KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji Puji syuku syukurr penulis penulis panjatk panjatkan an kehadi kehadirat rat Tuhan Tuhan YME atas atas karuni karuniaa dan rahmat rahmat yang yang diberikan, sehingga penulisan referat yang berjudul “Pemeriksaan Radiologi Pada Stroke” dalam rang rangka ka meme memenu nuhi hi tuga tugass kepa kepani nite teraa raan n klin klinik ik Radi Radiol olog ogii sebag sebagai ai syara syaratt kelu kelulu lusan san dapa dapatt terselesaikan tanpa hambatan dan rintangan yang berarti Penulis menyadari bah!a kelan"aran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak #ntuk itu penulis menyampaikan u"apan terimakasih yang sebesar$besarnya kepada orang tua dan keluarga atas bantuan dan pengertiannya selama penulisan karya tulis ini serta yang terhormat% &ydia Theresia Theresia Purba, Sp Rad sebagai pembimbing 1. dr &ydia 2. Staff dan pengajar kepaniteraan klinik Radiologi
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan dalam pengembangan informasi ilmiah baik bagi penulis, mahasis!a, institusi dan masyarakat
'akarta, (ebruari )*+
Penulis
1
DAFTAR ISI
+
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR DAFTAR ISI
)
BAB I PENDAHULUAN
-
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.
//+ 0natomi 1tak
.
//) 2efinisi Stroke
3
//- Epidemiologi Stroke
4
//. 5lasifikasi Stroke
4
//.+ Stroke 6on 7emoragik //.++ 8ejala Stroke 6on 7emoragik //.) Stroke 7emoragik //.)+ 8ejala Stroke 7emoragik
4 9 +* ++
// Patofisiologi Stroke
+)
//3 2iagnosis Stroke
+-
//4 Pen"egahan Stroke
+-
//4+ Pen"egahan Premordial
+-
//4) Pen"egahan Primer
+-
//4- Pen"egahan Sekunder
+-
//4. Pen"egahan Tertier
+-
//9 Penatalaksanaan Stroke
+-
//: 5omplikasi Stroke
+.
//+* Prognosis
+.
BAB III PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA STROKE
+
DAFTAR PUSTAKA
))
2
BAB I PENDAHULUAN
Penyakit stroke sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang utama baik di negara maju maupun di negara berkembang, karena disamping menyebabkan angka kematian yang tinggi, stroke juga sebagai penyebab ke"a"atan yang utama 2i 0merika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker 2iperkirakan ada 4***** kasus stroke di 0merika Serikat setiap tahunnya, dan )***** diantaranya dengan serangan berulang Menurut ;71, ada + juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata$rata setiap +* tahun antara dan 9 tahun+ #ntuk stroke responden usia + tahun ke atas?, dimana untuk kelompok umur )+$-* tahun >*,4.@?, -+$.* >.,@?, .+$* tahun >+9,@?, +$3* tahun >--,9@? dan A 3* ta hun >.),+@? ) 2alam beberapa dekade terakhir, metode neuroimaging telah terbukti baik untuk meningkatkan penanganan untuk stroke Tomografi yang terkomputerisasi >BT S"an? dan MR/ >magnetic resonance imaging ? telah se"ara rutin digunakan untuk membedakan antara perdarahan intraserebral atau kontraindikasi lain dari trombolisis, untuk mendeteksi penyakit lain yang bergejala sama seperti stroke dan untuk memperkirakan !aktu kejadian dari terjadinya stroke 2engan ketersediaan yang "epat dan metode imaging yang semakin modern, diharapkan dapat membuat deteksi dan penatalaksanaan terhadap stroke menjadi lebih baik lagi di masa depan -
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Anatomi Otak
Menurut 0meri"an 7eart 0sso"iation >070? dalam (amily 8uide to Stroke, otak adalah organ manusia yang kompleks Setiap area dari otak mempunyai fungs khusus 1tak merupakan organ tubuh yang ikut berpartisipasi pada semua kegiatan tubuh, yang dapat berupa bergerak, merasa, berfikir, berbi"ara, emosi, mengenang, berkhayal, memba"a, menulis, berhitung, melihat, mendengar, dan lain$lain B<( C "erebro blood flo!? adalah *$3* mlD+** g otakDmenit 0da - selaput yang melapisi otak, yaitu duramater, araknoid dan pia mater.
