KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga tugas laporan tutorial 2 tentang “Resin “Resin Akrilik Akrilik” ” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini melibatkan bantuan serta duku dukung ngan an dari dari berb berbag agai ai piha pihak. k. Oleh Oleh kare karena na itu itu deng dengan an penu penuh h rasa rasa horm hormat at penu penuli liss mengu!apkan terimakasih kepada " #. drg. $endra $endra %hristiedy %hristiedy P P &'S! &'S! selaku tutor tutor yang telah telah membimbing membimbing jalannya jalannya diskusi diskusi tutorial dan memberi masukan kelompok ())) *akultas +edokteran +edokteran ,igi niersitas niersitas /ember. 2. Semua Semua pihak yang yang telah membant membantu u dalam penyusunan penyusunan laporan laporan ini.
&eng &engin inga gatt pros proses es pem pembuat buatan an kary karyaa tuli tuliss ilmi ilmiah ah ini ini dira dirasa sa masih asih jauh jauh dari dari kesempurnaan kesempurnaan kami selalu membuka membuka diri untuk menerima menerima kritik dan saran. Selanjutny Selanjutnya a semoga laporan ini dapat berman0aat bagi berbagai pihak. Aamiin. Aamiin.
/ember ## &ei 21# +elompok ()))
DAFTAR ISI
+ata Pengantar ................................................................ .......................................................................................... .......................... ........... ..# 'a0tar )si ............................................ ................................................................... .............................................. ..............................................2 .......................2 3A3 ) P4N'A56AN #.#.6atar 3elakang 777777777777777777777..8 #.2.Skenario ............................................... ...................................................................... ........................................... ..........................8 ......8 #.8.$umusan &asalah .............................................. ..................................................................... ...................................9 ............9 #.9.Tujuan #.9.Tujuan Pembelajaran....................... Pembelajaran.............................................. ............................................... ................................9 ........9 3A3 )) T)N/AAN PSTA+A 1
2.# $esin Akrilik................................. Akrilik........................................................ .............................................. .................................. ........... 2.2 +omposisi Akrilik.................................. Akrilik................................................................................. ............................................... 2.8 Proses Polimerisasi Akrilik............................... Akrilik....................................................... ........................ ............ : 3A3 ))) P4&3A5ASAN 8.#. &apping ........................................... .................................................................. ................................................... ............................ .#1 8.2. +lasi0ikasi +omposisi Si0at dan Syarat $esin Akrilik.......................#1 8.8. Proses &anipulasi dan Polimerisasi...................................................22 8.9 *aktor yang &empengaruhi &anipulasi $esin Akrilik..................... Akrilik..................... .81 8. Pengaplikasian $esin Akrilik dalam +edokteran ,igi.......................81 ,igi.......................81 8.; 3iokompatibilitas $esin Akrilik................................ Akrilik.........................................................82 .........................82 3A3 )( +4S)&P6AN.............................. +4S)&P6AN..................................................... .........................................................8 ..................................8 'A*TA$ 'A*TA$ PSTA+A PSTA+A .............................................. ..................................................................... ..............................................8; .......................8;
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang $esin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus inil dalam rumus
struk struktu turn rnya ya.. $esi $esin n akril akrilik ik meru merupa paka kan n resin resin term termop oplas lasti tis s yaitu aitu perse perseny nyawa awaan an komponen non metalik yang dibuat se!ara sintetis dari bahan-bahan organik. $esin ini dapat dibentuk selama masih dalam keadaan plastis dan mengeras apabila dipanaskan karena tejadi reaksi polymerisasi adisi antara polymer dan monomer. 5ingga saat ini resin akrilik masih sering digunakan sebagai bahan basis gigi tiruan karena memenuhi beberapa kriteria sebagai bahan yang ideal untuk basis gigi tiruan. $esin akrilik dipakai karena bahan ini memiliki si0at yang menguntungkan yaitu estetika terpenuhi terpenuhi warna dan tekstur tekstur mirip dengan gingia sehingga sehingga estetika estetika di dalam mulut baik daya serap air relati0 rendah dan perubahan dimensi ke!il. $esin sudah begitu luas digunakan sebagai pembuat basis gigi tiruan restorasi gigi
untuk atlet sendok !etak dan sebagai splin. Skenari! $4S)N A+$)6)+ 2
&ahasiswa &ahasiswa semester )) *akultas *akultas +edokteran ,igi niersitas /ember saat ini sedang mengikuti skill lab )lmu 3ahan dan Teknologi +edokteran ,igi ). A!ara skill lab kali ini adalah membuat basis gigi tiruan dari bahan resin akrilik. Sebelum a!ara dimulai inst instru rukt ktur ur memi memint ntaa semua semua maha mahasi siswa swa untu untuk k meny menyiap iapka kan n alat alat dan dan baha bahan n yang ang dipe diperlu rluka kan n untu untuk k mani manipu pula lasi si resin resin akril akrilik ik dan dan men! men!at atat at taha tahapa pann-ta taha hapa pan n yang dilakukan. Salah satu mahasiswa bertanya apa semua tahapan perlu di!atat mulai kejadian saat men!ampur kapan saat yang tepat saat 0lasking !ara polimerisasinya proses setting sampai !ara pemulasnya. )nstruktur menjawab >ya? termasuk menjel menjelaska askan n tipe tipe resin resin akrili akrilik k ma!am ma!am polime polimerisa risasi si bagaim bagaimana ana terjadi terjadiny nyaa proses proses polimerisasi biokompatibilitasnya serta kelebihan dan kekurangannya. kekurangannya.
1.".
R#$#san %asala&
#. 2. 8. 9. . 1.'.
Apa klasi0ikas klasi0ikasi i komposisi komposisi si0at dan syarat syarat yang yang baik dari dari resin akrilik@ akrilik@ 3agaimana 3agaimana proses proses manipul manipulasi asi dan polimerisasi polimerisasi dari resin resin akrilik@ akrilik@ Apa saja saja 0aktor 0aktor yang mempengaru mempengaruhi hi pemanipu pemanipulasian lasian dari dari resin akrilik@ akrilik@ Apa saja saja pengapli pengaplikasian kasian resin akrilik akrilik dalam +edokteran +edokteran ,igi@ 3agaim 3agaimana ana biokom biokompat patibi ibilit litas as resin akril akrilik@ ik@ T#(#an T# (#an Pe$)ela(aran Pe$)ela(ar an
#. &engetahui &engetahui memaham memahamii dan menjelaskan menjelaskan klasi0ikasi klasi0ikasi komposisi komposisi si0at dan syarat yang yang baik dari resin akrilik. 2. &enget &engetahu ahui i memaham memahamii dan menjelask menjelaskan an proses proses manipula manipulasi si dan polimer polimerisas isasii dari dari resin akrilik. 8. &engetahui &engetahui memaham memahamii dan menjelaskan menjelaskan 0aktor 0aktor yang yang mempengaruhi mempengaruhi pemanip pemanipulasian ulasian dari resin akrilik. 9. &eng &enget etah ahui ui memah emaham amii dan dan menje enjela lask skan an peng pengap apli lika kasi sian an resi resin n akri akrili lik k dala dalam m +edokteran ,igi. . &engetahui &engetahui memaham memahamii da menjelaskan menjelaskan biokom biokompatibi patibilitas litas pada pada resin akrilik. akrilik.
