BAB I PENDAHULUAN
Urolithiasis adalah terbentuknya batu didalam saluran kemih. Batu saluran kemih kemih sudah sudah dikena dikenall sejak sejak zaman zaman dahulu dahulu,, hal ini dibukt dibuktika ikan n ditemu ditemukan kan batu batu saluran kemih pada mumi yang berumur sekitar 7000 tahun. 2 Penyakit ini dapat menyer menyerang ang semua semua pendud penduduk uk di seluruh seluruh dunia dunia tidak tidak terkec terkecuali uali pendud penduduk uk di Indonesia. i !egara"negara berkembang banyak di jumpai pasien batu buli"buli sedang sedangkan kan !egara !egara maju maju lebih lebih banyak banyak dijum dijumpai pai penya penyakit kit batu batu saluran saluran kemih kemih bagian atas. #al ini karena adanya pengaruh status gizi dan akti$itas sehari"hari.% i &meri &merika ka 'eri 'erika katt ("%0 ("%0 ) pend pendud uduk ukny nyaa mend menderi erita ta peny penyak akit it ini, ini, sedang sedangkan kan di seluru seluruh h dunia dunia rata"ra rata"rata ta %"%2 %"%2 ) pendud penduduk uk yang yang mender menderita ita batu batu saluran saluran kemih. kemih. Penya Penyakit kit ini merupa merupakan kan tiga tiga terbany terbanyak ak di bidang bidang urolog urologii di samping in*eksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna. Urolithiasis dapat terben terbentuk tuk pada pada yaitu yaitu ginjal ginjal +!e*rol +!e*rolith ithias iasis, is, Ureter Ureter +Uretero +Ureterolot lothia hiasis sis,, -esica urinaria +-esicolithiasis +-esicolithiasis dan Uretra Ure tra +Urethrolithiasis.% 'elain di negara"negara negara"negara maju, insiden insiden batu saluran kemih juga terjadi indonesia. i indonesia, batu saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang memiliki jumlah pasien terbesar di klinik urologi . 2 Pada tahun %77 sampai %7 %7 di di makasar makasar terjadi sekitar 2/ 2/ kasus kasus batu saluran kemih. kemih. ah ahun un %17"% %17"%2 2 terjadi %22 kasus kasus dan pada tahun %7 sampai dengan dengan tahun %1 %1 terjadi sekitar (0 kasus. i Indonesia, pada pada tahun 2002 diketahui bah3a terdapat 7.// kasus baru batu ginjal dengan jumlah kunjungan sebesar (1.( orang . 4 'edangkan 'edangkan di 5'P berdasarkan berdasarkan hasil obser$asi obser$asi diketahui diketahui bah3a setidaknya setidaknya terdapat terdapat orang tiap mingguny minggunyaa yang menjalani menjalani proses pembedahan pembedahan akibat batu saluran kemih. Batu urethra +Urethrolithiasis biasanya berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun ke buli"buli, kemudian masuk ke uretra. Batu urethra merupakan batu primer, terbentuknya batu di urethra sangat sangat jarang, kecuali jika terbentuk di
1
2
dalam dalam di$erti di$ertikel kel uretra. uretra. &ngka &ngka kejadi kejadian an batu batu urethr urethraa ini tidak tidak lebih lebih %) dari dari seluruh batu saluran kemih. 6aka dari itu penting untuk mengetahui in*ormasi mengenai mengenai batu urethra sehingga sehingga dapat diidenti*ikasi diidenti*ikasi dan ditatalaksana ditatalaksana dengan dengan tepat.%
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Anatomi dan Fisiologi Uretra
'aluran kemih seluruhnya terletak di bagian retroperitoneal sehingga proses patologi, seperti obstruksi, radang dan pertumbuhan tumor, terjadi diluar rongga abdomen, tetapi gejalanya dan tandanya mungkin tampak di perut menembus peritoneum parietal belakang.(
gam!ar 1. sal"ran #emi
Urethra merupakan saluran yang menyalurkan urine ke luar dari buli"buli melalui proses miksi. 'ecara anatomis urethra dibagi menjadi 2 bagian yaitu urethra posterior dan urethra anterior. Pada pria, organ ini ber*ungsi juga dalam menyalurkan cairan mani. Urethra diperlengkapi dengan s*ingter urethra interna yang terletak pada perbatasan buli"buli dan urethra, serta s*ingter urethra eksterna yang terletak pada perbatasan urethra anterior dan posterior. s*ingter urethra interna terdiri atas otot polos yang dipersara*i oleh sistem simpatetik sehingga pada saat buli"buli penuh, s*ingter ini terbuka. s*ingter urethra eksterna terdiri atas
4
