REFERAT
DERMATOFITOSIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Program Pendidikan Profesi Kedokteraan Kedokteraan agian I!mu Penyakit Ku!it dan Ke!amin Faku!tas Kedokteran Uni"ersitas Trisakti Di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tega!
Pembimbing #
dr$ Sri Prima%ati Indras%ari& S'$ KK& MM
Disusun o!eh# (ama # Mentari (im # )*)$+)$+,-
KEPA(ITERAA( K.I(IK I.MU PE(/AKIT KU.IT DA( KE.AMI( RSUD KARDI(A0 TE1A. PERIODE 2) APRI. 3 2* MEI 2)+4 FAKU.T FAKU.TAS KEDOKTERA( KEDOKTE RA( U(I5ERSITAS U(I 5ERSITAS TRISAKTI MEI 2)+4
KEPA(ITERAA( K.I(IK I.MU PE(/AKIT KU.IT DA( KE.AMI( RSUD KARDI(A0 TE1A. PERIODE 2) APRI. 3 2* MEI 2)+4 FAKU.T FAKU.TAS KEDOKTERA( KEDOKTE RA( U(I5ERSITAS U(I 5ERSITAS TRISAKTI MEI 2)+4
KATA PE(1A(TAR PE(1 A(TAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia Nya, penyusun dapat menyelesaikan referat yang berjudul “Dermatofitosis ini tepat pada !aktunya" #efer #eferat at ini ini disu disusu sun n dalam dalam rangk rangkaa memen memenuh uhii salah salah satu satu tuga tugass kepanitraan klinik bagian $lmu Penyakit %ulit dan %elamin &akultas %edokteran 'ni(ersitas Trisakti di #S'D %ardinahTegal periode )* April )*+ ). /ei )*+" Saya ingin mengu0apka mengu0apkan n terimakasih terimakasih kepada dr" Sri Prima!ati Prima!ati $ndras!ari, Sp" %%, // atas bimbingannya dalam penyusunan referat ini serta teman-teman dan semua pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan referat ini sehingga dapat selesai pada !aktunya" Saya menyadari bah!a referat ini masih jauh dari sempurna, dan atas segala keterbatasan yang saya miliki, maka semua saran dan kritik yang membangun akan saya terima" 1esar harapan saya semoga referat yang saya susun ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi teman-teman klinik, pemba0a dan sayasendiri"
Tegal, Tegal, /ei )*+
Penyusun
.
DAFTAR ISI
%ATA %ATA P2N3ANTA#4444444444444444" P2N3ANTA#44444444444 44444""" i DA&TA# DA&TA# $S$44444444444444444444" ii $" $ $" $ $ $" $8" 8" 8 $" 8 $$ " 8 $ $ $" $=" =" = $"
P2NDA5'6'AN""4444444444444" 2T$7673$ ""444444444444444"" 2P$D2/$7673$4444444444444"" PAT7&$S$7673$4444444444"""444""" %6AS$&$%AS$"444444444444444 3A/1A#AN %6$N$%444444444444 P2/2#$%SAAN P2N'N;AN344444444" D$A3N7S$S 1AND$N3""44444444444 P2NATA6A%SANAAN44444444444"" P#73N7S$S4444444444444444" P2N'T'P44444444444444444"
+ ) . . 9 : +: +< )* .> .<
DA&TA# P'STA%A"44444444444444444" 9+
I$
PE(DA0U.UA(
Dermatofitosis harus dibedakan dengan dermatomikosis" Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung ?at tanduk, misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur
9
dermatofita, sedangkan dermatomikosis mempunyai arti umum, yaitu semua penyakit jamur yang menyerang kulit" Dermatofitosis disebut juga tinea, ring!orm, kurap, herpes sirsinata adalah salah satu kelompok dermatomikosis superfisialis yang disebabkan oleh jamur dan akibat in(asi oleh suatu organisme pada jaringan hidup" Terdapat tiga langkah utama terjadinya infeksi dermatofit, yaitu perlekatan dermatofit pada keratin, penetrasi melalui dan di antara sel, serta terbentuknya respon host" Patogenesis dermatofitosis tergantung pada faktor lingkungan, antara lain iklim yang panas, hygiene perseorangan, sumber penularan, penggunaan obat steroid, antibiotik dan sitostatika, imunogenitas, kemampuan in(asi organisme, lokasi infeksi serta respon imun dari pasien +" Penyakit infeksi jamur di kulit mempunyai pre(alensi tinggi di $ndonesia, oleh karena negara kita beriklim tropis dan kelembabannya tinggi" /anifestasi klinis ber(ariasi dapat
menyerupai penyakit kulit
lain sehingga selalu
menimbulkan diagnosis yang keliru dan kegagalan dalam penatalaksanaannya" Diagnosis dapat ditegakkan se0ara klinis dan identifikasi laboratorik" Pengobatan dapat dilakukan se0ara topikal dan sistemik" Pada masa kini banyak pilihan obat untuk mengatasi Dermatofitosis, baik dari golongan antifungal kon(ensional atau antifungal terbaru" Pengobatan yang efektif ada kaitannya dengan daya tahan seseorang, faktor lingkungan dan agen penyebab)" Pengobatan untuk dermatofitosis mengalami kemajuan sejak tahun +<@" Pada tahun +<@) 2NT62S dan /A#T$N se0ara terpisah melaporkan, bah!a griseoful(in per oral dapat menyembuhkan dermatofitosis yang ditimbulkan pada binatang per0obaan" Sebelum era griseoful(in pengobatan dermatofitosis hanya dilakukan pengobatan topikal disertai penyinaran dengan sinar B untuk merontokkan rambut di bagian yang sakit" ara penyinaran diberikan dengan + 1udimulja '" /ikosis" Dalam C Djuanda A, 5am?ah 5as, Aisah S, editor" Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin" 2disi keenam" ;akarta C 1alai Penerbit &%'$ )*++"h"+)*-)>"
) $bid" p" +)@"
dosis tunggal dan memerlukan perhitungan yang 0ermat" Persiapan melindungi bagian yang sehat juga sangat rumit" Selain itu efek samping penyinaran yang mungkin terjadi dikemudian hari 0ukup berbahaya" 5al ini dibuktikan oleh A612#T dan 1'#T7N" /enurut penelitian retrospektif yang dilakukan mereka, anak-anak
yang
telah
mendapat penyinaran dikemudian hari mendapat
kemungkinan menderita keganasan +*B lebih besar daripada anak-anak yang tidak mendapat penyinaran untuk pengobatan tinea kapitis ."
II$
ETIO.O1I
Dermatofita adalah jamur yang menyebabkan dermatofitosis" 3olongan jamur ini mempunyai sifat men0ernakan keratin" Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti yang terbagi dalam . genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton" 9+ spesies dermatofita telah ditemukan, masing-masing adalah ) spesies 2pidermophyton, +> spesies /i0rosporum, dan )+ spesies Tri0hophyton" Dematofita dimasukkan dalam famili Gymnoascaceae. %etiga genus ini mempunyai sifat keratofilik 9"
3ambar +" /i0rosporum dan Tri0hophyton
. $bid" p"+)<"
9 $bid" p" +.*
1udimulja '" lo0" 0it"
:
3ambar )" 2pidermophyton:
III$
EPIDEMIO.O1I
&aktor epidemiologi yang penting yaitu usia, jenis kelamin, dan ras" Pre(alensi infeksi Dermatofita pada laki-laki lima kali lebih banyak dari !anita" Tinea kapitis yang disebabkan T. tonsurans lebih sering pada !anita de!asa dibandingkan laki-laki de!asa, dan lebih sering terjadi pada anak-anak Afrika Amerika" 5al ini terjadi karena adanya pengaruh kebersihan perorangan, lingkungan yang kumuh dan padat serta status sosial ekonomi dalam penyebaran infeksinya" Penyakit infeksi jamur di kulit mempunyai pre(alensi tinggi di $ndonesia,
karena
$ndonesia beriklim tropis dan kelembabannya tinggi"
Perpindahan manusia dapat dengan 0epat mempengaruhi penyebaran endemik dari jamur" Adanya trauma, dan pemanasan dapat meningkatkan temperatur dan kelembaban kulit sehingga meningkatkan kejadian infeksi tinea" Alas kaki yang tertutup, berjalan, adanya tekanan temperatur, kebiasaan penggunaan pelembab, dan kaos kaki yang berkeringat meningkatkan kejadian Tinea pedis dan 7nikomikosis>" I5$
PATOFISIO.O1I
: 1udimulja '" lo0" 0it"
> 1udimulja '" lo0" 0it"
>
Terjadinya penularan dermatofitosis adalah melalui . 0ara yaitu C a" Antropofilik , transmisi dari manusia ke manusia" Ditularkan baik se0ara langsung maupun tidak langsung melalui lantai kolam renang dan udara sekitar rumah sakitEklinik, dengan atau tanpa reaksi peradangan Fsilent “0arrierG b" Zoofilik , transmisi dari he!an ke manusia" Ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung melalui bulu binatang yang terinfeksi dan melekat dipakaian, atau sebagai kontaminan pada rumahE tempat tidur he!an, tempat makanan dan minuman he!an" Sumber penularan utama adalah anjing, ku0ing, sapi, kuda dan men0it" 0" Geofilik , transmisi dari tanah ke manusia" Se0ara sporadi0 menginfeksi manusia dan menimbulkan reaksi radang @" 'ntuk dapat menimbulkan suatu penyakit, jamur harus dapat mengatasi pertahanan tubuh non spesifik dan spesifik" ;amur harus mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa host, serta kemampuan untuk menembus jaringan host, dan mampu bertahan dalam lingkungan host", menyesuaikan diri dengan suhu dan keadaan biokimia host untuk dapat berkembang biak dan menimbulkan reaksi jaringan atau radang" Terjadiya infeksi dermatofit melalui tiga langkah utama yaitu perlekatan pada keratinosit, penetrasi mele!ati dan di antara sel serta pembentukan respon host<"
5$
K.ASIFIKASI
@
8erma
S,
5efferman
/P"
Superfi0ial
&ungal
$nfe0tion
C
