BAB I PENDAHULUAN
1 .1
Latar Belakang Kata alkohol berasal dari bahasa Arab, “al-ku-hul” dan al-‘kuhl’, yang artinya mengacu ada bubuk antimony !bahan celak mata". Webster’s New World Dictionary mende#inisikan alkohol sebagai, “suatu cairan yang tidak ber$arna, mudah mengua, edas atau ta%am, cairan!&'()*(", yang daat daat terba terbakar kar seert seertii bensin bensin,, diguna digunakan kan di indust industry ry dan dan dalam dalam obat, obat, elemen elemen memabukka memabukkan n dari minuman minuman whisk whiskyy, anggur anggur,, bir, bir, dan minuma minuman n keras ber#ermentasi atau sulingan lainnya.1 +ada abad ke-1, alkohol !disebut sirit" kebanyakan digunakan untuk tu%uan kesehatan. +ada a$al abad ke-1, +arlemen /nggris mengesahkan unda undang ng-u -und ndan ang g
untu untuk k
mend mendor oron ong g
eng enggu guna naan an
adi adi- -ad adia ian n
untu untuk k
mendistilasi sirit. 0irit murah melanda asaran dan mencaai uncaknya ada ertengahan abad ke-1. i /nggris, konsumsinya mencaai 1 %uta galon dan alkoholisme berkembang di mana-mana.' i abad ke-12 ter%adi erubahan di dalam sika masyarakat, dan gerakan mengura mengurangi ngi engguna enggunaan an alkohol alkohol memrom memromosik osikan an engguna enggunaan an alkohol alkohol yang yang mode modera rat, t, yang yang akhi akhirn rnya ya men% men%ad adii desa desaka kan n untu untuk k ela elara rang ngan an enggunaan secara secar a total.' Alkohol Alkohol adalah adalah 3at adikti# adikti# yang sering sering disalahg disalahgunak unakan an di masyara masyarakat. kat. Alkohol Alkohol banyak banyak terkandu terkandung ng dalam dalam bentuk bentuk minuman minuman keras keras seerti seerti bir, bir, whisky, rum, vodka, gin, brandy , dan dan wine. wine. 4tanol meruakan senya$a organik akti# dalam alkohol, yaitu senya$a alkohol rimer yang dibentuk dari #ermentasi karbohidrat oleh mikroba atau melalui sintesis dari etilen.5
1
ari sisi de#inisi, minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil etil alko alkoho holl atau atau etan etanol ol !&'( !&'()* )*(" (" yang yang dir diros oses es dari dari baha bahan n hasi hasill ertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara #ermentasi dan destilas destilasii atau #ermenta #ermentasi si tana tana destila destilasi. si. ari ari de#inisi de#inisi ini terliha terlihatt %elas %elas bah$a %enis alkohol yang dii3inkan dalam minuman beralkohol adalah 4tanol. 4tanol. Berdasa Berdasarkan rkan +eratur +eraturan an 6enteri 6enteri +erindu +erindustri strian an 7o. 8196-/nd 8196-/nd99 +4:989' +4:989';1' ;1' tentang tentang +engend +engendalia alian n dan +enga$a +enga$asan san /ndustri /ndustri 6inuman 6inuman Beralkohol, batas maksimum etanol yang dii3inkan adalah ))<. 4tanol daat dikonsumsi karena dieroleh atau diroses dari bahan hasil ertanian melalui #ermentasi gula men%adi etanol yang meruakan salah satu reaksi orga organi nik. k.
=ika =ika
meng menggu guna naka kan n
baha bahan n
baku baku
ati ati9k 9kar arbo bohi hidr drat at,,
see seert rtii
beras9ketan9tae9 beras9ketan9tae 9 singkong, maka ati diubah lebih dahulu %adi gula oleh amilase untuk kemudian diubah men%adi etanol. 0elama diroduksi sesuai kete ketent ntua uan n
&ara &ara +rod +roduk uksi si +anga angan n
*lah *lahan an yang yang Baik Baik,,
memen emenuh uhii
ersyaratan keamanan dan mutu serta tidak melebihi kadar maksimum etanol yang telah ditetakan, maka minuman beralkohol tidak berotensi menimbulkan keracunan.>
Kendati alkohol dalam dosis yang rendah berman#aat bagi tubuh, namun alkohol %uga bersi#at racun.Ada dua %enis alkohol yang bersi#at racun yaitu etil alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. +ada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur akib akibat at eng enggu guna naan anny nya, a, daa daatt meny menyeb ebab abka kan n era erada dang ngan an hati hati !liver chirrhosis", chirrhosis", menye menyebab babkan kan enda endarah rahan an dalam dalam erut erut !maag !maag", ", enyak enyakit it %antung !cardiomyopathy", cardiomyopathy", horm hormon on seks, seks, dan sistem sistem kekeba kekebala lan n tubuh tubuh.. +engaruhnya terhada otak daat secara akut !intoksisasi, delirium" atau kronis !ataxia !ataxia,, elua, koordinasi motorik".)
+ada tahun ';1>, ?(* melaorkan 5,5< enduduk di dunia di atas 1) tahun tahun telah telah mengk mengkons onsum umsi si alkoh alkohol ol dalam dalam 1' bulan bulan terak terakhi hirr. Angka Angka kons konsum umsi si er er kai kaita ta di selu seluru ruh h duni duniaa menc menca aai ai ,' ,' lite literr dan dan teru teruss meningkat. meningkat. +roorsi emakaian alkohol di /ndonesia sendiri mencaai ;,
2
ari sisi de#inisi, minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etil etil alko alkoho holl atau atau etan etanol ol !&'( !&'()* )*(" (" yang yang dir diros oses es dari dari baha bahan n hasi hasill ertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara #ermentasi dan destilas destilasii atau #ermenta #ermentasi si tana tana destila destilasi. si. ari ari de#inisi de#inisi ini terliha terlihatt %elas %elas bah$a %enis alkohol yang dii3inkan dalam minuman beralkohol adalah 4tanol. 4tanol. Berdasa Berdasarkan rkan +eratur +eraturan an 6enteri 6enteri +erindu +erindustri strian an 7o. 8196-/nd 8196-/nd99 +4:989' +4:989';1' ;1' tentang tentang +engend +engendalia alian n dan +enga$a +enga$asan san /ndustri /ndustri 6inuman 6inuman Beralkohol, batas maksimum etanol yang dii3inkan adalah ))<. 4tanol daat dikonsumsi karena dieroleh atau diroses dari bahan hasil ertanian melalui #ermentasi gula men%adi etanol yang meruakan salah satu reaksi orga organi nik. k.
=ika =ika
meng menggu guna naka kan n
baha bahan n
baku baku
ati ati9k 9kar arbo bohi hidr drat at,,
see seert rtii
beras9ketan9tae9 beras9ketan9tae 9 singkong, maka ati diubah lebih dahulu %adi gula oleh amilase untuk kemudian diubah men%adi etanol. 0elama diroduksi sesuai kete ketent ntua uan n
&ara &ara +rod +roduk uksi si +anga angan n
*lah *lahan an yang yang Baik Baik,,
memen emenuh uhii
ersyaratan keamanan dan mutu serta tidak melebihi kadar maksimum etanol yang telah ditetakan, maka minuman beralkohol tidak berotensi menimbulkan keracunan.>
Kendati alkohol dalam dosis yang rendah berman#aat bagi tubuh, namun alkohol %uga bersi#at racun.Ada dua %enis alkohol yang bersi#at racun yaitu etil alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. +ada umumnya, konsumsi alkohol merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur akib akibat at eng enggu guna naan anny nya, a, daa daatt meny menyeb ebab abka kan n era erada dang ngan an hati hati !liver chirrhosis", chirrhosis", menye menyebab babkan kan enda endarah rahan an dalam dalam erut erut !maag !maag", ", enyak enyakit it %antung !cardiomyopathy", cardiomyopathy", horm hormon on seks, seks, dan sistem sistem kekeba kekebala lan n tubuh tubuh.. +engaruhnya terhada otak daat secara akut !intoksisasi, delirium" atau kronis !ataxia !ataxia,, elua, koordinasi motorik".)
