3
3
Daftar Isi
Cover 1
Daftar Isi 2
SUB BAB I : Menggunakan Protokol OSPF
Mengenal OSPF 3
Metric dan Konvergensi OSPF 6
Neighbor dan Adjacencies 8
Area Pada OSPF 13
SUB BAB II : Implemetasi Single Area OSPF
Konfigurasi Dasar OSPF dalam Area Tunggal 14
Konfigurasi Otentifikasi OSPF 15
Tuning Parameter OSPF 16
Memverifikasi Operasi OSPF 19
SUB BAB III : Menggunakan Protokol Routing Ganda
Mengonfigurasi dan Menyebarkan Default Route 22
Mengonfigurasi OSPF Summarization 25
Permasalahan dan Batasan Pada OSPF 27
Penerapan Konfigurasi OSPF 30
Ringkasan 38
Test Akhir 40
Pertanyaan 45
SUB BAB I
Menggunakan Protokol OSPF
Mengenal Protokol OSPF
Link State Protocol merupakan protocol routing yang cocok untuk diterapkan dalam Sebuah jaringan perusahaan dan ISP. Hal ini dikarenakan protocol Link-state mendukung desain hirakis dan jaringan berskala besar. Distance Vector protocol bukanlah pilihan yang tepat untuk jaringan yang besar dan kompleks.
Open Shortest Path First (OSPF) adalah salah satu contoh dari protocol routing link-state. OSPF merupakan protocol routing open standard yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk mendukung lalu lintas IP.
OSPF adalah protokol gateway interior classless (IGP). Protokol ini membagi sebuah jaringan menjadi beberapa bagian yang berbeda, yang disebut sebagai area. Pembagian ini memungkinkan skalabilitas yang lebih besar. Bekerja dengan beberapa area memungkinkan administrator jaringan untuk selektif dalam mengaktifkan rute summarization dan untuk mengisolasi masalah routing dalam satu daerah.
Protokol routing link-state seperti OSPF tidak terlalu sering mengirim update tabel routing secara periodik. Namun sebaliknya, setelah jaringan konvergen, protokol link-state mengirim update hanya ketika terdapat perubahan topologi pada jaringan, misalnya ketika terdapat jalur yang down. OSPF hanya akan melakukan full update setiap 30 menit.
Gambar dibawah ini menunjukkan salah satu perbedaan utama antara protocol routing Distance Vector dan Link-State. Protokol Distance Vector akan melakukan update tabel routing secara periodik dalam waktu tertentu. Sementara Protokol Link-State hanya akan melakukan update apabila terjadi perubahan topologi.
Protokol link-state seperti OSPF dapat bekerja dengan baik dalam sebuah jaringan hirarkis yang mana tentunya konvergensi yang cepat sangatlah penting.
Dibandingkan dengan protokol distance vector, protokol link-state:
Membutuhkan perencanaan jaringan yang lebih kompleks dan konfigurasi
Membutuhkan resource yang lebih besar pada Router
Membutuhkan lebih banyak memori untuk menyimpan multiple tabel
Membutuhkan Daya yang lebih besar pda CPU untuk perhitungan routing yang kompleks
Namun berbagai kebutuhan ekstra tersebut bukanlah masalah yang besar saat ini.
Router RIP tidak mendapatkan rincian jaringan secara keseluruhan ketika mereka menerima update dari router tetangganya. Router OSPF menyediakan peta jaringan yang lengkap dari sudut pandang mereka sendiri (Router tersebut). Peta ini memungkinkan router untuk menentukan jalur alternatif bebas-loop ketika dalam jaringan terdapat jalur yang down.
OSPF tidak akan mensummarize batas jaringan utama secara otomatis. Selain itu, implementasi OSPF pada Cisco menggunakan bandwidth untuk menentukan cost of a link. Metode ini digunakan oleh OSPF untuk menentukan jalur terbaik. Jalur dengan bandwidth yang lebih tinggi akan menjadi prioritas utama.
Router lebih mengutamakan metode kalkulasi bandwith daripada metode hop count untuk menentukan jalur terpendek. Administrative distance OSPF adalah 110, lebih rendah dari RIP, karena kepercayaan, atau akurasi, dari metrik.
Kedua gambar berikut ini menunjukkan perbedaan antara Protokol RIP dan Protokol EIGRP. Router RIP menentukan jalur terbaik berdasarkan Hop Count, sehingga ketika Client H1 ingin mengirim pesan menuju Client H2 router akan meneruskan paket melalui router R2. Namun Apabila router yang digunakan menggunakan protocol OSPF seperti gambar kedua maka paket akan diteruskan melalui Router 3 kemudian menuju router 2 dikarenakan bandwidth yang lebih besar pada jalur tersebut.
Perbedaan pasti antara RIP dan OSPF baik dalam fitur yang ditawarkan, kebutuhan sumber daya, fungsi, dan sebagainya dapat dilihat pada tabel berikut ini
Keterangan
RIP
OSPF
Mengirim tabel routing secara periodik ke tetangganya
Cocok untuk jaringan hirakis yang lebih besar
Cocok untuk jaringan yang lebih kecil
Menyediakan konvergensi yang cepat
Menghasilkan peta jaringan
Menggunakan Hop Count metric
Sangat mudah dikonfigurasi
Membutuhkan resource tambahan pada router
Menggunakan link cost metric
Metric dan Konvergensi Pada OSPF
OSPF menentukan cost metric pada suatu jalur berdasarkan bandwidth atau kecepatan pada jalur tersebut. Metric untuk menuju suatu jaringan adalah hasil penjumlahan dari semua link cost sepanjang jalur yang ditempuh. Apabila ada lebih dari satu jalur, maka jalur dengan biaya yang paling murah akan menjadi jalur utama dan ditempatkan pada tabel routing.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung biaya dari link OSPF adalah:
Biaya = 100.000.000 / bandwidth link dalam bps
Bandwidth dikonfigurasi pada interface memberikan nilai bandwidth untuk persamaan. Untuk melihat bandwidht pada suatu interface menggunakan perintah show interface.
