PENYAKIT PENYAKIT DERMATOFITOSIS BAB I PENDAHULUAN
Jamur Jamur yang yang bisa bisa meny menyeba ebabk bkan an peny penyak akit it pada pada manu manusi siaa anta antara ra lain lain adal adalah ah dermatof dermatofita ita (derma (dermatop tophy hyte, te, bahasa bahasa yunan yunani, i, yang yang berarti berarti tumbuh tumbuhan an kulit) kulit) dan jamur serupa ragi candida albican, yang menyebabkan terjadinya infeksi jamur superfi superficial cial pada pada kulit, kulit, rambut rambut,, kuku, kuku, dan selaput selaput lendir lendir.. Jamur Jamur lainny lainnyaa dapat dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan infeksi dibagian dalam. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap berada di tempat (misetoma) atau menyebabkan penyakit sistemik (misalnya, histoplasmosis).1 Inside Insidensi nsi mikosi mikosiss superf superfisia isiall sangat sangat tinggi tinggi di Indone Indonesia sia karena karena menye menyeran rang g masyarakat luas, oleh karena itu akan dibicarakan secara luas. Sebaliknya mikosis profunda jarang terdapat. Yang termasuk termas uk ke dalam mikosis superfisial terbagi ! kelompok kelompok dermatofitosis dermatofitosis dan non"dermato non"dermatofitosis fitosis.. Istilah dermatofitosi dermatofitosiss harus dibedakan dibedakan di sini dengan dengan dermatomiko dermatomikosis. sis. #ermatofitosi #ermatofitosiss ialah penyakit pada jaringan yang mengandung $at tanduk, misalnya misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan golongan jamur dermatofita. %enyebabnya adalah dermatofita yang mana golongan jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. #ermatofita termasuk kelas fungi imperfecti yang terbagi dalam genus, yaitu microsporum microsporum,, trichophyto trichophyton, n, dan epidermophy epidermophyton. ton. Selain sifat keratolitik keratolitik masi masih h bany banyak ak sifat sifat yang yang sama sama di antar antaraa derm dermat atof ofit ita, a, misal misalny nyaa sifat sifat faali faali,, takson taksonomi omis, s, antige antigenik nik,, kebutu kebutuhan han $at makana makanan n untuk untuk pertumb pertumbuha uhanny nnya, a, dan penyebab penyakit. &ingga &ingga kini kini dikena dikenall sekitar sekitar ' spesies spesies dermatof dermatofita, ita, masing masing"ma "masing sing spesies spesies epidermophy epidermophyton, ton, 1 species microsporum, microsporum, dan 1 species trichophyton. trichophyton. %ada tahun"tahun tahun"tahun terakhir ditemukan ditemukan bentuk sempurna sempurna (perfect (perfect stage), yang terbentuk terbentuk oleh dua koloni yang berlainan *jenis kelaminnya+. danya bentuk sempurna ini menyebabkan dermatofita dapat masuk kedalam family gymnoascaceae. #ikenal genus genus -anni$ -anni$$ia $ia dan arthrod arthroderm ermaa yang yang masing" masing"mas masing ing dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan genus microsporum dan tricophyton. %enyakit infeksi jamur di kulit mempunyai prealensi tinggi di Indonesia, oleh karena karena negara negara kita kita berikl beriklim im tropis tropis dan kelemb kelembaba abanny nnyaa tinggi tinggi.. #ermato #ermatofito fitosis sis adalah infeksi jamur superfisial yang disebabkan genus dermatofita, yang dapat mengenai kulit, rambut dan kuku. /anifestasi klinis berariasi dapat menyerupai penyakit kulit lain sehingga selalu menimbulkan diagnosis yang keliru dan kegagalan dalam