+ada tahun ';1>, ?(* melaorkan 5,5< enduduk di dunia di atas 1) tahun tahun telah telah mengk mengkons onsum umsi si alkoh alkohol ol dalam dalam 1' bulan bulan terak terakhi hirr. Angka Angka kons konsum umsi si er er kai kaita ta di selu seluru ruh h duni duniaa menc menca aai ai ,' ,' lite literr dan dan teru teruss meningkat. meningkat. +roorsi emakaian alkohol di /ndonesia sendiri mencaai ;,
2
liter liter er er kait kaita. a. (al (al ini dieng diengar aruhi uhi oleh oleh menin meningka gkatn tnya ya statu statuss sosial sosial ekono ekonomi mi sebagi sebagian an besar besar endu enduduk duk,, mulai mulai muncu munculn lnya ya buday budayaa minum minum alkohol, dan semakin mudahnya akses untuk mendaatkan alkohol secara bebas. +enggunaan alkohol adalah salah satu #aktor risiko kesehatan utama secara global. 0ekitar 0ekitar 5.5 %uta kematian di seluruh dunia ada tahun ';1', atau ).2< dari seluruh kematian, dierkirakan terkait konsumsi alkohol. 0ebagian besar dari kematian kematian terkait enggunaan alkohol disebabkan oleh cedera, kanker, enyakit kardio@askuler, dan sirosis hati.
i Amerika 0erikat, angka kematian enduduk akibat enyakit atau cedera terkait alkohol mencaai 1;;.;;; er tahun. i negara berkembang seerti /ndonesia, enyalahgunaan alkohol meruakan masalah enyalahgunaan obat yang serius. serius. Angka morbidi morbiditas tas akibat akibat enyala enyalahguna hgunaan an alkohol alkohol di /ndonesia mencaai 1,'< ada ria dan ;,;)< ada $anita. +re@alensi enyalahgunaan alkohol di /ndonesia mencaai ;,< ada tahun ';1;, sedangkan re@alensi ketergantungan alkohol sebesar ;,8<. 1 .'
u%uan +enulisan u%uan u%uan enulisan tin%auan ustaka ustaka ini antara lain untuk memenuhi memenuhi tugas dalam dalam Kean Keanite iteraa raan n Klin Klinik ik /lmu /lmu oren orensik sik di :0 Bhaya Bhayangk ngkar araa Kota Kota Bandar Lamung. 0elain itu, tu%uan enulisan ini %uga untuk menambah engetahuan bagi enulis dan bagi orang lain yang y ang membacanya terutama mengenai Alkohol.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Alkohol 2.1.1. Definisi
Alkohol adalah senya$a-senya$a dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam sebuah alkana digantikan oleh sebuah gugus C*(. Ada tiga %enis utama alkohol yakni rimer, sekunder, dan tersier. +erbedaan ketiga %enis alkohol tersebut tergantung bagaimana osisi gugus C*( dalam rantai atomatom karbonnya.8 2.1.2.Pembuaan !inuman Be"alkohol
6inuman beralkohol dibuat dengan cara #ermentasi khamir dari bahan baku yang mengandung ati atau gula tinggi. Bahan baku yang umum diakai adalah bi%i-bi%ian !seerti %agung, beras, gandum dan barley", umbiumbian !seerti kentang dan ubi kayu", buahbuahan !seerti anggur, ael, ear, cherry", tanaman alem !seerti aren, kelaa, si$alan, niah", gula tebu dan gula beet, serta molases. 0ebelum roses #ermentasi, bahan-bahan tersebut diroses terlebih dahulu dengan cara merendamnya samai men%adi kecambah, kemudian direbus dan diroses men%adi bubur dan dimasak kembali.Lamanya roses #ermentasi tergantung keada bahan dan %enis roduk yang akan dihasilkan. +roses emeraman singkat !#ermentasi tidak semurna" yang berlangsung sekitar 1 - ' minggu daat menghasilkan roduk dengan kandungan etanol 5 C <. &ontohnya adalah roduk bir. +roses emeraman yang lebih an%ang !#ermentasi semurna" yang daat mencaai
4
$aktu bulanan bahkan tahunan seerti dalam embuatan $ine daat menghasilkan roduk dengan kandungan etanol sekitar 8C1 <. 8 Kandungan etanol yang dihasilkan dalam #ermentasi minuman beralkohol biasanya berkisar sekitar 1< karena ada umumnya khamir tidak daat hidu ada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 1<. =adi untuk menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan roses distilasi terhada roduk yang dihasilkan melalui roses #ermentasi. Kelomok roduk yang dihasilkan dinamakan distilled be@erages. &ara roduksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar etanol tinggi adalah dengan cara mencamur roduk hasil #ermentasi dengan roduk hasil distilasi. &ontohnya adalah roduk ort $ine dan sherry yang termasuk kelomok #orti#ied $ine. +ada roduk tertentu, untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan, daat dilakukan enambahan bahanbahan tertentu seerti herba, buahbuahan atauun bahan #la@oring. 8 2.1.# $onoh minuman be"alkohol
Bir secara umum terbuat dari barley. Akan tetai daat %uga terbuat dari camuran beberaa %enis bi%i-bi%ian. 6inuman beralkohol yang dibuat dari camuran beberaa %enis bi%i-bi%ian dikenal dengan nama $hisky. =enis-%enis $hisky seerti scotch, rye dan bourbon menun%ukkan %enis bi%i-bi%ian utama yang digunakan dengan tambahan bi%i-bi%an lain !yang aling sering adalah barley dan kadang-kadang oat". ua %enis distilled be@erages yang aling umum adalah @odka dan gin. Dodka daat meruakan hasil distilasi dari hasil #ermentasi berbagai %enis bahan dimana bi%i-bi%ian dan kentang meruakan sumber yang aling umum. Karakteristik @odka yang utama adalah dilakukannya roses distilasi secara tuntas sehingga aroma bahan asal sudah tidak tersisa sama sekali. Ein meruakan hasil distilat seerti @odka yang diberi #la@or dengan cara menambahkan
herba
atauun
%enis-%enis
tumbuhan
lain
khususnya
%unier berries. 7ama gin sendiri berasal dari nama minuman gene@er yang berasal dari Belanda yang berarti %unier.
5
Beberaa %enis minuman dan kandungan alkoholnya F - Beer F 'C< - ry $ine F C 1> < - Dermouth F 1 C '; < - &ocktail $ine F '; C '1 < &ordial F ') C >; < - 0irits F >; C ); <. BEE%
&INE
'(DKA
'E%!(UTH
)IN
6
2.2. Eanol
4til alkohol %uga disebut sebagai etanol meruakan bentuk alkohol yang umum, sering kali disebut alkohol minuman. :umus kimia untuk etanol adalah &(5-&('-*(. :eaksi etanol yang masuk ke dalam tubuh akan segera diabsorbsi di lambung dan usus halus serta terdistribusi dalam cairan tubuh. i dalam hati, etanol akan dimetabolisme oleh en3im alkohol dehidrogenase men%adi asetaldehid yang bersi#at toksik dan karsinogenik. Kemudian oleh en3im asetaldehid dehidrogenase, asetaldehid diubah men%adi
asam
asetat,
yang
melalui
siklus
Krebs
menghasilkan
karbondioksida dan air.
7
Alkohol !etanol" daat ditemukan di tubuh manusia karena tertelan !meminum" atau daat ditemukan akibat akti@itas bakteri asca kematian. Kadar alcohol dalam darah daat ditemukan dalam berbagai unit satuan tergantung lokasi !7egara". i Amerika, standar batas alcohol yakni sebesar 1> gr !18,8> ml" etanol, namun di /nggris standar tersebut sebesar 8,2 gr !1;,;; ml". i berbagai 7egara teraat table-tabel isi alcohol dalam minuman bermerk yang daat digunakan untuk menghitung %umlah alcohol yang diminumm dan $aktu yang dibutuhkan untuk mencerna. oksikologi #orensic banyak menggunakan ?innek’s #ormula yang ertama kali dikenalkan oleh &harles ?innek, seorang toksikologis Amerika untuk menentukan konsentrasi alcohol dalam darah !BA&". imana rumus ?innek’s ormula adalahF2
BA$* +1,-be"a ba/an /alam 0oun/s + eanol,- +konsumsi /alam ons +-3-2,
2.2.1. Efek Klinis Eanol
4tanol meruakan deresan 00+ yang oten, dimana dera%at intoksikasi yang ditimbulkan se%alan dengan %umlah alcohol yang dikonsumsi. Ketika konsentrasi alcohol dalam darah meningkat, hal ertama yang ter%adi yakni erasaan relaks, gembira, kemudian diikuti dengan andangan kabur, kehilangan koordinasi dan kontrol rilaku. Konsumsi alcohol berlebih %uga
8
daat mengakibatkan kehilangan kesadaran. 0elain itu, konsumssi alcohol yang terlalu berlebihan %uga daat mengakibatkan intoksikasi yang beru%ung ada kematian. Kadar alcohol dalam darah melebihi ;,>;< !>;; mg<" daat mengakibatkan letal dose ada seseorang yang bukan eminum, tetai ada eminum alcohol daat menimbulkan e#ek kronik.2
2.#. !eanol
:eaksi metanol yang masuk ke dalam tubuh daat segera terabsorbsi dan terdistribusi ke dalam cairan tubuh. 6etanol dimetabolisme di hati oleh en3im alkohol dehidrogenase membentuk #ormaldehid, lalu oleh en3im aldehid dehidrogenase dimetabolisme membentuk asam #ormat. Baik #ormaldehid mauun asam #ormat, keduanya meruakan senya$a beracun bagi tubuh, terutama asam #ormat yang selain daat menyebabkan asidosis metabolik %uga daat menyebabkan kebutaan ermanen.,11
6etanol dikenal %uga sebagai wood alcohol dimana lethal dosisnya sangat ber@ariasai ada setia orang. Kematian timbul ada 5;-; ml methanol, sedangkan kebutuhan yang daat menimbulkan akibat ter%adi ada emberian dengan %umlah 1) ml. 6etanol berua cairan tidak ber$arna, sedikit bau aromatis, titik didih sekitar ;;-8;; celcius. 6etanol banyak
9
digunakan dibidang kimia sebagai elarut dan industry.11 6etanol daat mengakibatkan keracunan aling banyak karena kecelakaan, misalnya kekeliriuan minum karena disangka minuman keras, emalsuan minuman keras dengan menambahkan methanol ada minuman keras tadi, kadang karena bunuh diri, namun %arang karena embunuhan.11 2.#.1)e4ala Klinis