Persamaan ini akan menimbulkan masalah dengan link kecepatan 100 Mbps atau lebih besar, seperti Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet. Terlepas dari perbedaan kecepatan antara dua link, mereka berdua menghitung ke nilai 1, karena itu akan diperlakukan sama meskipun mereka sangat berbeda. Untuk mengkompensasi hal ini, mengkonfigurasi nilai biaya antarmuka secara manual dengan perintah biaya ip ospf.
Tabel berikut ini menunjukan bandwith pada setiap jenis interface
Router OSPF dalam single area mengirim pesan informasi tentang status link mereka dengan tetangga mereka. Pesan tersebut disebut Link State Advertisements (LSAs).
Pertama router OSPF menerima LSAs menggambarkan semua link dalam area, menggunakan algoritma SPF yang juga disebut Algoritma Dijkstra, untuk menghasilkan pohon topologi, atau peta jaringan. Setiap router menjalankan algoritma mengidentifikasi dirinya sebagai akar pohon SPF sendiri. Mulai dari akar, pohon SPF mengidentifikasi jalur terpendek ke setiap tujuan dan total biaya setiap jalur.
OSPF link-state atau topologi database yang menyimpan informasi pohon SPF. Router menginstal jalur terpendek ke setiap jaringan dalam tabel routing.
Konvergensi terjadi ketika semua router :
Menerima informasi tentang setiap destination pada jaringan
Memproses informasi ini dengan algoritma SPF
Memperbarui tabel routing mereka
Gambar dibawah ini merupakan contoh bagaimana OSPF bekerja. Client H1 ingin mengirim pesan ke client H2. Maka untuk menentukan jalur terbaik OSPF akan mengkalkulasi biaya tiap jalur. Dan dari beberapa jalur yang bisa dilewati jalur R1-R3-R4-R5 adalah jalur dengan biaya termurah sehingga dipilih untuk melewatkan paket tersebut.
OSPF Neighbors dan Adjacencies
Pada OSPF, update link-state akan dikirim ketika ada perubahan pada jaringan. OSPF router membangun sebuah hubungan dengan tetangganya, atau adjacencies. Adjacency merupakan bentuk lanjutan dari neighborship antara router yang bersedia untuk bertukar informasi routing. Ketika router memulai sebuah adjacency dengan tetangga, pertukaran update link-state dimulai. Router mencapai keadaan penuh dari kedekatan ketika mereka telah disinkronkan dilihat pada database link-state mereka.
Router melalui beberapa tahapan perubahan sebelum adjacency sepenuhnya dengan tetangganya :
init
2-Way
Exstart
Exchange
Loading
Full
Protokol OSPF Hello digunakan untuk membangun dan memelihara adjacencies. Protokol halo mengirimkan paket halo yang sangat kecil untuk langsung terhubung OSPF router pada alamat multicast 224.0.0.5. Paket dikirim setiap 10 detik pada Ethernet dan broadcast link dan setiap 30 detik untuk link non-broadcast. Pengaturan router juga termasuk dalam paket hello. Pengaturan meliputi interval halo, dead interval, dan jenis jaringan, serta jenis otentikasi dan data otentikasi jika dikonfigurasi. Untuk setiap dua router untuk membentuk kedekatan, semua pengaturan harus sesuai. Router mencatat adjacencies tetangga ditemukan di sebuah basis data adjacencies OSPF.
State
Definisi
Init
Router menerima initial paket Halo dari tetangganya. Ketika router menerima paket hello dari tetangga, router mendaftarkan ID router pengirim pada paket halonya sendiri dan mengirimkan sebagai acknowledgement.
2-Way
komunikasi dua arah dapat dilakukan pada srouter yang telah melihat paket halo satu sama lain. Pernyataan ini dicapai ketika router menerima paket Halo kemudian melihat IDnya sendiri dalam paket Halo. Pada keadaan ini, router memutuskan apakah akan menjadi sepenuhnya adjacency dengan tetangga ini.
Exstart
Router membangun hubungan master-slave dan memilih nomor urut awal untuk pembentukan adjacency. Antara dua router, router dengan router ID lebih tinggi menjadi master dan mulai pertukaran.
Exchange
Router OSPF bertukar Paket Database Descriptor (DBD) yang berisi link-state advertisement (LSAs) header saja. DBD menjelaskan seluruh isi dari database link-state. Setiap paket DBD memiliki nomor urut yang hanya dapat ditingkatkan oleh master.
Loading
Berdasarkan informasi yang diberikan oleh DBDs, router mengirimkan paket permintaan link-state untuk informasi yang lebih spesifik. Tetangga menyediakan informasi link-state yang diminta dalam paket pembaruan link-state.
Full
Semua router dan jaringan LSA dipertukarkan dan database router sepenuhnya disinkronkan.
Full adalah keadaan normal untuk router OSPF. Jika router terjebak di state lain, ini merupakan indikasi dari masalah seperti pengaturan yang tidak serasi. Pengecualian untuk 2-way state. Dalam lingkungan broadcast, router hanya akan full dengan Designated router (DR) dan Backu (BDR). Semua tep Designated Router (BDR). Tetangga lainnya akan dilihat di 2-way state.
Tujuan dari DR dan BDR adalah untuk mengurangi jumlah update yang dikirim, traffic yang tidak perlu, dan pengolahan overhead pada semua router. Hal ini dilakukan dengan mewajibkan semua router menerima update dari satu-satunya DR. Pada segmen jaringan broadcast hanya ada satu DR dan BDR. Semua router lainnya harus memiliki koneksi ke DR dan BDR. Ketika link gagal, router dengan informasi tentang link mengirimkan informasi ke DR, menggunakan multicast address 224.0.0.6. DR bertanggung jawab mendistribusikan perubahan ke semua router OSPF lainnya, melalui 224.0.0.5. Selain mengurangi jumlah update yang dikirim melalui jaringan, proses ini juga memastikan semua router menerima informasi yang sama pada saat yang sama dari satu sumber.