Dermatophytosis, 7ni0homy0osis, Tinea Nigra, Piedra" $n C Wolff %, 3oldsmith 6, %at? S, 3il0hrest 1, Paller A, 6effell 7, editors" &it?patri0kHs Dermatology in 3enera /edi0ine >th ed" Ne! IorkC /03ra!-5ill)**@"p"+@*>-)+"
< holis /" $munologi Dermatomikosis Superfisialis" DalamC 1udimulya ', %us!adji, 1ramono %, /enaldi S6, D!ihastuti P, Widati S, editor" Dermatomikosis Superfisialis" 2disi ketiga" ;akarta C 1alai Penerbit &%'$ )**9 h">-+>"
@
%lasifikasi dermatofita berdasarkan morfologi penyebab yaitu genus Mikrosporum, Trycophiton, Epidermophiton 10" +" 3enus /ikrosporom menyerang lapisan tanduk kulit dan rambut" )" 3enus 2pidermofiton, menyerang kulit sampai stratum spinosum dan kuku" ." 3enus Trikofiton, menyerang kulit sampai stratum germinati(um, kuku dan rambut" Sistematika yang banyak dipakai didasarkan pada lokasi tubuh yang terkena dengan alasan C +" Satu spesies jamur dapat menyebabkan berbagai ma0am bentuk klinis" )" 3ambaran klinis yang sama dapat disebabkan oleh berma0am-ma0am dermatofita dengan spesies yang berlainan" ." Penentuan spesies dengan biakan butuh !aktu lama Fantara +* +9 hariG sedang pengobatan penderita tidak tergantung pada spesies atau genus penyebabnya Pembagian dermatofitosis berdasarkan lokasi tubuh yang terserangC +" Tinea kapitis C menyerang kepala )" Tinea barbae C menyerang jenggot, 0ambang dan kumis ." Tinea korporis C menyerang badan 9" Tinea kruris C menyerang inguinal dan anogenital " Tinea pedis dan manum C menyerang kaki dan tangan :" Tinea unguium C menyerang kuku Selain : bentuk tinea diatas masih dikenal istilah yang mempunyai arti khusus yang dapat dianggap sebagai sinonim tinea korporis, yaituC Tinea imbrikataC dermatofitosis dengan susunan skuama yang konsentris
dan disebabkan Tri0hophyton 0on0entri0um Tinea fa(osa atau fa(usC dermatofitosis yang terutama disebabkan oleh Tri0hophyton s0hoenleini yang se0ara klinis berbentuk skutula dan berbau seperti tikus Fmousy odorG +* $bid p" +@
<
Tinea fasialis, tinea aksilaris yang juga menunjukkan daerah kelainan Tinea sirsinata, arkuata yang merupakan penamaan deskriptif morfologis"
Pada akhir-akhir ini dikenal nama tinea in0ognito, yang berarti dermaotfitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topikal kuat++"
5I$
1AMARA( K.I(IS
3olongan jamur dermatofita dapat menyebabkan kelainan yang khas" Satu jenis dermatofita dapat menghasilkan bentuk klinis yang berbeda, bergantung pada lokalisasi anatominya" 1entuk-bentuk klinis tersebut adalah tinea kapitis, tinea fa(osa, tinea korporis, tinea imbrikata, tinea kruris, tinea manus et pedis dan tinea unguium" Selain itu terdapat juga tinea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jenggot tinea aksilaris pada ketiak, tinea fasialis pada !ajah dan tinea inkognito yang berarti dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topikal kuat +)" 3ambaran klinis berdasarkan lokasi +. C +$ Tinea Ka'itis
Tinea kapitis adalah kelainan kulit pada daerah kepala berambut yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofita" Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum, misalnya T.iolaceum, T.gourili,
T.mentagrophytes,
T.tonsurans,
M.audonii,
M.!anis
dan
M.ferrugineum1""
++holis /" lo0"0it"
+)Wolff %, 3oldsmith 6"A, %at? S$ et al" )**@" &it?patri0k Dermatology in 3eneral /edi0ine" >th edition" 'SA C /03ra!5ill, )**@" pp" +@9-+@9@" 8ol" $ J $$"
+.%oga T" $mmune Sur(eillan0e against Dermatophytes $nfe0tion" $nC &idel P6,;r",5uffnagle 3"1, editors" &ungal $munologi from 7rgan Perspe0ti(e" NetherlandsC Springer )**"p"99.-<
+*
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak, yang dapat ditularkan dari binatang peliharaan misalnya anjing dan ku0ing" %eluhan penderita berupa ber0ak pada kepala, gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat lesi tersebut" Terdapat . bentuk klinis dari tinea kapitis+C 1. “Grey patch ringworm” C merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan ditemukan pada anak-anak" Penyakit ini biasanya dimulai dengan timbulnya papula merah ke0il di sekitar folikel rambut" Papula ini kemudian melebar dan membentuk ber0ak pu0at karena adanya sisik" Penderita mengeluh gatal, !arna rambut menjadi abu-abu, tidak berkilat lagi" #ambut menjadi mudah patah dan juga mudah terlepas dari akarnya" Pada daerah yang terserang oleh jamur terbentuk alopesia setempat dan terlihat sebagai #grey patch$. 1er0ak abuabu ini sulit terlihat batas-batasnya dengan pasti, bila tidak menggunakan lampu Wood" Pemeriksaan dengan lampu Wood memberikan fluoresensi kehijau-hijauan sehingga batas-batas yang sakit dapat terlihat jelas" )" KerionC merupakan tinea kapitis yang disertai dengan reaksi peradangan yang hebat" 6esi berupa pembengkakan menyerupai sarang lebah, dengan serbukan sel radang disekitarnya" %elainan ini menimbulkan jaringan parut yang menetap" 1iasanya disebabkan jamur ?oofilik dan geofilik"
%. “Black dot ringworm” C adalah tinea kapitis dengan gambaran klinis berupa terbentuknya titik-titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya rambut yang terinfeksi tepat di muara folikel" 'jung rambut yang patah dan penuh spora terlihat sebagai titik hitam" 1iasanya disebabkan oleh genus Tricophyton. +9%urniati, #osita " 2tiopatogenesis Dermatofitosis" 1erkala $lmu %esehatan %ulit dan %elamin"
8ol"
)*
No"
.
Desember
)**@
)9.-*"
A(ailable
httpCEEjournal"unair"a0"idEfilerPD&E1$%%%K(olL)*)*L)*noL)*.KdesL)*)**@KA00K."pdf
atC "
A00essed on +>th /ay )*+"
+ 1udimulja '" lo0" 0it"
++
3am bar . " 3rey pat0h ring!orm, kerion, bla0k dot ring!orm"
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu Wood, dan pemeriksaan mikroskopis rambut langsung dengan %75" Pada pemeriksaan mikroskopis, akan terlihat spora di luar rambut &ectotrics' atau di dalam rambut &endotrics'. Tinea kapitis sering dikelirukan dengan berbagai penyakit, seperti psoariasis (ulgaris, dermatitis seboroik dan alopesia areata"+: Pengobatan pada anak biasanya diberikan per oral dengan griseoful(in +*) mgEkg berat badan per hari selama : minggu" Dosis pada orang de!asa adalah ** mgEhari selama : minggu" Penggunaan antijamur topikal dapat mengurangi penularan pada orang yang ada di sekitarnya" Selain anti jamur, pada bentuk kerion dapat diberikan kortikosteroid dalam jangka pendek, misalnya prednison )* mg Ehari selama hari dengan pertimbangan bah!a obat tersebut dapat memper0epat resolusi dan menghindarkan terjadinya reaksi id +>" 2$ Tinea arbae
Tinea barabae adalah infeksi jamur dermatofita pada daerah jenggot, jambang dan kumis, sehingga penderita mengeluh rasa gatal di daerah tersebut, disertai rambut-rambut di daerah itu menjadi putus atau rontok" Terdapat dua bentuk tinea barbae yaitu superfisialis dan kerion+@" +: 3upta %A,Tu 6M "Dermatophytosis C Diagnosis and Treatment , ; Am A0ad Dermatol )**: 9 C+**-
+> 1udimulja '"lo0"0it"
+@ holis /" lo0" 0it"
+)
a" Superfisialis %elainan-kelainan berupa gejala eritem, papul dan skuama yang mula-mula ke0il selanjutnya meluas ke arah luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktif" 1iasanya gambaran seperti ini menyerupai Tinea korporis" b" %erion 1entuk ini membentuk lesi-lesi yang eritematous dengan ditutupi krusta atau abses ke0il dengan permukaan membasah oleh karena erosi"
3ambar 9" Tinea (ar(ae
*$ Tinea Kor'oris
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita pada kulit tidak berambut &gla(orous skin' di daerah muka, badan, lengan dan tungkai" Penyebab tersering penyakit ini adalah T.ru(rum dan T.mentagrophytes 1)" 1entuk klinis biasanya berupa lesi yang terdiri atas berma0am-ma0am eflorosensi kulit, berbatas tegas dengan konfigurasi anular, arsinar atau polisiklik" 1agian tepi lebih aktif dengan tanda perdangan yang lebih jelas" Daerah sentral biasanya menipis dan terjadi penyembuhan, sementara di tepi lesi makin meluas ke perifer" %adang-kadang bagian tengahnya tidak menyembuh, tetapi tetap meninggi dan tertutup skuama sehingga menjadi ber0ak yang besar" Tinea korporis yang menahun ditandai dengan sifat kronik" 6esi tidak menunjukkan tanda-tanda radang yang akut" %elainan ini biasanya terjadi pada bagian tubuh dan tidak jarang bersama-sama dengan tinea kruris" 1entuk kronik yang disebabkan oleh T.ru(rum kadang-kadang terlihat bersama dengan tinea unguium"
+<1udimulja '"lo0"0it"
+.
