SI DAN IDENTIFIKASI Acetoba Acetobacter cter sp.
Oleh: Nama NIM $%mb%n&an Kel%mp%( Asisten
: : : : :
Nurhesti Febriyani B1J!"# ' ) Ferry Fren*y S.
+A,O$AN ,$AKTIK-M BAKTE$IO+OI
KEMENTE$IAN ,ENDIDIKAN NASIONA+ -NI/E$SITAS -NI/E$SITA S JENDE$A+ SOEDI$MAN FAK-+TAS BIO+OI ,-$0OKE$TO '1
I. ,ENDA-+-AN
A. +ATA$ BE+AKAN
Bakteri asam asetat termasuk dalam family Acetobacteriaceae yang dikarakteristikkan oleh kemampuannya mengoksidasi etanol menjadi asam asetat. Bakteri-bakteri asam asetat mencakup genus-genus Acetobacter , Acidomonas, Asaia, Glucanocetobacter, Gluconobacter , Kozakia, Swaminathania, dan Saccharibacter . Beberapa spesies Acetobacter kini dimasukkan dalam Glucanocetobacter karena diketahui mampu menghasilkan selulosa. Bakteri ini dapat diisolasi dari buah, bunga, makanan terfermentasi, minuman,vinegar maupun limbah (Hidayat,2!". Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senya#a kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris $2H%&2. 'umus ini seringkali ditulis dalam bentuk $H$&&H, $H$&&H, atau $H$&2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial" adalah cairan higroskopis tak ber#arna, dan memiliki titik beku !).*+$ ( ancaster, 22". Berbagai pendekatan yang dapat dilakukan untuk memperoleh mikroorganisme dari lingkungan adalah pendekatan shotgun dan pendekatan objective. endekatan shotgun yaitu sampel mikroorganisme dapat dikoleksi dari berbagai habitat seperti materi tanaman, he#an, tanah, limbah, aliran air, dan habitat buatan manusia. endekatan objective yaitu pengambilan sampel diarahkan pada tempat spesifik yang sesuai untuk kehidupan mikroorganisme tertentu. solat-isolat dengan sifat tertentu kemudian dipilih dan dipisahkan dari mikroorganisme tertentu. /eknik ini disebut isolasi. solasi yaitu suatu usaha untuk memisahkan suatu jenis mikroorganisme dari campurannya sehingga diperoleh kultur murni ('yandini et al ., 20". 1arakterisasi terbagi dalam beberapa tahap yaitu klasifikasi dan identifikasi. 1lasifikasi merupakan pengelompokan mikroba ke dalam kelompok. /eori identifikasi bakteri merupakan perbandingan antara yang tidak diketahui dan yang diketahui. /ingkat keakuratan dari identifikasi bergantung pada ketelitian kerja preparasi seperti pembuatan media, pembuatan reagen dan pe#arnaan, dan ketelitian dalam melakukan, mengamati, dan menatat berbagai uji.
1etika suatu organisme tidak dapat diidentifikasi atau seperti spesies asing, kita dapat menduga mungkin kultur tersebut tidak murni, atau kita sudah membuat kesalahan (error" dalam observasi dan pencatatan. dentifikasi karakteristik suatu organisme dapat dilakukan dengan 2 metode pendekatan yaitu konvensional (mikrobiologis" dan pendekatan molekuler. enetapan nama ilmiah internasional yang tepat terhadap mikroba didasarkan pada sistem penamaan ’Binomial Nomenklatur’ $arolus innaeus (1etchum, !3%" . erbedaan antara karakterisasi untuk klasifikasi dan identifikasi tidak terletak pada banyaknya uji yang dilakukan, tetapi pada hasil dari uji tersebut. ernyataan ini tidak sepenuhnya benar, karena kebanyakan taksonomi saat ini mendukung konsep yang menyatakan bah#a untuk klasifikasi, bobot yang sama harus diberikan terhadap masing-masing karakter atau ciri. Hubungan antar strain dapat dihitung dan diekspresikan sebagai kemiripan dari karakter pisitif (1etchum, !3%", atau dengan menjumlahkan antara ciri-ciri yang positif dan yang negatif. Hasil dari perbandingan ini dapat dianalisa secara laborat melalui perhitungan atau lebih mudah dengan menggunakan komputerisasi. 4amun, untuk tujuan identifikasi kita memberikan bobot yang tinggi untuk beberapa karakter karena mempunyai nilai perbedaan yang sangat besar, dan memberikan bobot yang kecil untuk yang lain, atau bahkan tidak samasekali untuk karakter tertentu. Acetobacter sp. merupakan bakteri gram negatif yang termasuk dalam bakteri asam cuka (BA$". Habitat Acetobacter ini sangat luas dan beragam termasuk dalam lingkungan, dan berbagai produk fermentasi. Acetobacter sering dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan industri (/annock et al ., !". B. T-J-AN
/ujuan dari praktikum ini adalah mengisolasi dan mengidentifikasi Acetobacter sp. hasil isolasi dengan pendekatan mikrobiologis.