3
BAB II TIN*AUAN PUSTAKA .1
Resin Akrilik Akrilik merupakan deriat dari etilen dan mengandung grup inyl <-%%-= dalam
0ormula strukturalnya. Akrilik resin atau resin akrilik telah tersedia di beberapa ariasi dan bentuk yang terbagi atas 8 yaitu" #. Powder-6iBuid. 2. ,els 8. Sheet Penggunaan powder liBuid dalam bentuk bubuk atau !airan pada saat ini merupakan tipe yang paling popular. )ni karena penggunaannya !ukup sederhana dalam hal prosedur maupun prosesnya dan suatu basis gigi tiruan selesai diproses didalam dental laboratorium dengan menggunakan peralatan yang sederhana. 3ubuk polimer dilarutkan di dalam !airan monomer untuk membentuk suatu dough lalu dibentuk sesuai kegunaannya sebelum polimerisasi selesai. $esin akrilik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan diklasi0ikasi menurut spesi0ikasi Ameri!an 'ental Asso!iation No. #2 <)SO #;:= untuk $esin 3asis ,igi Tiruan pada umumnya plastik yang dilapisi oleh beberapa spesi0ikasi termasuk asetil akrilik karbonat ester asam dimetakrilat styrene sul0onat dan inil polimer atau bisa juga terbentuk dari pen!ampuran beberapa polimer menjadi kopolimer. Terdapat lima jenis resin basis gigi tiruan berdasarkan !ara polimerisasinya yaitu" #= Tipe ) " 5eat-polymeriCable polymers D 5eat %ured A!ryli! <%lass # Powder dan 2= 8= 9= = .
6iBuid E %lass 2 Plasti! %ake= Tipe )) " AutopolymeriCable polymers D Sel0 %ured A!ryli! <%lass # Powder dan 6iBuid E %lass 2 Powder dan 6iBuid pour- tipe resin= Tipe ))) " Thermoplasti! blank or powder Tipe )( " 6ight a!tiated materials D (isible 6ight %ured Tipe ( " &i!rowae-!ured materials K!$+!sisi Akrilik Akrilik ini terdiri dari 2 bagian yaitu bubuk polimer dan !airan monomer. +omposisi bubuk polimer adalah poli< metil metakrilat = organi! peroFide initiator
agen titanium dioksida dan pigmen inorganik < untuk warna =. 3ubuk polimer yaitu poli< metil metakrilat = adalah resin transparan yang dapat menyalurkan !ahaya dalam range ultraiolet hingga yang mempunyai waelength 21nm. )a mempunyai kekerasan dari #G hingga 21 +noop Number. +ekuatan tensilnya dianggarkan 4
dalam ;1 &pa ketumpatannya adalah #.#H gD!m2 dan modulus elasti!ity dianggarkan 2.9 ,pa <2911 &pa=. Polimer ini sangat stabil. )a tidak mengalami diskolorisasi dalam !ahaya ultraiolet se!ara kimiawi stabil dalam panas dan melembut pada #2I% dan dapat dibentuk seperti bahan termoplastik. 'epolimerisasi terjadi pada suhu di antara #2I% dan 211I%. Sekitar suhu 91I% H1J polimer telah terdepolimerisasi membentuk monomer. Poli
Ga$)ar 1 , Ga$)aran str#kt#r ki$ia $etil $etakrilat -an +!li$etil $etakrilat/. (From : Craig RG, Powers JM. Restorative Dental Materials. 11 th Ed.Missouri : Mos! "n#
$%%$ : $&$' +omposisi !airan monomer adalah metil metakrilat hidroBuinon inhibitor untuk men!egah polimerisasi spontan dimetha!rylate atau agen !ross linked organi! amine a!!elerator dan dyed syntheti! 0ibers < untuk estetik=. Agen !ross linked ditambahkan pada monomer agar terjadi ikatan koalen antara 2 rantai ketika berlakunya polimerisasi. %ross linked polimer akrilik adalah lebih kaku lebih tahan terhadap perubahan suhu dan lebih tahan larut dibandingkan dengan polimer yang non !ross linked. %ross linked polimer juga lebih tahan terhadap sur0a!e !ra!king atau !raCing didalam mulut dan tahan terhadap keterlarutan dalam pelarut organik seperti etanol. )a juga lebih mudah digrind dan dipolish. %airan monomer adalah metil metakrilat yaitu suatu !airan bening pada suhu ruangan yang mempunyai si0at 0isikal berikut " a. 3erat molekul " #11 u b. Suhu lebur " - 9GI% !. Suhu didih " #11.GI% d. +etumpatan " 1.H9 gDm6 pada 21I% e. Tenaga polimerisasi " #2.H k!alDmol &etil metakrilat menunjukkan tekanan uap yang tinggi dan merupakan pelarut organik yang baik. Struktur molekul metil metakrilat ditunjukkan oleh gambar 2. 5
Ga$)ar , Ga$)aran str#kt#r ki$ia $etil $etakrilat. (From : Powers JM, ataha JC. Dental Materials Pro)erties and Mani)ulation. *th Ed.
Missouri : Mos! Elsevier $%%+ : $*%' ."
Pr!ses P!li$erisasi Akrilik $esin akrilik berpolimerisasi melalui reaksi polimerisasi tambahan. Pada reaksi ini
tidak terjadi perubahan komposisi tetapi menghasilkan molekul raksasa dalam ukuran yang hampir tidak terbatas. Proses polimerisasi jenis ini terdiri dari 9 tahap seperti yang dapat dilihat pada gambar 8 yaitu" a. Aktiasi <)nduksi= " ntuk memulai proses polimerisasi tambahan haruslah terdapat radikal bebas. $adikal bebas dapat dihasilkan dengan mengakti0kan molekul monomer dengan sinar ( sinar biasa panas atau pengalihan energi dan komposisi lain yang b.
bertindak sebagai radikal bebas. )nisiasi
!.
polimerisasi tidak pernah sempurna. Propagasi
dinamakan dough 0orming time. Spesi0ikasi Ameri!an 'ental Asso!iation No.#2 menyatakan bahwa konsistensi ini harus di!apai kurang dari 91 menit setelah pengadukan. 'alam penggunaan klinik biasanya hanya mengambil masa kurang dari #1 menit. &inimum masa yang diambil untuk resin akrilik sel0 !ure berpolimerisasi adalah 81 menit.
