PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI LAPISAN BUMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER PADA KELAS VII K DI SMA NEGERI 1 MATARAM
”
DISUSUN OLEH: NAMA
: BAIQ NELY WIDYA A
NIM
: E1A014005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan proposal dengan judul
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Lapisan Bumi dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Kelas VII K di SMA Negeri 1 Mataram. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tuntutan mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih ada kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal ini. Semoga dengan selesainya proposal ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Mataram, April 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...........................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2 C. Batasan Masalah ......................................................................................................... 2 D. Tujuan ........................................................................................................................ 2 E. Manfaat Penelitian ...................................................................................................... 2 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Belajar .......................................................................................................... 3 B. Metode Pembelajaran ................................................................................................. 4 C. Pembelajaran Kooperatif ............................................................................................ 4 D. Pengertian Number Head Together ............................................................................ 4 E. Langkah-Langkah Number Head Together ............................................................... 5 F. Hasil Belajar Siswa .................................................................................................... 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian ..................................................................................................... 6 B. Subjek Penelitian ........................................................................................................ 6 C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 6 D. Metode Penelitian ....................................................................................................... 6 E. Desain Penelitian ........................................................................................................ 6 F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 9 G. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
Guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran. Guru
harus
memiliki
keterampilan
mengajar,
mengelola
tahapan
pembelajaran,
memanfaatkan metode pembelajaran, menggunakan media dan mengalokasikan waktu. Keterampilan guru mengajar salah satunya memberikan variasi, yaitu usaha guru untuk menghilangkan kebosanan siswa dalam menerima pelajaran. Pada saat proses belajar mengajar diharapkan materi pelajaran yang akan disampaikan dapat di terima dan diharapkan dapat dipahami seluruh siswa dengan baik. Untuk itu diperlukan teknik penyampaian materi atau metode mengajar yang tepat dan efektif dalam penyampaiannya. Keberhasilan mengajar ditentukan oleh metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan suatu materi pelajaran.Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengajar di SMP Negeri 1 Mataram, guru belum semaksimal mungkin menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru masih belum bisa menarik perhatian siswa untuk memperhatikan saat pembelajaran. Selain itu, siswa masih banyak bercanda dan tidak serius mengikuti pelajaran. Karena hal itu, hasil belajar yang diperoleh pun tidak sesuai dengan harapan guru. Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya siswa yang salah menyebut lapisan-lapisan bumi saat presentasi. Dari uraian di atas perlu dikembangkan metode pengajaran yang lebih menyenangkan dan menekankan rasa tanggung jawab serta dapat melibatkan seluru siswa sehingga siswa dapat memahami dan mengerti tentang pelajaran tersebut, yaitu pengajaran kooperative dengan teknik Numbered Head Together . Pengajaran kooperative adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang terkait. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran cooperative adalah (Sagala, 2009). 1. Saling ketergantungan positif 2. Interaksi tatap muka 3. Akuntabilitas individual 4. Keterampilan untuk menjalin hubungan antar sengaja diajarkan. Beberapa keunggulan pengajaran komperatif adalah 1. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial 2. Mengembangkan kegembiraan belajar sejati 1
pribadi atau sosial
yang secara
3. Memungkinkan para siswa belajar tentang sikap 4. Ketrampilan, informasi, prilaku sosial 5. Berbagai
ketrampilan
sosial
yang
diperlukan
untuk memelihara hubungan
saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekan. Dari uraian di atas penulis ingin meneliti tentang hasil
belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together. Dalam penerapan itu penulis mengharapkan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, hal ini tentunya akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu penulis mengambil judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Lapisan Bumi dengan Menggunakan “
Model Pembelajaran Numbered Heads Together Kelas VII K di SMA Negeri 1 ”
Mataram . B. Rumusan masalah
1. Apakah
dengan
pembelajaran
kooperatif Numbered
heads
together
dapat
meningkatkan hasil belajar Lapisan Bumi pada siswa kelas VII K di SMP Negeri 1 Mataram. C. Batasan masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya dan lebih terarah, maka penelitian ini di beri batasan masalah sebagai berikut : 1. Siswa yang akan menjadi penelitian adalah siswa kelas VII K di SMP Negeri 1 Mataram. 2. Materi yang akan di teliti adalah materi Lapisan Bumi D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penulis dalam mengadakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran materi Lapisan Bumi dengan menggunakan teknik Numbered Heads Together. E. Manfaat penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, hasilnya diharapkan dapat memberi manfaat kepada : 1. Siswa : Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA. 2. Guru :Sebagai informasi tentang alternatif model pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sekolah : sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu sekolah
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi belajar
