RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMA Negeri 3 Unggulan Palembang Kimia XI / Genap Titrasi Asam Basa 8 JP x 45 menit (4 x pertemuan) pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif metakognitif berdasarkan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, teknologi , seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya minatnya untuk memecahkan masalah KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KD3 3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa IPK 3.13.1 Menganalisis cara melakukan titrasi asam-basa, dapat melalui media (video) 3.13.2 Memahami penjelasan titik akhir dan titik ekivalen titrasi asam-basa. 3.13.3 Merancang percobaan titrasi asam-basa dan melaporkan hasil percobaan. 3.13.4 Menghitung dan menentukan titik ekivalen titrasi, membuat kurva titrasi serta memilih indikator yang tepat. 3.13.5 Menentukan konsentasi pentiter atau zat yang dititrasi
KD4 4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa IPK 4.13.1 Melakukan percobaan titrasi asam basa dan melaporkan hasil percobaan. percobaan. 4.13.2 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan melakukan pengamatan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, dan menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa serta menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa.
D. MATERI PEMBELAJARAN
o
Fakta Rasa Asam Konsentrasi asam cuka
o
Konsep
o
Prinsip
o
Titrasi asam basa Titran dan Titrat Titik ekuivalen Indikator Larutan asam-basa
Teori asam-basa Volume titran yang digunakan
Prosedur
Langkah-langkah dalam titrasi asam basa.
E. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model : Discovery learning 3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan F. MEDIA/ALAT/BAHAN 1. White board dan spidol 2. Laptop 3. LCD 4. LKPD G. SUMBER BELAJAR
Watoni, AH. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya
Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama
No 1
Tahap Pendahuluan
Kegiatan
Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan suasana religius di dalam kelas
Estimasi Waktu 10’
No
Tahap
Kegiatan
2
Inti
(religius) Menyanyikan lagu wajib nasional Guru mengabsen siswa Guru menanya pelajaran sebelumnya Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan materi yang akan di pelajari Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di sampaikan Stimulus Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan pengantar mengenai prinsip pentingnya titrasi asam basa, penyiapan larutan, pengenceran, dan pencampuran (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)
Identifikasi masalah Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan tentang gambar yang ditayangkan (rasa ingin tahu) Pengumpulan data Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang pengantar mengenai prinsip pentingnya titrasi asam basa, penyiapan larutan, pengenceran, prosedur pengenceran dan pencampuran. Pengolahan data Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan pengantar mengenai pengantar mengenai prinsip pentingnya titrasi asam basa, penyiapan larutan, pengenceran, prosedur pengenceran dan pencampuran. (HOTS) Pembuktian Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai pengantar mengenai pengantar mengenai prinsip pentingnya titrasi asam basa, penyiapan larutan, pengenceran, prosedur pengenceran dan pencampuran. (komunikasi) Menarik Kesimpulan Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang pengantar mengenai prinsip pentingnya
Estimasi Waktu
60’
No
3
Tahap
Penutup
Kegiatan
titrasi asam basa, penyiapan larutan, pengenceran, dan pencampuran. Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari. Evaluasi Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetri Berdoa dan memberi salam
Estimasi Waktu
20’
Pertemuan Ke-dua No 1
Tahap Pendahuluan
Kegiatan
2
Inti
Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan suasana religius di dalam kelas (religius) Menyanyikan lagu wajib nasional Guru mengabsen siswa Guru menanya pelajaran sebelumnya Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan materi yang akan di pelajari Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di sampaikan Memberi stimulus Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetri (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)
Titrimetri
Identifikasi masalah Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan tentang gambar yang ditayangkan (rasa ingin tahu) Pengumpulan data Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan
Estimasi Waktu 10’
60’
No
Tahap
Kegiatan
Estimasi Waktu
dari membaca literatur (literasi) tentang stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetric yaitu syarat-syarat analisis titrimetri, prosedur titrasi, penghitungan titrasi, titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi basa kuat dengan asam kuat, titrasi asam lemah dengan basa kuat, dan titrasi basa lemah dengan asam kuat.