penatalaksanaannya. #iagnosis dapat ditegakkan secara klinis dan identi identifik fikasi asi laborat laboratori orik. k. %engob %engobatan atan dapat dapat dilaku dilakukan kan secara secara topika topikall dan sistemik. %ada masa kini banyak pilihan obat untuk mengatasi dermatofitosis, baik dari golongan golongan antifungal konensional konensional atau antifungal antifungal terbaru. terbaru. %engobatan %engobatan yang efektif ada kaitannya dengan daya tahan seseorang, faktor lingkungan dan agen penyebab. %realensi di Indonesia, dermatosis akibat kerja belum mendapat
perhatian khusus dari pemerintah atau pemimpin perusahaan 0alaupun jenis dan tingkat prealensinya cukup tinggi. eberapa penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia antara lain! 23 dan pekerja penebang kayu di %alembang dan 11,43 dan pekerja perusahaan kayu lapis menderita dermatitis kontak utama 5ijaya (16) menemukan 2,73 dan pekerja pengelolaan minyak di Sumatera Selatan menderita dermatitis akibat kerja, sementara 8aharjo (164) hanya menemukan 1,43. Sumamur (1649) memperkirakan bah0a 7"93 dari seluruh penyakit akibat kerja adalah dermatofitosis akibat kerja. #ari data sekunder ini terlihat bah0a dermatofitosis akibat kerja memang mempunyai prealensi yang cukup tinggi, 0alaupun jenis dermatofitosisnya tidak sama. #an angka insidensi dermatofitosis pada tahun 1664 yang tercatat melalui 8umah Sakit %endidikan :edokteran di Indonesia sangat berariasi, dimulai dari persentase terendah sebesar ',4 3 (Surabaya) hingga persentase tertinggi sebesar 4,9 3 (Surakarta) dari seluruh kasus dermatomikosis.2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi DERMATOFITOSIS adalah setiap infeksi fungal superfisial yang disebabkan oleh dermatofit dan mengenai stratum korneum kulit, rambut dan kuku, termasuk onikomikosis dan berbagai macam bentuk tinea. #isebut juga epidermomycosis dan epidermophytosis. '
Jamur dermatofit dinamai sesuai dengan genusnya (mycrosporum, trichophyton, dan epidermophyton) dan spesiesnya misalnya, microsporum canis, t. rubrum). eberapanya hanya menyerang manusia (antropofilik), dan yang lainya terutama menyerang he0an ($oofilik), 0alau kadang bisa menyerang manusia. pabila jamur he0an menimbulkan lesi dikulit pada manusia, keberadaaan jamur tersebut sering menyebabkan suatu reaksi inflamasi yang hebat (misalnya, cattle ring0orm).1 2.2 Ei!l!"i
erdasarkan sifat makro dan mikro, dermatofita dibagi menjadi! microsporum, tricopyton, dan epidermophyton. Yang paling terbanyak ditemukan di Indonesia adalah ;.rubrum. dermatofita lain adalah! <.floccosum, ;.mentagrophytes, /. canis, /. gypseum, ;.cocentricum, ;.schoeleini dan ;. tonsurans.7
2.2.1 Mi#$!s%!$&' :elompok dermatofita yang bersifat keratofilik, hidup pada tubuh manusia (antropofilik) atau pada he0an ($oofilik). /erupakan bentuk aseksual dari jamur. ;erdiri dari 1 spesies, dan yang terbanyak adalah! 9
S%<=I
=>SSI?I=;I@- (-;A8> 8
Microsporum audouinii
nthropophilic
Microsporum canis
Coophilic (=ats and dogs)
Microsporum cooeki
Deophilic (also isolated from furs of cats, dogs, and rodents)
Microsporum ferrugineum
nthropophilic
Microsporum gallinae
Coophilic (fo0l)
Microsporum gypseum
Deophilic (also isolated from fur of rodents)
Microsporum nanum
Deophilic and $oophilic (s0ine)
Microsporum persicolor
Coophilic (ole and field mouse)
Ta(el 2.1 S%esies Mi#$!s%!$&'.