otot bergaris yang dipersara*i oleh system somatic. &kti$itas s*ingter urethra eksterna ini dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing s*ingter ini terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing. %
2.1.1
Uretra $as#"lina%
Uretra maskulina panjangnya sekitar 1 inci +20 cm dan terbentang dari collum $esicae urinaria sampai ostium urethra eternum pada glans penis. Urethra masculina dibagi menjadi tiga bagian, yaitu •
Uretra &ars &rostati'a Panjangnya % %84 inci + cm dan berjalan melalui prostat dari basis
sampai apenya. Bagian ini merupakan bagian yang paling lebar dan yang •
paling dapat dilebarkan dari urethra. Uretra &ars mem!rana'ea Panjangnya sekitar 9 inci +%,2( cm, terletak di dalam diaphragma urogenital dan dikelilingi oleh musculus sphincter urethra. Bagian ini
•
merupakan bagian urethra yang paling tidak bisa dilebarkan Uretra &ars s&ongioa Panjangnya sekitar / inci +%(,7( cm dan dibungkus di dalam bulbus dan corpu spongiosum penis. :stium urethra eternum merupakan bagian tersempit dari seluruh urethra. Bagian urethra yang terletak di dalam glands penis melebar membentuk *ossa na$icularis +*ossa terminal. ;landula bulbourethralis bermuara ke dalam urethra pars spongiosa distal dari diaphragm urogenital.
5
(am!ar 2 ) Uretra mas#"lina
Urethra posterior pada pria terdiri atas urethra % pars prostatika, yakni bagian urethra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat, dan 2 urethra pars membranasea. i bagian posterior urethra posterior terdapat suatu tonjolan $erumontanum dan disebelah proksimal dan distal terdapat krista urethralis. ipinggir kanan dan kiri $erumontanum terdapat duktus ejakulatorius. % Urethra anterior adalah bagian urethra yang dibungkusi oleh korpus spongiosum penis. Urethra anterior terdiri atas % pars bulbosa, 2 pars pendulari, *ossa na$icularis, dan 4 meatus urethra eksterna. idalam lumern urethra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang ber*ungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar cowperi yang berada di dalam dia*ragma urogenital dan
6
bermuara di urethra pars bulbosa, serta kelenjar littre, yaitu kelenjar paraurethralis yang bermuara di urethra pars pendularis. % 2.1.2
Uretra *eminina
Panjang urethra *eminina kurang lebih % 9 inci +,1 cm. urethra terbentang dari collum $esicae urinaria sampai ostium urethra eternum yang bermuara ke dalam $estibulum sekitar % inci +2,( cm distal dari clitoris. Urethra menembus musculus sphincter urethra dan terletak tepat di depan $agina. isamping ostium urethra eternum terdapat muara kecil dari ductus glandula paraurethral. Urethra dapat dilebarkan dengan mudah. i dalam urethra bermuara kelenjar periurethral, di antaranya adalah kelenjar skene.% (land"lae &ara"retral
;landula paraurethral yang sesuai dengan prostat pada laki"laki bermuara ke dalam $estibulum melalui saluran"saluran kecil yang terdapat pada kedua sisi ostium urethra eternum (land"la +esti!"lares ma,ors
;landulae $estibulares majors +Bartholini adalah sepasang kelenjar mucosa kecil yang letaknya tertutup oleh bagian posterior bulbus $estibuli dan labium majus pudenda./
7
(am!ar - ) a/ "retra *eminine0 !/ "retra mas#"lina
2.2
Urolitiasis 2.2.1
De*inisi
Urolithiasis adalah terbentuknya batu didalam saluran kemih. Batu di dalam saluran kemih +kalkulus uriner adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,penyumbatan aliran kemih atau in*eksi.7
Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada <
8
%. ;injal +!e*rolithiasis 2. Ureter +Ureterolithiasis . -esica urinaria +-esicolithiasis 4. Uretra +Urethrolithiasis. 7 2.2.2
Etiologi
'ecara epidemiologi terdapat beberapa *aktor yang mempermudah terjadinya pembentukan batu di saluran kemih pada seseorang. =aktor itu meliputi *aktor intrinsik, yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan *aktor ekstrinsik, yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.% =aktor intrinsik itu antara lain adalah< %. #erediter ent>s disease yaitu terjadinya peningkatan %,2( dehidroksi • $itamin sehingga penyerapan kalsium di usus meningkat, akibat keturunan < penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.