3
Penutup
Pengolahan data Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal tentang stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetric yaitu syarat-syarat analisis titrimetri, prosedur titrasi, penghitungan titrasi, titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi basa kuat dengan asam kuat, titrasi asam lemah dengan basa kuat, dan titrasi basa lemah dengan asam kuat. (HOTS) Pembuktian Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetric yaitu syarat-syarat analisis titrimetri, prosedur titrasi, penghitungan titrasi, titrasi asam kuat dengan basa kuat, titrasi basa kuat dengan asam kuat, titrasi asam lemah dengan basa kuat, dan titrasi basa lemah dengan asam kuat. Menarik Kesimpulan Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang stoikiometri reaksi netralisasi, dan titrimetri Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari. Evaluasi Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu kurva titrasi asam basa dan indikator titrasi asam basa Berdoa dan memberi salam
20’
Pertemuan Ke-tiga
No 1
Tahap Pendahuluan
Kegiatan
Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan suasana religius di dalam kelas (religius) Menyanyikan lagu wajib nasional Guru mengabsen siswa
Estimasi Waktu 10’
No
Tahap
Kegiatan
2
Inti
Guru menanya pelajaran sebelumnya Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan materi yang akan di pelajari Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di sampaikan Memberi stimulus Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan kurva titrasi asam basa dan indikator titrasi asam basa (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)
Identifikasi masalah Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan tentang gambar yang ditayangkan (rasa ingin tahu) Pengumpulan data Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang kurva titrasi asam basa yaitu kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat, penghitungan pH larutan, kurva titrasi asam kuat dengan asam kuat, kurva titrasi asam lemah monoprotik dengan basa kuat, kurva titrasi basa lemah monoprotik dengan asam lemah, titrasi asam poliprotik dengan basa kuat, serta indikator titrasi asam basa yaitu prinsip kerja indikator asam basa, dan jenis-jenis indikator asam basa. Pengolahan data Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan kurva titrasi asam basa yaitu kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat, penghitungan pH larutan, kurva titrasi asam kuat dengan asam kuat, kurva titrasi asam lemah monoprotik dengan basa kuat, kurva titrasi basa lemah monoprotik dengan asam lemah, titrasi asam poliprotik dengan basa kuat, serta indikator titrasi asam basa yaitu prinsip kerja indikator asam basa, dan jenis-jenis indikator asam basa. Pembuktian
Estimasi Waktu
60’
No
Tahap
Kegiatan
Estimasi Waktu
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai kurva titrasi asam basa yaitu kurva t itrasi asam kuat dengan basa kuat, penghitungan pH larutan, kurva titrasi asam kuat dengan asam kuat, kurva titrasi asam lemah monoprotik dengan basa kuat, kurva titrasi basa lemah monoprotik dengan asam lemah, titrasi asam poliprotik dengan basa kuat, serta indikator titrasi asam basa yaitu prinsip kerja indikator asam basa, dan jenis-jenis indikator asam basa.
3
Penutup
Menarik Kesimpulan Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang kurva titrasi asam basa dan indikator titrasi asam basa Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari. Evaluasi Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi Berdoa dan memberi salam
20’
Pertemuan Ke-empat No 1
Tahap Pendahuluan
Kegiatan
2
Inti
Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang kelas Salah satu siswa memimpin doa untuk menciptakan suasana religius di dalam kelas (religius) Menyanyikan lagu wajib nasional Guru mengabsen siswa Guru menanya pelajaran sebelumnya Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan materi yang akan di pelajari Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di sampaikan Memberi stimulus Peserta didik diberikan rangsangan untuk memusatkan pada materi seperti membaca buku yang berhubungan dengan penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi (literasi), lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan gambar (disiplin)
Estimasi Waktu 10’
60’
No
Tahap
Kegiatan
3
Penutup
Estimasi Waktu
Identifikasi masalah Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan tentang gambar yang ditayangkan (rasa ingin tahu) Pengumpulan data Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari membaca literatur (literasi) tentang penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi yaitu analisis unsur, dan penentuan zat-zat anorganik Pengolahan data Dengan membaca literatur/bahan ajar (literasi), mengerjakan soal yang berkaitan dengan penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi yaitu analisis unsur, dan penentuan zat-zat anorganik Pembuktian Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban mengenai penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi yaitu analisis unsur, dan penentuan zat-zat anorganik Menarik Kesimpulan Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan tentang penentuan titik ekivalen: metode geometri, dan penerapan titrasi netralisasi. Pendidik menanyakan kembali kepada peserta didik tentang kejelasan materi yang telah dipelajari. Evaluasi Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu sistem koloid Berdoa dan memberi salam
20’
I.