Gamba 1.1 S!"a#$t Otak %
Suplai darah ke otak melalui dua pasang arteri, yaitu arteri =ertebralis >kanan dan kiri? dan arteri karotis interna >kanan dan kiri? 0rteri =ertebralis menyuplai darah ke area belakang dan area ba!ah dari otak, sampai di tempurung kepala dan arteri karotis interna menyuplai darah ke area depan dan area atas otak3
4
Gamba 1.2
A"ian &aa' at!i (an) m!n$*$ otak +
Babang$"abang dari arteri =ertebralis dan arteri karotis interna bersatu membentuk sirkulus !illisi Sistem ini memungkinkan pembagian darah di dalam kepala untuk mengimbangi setiap gerakan leher jika aliran darah dalam salah satu pembuluh nadi leher mengalami kegagalan 3
Gamba 1., Sik$"$- i"i-i +
0da dua hemisfer serebri >belahan otak?, yaitu hemisfer serebri sinistra >kiri? dan hemisfer serebri detra >kanan? 7emisfer serebri sinistra >kiri? berfungsi dalam mengendalikan gerakan sisi kanan tubuh, seperti berbi"ara, berhitung dan menulis, sedangkan hemisfer serebri detra >kanan? berfungsi dalam mengendalikan gerakan sisi kiri tubuh, seperti perasaan, kemampuan seni, keterampilan dan orientasi3 Selain itu otak merupakan pusat gerakan atau motorik, sebagai 5
pusat sensibilitas, sebagai area broca atau pusat bi"ara motorik, sebagai area Wernicke atau pusat bi"ara sensoris, sebagai area visuosensoris, dan otak ke"il yang berfungsi sebagai pusat koordinasi serta batang otak yang merupakan tempat jalan serabut$serabut saraf ke target organ4
Gamba 1.% Ba)ian Otak &an F$n)-i Otak /
'ika terjadi kerusakan gangguan otak maka akan mengakibatkan kelumpuhan pada anggota gerak, gangguan bi"ara, serta gangguan dalam pengaturan nafas dan tekanan darah 8ejala di atas biasanya terjadi karena adanya serangan stroke4
II.2 D!0ini-i Stok!
World Health Organization? stroke adalah gangguan fungsi serebral yang terjadi baik fokal maupun global yang terjadi mendadak dan "epat, berlangsung lebih dari ). jam atau meninggal disebabkan oleh gangguan pembuluh darah 9 Stroke adalah hilangnya sebagian fungsi otak yang terjadi se"ara mendadak atau tiba$tiba akibat dari sumbatan atau pe"ahnya pembuluh darah otak Tanpa oksigen dan nutrisi penting yang dialirkan bersama dengan darah, sel otak akan rusak atau mati dalam beberapa menit : Stroke atau gangguan aliran darah di otak disebut juga sebagai serangan otak >brain attack ?, merupakan penyebab "a"at >disabilitas, in=aliditas?, utama pada kelompok usia diatas . tahun +* II., E#i&!mio"o)i Stok! 6
Stroke adalah penyebab kematian terbesar ketiga di negara$negara industri setelah penyakit jantung dan kanker Pre=alensi stroke pada populasi kulit putih berkisar antara **$3** per +***** penduduk 2ilaporkan di Selandia baru 4:- per +***** penduduk, di Peran"is +.. per +***** penduduk Rentang pada 6egara sedang berkembang juga ber=ariasi 2i Bhina, pre=alensi stroke 3)* per +***** penduduk, dan Thailand 3:* per +***** penduduk 9 Stroke adalah penyebab neurologis utama pasien datang ke rumah sakit dan penyebab kematian tertinggi ketiga di 0merika Serikat setelah penyakit jantung dan kanker: Setiap tahunnya ***** orang di negara ini mengalami stroke dan +**** meninggal Pre=alensi se"ara keseluruhan adalah 4*D +***** : 2ata di /ndonesia menunjukkan ke"enderungan peningkatan kasus stroke baik dalam hal kematian, kejadian, maupun ke"a"atan 0ngka kematian berdasarkan umur adalah% sebesar +,:@ >umur .$ tahun? dan )3,9@ >umur $3. tahun? dan )-,@ >umur 3 tahun? 5ejadian stroke >insiden? sebesar +,3D+***** penduduk dan ke"a"atanF +,3@ tidak berubahF .,-@ semakin memberat Penderita laki$laki lebih banyak daripada perempuan dan profil usia diba!ah . tahun sebesar ++,9@, usia .$3. tahun .,)@, dan usia diatas 3 tahun sebesar --,@ Stroke menyerang usia produktif dan usia lanjut yang berpotensi menimbulkan masalah baru dalam pembangunan kesehatan se"ara nasional di kemudian hari+* 2i /ndonesia, penyebab kematian utama pada semua umur adalah stroke >+,.@?, yang disusul oleh T< >4,@?, 7ipertensi >3,9@?, dan "edera >3,@? 7asil Riskesdas )**4, pre=alensi stroke di /ndonesia ditemukan sebesar 9,- per +*** penduduk, dan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 3 per +*** Pre=alensi stroke tertinggi /ndonesia dijumpai di 6anggroe 0"eh 2arussalam >+3,3 per +*** penduduk? dan terendah di Papua >-,9 per +*** penduduk? ++ II.% K"a-i0ika-i Stok!