II. MATE$I DAN METODE
A. MATE$I
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah inkubator, jarum ose, tabung reaksi, ca#an petri, pembakar spirtus, mikroskop, timbangan analitik, sprayer alkohol, pipet ukur, pipet tetes, filler, erlenmeyer, gelas ukur, label, gunting, kain kasa, kapas, #raper, gelas objek, tissue dan pisau. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah buah nanas, air kelapa, gula, 5A, cuka, akuades, media indole, alkohol *6, reagen tetramethy-7-phenylenediamine dihydrocloride, reagen H2&2, satu set pe#arna 8ram dan spirtus, media yaitu9 media selektif H: ;Herstin :chramm< dengan komposisi 8lukosa 26, Asam asetat ,!!06, epton ,06, Yeast etract ,06, 4a2H&% ,2*6 dan =g:&%*H2& ,06. =edia >?7A dengan komposisi Agar 2 gr@, Yeast etract 0 gr@, epton ! gr@ dan 7etrose 2 gr@. =edia $arr dengan komposisi Yeast etract gr@, Agar 2 gr@, Broomcresol green, etanol 2 ml, dan akuades ! ml. =edia rateur dengan komposisi Yeast etract ! gr@, Agar 2 gr@, etanol 2 m, $a$o 2 gr@ dan Akuades ! m. 7an media >?7A semisolid komposisinya sama dengan =edia >?7A tetapi media ini ditambah akuades ! m. =edia :=A dengan komposisi /ripton 2 gr, eptone ),! gr, Akuades ! m, Agar ,0 gr, Sodium tiosul!at ,2 gr dan "errous amonium sul!at ,2 gr. B. METODE 1. ,reparasi Nanas • • • •
4anas dikupas, dipotong. 7imasukan kedalam toples yang telah berisi akuades % m dan gula !6. /oples ditutup dengan kain kasa, dan dibiarkan selama C hari. 4anas dibiarkan terfermentasi secara alami. '. Is%lasi A2et%ba2ter sp. Dari nanas yan& telah ter3ermentasi
a. 4anas yang telah mengalami fermentasi secara alami dis#ab kemudian diencerkan samapai !-% dengan akuades. b. =asing-masing pengenceran diambil sebanyak ! m dan dimasukan ke dalam media H:.
c.
nkubasi selama 2 2% jam pada suhu o$.
". pembuatan (ultur murni A2et%ba2ter sp.
a.
ilih salah satu koloni tunggal yang memiliki karakter paling mirip dengan koloni Acetobacter sp. 1emudian memurnikan koloni yang dipilih dengan teknik streak Duadrant pada media >?7A ca#an. b. nkubasi selama 2 2% jam pada suhu o$. 4. pembuatan st%( (ultur murni A2et%ba2ter sp.
a.
1oloni tunggal yang didapatkan kemudian diinokulasikan pada media >?7A miring dan dilabeli tiap isolate yang didapat. b. nkubasi selama 2 2% jam pada suhu o$. c. 1ultur isolate disimpan pada refrigenerator pada suhu 0o$. ). i*enti3i(asi A2et%ba2ter sp. a. ,en&amatan bentu( (%l%ni
!.
engamatan bentuk koloni dapat diamati saat dilakukan kultur murni menggunakan metode streak kuadran. 2. 1oloni yang terbentuk diamati bentuk, margins, ukuran, d an #arna koloninya dll. b. ,e5arnaan ram *an pen&amatan m%r3%l%&i sel
!. 2. . %. 0. ).