Belajar adalah sesuatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamamnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Mukaromah (2008), Belajar merupakan perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik yang tampak kearah positif yaitu perubahan ke arah kemajuan dan perbaikan. Menurut Mukaromah (2008), belajar dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut ( Prahatamaputra,2008) Pada tingkatan permulaan belajar, aktivitas belajar belum teratur, banyak hasil yang perlu dipisahkan dan masih banyak kesalahan-kesalahan yang masih diperbuat, tetapi dengan adanya usaha yang maksimun dan latihan yang terus menerus dengan kondisi belajar yang baik dan adanya dorongan yang membantu maka kesalahan itu makin lama berkurang, proses makin teratur, keraguan makin hilang dan akan timbul ketetapan. Menurut (Harlini, 2008) belajar adalah suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan. Nilai sikap perubahan ini bersikap secara relatip konstan dan berkelas. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut (Daryanto, 2010) belajar sebagai proses atau aktivitas diisyaratkan banyak sekali oleh hal-hal atau faktor-faktor yaitu : faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar. Dalam belajar, siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga aktif melakukan sesuatu kegiatan di mana fisik, mental dan sosial ikut terlibat. Hal ini dapat dikatakan bahwa belajar merupakan proses aktif mengerjakan sesuatu melalui kegiatan yan dilaukan, oleh karena itu guru perlu menciptakan suasana belajar yang aktif, di mana dapat melibatkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam belajar mengajar, yaitu dengan menambah variasi model pembelajaran yang menarik atau menyenangkan, melibatkan siswa, meningkatkan aktivitas dan meningkatkan hasil belajar serta tanggung jawab siswa, sehingga peristiwa belajar akan dapat terlihat dengan terjadinya interaksi dua arah antara pengajar dan peserta didik.
3
B. Model Pembelajaran
Untuk mengajarkan suatu materi pelajaran guru harus mampu memilih strategi, pendekatan dan metode yang sesuai dengan karekteritis materi pelajaran, agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Bila guru tidak dapat memilih strategi belajar yang sesuai dengan kareteristik materi pelajaran, maka hasil belajar yang diharapkan tidak mungkin akan tercapai secara optimal. Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi pembelajaran. Metode pembelajaran atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode atau prosedur. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu, yaitu : raisional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajjran yang akan di capai, tingkah laku mengajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat di capai. (Uno, 2008) C. Pembelajaran Kooperatif
Menurut (Hamalik, 2010) pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pengajaran yang memberi kesempatan pada anak didik untuk salung bekerja sama dengan sesama siswa.Pembelajaran kooperati dibentuk dengan mengelompokan siswa berdasarkan berbagai macam perbedaan latar belakang dan menuntut siswa bekerja sama, memungkinkan semua kelompok dapat menguasai materi sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik untuk keberhasilan kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran koperatif di bentuk dengan mengelompokan siswa berdasarkan berbagai macam perbedaan latar belakang dan menuntut siswa bekerja sama, memungkinkan semua anggota kelompok dapat menguasi materi sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugasakademik untuk mencapai keberhasilan kelompok. D. Pengertian Numbered H eads Together
Numbered Heads Together adalah suatu teknik yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Hamalik, 2010). Menurut Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Jhons Hopkins University dalam (Arends, 2008) Numbered Heads Together yaitu dengan melibatkan para siswa dalam meriview bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran yang memeriksa pemehaman mereka tentang isi pada pelajaran tersebut. 4
E. Langkah-langkah Numbered H eads Together
Langkah-langkah teknik Numbered Heads Together adalah sebagai berikut : 1. Penomoran (Numbering) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang beranggota 3-5 orang dan memberi mereka nomor. 2. Pengajuan pertanyaan (Questioning) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa dan pertanyaan dapat bervariasi 3. Berpikir bersama (Heads Together) Para siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut 4. Pemberiaan jawaban (Answering) Guru menyebutkan satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan mempunyai nomor yang sama menggakat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. (Sagala, 2009) F. Hasil Belajar Siswa
Dalam setiap mengikuti pelajaran diharapkan siswa belajar dengan baik dapat membantu siswa mencapai tujuan dan hasil belajar yang diperoleh akan baik pula. Menurut (Arends, 2008) dalam kegiatan mental orang menyusun hubungan antara kegiatan-kegiatan informasih yang telah diperoleh sebagai pengertian. Orang jadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan tersebut sehingga orang dapat memahami pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang dikuasi. Hal ini berarti hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan yang diperoleh oleh siswa dalam memahami suatu materi pelajaran yang berupa nilai biasanya diperoleh melalui hasil tes. Hasil belajar IPA Terpadu yaitu hasil belajar yang diperoleh dalam belajar IPA terpadu. Keberhasilan suatu proses setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda namun Djamarah menyatakan “Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instr uksional dapat tercapai’’. Lebih jauh juga dinyatakan keberhasilan belajar seorang siswa apabila dia memperoleh nilai dengan baik atau dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktunya dengan ditandai pencapaian standar nilai yang telah ditetapkan. Disisi lain (Hamalik, 2010) menggambarkan “Prestasi belajar siswa dalam mengikuti pendidikan di sekolah ditandai dengan memperoleh nilai yang telah sesuai dengan tolak ukur atau standar penilaian yang sering disebut juga dengan prestasi belajar”. 5
(Daryanto, 2010) mengemukakan bahwa “pengertian prestasi belajar dapat oprasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya. Dari beberapa pengertian prestasi belajar diatas, dapat diartikan prestasi belajar itu dengan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan baik di sekolah (formal) maupun di luar sekolah (informal) yang berupa nilai, raport, indeks prestasi belajar dan predikat keberhasilan berupa piagam, atau penghargaan yang diberikan pada individu atau siswa.