Se"ara non hemoragik, stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan proses patologik >kausal?% a
T/0? 8ejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam !aktu ). jam ii 2efisit 6eurologik /skemik SepintasD Reversible Ischemic Neurological Deficit 7
>R/62? 8ejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam !aktu lebih lama dari ). jam, tapi tidak lebih dari seminggu iii Stroke Progresif (rogressive !troke"!troke In #valuation$ 8ejala neurologik makin lama makin berat i= Stroke komplet (%om&leted !troke"ermanent !troke$ 5elainan neurologik sudah menetap, dan tidak berkembang lagi b
&2&? Sedangkan pada pembuluh darah ke"il, trombotik terjadi karena aliran darah ke pe mbuluh darah arteri ke"il terhalang /ni terkait dengan hipertensi dan merupakan indikator penyakit aterosklerosis ii Stroke EmboliD6on Trombotik Stroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas Sehingga, terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak
II.%.1.1 G!*a"a Stok! Non H!moa)ik %+
8ejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi, maka gejala$gejala tersebut adalah% a
8ejala akibat penyumbatan arteri karotis interna i amaurosis fugaks? ii 5etidakmampuan untuk berbi"ara atau mengerti bahasa lisan >disfasia? bila gangguan terletak pada sisi dominan iii 5elumpuhan pada sisi tubuh yang berla!anan >hemi&aresis kontralateral ? dan dapat disertai sindrom 7orner pada sisi sumbatan
b
8ejala akibat penyumbatan arteri serebri anterior i Hemi&aresis kontralateral dengan kelumpuhan tungkai lebih menonjol ii 8angguan mental 8
iii 8angguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh i= 5etidakmampuan dalam mengendalikan buang air =
8ejala akibat penyumbatan arteri serebri media i a&hasia$
d
8ejala akibat penyumbatan sistem =ertebrobasilar i 5elumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas ii Meningkatnya refleks tendon iii 8angguan dalam koordinasi gerakan tubuh i= 8ejala$gejala sereblum seperti gemetar pada tangan >tremor ?, kepala berputar >vertigo? = 5etidakmampuan untuk menelan >disfagia$ =i 8angguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit b i"ara >disatria? =ii 5ehilangan kesadaran sepintas > sinko&?, penurunan kesadaran se"ara lengkap > stru&or ?, koma, pusing, gangguan daya ingat, kehilangan daya ingat terhadap lingkungan >disorientasi? =iii 8angguan penglihatan, sepert penglihatan ganda >di&lo&ia?, gerakan arah bola mata yang tidak dikehendaki (nistagmus?, penurunan kelopak mata > &tosis?, kurangnya daya gerak mata, kebutaan setengah lapang pandang pada belahan kanan atau kiri kedua mata >hemiano&ia homonim? i 8angguan pendengaran Rasa kaku di !ajah, mulut atau lidah
e
8ejala akibat penyumbatan arteri serebri posterior i 5oma ii Hemi&aresis kontra lateral iii 5etidakmampuan memba"a >aleksia? i= 5elumpuhan saraf kranialis ketiga
f
8ejala akibat gangguan fungsi luhur i A&hasia yaitu hilangnya kemampuan dalam berbahasa* A&hasia dibagi dua yaitu, A&hasia motorik adalah ketidakmampuan untuk berbi"ara, mengeluarkan isi pikiran melalui perkataannya sendiri, sementara kemampuannya untuk mengerti bi"ara orang lain 9
tetap baik * A&hasia sensorik adalah ketidakmampuan untuk mengerti pembi"araan orang lain, namun masih mampu mengeluarkan perkataan dengan lan"ar, !alau sebagian diantaranya tidak memiliki arti, tergantung dari luasnya kerusakan otak ii Ale+ia adalah hilangnya kemampuan memba"a karena kerusakan otak 2ibedakan dari 2ysleia
>yang
memang
ada
se"ara
kongenital?,
yaitu
,erbal
ale+ia
adalah
ketidakmampuan memba"a kata, tetapi dapat memba"a huruf 'ateral ale+ia adalah ketidakmampuan memba"a huruf, tetapi masih dapat memba"a kata 'ika terjadi ketidakmampuan keduanya disebut -lobal ale+ia* iii Agra&hia adalah hilangnya kemampuan menulis akibat adanya kerusakan otak i= Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka setelah terjadinya kerusakan otak = Right.'eft Disorientation / Agnosia 0ari (1od) Image$ adalah sejumlah tingkat kemampuan yang sangat kompleks, seperti penamaan, melakukan gerakan yang sesuai dengan perintah atau menirukan gerakan$gerakan tertentu 5elainan ini sering bersamaan dengan 0gnosia jari >dapat dilihat dari disuruh menyebutkan nama jari yang disentuh sementara penderita tidak boleh melihat jarinya? =i Hemi s&atial neglect >,iso s&atial agnosia? adalah hilangnya kemampuan melaksanakan berma"am perintah yang berhubungan dengan ruang =ii !)ndrome 'obus 2rontal , ini berhubungan dengan tingkah laku akibat kerusakan pada korte motor dan premotor dari hemisphere dominan yang menyebabkan terjadi$ nya gangguan bi"ara =iii* Amnesia adalah gangguan mengingat yang dapat terjadi pada trauma "apitis, infeksi =irus, stroke, anoia dan pas"a operasi pengangkatan massa di otak i Dementia adalah hilangnya fungsi intelektual yang men"akup sejumlah kemampuan
