1
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar tar Bel Bela akang kang Masala salah h
Peranan pendidikan sangat penting untuk mempersiapkan anak didik untuk untuk berp berpar arti tisi sipas pasii secar secaraa utuh utuh dalam dalam kehid kehidupa upan n berm bermas asyar yaraka akatt dan dan berbangsa. berbangsa. Pendidikan Pendidikan merupakan merupakan pondasi utama suatu bangsa untuk maju sehingga kita perlu mempersiapkannya dengan baik. Pada saat ini, kita perlu melihat kembali praktik-praktik pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah. Banya Banyak k orang orang bera berangg nggapa apan n bahwa bahwa pembe pembela lajar jaran an di sekol sekolah ah yait yaitu u guru guru mengajar dan menyodorkan informasi dan pengetahuan kepada siswa. Lebih parah lagi, siswa di tuntut untuk memperoleh memperoleh nilai-nilai nilai-nilai yang tinggi. tinggi. Paradigma lama beranggapan bahwa pembelajaran adalah guru memberikan pengetahuan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Banyak guru menganggap paradigma paradigma lama ini sebagai satu-satunya satu-satunya alternatif. Mereka mengajar dengan metode ceramah dan mengharapkan siswa Duduk, Diam, Catat, dan Hafal (3DCH) serta mengadu siswa satu sama lain (Lie, 2007:3). IPS merupak merupakan an kajian kajian tentang tentang manusi manusiaa dan dunia dunia sekelil sekelilingn ingnya. ya. Mela Melalu luii
pemb pembel elaj ajar aran an
IPS IPS
sisw siswaa
dapa dapatt
memp memper erol oleh eh
peng penget etah ahua uan, n,
ketrampilan, sikap, dan kepekaan untuk menghadapi hidup dengan tantangantantangannya. Untuk menilai keberhasilan pembelajaran diketahui dari nilai
1
2
di atas KKM. KKM. Kriter Kriterian ian ketunta ketuntasan san minimal minimal setiap setiap sekola sekolah h berbeda berbeda-bed -bedaa sesuai dengan kemampuan siswa serta sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung. Di SD XXX KKM yang ditetapkan adalah 64. Jadi, siswa dinyatakan tuntas dalam mempelajari IPS jika sudah menguasai kompetensi 64. Namun, di SD XXX XXX tingkat penguasaan penguasaan materi materi IPS masih kurang kurang yaitu 56% kurang menguasai materi tersebut. Hal ini, dapat dilihat dari rata-rata nilai yang masih di bawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal tersebut dikarenakan suasana pembelajaran dan metode yang disampaikan kurang kurang menar menarik. ik. Penul Penulis is akan akan menco mencoba ba mener menerapk apkan an pemb pembel elaj ajar aran an dan metode yang menarik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pelajaran IPS. Untuk meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi belajar IPS. Penulis akan menera menerapkan pkan model model Cooperative Cooperative Learning Learning teknik Jigsaw. Jigsaw. Penul Penulis is menga mengambi mbill judul judul ”Penin ”Peningka gkata tan n Pres Presta tasi si Bela Belaja jarr Mengg Mengguna unakan kan Model Model Cooperative Learning Learning Teknik Teknik Jigsaw Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Kelas V SD XXX Tahun Tahun Pelaja Pelajaran ran terserah”. terserah”. Penul Penulis is mengh menghar arapk apkan an denga dengan n model model Cooperative Cooperative Learning Learning teknik Jigsaw teknik Jigsaw dapat meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS.
B.
Rumusan Masalah
3
Apakah dengan penerapan model Cooperative Lerning teknik Jigsaw teknik Jigsaw dapat meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi belajar Ilmu Ilmu pengetahuan pengetahuan Sosial kelas V di SD XXX tahun pelajaran terserah? terserah? C.
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kela kelass ini adala adalah h pener penerapa apan n model model Cooperative Cooperative Learning Learning teknik Jigsaw. Jigsaw. Diharapkan dengan penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw teknik Jigsaw dapat dapat mencipt menciptakan akan suasana suasana belajar belajar yang kondusi kondusiff bagi bagi pencapai pencapaian an hasil hasil belajar IPS yang optimal D.