2.
:tok isolate diambil menggunakan ose kemudian diulaskan pada object glass dan difiksasi. 7itetesi dengan $rystal Eiolet dan ditunggu selama ) detik lalu dicuci kering anginkan. 7itetesi dengan odine dan ditunggu selama ) detik lalu dicuci kering anginkan. 7itetesi dengan etanol )6 sampai tetesannya bening lalu dicuci kering anginkan. 7iamati dengan :afranin dan ditunggu selama %0 detik lalu dicuci kering anginkan. 7iamati dengan mikroskop 8ram positif akan ber#arna biru keunguan dan 8ram negatif ber#arna merah. -6i pen&&unaan O(si&en
!. :tok isolate diinokulasikan dengan teknik inokulasi tusuk pada media >?7A semisolid. 2. nkubasi selama 2 2% jam. . 7iamati dengan koloni bakteri. Bakteri bersifat aerob bila koloni terbentuk diatas dan bersifat anaerob bila terbentuk diba#ah. *. -6i %(si*ase
!. :tok bakteri diambil dengan menggunakan jarum ose dan diulaskan pada objek glass dan ditutup dengan tissue.
2.
7itetesi dengan reagen tetramethyl-7-phenylenediamine dihydrocloride. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya #arna biru marun tidak melebihi ! detik.
e.
-6i (atalase
!. :tok isolate diambil menggunakan ose dan diulaskan pada objeck glass. 2. 7itetesi dengan reagen H2&2. . 7iamati dengan menggunakan mikroskop pada pembesaran !. Hasil positif jika terbentuk gelembung gas. 3.
-6i %(si*asi etan%l
!. 2. . %. 0.
:tok isolat diinokulasikan pada media $arr. 7iinkubasi pada suhu $ selama 2 2% jam. &ksidasi ditandai dengan terjadinya perubahan #arna menjadi media menjadi kuning. nkubasi ditambah selama % 2% jam pada suhu $. /erjadi overoksidasi etanol ditandai dengan kembalinya #arna media menjadi #arna a#alnya.
&. -6i m%tilitas
!. :tok isolat ditanam pada media :=A. 2. 7iinkubasi pada suhu $ selama 2 2% jam. . 7iamati motilitas dari pertumbuhan bakteri yang terbentuk. h. -6i in*%le
!. 2. . %.
Bakteri uji ditumbuhkan pada media ndole sebanayk ! ose. 7iinkubasi pada suhu *$ selama 2 2% jam. Bakteri uji ditetesi #o!acs Hasil positif jika terbentuk kompleks #arna pink.
i.
-6i pen&&unaan 7a7O "
!. :tok isolat diinokulasikan pada media rateur 2. 7iinkubasi pada suhu o$ selama % 2% jam . Hasil yang didapat adalag terbentuknya Fona jernih di sekitar koloni bakteri karena bakteri memanfaatkan $a$& sebagai sumber 1arbon. 8. pen&u6ian is%lat yan& *i*apat untu( pembentu(an lapisan p%lisa(ari*a atau nata.
Air kelapa disaring dan dipanaskan sampai mendidih. :aat mendidih ditambahkan gula 2,06 dan 5A ,206 dan $uka ,*06. 7ihomogenkan. 7iangkat, dituang kedalam botol yang telah disterilisasi dan didinginkan. 7iinokulasikan kultur isolat yang didapat pada air kelapa yang telah ditambah gula, 5A dan cuka. 7iinkubasi pada suhu o$ selama 2 minggu. 7iamati terbentuk tidaknya lapisan nata pada air kelapa.
9. ,enentuan Spesies Me*ia ,en*e(atan %m%l%&i Menentu(an persen h%m%l%&i *en&an rumus: %m%l%&i ; < 1
III. ASI+ DAN ,EMBAASAN
A. ASI+ 1. ambar Is%lasi Acetobakter sp.
'. ambar asil Kultur Murni Acetobacter sp.
". ambar asil St%( Kultur Murni Acetobacter sp.