II.%.2 Stok! H!moa)ik 1,
Stroke hemoragik dibagi atas% a Perdarahan /ntraserebral >P/S? Perdarahan /ntraserebral >P/S? adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma Perdarahan ini banyak disebabkan oleh hipertensi, selain itu faktor penyebab lainnya adalah aneurisma kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah seperti hemofilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian antikoagulan angiomatosa dalam otak, tumor otak yang tumbuh "epat, amiloidosis serebro=askular b Perdarahan Subarakhnoidal >PS0? 10
Perdarahan Subarakhnoidal >PS0? adalah keadaan terdapatnyaDmasuknya darah ke dalam ruangan subarakhnoidal Perdarahan ini terjadi karena pe"ahnya aneurisma >*@?, pe"ahnya malformasi arterio=ena atau M0G >@?, berasal dari P/S >)*@? dan )@ kausanya tidak diketahui b Perdarahan Subdural Perdarahan subdural adalah perdarahan yang terjadi akibat robeknya =ena jembatan >bridging veins$ yang menghubungkan =ena di permukaan otak dan sinus =enosus di dalam durameter atau karena robeknya araknoidea
II.%.2.1 G!*a"a Stok! H!moa)ik +/
a 8ejala Perdarahan /ntraserebral >P/S? 8ejala yang sering djumpai pada perdarahan intraserebral adalah% nyeri kepala berat, mual, muntah dan adanya darah di rongga subarakhnoid pada pemeriksaan pungsi lumbal merupakan gejala penyerta yang khas Serangan sering kali di siang hari, !aktu berakti=itas dan saat emosiDmarah 5esadaran biasanya menurun dan "epat masuk koma >3@ terjadi kurang dari setengah jam, )-@ antara +D)$) jam, dan +)@ terjadi setelah - jam? b 8ejala Perdarahan Subarakhnoid >PS0? Pada penderita PS0 dijumpai gejala% nyeri kepala yang hebat, nyeri di leher dan punggung, mual, muntah, fotofobia Pada pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan pemeriksaan kaku kuduk, &asegue dan 5ernig untuk mengetahui kondisi rangsangan selaput otak, jika terasa nyeri maka telah terjadi gangguan pada fungsi saraf Pada gangguan fungsi saraf otonom terjadi demam setelah ). jam
II. Pato0i-io"o)i Stok!
2alam keadaan fisiologis, jumlah darah yang mengalir ke otak adalah *H3* ml per +** gram otak per menit 'adi jumlah darah untuk seluruh otak, yang kira$kira beratnya antara +)**$ +.** gram adalah 4**$9.* ml per menit 2ari jumlah darah itu, satu pertiganya disalurkan melalui 11
tiap arteri karotis interna dan satu pertiga sisanya disalurkan melalui susunan =ertebrobasilar 2aerah otak tidak berfungsi bisa karena se"ara tiba$tiba tidak menerima suplai darah lagi karena arteri yang memperdarahi daerah tersebut putus atau tersumbat Penyumbatan itu bisa terjadi se"ara mendadak atau se"ara berangsur$angsur. 1klusi akut pembuluh darah intrakranial menyebabkan penurunan aliran darah ke regio otak sesuai dengan kebutuhannya Penurunan aliran ini akan berpengaruh pada aliran darah kolateral dan ini sangat tergantung pada anatomi =askular indi=idual dan lokasi oklusi 0pabila aliran darah serebral tidak ada sama sekali, akan terjadi kematian pada jaringan otak dalam . hingga +* menit 0pabila aliran darah ke otak kurang dari +3$+9 mlD +** gram jaringan otak per menit maka akan menyebabkan infark dalam satu jam 0pabila kurang dari )* mlD +** gram jaringan otak per menit menyebabkan iskemik tanpa infark ke"uali jika berlangsung selama beberapa jam atau hari 'ika aliran darah dikembalikan dengan "epat sesuai dengan kebutuhannya, sehingga jaringan otak dapat pulih penuh dan simptom pada pasien hanya transien dan ini disebut transient ischemic attack >T/0? Tanda dan gejala T/0 biasanya berlangsung dalam $+ menit tetapi se"ara defenisi harus kurang dari ). jam.,3 5ematian sel pada otak terjadi melalui dua jalur yaitu% >+? jalur nekrosis di mana peme"ahan sitoskletal seluler berlangsung "epat yang berakibat pada kegagalan energi sel, dan > )? jalur apoptosis di mana sel terprogram untuk mati /skemik menyebabkan nekrosis karena sel$sel neuron mengalami kekurangan glukosa yang berakibat pada kegagalan mitokondria dalam menghasilkan 0TP Tanpa 0TP, pompa ion pada membran akan berhenti berfungsi dan neuron mengalami depolarisasi dan disertai dengan peningkatan kalsium intraselular 2epolarisasi selular juga menyebabkan pelepasan glutamat dari terminal sinapsis 2i samping itu, penurunan 0TP akan menyebabkan penumpukan asam laktat dan menyebabkan terjadinya asidosis selular. Radikal bebas juga dihasilkan oleh degradasi membran lipid dan mitokondria yang mengalami disfungsi Radikal bebas ini menyebabkan kerusakan pada membran dan fungsi =ital lain sel 2i samping itu, demam akan memperparah iskemik begitu juga dengan hiperglikemia, oleh karena itu demam dan hiperglikemia harus diatasi dan jika bisa di"egah Penurunan suhu setidaknya ) H -IB dapat menurunkan kebutuhan metabolik neuron dan meningkatkan toleransi terhadap hipoksia sebesar )$-*@4
II.+ Dia)no-i- Stok!