PENILAIAN 1. Teknik Penilaian: a. Penilaian Sikap b. Penilaian Pengetahuan c. Penilaian Keterampilan
2. Bentuk Penilaian: a. Observasi b. Tes tertulis c. Unjuk kerja d. Portofolio
: Observasi/pengamatan/Jurnal : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
: Lembar pengamatan aktivitas peserta didik : Uraian dan lembar kerja : Lembar penilaian presentasi : Penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir) 4. Remedial a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali (sesuai peraturan akademik sekolah) dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali. 5. Pengayaan Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan ) n n( maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Palembang, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah,
Dra. Hj. Rusdiana , M.Si NIP 1958031985032003
Guru Mata Pelajaran,
Sumarnie, S.Pd., M.Pd NIP 196709152007012006
Lampiran 1
BAHAN AJAR TITRASI ASAM BASA 1.
Pengertian Stoikiometri Dalam
ilmu
kimia
stoikiometri (kadang
disebut stoikiometri
reaksi untuk
membedakannya
dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia( persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa YUNANI stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran). Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda.
2.
Pengertian Titrasi Asam Basa Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah titrasi. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau
konsentrasinya. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai “titran” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“titer” atau “titrat” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa atau aside alkalimetri, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi yang melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
3.
Prinsip Titrasi Asam basa Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis
bereaksi) yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai “ titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H +] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indi kator disebut sebagai “ titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga s ebagai titik ekuivalen. Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian catat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titer maka bisa dihitung konsentrasi titran tersebut.
4. Cara Mengetahui Titik Ekuivalen Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, antara lain:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi
tersebut adalah “titik ekuivalen”. 2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Biasanya cara ini paling sering digunakan karena dalam pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis, walaupun tidak seakurat dengan pH meter. 5.
Rumus Umum Titrasi Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut: Mol asam = Mol basa N asam . M asam = V basa . N basa (n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa Keterangan: N = Normalitas M = Kemolaran V = Volume (mL atau L) n = Jumlah ion H+(pada asam) atau OH - (pada basa)
6.
Indikator Asam Basa Untuk menentukan asam basa suatu larutan maka salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan indicator. Berikut ini adalah beberapa indicator untuk menentukan sifat larutan tersebut: NAMA Biru timol Kuning metil Jingga metil Hijau bromkresol Merah metil Ungu bromkresol Biru bromtimol Merah fenol Ungu kresol Fenolftalein Timolftalein Kuning alizarin
pH RANGE 1,2-2,8 2,9-4,0 3,1 – 4,4 3,8-5,4
WARNA merah – kuning merah – kuning merah – jingga kuning – biru
TIPE(SIFAT) asam basa basa asam
4,2-6,3 5,2-6,8
merah – kuning kuning – ungu
basa asam
6,2-7,6 6,8-8,4 7,9-9,2 8,3-10,0 9,3-10,5 10,0-12,0
kuning – biru kuning – merah kuning – ungu t.b. – merah t.b. – biru kuning – ungu
asam asam asam asam asam basa
Lampiran 2 Penilaian
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran
NO
WAKT U
: SMA Negeri 3 Unggulan Palembang : 2017/2018 : XI / Semester 2 : Kimia
NAMA
KEJADIAN/ PERILAKU
BUTIR SIKAP
POS/ NEG
TINDAK LANJUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Palembang, Oktober 2017 Mengetahui, Kepala Sekolah,
Dra. Hj. Rusdiana , M.Si NIP 1958031985032003
Guru Mata Pelajaran,
Sumarnie, S.Pd.,M.Pd NIP 196709152007012006
INSTRUMEN TES TERTULIS
1.
Apa yang dimaksud dengan titran dan titrat?
2.
Sebutkan prinsip dasar dan manfaat dari titrasi!
3.