" 3ambar " Tinea korporis pada punggung dan lengan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan lokalisasinya, serta pemeriksaan kerokan kulit dan larutan %75 +*-)* L dengan mikroskop untuk melihat hifa atau spora jamur"Tinea korporis mempunyai gambaran klinis yang mirip dengan pitiriasis rosea, psoariasis, lues stadium $$, morbus 5ansen tipe tuberkuloid, dan dermatitis kontak" Pengobatan sistemik berupa griseoful(in dosis ** mgEhari selama .-9 minggu dapat juga ketokona?ol )** mgEhari selama .-9 minggu itrakona?ol +** mgEhari selama ) minggu atau terbinafin )* mgEhari selama ) minggu" Pengobatan dengan salep Whitfeld masih 0ukup baik hasilnya" Dapat juga diberikan tolnaftat, tolsiklat, haloprogin, siklopiroksolamin, deri(at a?ol, dan naftifin 5l)*" 6$ Tinea imbrikata
Tinea imbrikata adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita yang memberikan gambaran khas berupa kulit bersisik dengan sisik yang melingkar-lingkar dan terasa gatal" Penyakit ini disebabkan jamur dermatofita T.concentricum *1" Penyakit ini dapat menyerang seluruh permukaan kulit yang tidak berambut, sehingga sering digolongkan dalam tinea korporis" 6esi bermula sebagai makula eritematosa yang gatal, kemudian timbul skuama yang agak tebal )* Wolf %" lo0"0it"
)+1udimulja '"lo0"0it"
+9
dan konsentris dengan susunan seperti genting" 6esi makin lama makin melebar tanpa meninggalkan penyembuhan di bagian tengah"
3ambar :" Tinea imbrikata pada lengan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang sangat khas berupa lesi konsentris" Diagnosis bandingnya ialah eritroderma dan pemfigus foliaseus))" Pengobatan sistemik griseoful(in dengan dosis ** mgEhari selama 9 minggu" Sering terjadi kambuh setelah pengobatan, sehingga memerlukan pengobatan ulang yang lebih lama" 7bat sistemik lain adalah ketokona?ol )** mgEhari, itrakona?ol +** mgEhari dan terbinafin )* mgEhari selama 9 minggu" Pengobatan topikal tidak begitu efektif karena daerah yang terserang luas" Dapat diberikan preparat yang mengandung keratolitik kuat dan antimikotik, misalnya salep Whitfeld , !astellani paint , atau 0ampuran salisilat L dan sulfur presipitatum L, serta obat-obat antimikotik berspektrum luas)." 4$ Tinea Fa"osa
Tinea fa(osa adalah infeksi jamur kronis, terutama oleh T"s0hoenleini, T.iolaceum dan M.gypseum" Penyakit ini merupakan bentuk lain tinea kapitis, yang ditandai oleh skutula ber!arna kekuningan dan bau seperti tikus F mousy odor G pada kulit kepala" 1iasanya, lesinya menjadi sikatrik alopesia permanen )9" ))Wolf %"lo0"0it
).1udimulja '"lo0"0it"
)91udimulja '"lo0"0it"
+
3ambaran klinis mulai dari gambaran ringan, berupa kemerahan pada kulit kepala dan terkenanya folikel rambut tanpa kerontokan, hingga skutula dan kerontokan rambut, serta lesi menjadi lebih merah dan lebih luas" Setelah itu, terjadi kerontokan rambut luas, kulit mengalami atrofi dan sembuh dengan jaringan parut permanen"
3ambar >" Tinea fa(osa pada anak-anak
1erdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan mikroskopis langsung, dengan menemukan miselium, #air (u((les$ yang bentuknya tidak teratur" Pada pemeriksaan dengan lampu Wood tampak fluoresensi hijau pudar dull green$'.+ Prinsip pengobatan sama dengan tinea kapitis" 'ntuk menghilangkan skutula dan debris, higiene harus dijaga dengan baik" 1entuk ini disertai dengan kelainan pada rambut" Penyakit ini biasanya dimulai di kepala sebagai titik ke0il di ba!ah kulit yang ber!arna merah kuning dan berkembang menjadi krusta berbentuk 0a!an FskutulaG dengan berbagai ukuran" %rusta terserbut biasanya ditembus oleh satu atau dua rambut dan bila krusta diangkat terlihat dasar 0ekung merah dan membasah" #ambut kemudian tidak berkilat lagi dan akhirnya terlepas" 1ila tidak diobati, penyakit ini meluas ke seluruh kepala dan meninggalkan parut dan botak" 1erlainan dengan tinea korporis, yang disebabkan oleh jamur lain, fa(us tidak menyembuh pada akil balik" 1iasanya dapat ter0ium bau tikus Fmousy odorG pada para penderita fa(us" %adang-kadang penyakit ini dapat menyerupai dermatitis seboroika" Tinea fa(osa pada kulit dapat dilihat sebagai kelainan kulit papulo(esikel dan papuloskuamosa, disertai kelainan kulit berbentuk 0a!an yang khas, yang kemudian menjadi jaringan parut" &a(us pada kuku tidak dapat dibedakan dengan tinea unguium pada umumnya, yang disebabkan oleh spesies dermatofita lainnya" Tiga spesies dermatofita dapat menyebabkan fa(us yaitu, Tri0hophyton s0hoenleini, Tri0hophyton (iola0eum dan /i0rosporum gypseum" +:
1erat ringannya penyakit dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, umur dan ketahanan penderita sendiri)"
7$ Tinea Kruris
Tinea kruris adalah penyakit infeksi jamur dermatofita di daerah lipat paha, genitalia, dan sekitar anus, yang dapat meluas ke bokong dan perut bagian ba!ah" Penyebab umumnya adalah E.floccosum, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh T.ru(rum" %eluhan penderita adalah rasa gatal di daerah lipat paha sekitar anogenital):" 3ambaran klinis biasanya berupa lesi simetris di lipat paha kanan dan kiri, namun dapat juga unilateral" /ula-mula lesi ini berupa ber0ak eritematosa dan gatal, yang lama kelamaan meluas hingga skrotum, pubis, glutea, bahkan sampai seluruh paha" Tepi lesi aktif, polisiklik, ditutupi skuama dan terkadang disertai banyak (esikel-(esikel ke0il"
3ambar :" Tinea kruris pada lipat paha dan paha
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yang khas dan ditemukannya elemen jamur pada pemeriksaan kerokan kulit dengan mikroskopik langsung memakai larutan %75 +*-)* L" Tinea kruris dapat menyerupai dermatitis seboroik, kandidosis kutis, eritrasma, dermatitis kontak dan psoariasis"
) Wolf %, ;ohnson #A, Suurmond D" lo0"0it"
): 1udimulja '"lo0"0it"
+>
Pengobatan sistemik menggunakan griseoful(in ** mgEhari selama .-9 minggu" 7bat lain adalah ketokona?ol" Pengobatan topikal memakai salep Whitfeld, tolnaftat, tolsiklat, haloprogin, siklopiroksolamin, deri(at a?ol dan naftifin 5l)>"
,$ Tinea Manus et Pedis
Tinea manus et pedis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita di daerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki, serta daerah interdigital" Penyebab tersering adalah T.ru(rum, T. mentagrophytes dan E.floccosum*" Penyakit ini sering terjadi pada orang de!asa yang setiap hari harus memakai sepatu tertutup dan pada orang yang sering bekerja di tempat yang basah, men0u0i, bekerja di sa!ah dan sebagainya" %eluhan penderita ber(ariasi mulai dari tanpa keluhan sampai mengeluh sangat gatal dan nyeri karena terjadinya infeksi sekunder dan peradangan" Dikenal . bentuk klinis yang sering dijumpai, yaituC +" entuk
intertriginosa"
/anifestasi
kliniknya
berupa
maserasi,
deskuamasi dan erosi pada sela jari" Tampak !arna keputihan basah dan dapat terjadi fisura yang terasa nyeri bila tersentuh" $nfeksi sekunder oleh bakteri dapat menyertai fisura tersebut dan lesi dapat meluas sampai ke kuku dan kulit jari" Pada kaki, lesi sering mulai dari sela jari $$$, $8 dan 8" )" entuk "esiku!ar akut" Penyakit ini ditandai terbentuknya (esikel-(esikel dan bula yang terletak agak dalam di ba!ah kulit dan sangat gatal" 6okasi yang sering adalah telapak kaki bagian tengah dan kemudian melebar serta (esikelnya meme0ah" $nfeksi sekunder dapat memperburuk keadaan ini"
)>Wolf %"lo0"0it"
)@1udimulja '"lo0"0it"
+@
." entuk moccasin foot " Pada bentuk ini seluruh kaki dari telapak, tepi, sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan berskuama" 2ritem biasanya ringan, terutama terlihat pada bagian tepi lesi"
3ambar >" 1entuk intertriginosa, bentuk (esikular akut, mo00asin foot"
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan gambaran klinis dan pemeriksaan kerokan kulit dengan larutan %75 +*-)* L yang menunjukkan elemen jamur" Diagnosis banding adalah hiperhidrosis, akrodermatitis, kandidosis, serta lues stadium $$)<" Pengobatan pada umumnya 0ukup topikal saja dengan obat-obat antijamur untuk bentuk interdigital dan (esikular" 6ama pengobatan 9-: minggu" 1entuk mo00asin foot yang kronik memerlukan pengobatan yang lebih lama, paling sedikit : minggu dan kadang-kadang memerlukan antijamur per oral, misalnya griseoful(in, itrakona?ol, atau terbenafin.*"
-$ Tinea Unguium
Tinea unguium adalah kelainan kuku yang disebabkan oleh infeksi jamur golongan dermatofita" Penyebab penyakit yang sering adalah T.mentagrophytes dan T.ru(rum" Dikenal . bentuk gejala klinis, yaitu .+C +" entuk subungua! dista!is" Penyakit ini mulai dari tepi distal atau distolateral kuku" Penyakit akan menjalar ke proksimal dan di ba!ah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh" )<1udimulja '"lo0"0it"
.*Wolf %"lo0"0it"
.+1udimulja '"lo0"0it"
+<
)" .eukonikia trikofita atau !eukonikia mikofita " 1entuk ini berupa ber0ak keputihan di permukaan kuku yang dapat dikerok untuk membuktikan adanya elemen jamur" ." entuk subungua! 'roksima!" Pada bentuk ini, kuku bagian distal masih utuh, sedangkan bagian proksimal rusak" %uku kaki lebih sering diserang daripada kuku tangan"
3ambar @"
subungual distalis , subungual proksimal, leukonikia trikofita
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan kerokan kuku dengan %75 +*-)* L atau dilakukan biakan untuk menemukan elemen jamur"Diagnosis banding dari tinea unguium adalah kandidosis kuku, psoariasis kuku dan akrodermatitis .)" Pengobatan penyakit ini memakan !aktu yang lama" Pemberian griseoful(in ** mgEhari selama .-: bulan untuk kuku jari tangan dan <-+) bulan untuk kuku jari kaki merupakan pengobatan standar" Pemberian itrakona?ol atau terbenafin per oral selama .-: bulan juga memberikan hasil yang baik" 1edah skalpel tidak dianjurkan terutama untuk kuku jari kaki, karena jika residif akan menggangu pengobatan berikutnya" 7bat topikal dapat diberikan dalam bentuk losio atau kombinasi krim bifona?ol dengan urea 9* L dan dibebat .."