2iagnosis stroke ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang+* 0namnesis dilakukan dengan mengetahui ri!ayat perjalanan penyakit, misalnya !aktu kejadian, penyakit lain yang dideritam faktor$faktor risiko yang menyertai stroke 12
Pemeriksaan fisik dilakukan antara lain% pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan neurologis dan neuro=askuler3
II./ P!n3!)a'an Stok! II./.1 P!n3!)a'an P!mo&ia"
Tujuan pen"egahan premordial adalah men"egah timbulnya faktor risiko bagi indi=idu yang belum mempunyai faktor risiko Pen"egahan premordial dapat dilakukan dengan "ara melakukan promosi kesehatan, seperti berkampanye tentang bahaya rokok terhadap stroke dengan membuat selebaran atau poster yang dapat menarik perhatian masyarakat Selain itu, promosi kesehatan lain yang dapat dilakukan adalah program pendidikan kesehatan masyarakat, dengan memberikan informasi tentang penyakit stroke hemoragik melalui "eramah, media "etak, media elektronik II./.2 P!n3!)a'an Pim!
Tujuan pen"egahan primer adalah mengurangi timbulnya faktor risiko stroke bagi indi=idu yang mempunyai faktor risiko tetapi belum menderita stroke dengan "ara melaksanakan gaya hidup sehat bebas stroke +* II./., P!n3!)a'an S!k$n&!
#ntuk pen"egahan sekunder, bagi mereka yang pernah mendapat stroke dianjurkan untuk mengobati penyakit faktor risikonya seperti mengonsumsi obat antihipertensi, mengonsumsi obat hipoglikemik, diet rendah lemak dan berhenti merokok +* II./.% P!n3!)a'an T!ti!
Meliputi program rehabilitasi penderita stroke yang diberikan setelah terjadi stroke Rehabilitasi meningkatkan kembali kemampuan fisik dan mental dengan berbagai "ara Tujuan program rehabilitasi adalah memulihkan independensi atau mengurangi ketergantungan sebanyak mungkin Bakupan program rehabilitasi stroke dan jumlah spesialis yang terlibat tergantung pada dampak stroke atas pasien dan orang yang mera!at 3
II.4 P!nata"ak-anaan Stok! +/
+
%
jalan nafas harus terbuka, hisap lendir dan beri
oksigen )
% Pertahankan tekanan darah yang "ukup, e=aluasi fungsi
jantung dan organ =ital lain Tekanan darah tidak boleh segera diturunkan karena dapat memperburuk keadaan, ke"uali pada tekanan darah sistolik A))* mm7g dan atau diastolik A+)*mm7g 13
-
jika terjadi peningkatan tekanan intra kranial dengan gejala
sakit kepala, muntah proyektil dan bradikardi relatif, segera beri manitol )*@ +$+, grDkg<< lanjutkan dengan 3+**"" >*,grDkg< dalam +$)* menit .
%
pertahankan bladder dan rektum, hindari infeksi
saluran kemih, jika terjadi retensio urin pasang kateter
%
kebutuhan "airan dan kalori perlu diperhatikan,
hindari obstipasi, pasang 68T jika kesulitan menelan 6on (armakologis + Mengendalikan faktor risiko ) Rehabilitasi medik dilakukan sedini mungkin, dengan tujuan % •
Memperbaiki fungsi motorik
•
Men"egah kontraktur sendi
•
0gar penderita dapat mandiri
•
Rehabilitasi sosial
II.5 Kom#"ika-i Stok!