+ada dosis yang sama dengan etil alcohol !etanol", methanol memberikan e#ek yang lebih hebat dibandingkan dengan etanol, baik si#at deresi terhada 00+ mauun si#at iritasinya. +ertama-tama akan timbul deresi 00+ serta segera korban men%adi lemah disertai dengan using, keala berat, mual, muntah, abdominal pain yang hebat !e#ek iritasi", gangguan englihatan, sesak na#as, sianosis serta collas. Ee%ala-ge%ala ini ter%adi sekitar ;,) %am setelah kercaunan yang selan%utnya mungkin diikuti dengan ge%ala, stuor, coma, delirium, con@ulsi, kulit ucat dan dingin, temerature tubuh menurun, akhirnya korban meninggal.11
Kadang-kadang ge%ala tidak tamak samai ' %am atau lebih setelah keracunan namun tiba-tiba enderita daat meninggal. (al ini terutama disebabkan e#ek deresi 00+, edema cerebri, dan asidosis !akibat dari oksidasi yang lambat dan tidak semurna meranol dalam tubuh men%adi #ermaldehid dan asam semut". Adanya oksidasi tidak semurna dan lambat dari methanol dalam tubuh men%adi #ermaldehid dan asam semut meruakan sebab makin hebat dan makin lamina e#ek toksik methanol. i saming itu, bahan-bahan ini meruakan racun yang bertanggung %a$ab atas gangguan englihatan !optic atrophy" mauun edema cerebri yang timbul ada keracunan methanol, sehingga %elas methanol %auh lebih toksik dariada etanol. Ee%ala gangguan englihatan ter%adi beberaa %am setelah kercaunan atau lebih, mula-mula timbul rasa tidak enak ada englihatan dan atau hotohobia, kemudian diikuti dengan kaburnya englihatan dan bahkan bisa timbul kebutaan sementara atau ermanen.11
10
2.#.2 Te"a0i
a. Bila ter%adi keracunan erenteral erlu dilakukan kumbah lambung. b. Berikan larutan >< natrium bikarbonat untuk mengatasi asidosis dan iritasi lambung c. aat diberikan natrium laktat intra@ena untuk mengatasi asidosis d. Gntuk memerceat eliminasi racun, berikan normal saline9 larutan ringer i@ e. Berikan larutan glukosa hiertonis secara i@ untuk mencegah cerebral congestion #. +emberian magnesium sul#at sebagai laksan g. erai simtomatis lain
11
0ebab kematian segera setelah kercaunan terutama karena aralisa usat ernaasan, organ @iscera mengalami kongesti, terutama otak, aru-aru hieremis dan oedematous, kadang ditemukan kelainan seerti kongesti dan erdarahan kecil atau hanya hieremi mukosa lambung dan usus. +ada emeriksaan histoatologi daat ditemukan degenerasi ganglion sel sara# englihatan dan danglion sel otak besar, erdarahan kecil di medulla oblongata. +ada emeriksaan toksikologi samel didaatkan dari urine, lambung beserta isi, otak, organ-organ @iscera untuk menentukan methanol. Kadar asam semut berlebih dalam urine sangat membantu diagnose keracunan methanol.1'
2.5 !ekanisme abso"bsi
Alkohol diabsorsi dalam %umlah sedikit melalui mukosa mulut dan lambung. 0ebagian besar !;<" diabsorsi di usus halus dan sisanya diabsorsi di kolon. Keceatan absorsi tergantung dari dosis dan konsentrasi alkohol dalam minuman yang diminum, serta @askularisasi, motilitas dan engisian lambung dan usus halus. Bila konsentrasi otimal, alcohol yang diminum dan masuk ke dalam lambung kosong, kadar uncak dalam darah tercaai 5;-2; menit sesudahnya. Alkohol mudah berdi#usi dan distribusinya dalam %aringan sesuai kadar air %aringan tersebut, semakin hidro#il %aringan semakin tinggi kadarnya. Biasanya dalam 1' %am sudah tercaai keseimbangan kadar alkohol dalam darah, usus, dan %aringan lemak. Konsentrasi dalam otak sedikit lebih besar dariada dalam darah.
Kadar alkohol darah kemudian akan menurun dengan keceatan yang sangat ber@ariasi, 1'-'; mg< er %am, biasanya enurunan kadar tersebut diangga rata-rata sebesar 1) mg< setia %am. 0euluh ersen alkohol yang dikonsumsi akan dikeluarkan dalam bentuk utuh melalui urin, keringat dan anas. ari %umlah ini sebagian besar dikeluarkan dalam bentuk urin !2;<".Alkohol menyebabkan resiitasi dan dehidrasi sitolasma sel sehingga bersi#at sebagai astringent. 6akin tinggi kadar
12
alkohol makin besar e#ek tersebut. +ada kulit, alkohol menyebabkan enurunan temeratur akibat enguaan sedangkan ada mukosa, alkohol akan menimbulkan iritasi dan lebih hebat lagi daat mengakibatkan in#lamasi. Alkohol sangat berengaruh ada 00+ dibandingkan ada sistem lain. 4#ek stimulasi alkohol ada 00+ masih dierdebatkan. Alkohol
bersi#at
anastetik
!menekan
00+"
sehingga
kemamuan
berkonsentrasi, daya ingat dan kemamuan mendiskriminasi terganggu dan akhinya hilang.8
Alkohol hanya sedikit berengaruh ada sistem kardio@askular. 7adi mungkin lebih ceat tetai hal ini biasanya disebabkan oleh akti@itas muskular atau stimulasi re#leks. eresi kardio@askular ter%adi ada keracunan akut alkohol yang berat terutama akibat #aktor @asomotor sentral
dan
deresi
erna#asan.
Alkohol
dalam
takaran
sedang
menyebabkan @asodilatasi terutama ada embuluh darah kulit sehingga menimbulkan rasa hangat ada kulit. 0edangkan ada gin%al, alkohol menambah e#ek diuresis.8
2.,. Inoksikasi Alkohol63738 0eseorang dikatakan mengalami intoksikasi alkohol aabila %umlah alkohol yang dikonsumsi melebihi toleransi indi@idu dan menimbulkan gangguan #isik dan mental.akaran alkohol untuk menimbulkan ge%ala keracunan ber@ariasi begantung dari kebiasaan minum dan sensiti#itas genetik erorangan.Gmumnya 5) gram alkohol menyebabkan enurunan kemauan untuk menduga %arak dan keceatan serta menimbulkan euhoria. Alkohol sebanyak 8)-; gram akan menimbulkan ge%ala keracunan akut dan ');-);; gram alkohol daat meruakan takaran #atal. 0ebagai gambaran daat dikemukan di sini kadar alkohol darah dari konsumsi 5) gram alkohol dengan menggunakan rumus sebagai berikutF
13
a H c I I r a H %umlah alkohol yang diminum c H kadar alkohol darah !mg<" H berat badan !kg" r H konstanta !;,;;8" /ntoksikasi alkohol kronik adalah hasil dari konsumsi cairan yang mengandung etanol secara reguler.6eruakan #aktor utama
yang
bertanggung%a$ab terhada ketergantungan alkohol dan erilaku adikti#. +roses biokimia dan neurologi ada 00+, yang menandakan a$al ketergantungan alkohol, berkaitan dengan intensitas dari metabolisme etanol dan mono amin. +roduk dari metabolisme alkohol yang lebih toksik adelah asetaldehid./ni enting karena asetaldehid daat berinterkasi dengan monoamin dan bisa men%adi %alur dalam sintesis doamin sendogen dan oleh karena itu memengaruhi akti@itas neurotransmiter monoaminergik di otak. 2.6. Tan/a )e4ala Inoksikasi Alkohol6.7.8
+enggunaan alkohol ada seseorang yang tidak ketergantungan alkohol, tidak minum obat dan dalam kondisi %asmani yang sehat, alkohol mengurangi risiko untuk menderita enyakit %antung koroner.Bila alkohol diminum dalam %umlah yang layak, erubahan-erubahan atologik yang mungkin ter%adi masih bersi#at
[email protected], bila alkohol disalahgunakan, daat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan #isik seerti yang sudah disebutkan sebelumnya, termasuk gangguan ada susunan sara# usat, serta menimbulkan ketergantungan #isik dengan segala akibatnya.ada emakaian alkohol yang lama, teratur, dan dalam %umlah banyak, daat timbul ketergantungan, baik #isik mauun sikis. oleransi yang ter%adi disebabkan meningkatkannya akti@itas 64*0 !toleransi #armakodinamik" dan toleransi beha@ioral.+ada emakaian
14
alkohol yang berlebihan daat ter%adi intoksi#ikasi alkohol dengan ge%ala muka merah, gangguan koordinasi motorik, %alannya tak stabil, bicara cadel, elo", nistagmus,
erubahan
ada alam erasaan,
mudah
tersinggung, banyak bicara, dan gangguan dalam memusatkan erhatian. +ada beberaa orang daat di%umai intoksikasi idiosinkratik alkohol, yaitu timbul ge%ala intoksikasi $alauun ia hanya minum alkohol dalam %umlah yang ada kebanyakan orang tidak akan menimbulkan intoksikasi. +ada kadar yang rendah !1;-'; mg<" sudah menimbulkan gangguan berua enurunan keteramilan tangan dan erubahan tulisan tangan. +ada kadar 5;->; mg< telah timbul enyemitan laangan andang, dan enurunan keta%aman englihatan. 0edangkan ada kadar J ; mg< telah ter%adi gangguan englihatan tiga demensi dan gangguan endengaran, selain itu tamak ula gangguan ada kehiduan sikis, yaitu enurunan kemamuan memusatkan erhatian, konsentrasi, asosiasi dan analisa. Keteramilan mengemudi mulai menurun ada kadar alkohol darah 5;-); mg< dan lebih %elas lagi ada kadar 1); mg<. alkohol dengan kadar dalam darah ';; mg< menimbulkan ge%ala banyak bicara, re#leks menurun. /nkoordinasi otot-otot kecil, kadang-kadang nistagmus dan sering terdaat elebaran embuluh darah kulit. alam kadar ');-5;; mg < menimbulkan ge%ala englihatan kabur, tidak daat mengenali $arna, kon%ungti@a merah, dilatasi uil !%arang konstriksi, diloia, sukar memusatkan andangan9englihatan dan nistagmus. Bila kadar dalam darah dan otak semakin meningkat akan timbul embicaraan kacau, tremor tangan dan bibir, keteramilan menurun, inkoordinasi otot dan tonus otot muka menghilang. alam kadar >;;-);; mg< akti#itas motorik hilang sama sekali., timbul stuor atau koma, ernaasan erlahan dan dangkal, suhu tubuh menurun. Beberaa ge%ala dan tanda yang men%adi kriteria diagnosis dan gambaran klinis dari enyalahgunaan alkohol.