5II$
PEMERIKSAA( PE(U(8A(1
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk dermatofitosis yaitu pemeriksaan mikologik untuk membantu menegakkan diagnosis terdiri atas pemeriksaan langsung sediaan basah dan biakan" Pemeriksaan lain, misalnya .)1udimulja '"lo0"0it"
..1udimulja '"lo0"0it"
)*
pemeriksaan
histopatologik,
per0obaan
binatang,
dan
imunologik
tidak
diperlukan.9" Pada pemeriksaan mikologik untuk mendapatkan jamur diperlukan bahan klinis, yang dapat berupa kerokan kulit, rambut, dan kuku" 1ahan unuk pemeriksaan mikologik diambil dan dikumpulkan sebagai berikutC terlebih dahulu tempat kelainan dibersihkan dengan spiritus >*L, kemudian untukC •
%ulit tidak berambut Fglaborous skinG dari bagian tepi kelainan sampai dengan bagian sedikit di luar kelainan sisik kulit dan kulit dikerok
•
dengan pisau tumpul steril" %ulit berambut, rambut di0abut pada bagian kulit yang mengalami kelainan kulit di daerah terserbut dikerok untuk mengumpulkan sisik kelit, pemeriksaan dengan lampu Wood dilakukan sebelum pengumpulan bahan untuk mengetahui lebih jelas daerah yang terkena infeksi dengan
•
kemungkinan adanya fluoresensi pada kasus-kasus tinea kapitis tertentu" %uku, bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit dan dipotong sedalam-dalamnya sehingga mengenai seluruh tebal kuku, bahan di ba!ah kuku diambil pula" Pemeriksaan langsung sediaan basah dilakukan dengan mikroskop, mula-
mula dengan pembesaran +*B+*, kemudian dengan pembesaran +*B9" Pemeriksaan dengan pembesaran +*B+** biasanya tidak diperlukan" Sediaan basah dibuat dengan meletakkan bahan di atas gelas alas, kemudian ditambah + ) tetes larutan %75" %onsentrasi larutan %75 untuk sediaan rambut adalah +*L dan untuk kulit dan kuku )*L" Setelah sediaan di0ampur dengan larutan %75, ditunggu +-)* menit hal ini diperlukan untuk melarutkan jaringan" 'ntuk memper0epat proses pelarutan dapat dilakukan pemanasan sediaan basah di atas api ke0il" Pada saat mulai keluar uap dari sediaan tersebut, pemanasansudah 0ukup" 1ila terjadi penguapan, maka akan terbentuk %ristal %75, sehingga tujuan yang diinginkan tidak ter0apai" 'ntuk melihat elemen jamur lebih nyata dapat
.9'nderhill" D/" lo0"0it"
)+
ditambahkan ?at !arna pada sediaan %75, misalnya tinta Parker super0hroom blue bla0k ." Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi oleh sekat, dan ber0abang, maupun spora berderet FartrosporaG pada kelainan kulit lama danEatau sudah diobati" Pada sediaan rambut yang dilihat adalah spora ke0il FmikrosporaG atau besar FmakrosporaG" Spora dapat tersusun di luar rambut FekrotriksG atau di dalam rambut FendotriksG" %adang-kadang dapat terlihata juga hifa pada sediaan rambut" Pemeriksaan
dengan
pembiakan
diperlukan
untuk
menyokong
pemeriksaan langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur" Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan" Iang dianggap paling baik pada !aktu ini adalah medium agar dekstrosa Saboraoud.:"
. #i0hardson /, 2d!art /" /odel System for the Study of Dermatophyte and Nondermatophyte $n(asion of 5uman %eratine" #e(ista $beroameri0ana de /i0ologia )***C ++-)+"
.: 1udimulja '"lo0"0it"
))
Tabel +" %arakteristik Dermatofit terbanyak .>
Morfologi koloni
Gambaran mikroskopik
keterangan Koloni : seperti bulu datar dengan lipatan central dan warna kuning kehijauan, kuning kecoklatan
Epidermophyton floccosum
Microsporum audounii
Gambaran mikrosopik : tidak ada mikrokonidia, beberapa dinding tipis dan tebal. Makronidia berbentuk gada Koloni : datar dan berwarna putih keabuan dengan celah radial yang lebar. Berwarna pink salmon pada media PDA. Gambaran mikroskopik : terminal klamidoko-nidia dan hifa berbentuk seperti sisir.
.> #i0hardson /, 2d!art /" lo0"0it"
).
Tinea Kapitis
Psoriasis Dermatitis seboroik Alopesia areata Pioderma Bentuk-bentuk alopesia M. canis yang menimbulkan sikatriks, misal Lupus eritematosus, Pseudopelade Brocq Tinea korporis Pitriasis rosea gilbert Psoriasis Lues !! makulo-papuler Dermatitis kontak Dermatitis seboroik Morbus #ansen tipe tuberkuloid Tinea Kruris Kandidiasis inguinalis Psoriasis Dermatitis seboroik rosea PitriasisM.gypseum
Tinea Pedis Manum Dermatitis kontak Scabies Pomoliks Pioderma Lues !! psoriasiorm Psoriasis pustulosa Kandidiasis
Koloni : datar, warna putih dan hingga kuning, kasar dan berambut, dengan celah radial yang rapat. Berwarna kuning pada PDA.
Gambaran mikroskopik : beberapa mikrokonidia, sejumlah dindint tebal dan Tinea "nguium makrokonidia Psoriasis bergerigi dengan Kandidiasis knob pada Paronikia ujungnya. Koloni : Trauma Akrodermatitis perstans datar dan granuler dengan pigmen coklat hingga berwarna seperti Tinea Barbae kambing.
Sikosis barbae Mikosis prounda Karbunkel
Gambaran mikroskopik : beberapa mikrokonidia, sejumlah makrokonidia berdindint tipis tanpa knob.
5III$ DIA1(OSIS A(DI(1
Diagnosis banding pada dermatofitosis tergantung dari klasifikasi lokasinya" 1erikut ini terdapat tabel yang menyebutkan diagnosis banding dari masing-masing klasifikasi dermatofitosis berdasarkan lokasi.@" Tabel )" Diagnosis banding dermatofitosis berdasarkan lokasi .<
.@ 5arahap" /, $lmu Penyakit %ulit edisi pertama, ;akartaC 5ipokrates, )*** >.-@>"
.< 5arahap"lo0"0it"
)9
I9$
PE(ATA.AKSA(AA(
Penatalaksanaan
pada
kasus
dermatofitosis
dibagi
menjadi
penatalaksanaan umum dan khusus, seperti berikut C +" Penatalaksanaan umum Pada pasien dermatofitosis penatalaksanaan umum adalah sebagai edukasi pada pasien tentang penyakitnya, termasuk penyebab, 0ara pengobatan dan pen0egahan dari penyakitnya" )" Penatalaksanaan khusus Penatalaksanaan khusus dengan menggunakan obat-obatan yang diberikan se0ara oral FsistemikG maupun topikal" Pengobatan dermatofitosis sering tergantung pada klinis" Sebagai 0ontoh lesi tunggal pada kulit dapat diterapi se0ara adekuat dengan anti jamur topikal" !alaupun pengobatan topikal pada kulit kepala dan kuku sering tidak efektif dan biasanya membutuhkan terapi sistemik untuk sembuh" $nfeksi dermatofitosis yang kronik atau luas, tinea dengan implamasi akut dan tipe mo00asin atau tipe kering jenis T.ru(rum termasuk tapak kaki dan dorsum kaki biasanya juga membutuhkan terapi sistemik" $dealnya, konfirmasi diagnosis mikologi hendaknya diperoleh sebelum terapi sistemik anti jamur dimulai9*" 1erikut adalah pilihan obat untuk dermatofitosis C a" Sistemik ;enis jenis obat anti jamur sistemik yaitu alilamin, tria?ol, imida?ol yang akan dibahas satu persatu" A6$6A/$N Terbinafin
Terbinafin hidroklorid adalah agen anti jamur topikal dan oral milik golongan alilamin" Semua deri(at alilamin memiliki alilamin tersier, struktur komponen penting untuk akti(itas antijamur" Terbinafin men0apai stratum korneum pertama kali melalui sebasea, kemudian bergabung dengan basal
9*5arahap"lo0"0it"
)
keratinosit dan selanjutnya berdifusi pasif ke dermis-epidermis, tetapi terbinafin tidak terdeteksi di dalam kelenjar keringat ekrin9+" Terbinafin menghambat en?im skualen epoksidase Fen?im katalis untuk merubah skualen-&*,%'-epoksideG di membran sel jamur, sehingga menghalangi biosintesis
ergosterol"
Terbinafin
menyebabkan
akumulasi
dari
skualen
intraseluler abnormal dan kekurangan ergosterol" Penilaian akumulasi skualen se0ara in-(itro untuk akti(itas obat fungisida dengan melemahkan sel membran, sedangkan kekurangan ergosterol dikaitkan dengan akti(itas fungistatik obat, seperti ergosterol adalah komponen membran jamur yang diperlukan untuk pertumbuhan normal9)" Terbinafin diabsorpsi saluran gastrointestinal, terutama dalam kilomikron" Waktu paruh +, jam, dan !aktu paruh eliminasi )) jam" Terbinafin sangat lipofilik dan keratofilik se0ara alami sehingga se0ara luas didistribusikan pada penyerapan seluruh kulit dan jaringan adiposa" 6ebih dari @*L dari obat ini diekskresikan dalam urin dan sisanya melalui feses9." The food and drug administration F&DAG telah menyetujui tablet terbinafin untuk pengobatan onikomikosis karena dermatofit" Terbinafin oral telah disetujui untuk pengobatan tinea kapitis pada pasien berusia lebih dari 9 tahun" Terbinafin juga berkhasiat untuk kasus tinea korporis, tinea pedis, atau tinea kruris yang tersebar luas, berat, atau resisten terhadap pengobatan topikal" Dosis dan sediaan terbinafin ialah tablet )* mg atau serbuk oral" Terbinafin pada dosis standar menghasilkan tingkat kesembuhan mikologis sekitar >*L untuk onikomikosis dari kuku kaki dan @*L untuk kuku tangan" Dosis berdasarkan berat badan, anak dengan berat badan kurang dari ) kg mendapatkan +) mgEhari, anak dengan berat badan antara ) kg dan . kg mendapatkan +@>" mgEhari, dan anak dengan 9+1ennet ;2"lo0"0it"