5omplikasi yang terjadi pada pasien yang terkena stroke dapat berupa gangguan neurologis maupun nonneurologis 8angguan neurologis misalnya edema serebri dan peningkatan tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan herniasi atau kompresi batang otak, kejang, dan transformasi hemoragik 8angguan nonneurologis, misalnya adalah infeksi >"ontoh% pneumonia?, gangguan jantung, gangguan keseimbangan elektrolit, edema paru, hiperglikemia reaktif
II.16 Po)no-i-
Prognosis dipengaruhi oleh usia pasien, tingkat kesadaran, jenis kelamin, tekanan darah, penyebab stroke, dan ada atau tidaknya penyakit komorbid 4
BAB III PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA STROKE
14
Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang penting pada pasien stroke 7al ini penting agar dapat mendiagnosis se"ara tepat stroke dan subtipenya, untuk mengidentifikasi penyebab utamanya dan penyakit terkait lain, untuk menentukan terapi dan strategi pengelolaan terbaik, serta untuk memantau kemajuan pengobatan Pada stroke, pemeriksaan radiologis yang umum dilakukan adalah BT S"an dan MR/-
a. Computed Tomography 78T9
Pada pasien dengan stroke memiliki gambaran s"an yang tidak normal yaitu perdarahan dan infark BT membedakan perdarahan infark setidaknya lima hari setelah stroke Pendarahan baru memiliki gambaran kepadatan tinggi >putih?, biasanya bulat dan menempati ruang /nfark biasanya kepadatan rendah >gelap? dan menduduki !ilayah =askular dengan selling Tidak ada !aktu yang optimal untuk pasien stroke dengan BT dalam menunjukkan infark yang pasti, namun dilakukan sesegera mungkin +*
1. Stok! Non:'!moa)ik; 8T:S3an 1%
a Pada stadium a!al sampai 3 jam pertama, tak tampak kelainan pada BT$S"an 5adang kadang sampai - hari belum tampak gambaran yang jelas Sesudah . hari tampak gambaran lesi hipodens >!arna hitam?, batas tidak tegas b (ase lanjut, densitas akan semakin turun, batas juga akan semakin tegas, dan bentuk semakin sesuai dengan area arteri yang tersumbat " (ase akhir, terlihat sebagai daerah hipodens dengan densitas sesuai dengan densitas liJuordan berbatas tegas
2. Stok! H!moa)ik; 8T:S3an 1%
a Terlihat gambaran lesi hiperdens !arna putih dengan batas tegas b Pada stadium lanjut terlihat edema disekitar perdarahan >edem perifokal? yang menyebabkan pendesakan 'ika terjadi absorbsi lengkap, gambarannya hipodens
15
8ambar + BT s"an otak menunjukkan sirkulasi infark anterior kanan total >0? empat jam dan > pada lima hari setelah onset gejala >0? Tanda$tanda halus infark a!al% kehilangan ganglia basal di kanan >panah putih bandingkan dengan "audate dan inti lentiform?, kehilangan deferensiasi materi abu$abuDputih >panah hitam?, pembengkakan ke"il dengan penipisan sul"al >panah hitam? Pada hari kelima ada hipodens jelas dan infark besar dengan pergeseran pembengkakan garis tengah dan obstruksi dari =entrikel lateral kiri+.
b. Magnetic Resonance Imaging 7MRI9
3agnetic resonance imaging >MR/? menggunakan gelombang$gelombang magnet daripada $rays untuk men"itrakan >image? otak 8ambar$gambar MR/ jauh lebih detil daripada yang dari BT, namun ini bukanlah suatu tes baris pertama dalam stroke karena memakan !aktu lebih dari satu jam untuk diselesaikan MR/ dapat digunakan untuk mengidentifikasi Kat kimia yang terdapat pada area otak yang membedakan tumor otak dan abses otak, perfusi MR/ dapat mengestimasi aliran darah pada sebagian area, difusi MR/ digunakan untuk mendeteksi akumulasi "airan >edema? se"ara tiba$tiba dan MR/ juga dapat memperlihatkan aliran darah di otak dengan jelas Suatu MR/ dilaksanakan dalam perjalanan pera!atan pasien jika detil$detil yang lebih halus diperlukan untuk membuat keputusan medis yang lebih jauh +. Pemeriksaan MR/ $$ /nfark pada stroke akut
0kut% 'o signal (h)&ointense$ pada area T+, high signal (h)&erintense$ pada s&in densit) danDatau T) 2iikuti distribusi =askular Massa parenkim berubah
Sub akut% 'o signal pada T+, high signal pada T) 2iikuti distribusi =askular Re=askularisasi dan rusaknya blood.brain barrier
Old % 'o signal pada T+, high signal pada T), infark yang luas Perdarahan akut dapat diidentifikasi dalam enam jam pertama stroke
Rutin > s&in echo? MR/ urutan tetap khusus untuk perdarahan tanpa batas di :*@
16
dari pasien Pada +*@ sisanya yang memiliki perdarahan intraserebral yang pasti, diagnostik >yaitu, sinyal rendah disebabkan oleh haemosiderin? tidak terlihat di s&in gema MR/ T), meskipun "erebromala"ea dapat terlihat Se"ara khusus, s&in "epat sering digunakan gema urutan kepadatan T) dan proton yang relatif sensitif sedangkan urutan gradient echo adalah yang paling sensitif +.