BDR memastikan bahwa tidak ada satu titik kegagalan. Seperti DR, BDR menerima update dari 224.0.0.6 yang dikirim ke DR. Jika DR gagal, BDR segera mengambil alih posisi DR, dan BDR baru akan terpilih. Setiap router yang tidak terpilih sebagai DR atau BDR dikenal sebagai DROther.
Gambar
Keterangan
R1 membentuk adjacencies dengan DR dan BDR saja. R1 mengirim semua informasinya kepada DR dan BDR dengan menggunakan LSAs
DR akan meneruskan LSAs yang berisi informasi dari R1 ke semua router lainnya
Informasi tersebut akan diterima oleh semua router
Dalam jaringan lokal, router dengan router ID tertinggi akan menjadi DR dan tertinggi kedua terpilih sebagai BDR.
ID router adalah alamat IP yang ditentukan oleh:
Nilai dikonfigurasi dengan perintah router-id
Jika tidak ada nilai yang diatur dengan perintah router-id, alamat IP dikonfigurasi tertinggi pada setiap antarmuka loopback
Jika tidak ada antarmuka loopback dikonfigurasi, alamat IP tertinggi pada setiap antarmuka fisik aktif
ID router dapat dilihat dengan menggunakan perintah menunjukkan berikut:
show ip protocols, show ip ospf, atau show ip ospf interface
Dalam beberapa kasus, administrator mungkin ingin router khusus untuk menjadi DR dan BDR. Administrator dapat memaksa pemilihan DR dan BDR dengan mengkonfigurasi prioritas menggunakan perintah konfigurasi interface: ip OSPF [priority numbers]
Secara default, OSPF router memiliki nilai prioritas 1. Jika nilai prioritas berubah pada router, prioritas tertinggi akan menjadi DR, terlepas dari ID router tertinggi. Nilai tertinggi yang dapat diatur untuk prioritas router adalah 255. Nilai 0 berarti bahwa router tidak memenuhi syarat untuk menjadi DR atau BDR.
Tidak semua jenis link memerlukan DR dan BDR. Tipe link diidentifikasi oleh OSPF sebagai berikut :
Jaringan Broadcast
Ethernet
Jaringan Point-to-point (PPP)
serial
T1 / E1
Jaringan Non-Broadcast Multi-Access (NBMA)
Frame Relay
ATM
Pada jaringan Broadcast multi-access seperti Ethernet, jumlah hubungan dengan tetangga dapat menjadi lebih besar, dan oleh karenanya perlu adanya sebuah DR.
Pada jaringan point-to-point, pembentukan full adjacencies tidak menjadi masalah karena hanya ada dua router pada satu jalur. Pemilihan DR tidak diperlukan.
Pada jaringan NBMA, OSPF dapat berjalan dalam dua mode:
Simulated broadcast environment :
Administrator dapat menentukan jenis jaringan sebagai broadcast dan jaringan mensimulasikan model broadcast dengan memilih sebuah DR dan BDR. Dalam lingkungan ini, administrator disarankan untuk memilih DR dan BDR dengan mengkonfigurasi prioritas router. Hal ini memastikan bahwa DR dan BDR memiliki konektivitas penuh untuk semua router tetangga lainnya. Router tetangga juga didefinisikan secara statis menggunakan perintah neighbor dalam mode konfigurasi OSPF.
Lingkungan point-to-multipoint :
Dalam lingkungan ini, setiap jaringan non-broadcast diperlakukan sebagai kumpulan titik-to-point dan pada jaringan ini DR tidak dipilih. Lingkungan ini juga mensyaratkan router tetangga didefinisikan secara statis.
Tabel dibawah ini menjelaskan secara lebih jelas bagaimana ilustrasi dari masing-masing topologi.
Ilustrasi Topologi
Jenis Topologi
Broadcast Multi-Access
Point-to-point
Non-Broadcat Multi-Access
Area pada OSPF
Semua jaringan OSPF dimulai dengan Area 0, yang juga disebut backbone area. Sebagai jaringan diperluas, area lain dapat dibuat berdekatan dengan area 0. Area lain ini dapat ditandai dengan nomor apapun dari 1 hingga 65.535.
OSPF memiliki desain hirarkis dua lapisan. Area 0, juga sering disebut dengan area backbone, ada di bagian tertinggi dan semua area lainnya berada pada tingkat berikutnya. Semua area non-backbone harus terhubung ke area 0. Kelompok area ini membentuk Autonomous System OSPF (AS).
Pengoperasian OSPF dalam area berbeda antara area backbone dan area biasa. Summarization biasanya terjadi antar area. Hal ini mempersingkat ukuran tabel routing pada backbone tersebut. Summarization juga mengisolasi perubahan dan ketidak stabilan atau flapping link ke area spesifik di domain routing. Bila menggunakan summarization, ketika ada perubahan topologi, hanya router di daerah yang terkena yang menerima LSE dan menjalankan algoritma SPF.
Sebuah router yang menghubungkan area ke area backbone disebut Area Border Router (ABR). Router yang menghubungkan sebuah area ke protokol yang berbeda seperti EIGRP atau meredistribusi rute statis ke area OSPF disebut Autonomous System Border Router (ASBR).
SUB BAB II
Implementasi Single Area OSPF
konfigurasi dasar OSPF dalam area tunggal
Konfigurasi OSPF tidak terlalu sulit, hanya memerlukan dua langkah.
langkah 1 : mengaktifkan OSPF
router (config) # router ospf
proses-id dapat dipilih nomor dari 1 sampai 65535.
langkah 2 : memasukkan network yang terhubung langsung
router (config-router) # network area
perintah network adalah untuk mengidentifikasi interface, dengan memasukkan alamat network serta wildmask.
id-area digunakan untuk mengidentifikasi area ospf, jika single-area, area selalu berisi 0.
pada saat konfigurasi, OSPF memerlukan wildcard-mask.
untuk menentukannya adalah dengan cara mengurangkan semua angka desimal(255.255.255.255) dengan angka desimal subnet-mask jaringan tujuan.