6
Ga$)ar " , Reaksi +!li$erisasi resin akrilik. (From: Powers JM, ataha JC. Dental Materials Pro)erties and Mani)ulation. *th Ed.
Missouri : Mos! Elsevier $%%+ : $*1' Terdapat beberapa si0at 0isik polimer yang dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam temperatur dan lingkungan serta komposisi struktur dan berat molekul suatu polimer" #. &akin tinggi temperatur polimer makin lunak dan lemah 2. &akin tinggi berat molekul makin tinggi si0at 0isiko mekanik suatu polimer Sel0 !ure resin akrilik diaktiasi oleh bahan kimia penurun
7
Ga$)ar ' , 0ara inisiasi ra-ikal )e)as #nt#k in-#ksi +!li$erisasi resin akrilik. (From: Powers JM, ataha JC. Dental Materials Pro)erties and Mani)ulation. *th Ed.
Missouri : Mos! Elsevier $%%+ : $*$' Perbedaan paling jelas antara sel0 !ure dan heat !ure akrilik adalah pada proses aktiasi
BAB III PE%BAHASAN ".1 %a++ing
$esin
Alami
Sintetik
Akrilik
+omposisi
Si0at
+lasi0ikasi 8
&anipulasi *aktor-0aktor yang mmpengaruhi
Aplikasi 3iokompatibilitas Polimerisasi +edokteran Propagansi Terminasi A)nisiasi klimasi ,igi
". Klasiikasi2 K!$+!sisi2 Siat -an S3arat 3ang Baik -ari Resin Akrilik Klasifikasi Resin Akrilik $esin akrilik dibedakan atas empat jenis yaitu heat !ured a!ryli! resin pour and !ure
resin isible light !ured a!ryli! resin dan !old !ure a!ryli! resin. 5eat !ured a!ryli! resin adalah resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut dengan menggunakan perendaman air di dalam waterbath jenis resin akrilik panas lain menggunakan proses polimerisasi dengan gelombang mikro. 3ahan-bahan ini terdiri dari bubuk dan !airan yang setelah pen!ampuran dan pemanasan berikutnya akan memadat. (isible light !ured a!ryli! resin adalah resin akrilik yang diakti0kan dengan sinar yang terlihat oleh mata. &aterial ini tersusun dari matriks dari urethane dimetha!rylate yang tersusun dari kandungan ke!il dari a!ryli! beads yang menjadi bagian dari struktur jaringan polimer interpretating. %old !ure a!ryli! resin adalah resin akrilik yang diakti0kan suatu bahan kimia lain yang ditambahkan pada monomer yaitu tertiary amine misalnya dumethyl Kp-Toluidine <%58%;59N<%58=. 3ahan ini dikenal sebagai aktiator. Setelah polimer di!ampur dengan polimer aktiator akan bereaksi dengan inisiator membentuk radikal bebas dan polimerisasi mulai terjadi pada termperatur kamar. Selain itu juga ada pour and !ure resins adalah !old !ure resin dengan !airan yang !ukup ketika telah ter!ampur dapa dituang menjadi !etakan yang terbuat dari hidrokoloid. A. Heat 0#re- Resin Akrilik P!li$erisasi Panas/
&erupakan resin akrilik yang polimerisasinya dengan bantuan pemanasan. 4nergi termal yang diperlukan dalam polimerisasi dapat diperoleh dengan menggunakan perendaman
air
atau
mi!rowae.
Penggunaan
energy
termal
menyebabkan
dekomposisi peroksida dan terbentuknya radikal bebas. $adikal bebas yang terbentuk akan mengawali proses polimerisasi < 4!ket dkk. 2119=. B. Resin Akrilik S4a+!li$erisasi Sel5 0#re-/ A#t!+!l3$eri6ing 9
&erupakan resin akrilik yang teraktiasi se!ara kimia.$esin yang teraktiasi se!ara kimia tidak memerlukan penggunaan energy termal dan dapat dilakukan pada suhu kamar. Aktiasi kimia dapat di!apai melalui penambahan amintersier terhadap monomer. 3ila komponen powder dan liBuid diaduk amintersier akan menyebabkan terpisahnya benCoil peroksida sehingga dihasilkan radikal bebas dan polimerisasi dimulai < 4!ket dkk. 2119=. 0. Resin Akrilik P!li$erisasi %i7r!4a8e
,elombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dalam rentang 0rekuensi megahertC untuk mengakti0kan proses polimerisasi basis resin akrilik. Prosedur ini sangat disederhanakan pada tahun #HG8 dengan pengenalan serat ka!a khusus !o!ok untuk digunakan dalam oen mi#rowave. $esin akrilik di!ampur dalam bubuk yang tepat dalam waktu yang sangat singkat sekitar 8 menit. +ontrol yang !ermat dari waktu dan jumlah watt dari oen adalah penting untuk menghasilkan resin bebas pori dan memastikan polimerisasi lengkap < 4!ket dkk. 2119=. D. Resin Akrilik P!li$erisasi 0a&a3a
$esin akrilik diakti0kan !ahaya yang juga disebut resin (6% adalah kopolimer dari dimetakrilat uretan dan resin akrilik kopolimer bersama dengan silika mi#roine. Proses polimerisasi diakti0kan dengan menempatkan resin akrilik yang telah di!ampur dalam moldale di model master pada sebuah meja berputar dalam ruang !ahaya dengan intensitas !ahaya yang tinggi dari 911-11 nm untuk periode sekitar #1 menit < 4!ket dkk. 2119=. %iri-!iri yang lain dari berbagai ma!am resin akrilik yaitu sebagai berikut" a. 5eat %ured A!ryli! $esin )nisisasi terjadi pada temperatur :1%-#111% yaitu ketika benCoyl dan phenyl • • •
terbentuk untuk menginisiasi polimerisasi pada resin. &empunyai stabilitas warna yang baik. &embutuhkan waktu pemanasan selama : jam pada suhu :1 1% dan 8 jam pada
suhu #11 1%
berisi lebih banyak monomer yang tidak bereaksi dibanding heat !ured resin 'igunakan dalam reparasi gigi tiruan re-lines dan piranti orthodonti 10
!. 6ight %ured $esin A!ryli! &engandung matriks urethane dimetha!rylate dengan kopolimer akrilik Komposisi +omposisi resin akrilik se!ara umum adalah sama yaitu terdiri dari bubuk polimer
dan !airan monomer. Namun pada resin jenis tertentu memiliki beberapa bahan tambahan. 3erikut adalah komposisi resin akrilik"
1. P!li$er, a. Poli
3ubuk polimer yaitu poli< metil metakrilat = adalah resin transparan yang dapat menyalurkan !ahaya dalam range ultraiolet hingga yang mempunyai waelength 21nm. )a mempunyai kekerasan dari #G hingga 21 +noop Number. +ekuatan tensilnya dianggarkan dalam ;1 &pa ketumpatannya adalah #.#H gD!m2 dan modulus elasti!ity dianggarkan 2.9 ,pa <2911 &pa=. Polimer ini sangat stabil. )a tidak mengalami diskolorisasi dalam !ahaya ultraiolet se!ara kimiawi stabil dalam panas dan melembut pada #2I% dan dapat dibentuk seperti bahan termoplastik. 'epolimerisasi terjadi pada suhu di antara #2I% dan 211I%. Sekitar suhu 91I% H1J polimer telah terdepolimerisasi membentuk monomer. Poli
polimerisasi resin akrilik. 3ahan initiator yang biasa ditemukan adalah berupa 1.2 - 1.J benCoil peroksida. Substansi ini akan mengalami pemutusan ikatan oleh karena adanya pemi!u seperti panas pada heat-!ured kimia pada sel0-!ured dan !ahaya pada light-!ured. Pemutusan ikatan satu benCoil peroksida akan menghasilkan dua buah radikal bebas. $adikal bebas inilah yang nantinya akan mengikat monomer-monomer sehingga terjadilah reaksi polimerisasi. 7. Pig$en Lat pigmen pada resin akrilik akan membuat resin akrilik dapat memiliki berma!am warna yaitu transparan yang menyerupai warna gigi atau pink yang menyerupai gingia.