8ambar ) Pen"itraan otak dari seorang !anita berusia 4 tahun enam minggu setelah stroke otak kiri >0? BT s"an,> perputaran gema MR T) s"an,>B? 8radient gema MR/ Batatan pada BT s"an >0? daerah ber"ahaya konsisten dengan penyakit pembuluh ke"il 2aerah lusen di hemisfer sinistra terlihat seperti suatu infark MR/ ><,B? yang diperoleh pada hari yang sama menunjukkan perubahan iskemik tidak hanya lebih ke"il >bintik$bintik putih? tetapi juga perdarahan >daerah gelap? dalam inti lentiform kiri Perdarahan lebih mudah diidentifikasi pada gradient gema MR/ >B? dari pada s&in gema "epat T) > 0da juga microhaemorrhages tua terlihat pada gradient gema MR >titik hitam? dan lesi kalsifikasi insidental ke"il dilobus oksipital >panah? +.
17
8ambar - Trombosis =ena serebri dan infark >0? dan > pas"a intra=ena kontras S"an yang diperoleh pada enam jam setelah onset gejala Perhatikan bah!a hipodensity di !ilayah temporal kiri posterior jauh lebih berkembang daripada untuk infark arteri pada usia yang sama >+0?, dengan tepi yang lebih jelas dan pusat perdarahan >panah putih? Setelah ada peningkatan pusat >panah putih? dan sinus melintang terlihat trombose >panah hitam? ;ilayah yang terkena dampak tidak sesuai dengan arteri serebral tengah atau serebral posterior, memberikan petunjuk lebih lanjut untuk asal =ena+.
3. M!to&! "ain &ai MRI Magnetic Resonance Angiogram 7MRA9
2igunakan untuk se"ara khusus melihat pembuluh$pembuluh darah se"ara non$ in=asif >tanpa menggunakan tabung$tabung atau suntikan$suntikan? +. Diffusion Weighted Imaging 7DI9
18
Teknik ini dapat mendeteksi area kelainan beberapa menit setelah aliran darah ke suatu bagian dari otak telah berhenti, sedangkan suatu MR/ kon=ensional mungkin tidak mendeteksi suatu stroke hingga sampai enam jam setelah ia telah mulai, dan suatu BT s"an adakalanya tidak dapat mendeteksinya sampai ia berumur +) sampai ). jam Pada 2;/, T/0 memiliki lesi terlihat rele=an pada saat 2;/ di"itrakan dalam !aktu ). jam 2;/ mungkin paling berguna se"ara klinis untuk mengidentifikasi lesi positif pada pasien dengan stroke kortikal atau la"unar ke"il, atau untuk menentukan apakah pasien dengan infark sebelumnya dan tanda$tanda memburuk telah mengembangkan infark baru atau tidakF 2;/ mungkin positif sampai seminggu di setidaknya setelah pen"itraan perfusi stroke+.
&. An)io)am Kon
Suatu angiogram adalah tes lain yang digunakan untuk melihat pembuluh$ pembuluh darah Suatu tabung kateter yang panjang dimasukkan kedalam suatu arteri >biasanya di area pangkal paha? dan d)e disuntikan ketika $rays se"ara simultan diambil 2imana suatu angiogram memberikan beberapa dari gambar$gambar yang paling detil dari anatomi pembuluh darah, ia juga adalah suatu prosedur in=asif dan digunakan hanya ketika diperlukan se"ara mutlak Bontohnya, suatu angiogram dilakukan setelah suatu hemorrhage ketika sumber perdarahan yang tepat perlu diidentifikasi /a juga adakalanya dilaksanakan untuk se"ara akurat menge=aluasi kondisi dari suatu arteri karotid ketika operasi untuk membuka halangan pembuluh darah itu direnungkan -,+.
!. Carotid Do##"! $"ta-o$n&
Suatu carotid 2oppler ultrasound adalah suatu metode non$in=asif yang menggunakan gelombang$gelombang suara untuk menyaringDmelihat penyempitan$ penyempitan dan pengurangan aliran darah pada arteri karotid dan =ertebralis untuk mengidentifikasi stenosis ateromatosa atau diseksi -,+.