Penyakit"penyakit
herediter
yang
menyebabkan
Urolithiasis antara lain
batu kalsium oksalat dan gagal ginjal. 'indroma Barter, pada keadaan ini terjadi poliuria, berat jenis air kemih rendah hiperkalsiuria dan ne*rokalsinosis. 7
2. Umur Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 0 ? (0 tahun. #asil penelitian yang dilakukan terhadap penderita B'@ di 5' 5 @ariadi selama lima tahun +%1"%, *rekuensi terbanyak pada dekade empat sampai dengan enam. 7 . Aenis kelamin Aumlah pasien laki ? laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan. 'erum testosteron menghasilkan peningkatan produksi oksalat endogen oleh hati. 5endahnya serum testosteron pada 3anita dan anak"anak menyebabkan rendahnya kejadan batu saluran kemih pada 3anita dan anak"anak. 7
9
=aktor ekstrinsik diantaranya adalah < %. ;eogra*i < Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi dari pada daerah lain, sehingga dikenal sebagai daerah stone belt +sabuk batu, sedangkan daerah Bantu di &*rika 'elatan hampir tidak dijumpai penyakit batu saluran kemih. 2. Iklim dan temperatur . &supan air < @urangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. 4. iet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih. (. Pekerjaan < 'ering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk dan kurang akti*itas atau sedentary li*e. % 2.2.-
Proses &em!ent"#an !at" sal"ran #emi
'ecara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine +statis urin, yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli"buli. Banyak teori yang menerangkan proses pembentukan batu di saluran kemih tetapi hingga kini masih belum jelas teori mana yang paling benar. 4
Beberapa teori pembentukan batu adalah < 1. Teori N"#leasi
Batu terdiri atas @ristal"kristal yang tersusun oleh bahan"bahan organic maupun anorganik yang terlarut di dalam urine. @ristal" kristal tersebut berada dalam keadaan metastable +tetap terlarut dalam urine jika tidak ada keadaan"keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi
10
kristal. @ristal" kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu +!ukleasi yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan menarik bahan"bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. 6eskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk itu agregat kristal menempel dan dari sini bahan"bahan lain mengendap pada pada epitel saluran kemih +membentuk retensi kristal, agregat itu sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. % 2. Teori $atri#s
6atriks organik terdiri atas serum8protein urine +albumin, globulin, dan mukoprotein merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal"kristal batu.7 -. Pengam!atan #ristalisasi
Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain < magnesium, sitrat, piro*os*at, mukoprotein dan beberapa peptida. Aika kadar salah satu atau beberapa zat itu berkurang, akan memudahkan terbentuknya batu di dalam saluran kemih. Ion magnesium +6g2C dikenal dapat menghambat pembentukan batu karena jika berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium +Da2C untuk membentuk kalsium oksalat menurun. Beberapa protein atau senya3a organik lain mampu bertindak sebagai inhibitor dengan cara menghambat pertumbuhan kristal, menghambat agregasi kristal, maupun menghambat retensi kristal. 'enya3a itu antara lain < %. 2. . 4. 2.2.
;likosaminoglikan +;&; Protein amm #ors*all +#P 8 uromukoid !e*rokalsin :steopostin.7
JenisJenis Bat" Sal"ran Kemi
11
Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur < kalsium oksalat atau kalsium *os*at +7(), asam urat +1), magnesium"amonium" *os*at +6&P +%(), anthyn dan sistin, silikat dan senya3a lain +%). 4 1. Bat" #alsi"m
Batu jenis ini paling banyak dijumpai, yaitu kurang lebih 70 "10 ) dari seluruh batu saluran kemih. @andungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium *os*at, atau campuran dari kedua unsur itu.
(am!ar ) !at" #alsi"m o#salat
=aktor terjadinya batu kalsium adalah % #iperkalsiuri, yaitu kadar kalsium dalam urine lebih besar dari 2(0" 00 mg824 jam. erdapat macam penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain < #iperkalsiuri absorpti*, terjadi karena peningkatan absorpsi • •
kalsium melalui usus. #iperkalsiuri renal, terjadi karena adanya gangguan kemampuan
•
reabsorpsi kalsium melalui tubulus ginjal. #iperkalsiuri resorpti*, terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada hiperparatiroidisme
primer atau pada tumor paratiroid. 2 #iperoksaluri, adalah ekskresi oksalat urine melebihi 4( gram per hari. @eadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan usus passca operati* usus dan pasien yang banyak mengkonsumsi
12
makanan yang kaya akan oksalat, seperti < teh, kopi instan, minuman so*t drink, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran hijau terutama bayam. #iperorikosuria, yaitu kadar asam urat dalam urine melebihi 1(0 mg824 jam. 4 #ipositraturia. i dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat yang bersi*at lebih mudah larut, sehingga menghalangi
kalsium
berikatan
dengan
oksalat
atau
*os*at.
#ipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubulus ginjal, sindrom malabsorpsi, atau pemakaian diuretik golongan thiazid dalam 3aktu lama. ( #ipomagnesuria. 'ama seperi sitrat, magnesium bertindak sebagai inhibitor timbulnya batu kalsium, karena di dalam urine magnesium bereaksi dengan oksalat membentuk magnesium oksalat, sehingga mencegah ikatan kalsium oksalat. % 2. Bat" str"+it
Batu ini disebut juga batu in*eksi karena pembentukannya disebabkan oleh adanya in*eksi saluran kemih. @uman penyebab adalah kuman golongan pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah p# urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi
amoniak.
'uasana
basa
ini
memudahkan
garam"garam
magnesium, amonium, *os*at dan karbonat untuk membentuk batu magnesium amonium *os*at +6&P. @uman"kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya adalah < Proteus spp, @lebsiella, 'erratia, Enterobakter, Pseudomonas dan 'ta*ilokokus. E.coli bukan termasuk pemecah urea.7
13
(am!ar 3 ) !at" str"+it
-. Bat" asam "rat
Batu asam urat merupakan ("%0) dari seluruh batu saluran kemih. i antara 7("10) batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan sisanya merupakan campuran kalsium oksalat. Penyakit ini banyak diderita oleh pasien dengan penyakit gout, penyakit mieloproli*erati*, pasien yang mendapatkan terapi antikanker, dan yang banyak menggunakan obat urikosurik, seperti sul*inpirazone, thiazide, dan salisilat. :besitas, peminum alkohol, dan diet tinggi protein mempunyai peluang besar untuk mendapatkan penyakit ini. &sam urat relati* tidak larut dalam urine, sehingga pada keadaan tertentu mudah sekali membentuk kristal asam urat, dan selanjutnya membentuk batu asam urat. %
(am!ar %) !at" asam "rat
. Bat" ,enis lain
Batu sistin, batu anthin sangat jarang dijumpai. Batu sistin didapatkan karena kelainan metabolism sistin, yaitu kelainan dalam absorbsi sistin
14
dimukosa usus. emikian batu anthin terbentuk karena penyakit ba3aan berupa de*isiensi enzim anthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoanthin menjadi anthin dan anthin menjadi asam urat. %
(am!ar 4 ) !at" sistin
2.2.3
Diagnosis
Untuk pemeriksaan
menegakkan *isik
dan
diagnosis
ditunjang
perlu
dengan
dilakukan
anamnesis,
pemeriksaan
radiologis,
laboratorium dan penunjang lain untuk menentukan adanya kemungkinan obstruksi saluran kemih, in*eksi, dan gangguan *aal ginjal. Anamnesis a.
5i6a7at &en7a#it saat ini 8 Pada pengkajian ini, hal yang perlu ditanyakan adalah keluhan klien
seperti
nyeri
+lokasi,
3aktu,
penyebaran,
intensitas,
durasi,
pengeluaran batu dalam urin, pola B&@, terdapat darah dalam urin dan lain"lain. Pasien dengan batu saluran kemih mempunyai keluhan yang ber$ariasi mulai dari tanpa keluhan. sakit pinggang ringan sampai dengan kolik, disuria, hematuria, retensio urin, anuria. @eluhan ini dapat disertai dengan penyulit berupa demam, tanda"tanda gagal ginjal.4 !. 5i6a7at &en7a#it terda"l" Penyakit terdahulu yang perlu ditanyakan pada klien yaitu apakah klien pernah mengalami
penyakit
batu
sebelumnya,
pernah
mengalami penyakit in*eksi saluran kemih, ri3ayat kencing berpasir ataupun penyakit saluran kemih yang lainnya.