4. ambar I*enti3i(asi Acetobacter sp.
asil *ari pen&u6ian
Hasil engujian Acetobacter sp. 4o 1 2 3 4 5 6 7
Gji yang dilakukan e#arnaan 8ram Gji penggunaan &2 Gji &ksidase Gji 1atalase Gji &ksidasi ?tanol Gji =otilitas Gji ndole
Bakteri uji Acetobacter sp$ Acetobacter sp$ Acetobacter sp$ Acetobacter sp$ Acetobacter sp$ Acetobacter sp$ Acetobacter sp$
Hasil + + + + − + +
8
Gji $a$&
Acetobacter sp$
−
asil ,en&amatan bentu( K%l%ni
Gkuran Bentuk ?levasi ermukaan =argins
moderat circular raised kasar entire
1arakteristik
opaDue B. ,EMBAASAN
Hasil yang kelompok kami dapat adalah seperti dalam tabel, tetapi ada perbedaan dari beberapa referensi dengan hasil uji kelompok kami. Bakteri Acetobacter sp. trmasuk bakteri 8ram negatif, hidupnya bersifat aerob obligat, tidak melalukan fermentasi alkohol, berbentuk bulat lonjong sampai batang pendek. /umbuh baik pada pH ,0-%, dan suhu 20-o$, dapat mengoksidase etanol dan menghasilkan asam asetat dan mempunyai kemampuan overoksidizer yaitu kemampuan merubah asam asetat menjadi $&2 dan H2& dalam media, apabila gula dalam media fermentasi telah habis (=andel, 2%". =etabolismenya menghasilkan enFim katalase (ey and rateur, !*%". Gntuk uji indole hasilnya adalah positif dimana terbentuk #arna merah pada larutan lapisan reagen. 7an uji $a$& seharusnya positif karena media rateur merupakan media murni bagi Acetobacter sp (=aal et al , 2!". 7ari perhitungan 6Homologi jenis bekteri yang paling mendekati adalah Acetobacter aceti yaitu )2,06. 7an dari uji-uji yang dilakukan hasilnya hampir sama dengan kriterian atau hasil yang didapat oleh Acetobacter aceti (=aal et al , 2". Acetobacter adalah sebuah genus bakteri penghasil asam asetat, ditandai dengan kemampuannya mengubah etanol (alkohol" menjadi asam asetat (asam cuka" dengan bantuan udara. Ada beberapa bakteri dari golongan lain yang mampu menghasilkan asam asetat dalam kondisi tertentu, namun semua anggota genus Acetobacter dikenal memiliki kemampuan ini. Bakteri-bakteri Acetobacter dikenal penting secara komersial, antara lain karena dapat digunakan dalam produksi cuka (dengan sengaja mengubah etanol pada anggur menjadi asam asetat namun dapat juga merusak anggur, dengan menghasilkan asam asetat atau etil asetat, yang merusak rasa anggur tersebut. ertumbuhan Acetobacter pada anggur dapat dicegah dengan sanitasi yang
efektif, pemisahan udara dari anggur secara sempurna, maupun penggunaan secukupnya sulfur dioksida sebagai penga#et pada anggur. 7i laboratorium, Acetobacter dikenali dengan mudah dengan pertumbuhan koloninya di medium yang mengandung *6 etanol, dan ditambahi kalsium karbonat secukupnya untuk memburamkan medium sebagian. 1etika koloni tersebut membentuk asam asetat yang cukup, kalsium karbonat kemudian melarut sehingga terbentuk daerah bening yang jelas pada medium (=adigan and =artinko, 20". Enumerasi *an Is%lasi Acetobacter sp.