Sebagai contoh, subnet mask dari /24 adalah 255.255.255.0.
Maka:
semua 255s mask: 255.255.255.255
Subnet mask: -255.255.255.0
Wildcard mask: 0 . 0 . 0 .255
konfigurasi Otentikasi OSPF
Seorang hacker pada jaringan bisa menggunakan perangkat lunak untuk melihat dan membaca update routing dan melihat informasi jaringan. Karena seperti halnya protokol routing lain, OSPF bertukar informasi menggunakan paket pesan
Untuk menghilangkan masalah ini, dibutuhkan konfigurasi otentikasi OSPF antara router. Ketika otentikasi diaktifkan di suatu area, router hanya akan berbagi informasi jika informasi otentikasi cocok. Yaitu bisa dengan memberikan password.Namun hal ini masih belum aman, karena mudah untuk melihat password yang berupa teks biasa.
Sebuah metode yang lebih aman dari otentikasi Pesan Digest 5 (MD5). Ini membutuhkan password dan ID password pada setiap router. Router menggunakan algoritma yang memproses key, paket OSPF, dan ID keyuntuk dienkripsi. Setiap paket OSPF termasuk nomor akan terenkripsi.
Tuning Parameter OSPF
Selain melakukan konfigurasi dasar OSPF, administrator perlu untuk sering memodifikasi parameter OSPF tertentu. Contohnya adalah ketika administrator jaringan perlu menentukan router menjadi DR dan BDR. Menetapkan prioritas interface atau router ID dari router tertentu.
Router akan memilih DR berdasarkan nilai tertinggi dari setiap parameter berikut :
Interfaces priority: Prioritas interfaces diatur dengan perintah priority.
Router ID: ID router diatur dengan perintah router-id configuration.
Highest loopback address : Loopback interfaces dengan alamat IP tertinggi digunakan sebagai router ID secara default.
Highest Phusucal Interfaces Address: Router menggunakan alamat IP tertinggi yang aktif dari salah satu interface sebagai ID router.
Setelah mengubah ID dari router atau interfaces prioritas, mengulang adjacencies. Gunakan perintah clear ip ospf process. Perintah ini memastikan bahwa nilai-nilai baru akan berlaku.
Bandwidth adalah parameter lain yang sering memerlukan modifikasi. Pada router Cisco, nilai bandwidth secara default, interface serial 1,544 Mbps, kecepatan dari T1. Nilai bandwith ini menentukan biaya link tetapi tidak benar-benar mempengaruhi kecepatan link.
Dalam beberapa keadaan, sebuah organisasi menerima T1 pecahan dari penyedia layanan. Seperempat dari koneksi T1 penuh adalah 384 Kbps. IOS mengasumsikan nilai bandwidth yang T1 pada link serial meskipun antarmuka sebenarnya hanya mengirim dan menerima pada 384 Kbps. Hasil asumsi ini dalam seleksi jalur yang tidak tepat, karena protokol routing menentukan bahwa seharusnya lebih cepat dari itu.
Ketika antarmuka serial sebenarnya tidak beroperasi pada kecepatan T1 default, antarmuka memerlukan modifikasi manual.
Dalam OSPF, modifikasi menggunakan perintah bandwidth interface atau ip ospf cost interface akan mencapai hasil yang sama. Kedua perintah menentukan nilai akurat yang digunakan oleh OSPF untuk menentukan rute terbaik. Perintah bandwidth yang memodifikasi nilai bandwidth digunakan untuk menghitung biaya OSPF metrik. Untuk langsung mengubah biaya interface, gunakan perintah ip ospf cost.
parameter lain yang terkait dengan OSPF cost metric adalah bandwidth referensce, yang digunakan untuk menghitung biaya interface, juga disebut sebagai biaya link.
Nilai Bandwidth perhitungan setiap antarmuka menggunakan persamaan 100.000.000 / bandwidth. 100.000.000, atau 10 ^ 8, dikenal sebagai bandwidth referensi.
Masalah ada dengan link dari kecepatan yang lebih tinggi, seperti Gigabit Ethernet dan 10Gbit Ethernet link. Menggunakan bandwidth referensi standar 100.000.000 hasil di interface dengan nilai bandwidth 100 Mbps dan lebih tinggi memiliki biaya OSPF sama 1.
Untuk mendapatkan perhitungan biaya yang lebih akurat, mungkin perlu untuk menyesuaikan nilai bandwidth referensi. Bandwidth referensi dimodifikasi menggunakan perintah auto cost reference-bandwidth.
Ketika perintah ini diperlukan, menggunakannya pada semua router sehingga routing OSPF metrik tetap konsisten. Bandwidth referensi baru ditentukan dalam hal Mbps. Untuk mengatur bandwidth referensi untuk kecepatan 10-Gigabit, menggunakan nilai 10,000.s hasil yang sama. Kedua perintah menentukan nilai yang akurat untuk digunakan oleh OSPF untuk menentukan rute terbaik.
Memverifikasi Operasi OSPF
Setelah dikonfigurasi, OSPF memiliki beberapa perintah yang tersedia yang memverifikasi operasi yang tepat. Ketika masalah jaringan OSPF, perintah show ip ospf neighbor digunakan untuk memverifikasi bahwa router telah membentuk adjacency dengan router tetangganya.
Jika ID router dari router tetangga tidak ditampilkan, atau jika tidak menunjukkan keadaan LENGKAP, kedua router belum membentuk adjacency OSPF. Adjacency terjadi jika negara adalah LENGKAP atau 2way. Jika ini adalah jaringan Ethernet multi-akses, DR dan BDR label menampilkan setelah FULL / di kolom Negara.