15
a. Ketidakmamuan untuk memutuskan atau berhenti minum alkohol b. Gsaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan minum yang berlebihan dengan tidak minum minuman keras, atau membatasi minum ada $aktu tertentu c. +esta minuman keras !teta keracunan sean%ang hari atau minimal ' hari" d. 6enkonsumi lima takaran minuman keras e. +eriode lua ingatan untuk eristi$a yang ter%adi selama terintokasi #. erus minum $alauun ada gangguan #isik yang telah diketahui akibat enggunaan alkohol yang berlebihan g. 6inum alkohol yang bukan minuman seerti bahan bakar h. Eangguan dalah #ungsi sosial dan eker%aannya akibat enggunaan alkohol. Beberaa ge%ala /ntoksikasi alkohol a. Baru sa%a menggunakan alkohol b. +erilaku sikologis yang bermakna secara klinis, contoh erilaku seksual atau agresi# yang tidak teta c. raa tanda yang berkembang selama enggunaan alkohol d. Bicara cadel e. /nkoordinasi #. Eaya ber%alan tidak manta g. 7istagmus h. Eangguan atensi atau daya ingat i. 0tuor atau koma %. Beberaa ge%ala e#ek balik alkohol
16
a. 6ual dan muntah b. Agitasi dan cemas c. 0akit keala, gemetar atau ke%ang d. Eangguan halusinasi baik suara mauun englihatan e. 7adi &eat atau tekanan darah tinggi #. 6eningkatnya temerature tubuh g. +enurunan kesadaran 2.9. Kelainan Pa/a (":an63738
Alkohol menyebabkan resiitasi dan dehidrasi sitolasma sel sehingga bersi#at sebagai astringen. 6akin tinggi kadar alkohol makin besar e#ek tersebut. +ada kulit alkohol menyebabkan enurunan temeratur akibat enguaan, sedangkan ada mukosa, alkohol akan menyebabkan iritasi dan in#lamasi. a. Susunan sa"af 0usa
Alkohol sangat berengaruh ada 00+ dibandingkan ada sistem-sistem lain. 4#ek stimulasi alkohol terhada 00+ masih dierdebatkan mungkin stimulasi tersebut timbul akibat akti@itas berbagai bagian otak yang tidak terkendalikan karena bebas dari hambatan seagai akibat enekanan mekanisme control enghambat. Alkohol bersi#at anastetik !menekan 00+", sehingga kemamuan berkonsentrasi, daya ingat, dan kemamuan mendiskriminasi terganggu dan akhirnya hilang.
b. Sisem ka"/io;askule"
17
Alkohol hanya sedikit berengaruh ada sistem kardio@askuler. eresi kardio@askuler ter%adi ada keracunan akut alkohol yang berat, terutama akibat #actor @asomotor sentral dan deresi ernaasan. Alkohol dalam takaran sedang menyebabkan @asodilatasi terutama embuluh darah kulit, sehingga menimbulkan rasa hangat ada kulit. <. )in4al
6inum alkohol secara akut meningkatkan ekskresi amonium melalui gin%al.Alkohol sendiri tidak menimbulkan erubahan ada keseimbangan asam dan basa. +asien yang mengalami gangguan dalam asidi#ikasi gin%al akan cenderung mengalami koma heatikum. /ni disebabkan karena meningkatnya embentukan amonia dalam gin%al dan meningkatnya amonia ke dalam embuluh darah balik.Asidosis tubulus renalis ter%adi karena kekurangan #os#at, 3at utih telur atau karena sirosis heatis.Alkohol menyebabkan ter%adinya hier@entilasi sehingga bisa ter%adi alkalosis resiratorik.4mesis ada utus alkohol daat menyebabkan ter%adinya alkalosis metabolik dan hiokalemia.Alkohol daat menyebabkan ter%adinya diuresis. +engaruh alkohol ada manusia antara lain mengubah reson hiotalamus terhada erubahan osmolalitas lasma. alam keadaan normal, bila osmolalitas lasma meningkat maka hormon antidiuretik dalam lasma meningkat ula sehingga mengurangi roduksi urine. Kadar alkohol yang meningkat secara akut akan memerbanyak urine, sedangkan ada $aktu utus alkohol akan beker%a engaruh antidiuretik. +ada enyalahgunaan alkohol yang kronis di mana ter%adi kerusakan ada hear daat ter%adi retensi air karena tingginya A( !Anti iuretik (ormon" sehingga ter%adi keracunan air. /. Pank"eas
+enyalahgunaan alkohol baik secara akut mauun kronis daat menimbulkan erubahan-erubahan ada struktur dan #ungsi ankreas, yaitu erubahan ada
membran
sel,
meningkatkan
#luiditasnya
dan
mengubah
ermeabilitasnya terhada ion, asam amino, dan senya$a lain yang enting
18
untuk metabolisme sel. 6elalui mekanisme neurohumoral, alkohol mengubah sekresi kelen%ar eksokrin ankreas. Alkohol daat menyebabkan nekrosis akut, edema akut, ankreatitis akut, kronik mauun asimtomatik, mungkin melaui akti@asi 3imogen yang tidak memadai.
e. Salu"an $e"na
Alkohol secara akut memengaruhi motilitas eso#agus, memerburuk re#luks eso#agus
sehingga
meruakan
daat
redisosisi
ter%adi
neumonia
ter%adinya
sindroma
karena Barrett
asirasi.Alkohol dan
kanker
eso#agus.0e%auh ini tidak ada bukti bah$a alkohol memengaruhi sekresi asam lambung, tetai alkohol %elas merusak selaut lendir lambung sehingga daat menimbulkan gastritis dan endarahan lambung.idak ada bukti bah$a alkohol menyebabkan ulkus etikum.Alkohol secara akut mauun kronis mengubah mor#ologi dan stuktur intraseluler makanan dengan akibat ter%adinya kondisi kurang gi3i.+erubahan intraseluler itu %uga daat menyebabkan diare. Alkohol memunyai kaitan dengan insidensi kanker sean%ang saluran encernaan.