:eperti dijelaskan di atas kelompok Acetobacter dapat ditemukan pada buah-buahan yang mengalami pembusukan seperti anggur, kurma, kelapa bahkan nanas dan juga beberapa menggunakan dari produksi vinegar dari beberapa jenis substrat (=all, 2". /etapi pada praktikum ini kami mengunkan nanas. 4anas memiliki rasa yang khas, manis, segar, mengandung gula, vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh (=ulyohardjo, !3%". ada kulit buah nanas juga mengandung sukrosa, riboflavin, thiamin dan beragam mineral (Hulme, !*!" dan A$ %linum juga bnyak terdapat pada buah nanas, karena bakteri tersebut dapat tumbuh baik pada media yang mengandung sukrosa sebagai sumber energi (apuF et al, !)*". reparasi sampel ini mengunkan nanas, nanas dikupas kemudian di belah atau dipotong potong. :elanjutnya nanas di masukan kedalam toples yang berisi gula dan akuades, ditutup menggunkan kain kasa dan dibiarkan mengalami fermentasi secara alami. ada proses ini gula digunakan sebagai sumber karbon dan paling banyak dibutuhkan pada saat fase pertumbuhan (8aman and :herrington, !%". enutupan digunakan kain kasa bertujuan memberikan oksigen kedalam toples karena sifat bakteri tersebut aerob obligat yang artinya dapat tumbuh optimal dengan adanya oksigen (Holt et al, !*%". :elanjutnya adalah isolasi Acetobacter yaitu diambil ! m cairan nanas dicampurkan dengan m akuades steril, kemudian dilakukan pengenceran hingga mencapai pengenceran !%. 7ari pengeceran !-!sampai dengan !-% suspensi diambil diambil ,! m dan diinokulasikan kedalam media &erstin'Schramm dilanjutkan dengan inkubasi. solasi ini bertujuan untuk mendapatkan kultur murni. Gntuk identifikasi sebelumnya bakteri dari hasil isolasi diambil dan di streak kuadran pada media >?7A ca#an dan diambil dari pengenceran !-%. 7ilanjutkan dengan inkubasi. ada proses ini bakteri yang dihasilkan sebelum dilakukan identifikasi biasanya bakteri dibuat
persediaan stok kultur murni, tetapi yang paling utama adalah diamati bentuk koloninya. :elanjutnya dilanjutkan dengan beberapa uji untuk memperkuat dari identifikasi Acetobacter sp. tersebut.
I*enti3i(asi A2et%ba2ter sp.
Gntuk melakukan identifikasi dilakukan beberapa uji yaitu uji pe#arnaan 8ram, uji penggunaan &2, uji katalase, uji oksidase, uji oksidasi etanol, uji $a$&, uji motilitas dan uji indole. ,e5arnaan ram
e#arnaan 8ram atau metode 8ram adalah salah satu teknik pe#arnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. 7alam proses ini, ulasan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut 9 Fat pe#arna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat", dan Fat pe#arna tandingannya berupa Fat #arna safranin atau air fuchsin. =etode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmu#an 7enmark Hans $hristian 8ram (!30!3" yang mengembangkan teknik ini pada tahun !33% untuk membedakan antara (neumokokus dan bakteri Klebsiella )neumoniae. Bakteri yang ter#arnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri 8ram ositif dan Bakteri 8ram 4egatif. Bakteri 8ram positif akan mempertahankan Fat pe#arna kristal violet dan karenanya akan tampak ber#arna ungu tua di ba#ah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan Fat pe#arna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan se#aktu diberi Fat pe#arna tandingannya yaitu dengan Fat pe#arna air fuchsin atau safranin akan tampak ber#arna merah. erbedaan #arna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimia#i dinding selnya ((=adigan and =artinko, 20". Hasil yang didapa t adalah 8ram positif. -6i pen&&unaan O'
aktor lingkungan yang paling sensitif dan berpengaruh terhadap pertumbuhan mikroorganisme
khususnya
bakteri adalah keberadaan &ksigen. $ontohnya,
beberapa
mikroorganisme dapat tumbuh hanya jika ada &2 yang disebut aerob obligat. akultatif anaerob dapat tumbuh jika tidak ada &2 tetapi dapat tumbuh lebih baik bila ada &2. Anaerob obligat dapat tumbuh tanpa menggunakan &2, sedangkan mikroorganisme yang membutuhkan sedikit &2 disebut mikroaerofilik. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bah#a bakteri yang diujikan tumbuh pada permukaan medium. &leh karena itu, bakteri yang diuji bersifat fakultatif anaerob. Hal ini sesuai dengan pustaka bah#a bakteri spesies Acetobacter sp. memiliki sifat fakultatif anaerob (aco et al ., 2". -6i O(si*ase