Dua router mungkin tidak membentuk adjacency OSPF jika:
Subnetmasm tidak cocok, menyebabkan router untuk berada di jaringan yang berbeda
OSPF hello atau dead timers tidak cocok
Jenis jaringan OSPF tidak cocok
Ada perintah jaringan OSPF hilang atau tidak benar
Beberapa perintah "show" juga berguna dalam memverifikasi operasi OSPF.
Show ip protokol
Menampilkan informasi seperti ID router, jaringan yang OSPF diiklankan, dan alamat IP dari tetangga yang berdekatan.
show ip ospf
Menampilkan ID router dan rincian tentang proses OSPF, timer, dan informasi daerah. Hal ini juga menunjukkan terakhir kali algoritma SPF dieksekusi.
Show ip ospf interfaces
Menampilkan informasi seperti ID router, biaya jenis jaringan, dan pengaturan waktu.
show ip route
Memverifikasi bahwa setiap router mengirim dan menerima rute melalui OSPF
SUB BAB III
Menggunakan Protokol Routing Ganda
Mengonfigurasi dan Menyebarkan Default Route
Sebagian besar jaringan terhubung ke jaringan lain melalui Internet. OSPF memberikan informasi tentang jaringan routing yang dalam sebuah AS. OSPF juga harus memberikan informasi tentang bagaimana cara mencapai jaringan di luar AS.
Terkadang administrator mengkonfigurasi static route pada router tertentu untuk memberikan informasi yang tidak diterima melalui protokol routing. Konfigurasi static route pada semua router dalam sebuah jaringan besar yang rumit bukanlah perkara yang mudah. Metode yang lebih mudah adalah mengkonfigurasi default route menuju ke Internet pada jaringan.
Dengan OSPF, admin mengkonfigurasi rute ini pada Autonomous System Boundary Router (ASBR). ASBR juga sering disebut Autonomous System Border Router. ASBR menghubungkan jaringan OSPF ke jaringan luar. Begitu default route yang dimasukkan dalam tabel routing dari ASBR, setelah itu dapat dikonfigurasi untuk mengumumkan jalur ke seluruh jaringan OSPF. Proses ini menginformasikan setiap router dalam AS dari default route dan administrator meluangkan pekerjaanya untuk mengkonfigurasi static route pada setiap router dalam jaringan.
Pada gambar dibawah ini dijelaskan bagaimana posisi ASBR dalam sebuah jaringan beserta dengan tugasnya.
Mengkonfigurasi router untuk mendistribusikan default route ke jaringan OSPF, ikuti dua langkah berikut :
Langkah 1 : Mengkonfigurasi ASBR dengan default route.
R1 (config) # ip rute 0.0.0.0 0.0.0.0 seri 0/0/0
PernyataanDefault static route dapat menentukan sebuah antarmuka atau alamat IP hop berikutnya.
Langkah 2 : Mengkonfigurasi ASBR untuk menyebarkan default route untuk router lainnya. Secara default, OSPF tidak menyuntikkan default route ke pengumuman bahkan ketika sudah ada rute di dalam tabel routing.
R1 (config) # router ospf 1
R1 (config-router) # default-informationoriginate
Tabel routing dari router lain dalam domain OSPF sekarang harus memiliki gerbang terakhir dan masuk ke 0.0.0.0 / 0 jaringan di tabel routing mereka. Rute default menyuntikkan ke dalam domain OSPF sehingga muncul sebagai rute jenis eksternal (E2) dalam tabel routing yang dari router lainnya.
Mengonfigurasi OSPF Summarization
Salah satu metode yang mengurangi jumlah update routing dan ukuran tabel routing OSPF adalah rute summarization. Rute dapat diringkas ke OSPF atau antara daerah dalam jaringan OSPF yang sama.
Untuk memudahkan OSPF summarization, kelompokkan alamat IP yang sama dalam area jaringan. Misalnya, di daerah OSPF tunggal, mengalokasikan empat segmen jaringan yang berdekatan, seperti misalnya:
192.168.0.0/24
192.168.1.0/24
192.168.2.0/24
192.168.3.0/24
Hal ini dimungkinkan untuk meringkas dan mengumumkan empat jaringan sebagai salah satu supernet dari 192.168.0.0 / 22. Melakukan hal ini akan mengurangi jumlah jaringan yang mengumumkan seluruh domain OSPF. Hal ini juga mengurangi kebutuhan memori dan jumlah entri dalam update router.
Selain itu, summary route mengurangi masalah Flapping rute. Flapping mengacu pada rute yang konsisten naik dan turun. Secara default, setiap kali flaps rute, update link-state disebarkan di seluruh domain. Hal ini dapat menciptakan banyak lalu lintas dan pengolahan overhead.
Ketika router menggunakan rute ringkasan, ia menggunakan, alamat supernet tunggal untuk mewakili beberapa rute. Hanya salah satu rute termasuk dalam ringkasan harus benar-benar sampai agar router untuk mengiklankan ringkasan rute. Jika salah satu atau lebih dari rute yang mengepakkan, router akan terus beriklan ringkasan rute yang lebih stabil saja. Tidak meneruskan update tentang rute individu. Setiap paket diteruskan ke rute mengepakkan sementara rute tersebut turun hanya akan turun di router meringkas.
Untuk mengkonfigurasi router OSPF ABR untuk meringkas jaringan ini ke daerah OSPF lain, mengeluarkan perintah berikut dalam modus konfigurasi router:
area area-id range ip-address ip-address-mask
Tentukan daerah di mana jaringan dirangkum serta jumlah jaringan awal dan ringkasan masker.
Permasalahan dan Batasan pada OSPF
OSPF adalah protokol routing yang terukur. OSPF memiliki kemampuan konvergensi dengan cepat dan beroperasi dalam jaringan yang sangat besar. Namun ada, beberapa masalah yang harus dipertimbangkan ketika menggunakannya.
OSPF harus mempertahankan beberapa database dan karena itu memerlukan lebih banyak memori router dan CPU kemampuan dari jarak protokol routing vektor.