f. (o
19
6ioatia alkoholika akut adalah suatu sindroma nekrosis otot secara tiba-tiba ada
seorang
yang
secara
terus-menerus
minum
alkohol
!binges
drinking".itandai dengan adanya rasa nyeri ada otot, mioglobinuria, dan meningkatnya serum kreatin kinase.6ioatia alkoholika kronis ditandai dengan adanya kelemahan otot-otot roksimal dan atro#i otot-otot. 6ioatia alkoholika ini mungkin disebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, yaitu turunya kadar kalium, turunnya kadar #os#at dalam darah, serta adanya de#isiensi magnesium. :. Da"ah
Alkohol secara langsung merusak sumsum tulang, terutama rekursor eritrosit dan rekursor leukosit, sehingga menimbulkan anemia dan leukoenia.+ada emakaian alkohol yang kronis, anemia disebabkan kurang gi3i dan anemia hemolitika yang ter%adi karena kerusakan ada hear.Alkohol %uga secara langsung
menghambat
embentukan
trombosit
serta
memengaruhi
#ungsinya sehingga memeran%ang $aktu endarahan.(al ini dierhebat aabila ada de#isiensi asam #olat dan slenomegalia. +ada emakaian alkohol yang kronis, de#isiensi @itamin K dan #aktor koagulasi ter%adi sebagai akibat sirosis heatis, bukan semata-mata karena alkohol itu sendiri. h. Kelen4a" En/ok"in
4#ek alkohol terhada kelen%ar endokrin yang aling %elas ialah ter%adinya hiogonadisme ada ria. Alkohol melalui engaruhnya ada testes dan hiotalamus mengurangi roduksi testeron.eminisasi ada emakai alkohol kronis disebabkan hiogonadisme tersebut di atas dan %uga karena terganggunya #ungsi hear akibat alkohol, yaitu terganggunya kemamuan untuk memecah hormon estrogen.+ada beberaa eminum alkohol kronis daat di%umai ge%ala miri sindroma &ushing. (al tersebut kemungkinan disebabkan e#ek stimulasi alkohol terhada sekresi cortisol ada $aktu intoksikasi mauun $aktu utus alkohol, yang beker%a melaui A&( atau langsung ada kelen%ar adrenalis.Aksis hio#isis aling kurang mendaat engaruh dari alkohol.etai, ada enyakit hear karena alkohol, kon@ersi
20
> ke 5 menurun, sedangkan kon@ersi 5 ke > meningkat.hyroid binding rotein %uga berkurang.Kedua hal tersebut di atas menyebabkan erubahan ada emeriksaan darah tetai secara klinis tidak samai menimbulkan hiotiroidisme.(ormon ertumbuhan dan rolaktin ruanya %uga diengaruhi oleh alkohol tetai data mengenai hal ini belum banyak.
i. Sisem Imunias
Kemungkinan menderita enyakit in#eksi ada eminum alkohol bertambah besar karena beberaa #aktor, antara lainF 1. erhalangnya daya tahan mekanik terutama ada sistem erna#asan. 6enurunnya kesadaran, terganggunya enutuan glotis, dan berkurangnya gerakan erna#asan karena sirosis heatitis ada eminum alkohol yang kronis meruakan #aktor redisosisi ter%adinya neumonia. '. 6enurunnya daya tahan tubuh karena #aktor makanan. 5. aya tahan tubuh, terganggunya roduksi imunoglobulin, dan berkurangnya sintesa komlemen &. di saming menurunkan imunitas humoral, emakaian alkohol dalam %umlah banyak dan lama %uga menurunkan imunitas seluler karena ter%adinya leukoenia, menimbulkan cacat ada kemotaksis, menghambat mobilitas daya ikat leukosit olimor#onuklear, menghambat mitogenesis sel , menghambat ker%a makro#ag al@eoler sehingga ulmonary clearance terganggu.
21
2.7. Peme"iksaan Ke/oke"an =o"ensik Pa/a Ke"a
+ada orang hidu, bau alkohol yang keluar dari udara erna#asan meruakan etun%uk a$al yang harus dibuktikan dengan emeriksaan kadar alkohol darah, baik melalui emeriksaan udara erna#asan, urine, mauun darah @ena. Kelainan yang ditemukan seerti ada tanda-tanda as#iksia. 0eluruh organ menun%ukkan tanda bendungan dengan darah yang lebih terdilusi dan ber$arna merah gela. 6ukosa lambung menun%ukkan tanda bendungan kemerahan, dan tanda in#lamasi. iagnosis asti harus ditegakkan dengan emeriksaan kuantitati# kadar alkohol darah atau daat ula digunakan emeriksaan kadar alkohol udara eksirasi dan urine. +ada korban meninggal daat dilakukan ula emeriksaan kadar alkohol dalam otak, hati atau organ lain seerti cairan serebrosinal yang memiliki kadar air yang tinggi. +emeriksaan hati tidak direkomendasikan karena hati sangat mudah diin@asi oleh mikroorganisme dan daat menyediakan glikogen, bahan yang daat digunakan untuk #ermentasi dalam embuatan etanol.1' +enentuan kadar alkohol semikuantitati# dengan menggunakan mikrodi#usi !con$ay" adalah sebagai berikutF1' 1. Letakan ' ml reagen anti ke dalam ruang tengah. :eagen anti dibuat dengan melarutkan 5,8; mg kalium dikronat kedalam 1); ml air. Kemudian tambahkan '; ml asam sul#at dan terus diaduk. 4ncerkan dengan );; ml auades. '. 0ebarkan 1 ml darah atau urine yang akan dieriksa dalam ruang sebelah luar dan masukkan 1 ml kalium karbonat %enuh dalam ruang sebelah luar ada sisi berla$anan. 5. utu sel mikrodi#usi, goyangkan dengan hati-hati suaya darah9urine bercamur dengan larutan kalium karbonat. >. Biarkan ter%adi di#usi selama 1 %am ada temeratur ruang. Kemudian angkat tutu dan amati erubahan $arna ada reagen anti. ). ?arna kuning kenari menun%ukkan hasil negati#. +erubahan $arna kuning kehi%auan menun%ukkan kadar etanol sekitar; mg< sedangkan $arna hi%au kekuningan sekitar 5;; mg<.
22
2.7.1. Peme"iksaan Lua" Peme"iksaan /i em0a ke4a/ian
+erlu dilakukan untuk membantu enentuan enyebab kematian dan menentukan cara kematian. 6engumulkan keterangan sebanyak mungkin
tentang saat kematian. 6engumulkan barang bukti. +emeriksaan luar.
Se:e"a. +emeriksa harus segera berada di saming mayat dan harus menekan
dada mayat dan menentukan aakah ada suatu bau yang tidak biasa keluar dari lubang hidung dan mulut. Bau. ari bau yang tercium daat dieroleh etun%uk racun yang kiranya
ditelan oleh korban. 0egera setelah emeriksa berada di saming mayat ia harus menekan dada mayat untuk menentukan aakah ada suatu bau yang tidak bisa keluar dari lubang-lubang hidung dan mulut. +ada orang hidu, bau alkohol yang keluar dari udara ernaasan meruakan etun%uk a$al. Pakaian. +ada akaian daat ditemukkan bercak-bercak yang disebabkan
tercecernya racun yang ditelan atau oleh muntahan. Kaku ma>a. +ada keracunan alkohol didaatkan kaku mayat dan
embusukan lebuih lambat ter%adi. 6ayat enderita bisa bertahan lama. Kon4un:i;a. +ada keracunan alkohol akut didaatkan kongesti ada
kon%ungti@a sangat %elas.15
2.7.2. Peme"iksaan Pos?mo"em
/denti#ikasi alcohol ada keadaan ost-mortem lebih sulit, en3im bakterial !terutama alcohol dehidrogenase dan acetildehid dehidrogenase" beker%a ada tubuh seseorang yang telah mati. Elikogen atau laktat diubah men%adi iru@at kemudian men%adi etanol. otal alcohol !etanol" yang diroduksi tergantung dari %umlah glikogen ada cada@er. +roduksi etanol
23
ost-mortem berbeda-beda dalam tia %aringan, hal tersebut bergantung dari kadar glikogen tia %aringan. aktor lain yang %uga memengaruhi rodiksi etanol ost-mortem yakni hiertermia, contohnya ada asien sesis, suhu yang tinggi akan memerceat roduksi alcohol. +enentuan alcohol yang terdeteksi terbentuk sebelum atau sesudah mati meruakan hal yang cuku mudah untuk dilakukan. &ara termudah yakni dengan membandingkan Ethanol Content of rine !GA&" dimana tidak mengandung karbohidrat !kecuali ada orang dengan diabetes" dan @itreus humor yang mengandung sangat sedikit karbohidrat dengan kadar alcohol dalam darat !BA&, !lood "lcohol Concentrations". Bila erbandingan kadar GA&FBA& kurang dari 1F', secara umum daat digunakan untuk mengkon#irmasi bah$a konsentrasi etanol meningkat setelah mati. Bila rasio lebih dari 1F5 mengindikasikan bah$a cada@er telah melalui rosees absorbsi. Bila rasio %auh melebihi 1F5 mengindikasikan konsumsi alcohol dalam %angka $aktu lama sebelum asien meninggal.
2.7.#. Peme"iksaan Dalam =o"ensik 123 1# Pembe/ahan Jena@ah
0egera setelah rongga dada dan erut dibuka, tentukan aakah terdaat bau yang tidak biasa !bau racun". Bila ada emeriksaan luar tidak tercium bau racun maka sebaiknya rongga tengkorak dibuka terlebih dahulu, agar bau @icera erut tidak menyelubungi bau tersebut, terutama bila dicurigai adalah sianida. Bau sianida, alkohol, kloro#orm, dan eter akan tercium aling kuat ada rongga tengkorak. +erhatikan $arna darah. Bila ter%adi keracunan yang ceat menimbuilkan kematian, misalnya sianida, alkohol, kloro#orm maka darah dalam %antung dan embuluh darah besar teta cair dan tidak terdaat bekuan darah. +ada keracunan alkohol akut, akan ditemukan ada emeriksaan dalam tandatanda sebagai berikutF
24
Bau alkohol berua bau asetat yang bisa tercium dari isi lambung dan
organ tubuh lainnya. inding lambung hieremis, ber$arna merah dan isi lambung ber$arna
coklat. *rgan tubuh lainnya mengalami kongesti. 4dema otak sangat %elas terlihat dari %arak antara girus otak yang semakin semit dan elebaran embuluh darah otak dan selaut otak, degenerasi bengkak keruh ada bagian arenkim organ dan in#lamasi mukosa saluran cerna.