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya (Arifin, 2009). Variabel penelitian adalah hasil belajar siswa setelah menerapkan metodel Number Head Together. B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII K SMP Negeri 1 Mataram, dengan jumlah siswa 36 orang. C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII K SMP Negeri 1 Mataram pada tanggal 5 Mei 2017. D. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskritif developmental, yaitu bertujuan mengambarkan bagaimana penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together meningkatkan hasil belajar siswa. E. Desain penelitian
Penelitian tindakan memiliki disain yang berupa daur spiral dengan empat langkah yang utama, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
7
Perencanaan Tindakan I
Permasalahan
Siklus I
Refleksi I
Perencanaan Tindakan II
Revisi Tindakan I
Siklus II
Refleksi II
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan / Pengumpulan data I Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan/ Pengumpulan data II
Solusi dan Temuan
Siklus III
Refleksi III
Pengamatan/Pengum pulan data III
Solusi dan temuan
Sumber : (Arifin, 2009)
8
F. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar di ambil dengan memberikan tes bentuk uraian pada setiap akhir siklus. Tes yang diberikan terdiri dari beberapa soal- soal yang materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan G. Teknik analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisisDeskriptif kuatitatif. Dari hasil belajar dianalisis
dengan
menggunakan
Percentages correction (hasil yang di capai setiap siswa dihitung dari persentase jawaban yang benar). Dapat dinyatakan dengan rumus : R S = ---- x 100% N S = nilai yang diharapkan (dicari)
(Arifin, 2009)
R = Jumlah skor dari item atau soal yang di jawab benar N = Skor maksimun dari tes tersebut Untuk ketuntasan klasikal dinyatakan dalam bentuk persentase sebagai berikut : ∑T Persentase daya serap tuntas = ------- x 100% ∑ K T = siswa K = siswa klasikal Dari persentasi hasil belajar siswa bisa ditafsirkan tentang ketuntasan Belajar siswa sesuai dengan Departemen Pendidikan Nasional ( 2003:43) Sebagai berikut : a. Ketuntasan
perorangan.
Siswa
dikatakan
berhasil/tuntas,
jika
mencapai
taraf
penguasaan Minimal 60%. Taraf penguasaan kurang dari 60% diberikan remidi materi Pokok yang belum dikuasai. b. Klasikal atau suatu kelas dikatakan berhasil/tuntas jika paling sedikit 65% dari jumlah kelompok atau kelas tersebut telah mencapai ketuntasan perorangan. Apabila sudah mencapai 65% dari banyaknya siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar maka kelas tersebut dapat melanjutkan pada materi selanjutnya. Tabel 1 Kriteria Ketuntasan Belajar Ketuntasan
Skor Tes
Tuntas
≥
Tidak Tuntas
65-100 65
<
9
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. (2008). Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi ke Tujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Rosdakarya. Daryanto, (2010). Belajar dan Mengajar . Bandung: Yerama Widya. Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar . Jakarta: PT Bumi Aksara. Harlini, S. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Sosial dengan Menerapkan Pembelajaran Number Head Together pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA MA Muhammadiyah 01 Medan, Laporan hasil penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan. Rohani, A. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Mukaromah, (2008), Penerapan Model bermain peran dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 2 Paciran Lamongan, Laporan Hasil Penelitian. Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar . Alfabeta. IKAPI.