Algoritma Dijkstra membutuhkan siklus CPU untuk menghitung jalur terbaik. Jika jaringan OSPF adalah kompleks dan tidak stabil, algoritma mengkonsumsi sumber daya yang signifikan ketika menghitung ulang sering. Router menjalankan OSPF biasanya lebih kuat dan lebih mahal.
Untuk menghindari penggunaan berlebihan dari sumber daya router, menggunakan desain hirarkis yang ketat untuk membagi jaringan ke daerah-daerah yang lebih kecil. Semua daerah harus menjaga konektivitas dengan Area 0. Jika tidak, mereka mungkin kehilangan konektivitas ke daerah lain.
OSPF dapat menantang untuk mengkonfigurasi jika jaringan besar dan desain yang kompleks. Selain itu, menafsirkan informasi yang terkandung dalam database OSPF dan tabel routing memerlukan pemahaman yang baik tentang teknologi.
Selama proses penemuan awal, OSPF dapat membanjiri jaringan dengan LSA dan sangat membatasi jumlah data yang jaringan dapat mengangkut. Banjir di jaringan besar dengan banyak router dan bandwidth rendah terasa berkurang throughput jaringan.
Meskipun masalah dan keterbatasan OSPF, masih yang paling banyak digunakan link-state routing protocol dalam suatu perusahaan.
Kelebihan
Kekurangan
Menggunakan Bandwidht sebagai metric
Memerlukan sumberdaya yang lebih besar
Konvergensi cepat update terencana
Membutuhkan implementasi yang kompleks dan mahal
Pembatasan routing loop
Membutuhkan admin yang memahami protokolnya
Routing berdasarkan informasi terbaru
LSA terkadang membanjiri jaringan
Minimize link-state database
Konvergensi cepat
Memetakan semua topologi area pada tiap router
Mendukung CIDR dan VLSM
Didesain menggunakan area
Untuk berbagai alasan, organisasi dapat memilih protokol routing yang berbeda.
Seorang administrator jaringan dapat memilih routing protokol yang berbeda untuk bagian yang berbeda dari jaringan, berdasarkan legacy atau sumber daya yang tersedia.
Dua perusahaan yang menggabungkan mungkin telah dikonfigurasi jaringan mereka menggunakan protokol routing yang berbeda dan masih perlu berkomunikasi satu sama lain.
Ketika beberapa protokol routing ada pada router tunggal, ada kemungkinan bahwa router belajar ke tujuan dari berbagai sumber. Harus ada metode diprediksi untuk router untuk memilih rute untuk melihat sebagai jalur yang paling diinginkan dan menempatkannya di tabel routing.
Ketika router belajar dari satu jaringan dari berbagai sumber, menggunakan administratif distance (AD) untuk menentukan rute itu yang lebih baik. Cisco IOS memberikan semua metode informasi routing AD.
Jika router belajar dari subnet tertentu dengan cara RIP dan OSPF, OSPF-belajar untuk memilih salah satu tabel routing. AD lebih rendah dan, karena itu, lebih diinginkan. Kode di awal entri tabel routing menunjukkan source route, atau bagaimana itu dipelajari. Setiap rekan kode dengan AD tertentu.
Jika dua jaringan memiliki alamat yang sama dasar dan subnet mask, router memandang mereka sebagai identik. Menganggap jaringan diringkas, serta jaringan individu yang merupakan bagian dari ringkasan yang, sebagai jaringan yang berbeda.
Jaringan Diringkas 192.168.0.0/22 dan jaringan individu 192.168.1.0 / 24 entri yang berbeda, meskipun summarization termasuk jaringan individu. Ketika situasi ini terjadi, kedua jaringan ditempatkan pada tabel routing. Keputusan yang rute ke penggunaan jatuh ke entri dengan terdekat, atau terpanjang, pertandingan awalan.
Sebagai contoh, router menerima paket dengan alamat IP tujuan 172.16.0.10. Tiga rute yang mungkin cocok dengan paket ini: 172.16.0.0/12, 172.16.0.0/18, dan 172.16.0.0/26. Dari tiga rute, 172.16.0.0/26 memiliki pertandingan terpanjang. Untuk setiap rute-rute dipertimbangkan pertandingan, harus ada setidaknya jumlah pencocokan bit ditunjukkan oleh subnet mask dari rute.
Penerapan Konfigurasi OSPF
Sebelum masuk ke langkah mengonfigurasi OSPF pertama buatlah sebuah desain jaringan kemudian tentukan IP-Adress pada tiap host.
Untuk membangun sebuah jaringan dengan protokol OSPF langkah yang pertama adalah membagi dan menentukan area pada masing-masing jaringan. Perlu kita ingat kembali bahwa dalam OSPF ada dua jenis area yakni Area0 atau Area backbone dan Area biasa. Untuk melakukan pembagian tersebut langkah yang harus dilakukan adalah :
Menentukan router pusat yakni router yang menghubungkan semua jaringan.