11
3eberapa sedian bahwa mengandung serat-serat merah sehingga menyerupai pembuluh darah. Lat pigmen dapat berupa merkuri sul0it !admium sul0it !admium selenit dan 0erri! oFide. -. Plasti7i6er Plasti!iCer adalah Cat additi0 untuk menambah ke0leksibilitasan resin akrilik. Lat ini dapat berupa dibutil pthalat . e. 9+a7iiers Tujuan bagi penambahan opa!i0iers adalah untuk memastikan resin akrilik terlihat di dalam sinar-M apabila tertelan. Opa!i0iers yang biasa digunakan adalah Cin! atau titanium oFide. . Ba&an ta$)a&an 3ahan yang umumnya ditambahkan pada resin akrilik adalah serat sintetisDorganik
yang mempunyai si0at 0isikal berikut" •
3erat molekul " #11 u
•
Suhu lebur " - 9GI%
•
Suhu didih " #11.GI%
•
+etumpatan " 1.H9 gDm6 pada 21I%
•
Tenaga polimerisasi " #2.H k!alDmol &etil metakrilat menunjukkan tekanan uap yang tinggi dan merupakan pelarut organik
yang baik. ). Sta)ili6er Terdapat sekitar 1.118 K 1.#J metil ether hydroBuinone untuk men!egah terjadinya
proses polimerisasi selama penyimpanan. 7. Plasti7i6er, dibutil pthalat -. Ba&an #nt#k $e$a7# ikatan silang 7r!ss5linking agent/ 12
%ross-linked agent dapat berupa etilen glikol dimetakrilat <4,'&A=. 3ahan ini berpengaruh pada si0at 0isik polimer dimana polimer yang memiliki ikatan silang bersi0at lebih keras dan tahan terhadap pelarut. Pada 5eat %ured A!ryli! $esin atau $esin akrilik polimerisasi panas dimana resin akrilik yang memerlukan energi panas untuk polimerisasi bahan-bahan tersebut memiliki komposisi " Powder dan 6iBuid Terdiri dari partikel polimer yang berbentuk pearls atau beads berisi poli
b. !. d.
Sifat Resin Akrilik 3erat &olekul Polimer " 11.111 K #.111.111 E monomer " #11 Absorbsi air " 2J Thermal !ondu!tiity resin a!ryli! rendah dibandingkan logam A!ryli! mengalami pengerutan waktu polimerisasi dan pendinginan. Pengerutann
e.
liniernya sebesar 19:-1;J. A!ryli! tidak larut dalam pelarut asam basa lemah dan pelarut organi! tetapi larut
0. g. h.
dalam keton dan ester. A!ryli! menyerap air sebesar 19 mgD!m2 Si0at estetika !ukup baik karena dapat diberi warna sesuai kebutuhan. A!ryli! tidak mempunyai warna serta bau serta tidak menimbulkan gejala alergi
i.
sehingga jaringan mulut dapat menerima dengan baik. A!ryli! mempunyai si0at !old 0low yaitu apabila a!ryli! mendapat beban atau tekanan
j.
terus menerus dan kemudian ditiadakan maka akan berubah bentuk se!ara permanen $esin akrilik mempunyai dimensional stability yang baik sehingga dalam kurun
k.
waktu tertentu bentuknya tidak berubah Porositas
a.
13
Porositas adalah gelembung udara yang terjebak dalam massa akrilik yang telah mengalami polimerisasi. Timbulnya porositas menyebabkan e0ek negati0 terhadap kekuatan dari resin akrilik. 'imana resin akrilik ini mudah porus Dari k!$+!sisin3a
A. Si0at dari ðyl ða!rylate &onomer #. Transparan mudah menguap pada suhu ruangan 2. &empunyai aroma yang manis 8. Si0at 0isik " melting point " 9G1% 3oiling point " #11 1% 'ensity " 1H9 gDml pada suhu 211% 5eat o0 polymeriCation " #2H +!alDmol (olume penyusutan saat polomerisasi " 2# J 3. Si0at dari
sebesar :F#1-9DdetikD!mD1%D!m2 !. A!ryli! mengalami pengerutan waktu polimerisasi dan pendinginan. Penerutannya liniernya sebesar 19:-1;J. d. A!ryli! tidak larut dalam pelarut asam basa lemah dan pelarut organi! tetapi larut dalam keton dan ester. e. Adhesi a!ryli! terhadap logam rendah sehingga perlu suatu ikatan mekanis seperti under!ut atau permukaan yang kasar. 0. A!ryli! menyerap air sebesar 19 mgD!m2 yang bias menyebabkan ekspansi linier. g. Si0at estetika !ukup baik karena dapat diberi warna sesuai kebutuhan. h. A!ryli! tidak mempunyai warna serta bau serta tidak menimbulkan gejala alergi sehingga jaringan mulut dapat menerima dengan baik. i. A!ryli! mempunyai si0at !old 0low yaitu apabila a!ryli! mendapat beban atau tekanan terus menerus dan kemudian ditiadakan maka akan berubah bentuk se!ara permanen. j. $etak
+ekuatan tensil resin akrilik polimerisasi panas adalah &Pa +ekuatan )mpak +ekuatan impa!t adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan beban dinamis atau
mendadak yang dapat menyebabkan patah atau rusak. +ekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas adalah # !m kgD!m. $esin akrilik memiliki kekuatan impak yang relati0 rendah dan apabila gigitiruan akrilik jatuh ke atas permukaan yang keras kemungkinan besar akan terjadi 0raktur. Fati-ue $esin akrilik memiliki ketahanan yang relati0 buruk terhadap 0raktur akibat ati-ue. ati-ue basis resin akrilik polimerisasi panas adalah # juta lengkungan sebelum patah dengan beban 211 lbDin 2 pada stress maksimum #: &Pa Craing Craing merupakan terbentuknya goresan atau keretakan mikro. %raCing pada resin transparan menimbulkan penampilan berkabut atau tidak terang. Pada resin berwarna menimbulkan gambaran putih +ekerasan Nilai kekerasan resin akrilik polimerisasi panas adalah 21 (5N atau # kgDmm 2. Nilai kekerasan tersebut menunjukkan bahwa resin akrilik relati0 lunak dibandingkan dengan logam dan mengakibatkan basis resin akrilik !enderung menipis Si0at-si0at 0isik basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas " #. Pengerutan +epadatan massa bahan akan berubah dari 1H9 menjadi ##HgD!mQ. +etika monomer metilmetakrilat
terpolimerisasi
untuk
membentuk
poli
Perubahan
