Referat
EROSI KORNEA
Oleh : Nurifna Angella
1210070100058
Pembimbing: dr. a!a"ari Na"rul# S$.
S% PEN&AKI' A'A R(A) SAKI' (( *AERA) SO+OK %AK(+' AK(+'AS KE*OK'ERAN (NI,ERSI'AS -AI -AI'(RRA)A) '(RRA)A) 2017
KA'A PENAN'AR
Puji syukur ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan referat tepat pada waktunya. Tak lupa salawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan alam yakni Nabi uhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang buta akan pengetahuan alam ke alam yang penuh dengan beribu ilmu seperti yang kita rasakan sekarang ini. !eferat yang berjudul "#r$si %$rnea& ini penu lis buat sebagai tugas saat menjalani kepaniteraan klinik 'lmu Penyakit ata. !asa terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing, dr. ayasari Nasrul, Sp. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan referat ini sehingga menjadi baik dan terarah. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis ini. (ntuk itu, penulis mem$h$n maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan. )an tidak lupa juga penulis mem$h$n saran serta kritik yang bersifat membangun agar tujuan menjadikan referat ini sempurna dapat tercapai.
S$l$k, April *+
Penulis
*A%'AR ISI KA'A PENAN'AR ..........................................................................................i *A%'AR ISI .........................................................................................................ii *A%'AR A-AR ............................................................................................i -A- I PEN*A)(+(AN
. /atar 0elakang ................................................................................................. .* Tujuan ................................................. .............................................................* -A- II 'IN/A(AN P(S'AKA 2.1 Anami dan %i"ilgi ......................................................................................1 2.2 Er"i Krnea ....................................................................................................2
*.*. )efinisi ...........................................................................................................2 *.*.* #pidemi$l$gi .................................................................................................. *.*.1 #ti$l$gi ........................................................................................................... *.*.3 Pat$fisi$l$gi ................................................................................................... *.*.4 5ambaran %linis ............................................................................................6 *.*.2 )iagn$sis .......................................................................................................6 *.*. )iagn$sis 0anding ...................................................................................... *.*.7 Penatalaksanaan ........................................................................................... *.*.6 %$mplikasi ...................................................................................................* *.*.+ Pr$gn$sis ....................................................................................................*
-A- III Penuu$
%esimpulan ...........................................................................................................3 *A%'AR P(S'AKA .........................................................................................4
*A%'AR A-AR A-AR 1 ...........................................................................................................1 A-AR 2 ...........................................................................................................4 A-AR ..........................................................................................................+ A-AR 3 ..........................................................................................................
-A- I PEN*A)(+(AN 1.1 +aar -ela4ang Trauma mata merupakan kerusakan yang mengenai jaringan mata. 8aringan mata
yang dapat mengalami trauma adalah jaringan palpebra, k$njungtia, k$rnea, uea, lensa, retina, papil saraf $ptik, dan $rbita. Pe nyebab trauma mata dari satu negara dengan negara lain berbeda dan bahkan didalam wilayah dinegara yang sama pun bisa berariasi. )alam p$pulasi perk$taan di 'ndia untuk kasus trauma mata dilap$rkan sekitar 39. Pada tahun *++7 prealensi trauma mata di daerah pedesaan #thi$pia sebesar 1,49. Pada tahun *+ di lap$rkan bahwa trauma mata sebesar 4,9 dari seluruh kasus kedaruratan mata rumah sakit tersier di Addis Ababa. )ata-data ini merupakan 19 dari seluruh kunjungan di perawatan mata di rumah sakit tersebut. )i 'nd$nesia, berdasarkan hasil !'S%#S)AS pada tahun *+1, trauma mata termasuk ke dalam 2 jenis trauma terbanyak yang terjadi di 'nd$nesia dan menempati urutan kelima jenis trauma yang paling sering terjadi. Trauma tumpul $kuli adalah trauma pada mata yang diakibatkan benda yang keras atau benda tidak keras dengan ujung tumpul, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan kencang atau lambat sehingga terjadi kerusakan pada jaringan b$la mata atau daerah sekitarnya. Trauma tumpul biasanya terjadi karena aktiitas sehari-hari ataupun karena $lah raga. 0iasanya benda-benda yang sering menyebabkan trauma tumpul berupa b$la tenis, b$la sepak, b$la tenis meja, shuttlec$ck dan lain sebagianya. Trauma tumpul dapat bersifat c$unter c$upe, yaitu terjadinya tekanan akibat trauma diteruskan pada arah h$ri:$ntal di sisi yang bersebrangan sehingga jika tekanan benda mengenai b$la mata akan diteruskan sampai dengan makula. #r$si k$rnea merupakan keadaan terkelupasnya epitel k$rnea yang dapat diakibatkan $leh gesekan keras pada epitel k$rnea. #r$si k$rnea dapat terjadi tanpa cedera pada membran basal. )alam waktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi dengan cepat dan menutupi defek epitel tersebut. Pada er$si k$rnea pasien
akan merasa sakit sekali akibat er$si merusak k$rnea yang mempunyai serat sensibel yang banyak, mata berair, dengan blefar$spasme, lakrimasi, f$t$f$bia, dan penglihatan akan terganggu $leh media k$rnea yang keruh. Pada k$rnea akan terlihat suatu defek epitel k$rnea yang bila diberi pewarnaan flu$resein akan berwarna hijau. Pada er$si k$rnea perlu diperhatikan adalah adanya infeksi yang timbul kemudian.