15
'. 5i6a7at #el"arga Perlu ditanyakan antara lain < intake cairan, diit +susu, keju, purine,
obat"obatan +analgesic, $itamin , kemoterapi, immobilisasi yang lama, gout, atau pernah mengeluarkan batu. % d. Ke!iasaan dan ga7a id"& Pada pemeriksaan ini pera3at menanyakan kebiasan klien sehari" hari, akti$itas
yang
biasa
dilakukan
klien
sebelumnya,
serta
makanan dan minuman yang biasa di konsumsi klien. Pemeri#saan Fisi#
Pemeriksaan *isik pasien dengan batu saluran kemih dapat ber$ariasi mulai tanpa kelainan *isik sampai tanda"tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang ditimbulkan. • •
Pemeriksaan *isik umum < hipertensi, *ebris, anemia, syok Pemeriksan *isik khusus urologi a. 'udut kosto $ertebra < nyeri tekan, nyeri ketok, pembesaran ginjal b. 'upra sim*isis < nyeri tekan, teraba batu, buli"buli penuh c. ;enitalia eksterna < teraba batu di uretra d. Dolok dubur < teraba batu pada buli"buli +palpasi bimanual. 4
!. Pemeri#saan La!oratori"m
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan kemih yang dapat menunjang adanya batu di saluran kemih, menentukan *ungsi ginjal, dan menentukan sebab terjadinya batu. 2 Urin •
p# urin F 7,/ biasanya ditemukan kuman urea splitting organisme dapat berbentuk batu magnesium ammonium pos*at. p# yang
•
rendah menyebabkan peengendapan batu asam urat +organik 'edimen < 'el darah merah meningkat +0( ditemukan pada penderita dengan batu, bila terjadi in*eksi maka 'el darah putih
•
akan meningkat Biakan urin arah •
#b, akan terjadi anemia pada gangguan *ungsi ginjal
16
• • •
Geukositosis terjadi karena in*eksi Ureum kreatinin untuk melihat *ungsi ginjal Da, =os*or dan asam urat .(
Pemeri#saan 5adiologi# BN9 B!: atau Buik !ier :$erzich atau *oto abdomen polos
adalah pemeriksaan
radioligi
pada
bagian
abdomen
yang
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan konginatal, tumor ginjal atau tumor abdimen, bati saluran kemih dan tumor kandungan. B!: polos dapat dilakukan oleh siapa saja dan
kapan
Pemeriksaan
saja ini
karena
dilakukan
tidak dengan
memerlukan persiapan. posisi
supine
dengan
memiliki batas atas prosesus yphoideus, batas ba3ah simphisis phubis dan batas lateral terlihat seluruh perut.%0 Pada *oto B!: batu yang dapat dilihat sebagai batu radio"opak sedangkan batu yang tidak tampak disebut sebagai batu radiolusen, berikut ini adalah urutan batu menurut densitasnya, dari yang paling opak hingga yang paling bersi*at radiolusen calcium *os*at, calcium oksalat, magnesium ammonium *os*at, asam urat, anthin. ( Foto BN9I:P
B!:
I-P
atau
B!:
intra$enous
pyelography
ecertion
urography adalah pemeriksaan B!: dengan menggunakan obat kontras yang dimasukan $ia. Pemeriksaan ini menurut homas B and Aames # menggunakan iodine kontras medium. Indikasi pemeriksaan
ini sama dengan pemeriksaan B!: akan tetapi
pemeriksaan
ini memberikan
pemeriksaan
anatomikal
yang
lebih baik. Berbeda dengan pemeriksaan B!: polos, B!: I-P
tidak
dapat dilakukan
pada
semua
orang
karena
pemeriksaan ini hanya boleh dilakukan jika kadar ureum H /0mg,
creatinin
H
2 mg,
telah menjalani ischarge
17
planningpemeriksaan B!: dan skin test terhadap obat kontras. @ontra indikasi dari pemeriksaan ini adalah alergi obat kontras, penurunan *ungsi ginjal, in*eksi saluran kemih akut dan retensi cairan berlebihan. Persiapan yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan ini antara lain makan"makanan rendah sisa yaitu bubur
kecap
dan mengurangi minum
24
jam
sebelum
pemeriksaan, puasa 1 jam sebelum pemeriksaan, dan makan garam inggris 0 gram malam sebelum pemeriksaan. 5etrograde &7elogra& Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang dilakukan jika pemeriksaan menggunakan B!: I-P tidak baik. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui letak, panjang tinggi dan etiologi dari obstruksi yang terjadi. Pemeriksaan ini, tidak boleh dilakukan pada klien dengan in*eksi saluran kemih akut. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kontras melalui kateter ureter ;T S'an Urologi 'can adalah pemeriksaan yang menggunakan kombinasi " 5ay dan komputer sehingga dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas. D 'can melibatkan obat khusus yang disebut dengan medium kontras. Posisi yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah
terlentang. Pemeriksaan
menunjukkan
posisi
batu