9)1ennet ;2"lo0"0it"
9. &reiman A, Sasse(ille D" Dermatology #oundsC Antifungal Drugs $n Dermatology" anadaC /03ill 'ni(ersity 5ealth entre" )**:"
):
berat badan lebih dari . kg mendapatkan )* mgEhari" Pengobatan standar diberikan selama : pekan" Terbinafin dapat digunakan se0ara aman pada anakanak
untuk
onikomikosis"
Terbinafin
diindikasikan
untuk
pengobatan
onikomikosis disebabkan oleh dermatofit pada de!asa" Dosis yang digunakan )* mgEhari selama +) pekan" Terbinafin ditoleransi dengan baik oleh usia tua dan tidak butuh peringatan lebih untuk populasi umum 99" Tabel ." Dosis Terbinafin 7ral9 7nikomikosis
Tinea %apitis
De!asa %uku jari tangan C )* mgEhari selama : pekan %uku jari kaki C )* mgEhari selama +) pekan )* mgEhari selama ) sampai @ pekan
Tinea %orporis, Tinea %ruris pekan Tinea Pedis
)*
mgEhari
selama
+-)
Anak-anak .-: mgEkg11Ehari selama : sampai +) pekan
O ) kg C +) mgEhari selama : pekan )-. kg C +@>" mgEhari selama : pekan . kg C )*mgEhari selama : pekan )-: mgEkg11Ehari selama +-) pekan
)* mgEhari selama ) pekan
5asil pemeriksaan positif F%75, kultur, histologiG untuk infeksi jamur harus didapatkan dan pemeriksaan serum transaminase disarankan untuk semua pasien sebelum mendapatkan terapi terbinafin" Terbinafin ditoleransi dengan insiden efek samping yang rendah karena selekti(itas yang tinggi" 2fek samping paling umum setelah pemberian oral yaitu gangguan gastrointestinal F.,L -,*LG" 2fek samping jarang termasuk nyeri kepala, eanthematous eruption, acute generali/ed pustulosis eanthematous, psoriasis pustular, su(akut cutaneous lupus erythematosus, nyeri dada, parameter laboratorium tinggi, hilangnya rasa, kelelahan, dan malaise" 1eberapa kasus 0edera hepatoseluler Ftermasuk gagal hati fulminanG, agranulositosis re(ersibel, reaksi kulit yang berat, termasuk nekrolisis epidermal toksik, dan eritema multiform juga dilaporkan9:" 99 &reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
9 &reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
9:&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
)>
Terbinafin harus diresepkan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati atau ri!ayat toksisitas hati dengan obat lain, !anita hamil F%ategori 1G dan menyusui, gangguan hati kronik atau aktif, gangguan ginjal F creatinine clearance O* m6EmenitG, dan immunodefisiensi atau immunosupresi" %ontraindikasi terbinafin lain yaitu hipersensiti(itas pada terbinafin9>" T#$AQ76 7bat golongan a?ol merupakan obat antijamur terbanyak digunakan untuk infeksi jamur, baik superfisial, subkutan, maupun sistemik" A?ol terbagi atas dua golongan berdasarkan jumlah atom nitrogen didalam 0in0in a?ol, yaitu imida?ol yang memiliki ) atom nitrogen serta tria?ol dengan . atom nitrogen 9@" Itrakona:o!
$trakona?ol adalah agen antijamur tria?ol lipofilik dan hampir tidak larut dalam air" $trakona?ol terionisasi hanya pada p5 rendah dan absorpsi maksimal bila dikonsumsi bersama makanan serta bebas dari obat penekan asam lambung9<" /ekanisme kerja itrakona?ol menghambat 1"--demethylase, sebuah sitokrom mikrosomal en?im P9*, dalam membran jamur" %on(ersi lanosterol menjadi ergosterol membutuhkan 1"--demethylase, menyebabkan penurunan permeabilitas membran dan akti(itas en?im yang terikat membran dan menghambat pertumbuhan sel jamur *" $trakona?ol 9L diekskresikan dalam feses, dan .9L dalam urin" Setelah administrasi dosis tunggal, penghapusan terminal !aktu paruh adalah )+ jam 9>&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
9@Widaty, Sandra" 7bat Antijamur" Dalam C1ramono %, Suyoso S, $ndriatmi W, #amali 6/, Widaty S, 2r(ianti 2" Dermatomikosis Superfisialis" &akultas %edokteran 'ni(ersitas $ndonesia"2disi %edua" )*+." p+:>-+><
9< Widaty, Sandra"lo0"0it"
*Widaty, Sandra"lo0"0it"
)@
untuk itrakona?ol dan +) jam untuk metabolit aktif" : $trakona?ol men0apai epidermis melalui difusi pasif ke dalam lapisan basal keratinosit dan meresap ke dalam matriks rambut melalui sel matriks dan berpenetrasi melalui sebasea" $trakona?ol adalah terapi lini pertama untuk infeksi disebabkan kandida dan spesies non dermatofit lainnya" $trakona?ol diindikasikan pada penyakit infeksi jamur yaitu onikomikosis karena dermatofit pada pasien imunokompeten, terapi terus menerus untuk kuku dan kuku kaki, terapi pulse pada kuku, mikosis sistemik Fblastomikosis, histoplasmosis, aspergillosisG, terapi antijamur empiris pada fe(rile neutropenia, kandidiasis orofaringeal, dan kandidiasis esofagus" Penggunaan umum lainnyaC onikomikosis karena kandida sp", tinea korporis dan pembagiannya, tinea kruris, tinea pedis, tinea kapitis+" Pada anak-anak, itrakona?ol dapat digunakan untuk mengobati tinea kapitis" $trakona?ol tersedia dalam kapsul +** mg, +* mgEm6 larutan oral, dan larutan intra(ena" Dosis itrakona?ol yaitu mgEkgbbEhari selama 9-: pekan" $trakona?ol dapat terdeteksi pada keringat dalam !aktu )9 jam setelah asupan a!al obat" Anak dengan berat badan antara + kg dan .* kg membutuhkan satu kapsul +** mg sehari anak dengan berat badan .* kg - 9* kg membutuhkan +** mg sehari sampai )** mgEhari, dengan rata-rata +* mg setiap hari" Sedangkan berat lebih dari * kg menggunakan dosis de!asa" $trakona?ol telah disetujui untuk pengobatan onikomikosis yang disebabkan oleh dermatofit pada de!asa" $trakona?ol dosis )** mg sehari selama -> hari efektif dalam pengobatan pitiriasis (ersikolor" Terapi itrakona?ol efektif dan aman pada usia tua"$trakona?ol adalah obat kategori pada kehamilan" Sehingga tidak dianjurkan selama kehamilan atau saat menyusui karena diekskresikan dalam air susu ibu )" Pemantauan fungsi hati diindikasikan hanya untuk pasien dengan penyakit hati atau ri!ayat toksisitas hati dengan pengobatan lain" 2fek samping paling umum adalah gangguan gastrointestinal, hipertrigliseridemia, edema, urtikaria, anafilaksis, eritema multiform, nyeri kepala, neuropati, impotensi, hipertensi, +1ennet ;2"lo0"0it "
)1ennet ;2"lo0"0it "
)<
leukopenia, sindrom nefrotik, dan sedikit peningkatan en?im hati" $trakona?ol kontraindikasi pada pasien dengan ri!ayat gagal jantung dan tidak dianjurkan untuk pasien dengan ri!ayat penyakit hati ."
F!ukona:o!
&lukona?ol adalah fungistatik se0ara in (itro dan efektif terhadap berbagai ragi Fke0uali kandida kruseiG dan dermatofit" &lukona?ol menunjukkan tingkat kelarutan air yang tinggi dan penetrasi 0airan serebrospinal yang baik" $nteraksi obat juga sedikit karena flukona?ol sedikit memiliki efek samping dari semua golongan a?ol terhadap en?im mikrosomal hepatik, hal ini karena interaksi en?im hati lebih sedikit dan toleransi gastrointestinal lebih baik" &lukona?ol memiliki indeks terapeutik terluas dari semua golongan a?ol dan agresif terhadap berbagai infeksi jamur 9" &lukona?ol,
seperti
itrakona?ol,
menghambat
1"--demethylase,
mikrosomal sebuah en?im sitokrom P9*, dalam membran jamur" &lukona?ol mempunyai !aktu paruh )-.* jam, dan tingkat pun0ak ter0apai setelah > hari tiap kali diberi" &lukona?ol hanya terikat lemah pada protein plasma, dengan sekitar <*L dari obat beredar bebas dalam plasma" 7bat ini menetap pada metabolisme hati, sekitar @*L dari flukona?ol diekskresikan tidak berubah dalam urin, )L dalam tinja, dan sekitar ++L sebagai metabolit dalam urin" %emampuan untuk meredakan substansial ke dalam 0airan serebrospinal membedakan senya!a ini dari banyak agen antimikotik lainnya " &lukona?ol tersedia dalam tablet * mg, +** mg, +* mg, dan )** mg, tersedia +* mgEm6 dan 9* mgEm6 larutan oral, dan intra(ena" &lukona?ol tidak tergantung pada p5 lambung yang rendah untuk penyerapan" &lukona?ol merupakan lini pertama terapi untuk mucocutaneous candidiasis" &lukona?ol .Widaty, Sandra"lo0"0it"
91ennet ;2"lo0"0it "
Widaty, Sandra"lo0"0it"
.*
menunjukkan aktifitas yang baik pada !andida spp., namun sedikit terbatas pada !. Gla(rata dan tidak berefek pada !. Krusei" &lukona?ol adalah obat kategori pada kehamilan dan tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan menyusui :"
Tabel 9" Dosis &lukona?ol 7ral> Tinea Pedis, kruris, atau korporis Tinea %apitis
De!asa +* mgEpekan sampai .-9 pekan
Anak-anak
:mgEkg11Ehari sampai ) : pekan
Pemantauan ketat hanya diperlukan pada pasien dengan penyakit ginjal" &lukona?ol ditetapkan sebagai dosis satu kali atau sekali sepekan" 5anya sedikit butuh pemantauan laboratorium untuk melihat efek samping" seperti
erupsi
obat,
trombositopenia,
amenore
sementara,
2fek samping peningkatan
pemeriksaan fungsi hati, peningkatan ringan serum kretinin phosphokinase, pusing, anoreksia, dan alopesia@"
5orikona:o!