1.2 'uuan
a. (ntuk mengetahui tentang penyakit er$si k$rnea b. (ntuk dapat menegakkan diagn$sis er$si k$rnea c. (ntuk mengetahui bagaimana tatalaksana serta peng$batan dari er$si k$rnea
-A- II
'IN/A(AN P(S'AKA 2.1 Anami dan %i"ilgi Krnea
%$rnea adalah bagian mata yang paling depan, transparan. %$rnea tidak ada pembuluh darah dan jaringan yang stuktumya seragam. %$rnea ini disisipkan ke dalam sklera pada limbus, lekukan melingkar pada sambungan ini disebut sulcus scleralis. %$rnea dewasa mempunyai rata-rata tebal 44+ um di pusatnya;terdapat ariasi menurut ras<. )iameter h$ri:$ntalnya sekitar ,4 mm dan ertikalnya +,2 mm. )ari anteri$r ke p$steri$r, k$rnea mempunyai enam lapis yang berbeda-beda.
ambar 1. Anat$mi k$rnea
%$rnea mempunyai kekuatan di$ptri yang besar berfungsi untuk membiaskan atau membel$kkan sinar yang masuk ke mata, sehingga dengan sedikit pembahan kelengkungannya raja akan berdampak efek yang besar pula untuk merubah jatuhnya sinar atau f$kusnya sinar di dalam mata.
Se6ara hi"lgi 4rnea erdiri dari la$i" !aiu : .
#pitel, tebalnya 4+ um, terdiri atas 4 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih, satu lapis sel basal, sel p$lig$nal,dan sel gepeng. Pada sel basal sering terlihat mit$sis sel, dan sel muda ini terd$r$ng ke depan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan serta dengan sel basal di sampingnya dan sel p$lig$nal di depannya memaluli
desm$s$m dan macula $lduden, ikatan ini menghambat pengaliran air, elektr$lit dan gluk$sa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membran basal yang melekat erat kepadanya. 0ila terjadi gangguan akan mengakibatkan er$si rekuren. #pitel berasal dari ect$derm permukaan. *.
/apisan 0$wman, terletak di bawah membran basal epiel k$rnea yang merupakan k$lagen yang tersusun tidak teratur seperti str$ma dan berasal dari bagian depan str$ma. /apis ini tidak memiliki daya regenerasi.
1.
Str$ma, terdiri atas lamel yang merupakan susunan k$lagen yang sejajar satu dengan lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang di bagian perifer serat k$lagen ini bercabang= terbentuknya kembali serat k$lagen memakan waktu yang lama yang kadang-kadang sampai 4 bulan. %erat$sit merupakan sel stuma k$rnea yang merupakan fibr$blast terletak di antara serat k$lagen str$ma.diduga kerat$sit membentuk bahan dasar dan serat k$lagen dalam perkembangan embri$ atau sesudah trauma.
3.