0edangkan ada keracunan alkohol kronik akan ditemukan tanda-tanda ostmortem, yaituF
6ukosa lambung tamak menun%ukkan hieremi dan hiertro#i. (ati dan ginn%al mengalami kongesti. +ada hati terdaat in#iltrasi lemak
dan rebuhan sirosis. =antung membesar dan menun%ukkan adanya in#iltrasi lemak.
Kelainan yang ditemukan ada korban mati tidak selalu khas. 6ungkin ditemukan ge%ala-ge%ala yang sesuai dengan as#iksia, dimana seluruh organ menun%ukan tanda embendungan, darah lebih encer, dan ber$arna gela. +ada mukosa lambung menun%ukkan tanda erbendungan, kemerahan, dan tanda in#lamasi, tetai kadang-kadang tidak ada kelainan. 2.7.5. Peme"iksaan Penun4an: 15
Gntuk mengukur kadar alkohol yang dikonsumsi seseorang terdaat beberaa cara diantaranya adalah dengan mengukur kadar alkohol dalam darah dengan metode sederhana con$ay. +ada emeriksaan con$ay ini dibutuhkan darah dari embuluh darah @ena eri#er !kubiti atau #emoralis".0elain emeriksaan con$ay diatas, %uga terdaat metode lain yaitu dengan tes tiu alkohol. +ada tes ini dibutuhkan alat yang daat mendeteksi kadar alkohol melalui udara na#as seseorang. 0aat ini terdaat berbagai alat yang sering digunakan olisi untuk mengukur kadar alkohol engguna %alan raya. 6asing-masing alat memiliki sensiti#itas masingmasing dalam mendeteksi kadar alkohol dalam udara na#as seseorang.
25
Bagian tubuh yang dierlukan untuk emeriksaan kimiaF
arah +aru-aru *tak
+ada bahan yang diambil tidak boleh ditambahkan 3at enga$et dan emeriksaan dilakukan sesegera mungkin. S0esimen Unuk Analisis Alkohol 1#
alam beberaa %am setelah kematian, darah ada sistem embuluh darah membeku dan secara sontan bekuan darah tersebut mengalami lisis. Lisis tersebut kemudian diakai untuk menentukan samel yang akan diambil untuk otosiF seluruhnya mencair atau sebagian sa%a mencair.0erum dan lasma mengandung 1;-1)< air lebih banyak dariada %umlah sel darah.Karena etanol terdistribusi dalam darah dalam orsi cairan maka diharakan konsentrasinya dalam lasma 1;-1)< lebih tinggi dari ada konsentrasi seluruh sel darah. Kandungan cairan ada darah ostmortal akan menurun dan arena etanol terdistribusi dalam #ase cairan ada tubuh, hal ini akan menyebabkan BA& menurun. Konsentrasi etanol ada cairan @itreus biasanya 1< lebih tinggi dariada etanol dalam darah dan kadar etanol urine lebih tinggi 5;< atau lebih dibandingkan konsentrasi ada darah. Bahan-bahan yang erlu diambil untuk emeriksaan toksikologi adalah darah, otak, gin%al, hati, dan urine.alam urin daat ditemukan metil alkohol dan asam #orniat samai 1' hari setelah keracunan.
a# !lood alcohol concentration $!"C% Kadar toksik etanol darah berdasarkan laoran kasus kematian manusia dan ekserimen ada he$an adalah );; hingga )); mg9dL. ?alauun demikian, enin%auan dari kasus nyata menyatakan kadar '); mg9dL berotensi mematikan. ari enin%auan 25 kematian akibat keracunan akut alkohol, rata-rata BA& @ena #emoralis saat otosi adalah 5; mg9dL.Kadar toksik etanol darah yang sering diakai sebagai acuan !di
26
atas >;; atau >); mg9dL" hanya daat berlaku ada kematian tana komlikasi selain akibat intoksikasi alkohol ada eminum yang kurang berengalaman.0uatu bentuk enyimangan seksual yang melibatkan enema dengan kandungan alkohol !kle3momania" terbukti #atal dengan BA& >;; mg9dL yang ditemukan ada otosi.Kematian yang berkaitan dengan alkohol berhubungan dengan as#iksia daat menun%ukkan BA& yang
lebih
rendah
dibandingkan
keracunan
alkohol
tana
komlikasi.Karena itu enting untuk memeroleh dokumentasi yang akurat mengenai osisi tubuh ketika ditemukan dan bukti aaun yang menun%ukkan asirasi @omitus di K+, karena regurgitasi asi# isi lambung dan kontaminasi saluran na#as daat ter%adi ostmortem saat emindahan %ena3ah ke kamar mayat.ari banyak kematian dengan keterlibatan #aktor as#iksia, alkohol dalam urine %uga dierkirakan lebih tinggi dariada alkohol darah, mengindikasikan mekanisme kematian adalaah koma yang disebabkan tingginya BA& dan diikuti gangguan sistem erna#asan dan anoksia. alam kematian seerti itu, BA& yang diobser@asi ada otosi tidak selalu sama dengan enyebab kematian, mengingat metabolime yang ter%adi hingga $aktu kematian. aktor-#aktor diagnostik dari as#iksia ostural yang tak disenga%a adalah osisi tubuh yang menghambat erna#asan, seerti #leksi leher abnormal atau limitasi gerakan dada, bersamaan dengan bukti yang menun%ukkan osisi tersebut tidak disenga%a atau kecelakaan dan en%elasan ter%adinya intoksikasi alkohol yang menyebabkan korban tidak daat mengubah osisi dan tak adanya en%elasan lain mengenai kematian tersebut. /ntoksikasi alkohol akut meruakan #aktor resiko utama dalam model kematian seerti ini, terbukti dalam '' dari 5; kasus dalam sebuah enelitian.Konsentrasi
etanol
menandakan intoksikasi
darah
kimia$i
otosi
yang
tinggi,
ada saat kematian,
meskiun tak
selalu
menandakan adanya mani#estasi klinis nyata berua mabuk seerti ada eminum alkohol kronis.+eminum berat daat meningkatkan toleransi terhada alkohol ke tingkat daat diertahankannya konsentrasi etanol darah yang sangat tinggi, bahkan dalam rentang toksik, dalam tubuh
27
mereka.oleransi seerti itu ada eminum kronis terutama meruakan hasil dari adatasi neuronal. Ketagihan ada etanol, seerti yang terlihat dengan adanya ge%ala dan tanda withdrawal ada saat berenti minum alkohol, daat menandakan adanya roses adatasi. oleransi terhada konsentrasi etanol darah yang tinggi seerti yang terdaat ada alkoholik kronis menyulitkan interretasi tingginya konsentrasi etanol darah yang didaat ada otosi terhada orang seerti itu. i lain ihak, kadar etanol yang tidak mematikan daat bermakna dalam
beberaa tie kematian.