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan titrasi asam basa!
4.
Tentukan indikator yang dipakai pada penetralan a. asam kuat oleh basa kuat b. asam lemah oleh basa lemah c. basa lemah oleh asam kuat
5.
Sebanyak 10 mL larutan HCl dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M menggunakan indikator fenolftalein. Jika perubahan warna indikator menjadi merah muda diperlukan 12,5 mL larutan penitrasi, maka tentukan molaritas larutan HCl tersebut.
6.
Untuk mengetahui % asam cuka dilakukan dengan titrasi 2 mL larutan asam cuka dan memerlukan 35 mL larutan NaOH 0,1 M . Massa jenis larutan 950 g/L! Tentukan molaritas asam cuka dan berapa % kadar asam cuka tersebut?
Lembar Kerja Siswa
1.
Mata Pelajaran
: KIMIA
Nama
:
Kelas/Program
:
Kelompok
:
Judul Penentuan Konsentrasi HCl dengan Titrasi
2.
Tujuan 3.1 Menentukan titik ekivalen pada titrasi 3.2 Menentukan konsentrasi HCl dengan cara titrasi asam-basa
3.
Petunjuk : Lembar kerja ketika selesai percobaan, ditinggalkan diatas meja masing-masing setelah dicopy untuk dijadikan data pada saat pembuatan laporan. Laporan akan dikumpul pada pertemuan selanjutnya.
4.
Konsep Dasar Reaksi penetralan asam-basa dapat digunakan untuk menentukan kadar (konsentrasi) berbagai jenis larutan, khususnya yang terkait dengan reaksi asam-basa. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya. Demikian pula sebaliknya, kadar larutan basa ditentukan dengan mengunakan larutan asam yang diketahui kadarnya. Proses penentuan kadar larutan dengan cara ini disebut titrasi asam-basa. Titrasi dilakukan untuk menetapkan molaritas suatu larutan dengan menggunakan larutan lain yang telah diketahui molaritasnya. Larutan peniter itu kita sebut larutan standar. Ketepatan (akurasi) dari konsentrasi larutan yang dititer, salah satunya bergantung pada kepastian molaritas dari larutan peniter. Jika molaritas larutan peniter tidak pasti, maka molaritas larutan yang dititer pastilah tidak akurat. Pada percobaan ini, kita akan menentukan molaritas HCl dengan larutan NaOH 0,1 M . Untuk itu, sejumlah larutan HCl ditempatkan dalam erlenmeyer, kemudian ditetesi dengan NaOH 0,1 M (dalam buret) sehingga keduanya ekuivalen (tepat habis bereaksi). Titik ekuivalen dapat diketahui dengan bantuan indikator. Titrasi (penetesan) dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna. Saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi.
5.
Prosedur Kerja 1.
Buatlah larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL.
2.
Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL.
3.
Masukkan 10 mL larutan HCl yang tersedia ke dalam erlenmeyer, kemudian tetesi dengan indikator PP sebanyak 3 tetes.
4.
Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan secara hati-hati dan labu erlenmeyer terus –menerus digoncangkan. Penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
5.
Hitung volume NaOH 0,1 M yang digunakan.
6.
Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.
7.
Tentukan volume rata-rata larutan NaOH 0,1 M yang digunakan.
8.
Tentukan molaritas larutan HCl tersebut.
6.
Lembar Pengamatan Lengkapilah hasil pengamatan dibawah ini: Percobaan
Volume HCl
Volume NaOH 0,1 M (mL)
(mL)
7.
1
10 mL
2
10 mL
3
10 mL
Rata-rata
10 mL
Pertanyaan 1.
Sebutkan prinsip dasar dari titrasi asam-basa!
2.
Apa kegunaan dari PP (fenolftalein)?
3.
Warna apakah yang terlihat pada titrat saat titik ekivalen? Mengapa demikian?
4.
Bagaimana cara menentukan konsentrasi HCl? Jelaskan!
8.
Kesimpulan
……………………………………………..……………………………………………..……………………………………… ……..……………………………………………..……………………………………………..……………………………… ……………..……………………………………………..……………………………………………..……………………… ……………………..…………………………………………………………………………………………………………...