menghasilkan pengerutan olumetrik sebesar 2#J. Akibatnya pengerutan olumetrik yang ditunjukkan oleh massa terpolimerisasi sekitar ;-:J sesuai dengan nilai yang diamati dalam penelitian laboratorium dan klinis. 2. Perubahan 'imensi Proses akrilik yang baik akan menghasilkan stabilitas dimensi yang baik. Teknik inje!tion moulding menunjukkan
stabilitas dimensi
yang baik dibandingkan dengan teknik
!ompression moulding. ,ar0unkel dan Anderson dkk <#HGG= menyatakan bahwa dari hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pada inje!tion moulding lebih rendah dibandingkan dengan!ompression moulding. 8. +onduktiitas Termal +onduktiitas termal adalah pengukuran termo0isika mengenai seberapa baik panas dihantarkan melalui suatu bahan. 3asis resin memiliki konduktiitas termal yang rendah yaitu 1111;
15
&eskipun basis gigi tiruan resin larut dalam berbagai pelarut basis resin umumnya tidak larut dalam !airan yang terdapat dalam rongga mulut. . Penyerapan Air 3ahan resin akrilik mempunyai si0at yaitu menyerap air se!ara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu.$esin akrilik menyerap air relati0 sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan basah. Namun air yang terserap ini menimbulkan e0ek yang nyata pada si0at mekanik 0isik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 1;H mgD!mR. mumnya mekanisme penyerapan air yang terjadi adalah di0usi. 'i0usi adalah berpindahnya suatu substansi melalui rongga yang menyebabkan ekspansi pada resin atau melalui substansi yang dapat mempengaruhi kekuatan rantai polimer. mumnya basis gigi tiruan memerlukan periode #: hari untuk menjadi jenuh dengan air. ;. Porositas Adanya gelembung permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi si0at 0isik estetika dan kebersihan basis gigi tiruan. Porositas !enderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul primer yang rendah disertai temperatur resin men!apai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yang homogen perbandingan polimer dan monomer yang tepat proses pengadukan yang terkontrol dengan baik serta waktu pengisian bahan ke mould yang tepat. &a!am-ma!am porositas menurut Philips" Shrinkage porosity " +elihatan seperti gelembung yang tidak beraturan dan bisa • terdapat diseluruh massa resin akrilik didalam ataupun dipermukaan gigi tiruan. 5al ini disebabkan karena mould yang tidak terisi adonan dengan penuh atau apabila pada •
proses !uring adonan tidak menerima tekanan yang !ukup. ,aseus porosityD )nternal porosity " ,elembung ke!il halus yang biasanya terdapat pada bagian yang tebal dan bagian yang jauh dari sumber panas disebabkan karena massa akrilik yang belum berpolimerisasi. Se!ara tiba-tiba dimasukkan dalam air mendidih dan suhu bisa naik sampai #118I%
dkk <2118= mempelajari stabilitas warna dan ketahanan terhadap stain dari nilon silikon serta dua jenis resin akrilik dan menemukan bahwa resin akrilik menunjukkan nilai diskolorisasi yang paling rendah setelah direndam dalam larutan kopi Syarat yang Baik untuk Resin Akrilik 1
Tidak toksis dan tidak mengiritasi. 16
2
Tidak terpengaruh !airan rongga mulut. 3 &empunyai modulus elastisitas tinggi sehingga !ukup kaku pada bagian yang tipis. 4 Temperatur pelunakan harus diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman 5 &empunyai proporsional limits yang tinggi sehingga jika terkena stress tidak mudah mengalami perubahan bentuk yang permanent. 6 &empunyai kekuatan impa!t tinggi sehingga tidak mudah patah atau pe!ah jika terbentur atau jatuh. 7 &empunyai 0atigue strength tinggi sehingga akrilik dapat dipakai sebagai bahan restorasi yang !ukup lama. 8 +eras dan memiliki daya tahan yang baik terhadap abrasi. 9 4stetis !ukup baik hendaknya transparan atau translusen dan mudah dipigmen. Warna yang diperoleh hendaknya tidak luntur. 10 $adio-opa!ity memungkinkan bahan dapat dideteksi dengan sinar F jika tertelan. 11 Tidak boleh menghasilkan uap atu debu toksik selama penanganan dan manipulasi 12 &udah direparasi jika patah. 13 &empunyai densitas rendah untuk memudahkan retensinya di dalam mulut. 14 &udah dibersihkan 15 3iaya resin dan penanganannya haruslah rendah dan proses tersebut tidak memerlukan peralatan kompleks serta mahal Selain itu syarat resin dalam kedokteran gigi yaitu" 1.
/iologis " tidak memiliki rasa tidak berbau tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan rongga mulut tidak boleh larut dalam salia atau !airan lain yang dimasukkan ke dalam
2.
mulut dan tidak dapat ditembus !airan mulut. Fisi0 " memiliki kekuatan dan kepegasan serta tahan terhadap tekanan gigit atau pengunyahan tekanan benturan serta keausan berlebihan yang dapat terjadi di dalam rongga mulut. $esin akrilik jugalah harus stabil dimensinya dibawah semua keadaan
3.
termasuk perubahan termal serta ariasi-ariasi dalam beban. Esteti0 " menunjukkan transluensi atau transparansi yang !ukup sehingga !o!ok dengan penampilan jaringan mulut yang digantikan harus dapat diwarnai atau dipigmentasi dan
4.
harus tidak berubah warna atau penampilan setelah pembentukan. ara0teristi0 )enanganan " tidak boleh menghasilkan uap atu debu toksik selama penanganan dan manipulasi mudah diaduk dimasukkan dibentuk dan diproses mudah dipoles dan pada keadaan patah yang tidak disengaja resin harus dapat diperbaiki
5.