Setelah kita menemukan router pusat, maka sumua jaringan yang terhubung secara langsung dengan router pusat berada dalam area0 atau area backbone
Selanjutnya masing-masing router yang berada di area0 selain area pusat akan menjadi Area Border Routing (ABR)
Semua jaringan yang berada dibawah ABR yang sama maka berada dalam sebuah Area yang sama, misalnya Semua jaringan yang berada dibawah ABR 1 maka berada dalam Area 1
Setelah Kita mendapatkan Router Pusat, Area0/Area Backbone, ABR, dan Area lain maka selanjutnya adalah mengonfigurasi masing-masing router. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam masing-masing router. Yaitu ,
Mengonfigurasi IP Adress pada masing-masing interface
Mengonfigurasi Routing dengan protokol OSPF
Konfigurasi masing-masing Router :
Router 1
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface serial 0/0/1
Router (config-if)# ip address 10.10.10.5 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface serial 0/1/0
Router (config-if)# ip address 10.10.10.13 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface GigabitEthernet 0/0
Router (config-if)# ip address 192.168.01 255.255.255.0
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 10.10.10.0 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 10.10.10.4 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 10.10.10.12 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 192.168.0.0 0.0.0.255 Area0
Router 2
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface serial 0/0/1
Router (config-if)# ip address 11.11.11.1 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 10.10.10.0 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 11.11.11.0 0.0.0.3 Area1
Router 3
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 10.10.10.6 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface serial 0/0/1
Router (config-if)# ip address 11.11.11.5 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 10.10.10.0 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 11.11.11.4 0.0.0.3 Area2
Router 4
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 10.10.10.14 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# interface serial 0/0/1
Router (config-if)# ip address 11.11.11.13 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 10.10.10.0 0.0.0.3 Area0
Router (config)# Network 11.11.11.12 0.0.0.3 Area3
Router 5
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 11.11.11.2 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# GigabitEthernet 0/0
Router (config-if)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 11.11.11.0 0.0.0.3 Area1
Router (config)# Network 192.168.1.0 0.0.0.255 Area1
Router 6
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 11.11.11.6 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# GigabitEthernet 0/0
Router (config-if)# ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 11.11.11.4 0.0.0.3 Area2
Router (config)# Network 192.168.2.0 0.0.0.255 Area2
Router 7
Keterangan
Command
Konfigurasi IP Adress
Router> en
Router# conf t
Router (config)# interface serial 0/0/0
Router (config-if)# ip address 11.11.11.14 255.255.255.252
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Router (config)# GigabitEthernet 0/0
Router (config-if)# ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router (config-if)# no sh
Router (config-if)# exit
Konfigurasi OSPF
Router (config)# Router OSPF 1
Router (config)# Network 11.11.11.12 0.0.0.3 Area3
Router (config)# Network 192.168.3.0 0.0.0.255 Area3
Tabel Routing masing-masing Router
Router
Tabel Routing
Router 1
Router 2
Router 3
Router 4
Router 5
Router 6
Router 7
Langkah yang berikutnya adalah mengonfigurasi IP pada masing-masing host client (PC). Dan terakhir adalah menguji konektivitas dengan mengirim packet.
Mengirim Packet dari PC1 ke PC3
Mengirim Packet dari PC1 ke PC2
Mengirim Packet dari PC2 ke PC3
Ringkasan
Menggunakan OSPF
OSPF adalah protokol routing link-state classless yang digunakan pada jaringan perusahaaan
OSPF menawarkan skalabilitas, summarization, dan isolasi masalah routing
OSPF menggunakan bandwith untuk menentukan nilai metric
Router OSPF menggunakan router ID untuk memiih DR dan BDR
OSPF didesain dengan backbone area
ABR menghubungkan backbone area dengan area
ASBR menhubungkan OSPF dengan AS lain
OSPF adalah protokol routing link-state classless yang digunakan pada jaringan perusahaaan
Implementasi Single Area OSPF
Perintah jaringan OSPF menggunakan kombinasi network address dan wildcard mask.
Untuk menjamin keamanan update OSPF, mengkonfigurasi otentikasi antara router. Metode yang paling aman dari otentikasi MD5.
Seorang administrator jaringan dapat menentukan router mana yang akan menjadi DR dan BDR dengan menetapkan prioritas atau ID router pada router.
Perintah antarmuka bandwidth dan perintah antarmuka biaya ip ospf memastikan bahwa OSPF menggunakan biaya yang sebenarnya untuk menentukan rute terbaik.
Menggunakan Protocol Routing Ganda
Administrator mengkonfigurasi rute default pada ASBR dan kemudian mengkonfigurasi ASBR untuk mengadvertise rute default ke router lainnya dalam jaringan OSPF.
Inter-area dengan summarization dikonfigurasi pada ABRs dan berlaku untuk rute dari dalam AS. summary route antara sistem otonom dikonfigurasi pada ASBR.
OSPF membutuhkan lebih banyak memori router dan sumber daya CPU yang berarti router lebih kuat dan lebih mahal.
Route redistribusi memungkinkan rute dari protokol satu routing atau rute statis untuk diimpor ke routing protocol lain.
AD dan longest prefix terpanjang menentukan rute yang lebih disukai untuk jaringan.
Test Akhir
Atribut berikut ini yang berhubungan dengan protokol Link-State adalah …
Split Horizon
Poison Reverse
Low Processor Overhead
Shortest-Path First Calculation
Perhatikan gambar dibawah ini ! Jalur yang akan dipilih protocol OSPF dari H1 ke H2 adalah …
R1-R5
R1-R2-R5
R1-R4-R5
R1-R3-R4-R5
Perhatikan gambar dibawah ini ! Router telah mempelajari tiga jalur untuk menuju subnet 192.168.1.0. Apa yang akan dilakukan router ketika ada packet menuju ke 192.168.1.143
Paket akan di-Drop oleh Router
Paket akan dilewatkan secara adil melalui ketiga jalur
Paket akan dilewatkan melalui next hop 192.168.4.2
Paket akan dikirim melalui exit interface FastEthernet 0/0
Bagian pada gambar dibawah ini menunjukkan output dari perintah show running-config pada Router A. Semua interface pada Router A aktif, Network administrator menggunakan perintah no router-id 18.20.20.172. Konfigurasi disimpan dan router direstart. Yang menjadi Router ID dari Router A ketika OSPF berjalan kembali adalah …
10.190.102.1
172.20.20.18
192.168.30.1
192.168.70.18
192.168.90.1
RouterA, RouterB, dan RouterC menggunakan protocol OSPF. Router D ditambahkan ke dalam jaringan, Router dikonfigurasi dengan loopback interface (Lo 0). Apa yang terjadi pada OSPF DR/BDR setelah RouterD ditambahkan ?