8orikona?ol adalah agen tria?ol generasi kedua, tersedia dalam sediaan oral dan intra(ena yang digunakan se0ara luas di luar dermatologi untuk pengobatan penyakit jamur in(asif, terutama in(asif aspergillosis<" 8orikona?ol merupakan inhibitor poten terhadap biosintesis ergosterol, bekerja pada en?im sitokrom p-9*, lanosterol 1"--demethylase" 5al ini
:Widaty, Sandra"lo0"0it"
>Widaty, Sandra"lo0"0it"
@1ennet ;2"lo0"0it "
<1ennet ;2"lo0"0it "
.+
menyebabkan
ergosterol
berkurang
dan
methilat
sterol
menumpuk,
mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi membran jamur :*" 8orikona?ol diberikan se0ara intra(ena dalam sediaan )**mgE(ial, untuk pemberian oral tersedia * mg dan )** mg, dan suspensi oral 9* mgEml" 8orikona?ol digunakan untuk aspergillosis in(asif pada 9 mgEkg11 se0ara intra(ena setiap +) jam atau +** sampai )** mg per oral setiap +) jam" Penyesuaian dosis harus dilakukan pada pasien disfungsi ginjal atau hati" 2fek samping meliputi ruam, en?im hati tinggi, dan gangguan (isual sementara" 3angguan (isual yang umum, terjadi pada .*L dari pasien yang menerima (orikona?ol, termasuk mata kabur dan perubahan penglihatan !arna atau ke0erahan" Perubahan
(isual biasanya
terjadi
segera setelah
pemberian
(orikona?ol dan hilang dalam !aktu .* menit :+"
$/$DAQ76 Ketokona:o!
%etokona?ol
adalah
turunan
imida?ol
pertama
digunakan
untuk
pengobatan oral mikosis sistemik" Pasien dengan kandidiasis mukokutan kronis merespon baik untuk dosis sekali sehari )** mg, dengan !aktu rata-rata +: pekan" $nfeksi rambut dan kuku mungkin memakan !aktu lebih lama untuk terapi ke0uali untuk tinea kapitis" %etokona?ol sangat responsif dengan dosis )** mg perhari pada pitiriasis (ersikolor" %etokona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis (ersikolor, kandidiasis kutaneus dan dermatitis seboroik" Dosis ketokona?ol diberikan pada de!asa )** mgEhari atau 9** mgEdosis tunggal atau diulang setiap bulan sedangkan dosis anak-anak .,.-:,: mgEkg11 dosis tunggal:)"
:*1ennet ;2"lo0"0it "
:+1ennet ;2"lo0"0it "
:) 1ennet ;2"lo0"0it "
.)
%etokona?ol mempunyai ikatan kuat dengan keratin dan men0apai keratin dalam !aktu ) jam melalui kelenjar keringat ekrin" Penghantaran akan menjadi lebih lambat ketika men0apai lapisan basal epidermis dalam !aktu .-9 pekan" %onsentrasi ketokona?ol masih tetap dijumpai, minimal +* hari setelah obat dihentikan:." 2fek samping mual atau pruritus dilaporkan pada sekitar .L dari pasien yang memakai ketokona?ol" 2fek samping lebih signifikan termasuk peningkatan en?im hati dan hepatitis" %etokona?ol tidak dianjurkan untuk pengobatan onikomikosis
yang
membutuhkan
terapi
jangka
panjang
karena
risiko
hepatotoksisitas relatif tinggi dibandingkan agen antijamur lainnya" %etokona?ol juga menyebabkan ginekomastia pada laki-laki dan ketidakteraturan menstruasi pada !anita bila digunakan dalam dosis 9** mg sehari, masalah ini berhubungan dengan gangguan metabolisme androgen" Se0ara umum, imida?ol berpengaruh lebih besar pada sintesis sterol manusia dibanding antijamur tria?ol :9"
6A$N-6A$N 1riseofu!"in
3riseoful(in
berasal
dari Penicillium
griseoulum"
3riseoful(in
digunakan untuk pengobatan infeksi dermatofit Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton" 3riseoful(in bekerja pada inti sel jamur dan menghambat mitosis sel jamur sehingga tetap dalam fase metafase" 3riseoful(in tidak efektif untuk kandidiasis atau pitiriasis (ersikolor" Penyerapan griseoful(in ditingkatkan oleh beberapa faktor, termasuk asupan bersamaan lemak yang dimakan dan sediaan ukuran partikel lebih ke0il" 3riseoful(in terutama di metabolisme oleh hati sebelum di eksresikan:"
:. &reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
:9&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
:&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
..
3riseoful(in tersedia dalam tablet ultramicrosi/e dan microsi/e" Sediaan griseoful(in tablet ultramicrosi/e adalah dosis +)-mg, +: mg, )* mg, dan ..* mg" 3riseoful(in microsi/e tersedia )*mg, dan tablet ** mg dan dalam +) mgE
m6
suspensi"
Produsen
merekomendasikan
-+*
Fultramicrosi/eG atau +*-)* mgEkg11Ehari Fmicrosi/eG"
mgEkg11Ehari
Pada anak-anak,
griseoful(in adalah pengobatan lini pertama dari tinea kapitis" 3riseoful(in dianjurkan dosis lebih tinggi yaitu )*-) mgEkg11Ehari F microsi/eG, atau +-)* mgEkg11Ehari Fultramicrosi/eG" 5asil penelitian pada pasien usia lanjut melaporkan tidak ada efek samping spesifik" 3riseoful(in adalah obat kategori pada kehamilan karena mengganggu distribusi kromosom ::" 2fek samping griseoful(in paling umum berhubungan dengan gangguan saluran pen0ernaan dan sistem saraf pusat, seperti nyeri kepala, pusing, insomnia, reaksi hipersensiti(itas berupa urtikaria dan erupsi obat, dan granulositopenia" Pasien harus diperingatkan tentang potensi fotosensitisasi yang diinduksi oleh griseoful(in dan kemungkinan lupus eritematosus atau sindrom seperti lupus" 6eukopenia dan proteinuria pernah dilaporkan" :>
::&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
:>&reiman A, Sasse(ille,lo0"0it"
.9
Tabel " Pilihan obat untuk dermatofitosis :@ Infeksi Rekomendasi A!ternatif Tinea unguium Terbinafine )* mgEhr : $tra0ona?ole )** mgEhr E.- bulan atau ;Onyhroni< and?or Terbinafine )* mgEhr $tra0ona?ole )** mgEhr selama 9-: mgg" %ides'read selama 9-: minggu 3riseoful(in **-+*** mgEhr sampai sembuh F.-: bulanG" non@res'onsi"e tinea$ Tinea
b" Topikal :@5arahap"lo0"0it"
.
;enis obat anti jamur topikal yang sering digunakan yaitu C +" a?ol-imida?olC
ketokona?ol,
klotrima?ol,
mikona?ol,
ekona?ol,
sulkona?ol, oksikona?ol, terkona?ol, tiokona?ol, sertakona?ol )" alilamin dan ben?ilaminC naftifin, terbinafin, butenafin ." polienC nystatin 1eberapa obat topikal tidak termasuk dalam golongan ini namun dapat digunakan untuk terapi non spesifik seperti golongan keratolitik Fasam salisilatG atau antiseptik Fgentian (ioletG, siklopiroks, haloprogin, serta amorolfin" 2fek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat antijamur topikal lebih sedikit dibandingkan obat anti jamur sistemik" Pengobatan topikal memiliki beberapa keuntungan yaitu sedikit efek samping dan interaksi dengan obat lain, pengobatan terlokalisir pada tempat yang sakit, dan biaya yang murah :<"
1o!ongan A:o!@Imida:o!
Mekanisme kera 3olongan A?ol-imida?ol memiliki spektrum luas, bersifat fungistatik dan bekerja dengan 0ara menghambat pembentukan 1"--sterol demethylase, suatu en?im sitokrom P9* FIPG" 5al ini mengganggu biosintesis ergosterol membran sitoplasma jamur dan menyebabkan akumulasi +9--metilsterol" /etilsterol merusak rantai fosfolipid sehingga mengganggu fungsi en?im membran jamur seperti ATPase dan en?im sistem transpor elektron" /ekanisme ini mengakibatkan efek pertumbuhan jamur terhambat >*" +$ K!otrima:o! %lotrima?ol digunakan untuk pengobatan dermatifitosis, kandidiasis oral, kulit dan genital" Pengobatan kandidiasis oral, diberikan oral troches F+* mgG kali sehari selama ) minggu" Pengobatan kandidiasis (aginalis diberikan dosis ** :<1ennet ;2" 2ntimicro(ial 2gents3 2ntifungal 2gents" $nC 1runton 66, 6a?o ;S, Parker %6" 3oodman J 3ilmansC The Pharma0ologi0al 1asis 7f Therapeuti0s" ++ th 2d" Ne! IorkC /0 3ra!-5ill" )**:"
>*1ennet ;2"lo0"0it "
.:
mg pada hari ke-+, )** mg hari ke-), atau +** mg hari ke-: yang dimasukkan ke dalam (agina" Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan krim klotrima?ol +L, dosis dan lama pengobatan tergantung kondisi pasien, diberikan selama )-9 minggu dan dioleskan ) kali sehari" 2$ Ekona:o!