dengan mudah dan e0isien. E0onomis " biaya resin dan penanganannya haruslah rendah dan proses tersebut tidak memerlukan peralatan kompleks serta mahal
Kelebihan dan Kekurangan Resin Akrilik
17
A. Heat 0#re- A7r3li7 Resin akrilik terakti8asi/ a=. +elebihan" nilai estetis yang unggul dimana warna hasil akhir akrilik sama dengan -
warna jaringan lunak rongga mulut. Selain itu resin akrilik ini tergolong mudah dimanipulasi. dan harga terjangkau. b=. +ekurangan" daya tahan abrasi atau benturan masih tergolong rendah. 0leksibilitas juga masih rendah. dan hasil akhir dari manipulasi akrilik akan terjadi penyusutan olume <%ombe #HH2=. B. Sel 0#re- A7r3li7 Resin akrilik Terakti8asi Ki$ia/ a=. +elebihan" -
mudah dilepaskan dari kuet. 0leksibilitas lebih tinggi dari tipe#. - pengerutan olume akhir tergolong rendah karena proses polimerisasi dari tipe ini tergolong kurang sempurna. b=. +ekurangan" elastisitas dari tipe initergolong kurang dari tipe ) kemudian karena digunakan bahan kimia hal tersebut dapat mengiritasi jaringan rongga mulut. dari segi ekonomis lebih mahal <%ombe #HH2=. 0. Lig&t 0#re- A7r3li7 Resin Akrilik terakti8asi 0a&a3a/ a=. +elebihan" - penyusutan saat polimerisasi rendah. hasil akhir manipulasi dapat dibentuk dengan baik. resin ini dapat dimanipulasi dengan peralatan sederhana. b=. +ekurangan" -
elastisitas dari resin akrilik ini ke!il dan penggunaan sinar ( pada resin ini dapat merusak jaringan rongga mulut <%ombe #HH2=.
-
D. %i7r!4a8e 0#re- A7r3li7 Resin Akrilik Terakti8asi Ki$ia/ a=. +elebihan" - waktu pemanasan yang dibutuhkan sangat singkat. - perubahan warna ke!il. - sisa monomernya lebih sedikit di karenakan polimerisasinya lebih
sempurna. b=. +ekurangan" -
resin akrilik ini masih dapat menyerap air. 18
-
harga !ukup mahal karena manipulasinya menggunakan peralatan !anggih < %ombe #HH2=.
Per)an-ingan &eat 7#re- a7r3li7 -an sel 7#re- a7r3li7 Heat 7#re- a7r3li7
Sel 7#re- a7r3li7
Aktiasi dengan energi termal Tidak
mengandung
aktiator
Aktiasi dengan akselerator kimia meskipun
&engandung
aktiator
seperti
dimetil
komposisi sama dengan Sel0 %ured
paratoluidin dan amin tersier
Porositas lebih ke!il
Porositas lebih besar karena terlarutnya udara pada monomer yang tidak larut pada polimer pada suhu kamar
6ebih kuat dari sel0 !ured
3erat molekul lebih rendah sehingga lebih banyak sisa monomer sekitar 2-J
Polimer heat !ured mempunyai de0ormasi awal
Stabilitas
warna
jelek
lebih ke!il dan lebih !epat kembali.
aktiator
apabila
diberi
terjadi penguningan setelah beberapa lama.
"." Pr!ses %ani+#lasi -an P!li$erisasi
&anipulasi adalah suatu bentuk tindakan atau proses rekayasa terhadap sesuatu dengan menambah ataupun mengurangi ariabel yang berkaitan guna men!apai si0at 0isik maupun mekanik yang dikehendaki. Sebelum diaplikasikan pada pasien resin akrilik harus diolah dan dimanipulasi sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria pengaplikasian klinis yang baik. Se!ara umum ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanipulasi resin akrilik antara lain" a/ Per)an-ingan $!n!$er -an +!li$er
Perbandingan yang umum digunakan adalah 8 " # satuan olume atau 2 " # satuan berat. 3ila monomer terlalu sedikit maka tidak semua polimer sanggup dibasahi oleh monomer akibatnya akrilik yang telah selesai berpolimerisasi akan bergranul. Sebaliknya monomer juga tidak boleh terlalu banyak karena dapat menyebabkan terjadinya kontraksi pada adonan resin akrilik. 19
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa resin akrilik dikemas dalam dua bentuk yaitu !airan
tidak
terpolimerasi atau dengan kata lain dalam bentuk monomer= dan bubuk < berupa P&&A prapolimerasi yang berbentuk butiran-butiran halus. Perbandingan keduanya sangat penting bila digunakan untuk pengaplikasian di kedokteran gigi semisal pembuatan protesa hal ini dikarenakan konsistensi yang tepat diantara keduanya mampu menghasilkan si0at 0isik dan mekanik yang tepat pula. Perbandingan yang tidak sesuai antara bubuk dan !airan mampu menyebabkan pengerutan olumetrik dan pengerutan se!ara linier. Selain itu keadaaan dimana" a. +onsentrasi 3ubuk %airan +eadaan ini mampu menyebabkan terbentuknya granula-granula pada adonan. 5al ini dikarenakan bubuk tidak sepenuhnya mampu dibasahi oleh !a iran b. +onsentrasi %airan 3ubuk +eadaan ini mampu menyebabkan kontraksi pada adonan resin akrilik akibatnya akan terjadi perubahan dimensi yang tampak serta adanya pengerutan olumetrik dan linier yang telah dijelaskan sebelumnya. Akibat yang paling harus diwaspadai dari ketidaktepatan perbandingan ini adalah mampu menghasilkan monomer sisa. 'imana monomer sisa ini apabila bereaksi dengan jaringan rongga mulut terutama 0ibroblas akan menimbulkan respon iritasi hal ini
sangat
dihindari
pada
tindakan
kedokteran
gigi
karena
menimbulkan
ketidaknyamanan atau bahkan kerugian bagi pasien. 'isamping itu monomer sisa juga mampu bertindak sebagai plasti!iCer yang mampu berakibat pada menurunnya si0at 0leFibel dari resin dan menurunkan kekuatannya. ntuk itudalam men!apai !ampuran antara bubuk dan !airan yang tepat. Perbandingan antara bubuk dan !airan resin akrilik adalah 8"# dilihat berdasarkan olumenya. )/ Pen7a$+#ran
%ara &en!ampur $esin Akrilik •
%ara pasi0 yaitu tidak dilakukan pengadukan atau pen!ampuran dengan spatula tetapi dilakukan penaburan bubuk akrilik diatas pot porselen yang telah dituangkan
•
monomer se!ukupnya sehingga setiap powder dibasahi oleh liBuid. %ara akti0 yaitu dilakukan pengadukan dengan spatula pada bubuk akrilik yang telah ditaburkan diatas monomer didalam pot.