)ua>s /ayer Sebuah lapisan di kornea manusia. Tebalnya hanya 4 mikron dan terletak antara stroma kornea dan membran Descemet . eski tipis, lapisan ini sangat kuat dan kedap udara. /apisan ini mampu bertahan di bawah tekanan sebesar dua bar . /apisan )ua ditemukan tahun *+1 $leh ?arminder S. )ua dan rekan-rekannya di University of Nottingham. Tim tersebut sedang melakukan penelitian terkait transplantasi
mata sumbangan. )engan simulasi bedah
k$rnea,
mereka
menyuntikkan gelembung-gelembung udara kecil ke dalam k$rnea. Membran Descemet diangkat, sehingga gelembung udaranya menyebar ke sejumlah spesimen ;@gelembung tipe ''@<, namun tidak di spesimen lainnya ;@gelembung tipe '@<. #ksperimen lebih lanjut mengungkapkan bahwa semua spesimen bebas gelembung udara dapat digembungkan kembali dengan gelembung tipe '. Setelah gelembungnya digembungkan sampai meletus, tidak ada lagi gelembung yang tercipta melalui penyuntikan, artinya gelembung tersebut terperangkap $leh lapisan material lain, bukan ariasi acak di dalam str$ma k$rnea. ?asil eksperimen
ini
dik$nfirmasi
melalui
mikroskop
elektron.
ikr$sk$p
menunjukkan adanya lapisan tipis kolagen k$rnea antara str$ma k$rnea dan membran )escemet. /apisan yang belum diketahui itu diberi nama sesuai nama ketua tim, ?arminder )ua, yang menyebutkan penemuan ini mengakibatkan @semua buku teks optalmologi harus ditulis ulang. 4.
embran )escement erupakan membran aseluler dan merupakan 0atas belakang str$ma k$rnea, dihasilkan sel end$tel dan merupakan membrane basalanya 0ersifat sangat elastic dan berkembang terns seumur hidup, mempunyai tebal 3+.tm.
2.
#nd$thelium, berasal clan mes$telium, berlapis , bertuk heksag$nal, besar *+ 3+ m. #nd$tel- melekat pada membrane descement melalui hemidesm$s$m dan s$nula akiuden.
ambar 2. /apisan %$rnea
5angguan transparansi k$rnea pada dasamya disebabkan $leh gangguan pada tiga hal diantaranyaB .
Tumbuhnya askularisasi ke dalam jaringan k$rnea.
*.
5angguan pada integritas struktur jaringan k$rnea. isalnya $leh adanya kelainan
k$ngenital
k$mplikasinya.
dan
herediter,
infeksi
k$rnea,
ulkus
k$rnea
dan
1.
#dema k$rnea yang pada dasamya disebabkan $leh disfungsi end$tel. Perdarahan. %$rnea merupakan struktur aaskular, yang dikelilingi pembuluh
darah siliaris anteri$r yang berada sekitar 1 mm. Persarafan B %$rnea dipersarafi $leh banyak saraf sens$ris terutama berasal dari nerus siliar l$ngus, nerus nas$siliar, nerus ke C saraf siliar l$ngus berjalan suprak$r$id, masuk ke dalam str$ma k$rnea, menembus membrana b$wman melepaskan selubung schwannya. Seluruh lapis epitel dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf. 2.2 Er"i Krnea 2.2.1 *efini"i
Trauma tumpul k$rnea dapat menimbulkan kelainan k$rnea mulai dari er$si k$rnea sampai laserasi k$rnea. 0ilamana lesi terletak dibagian sentral, lebih-lebih b ila mengakibatkan pengurangan ketajaman penglihatan. 0enda asing dan er$si di k$rnea menyebabkan nyeri dan iritasi yang dapat dirasakan sewaktu mata dan kel$pak digerakkan. Pada trauma tumpul mata, k$rnea diperiksa untuk mencari apakah terdapat kehilangan lapisan epitel ;er$si<, laserasi dan benda asing. #r$si k$rnea merupakan terkikisnya lapisan k$rnea ;epitel< $leh karena trauma pada bagian superfisial mata. #r$si k$rnea adalah cedera mata yang paling umum dan mungkin salah satu yang paling diabaikan. ?al ini terjadi karena gangguan pada integritas epitel k$rnea atau permukaan k$rnea karena diker$k atau gundul sebagai akibat dari kekuatan eksternal fisik. /ecet epitel k$rnea dapat kecil atau besar. #r$si k$rnea biasanya sembuh dengan cepat, tanpa gejala sisa yang serius. Akibatnya, hal ini sering dianggap kecil akibatnya. Namun, keterlibatan k$rnea yang lebih dalam dapat menyebabkan pembentukan f$rmasi jaringan parut dalam epitel dan str$ma. #r$si k$rnea terjadi dalam pada keadaan yang menyebabkan k$mpr$mi epitel seperti mata kering, cedera k$rnea superfisial atau cedera mata misalnya disebabkan $leh benda asing, dan penggunaan lensa k$ntak. #r$si k$rnea umumnya sembuh dengan cepat dan harus diterapi dengan salep antibi$tik dan pelindung mata. Ada *
kateg$ri pada er$si k$rnea yaitu er$si superfisial, hanya sebatas lapisan epitel saja dan arbrasi pr$funda, er$si yang terjadi hingga pada membran descemen tanpa disertai ruptur pada membran tersebut. #r$si dapat diakibatkan $leh karena benda asing, lensa k$ntak, pengusap pipi untuk make-up, ranting kayu dan tertusuknya mata $leh jari.