:oloni mikrosporum adalah glabrous, serbuk halus, seperti 0ool atau po0der. %ertumbuhan pada agar Sabouraud deEtrose pada 7F= mungkin melambat atau sedikit cepat dan diameter dari koloni berariasi 1" 6 cm setelah hari pengeraman. 5arna dari koloni berariasi tergantung pada jenis itu. /ungkin saja putih seperti 0ol halus yang masih putih atau menguning sampai cinamon.9 2.2.2 E%ide$'!%h)!n
Jenis
;richophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau manusia. erdasarkan tempat tinggal terdiri atas anthropophilic, $oophilic, dan geophilic. ;richophyton concentricum adalah endemic pulau %acifik, agian tenggara sia, dan merika %usat. ;richophyton adalah satu penyebab infeksi pada rambut, kulit, dan kuku pada manusia.4
NATURAL HABITATS OF TRICHOPHYTON SPE+IES S%e#ies Na&$al Rese$,!i$ Ajelloi Deophilic
Concentricum Equinum Erinacei Flavescens Gloriae Interdigitale Megnini Mentagrophytes haseoliforme !u"rum #choenleinii #imii #oudanense $errestre $onsurans %an"reuseghemii %errucosum %iolaceum &aoundei
nthropophilic $oophilic (horse) $oophilic (hedgehog) geophilic (feathers) Deophilic nthropophilic nthropophilic $oophilic (rodents, rabbit) H anthropophilic Deophilic nthropophilic nthropophilic $oophilic (monkey, fo0l) nthropophilic Deophilic nthropophilic Deophilic $oophilic (cattle, horse) nthropophilic anthropophilic ;a(el 2.2 S%esies T$i#h!%h)!n.
2.* Insidensi
Indonesia termasuk 0ilayah yang baik untuk pertumbuhan jamur, sehingga dapat ditemukan hampir di semua tempat. /enurut diguna /S, insidensi penyakit jamur yang terjadi di berbagai rumah sakit pendidikan di Indonesia berariasi antara ,623",93. /eskipun angka ini tidak menggambarkan populasi umum. #ermatomikosis atau mikosis superfisialis cukup banyak diderita penduduk negara tropis. #i Indonesia angka yang tepat, berapa sesungguhnya insiden dermatomikosis belum ada. #i #enpasar, golongan penyakit ini menempati urutan kedua setelah dermatitis. ngka insiden tersebut diperkirakan kurang lebih sama dengan di kota"kota besar Indonesia lainnya. #i daerah pedalaman angka ini mungkin akan meningkat dengan ariasi penyakit yang berbeda. Sebuah penelitian retrospektif yang dilakukan pada penderita dermatomikosis yang dira0at di I8- %enyakit :ulit #an :elamin 8SA #r. Soetomo Surabaya dalam kurun 0aktu antara Januari 1664 sampai dengan 21 #esember . #ari pengamatan selama 7 tahun didapatkan 16 penderita dermatomikosis. :asus terbanyak terjadi pada usia antara 17"' tahun (9,23), penderita 0anita hampir sebanding dengan laki"laki(1!6). #ermatomikosis terbanyak ialah ;inea :apitis, ktinomisetoma, ;inea :ruris et :orporis, :andidiasis @ral, dan :andidiasis Buloaginalis.
Jenis organisme penyebab dermatomikosis yang berhasil dibiakkan pada beberapa rumah sakit tersebut yakni! ;.rubrum, ;.mentagrophytes, /.canis, /.gypseum, /.tonsurans, <.floccosum, =andida albicans, =.parapsilosis, =.guilliermondii, %enicillium, dan Scopulariopsis. /enurut 8ippon tahun 16' ada 2 spesies dermatofita yang menyebabkan penyakit di dunia.6 #i luar seperti India, berdasarkan penelitian di India yang mengambil sampel sebanyak 11 kasus (64 pria 2 perempuan), dermatomikosis menempati urutan pertama untuk kasus penyakit kulit, 12 kasus (,73), diikuti candidiasis 2 kasus (,73) dan pitiriasis ersikolor. #i merika endemik dermatomikosis di daerah Atara dan barat Bene$uela, brasil, dan beberapa kasus di laporkan di =olumbia dan argentina. #i
:lasifikasi yang paling sering dipakai oleh para spesialis kulit adalah berdasarkan lokasi! a. ;inea kapitis, tinea pada kulit dan rambut kepala b. ;inea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jengggot. c. ;inea kruris, dermatofita pada daerah genitokrural, sekitar anus, bokong, dan kadang"kadang sampai perut bagian ba0ah. d. ;inea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan. e. ;inea unguium, tinea pada kuku kaki dan tangan. f. ;inea facialis, tinea yang meliputi bagian 0ajah g. ;inea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk 7 bentuk tinea diatas. Selain 9 bentuk tinea di atas masih dikenal istilah yang mempunyai arti khusus, yaitu! a. ;inea imbrikata! dermatofitosis dengan susunan skuama yang kosentris dan disebabkan oleh tricophyton concentricum.