20
Polimer dan monomer dengan perbandingan yang benar di!ampurkan dalam tempat yang tertutup lalu dibiarkan beberapa menit sampai men!apai 0ase dough.< S+ +hindria 211H= . Pada saat pen!ampuran ada empat tahapan yang terjadi yaitu" Sandy stage adalah terbentuknya !ampuran yang menyerupai pasir basah. • •
Sti!ky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut dalam
•
!airan dan berserat ketika ditarik. 'ough stage adalah saat konsistensi adonan mudah diangkat dan tidak melekat lagi dimana tahap ini merupakan waktu yang tepat untuk memasukkan adonan
•
ke dalam mould dan kebanyakan di!apai dalam waktu #1 menit. $ubber hard stage adalah tahap seperti karet dan tidak dapat dibentuk dengan
kompresi konensional. 7/ Pengisian Tahap ini disebut juga dengan pa!king yaitu tahap penuangan resin kedalam mould. Pada proses manipulasi yang perlu diperhatikan pada tahap pengisian ini adalah ketepatan bahan mengisi rongga mould. Apabila terjadi keadaan" a. Oerpa!king " akibatnya akan berpengaruh terhadap ketebalan berlebih pada pembuatan basis proteosa yang nantinya akan mempengaruhi posisi elemen gigi protesa di dalamnya. b. nderpa!king " sedangkan keadaan bahan yang tidak sepenuhnya memenuhi rongga mould akan mampu menimbullkan porus. ntuk menghindari oer ataupun under pa!king. 'apat dilakukan dengan pengisian pada rongga mould se!ara bertahap. Pada tahap selanjutnya setelah dilakukan pengisian pada rongga mould adalah dilakukannya press dengan pada kuet. +ekuatan press yang diberikan pada kuet sebesar #111 psi selama menit kemudian sebesar 2211 psi selamat menit juga. Selama proses press ini biasanya ditemukan 0lash yaitu adanya kelebihan bahan. *lash ini harus dibersihkan dan dipisahakan dengan bagian resin yang mengisi mould. Pada saat pengisian kita membutuhkan ruang !etak yang telah disiapkan untuk diisi dengan a!ryli!. $uang tersebut dibatasi oleh gips yang tertanam dalam kuet
21
a. &en!egah merembesnya monomer ke bahan !etakan
memiliki spesialisasi tersendiri. •
2eat #ured a#r!li# resin " yaitu terjadinya !urring yang diaktiasi oleh adanya
panas. 3el #ured a#r!li# resin " !urring !ukup dapat dilakukan pada suhu ruang • karena adanya aktiator amin tersier. #ured resin " proses !urring di!apai dengan dipaparkannya !ahaya • 4ight tampak. Ada tiga metode pemasakan resin a!ryli! yaitu" 22
#. +uet dan 3egel dimasukkan ke dalam waterbath kemudian diisi air setinggi !m diatas permukaan kuet. Selanjutnya dimasak diatas nyala api hingga men!apai temperature :11%
3ila bahan mengalami
kuring yang
tidak
sempurna
memungkinkan
).
mengandung monomer sisa tinggi. +e!epatan peningkatan suhu tidak boleh terlalu besar. &onomer mendidih pada suhu #118 % . $esin hendaknya tidak men!apai suhu ini sewaktu masih terdapat sejumlah bagian monomer yang belum bereaksi . $eaksi polimerisasi adalah bersi0at eksotermis. &aka apabila sejumlah besar massa akrilik yang belum dikuring tiba K tiba dimasukkan ke dalam air mendidih suhu resin bisa naik di atas #118 % sehingga menyebabkan monomer menguap . 5al ini menyebabkan gaseous )orosit!. Setelah proses kuring kuet dibiarkan dingin se!ara perlahan. Pendinginan dilakukan hingga suhu men!apai suhu kamar. Selama proses ini harus dihindari pendinginan se!ara tiba-tiba karena semalaman pendinginan terdapat perbedaan kontrasksi antara gips dan akrilik yang menyebabkan timbulnya stress di dalam polimer. 3ila pendinginan dilakukan se!ara perlahan maka 23
stress diberi kesempatan keluar akrilik oleh karena )lasti# deormation. Selanjutnya resin dikeluarkan dari !etakan dengan hati K hati untuk men!egah patahnya gingia tiruan kemudian dilakukan pemolesan resin akrilik <&! %abe /* 211G= Proses Manipulasi *enis P!li$erisasi Resin Akrilik #. $eaksi +ondensasi $eaksi yang menghasilkan polimerisasi pertumbuhan bertahap atau kondensasi
berlangsung dalam mekanisme yang sama seperti reaksi kimia antara 2 atau lebih molekul-molekul sederhana. Senyawa utama bereaksi seringkali dengan pembentukan produk sampingan seperti air asam halogen dan ammonia.Pembentukan produk sampingan ini adalah alasan mengapa polimerisasi pertumbuhan bertahap seringkali 2.
disebut polimerisasi kondensasi $eaksi Adisi Tidak seperti polimerisasi kondensasi tidak ada perubahan komposisi selama polimerisasi tambahanDadisi. &akromolekul dibentuk dari unit-unit yang ke!il atau monomer tanpa perubahan dalam komposisi karena monomer dan polimer memiliki rumus empiris yang sama. 'engan kata lain struktur monomer diulangi berkali-kali
dalam polimer $eaksi yang terjadi sewaktu polimerisasi polimetil metakrilat berlangsung dengan tahap sebagai berikut " Aktiasi dan )nitiasi ntuk berlangsungnya polimerisasi dibutuhkan radikal bebas yaitu senyawa kimia yang sangat mudah bereaksi karena memiliki ele!tron ganjil
&onomer terakti0kan dapat bereaksi dengan molekul monomer lain dan seterusnya
menjadi pertumbuhan rantai. Terminasi Tahap ini terjadi apabila dua radikal bebas bereaksi membentuk suatu molekul yang
stabil.Pertumbuhan rantai polimer merupakan suatu proses random yaitu sebagian rantai tumbuh lebih !epat dan sebagian terminasi sebelum yang lainnya sehingga tidak semua rantai mempunyai panjang yang sama. Terjadi pergerakan rantai polimer dari rantai yang satu ke rantai lainnya sewaktu menerima beban stress sehingga semakin panjang rantai polimer semakin sedikit monomer sisa pada basis gigi tiruan dan proses polimerisadi lebih sempurna Tahap-tahap polimerisasi tambahan #. )nduksi ntuk memulai proses polimerisasi tambahan haruslah terdapat radikal bebas. $adikal bebas dapat dihasilkan dengan mengakti0kan molekul monomer dengan sinar ultraiolet sinar biasa panas atau pengalihan energi dari komposisi lain yang bertindak sebagai radikal bebas. Sejumlah substansi yang mampu menghasilkan radikal bebas merupakan inisiator berpotensi untuk polimerisasi metakrilat. )nisiator yang paling sering digunakan adalah benCoil peroksida yang terurai pada temperature yang relatie rendah untuk melepaskan 2 radikal bebas per satu molekul benCoil peroksida. Penguraian benCoil peroksida juga disebut aktiasi terjadi !ukup !epat antara 1I dan #11I%. Periode induksi
25
monomer dapat diakti0kan dengan pertumbuhan makromolekul sedemikian rupa sehingga terjadi pengakhiran. /adi dihasilkan suatu nu!leus baru untuk pertumbuhan.