4tanol memiliki
engaruh yang
berkebalikan terhada regulasi anas tubuh dan bergantung ada erubahan temeratur regulasi anas tubuh dan bergantung ada erubahan temeratur, daat menyebabkan hiotermia atau hiertermia. alam kematian yang berkaitan dengan keracunan alkohol akut, rata-rata BA& 18; mg9dL ada kematian yang tidak berhubungan dengan hiotermia berla$anan dengan BA& yang %auh lebih tinggi yaitu 5; mg9dL ada kematian yang tidak berhubungan dengan hiotermia. Konsumsi
alkohol
memerceat
kehilangan
anas
tubuh
dengan
merangsang dilatasi embuluh darah eri#er dan relaksasi otot, karena itu menghambat mekanisme menggigil yang menghasilkan anas.Kehilangan anas lebih %auh di#asilitasi dengan e#ek terhada erilaku sebagai konsekuensi erasaan hangat dan nyaman, dan deresi sistem sara# usat.is#ungsi komleks cerebral akibat alkohol %uga menyebabkan sindroma kematian mendadak, yang berkaitan dengan alkohol, dan trauma kranio-#asial.alam sindroma ini dari %ena3ah ditemukan truma #asial tetai yanng tidak mematikan bersamaan dengan BA& yang tinggi tetai nonlethal . Adanya obat bersamaan dengan etanol lebih menyulitkan interretasi dari konsentrasi yang diukur ada otosi./n@estigasi interaksi obat alkohol sangatlah komleks karena interaksi diengaruhi oleh $aktu administrasi alkohol dengan obat dan dosis-dosis sesi#iknya.0elain dioksidasi oleh A(, etanol %kuga dimetabolisme men%adi acetildehid oleh en3im mikrosomal, sitokrom +>);'41.4n3im ini %uga yang terlibat dalam
28
metabolisme substansi endogen dan eksogen, termasuk obat therapeutic, dengan hasilnya mekanisme interaksi obat-alkohol yang melibatkan inhibisi atauun induksi en3im tersebut. 0etelah menenggak alkohol dalam dosis tinggi secara akut, molekul etanol berkometisi dengan obat lain untuk detoksi#ikasi. i lain ihak, konsumsi kronis se%umlah besar alkohol menyebabkan induksi sistem en3im sehingga alkoholik mendaatkan tambahan kaasitas untuk metabolisme obat. isul#iram !tetraethylthiuram disulfide atau antabuse" menghambat AL(
dan
ketergantungan
digunakan alkohol,
untuk
terai
meskiun
a@ersi
e#ekti@itas
untuk
engobatan
klinisnya
masih
dierdebatkan. 0aat seseorang meminum obat tersebut, kemudian menenggak alkohol, maka akan menghasilkan ge%ala-ge%ala yang tidak menyenangkan sebagai hasil dari akumulasi toksik asetaldehida. Kematian dilaorkan setelah mencaai BA& rendah dan dengan konsentrasi asetaldehida dalam darah antara 1' dan >1 mg9dL.Konsentrasi etanol darah ositi# sekitar satu setengah dari semua kematian tidak $a%ar sehingga screening rutin untuk etanol dari kematian seerti itu sangat dian%urkan.Gntuk kematian yang alami atau $a%ar, hasil ositi# dari screening tidak terlalu bermakna, kecuali ada ri$ayat alkoholisme kronis atau ingesti alkohol dalam %angka $aktu dekat.0amel darah otosi %angan ernah diambil dari hear, aorta, atau embuluh darah besar lainnya di dada atau abdomen atau dari genangan darah kantung ericardial, ka@itas, leura, atau ka@itas abdominal.Aabila sesimen tersebut meruakan satusatunya yang tersedia, maka diharuskan untuk dinyatakan dengan %elas dan dimasukkan dalam ingterretasi hasil analisa.0amel darah otosi rutin yang aling antas untuk analisa etanol atauun analisa obat, adalah yang diambil dari @ena #emoralis atau @ena iliaka eksternus menggunakan %arum atau syringe setelah roksimal embuluh darah diikat. 0amel dari @itreus humor dan urine, aabila tersedia, sebaiknya %uga diambil. /nterretasi dari enemuan dalam hasil analisa dari sesimen-sesimen tersebut harus, aabila
dierlukan,
dimasukkan
dalam
enemuan
otosi,
dan
ertimbangan sebab kematian. alam usaha untuk menginterretasi kadar
29
alkohol dalam sebuah samel darah yang diisolasi tana tambahan in#ormasi meruakan sebuah bencana medikolegal. Berikut adalah rumus menghitung Blood Alcohol &oncentrationF BA& H !1);9 body $eight" !
9);" !>" !;.;')" H ;. I ;.; I > I ;.;') H ;.;<. b# &itreous 'umor "lcohol Concentration $&'"C% Analisa cairan @itreus berguna untuk mendukung bukti yang ditemukan ada emeriksaan
BA& dan membantu membedakkan intoksikasi
antemortal dan sintesis alkohol ostmortal.+emeriksaan cairan @itreus %uga meruakan cairan serosa, %ernih dan gamang dianalisis.0ecara anatomi, letaknya terisolasi sehingga terlindungi dari bakteri embusukkan. =ika dimasukkan dalam ersamaan liniear, maka BA& H 5.;5 ;.)' D(A&.arah mengandung lebih sedikit air dariada @itreus yang 2-22< adalh air, %adi rasio BA&F D(A& akan kurang dari satu. =ika rasionya lebih dari satu, menandakan kematian ter%adi sebelum adanya di#usi.aat diasumsikan bah$a etanol daat berdi#usi ke dan dari cairan @itreus ostmortal. 0ubstansi kimia ada cairan embusukan daat berdi#usi ke @itreus humor setelah tubuh mengalami embusukan. 7amun hamir semua cairan embusukan tidak mengandung etil alkohol, melainkan metanol.+erbandingan konsentrasi etanol ada 5 %ena3ah sebelum dan sesudah mengalami embusukan memberi hasil tidak adanya erubahan signi#ikan ada konsentrasi etanol ada @itreus humor. c# rinary alcohol concentration $"C%( Grin ada ureter memiliki konsentrasi alkohol kurang lebih 1.5 kali lebih tinggi dariada darah.Grin yang biasanya diambil adalah urin ada kandung kemih, namun tidak diketahui rentang $aktu dari urinasi terakhir dan kematian.*leh karena itu, GA& tidak mencerminkan BA& ada $aktu kematian.erdaat beberaa enelitian yang memeriksa tentang rasio antara BA& dan GA& kandung kemih ada otosi.0alah satu enelitian menyatakan rasio GA&9BA& adalah 1.'F 1 dengan rentang ;.'''..adaenelitian lainnya, rasio GA&9BA& adalah 1.'F1 dengan rentang ;.''-'.;8. %ika dimasukkan dalam ersamaan linear, maka BA&H -).
30
;.11 GA&.Ketika ada saat otosi didaatkan samel darah dan urin, rasio
GA&9BA&
daat
men%adi
nilai
interretati#,
dengaan
menggambarkan indikasi status absorsi dan eliminasi alkohol.:asio kurang dari satu atau tidak lebih dari 1.' menggambarkan adanya eningkatan BA&, meskiun tidak berarti.=ika rasionya 1.5, hal ini menggambarkan bah$a telah mele$ati #ase ost-absorbsi ada saat kematian. +ada enelitian memeriksan rasio GA&9BA& ada ' kasus kematian akibat intoksikasi akut alkohol adalah 1.1, sementara ada >8 kasus kematian akibat enggunaan kronik alkohol adalah 1.5;. (al ini menandakan kelomok yang meninggal secara khusus ter%adi sebelum absorbsi dan distribusi selesai ter%adi ada kasus intoksikasi akut alkohol.Gntuk mengetahui aakah sebelum meninggal, daat dilakukan engambilan samel lambung. 0ecara tidak umum, tingginya kadar GA&9BA& menggambarkan akumulasi urin dalam $aktu yang cuku lama dan rasio yang ekstrim dikenali ada kasus kematian yang ter%adi beberaa lama setelah intoksikasi akut alkohol. +ada kasus kematian traumatik, GA& daat membantu menegakkan eran alkohol dalam kasus tersebut. 4tanol urin sebanyak ';; mg9dL, mungkin kadar alkohol ada darah daat negati#. d# )aliva "lcohol Concentration $)"C% es alkohol air liur !sali@a" daat ter%amin kualitasnya dengan melakukan emeriksaan yang terkontrol, dengan menggunakan 0ali@a Alcohol 4thanol &ontrol.es sali@a daat digunakan dalam dalam %angka $aktu 1;'> %am setelah mengkonsumsi alkohol.es ini daat mendeteksi konsentrasi alkohol dalam darah sekitar ;.;'<. e# :esidu Alkohol di Lambung i#usi etanol ost-mortem dari lambung ke dalam kantong ericardiaM dan rongga leura kiri sangat signi#ikan dan daat mengkontaminasi samel darah yang mele$ati daerah tersebut. Konsentrasi tertinggi ditemukan ada cairan erikardial yang daat meningkatkan kadar alkohol terhada darah yang mele$ati darah ini. Lima uluh dari 1;< alkohol masuk dalam
31
eso#agus, setelah ligasi dari hubungan gastro-eso#agus menghasilkan konsentrasi etanol yang sama ada darah aorta setelah enyulingan lambung. (al ini memberi kesan bah$a re#luks gastroeso#ageal dan di#usi dari eso#agus meruakan salah satu mekanisme dari eningkatan kadar etanol dalam darah. Alkohol dalam material lambung berdi#usi dari saluran na#as ke dalam darah.0e%umlah kecil etanol trakea dari cada@er daat diabsorbsi dalam darah di %antung dan %uga ter%adi di#usi langsung dari trakea ke dalam aorta dan @ena ca@a suerior. #. +emeriksaan alkohol melalui lambung Ketika dikonsumsi, oiat, kokain, gan%a dan am#etamin dimetabolisme di tubuh dan emecahan dari roduk masuk secara ermanen ke dalam akar rambut. +erbedaan antara kebanyakan metabolit obat dan metabolit alkohol adalah bagaimana cara masuknya ke dalam rambut. atty Acid 4thyl 4thers !A44" masuk ke dalam rambut melalui keratinosit.er%adi embentukkan ethanol ada kelen%ar sebasea dan men%adi erantara bagi A44 sehingga te%adi akumulasi dari A44 ada roksimal rambut.