b. ;inea faosa atau faus! dermatofitosis yang terutama disebabkan oleh tricophyton schoenleini! secara klinis antara lain berbentuk skutula dan berbau seperti tikus (mousy odor). c. ;inea sirsinata, arkuata yang merupakan penamaan deskriptif dari morfologinya. d. ;inea incognito! dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topical kuat. 2./ 0eala Klinis 2./.1 Tinea Pedis
Infeksinya anthropophilic dermatophytes biasanya disebabkan oleh adanya elemen hifa dari jamur yang mampu menginfeksi kulit. Skala desKuamasi kulit bisa terinfeksi di lingkungan selama berbulan"bulan atau tahun. @leh karena itu transmisi bisa terjadi dengan kontak tidak langsung lama setelah infeksi terjadi. ahan seperti karpet yang kontak dengan kulit ektor sempurna. egitu, transmisi dermatophytes suka ;richophyton rubrum, ;. interdigitale dan
;richophyton rubrum dan ;. interdigitale adalah spesies yang sering menyebabkan tinea unguium. #ermatofita jenis unguium digolongkan menjadi dua bagian utama! (1). Superficial 0hite"onycomycosis yang menempel atau membuat lubang pada permukaan kuku. (). Inasif, subungual dermatofita yang lateral dari proEimal atau pun distal. #iikuti dengan menetapnya infeksi pada dasar kuku. @nycomycosis subungual distal adalah bentuk umum dari onycomycosis dermatofita. Jamur menyerang bagian distal bantalan jari yang menyebabkan hiperkeratosis dari bantalan kuku dengan onycolisis dan menyebabkan penebalan lempeng kuku. Seperti namanya onycomycosis subungual lateral dimulai dari bagian lateral kuku dan sering menyebar melibatkan semua lempeng kuku. %ada onycomycosis subungual proEimal jamur menginasi keba0ah kutikula dan menginfeksi bagian proEimal daripada bagian distal karena spot yello0"0hite akan menyerang lunula terlebih dahulu kemudian meluas ke lempeng kuku.11 2./.* Tinea $&$is e#6e'a 'a$"ina&'3 dh!(ie i#h3 $in"4!$' !f he "$!in5
;inea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. :elainan ini dapat bersifat akut ataupun menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup. >esi kulit dapat berbatas pada daerah genito"krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus, dan perut bagian ba0ah, atau bagian tubuh yang lain.11 :elainan kulit yang tampak pada sela paha merupakan lesi berbatas tegas. %eradangan pada tepi lebih nyata daripada daer ah di tengahnya. ?luoresensi terdiri
atas bermacam"macam bentuk yang primer dan sekunder (polimorfik). ila menahun dapat disertai bercak hitam dan bersisik.