3.4 Faktor yang Mempengaruhi Manipulasi Resin Akrilik
Perbandingan antara powder dengan liBuid /ika powder lebih banyak maka pengisian monomer tidak memadai sehingga
terbentuk ruang bebas antara partikel powder yang menyebabkan terjadinya porositas. /ika terlalu banyak monomer maka akan menghasilkan penyusutan polimerisasi yang berlebih Pemanasan yang terlalu tinggi dan !epat sehingga sebagian monomer tidak sempat berpolimerisasi dan menguap membentuk bubbles
resin yang tebal terdapat bubbles yang terlokalisir. +etidakhomogenan resin akrilik selama polimerisasi
sehingga bagian yang
mengandung lebih banyak monomer akan menyusut dan membentuk oids
ruang hampa udara= dan porositas yang terlokalisir +urang lamanya pengepresan sebelum penggodokan maupun selama polimerisasi juga akan menyebabkan di0usi monomer menjadi kurang baik dan membuat oids dengan
porosity internal *aktor yang mempengaruhi waktu dough stage " kuran partikel polymerE partikel yang lebih ke!il akan lebih !epat dan lebih !epat
men!apai dough. 3erat molekul polymerE lebih ke!il berat molekul lebih !epat terbentuk konsistensi
liat. Adanya Plasti!iCer yang bisa memper!epat terjadinya dough. SuhuE pembentukan dough dapat diperlambat dengan menyimpan adonan dalam
tempat yang dingin. Perbandingan monomer dan polymerE bila ratio tinggi maka waktu dough lebih
singkat.
3. Aplikasi Resin Akrilik dalam Kedokteran !igi Pembuatan 3asis ,igi Tiruan $esin akrilik digunakan karena memiliki si0at yang menguntungkan yaitu estetik
warna dan tekstur mirip dengan gingia sehinggga estetik di dalam mulut baik daya serap air relati0 rendah dan perubahan dimensi ke!il. Sebagai 3ahan $estorasi +elebihan resin akrilik untuk bahan restorasi antara lain daya alir tinggi aplikasi mudah setting dengan 6ight %uring selama #1 menit dan menghasilkan permukaan yang sangat halus dan mengkilat. 26
3ahan penambah post dam pada 0ull denture $estorasi gigi E tambalan inlay dan laminate
disebut sendok !etak indiidual. 3ahan yang digunakan adalah bahan sel0-!ured resin. Tetapi akhir-akhir ini sering digunakan bahan resin urethra dimetakrilat yang diaktiasi sinar.. Peralatan ortodonsia
kNDm pada suhu 91-1o%. 'ie lepasan Pelindung &ulut untuk atlet
27
3." Biokompatibilitas Resin Akrilik
3iokompatibilitas adalah kemampuan suatu bahan untuk tidak menimbulkan respon biologis yang merugikan jika bahan tersebut diletakkan di dalam tubuh. Setiap bahan dapat dikategorikan sebagai suatu bahan yang biokompatibel tergantung pada 0ungsi 0isik dan reaksi biologis yang dihasilkan dari pengaplikasian bahan tersebut. Suatu bahan tidak dapat dilihat se!ara umum sebagai bahan yang biokompatibel untuk penggunaan di semua jaringan bagian tubuh karena setiap jaringan hidup yang berinteraksi akan memberikan respon biologis yang berbeda. 3iokompatibilitas suatu bahan dapat meliputi derajat sitotoksisitas mutagenitas dan potensinya dalam menimbulkan keganasan. ji biokompatibilitas dilakukan pada bahan yang akan diletakkan pada tubuh manusia. $eaksi jaringan tubuh terhadap bahan sangat berariasi tergantung kepada tipe bahan. 3ahan yang dapat ber0ungsi saat berkontak dengan !airan biologis atau jaringan hidup dengan menimbulkan reaksi penolakan yang minimal oleh tubuh disebut bahan yang biokompatibel. Pengujian biokompatibilitas suatu bahan dapat dilakukan se!ara in io dan in itro. Pengujian yang dilakukan se!ara in itro yaitu tanpa melibatkan organ hidup dilakukan pada sel enCim atau system biologis yang terisolasi. ji bahan se!ara in itro sebagian besar dibagi menjadi pengujian untuk mengetahui sitoksitas dan pertumbuhan sel mengukur metabolism dan 0ungsi sel serta mengukur e0ek mutagenitas bahan pada sel. Penelitian se!ara in itro harus dapat men!erminkan respon se!ara in io dari sel atau paling tidak hanya terdapat perbedaan ke!il yang mungkin ada pada in itro dan in io. Pengukuran toksisias se!ara in itro merupakan suatu peristiwa yang terjadi dalam lingkup sel. Akan tetapi pembentukan kembali reaksi 0armakokinetik kompleks yang terjadi se!ara in io sangatlah sulit. Terdapat berbagai perbedaan yang signi0ikan dari waktu pemaparan dan konsentrasi dari agen per!obaan jumlah perbedaan konsentrasi penetralan dan ekskresi. 3anyak substansi nontoksik in itro akan menjadi toksik se!ara in io atau sebaliknya karena telah dipengaruhi oleh berbagai enCim salah satu !ontohnya adalah enCim lier. ntuk itu perlu dilakukan per!obaan dan penelitian bahwa agen yang berpotensial toksik men!apai sel se!ara in itro dalam bentuk yang sama dan waktu yang sama ketika dalam per!obaan in io. Pembuktian ini mungkin perlu menggunakan tambahan pengolahan agen dengan puri0ied lier mi!rosomal enCyme preparation hepatosit teraktiasi atau modi0ikasi geneti! dari sel target. $espon sel terhadap bahan toksik berbeda-beda. &isalnya jika se!ara in itro berupa perubahan sel yang bertahan hidup atau metabolisme se!ara in io
U*I BI9K9%PATIBILITAS BAHAN KED9KTERAN GIGI Tujuan uji biokompatibilitas adalah untuk menghilangkan produk atau komponen produk
potensial yang dapat merugikan atau merusak jaringan mulut atau maksilo0asial. ji biokompatibilitas dikelompokkan menjadi 8 tingkatan
respons jaringan. ntuk implantasi subkutan dan otot bahan uji implan dikemas dalam berbagai tube plastik <ariasi polietilen atau te0lon=. ntuk implantasi tulang korteks lateral dari tulang 0emur atau tibia atau keduanya dibuka dan dibuat lubang dengan menggunakan bur putaran rendah intermiten dibawah irigasi larutan salin 0isiologis untuk men!egah panas berlebihan pada tulang
BAB I: KESI%PULAN
$esin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus inil dalam rumus strukturnya. $esin Akrilik dibagi menjadi empat jenis yaitu heat !ured