dan
ini
dilakukan
kondisi yang
untuk mungkin
diakibatkan oleh keberadaan batu tersebut seperti hidrouretra ataupun hidrone*rosis
Pemeri#saan Ultrasonogra*i
Pemeriksaan U'; merupakan pemeriksaan yang non in$asi$e yang sangat membantu, dapat dipakai untuk melakukan antegrad pielogra*i. ( U'; dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan I-U, yaitu pada keadaan"keadaan < alergi terhadap bahan kontras, *aal ginjal yang menurun, dan pada 3anita yang hamil. Pemeriksaan U'; untuk menilai
18
adanya batu diginjal atau buli"buli, hidrone*rosis, pione*rosis atau pengerutan ginjal.%
2.2.%
(am!aran #linis.<
anda dan gejala penyakit batu saluran kemih ditentukan oleh letaknya
Bat" gin,al 'akit pada sudut D-&, sakit berupa pegal +akibat distensi parenkim o
dan kapsul ginjal, kolik +hiperperistaltik otot polos pada kaliks dan o
o o
pel$is ginjal !ausea, muntah"muntah disertai distensi abdomen disebabkan oleh ilius paralitik. #ematuria makroskopik +("%0), hematuria makroskopi +0). In*eksi, bila terjadi sepsis penderita akan demam, menggigil dan
apatis anda"tanda Biasanya tidak ditemukan kelainan, kadang"kadang dapat ditemukan adanya nyeri tekan, nyeri ketok pada sudut D-&, bila terjadi hidronephrosis dapat teraba adanya massa. •
Bat" Ureter 5asa sakit yang mendadak disebabkan batu yang le3at, rasa sakit o
berupa pegal disudut D-& +distensi parenkhim dan kapsul ginjal atau kolik +hiperperistaltik otot polos, kolik ini menjalar ke perut bagian ba3ah sesuai dengan batu lokasi batu dalam ureter, pada pria rasa sakit sampai ke testis +batu ureter proksimal, pada 3anita rasa sakit terasa sampai $ul$a dan pada pria rasa sakit pada o o
skrotum +batu ureter distal ;ejala traktus digesti*us seperti pada batu ginjal Bila batu sudah menetap di uterer hanya ditemukan rasa pegal pada sudut D-& karena bendungan.
anda"tanda o
Pada saat akut penderita tampak gelisah, kulit basah dan dingin, kadang"kadang terdapat tanda"tanda syok ringan.
19
o
!yeri tekan pada D-&, spasme otot"otot abdomen, testis hipersensiti* +batu ureter proimal, skrotum hipersensiti* +batu ureter distal
•
Bat" B"li!"li o @encing lancar tiba"tiba terhenti terasa sakit yang menjalar ke
penis bila pasien merubah posisi dapat kencing lagi, pada anak" o
anak mereka akan berguling"guling dan menarik"narik penis @alau terjadi in*eksi ditemukan tanda sistitis, kadang"kadang terjadi hematuria
anda"tanda o
&danya nyeri tekan suprasimpisis karena in*eksi atau teraba
o
adanya urin yang banyak retensi. #anya pada batu yang besar dapat diraba secara bimanual Pada pria di atas (0 tahun biasanya ditemukan pembesaran prostat.
o
•
Bat" Uretra o @encing lancar tiba"tiba berhenti disertai rasa sakit yang hebat
+gland penis, batang penis, perineum dan rectum terjadi retensi urin +total atau parsial anda"tanda 5asa sakit pada tempat batu berada < o o o
;lands penis à *ossa na$ikularis Urethra anterior à pars bulbosa maupun pendularis Perineum dan rektum à bulbus urethra pars prostatika +dapat diraba dengan 5
2.2.4
Penatala#sanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada sauran kemih secepatnya harus dikeluarkan. Indikasi untuk melakukan tindakan8terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi, in*eksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi social. %
20
Batu dapat dikeluarkan dengan cara, yaitu < %. 6edikamentosa erapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari ( mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. erapi yang diberikan lebih bersi*at simtomatis, yaitu bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan memberikan diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar 2. E'JG + Extracorporeal Shockwave Lithotripsy &lat E'JG dapat memecah batu ginjal tanpa melalui tindakan in$asi* dan tanpa pembiusan. Batu dipecah menjadi *ragmen"*ragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. idak jarang, pecahan"pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria. . Endourologi indakan endourologi adalah tindakan in$asi* minimal
untuk
mengeluarkan batu, tindakan tersebut terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. &lat tersebut dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit +perkutan. Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidroulik, energi gelombang suara, atau dengan
energi
laser.