Gji oksidase menunjukan hasil yang positif, padahal seharunya negatif. 1arena begitu reagen ditetesi tidak terjadi perubahan #arna dalam #aktu kurang dari ! detik menjadi biru marun. 7ikarenakan Acetobacter tidak mengadung oksidase meskipun dilakukan uji lanjutan dan hasilnya menjadi ciri dari Acetobakter termasuk bakteri oksidase negatif (=aal, 2!". -6i Katalase
1atalase merupakan enFim yang mengandung besi yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2&2" menjadi air dan oksigen. Hidrogen peroksida dibentuk bakteri aerobik selama metabolisme aerobik. Gji katalase bertujuan untuk mengetahui perbedaan kuantitas oksigen yang dilepaskan, diduga berkaitan dengan tebal tipisnya selaput lendir yang menyelimuti permukaan sel. /ebal tipisnya selaput lendir akan mempengaruhi penetrasi H2&2 ke dalam sel. solat yang diperoleh berdasarkan praktikum menunjukkan sifat katalase negatif yaitu ditandai dengan tidak terbentuknya gelembung gas. Hal ini sesuai dengan pernyataan engkey et al . (2" juga menyebutkan bah#a Acetobacter bersifat katalase positif. 1atalase mengkatalis pemecahan H2&2 membebaskan oksigen sebagai gas dengan persamaan reaksi sebagai berikut9 2H2&2 2H2& I &2 =ikroorganisme yang menghasilkan hidrogen peroksida, akumulasi senya#a tersebut menyebabkan kematian organisme kecuali kalau organisme tersebut mampu mendegradasi secara enFimatis. :enya#a ini dihasilkan ketika organismeaerob, anaerob fakultatif dan mikroaerofilik menggunakan jalur respirasi aerob dimana &2 merupakan aseptor elektron terakhir, selama degradasi karbohidrat untuk produksi energi (ay,!". roses respirasi
dihasilkan H2& dan &2 yang menerima dua pasang elektron dan 4A7H. 1adang-kadang elektron diterima oleh oksigen kurang dari dua pasang yang akan menghasilkan anion superoksidasi dari hiodrogen peroksida dalam jumlah kecil. e- H2&- &2 &2 &2- H H2& H2&2 Anion radikal hidrogen peroksida superoksida hidroperoksil &2- I &2- 2HI H2&2 I &2 :uperoksida H2&2 I H2&2 dismutase 2H2& I &2 1atalase -6i O(si*asi Etan%l
enggunaan media $arr dalam uji oksidasi etanol dengan komposisi seperti diatas dimana setelah inkubasi 2 2% jam atau %3 jam media akan menunjukan perubahan menjadi kuning ini menandakan bakteri isolat memproduksi asam asetat (=aal, 2". 7an apabila inkubasi dilanjutkan atau ditambah % 2% jam bakteri ini ini akan menunjukan overoksidizer yaitu kemampuan merubah asam asetat menjadi $&2 dan H2& (=andel, 2%". Hasil dari kelompok kami adalah negatif. -6i M%tilitas
Gji motilitas yang dilakukan pada praktikum menunjukkan hasil yang positif untuk bakteri uji, dari hasil ini diketahui bah#a bakteri uji mempunyai kemampuan untuk motil. engamatan motilitas bakteri di dalam suspensi cairan digunakan khusus untuk bakteria yang dikulturkan dalam media broth karena tidak dapat tumbuh dengan baik pada media padat (agar". Hasil pengamatan berbeda dengan pustaka. =enurut engkey et al . (2", bakteri asam cuka golongan Acetobacter memiliki ciri motil. &leh karena itu, bakteri yang diuji ini kemungkinan adalah bukan spesies Acetobacter melainkan bakteri asam cuka lainnya. -6i In*%le
ada prngujian indole hasil yang didapat adalah positif dengan terbentuknya cincin ber#arna pink. ada pengujian dengan reagen 1ovacs, terbentuknya indol ditandai dengan terbentuknya #arna merah pada lapisan larutan reagen. ada pengujian dengan reagen ?rhlich, terbentuknya indol ditandai dengan terbentuknya #arna merah ungu diba#ah lapisan eter. ada pengujian dengan reagen :alko#ski, terbentuknya indol ditandai dengan terbentuknya #arna merah pada media, sedangkan ada pengujian dengan reagen $oles dan &nslo#, terbentuknya indol ditandai dengan terbentuknya #arna merah ungu pada kapas penutup tabung reaksi (Barro# et al , !". -6i 7a7O"
Gji $a$& yang dihasilkan oleh kelompok kami adalah negatif dan ditemukan belatung pada media. Gji $a$& mengunakan media frateur yang mengandung $a$& sebanyak 2 gr, dimana $a$& ini berfungsi sebagai sumber karbon bagi bakteri tersebut. emanfaatan $a$& sebagai sumber karbon oleh bakteri ditandai dengan terbentuknya Fona jernih disekitar koloni bakteri (=aal et al , 2!". ,embuatan Nata *e 7%2%
