ulang rangkaian daya listrik dengan tanpa merusak pada beban yang dapat berupa lampu, pemanas, transformator, motor listrik listrik dan lain-lain.
BAB III PEMBAHASAN
Mesin bubut adalah mesin yang penggerak utamanya adalah motor listrik, dan pada praktek perawatan dan perbaikan kali ini kita akan membongkar membongkar mesin bubut guna untuk mengetahui bagaimana sisitem kelistrikaan yang ada pada meson bubut tersebut. Motor listrik ada mesin bubut biasanya menggunakan motor 3 phase dimana ada beberapa kontaktor digunakan sebagai penghubung dalam sistem kelistrikkannya. Banyak jenis motor yang digunakan pada mesin bubut salah satunya yang sering djumpai adalah motor bolak balik atau motor 2 arah. Motor Bolak Balik ini adalah salah satu kerja motor induksi 3 phasa yang sering digunakan pada mesin mesin produksi oleh banyak kalangan industri, baik industri kecil maupun industri besar. Secara spesifik penggunaannya tidaklah terlalu penting, karena mesin mesin produksi terus mengalami perkembangan dari segi pemanfaatan dan kontruksi mesinnya itu sendiri. Namun secara prinsipalnya adalah sama, yaitu membolak balikkan arah putaran motor induksi dengan tombol tombol atau rangkaian interlock tertentu. Prinsip sederhana dari rangkaian Motor induksi 3 phasa Bolak Balik atau Forward Reverse, melalui bahasa gambar agar mudah mempelajarinya. Coba lihat gambar di bawah ini
Dalam gambar diatas dijelaskan:
gambar A: arah putaran motor ke arah kanan bila urutan phasa input R -S-T masuk
dalam rangkaian Breaker Breaker dan dan Kontaktor Kontaktor ke ke motor.
gambar B: arak putaran motor ke arah kiri bila urutan phasa input yang masuk
dalam rangkaian dan ke motor adalah kebalikannya, yaitu T-S-R Klik disini Klik disini untuk mengetahui secara teoritis bagaimana arah putaran motor menjadi bolak balik sesuai dengan urutan phasa input. Lalu perhatikan perhatikan gambar berikut dibawah ini.
Dalam gambar diatas dijelaskan
gambar A: Saya sudah menambahkan thermal overload dan 2 kontaktor dalam
rangkaian, yaitu K1 dan K2. Dalam gambar A ini K1 dalam posisi NC atau sedang dalam kondisi ON, dan K2 dalam posisi Off. Lihatlah bagaimana urutan phasa input R -S-T masuk dalam rangkaian, sehingga putaran motor menjadi kearah kanan.
gambar B: Dalam gambar B ini urutan phasa input yang masuk dalam rangkaian
adalah kebalikannya, yaitu T-S-R bila K2 dalam posisi NC atau ON, dan K1 dalam posisi Off. Dan membuat arah putaran motor menjadi menjadi kearah kiri. Dalam penggambaran realnya atau Rangkaian Utamanya Utamanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
uruta ur utan n phasa phasa input mo motor tor R -S-T -S -T
uruta ur utan n phasa phasa i nput nput mo motor tor T -S-R -S -R
BAB IV KESIMPULAN
Mesinbubutadalahmesin
yang
penggerakutamanyaadalah
motor
listrik,
kitaharussangatmemperhatikansistemkelistrikanpadamesinbubutdengancaramengecekkond isikabel,kontaktormaupunkomponenkelistrikan yang lainnya. Jangansampaikabel yang terkelupassalingbersinggunga
yang
akanmenimbulkanapi
yang
dapatmenyebabkankonsletaruslistriksehinggaterkadangsampaimembuat motor terbakar. Listrikmerupakansalahsatu
energy
yang
banyak
di
gunakanuntukmenggerakkanperalatanataumesin.Energy listriktidakdapatdilihatsecaralangsungnamundampakatauakibatdarienergilistrikdapatdilihat sepertisinarataucahaya
bola
lampudirasakansepertisaat
orang
tersengankabel
yang
terbakarhebatakibathubungansingkat, didengarsepertisuarabelatau radio. RANGKAIAN KONTROLDASAR MOTOR LISTRIK LISTRIK a.
Rangkaianutama Rangkaianutamaadalahgambaranrangkaianbebandankotak ‐kontakutamakontakto rsertakontak breakerdankomponenpengamanyang dihubungkankearusbeban.
b.
Rangkaiankontrol Rangkaiankontrolarusadalahrangkaianuntukpengaturoperasikontaktordanrelayata upengaturanaruspengoperasiankumparanoperasikontaktordankumparanpengaktif relay melaluikontak bantu dankontakrelay
DAFTAR PUSTAKA
1. SATMOKO, A., “Optimalisasi “ Optimalisasi Laboratoriumdan Fasilitas Dukung Teknologi dan Keselamatan”, Keselamatan ”, Usulan Kegiatan PTRKN, 2009.
2. HAFID, A., “Otomasi “ Otomasi Mesin Bubut denganKontrol Numerik Tahap 2 dan Optimalisasi Peralatan Bengkel ”, ”, Usulan Sub kegiatanPTRKN, Agustus 2009.
3. ANONYMOUS, ” Mecapion HX-Model SystemH/W ”, Dalseo ”, Dalseo – Gu, Gu, Daegu, Korea, 2007.
4. TJAHJONO, A., “ Programmable LogicController ”, ”, Politeknik Elektronika NegeriSurabaya, Institut Teknologi Sepuluh Sepuluh Nopember, 1998.
5. SUMANTO, “Generator “Generator Sinkron dan MotorSinkron ”, Yokyakarta.