2.2.2 E$idemilgi
#r$si k$rnea adalah cedera mata yang paling umum dan sangat umum di kalangan $rang-$rang yang memakai lensa k$ntak . eskipun er$si k$rnea mencapai sekitar + 9 dari keadaan darurat mata terkait, kejadian diperkirakan berariasi menurut p$pulasi dan tergantung pada bagaimana mereka didefinisikan dan kegiatan yang terlibat dalam mekanisme cedera. 'nsiden cedera tanpa penetrasi pada mata yang meliputi er$si k$rnea, .4 9 per tahun. 'nsiden er$si k$rnea lebih tinggi di antara $rang usia kerja karena $rang-$rang muda lebih aktif daripada $rang tua= Namun, $rang-$rang dari segala usia dapat memiliki resik$ terkenaer$si k$rnea. Pekerja $t$m$tif antara usia *+ dan *6 tahun memiliki insiden tertinggi cedera mata. 2.2. Eilgi
P$tensi penyebab er$si k$rnea meliputiB . *. 1. 3. 4. 2. . 7. 6.
Dedera akibat benda tumpul ?embusan debu, pasir /ensa k$ntak dengan penggunaan lama 0enda asing pada kel$pak mata bawah Pasien tidak sadar, luka karena kecelakaan $leh pekerja perawatan kesehatan 0enda asing k$rnea %eratitis Dedera marg$ kel$pak mata dan aulsi /aserasi pada kanalikuli dan pungtal
2.2.3 Pafi"ilgi
%$rnea mendapatkan pemaparan k$nstan dari mikr$ba dan pengarah lingkungan, $leh sebab itu untuk melindunginya k$rnea memiliki beberapa mekanisme pertahanan. ekanisme pertahanan tersebut termasuk refleks berkedip, fungsi antimikr$ba film air mats ;lis$sim<, epitel hidr$f$bik yang membentuk barrier terhadap difusi serta kemampuan epitel untuk beregenerasi secara cepat dan lengkap.
#pitel
adalah
merupakan
barrier
yang
efisien
terhadap
masuknya
mikr$$rganisme ke dalam k$rnea. Pada saat epitel mengalami trauma, struma yang aaskuler dan lapisan 0$wman menjadi mudah untuk mengalami infeksi dengan $rganisme yang berariasi, termasuk bakteri, am$eba dan jamur. Strept$c$ccus pneum$niae adalah merupakan pat$gen k$rnea bakterial= pat$genpat$gen yang lain membutuhkan in$kulasi yang berat atau pada h$st yang immun$c$mpr$mised untuk dapat menghasilkan sebuah infeksi di k$rnea. %etika pat$gen telah menginasi jaringan melalui lesi k$rnea superficial, beberapa rantai kejadian tipikal akan terjadiB /esi pada k$rnea Pat$gen akan menginasi dan mengk$l$nisasi str$ma k$rnea Antib$di akan menginfiltrasi l$kasi inasi pat$gen ?asilnya, akan tampak gambaran $pasitas pada k$rnea dan titik inasi pat$gen akan membuka lebih luas dan memberikan gambaran infiltrat k$rnea 'ritasi dari bilik mata depan dengan hip$pi$n ;umumnya berupa pus yang akan berakumulasi pada lantai dari bilik mata depan< Pat$gen akan menginestasi seluruh k$rnea ?asilnya str$ma akan mengalami atr$pi dan melekat pada membrana )escement yang relatif kuat dan akan menghasilkan descemat$cele, yang di mana hanya membrana )escement yang intak. %etika penyakit semakin pr$gresif, perf$rasi dari membarana )escement terjadi dan hum$r aEu$us akan keluar. ?al ini disebut ulkus k$rnea perf$rata dan merupakan indikasi bagi interensi bedah secepatnya. Pasien akan menunjukkan gejala penurunan irus pr$gresif dan b$la mata akan menjadi lunak. 2.2.5 ambaran Klini"
Pada er$si k$rnea, yang didapatkan adanya riwayat trauma tumpul dengan gejala-gejala seperti rasa nyeri pada mata, f$t$p$bia, rasa mengganjal, blefar$spasme, pengeluaran air mata berlebihan dan isus yang menurun. Pada pemeriksaan slit lamp adanya defek yang terjadi pada lapisan epitel bersamaan dengan adanya edema k$rnea. Pada kasus berat, dengan edema yang berat