Na ta de #o co berasal dari bahasa spanyol yang berarti krim. 4ata diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai JnatareK yang berarti terapung-apung. 4ata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases", limbah cair tebu, atau sari buah nanas melon, pisang, jeruk, jambu biji, stra#berry. 4ata yang dibuat dari air kelapa disebut nata de coco (Anonim, 2*" Beberapa tahap kegiatan dalam pembuatan nota terdiri dari tiga tahap yaitu tahap preparasi, tahap inokulasi, fermentasi, dan pengendalian ya, serta tahap permanen dan pasca fe rmen ta si. /ahap prep ar as i terdiri da ri9 pe nyari ng an , pe na mbah an gu la pa sir dan amonium sulfat (5A", perebusan, penambahan cuka, pendinginan. enyaringan dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau benda-bendaasing yang tercampur dengan air kelapa, seperti misalnya sisa sabut. enambahan gula pasir dan 5A dapat saat air kelapa dipanaskan, ambil larutkan hingga merata. Homogenitas larutan ini juga sangat menentukan kualitas nata yang dihasilkan. erebusan dilakukan dengan menggunakan
dandang. :etelah mendidih, rebusan pertahankan selama 0-! menit, untuk meyakinkan bah#a mikrobia ko ntam in asi ba ha n mati. e nd inng in an pa ling ba ik dila ku ka n de ng an cara membiarkan cairan dalam nampan selama satu malam. Hal ini sekaligus untuk mengecek ada tidaknya kontaminasi yang tumbuh pada cairan. :etelah dingin cairan tersebut diberi bibit nata (ambayun, 2 2". emberian bibit atau inokulasi dilakukan apabila campuran air kelapa, gula, 5A, dan asam sulfat telah benar-benar menjadi dingin. Bila pemberian bibit dilakukan pada #aktu cairan air kelapa masih dalam keadaan panas atau hangat, maka bibit akan mengalami kematian. ermentasi adalah suatu proses pengubahan senya#a yang terkandung didalam abstrak oleh mikroba, misalnya senya#a gula menjadi bentuk lain, ba ik me rupa ka n pros es memeca hk an ma up un pros es pe mben tukan da la m situas i aero b maupun anaerob. Ladi proses fermentasi dapat terjadi proses katabolisme maupun anabolisme (=isaryarta 2*". Ac etobacter yang biasanya banyak digunakan dalam produksi nata adalah A$ %linum . A$ %linum adalah bakteri yang memiliki kemampuan menghasilkan Na ta de #oco. Nata de #oco merupakan selulosa yang menjerap air sehingga tampak seperti jelli yang kompak, kenyal, jernih. Na ta de #oco banyak dikonsumsi sebagai makananpencuci mulut (desert" dan sebagai makanan diet rendah kalori (:eumahu et al , 20". 4ata yang dihasilkan boleh dibilang gagal ini dikarenakan pada setelah penuangan nata mengalami goncangan.
I/. KESIM,-+AN DAN SA$AN
A . KESIM,-+AN
7ari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bah#a9 !.
endekatan mikrobiologis yang digunakan untuk identifikasi Acetobacter sp. adalah pe#arnaan 8ram, uji indole, uji penggunaan oksige, uji katalase, uji oksidase, uji motilitas, uji oksidasi
etanol dan uji $a$&. 2. 1arakteristis dari Acetobacter sp. termasuk bakteri 8ram negatif, hidupnya bersifat aerob obligat, tidak melalukan fermentasi alkohol, berbentuk bulat lonjong sampai batang pendek . /umbuh baik pada pH ,0-%, dan suhu 20-o$, dapat mengoksidase etanol dan menghasilkan asam asetat dan mempunyai kemampuan overoksidiFer yaitu kemampuan merubah asam asetat menjadi $&2 dan H2& dalam media, apabila gula dalam media fermentasi telah habis. =etabolismenya menghasilkan enFim katalase . Gntuk uji indole hasilnya adalah positif dimana terbentuk #arna merah pada larutan lapisan reagen. 7an uji $a$& seharusnya positif karena media rateur merupakan media murni bagi Acetobacter sp. . Acetobacter yang dihasilkan adalah jenis Acetobacter aceti dengan nilai Homologi )2,06. B. SA$AN
erlu kehati-hatian dan ketelitian dalam melakukan perlakuan sehingga didapat hasil yang sesuai dengan referensi yang ada, begitu juga tingkat sterilisasi perlu diperhatikan agar perlakuan tidak mengalami kontaminan. 7an juga dalam perlakuan pembuatan nata usahakan mengikuti perlakuan yang sesuai dan benar.