19
K!a&aan K"ini- K'$-$-
/nfark =ena mungkin terdiagnosis sebagai penyebab stroke Peningkatkan kesadaran mengarah ke yang lebih baik /nfark =ena menjadi edema dengan gambaran hipodens dan jauh lebih "epat dari infark arteri serta lebih sering mengandung daerah pusat perdarahan Tambahan gambaran seperti sinus =ena thrombose >h)&erdense sinus pra$kontras, atau mengisi "a"at pada sinus pas"a kontras?, atau opak sinus paranasal atau mastoids menunjukkan kemungkinan infeksi sebagai penyebab thrombosis harus di"ariMR/ menunjukkan gambaran lebih jelas, meskipun mereka mungkin terlihat pada BT Membedakan tumor dari infark pada BT >atau MR/? biasanya tidak masalah, tetapi kadang$kadang tumor yang tumbuh lambat seperti glioma dapat meniru infark kortikal ke"il dengan mun"ul berbentuk baji yang melibatkan korteks dan materi putih yang berdekatan, sedikit hipodens, dan tidak meningkatkan dengan kontras +) 5adang$kadang tumor juga dapat hadir sebagai pendarahan dan pendarahan mungkin "ukup luas untuk melenyapkan sementara pada neoplasma yang mendasari di s"an ;aktu adalah alat diagnostik yang berguna, mengulangi pen"itraan akan memperjelas diagnosis, infark dan pendarahan umumnya mendapatkan lebih ke"il sedangkan tumor tetap sama atau menjadi lebih besar &ebih lanjut, pasien yang pada a!alnya hadir dengan apa yang tampak seperti stroke langsung, namun yang tidak berperilaku sebagai stroke khas, harus mengulangi s"an untuk mengidentifikasi sesekali tumor atau lesi non$=askular Ensefalitis kadang bisa meniru stroke, terutama pada pasien ditemukan dengan kesadaran berkurang, neurologi fokal, dan tidak ada ri!ayat dari a!al+* Pen"itraan, baik BT, MR/ atau lanjutan MR/ teknik, tidak selalu andal membedakan antara klinis 2iagnosis tergantung pada penilaian lainnya 2iseksi dari karotis atau =ertebralis arteri harus di"urigai pada pasien dengan nyeri leher dan stroke MR/ adalah yang terbaik karena dapat menunjukkan pembuluh darah dan lesi parenkim Sebuah gambaran khas adalah penyempitan aliran arteri karotis atau =ertebralis karena sebuah "in"in atau sinyal yang tinggi disebabkan oleh perdarahan di dinding arteri Penampilan juga dapat menirukan oleh aliran lambat dalam arteri atas stenosis >ateromatosa? ketat, atau proksimal ke oklusi arteri besar intrakranial, sehingga hati$hati untuk menegakkan diagnosis +. Mengingat
implikasi
terapi
mungkin,
intra$arteri
angiografi
harus
dipertimbangkan jika ada keraguan untuk diagnosis dari diseksi B020S/& >cerebral 20
autosomal dominant arterio&ath) ith subcortical infarcts and leucoence&halo&ath) ? menyebabkan kelainan yang menonjol pada subkortikal memeberikan gambaran putih yang mungkin meniru beberapa infark la"unar dan atrofi, sering pada pasien yang relatif muda, dan imaging mendukung diagnosis +) ME&0S
>mitochondrial
ence&halo&ath)4
lactic
acidosis4
and
stroke?
menyajikan dengan stroke pada pasien yang lebih muda Pada BT atau MR kortikal seperti infark terlihat di daerah temporal atau occi&ito.tem&oral &osterior , sering bilateral dan tidak menempati !ilayah pembuluh darah yang khas ,4
21
DAFTAR PUSTAKA
+ Ropper 07,
2iakses
pada +3 (ebruari )*+ - ;egener S 6euroimaging 1f 0"ute /s"haemi" Stroke% Burrent Bhallenges EM' 6eurol )*+.F+%.:$) . 7all 'E )**3
;orld
7ealth
1rganiKation
)*+*$b
8lobal
of
Stroke
Tersedia%
http%DD!!!!hointD"ardio=as"ulardiseasesDenD"=datlas+burdenstrokepdf
2iakses
pada )* (ebruari )*+ :* Pri"e, Syl=ia 0 Patofisiologi 5onsep 5linis Proses$proses Penyakit ed3E8B )**3 'akarta +* Pokdi Stroke, Perh impun an 2okte r Spes iali s Sara f /ndon esia 8uideline Stroke Tahun )*++ Perhimpunan 2okter Spesialis Saraf /ndonesia% 'akarta, )*++ ++ 2epartemen 5esehatan /ndonesia Tersedia% http%DD!!!depkesgoid 2iakses pada )* (ebruari )*+ +) 8oetK Bhristopher 8 )**4 Berebro=as"ular 2iseases /n % 8oetK% Tetbook of Blini"al 6eurology, -rd ed Philadelphia % Saunders 22
+- ;orld 7ealth 1rganiKation )*+* /nternational Statisti"al Blassifi"ation of 2iseases and Related 7ealth Problems Tersedia% http%DD!!!!hointD"lassifi"ationsDi"dD/B2+*Golume)en)*+*pdf
2iakses
pada
)+
(ebruari )*+ +. &O=blad 51, Pereira GM 6euroimaging of Stroke The Bomplementary Roles of BT and MR/ Blini"al 6eurology )*+-F)%-3$.-
23