2kona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis oral, kulit dan genital" Pengobatan kandidiasis (aginalis diberikan dosis +* mg yang dimasukkan ke dalam (agina selama . hari berurut-turut" Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan ekona?ol krim + L, dosis dan lama pengobatan tergantung dari kondisi pasien, diberikan selama )-9 minggu dan dioleskan ) kali sehari" 2kona?ol berpenetrasi dengan 0epat di stratum korneum" 2kona?ol kurang dari +L diabsorpsi ke dalam darah, .L pasien mengalami eritema lokal, sensasi terbakar, tersengat, atau gatal>+" *$ Mikona:o!
/ikona?ol
digunakan
untuk
pengobatan
dermatofitosis,
pitiriasis
(ersikolor, kandidiasis oral, kulit dan genital" /ikona?ol 0epat berpenetrasi pada stratum korneum dan bertahan lebih dari 9 hari setelah pengolesan" Pengobatan kandidiasis (aginalis diberikan dosis )** mg selama > hari atau +** mg selama +9 hari yang dimasukkan ke dalam (agina" Pengobatan kandidiasis oral, diberikan oral gel F) mgG 9 kali sehari" Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan mikona?ol krim )L, dosis dan lama pengobatan tergantung dari kondisi pasien, diberikan selama )-9 minggu dan dioleskan ) kali sehari >)" 2fek samping pemakaian topikal (agina adalah rasa terbakar, gatal atau iritasi >L kadang-kadang terjadi kram di daerah pel(is F*,)LG, sakit kepala, urtika, atau skin rash" $ritasi, rasa terbakar dan maserasi jarang terjadi pada pemakaian kulit" /ikona?ol aman digunakan pada !anita hamil, meskipun beberapa ahli menghindari pemakaian pada kehamilan trimester pertama>." 6$ Ketokona:o!
>+1ennet ;2"lo0"0it "
>)1ennet ;2"lo0"0it "
.>
%etokona?ol mempunyai ikatan yang kuat dengan keratin dan men0apai keratin dalam !aktu ) jam melalui kelenjar keringat ekrin" Penghantaran akan menjadi lebih lambat ketika men0apai lapisan basal epidermis dalam !aktu .-9 minggu" %onsentrasi ketokona?ol masih tetap dijumpai, minimal +* hari setelah obat dihentikan>9" %etokona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis (ersikolor, kandidiasis kulit dan dermatitis seboroik" Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan krim ketokona?ol +L, dosis dan lamanya pengobatan tergantung dari kondisi pasien, diberikan selama )-9 minggu dan dioleskan sekali sehari, sedangkan pengobatan dermatitis seboroik dioleskan ) kali sehari" Pengobatan pitiriasis (ersikolor menggunakan ketokona?ol )L dalam bentuk shampo sebanyak ) kali seminggu selama @ minggu >" 4$ Su!kona:o!
Sulkona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis kulit" Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan sulkona?ol krim +L" Dosis dan lama pengobatan tergantung dari kondisi pasien" Sulkona?ol digunakan untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris ataupun pitiriasis (ersikolor dioleskan + atau ) kali sehari selama . minggu dan untuk tinea pedis dioleskan ) kali sehari selama 9 minggu>:" 7$ Terkona:o!
Terkona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan kandidiasis kulit dan genital" Pengobatan kandidiasis (aginalis yang disebabkan !andida >.1ellantoni /S, %onniko( N" 4ral antifungal agents. $nC Wolff %, 3oldsmith 6A, %at? S$, 3il0hrest 1S, Paller AS, 6effel D;" eds" &it?patri0ksHs Dermatology in 3eneral /edi0ine" > th ed" Ne! IorkC /0 3ra!-5ill")**@"p ))++-+>
>91ennet ;2"lo0"0it "
>1ellantoni /S, %onniko( N"lo0"0it"
>:1ennet ;2"lo0"0it"
.@
al(icans, digunakan terkona?ol krim (agina *,9L F)* gr terkona?olG yang dimasukkan ke dalam (agina menggunakan aplikator sebelum tidur, + kali sehari selama . hari berturut-turut dan (aginal supositoria dengan dosis @* mg terkona?ol, dimasukkan ke dalam (agina, + kali sehari sebelum tidur selama . hari berturut-turut>>" ,$ Tiokona:o!
Tiokona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis serta kandidiasis kulit dan genital" Pengobatan kandidiasis (aginalis diberikan dosis tunggal sebanyak .** mg dimasukkan ke dalam (agina" $nfeksi pada kulit digunakan tiokona?ol krim +L, dosis dan lamanya pengobatan tergantung kondisi pasien" Pengobatan tinea korporis dan kandidiasis kulit diberikan selama )-9 minggu dan dioleskan ) kali sehari, pada tinea pedis dioleskan ) kali sehari selama : minggu, untuk tinea kruris dioleskan ) kali sehari selama ) minggu dan untuk pitirisis (ersikolor dioleskan ) kali sehari selama +-9 minggu >@" -$ Sertakona:o!
Sertakona?ol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan candida sp, digunakan sertakona?ol krim )L, dioleskan +-) kali sehari selama 9 minggu><"
1o!ongan A!i!amin?en:i!amin
Mekanisme kera 3olongan alilaminEben?ilamin menekan biosintesis ergosterol pada tahap a!al proses metabolisme dan en?im sitokrom P-9* akan menghambat aktifitas sUualene epoksidase" 1erkurangnya ergosterol akan menyebabkan penumpukan
>>5uang D1" Therapy 4f !ommon 5uperficial 6ungal Infection " Dermatologi0 Therapy" )**9 +>C +>-))
>@5uang D1"lo0"0it
><5uang D1"lo0"0it"
.<
sUualene pada sel jamur sehingga mengakibatkan kematian sel jamur" Alilamin dan ben?ilamin bersifat fungistatik terhadap !andida al(icans 0. +$ (aftifin
Naftifin digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan !andida sp., untuk pengobatan digunakan krim naftifin hidroklorida krim +L dioleskan + kali sehari selama + minggu @+" 2$ Terbinafin
Terbinafin
digunakan
untuk
pengobatan
dermatofitosis,
pitiriasis
(ersikolor dan kandidiasis kulit" Terbinafin krim +L dioleskan + atau ) kali sehari" Pengobatan tinea korporis dan tinea kruris digunakan selama +-) minggu, untuk tinea pedis selama )-9 minggu, untuk kandidiasis kulit selama +-) minggu dan untuk pitiriasis (ersikolor selama ) minggu@)" *$ utenafin
1utenafin merupakan golongan ben?ilamin, aktifitas antijamurnya sama dengan golongan alilamin" 1utenafin bersifat fungisidal terhadap dermatofita dan digunakan untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris dan tinea pedis, dioleskan + kali sehari selama 9 minggu@."
1o!ongan Po!ien (istatin
Pengobatan kandidiasis kutis dapat digunakan nistatin topikal pada kulit atau membrane mukosa Frongga mulut, (aginaG" Nistatin biasanya tidak bersifat toksik tetapi dapat menyebabkan mual, muntah dan diare jika diberikan dengan @*6esher ;" Woody /" 2ntifungal agents " $nC1olognia ;6 ;orri?o ;6, #apini #P, et al" 2ds" Dermatology )th 2d, /osby 2lse(ier, )**@"
@+ 1ennet ;2"lo0"0it "
@)1ennet ;2"lo0"0it "
@.1ennet ;2"lo0"0it "
9*
dosis tinggi" Nistatin digunakan untuk pengobatan kandidiasis (aginalis diberikan + atau ) aginal suppossitoria F+**"*** setiap unitnyaG yang diberikan selama kurang lebih +9 hari @9"
1o!ongan Antiamur To'ika! .ain +$ Asam Undesi!enat
Asam undesilenat
bersifat fungistatik, dapat juga bersifat fungisidal
apabila terpapar lama dengan konsentrasi yang tinggi pada agen jamur" Tersedia dalam bentuk salep, krim, bedak spray po7der , sabun, dan 0airan" Salap asam undesilenat mengandung L asam undesilenat dan )*L ?in0 undesilenat" Qin0 bersifat astringent yang menekan inflamasi" Preparat ini digunakan untuk mengatasi dermatomikosis, khususnya tinea pedis" 2fektifitas masih lebih rendah dari imida?ol, haloprogin atau tolnaftat" Preparat ini juga dapat digunakan pada ruam popok, dan tinea kruris @" 2$ Sa!e' Whitefield
Pada tahun +<>*, Arthur Whitefield membuat preparat salep yang mengandung +)L asam ben?oate dan :L asam salisilat" %ombinasi ini dikenal dengan salep 8hitefield " Asam ben?oat bekerja sebagai fungistatik, dan asam salisilat sebagai keratolitik sehingga menyebabkan deskuamasi keratin yang mengandung jamur" Preparat nini sering menyebabkan iritasi
khususnya jika
dipakai pada permukaan kulit yang luas" Selain itu absorpsi se0ara sistemik dapat terjadi, dan menyebabkan toksisitas asam salisilat, khususnya pada pasien yang mengalami gagal ginjal" Salep 8hitefield digunakan untuk mengatasi tinea pedis, dan tinea kruris@:" @91ennet ;2"lo0"0it "
@1ennet ;2"lo0"0it "
@:3ubbins P7, Anaissie 2;" 2ntifungal therapy" $nC Anaissie 2;, /03inn /#, Pfaller" lini0al /y0ology" )nd 2d" hinaC 2lse(ier" )**<" p+:+-<:
9+
*$ Amoro!fin
Amorolfin merupakan phenylpropylpiperidine" 1ekerja dengan 0ara menghambat biosintesis ergosterol jamur" Aktifitas spektrumnya luas, dapat digunakan untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis dan onikomikosis" Amorolfin dioleskan satu kali sehari selama )-. minggu, untuk tinea pedis selama : bulan" Amorolfin L nail lac9uaer diberikan sebagai monoterapi pada onikomikosis ringan tanpa adanya keterlibatan matriks" Diberikan satu atau dua kali seminggu selama :-+) bulan" Pemakaian amorolfin L pada pengobatan jamur memiliki angka kesembuhan :*->:L dengan pemakaian satu atau dua kali seminggu" %uku tangan dioleskan satu atau dua kali setiap minggu selama : bulan sedangkan kuku kaki harus digunakan selama <-+) bulan@>" 6$ Sik!o'iroks o!amin
Siklopiroks olamin adalah antijamur sintetik hydroypyridone, bersifat fungisidal, sporisida dan memiliki penetrasi
yang baik pada kulit dan kuku"
Siklopiroks efektif untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis, onikomikosis, kandidiasis kulit dan pitiriasis (ersikolor @@" Pengobatan infeksi jamur pada kulit harus dioleskan ) kali sehari selama )-9 minggu sedangkan pengobatan onikomikosis digunakan siklopiroks nail lac9uer @L" Setelah dioleskan pada permukaan kuku yang sakit, larutan tersebut akan mengering dalam !aktu .*-9 detik, ?at aktif akan segera dibebaskan dari pemba!a berdifusi menembus lapisan lempeng kuku hingga ke dasar kuku F nail (ed G dalam beberapa jam sudah men0apai kedalaman *,9 mm dan se0ara penuh akan di0apai setelah )9-9@ jam pemakaian" %adar obat akan men0apai kadar fungisida dalam !aktu > hari sebesar *,@< V*,)
mikrogram tiap milligram
material kuku" %adar obat akan meningkat terus hingga .*-9 hari setelah pemakaian dan selanjutnya konsentrasi akan menetap yakni sebesar * kali @> 3ubbins P7, Anaissie 2;"lo0"0it"
@@3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
9)
konsentrasi obat minimal yang berefek fungisidal" %onsentrasi obat yang berefek fungisidal ditemukan di setiap lapisan kuku @<" Sebelum pemakaian 0at kuku siklopiroks, terlebih dahulu bagian kuku yang terinfeksi diangkat atau dibuang, kuku yang tersisa dibuat kasar kemudian dioleskan membentuk lapisan tipis" Dilakukan setiap ) hari sekali selama bulan pertama, setiap . hari sekali pada bulan kedua dan seminggu sekali pada bulan ketiga hingga bulan keenam pengobatan" Pemakaian 0at kuku dianjurkan tidak lebih dari : bulan <*" 4$ 0a!o'rogin
5aloprogin merupakan halogenated phenolic, efektif untuk pengobatan tinea korporis, tinea kruris, tinea pedis dan pitiriasis (ersikolor, dengan konsentrasi +L dioleskan ) kali sehari selama )-9 minggu <+" 7$ Castellani’s paint
!astellani:s paint &car(ol fuchsin paint' memiliki aktifitas antijamur dan antibakterial" Digunakan sebagai terapi tinea pedis, dermatitis seboroik, tinea imbrikata" 2fek sampingnya adalah iritasi dan reaksi toksik terhadap fenol <)" ,$ Alumunium Chloride
2lumunium !hloride .*L memiliki efikasi mirip dengan !astellani:s paint pada terapi tinea pedis<." 9$
PRO1(OSIS
@<3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
<*3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
<+3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
<)3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
<.3ubbins P7, Anaissie 2;" lo0"0it"
9.