Beberapa
tindakan
endourologi
untuk
mengeluarkan batu pada ginjal adalah < a. PNL ( Percutaneous Nephro Litholapaxy ) Kaitu mengeluarkan batu di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises ginjal melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi *ragmen"*ragmen kecil. b. Gitotripsi adalah memecah batu buli"buli atau batu urethra dengan memasukkan alat pemecah batu +litotritor ke dalam buli"buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan e$akuator ellik. 4. Bedah erbuka Pembedahan itu antara lain adalah pielolitotomi atau ne*rolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal. idak jarang pasien harus
21
menjalani tindakan ne*rektomi karena ginjalnya sudah tidak ber*ungsi dan telah terjadi pione*rosis, korteksnya sudah sangat tipis atau mengalami pengkerutan akibat batu yang menimbulkan obstruksi dan in*eksi yang menahun (. Pencegahan berupa menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2" G8hari, &kti$itas harian yang cukup dan iet untuk mengurangi kadar zat"zat komponen pembentuk batu.% 2.2.< Prognosis Prognosis batu pada saluran kemih, dan ginjal khususnya tergantung dari *aktor"*aktor ukuran batu, letak batu, adanya in*eksi serta adanya
obstruksi. 6akin besar ukuran suatu batu, makin jelek
prognosisnya. Getak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah terjadinya in*eksi. 6akin besar kerusakan jaringan dan adanya in*eksi karena *aktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan *ungsi ginjal, sehingga prognosis menjadi jelek. 2.2.8 % 2 4
Kom&li#asi #idrone*rosis Pielone*rosis Uremia ;agal ginjal
2.-
Bat" Uretra
2.-.1
De*inisi
Batu urethra +Urethrolithiasis biasanya berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun ke buli"buli, kemudian masuk ke uretra. Batu urethra merupakan batu primer terbentuknya batu di urethra sangat jarang, kecuali jika terbentuk di dalam di$ertikel urethra. &ngka kejadian batu urethra ini tidak lebih %) dari seluruh batu saluran kemih. % @omposisi batu urethra tidak berbeda dengan batu kandung kemih. ua pertiga batu uretra terletak di uretra posterior dan sisanya di uretra anterior. 4 2.-.2
(am!aran #linis
22
% 6iksi tiba"tiba berhenti hingga retensi urin, yang mungkin sebelumnya didahului dengan nyeri pinggang. Aika batu berasal dari ureter yang turun ke buli"buli dan kemudian ke uretha, biasanya pasien mengeluh nyeri pinggang sebelum mengeluh kesulitan miksi 2 5asa sakit yang hebat pada glans penis atau pada tempat batu berada. Batu yang berada di urethra anterior seringkali dapat diraba oleh pasien berupa benjolan keras di urethra pars bulbosa maupun pendularis, kadang"kadang tampak di meatus urethra eksterna. Batu yang berada pada urethra posterior, nyeri dirasakan di perineum atau rectum. % 2.-.-
Diagnosis !anding
Pada pemeriksaan colok dubur dapat memberikan kesan adanya keganasan prostat, terutama bila terdapat batu yang cukup banyak sehingga teraba seperti carcinoma prostat.
2.-.