;inea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita. :elainan ini dapat ditandai dengan lesi bersisik, kemerahan, alopesia dan kadang"kadang terjadi gambaran klinis yang lebih berat, yang disebut kerion. da tiga bentuk tinea kapitis! 1. Dray patch ring"0orm, merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus microsporum dan sering ditemukan pada anak"anak. %enyakit mulai dengan papul merah yang kecil di sekitar rambut. %apul ini melebar dan membentuk bercak, yang menjadi pucat dan bersisik. :eluhan penderita adalah rasa gatal. 5arna rambut menjadi abu"abu dan tidak berkilat lagi. 8ambut mudah patah dan terlepas dari akarnya sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur dan menyebabkan alopesia setempat. ;empat"tempat terlihat sebagai gray patch, yang pada klinik tidak menunjukan batas daerah sakit dengan pasti. %ada pemeriksaan lampu 0ood terlihat fluoresensi hijau kekuningan pada rambut yang sakit, melampaui batas dari gray patch tersebut. ;inea kapitis disebabkan oleh microsporum audouini biasanya disertai tanda peradangan, hanya sesekali berbentuk kerion. . :erion, merupakan tinea kapitis yang terutama disebabkan oleh /icrosporum canis (/ulyono, 1649). entuk yang disertai dengan reaksi peradangan yang hebat. >esi berupa pembengkakan menyerupai sarang lebah, dengan sebukan radang di sekitarnya. :elainan ini menimbulkan jaringan parut yang menetap.12 2. lack dot ring"0orm, merupakan tinea kapitis yang terutama disebabkan oleh ;richophyton tonsurans dan ;richophyton iolaceum (/ulyono, 1649). Dambaran klinis berupa terbentuknya titik"titik hitam pada kulit kepala akibat patahnya rambut yang terinfeksi tepat di muara folikel. Ajung rambut yang patah dan penuh spora terlihat sebagai titik hitam. #iagnosis banding pada tinea kapitis adalah alopesia areata, dermatitis seboroik dan psoriasis (Siregar, 7). 12 2././ Tinea !$%!$is inea si$sinaa3 inea "la($!sa3 s#he$ende fle#he3 &$a%3 he$%es si$#ine $i#h!%h)i7&e5
/erupakan dermatofitosis pada kulit tubuh yang tidak berambut (glabrous skin). 1. :elainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atu lonjong, berbatas tegas terdiri dari eritema, sKuama, kadang"kadang dengan esikel dan papul ditepi. #aerah tengah biasanya tenang. :adang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. >esi"lesi pada umumnya merupakan bercak"bercak terpisah satu dengan yang lain. #apat terlihat sebagai lesi dengan tepi polisiklik, karena beberapa lesi kulit menjadi satu. . ;inea korporis yang menahun tanda radang yang mendadak biasanya tidak terlihat lagi. :elainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama"sama dengan kelainan pada sela paha. #alalm hal ini disebut tinea korporis et kruris atau sebaliknya tinea kruris et korporis. entuk menahun dari trichophyton rubrum biasanya dilihat bersama"sama dengan tinea unguium. 2. entuk khas dari tinea korporis yang disebabkan oleh trichophyton concentricum disebut tinea imbrikata. ;inea imbrikata dimulai dengan bentuk papul ber0arna coklat, yang perlahan menjadi besar. Stratum korneum bagian tengah ini terlepas dari dasarnya dan melebar. %roses ini setelah beberapa 0aktu mulai lagi dari bagian tengah, sehingga terbentuk lingkaran"lingkaran berskuama yang kosentris. '. entuk tinea korporis yang disertai kelainan pada rambut adalah tinea faosa atau faus. %enyakit ini biasanya dimulai dikepala sebagai titik kecil di ba0ah kulit yang ber0arna merah kuning dan berkembang menjadi krusta berbentuk ca0an (skutula) dengan berbagai ukuran. :rusta tersebut biasanya tembus oleh satu atau dua rambut dan bila krusta diangkat terlihat dasar yang cekung merah dan membasah. 8ambut tidak berkilat lagi dan terlepas. ila tidak diobati, penyakit ini meluas keseluruh kepala dan meninggalkan parut dan botak. erlainan dengan tinea korporis yang disebabkan oleh jamur lain, faus tidak menyembuh pada usia akil balik. iasanya tercium bau tikus (mousy odor) pada para penderita faus. ;iga spesies dermatofita yang menyebabkan faus, yaitu trichophyton schoenleini, trichophyton iolaceum, dan microsporum gypseum. erat ringan bentuk klinis yang tampak tidak bergantung pada spesies jamur penyebab, akan tetapi lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, umur, dan ketahanan penderita penderita. 2.8 Pe'e$isaan Pen&nan"