harus diperhatikan pada lapisan membran descemen juga. )engan tes flu$resensi, daerah defekFer$si dapat dilihat pada daerah yang berwarna hijau. !iwayat pasien biasanya meliputi trauma pada mata baik karena benda asing atau lensa k$ntak. 5ejala biasanya dimulai segera setelah trauma terjadi dan dapat berlangsung menit ke hari, tergantung pada ukuran dari er$sinya. 5ambaran klinis biasanya unilateral ketika er$si k$rnea berhubungan dengan trauma. ungkin bilateral jika dikaitkan dengan penyakit diwariskan atau distr$fi. %etajaman isual harus dinilai. 8ika er$si mempengaruhi sumbu isual, mungkin ada defisit dalam ketajaman yang harus jelas bila dibandingkan dengan mata terluka.8ika pemeriksaan dibatasi $leh rasa sakit, anestesi t$pikal seperti tetrakain atau pr$paracaine dapatdigunakan. 8umlah anastesi yang digunakan harus minimal, karena agen ini biasanya akan memperlambat penyembuhan luka. 2.2. *iagn"i"
Pada er$si k$rnea, diagn$sa dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan dengan tes flu$resensi. #r$si k$rnea sering kali diawali dengan trauma pada mata. Segera sesudah trauma atau masuknya benda asing, penderita akan merasa sakit sekali, akibat er$si merusak k$rnea yang mempunyai serat sensibel yang banyak, mata berair, f$t$f$bia dan penglihatan akan terganggu $leh media yang keruh. )apat pula disertai dengan blefar$spasme, yaitu kel$pak mata menjadi kaku dan sulit dibuka. Pada penderita ini didapatkan riwayat trauma mata disertai dengan keluhan sakit, mata merah, dan pandangan kabur.
5ambar 1. #r$si %$rnea
Pada anamnesis yang didapatkan adanya riwayat trauma tumpul dengan gejalagejala B a. rasa nyeri pada mata b. f$t$p$bia c. rasa mengganjal d.blefar$spasme e. pengeluaran air mata berlebihan f. isus yang menurun Pada pemeriksaan fisik B Pada pemeriksaan slit lamp adanya defek yang terjadi pada lapisan epitel bersamaan dengan adanya edema k$rnea. Pada kasus berat, dengan edema yang berat harus diperhatikan pada lapisan membran descemen juga.
Pemeriksaan penunjang B )engan tes flu$resensi, daerah defekFer$si dapat dilihat pada daerah yang berwarna hijau.
5ambar 3 )efek pada epitel k$rnea ketika diperiksa dengan lampu biru setelah diteteskan fl$urescein
2.2.7 *iagn"i" -anding
. %eratitis
%eluhan yang timbul yaitu f$t$f$bia, mata berair, lesi dik$rnea , serta penglihatan berkurang *. (eitis %eluhan yang timbul yaitu mata sakit, f$t$f$bia, mata merah, isus turun dengan hiperlakrimasi, 2.2.8 Penaala4"anaan edikament$sa . Sikl$pegik aksi pendek B Tr$pikamida. (ntuk mengurangi rasa sakit dan mengistirahatkan mata. *. Antibi$tik t$pical berupa tetes mataB Ne$sp$rin, %l$ramfenik$l dan
Sulfasetamid, Gl$Ha. (ntuk mencegah terjadinya infeksi sekunder, mata ditutup, agar pertumbuhan epitel tidak terganggu $leh kedipan, mencari kemungkinan adanya benda asing yang masih terdapat di mata dengan membalik palpebra superi$r ke arah atas. Pada er$si k$rnea, tidak b$leh diberikan ster$id, karena ster$id dapat menghambat penyembuhan epitel, menambah aktifnya k$lagenase, selain itu juga dapat memudahkan terjadinya infeksi jamur maupun irus karena daya tahan k$rnea menurun akibat ster$id. 1. Analgetik berupa Asam efenamat 3. Citamin D dan 0 k$mplek untuk memacu sintesis k$lagen. N$n edikament$sa . Pemberian salep mata 5entamicin dan tutup mata dengan kasa steril *. !ujuk ke bagian spesialis mata #dukasi . Pembersihan secret dengan baik *. %$mpres hangat pada mata 1. Tutup mata dengan kasa steril dan hindari untuk terpapar air 2.2. Km$li4a"i
a. (lkus %$rnea #r$si k$rnea yang tidak di$bati secara sempurna dapat menjadi ulkus k$rnea. Pada dasarnya semua ulkus k$rnea dimulai dengan er$si. #r$si k$rnea yang terkait
dengan lensa k$ntak dapat menjadi infeksi pseud$m$nas atau keratitis am$ebic dan menyebabkan kerusakan mata lebih lanjut ;termasuk perf$rasi atau jaringan parut k$rnea< jika tidak segera di$bati. b. #r$si k$rnea rekuren 0iasanya terjadi akibat er$si k$rnea berulang akibat epitel tidak bertahan pada defek epitel k$rnea. )an sukarnya epitel menutupi k$rnea diakibatkan $leh terjadinya pelepasan membran basal epitel k$rnea tempat duduknya sel basal epitel k$rnea. 0iasanya membran basal yang rusak akan kembali n$rmal setelah 2 minggu.