Kom&li#asi
@omplikasi batu saluran kemih biasanya obstruksi, in*eksi sekunder, dan iritasi yang berkepanjangan pada urotelium yang dapat menyebabkan tumbuhnya keganasan yang sering berupa karsinoma epidermoid. @husus nya pada uretra dapat terjadi di$ertikulum urethra dan erbentuk *istula yang terletak proksimal dari ureter karena ekstra$asasi kemih bila obstruksi berlangsung lama. 2.-.3
Penatala#sanaan
indakan mengeluarkan batu tergantung posisi, ukuran dan bentuk batu. 'eringkali batu yang ukurannya tidak terlalu besar dapat keluar spontan asalkan tidak ada kelainan atau penyempitan pada urethra. batu
23
kecil diurethra anterior dapat dicoba dikeluarkan dengan melakukan lubrikasi terlebih dahulu dengan memasukkan campuran jelly dan lidokain 2) intraurethra dengan harapan batu dapat keluar spontan . sedangkan batu pada meatus urethra eterna atau *ossa na$ikularis dapat diambil dengan *orsep setelah terlebih dahulu dilakukan pelebaran meatus urethra +meatotomi. Batu yang masih cukup besar dan berada di urethra posterior didorong dahulu hingga masuk ke buli"buli dan selanjutnya dilakukan litotripsi +pemecahan batu. Untuk batu yang besar dan menempel di urethra sehingga sulit berpindah tempat meskipun telah dicoba untuk didorong
ke
proksimal
+dilubrikasi,
mungkin
perlu
dilakukan
uretrolitotomi atau dihancurkan dengan pemecahan batu transurethral.% idak jarang batu urethra yang ukurannya H %cm dapat keluar sendiri dengan bantuan pemasangan kateter urethra selama tiga hari , batu akan terba3a keluar dengan aliran air kemih yang pertama. Batu uretra harus dikeluarkan melalui tindakan urethratomi eksterna. @omplikasi yang dapat terjadi sebagai akibat operasi adalah striktur urethra.2
24
BAB III KESI$PULAN
Batu urethra +Urethrolithiasis biasanya berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun ke buli"buli, kemudian masuk ke urethra. &ngka kejadian batu urethra ini tidak lebih %) dari seluruh batu saluran kemih. 'ecara epidemiologi batu saluran kemih ini paling sering didapatkan pada usia 0 ? (0 tahun dan laki"laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. @omposisi batu urethra tidak berbeda dengan batu kandung kemih. ua pertiga batu urethra terletak di uretra posterior dan sisanya di uretra anterior. @eluhan yang disampaikan pasien ini adalah 6iksi tiba"tiba berhenti hingga retensi urin, yang mungkin sebelumnya didahului dengan nyeri pinggang. 5asa sakit yang hebat pada glans penis atau pada tempat batu berada. Batu yang berada di urethra anterior seringkali dapat diraba oleh pasien berupa benjolan keras di urethra pars bulbosa maupun pendularis, kadang"kadang tampak di meatus urethra eksterna. Batu yang berada pada urethra posterior, nyeri dirasakan di perineum atau rectum. indakan untuk mengeluarkan batu tergantung pada posisi, ukuran dan bentuk batu. 'eringkali batu yang ukurannya tidak terlalu besar dapat keluar spontan. @omplikasi pada batu uretra dapat terjadi di$ertikulum urethra dan erbentuk *istula yang terletak proksimal dari ureter karena ekstra$asasi kemih bila obstruksi berlangsung lama.
DAFTA5 PUSTAKA
25
%. Purnomo BB. 20%%. Hyperplasia prostat. dalam asar"dasr Urologi. Edisi ke" . Aakarta < sagung seto. #al %2("%44. 2. &U& =oundation. +200(. Kiney
Stones.
!etrieve
"rom
www.#rolo$yHealth. or$ . iunduh tanggal 24 =ebruari 20%/. . e3i, dan &nak &gung, ! '. Pro"il %nalisis &atu Saluran Kencin$ 'i nstalasi Laboratorium Klinik !sup San$lah 'enpasar . Aurnal Penyakit alam, -olume 1 !omor 'eptember 2007. 4. #& Indonesia. +200(. Pen$$unaan Extracorporeal Shockwave Lithotripsy paa &atu
Saluran
Kemih.
5etrie$ed
*rom
http<88buk.depkes.go.id.
iunduh tangaal 2( =ebruari 20%/. (. 'jamsuhidayat, 5 dan Jim de Aong. 20%0. &uku %ar lmu &eah. Edisi ke". Aakarta< E;D. #al 1"0. /. 'nell 5'. 200/. Pelvis* &a$ian cavitas pelvis+ prostate. alam < &natomik @linik untuk 6ahasis3a @edokteran. Edisi /. Aakarta< E;D. #al (0"(2. 7. aniella, & dkk. 20%%. Pro"il analsis penyakit batu saluran kemih i epartemen beah urolo$i !S# 'r Sai"ul %nwar ari mei ,-- hin$$a mei ,-//. 5e*rat. 6alang < =@ Uni$ersitas Bra3ijaya 1. 5eksoprodjo, 'oelarto, dkk. %(. Kumpulan Kuliah lmu &eah. Aakarta< Binarupa &ksara, #al %/%"%70 . Putri, Puspa Utami.,-/0 'ischar$e Plannin$ Paa Klien 'en$an #rolithisis Post #reterorenoscopy (#!S) 'i !uan$ %n$$rek 1en$ah Kanan !S#P Persahabatan. Aakarta < Uni$ersitas Indonesia %0. homas B and Aames #. #rolithiasis. Aournal 'urgery +200( 2< 4.