RouterB menjadi DR dan RouterD menjadi BDR
RouterD menjadi BDR dan Router A tetap menjadi DR
RouterD menjadi DR dan Router A menjadi BDR
RouterC menjadi DR hingga proses pemilihan selesai
RouterD menjadi DR dan RouterB tetap menjadi BDR
Tidak ada perubahan DR dan BDR hingga DR dan BDR yang berlaku down
Perintah yang digunakan adar Router A mengadvertise route OSPF adalah
Network 192.168.10.0 0.0.0.63 area 0 network 192.168.10.128 0.0.0.63 area0
Network 192.168.10.64 0.0.0.63 area 0
Network 192.168.10.192 0.0.0.3 area 0
Network 192.168.10.0 255.255.255.252 area 0 network 192.168.10.128 255.255.255.252 area 0
Network 192.168.10.64 255.255.255.252 area 0
Network 192.168.10.192 255.255.255.252 area 0
Pilih dua pernyataan yang benar mengenai cost calculation pada OSPF
Dapat diseting dengan perintah ip ospf cost
Secara default nilainya 1544 untuk semua interface OSPF
Konfigurasi pemataan alamat loopback untuk biaya link
Dapat dihitung menggunakan formula reference bandwidth/bandwidth
Dihitung secara proporsional sesuai troughput capacity router
Router menggunakan protocol OSPF , tetapi Router A tidak menerima informasi OSPF dari router lainnya. Apa penyebab masalah tersebut ?
Tidak satupun interface diaktifkan
proses ID OSPF tidak tepat
Salah satu pernyataan jaringannya salah
Auto-summarization seharusnya dimatikan
Administrator jaringan menerapkan OSPF antara kantor pusat (HQ) dan beberapa kantor cabang lainnya. Semua kantor cabang terkoneksi dengan interet melalui kantor pusat. Apa yang akan terjadi apabila perintah pada gambar diterapkan pada HQ ?
Perintah hanya akan berpengaruh pada router lokal
Perintah harus diterapkan pada semua router agar default route dapat dibagikan
Default Route akan dibagikan ke semua router dalam area OSPF yang sama
Default route hanya bisa dipelajari oleh router tetangga
Apa saja alasan berikut ini yang membuat Administrator jaringan menghidupkan autentikasi pertukaran informasi OSPF
Untuk mencegah informasi palsu
Untuk mengurangi overvead pertukaran informasi
Untuk menjamin informasi routing dapat diterima
Untuk mengenkripsii routing table agar mencegah penglihatan yang tidak sah
Untuk memastikan informasi routing OSPF lebih diprioritaskan daripada update RIP dan EIGRP
Pertanyaan
Apa perbedaan antara distance vector routing protocol dengan link state routing protocol? Jelaskan!
Aspek
Distance Vector
Link State
Pemilihan Jalur
Distance vector protokol menggunakan perhitungan jarak ditambah dengan jaringan intreface keluar (Hop Count) untuk memilih jalur terbaik ke tujuan jaringan.
Protokol link state menghitung biaya masing-masing jalur untuk sampai ke tujuan kemudian menetapkan jalur termurah sebagai jalur pilihan.
Topologi
Setiap router akan mengirimkan routing table ke router terdekat tanpa mengetahui topologi/ bagaimana mereka terkoneksi. distance vector tidak mampu melihat topologi yang ada dibelakang network terdekatnya.
Dalam routing link-state router-router akan melakukan pertukaran informasi antar jaringan dan membangun topologi table.
Contoh Protokol
RIP, EIGRP
OSPF
Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah berikut:
Istilah
Keterangan
Router ID (RID)
sebuah alamat IP yang digunakan untuk mengidentifikasi router dalam lingkungan OSPF
Designated Router (DR)
Router yang akan menerima update perubahan dari suatu router kemudian membagikannya ke router lainnya dalam lingkungan OSPF
Backup Designated Router (BDR)
Router yang menjadi cadangan dari BDR
Link State Advertisement (LSA)
paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router
Area Border Routing (ABR)
Router yang menghubungkan sebuah area dengan area backbone
Bagaimana cara kerja OSPF routing protocol? Jelaskan!
Dalam OSFP sebuah jaringan akan dibagi menjadi dua jenis area yakni area backbone den area biasa. Masing-masing router akan membentuk suatu hubungan dengan router tetangganya dengan mengirim sebuah hello packet. Prinsip kerja OSPF adalah menghitung biaya masing-masing jalur yang bisa dilewati untuk mencapai tujuan kemudian memilih jalur dengan biaya terendah untuk dilewati packet. Pada protocol ini update hanya akan dikirim apabila terjadi perubahan topologi.
Paket apa saja yang digunakan oleh OSPF routing protocol? Jelaskan setiap karakteristiknya!
Paket
Keterangan
Hello packet
Untuk menemukan serta membangun hubungan antar tetangga router OSPF.
Database Description (DBD)
Meminta spesifikasi link-state records antara router satu dengan yang lain.
Link-State Update (LSU)
mengirimkan permintaan spesifikasi link-state records.
Link-State Acknowledgement (LSAck)
Menerima Packet link-state
Perintah apa saja yang digunakan dalam konfigurasi maupun verifikasi OSPF routing protocol? Jelaskan setiap fungsinya!
Perintah
Keterangan
Router ospf 1
Berfungsi untuk masuk ke konfigurasi ospf dan menentukan autonomous system pada router OSPF
Network
Berfungsi untuk menentukan jaringan tujuan beserta alamat ip,wild card dan area pada router OSPF
Show ip protocol
Berfungsi untuk menampilkan semua protocol yang diaktifkan pada router.
Show ip interface
Berfungsi untuk menampilkan status konfigurasi router dan parameter setiap interface.
Show Running-Config
digunakan untuk melihat semua konfigurasi protokol yang sedang berjalan pada saat itu juga.
Show startup-config
digunakan untuk melihat semua konfigurasi yang sudah tersimpan di NVRAM dan berjalan secara otomatis ketika router dihidupkan.
Show ip route
untuk menampilkan isi dari table routing.