/. DAFTA$ ,-STAKA
Anonim .2*. =embuat 4ata de coco. http9@@###.smallcrab.com . 7esember 2!.
diakses tanggal !)
Barro#, 8.. and eltham, '.1.A. !. $o#an and :teelMs =anual for the dentification of =edical Bakteria ;/hird ?dition<. Australia9 $ambridge Gniversity ress. ?ffendi, =.:. 22. 1inetika ermentasi Asam Asetat (Einegar" oleh Bakteri Acetobacter B !2* dari ?tanol Hasil ermentasi imbah $air ulp 1akao. eneliti dan staf pengajar akultas /eknik Lurusan /eknologi angan Gniversitas asundan. 8aman, .=. dan :herrington, 1.B. !3!. engantar lmu angan 4utrisi dan =ikrobiologi. >ogyakarta9 8adjahmada Gniversyti ress. Hidayat, 4. 2!. solasi Bakteri Asam Asetat enghasil :elulosa. http9@@permimalang.#ordpress.com@2!@!@!@solasi-bakteri-asam-asetat-penghasilselulosa. diakses tanggal !) 7esember 2!. Holt, L.8, 1rieg, 4.'., eter, H.A., Lame, :., and Nilliam, /. Bergeys =anual of 7eterminative Bacteriology. http9@@foamykumbucha.com@!%Ohtml diakses !) 7esember 2!. Hulme,A.$. !*!. /he Biochemistry of ruits and /heir ruducts. Eol. 2. Academic. ress. ondon. 1adere!, /./., =iyamoto, /., &niangPo!, '.1., 1utima!, .=. and 4joroge!, :.=. 23. solation and identification of the genera Acetobacter and Gluconobacter in coconut toddy (mnaFi". 7epartment of ood :cience and /echnology, Lomo 1enyatta Gniversity of Agriculture and /echnology (L1GA/", .&. Bo )2, 4airobi. Animal ood unctions aboratory, aculty of Agriculture, &kayama Gniversity, Lapan. 1etchum, . A. !3%. =icrobiology. Lohn #iley Q sons, G:A. ancaster, =. 22. 8reen $hemistry, an ntroductory /et, $ambridge9 'oyal :ociety of $hemistry". apuF, =.=., 8olardo, ?.8., Q alo, =.A. !)*. /he &rganism $ulture 'eDuirements. $haracteristics and dentity. /he hilippine L. :cience. /he AE ublishing $ompany, nc. $onecticut. ay, B. N. !. Analisis =ikroba di aboratorium. Lakarta9 /. 'aja 8rafindo ersada.
engkey, H. A. N., '. . Balia, . /ogoe, B. A. /asbac, =. udong. 2. solation and identification of acetic acid bacteria from ra# poultry meat. Biotechnology in Animal Husbandry. 20 (0-)" 9 !*!!**. ey,L.7. and rateur, L. !*%. 8enus Acetobacter. Bejering. !339!2)-2**. 7alam '.?, Buchanan dan 4.?. 8ibson (?d" BergeyeMs =anual of 7eterminatif Bacteriology, eight ?dition. /he Nilliams and Nilkins $o. Baltimore. =adigan, =/R =artinko LR arker L (20". Brock Biolog% o! *icroorganisms (edisi ke-!th ?dition". ippincott Nilliams Q Nilkins. =aal, 1.B. and :hafiee, '. 2. solation and dentification of an Acetobacter :train from ranian Nhite-'ed $herry #ith High Acetic Acid roductivity as a otential :train for $herry Einegar roduction in ood and Agriculture Biotechnology. Norld Academy of :cience, ?ngineering and /echnology. ran.