/ikroskopik langsung Sediaan basah dibuat dengan meletakan bahan di atas gelas alas, kemudian ditambah 1" tetes larutan :@&. :onsentrasi 13 untuk rambut dan untuk kulit, dan untuk kuku 3. Setelah sedian dicampur dengan :@&, tunggu 17" menit untuk melarutkan jaringan.untuk mempercepat pelarutan dilakukan pemanasan sediaan basah di atas api kecil. %ada saat mulai keluar uap, pemanasan dihentikan. Antuk melihat elemen jamur lebih nyata dapat ditambahkan $at 0arna pada sedian :@&, misalnya tinta parker superchroom blue black. :erokan kulit, kuku, dan epitel rambut diuji dengan :@& 13 dan sediaan tinta %arker atau calcofluor "0hite.11 :ultur Spesimen akan diinokulasi ke dalam media isolasi primer, seperti agar sabouraudLs deEtrose yang terdiri dari sikloheksimid (actidione) dan masa
inkubasi 9"4o = selama ' minggu. %ertumbuhannya signifikan pada banyak dermatofita.11 2.9 Dia"n!sa
Amumnya dermatofitosis pada kulit memberikan morfologi yang khas yaitu bercak"bercak yang berbatas tegas disertai efloresensi"efloresensi yang lain, sehingga memberikan kelainan"kelainan yang polimorfik, dengan bagian tepi yang aktif serta berbatas tegas sedang bagian tengah tampak tenang. Dejala objektif ini selalu disertai dengan perasaan gatal, bila kulit yang gatal ini digaruk maka papula"papula atau esikel"esikel akan pecah sehingga menimbulkan daerah yang erosit dan bila mengering jadi krusta dan skuama. :adang"kadang bentuknya menyerupai dermatitis (ek$ema marginatum), tetapi kadang"kadang hanya berupa makula yang berpigmentasi saja (;inea korporis) dan bila ada infeksi sekunder menyerupai gejala"gejala pioderma (impetigenisasi).2 %emeriksaan mikologik untuk membantu menegakan diagnosa terdiri atas pemeriksaan langsung sediaan basah dan biakan. %emeriksaan lain misalnya pemeriksaan histopatologik, percobaan binatang, dan imunologik tidak diperlukan. 2.: Dia"n!sa Bandin"
;inea pedis et manum harus dibedakan dengan dermat itis, yang biasanya batasnya tidak jelas, bagian tepi lebih aktif dari pada bagian tengah. danya esikel"esikel steril pada jari"jari kaki dan tangan (pomfoliks) dapat merupakan reaksi id, yaitu akibat setempat hasil reaksi antigen dengan $at anti pada tempat tersebut.
esi yang merah dan basah dapat merupakan petunjuk. #alalm hal ini tanda"tanda lain sifilis akan terdapat misalnya! kondiloma lata, pembesaran kelenjar getah bening yang menyeluruh, anamnesa tentang afek primer dan pemeriksaan serologi serta lapangan gelap dapat menolong. ;inea unguium yang disebabkan oleh bermacam"macam dermatofita memberikan gambaran akhir yang sama. %soriasis yang menyerang kuku pun dapat berakhir dengan kelainan yang sama. >ekukan"lekukan pada kuku (nail pits), yang terlihat pada psoriasis tidak didapati pada tinea unguium. >esi"lesi psoriasis pada bagian
lain badan dapat menolong membedakannya dengan tinea unguium. anyak penyakit kulit yang menyerang bagian dorsal jari"jari tangan dan kaki dapat menyebabkan kelainan yang berakhir dengan distrofi kuku, misalnya! %aronikia, yang etiologinya bermacam"macam ek$emHdermatitis, akrodermatitis perstans. ;idak begitu sukar menentukan tinea korporis pada umumnya, namun ada beberapa penyakit kulit yang dapat mericuhkan diagnosa itu, misalnya dermatitis seboroika, psoriasis, dan pitiriasis rosea. :elainan kulit pada dermatitis seboroika selain dapat menyerupai tinea korporis, biasanya terlihat pada tempat"tempat predileksi, misalnya di kulit kepala (scalp), lipatan"lipatan kulit , misalnya belakang telinga, daerah nasolabial, dan sebagainya. %soriasis dapat dikenal pada kelainan kulit pada tempat predileksinya, yaitu daerah ekstensor misalnya lutut, siku dan punggung. :ulit kepala berambut juga sering terkena pada penyakit ini. danya lekukan"lekukan pada kuku dapat pula menolong menentukan diagnosa. %tiriasis rosea distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas pada bagian tubuh dan bagian proksimal anggota badan, sukar dibedakan dengan tinea korporis. %emeriksaan laboraturiumlah yang dapat memastikan diagnosanya. ;inea korporis kadang sukar dibedakan dengan dermatitis seboroik pada sela paha. >esi"lesi ditempat predileksi sangat menolong dalm menentukan diagnosa. %soriasis pada sela paha dapat menyerupai tinea kruris. >esi pada psoriasis lebih merah, skuama lebih banyak dan lamelar. danya lesi psoriasis pada tempat lain dapat membantu menentukan diagnosa. :andidosis pada daerah lipat paha mempunyai konfigurasi hen and chicken. :elainan ini biasanya basah dan berkrusta. %ada 0anita ada tidaknya flour abus dapat membantu pengarahan diagnosa. %ada penderita diabetes mellitus, kandidosis merupakan penyakit yang sering dijumpai.