N ;,' ;,'1 C ;,52 ;,>; C ;,82 ;,; C ;,22 O1.;
/ndikasi le@el A44 di rambut Bukan eminum Bukan samai eminum sedang +eminum 0edang samai eminum berat +eminum berat abel '. /ndikasi le@el A44 di rambut1;
g. +emeriksaan alkohol ada na#as +emeriksaan erna#asan bergantung ada F 1. Konsentrasi dari alkohol yang berasal dari mulut '. Lama alkohol yang teta ada di mulut 5. ?aktu yang berlalu se%ak alkohol didalam mulut 4kserimen menun%ukkan bah$a dalam '; menit residu alkohol dalam mulut daat hilang.Analisa na#as alkohol berdasarkan #akta bah$a ter%adi di#usi antara alkohol di sirkulasi darah dan udara di aru-aru sesuai dengan hukum (enry “ berat %enis dari setia gas yang larut dalam @olume cairan tertentu berbanding lurus dengan tekanan ua yang mendesak di
32
atas cairan. +roorsi ini berbeda tegantung ada suhu, tekanan dan @olume tertentu”. (al ini berkaitan dengan adanya euilibrium dari konsentrasi di udara dan di cairan, dengan menggunakan rumusF Konsentrasi alkohol dalam udara
K !konstanta"
Konsentrasi alkohol dalam udara
0uhu yang digunakkan untuk emeriksaan na#as alkohol ini sekitar 5>Pc. :asio antara %umlah udara dalam aru-aru dan alkohol dalam darah arteri adalah '1;;F1, yang artinya '1;; ml udara diaru-aru H 1ml d. 11 2.8. As0ek !e/ikole:al
Ketentuan yang mengatur tentang en%ual, enyedia, dan gangguan yang disebabkan oleh orang mabuk diatur dalamF 1 KUHP enan: Ke4ahaan Te"ha/a0 Kesusilaan Pasal #--
iancam dengan idana en%ara aling lama satu tahun atau denda aling banyak emat ribu lima ratus ruiahF Ayat 1. Barang siaa dengan senga%a men%ual atau memberikan minuman yang memabukkan keada seseorang yang telah kelihatan mabukM +erdagangan $anita dan erdagangan anak laki-laki yang belum de$asa, diancam dengan idana en%ara aling lama enam tahun.
KUHP enan: Pelan::a"an Kesusilaan Pasal ,#6
Ayat 1F Barang siaa terang dalam keadaan mabuk berada di %alan umum, diancam dengan idana denda aling banyak dua ratus dua uluh lima ruiah.
33
KUHP Pasal ,#7
Ayat 1F +en%ual atau $akilnya yang men%ual minuman keras yang dalam men%alankan eker%aan memberikan atau men%ual minuman keras atau arak keada seorang anak di ba$ah umur enam belas tahun, diancam dengan idana kurungan aling lama tiga minggu atau idana denda aling tinggi emat ribu lima ratus ruiah.
KUHP Pasal ,#8
Ayat 1F Barang siaa ada kesematan diadakan esta keramaian untuk umum atau ertun%ukkan rakyat atau diselenggarakan arak-arakan untuk umum, menyediakan secara cuma-cuma minuman keras atau arak dan atau men%an%ikan sebagai hadiah, diancam dengan idana kurungan aling lama dua belas hari atau idana denda aling tinggi tiga ratus tu%uh uluh lima ruiah. 0edangkan se%ak tahun ';1) diberlalukan eraturan elarangan en%ualan alkohol di engecer, toko-toko kecil atauun minimarket, dimana hal itu diatur dalam +eraturan 6enteri +erdagangan 7o 91) yang meruakan re@isi dari +ermendag tahun ';1>. Dalam Pasal # a>a 1 Pe"au"an P"esi/en %e0ublik In/onesia No.95 Tahun 2-1# tentang +engendalian dan +enga$asan 6inuman Beralkohol
diatur bah$a minuman beralkohol yang berasal dari roduksi dalam negeri atau asal imor dikelomokkan dalam golongan sebagai berikutF2 a. 6inuman Beralkohol golongan A adalah minuman yang mengandung etil alkohiol atau etanol !&'()*(" dengan kadar hanya samai )< b. 6inuman Beralkohol golongan B adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol !&'()*(" dengan kadar lebih dari )< samai dengan ';< c. 6inuman Beralkohol golongan & adalah minuman yang mengandung etil alkohol atau etanol !&'(')*(" dengan kadar lebih dari ';< samai dengan ))<
34
6inuman beralkohol hanya daat dierdagangkan oleh elaku usaha yang telah
memiliki
i3in
memerdagangkan
alkohol
sesuai
dengan
enggolongannya dalam +asal 5 ayat 1 +erres 8>9';15 dari menteri yang menyelenggarakan urusan emerintahan di bidang erdagangan +asal > ayat > +erres 8>9';15 Berikut adalah beberaa ketentuan dalam en%ualan minuman beralkoholF 1. 6inuman beralkohol golongan A, golongan B, dan golongan & hanya daat di%ual di !+asal 8 ayat 1 +erres 8>9';15" a. (otel, bar, dan restoran yang memenuhi ersyaratan sesuai eraturan erundang-undangan di bidang keari$isataan b. oko bebas bea c. emat tertentu selain huru# a dan b yang ditetakan Buati9?alikota dan Eubernur untuk aerah Khusus /bukota =akarta dengan ketentuan temat tersebut tidak berdekatan dengan temat eribadatan, lembaga eribadatan, dan rumah sakit. '. 6inuman beralkohol golongan A %uga daat di%ual di toko engecer dalam bentuk kemasan 5. +en%ualan 6inuman Beralkohol dilakukan terisah dengan barang barang lainnya.
35
BAB III KESI!PULAN
1. 6etanol dan etanol sama sama menekan system sara# usat, dimana methanol dalam %umlah yang sama dengan etanol memiliki e#ek toksik yang lebih besar dibandingkan etanol. +emeriksaan ost mortem berua emeriksaan urine sangat membantu untuk menetukan aakah kadar alcohol !etanol" tinggi sebelum atau sesudah kematian. +ada emeriksaan urine %uga daat menentukan keracunan methanol bila dalam urine ditemukan asam semut. '. Keadaan
intoksikasi
dikonsumsi
melebihi
alkohol
adalah ketika %umlah alkohol
toleransi
indi@idu
terhada
alkohol
yang dan
menyebabkan tingkah laku atau keadaan #isik yang abnormal dengan kata lain terdaat gangguan mental dan kemamuan #isik dari seseorang. 5. +enyebab asti kematian akibat enggunaan alkohol secara kronis sulit ditemukan ada emeriksaan dalam. +emeriksaan luar daat dimulai dari menilai bau yang keluar dari lubang hidung dan rongga mulut, lebam mayat, erubahan $arna kulit, kuku, rambut, dan sklera. +ada orang hidu, bau alkohol yang keluar dari udara ernaasan meruakan etun%uk a$al. +etun%uk ini harus dibuktikan dengan emeriksaan kadar alkohol darah, baik melalui emeriksaan udara ernaasan atau urin, mauun langsung dari darah @ena. >. +ada asek medikolegal ada beberaa asal yang mengatur ketentuanketentuan tentang en%ualan alkohol, %uga enyediaan alkohol di temat umum. 0eerti +asal 5;;, +asal )5, +asal )5 dan +asal )52. +ada tahun ';1) diberlakukan +ermendag yang meruakan embaharuan dari +ermendag tahun ';1>, dimana ada tahun ';1) diberlakukan larangan
36
en%ualan alkohol golongan A di engecer,toko-toko kecil atauun minimarket yang sebelumnya dierbolehkan ada tahun sebelumnya. 0elain dariada +ermendag, samai saat ini masih sedang digodok :ancangan Gndang-Gndang Anti 6inuman Keras. DA=TA% PUSTAKA
1. (artati 7ur$i%aya, dan Qullies /ka$ati, !ahaya "lkohol, dan cara mencegah kecanduannya, !=akartaF + 4leI 6edia Komutindo" ';;2 '. Rayasan Gntuk unia Bebas 7arkoba. ';1. )e*arah )ingkat "lkohol . iakses
ada
15
Agustus
';18,
dari
httF99$$$.duniabebasnarkoba.org9drug#acts9alcohol9a-short-history.html 5. orland, ?. ';;. +amus +edokteran Dorland . =akartaF 4E& >. Badan +*6 :/. ';1>. enilik -egulasi inuman !eralkohol di .ndonesia. =akarta F /007. Dol 1). 7o. 5 6ei-=uni ';1> ). Aliah B. +ur$akania (asan. ';;. /engantar /sikologi +esehatan .slam . =akarta F :a%a$ali +ers . ?orld (ealth *rgani3ation. ';1>. 0lobal )tatus -eport on "lcohol and 'ealth 1234. Eene@a, 0$it3erland 8. Budiyanto A, ?idiatmaka ?, 0udiono 0, ?inardi , 6un’im A, 0idhi, dkk # .lmu +edokteran 5orensik . =akarta F Bagian Kedokteran orensik akultas Kedokteran Gni@ersitas /ndonesia M 1228 . +ratama D 7. /erilaku rema*a pengguna minuman keras# Departemen promosi kesehatan dan ilmu perilaku, K6 Gni@ersitas Airlangga ';15.h.1>)- 2. Anggraini,
D,et
all. +eracunan
"lkohol .
0emarangF
Gni@ersitas
ionegoro ';;2. 1;. =ames =+, =oners :, Karch 0B, 6anlo@e =. )impson’s 5orensic edicine 15th edition. London. ';11 11. (ariadi A, (oediyanto. .lmu +edokteran 5orensik dan edikolegal . 0urabayaF eartemen /lmu Kedokteran orensik dan 6edikolegal akultas Kedokteran Gni@ersitas Airlangga. ';1; 1'. Budiyanto A, ?idiatmaka ?, 0udiono 0, ?inardhi , 6un’im A, 0idhi, et al. .lmu +edokteran 5orensik . 1228. =akartaF bagian kedokteran #orensik #akultas kedokteran uni@ersitas indonesia.
37