Prognosis pada dermatofitosis pada umumnya baik, namun pengobatan perlu diperhatikan apabila terdapat faktor predisposisi sebagai berikut C +" 1entuk klinik tertentu C
Diabetes mellitus
5ipertiroid, menyebabkan banyak keringat E hyperhidrosis
%eganasan
Pemakaian obat-obatan C antibiotika, kortikosteroid, sitostatika
$nfeksi berat C A$DS FA0Uuired $mmune Defi0ien0y SyndromeG
%ehamilan
$ritasi setempat pada tubuh misalnya urine, keringat, air
)" 6ingkungan C iklim tropis banyak keringat, jamur akan tumbuh dengan subur ." Pekerjaan yang berhubungan dengan air C ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga" Pada tinea pedis air yang berlebihan akan menyebabkan pembengkakan stratum korneum, hifa jamur tumbuh dengan subur" 9" Pemakaian pakaian dalam E0elana ketat dari bahan sintetis " %ebiasaan pinjam meminjam alat, misal sepatu, sisir :" Adanya sumber infeksi lain, misal binatang piaraan C anjing, ku0ing, kelin0i menyebabkan infeksi ping-pong &aktor
fa0tor
di
atas
menjadipenyulit
dalam
penyembuhan
dermatofitosis" Sehingga perlu diperhatikan untuk menghindari atau mengontrol fa0tor-faktor tersebut<9"
9I$
PE(UTUP
<9 1udimulya '"lo0"0it"
99
Dermatofitosis merupakan kelompok penyakit yang disebabkan oleh jamur
dermatofit
dari
tiga
genus, Epidermophyton,
Trichophyton,
dan
Microsporum, yang bersifat keratinofilik mengenai stratum korneum pada kulit, rambut dan kukuj dengan 0ara transmisi melalui ?oofilik, antropofilik dan geofilik <" %lasifikasi penyakit ini digolongkan berdasarkan lokasi atau 0iri khusus tertentu, dan jenis struktur keratin yang terlibat yaitu kulit, kuku dan rambut" Terjadinya dermatofitosis melalui . tahap utama, yaitu perlekatan, dengan keratinosit, penetrasi mele!ati dalam sel dan pembentukan respon imun" Adanya (irulensi jamur, mekanisme penghindaran, kondisi imunitas host yang lemah memudahkan infeksi dermatofit" /ekanisme pertahanan host terhadap infeksi dermatofit terediri dari pertahanan non spesifik dan spesifik yang melibatkan sur(eilan system imun" Terapi yang diberikan se0ara umum dan khusus, umum yaitu edukasi pada pasien untuk menghindari fa0tor predisposisi" Pengobatan se0ara khusus dengan obat-obatan anti jamur baik se0ara sistemik maupun topikal"
< 1udimulya '"lo0"0it"
9
DAFTAR PUSTAKA
•
Adiguna /S" 2pidemiologi Dermatomikosis di $ndoneisa" DalamC 1udimulya ', %us!adji, 1ramono %, /enaldi S6, D!ihastuti P, Widati S, editor, Dermatomikosis Superfisialis" 2disi ketiga ;akarta C 1alai Penerbit &%'$ )**9"h" +-:
•
1ennet ;2" 2ntimicro(ial 2gents3 2ntifungal 2gents" $nC 1runton 66, 6a?o ;S, Parker %6" 3oodman J 3ilmansC The Pharma0ologi0al 1asis 7f Therapeuti0s" ++th 2d" Ne! IorkC /0 3ra!-5ill" )**:
•
1ellantoni /S, %onniko( N" 4ral antifungal agents. $nC Wolff %, 3oldsmith 6A, %at? S$, 3il0hrest 1S, Paller AS, 6effel D;" eds" &it?patri0ksHs Dermatology in 3eneral /edi0ine" >th ed" Ne! IorkC /0 3ra!-5ill")**@"p ))++-+>
•
1udimulja '" /ikosis" DalamC Djuanda A, 5am?ah 5as, Aisah S, editor" $lmu Penyakit %ulit dan %ealmin" 2disi kelima" ;akarta 1alai Penerbit &%'$)**>"h"@<-+*"
•
holis
/"
$munologi
Dermatomikosis
Superfisialis"
DalamC
1udimulya ', %us!adji, 1ramono %, /enaldi S6, D!ihastuti P, Widati S, editor" Dermatomikosis Superfisialis" 2disi ketiga" ;akarta C 1alai Penerbit &%'$ )**9 h">-+@" •
&reiman A, Sasse(ille D" Dermatology #oundsC Antifungal Drugs $n Dermatology" anadaC /03ill 'ni(ersity 5ealth entre" )**:"
•
3upta %A,Tu 6M "Dermatophytosis C Diagnosis and Treatment , ; Am A0ad Dermatol )**: 9 C+**-
•
3ubbins P7, Anaissie 2;" 2ntifungal therapy" $nC Anaissie 2;, /03inn /#, Pfaller" lini0al /y0ology" )nd 2d" hinaC 2lse(ier" )**<" p+:+-<:
•
5arahap" /, $lmu Penyakit %ulit edisi pertama, ;akartaC 5ipokrates, )*** >.-@>"
9:
•
5uang D1" Therapy 4f !ommon 5uperficial 6ungal Infection" Dermatologi0 Therapy" )**9 +>C p"+>-))
•
%oga T" $mmune Sur(eillan0e against Dermatophytes $nfe0tion" $nC &idel P6,;r",5uffnagle 3"1, editors" &ungal $munologi from 7rgan Perspe0ti(e" NetherlandsC Springer )**"p"99.-<"
•
%urniati, #osita " 2tiopatogenesis Dermatofitosis" 1erkala $lmu %esehatan %ulit dan %elamin" 8ol" )* No" . Desember )**@ )9.-*" A(ailable
atC
httpCEEjournal"unair"a0"idEfilerPD&E1$%%%K(ol
L)*)*L)*noL)*.KdesL)*)**@KA00K."pdf " A00essed on +> th /ay )*+" •
#i0hardson /, 2d!art /" /odel System for the Study of Dermatophyte and Non-dermatophyte $n(asion of 5uman %eratine" #e(ista $beroameri0ana de /i0ologia )***C p"++-)+"
•
#i0hardson /D, Warno0k DW" &ungal $nfe0tion Diagnosis and /anagement" .rd ed" /assa0husserC 1la0k!ell Publishing )**."p".:
•
Siregar #"S" Penyakit ;amur %ulit" 2disi kedua" ;akartaC 23)**9"
•
'nderhill" D/" 2s0ape /e0hanism from the $mmun #espons" $nC 1ro!n 3D, Nitea /3, editors" $mmunology of fungal $nfe0tion" 7BfordC Springer )**>"p"9)<-9)"
•
8erma
S,
5efferman
/P"
Superfi0ial
&ungal
$nfe0tion
C
Dermatophytosis, 7ni0homy0osis, Tinea Nigra, Piedra" $n C Wolff %, 3oldsmith 6, %at? S, 3il0hrest 1, Paller A, 6effell 7, editors" &it?patri0kHs Dermatology in 3enera /edi0ine >th ed" Ne! IorkC /03ra!-5ill)**@"p"+@*>-)+" •
Widaty, Sandra" 7bat Antijamur" Dalam C1ramono %, Suyoso S, $ndriatmi W, #amali 6/, Widaty S, 2r(ianti 2" Dermatomikosis Superfisialis" &akultas %edokteran 'ni(ersitas $ndonesia"2disi %edua" )*+." p+:>-+><
9>