%engobatan dermatofitosis sering tergantung pada klinis. Sebagai contoh lesi tunggal pada kulit dapat diterapi secara adekuat dengan antijamur topikal. 0alaupun pengobatan topikal pada kulit kepala dan kuku sering tidak efektif dan biasanya membutuhkan terapi sistemik untuk sembuh. Infeksi dermatofitosis yang kronik atau luas, tinea dengan implamasi akut dan tipe MmoccasinM atau tipe kering jenis t.rubrum termasuk tapak kaki dan dorsum kaki biasanya juga membutuhkan terapi sistemik. Idealnya, konfirmasi diagnosis mikologi hendaknya diperoleh sebelum terapi sistemik antijamur dimulai. %engobatan oral, yang dipilih untuk dermatofitosis adalah!,11
Infesi Re!'endasi Tinea &n"&i&' ;erbinafine 7 mgHhr 9 On)#h!')#!sis5 minggu untuk kuku jari tangan, 1 minggu untuk kuku jari kaki
Tinea #a%iis
Tinea #!$%!$is
Ale$naif Itracona$ole mgHhr H2"7 bulan atau ' mgHhr seminggu per bulan selama 2"' bulan berturut"turut. ?lucona$ole 17"2 mgH mgg s.d sembuh (9"1 bln) Driseofulin 7"1 mgHhr s.d sembuh (1"14 bulan) Driseofulin 7mgHday ;erbinafine 7 mgHhrH' mgg (N 1mgHkgHhari) Itracona$ole 1 mgHhrH'mgg sampai sembuh (9"4 ?lucona$ole 1 mgHhrH' mgg minggu) Driseofulin 7 mgHhr ;erbinafine 7 mgHhr selama "' minggu sampai sembuh ('"9 Itracona$ole 1 mgHhr selama 17 hr atau minggu), sering mgHhr selama 1 mgg. ?lucona$ole 17" dikombinasikan dengan 2 mgHmggu selama ' mgg. imida$ol.
Driseofulin 7 mgHhr ;erbinafine 7 mgHhr selama "' mgg sampai sembuh ('"9 Itracona$ole 1 mgHhr selama 17 hr atau minggu) mgHhr selama 1 mgg. ?lucona$ole 17"2 mgHhr selama ' mgg. Tinea %edis Driseofulin 7mgHhr ;erbinafine 7 mgHhr selama "' mgg sampai sembuh ('"9 Itracona$ole 1 mgHhr selama 17 hr atau minggu) mgHhr selama 1 mgg. ?lucona$ole 17" 2 mgHmgg selama ' mgg. +h$!ni# and
Ta(el 2.* Pilihan e$a%i !$al &n& infesi a'&$ %ada &li11
%ada pengobatan kerion stadium dini diberikan kortikosteroid sistemik sebagai antiinflamasi, yakni prednisone 2E7 mg atau prednisolone 2E' mg sehari selama dua minggu, bersamaaan dengan pemberian grisiofuline yang diberikan berlanjut minggu setelah lesi hilang. ;erbinafine juga diberikan sebagai pengganti griseofuline selama "2 minggu dosis 9,7"7 mg sehari tergantung berat badan.
beberapa minggu minum obat dan hanya bersifat sementara. Sefalgia ringan dilaporrkan pula 2,23"3 kasus. %ada kasus resisten terhadap griseofulin dapat diberikan ketokona$ol sebagai terapi sistemik mg per hari selam 1 hari sampai minggu pada pagi hari setelah makan. :etokona$ol kontraindikasi untuk kela inan hepar.