2.2.10 Prgn"i"
Pr$gn$sis biasanya baik jika tidak terjadi jaringan parut atau askularisasi pada k$rnea. 0ila tidak di$bati, penyakit ini berlangsung -1 tahun dengan meninggalkan gejala sisa. Pada peng$batan t$pikal umumnya dengan pr$gn$sis yang baik. Penyembuhan pada lapisan k$rnea ini dapat terjadi dalam beberapa hari.
-A- III KESIP(+AN #r$si k$rnea merupakan keadaan terkelupasnya epitel k$rnea yang dapat diakibatkan $leh gesekan keras pada epitel k$rnea. #r$si k$rnea dapat terjadi tanpa cedera pada membran basal. )alam waktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi dengan cepat dan menutupi defek epitel tersebut. #r$si k$rnea merupakan penyakit yang jarang terjadi. 0iasanya terjadi akibat trauma benda tumpul pada k$rnea. Adapun gejala-gejala umum yang biasa terjadi pada er$si k$rnea yaitu mata berair, blefar$spasme, f$t$f$bia, rasa mengganjal pada mata, dan terjadinya penurunan isus. (ntuk mendiagn$sa er$si k$rnea diperlukan adanya anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. #r$si k$rnea dapat didiagn$sa banding dengan keratitis dan ueitis. Tatalaksana er$si k$rnea membutuhkan peng$batan sistemik. Ibat-$batan yang biasa dipakai yaitu sikl$pegik aksi pendek, antibi$tik, analgetik. Apabila terdapat penyakit penyerta, harus dik$nsultasikan ke d$kter spesialis. %$mplikasi yang dapat terjadi pada penyakit er$si k$rnea yaitu, ulkus k$rnea, dan er$si k$rnea rekuren. Pr$gn$sis er$si k$rnea biasanya baik jika tidak terjadi jaringan parut atau askularisasi pada k$rnea.
*A%'AR P(S'AKA
.
5all$way N!, Am$aku. 0asic Anat$my and Physi$l$gy $f the #ye. 'nB D$mm$n #ye )isease and their anagement. Springer= *++2.p-4.
*.
'lyas S, Julianti S!. 'lmu Penyakit ata. 4 ed. 8akartaB 0adan Penerbit Gakultas %ed$kteran (niersitas 'nd$nesia= *+3
1.
urphy 8. $re details $n )uaKs /ayer $f the D$rnea. 8$bs$n edical 'nf$rmati$n //D= *+1 Lupdated *+1= cited *+3 ay +4M= Aailable fr$mB httpBFFwww.re$pt$m.c$m.
3.
Iphthalm$l$gy Academy $f Iphthalm$l$gy. Dlinical Appr$ach t$ 'mmune!elated )is$rder $f the #Hternal #ye. 'nB Iphthalm$l$gy Academy $f Iphthalm$l$gy, edit$r. 0asic and Dlinical Science D$urcesB #Hternal )isease and D$rnea. Singap$reB /ifel$ng #ducati$n Iphthalm$l$gist= *+-*+*.
4.
Smallman #. )ua /ayerB Prei$usly undetected part $f the eye sp$tted f$r first time. etr$ News= *+1 Lupdated *+1= cited *+3 ay +*M= Aailable fr$mB httpBFFmetr$.c$.ukF*+1F+2F1Fdua-layer-prei$usly-undetected-part-$f-theeye-sp$tted-f$r-first-time-173+2F.