Definisi
Supaya tidak terdapat kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka definisi yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Model pembelajaran Cooperative Learning Learning teknik teknik jigsaw jigsaw adalah
teknik yang menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu membantu siswa mengaktifkan mengaktifkan skemata skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna (Lie, 2007:69). b.Prestasi b.Prestasi belajar belajar adalah hasil belajar yang dicapai seseorang seseorang yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor setelah mengikuti pembelajaran.
4
E.
Tujuan Penelitia tian
Tujuan penelitian ini untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata mata pela pelajar jaran an ilmu ilmu penge pengeta tahua huan n sosi sosial al IPS IPS denga dengan n pener penerapa apan n model model cooperative learning teknik Jigsaw teknik Jigsaw di kelas V SD XXX tahun pelajaran terserah. terserah. F.
Hipotesis Tindakan
Dengan Dengan menggu menggunaka nakan n model model Cooperative Cooperative Learning Learning Teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD XXX tahun pelajaran tahun terserah. terserah. G.
Manfaat Penelitian
a.
Bagi peneliti, merupak pakan peng pengaalaman yang berharga dalam
usah usahaa meni mening ngka katk tkan an pres presta tasi si bela belaja jarr sisw siswaa meng menggu guna naka kan n mode modell Cooperative Cooperative Learning Learning Teknik jigsaw di kel kelas V SD XXX tahun hun pelajaran pelajaran terserah. terserah. b.
Bagi Bagi guru guru,, pene peneli liti tian an ini ini dapa dapatt digu diguna naka kan n seba sebaga gaii baha bahan n
pertimbangan pertimbangan dalam meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi belajar siswa menggunakan menggunakan model Cooperative Learning Learning Teknik Teknik Jigsaw Jigsaw di kelas V SD XXX tahun pelajaran pelajaran terserah. terserah. H.
Batasan Ma Masalah
5
Dalam alam pene peneli liti tian an penu penuli liss memb membat atas asii pada pada (1) (1) pene peneli liti tian an hany hanyaa dikenakan dikenakan pada siswa kelas kelas V SD XXX tahun pelajaran pelajaran terserah, terserah, (2) Materi yang disampaikan adalah mata pelajaran IPS tentang Menghargai perjuangan para tokoh tokoh dalam mempertahankan mempertahankan kemerde kemerdekaan. kaan.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.
Bela elajar jar dan dan Pres Presta tasi si Belaj elajar ar
1. Belaj elajar ar
Belajar Belajar merupak merupakan an kegiata kegiatan n yang dilakuka dilakukan n oleh oleh tiap tiap individu individu/ti /tiap ap orang orang yang menjadi menjadi tanggung tanggung jawabny jawabnya. a. Belajar Belajar dimaks dimaksudka udkan n untuk untuk memenuh memenuhii kebutuh kebutuhan an akan pengala pengalaman man yang didapat didapat dari dari kehidup kehidupan an seharisehari-har hari. i. Kegiata Kegiatan n belaja belajarr diarahk diarahkan an untuk untuk mencapa mencapaii suatu suatu tujuan tujuan tertentu. Menurut Hilgard dalam Wens Tanlain (2007:6) bahwa ”belajar adalah suatu proses dan melalui proses itu terjadi pendidikan serta proses ini terjadi dalam diri anak sejak ia lahir”. 2. Prestasi Belajar
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Menurut Winkel (1991:162) “prestasi” adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai”. Jadi Prestasi Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan tertentu.
6
7
B.
Pengertian Cooperative Learning
Lie Lie (2007 (2007:28 :28)) menga mengata takan kan bahwa bahwa falsa falsafa fah h yang yang menda mendasa sari ri model model pembelajaran pembelajaran gotong royong adalah falsafah falsafah homo hominis socius. socius. Falsafah ini ini mene meneka kank nkan an bahw bahwaa manu manusi siaa adal adalah ah makh makhlu luk k sosi sosial al.. Kerj Kerjaa sama sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama tidak akan ada individu, keluarga, organisasi atau sekolah. Model pembelajaran Cooperative Learning Learning atau atau gotong royong adalah sist sistem em penga pengaja jara ran n yang yang membe memberi ri kesem kesempat patan an kepad kepadaa anak anak didi didik k untuk untuk bekerja bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas tugas-tugas terstruktur. terstruktur. Dalam pembelajaran pembelajaran Cooperative Learning Learning siswa siswa bisa juga mengajar dengan sesama siswa siswa yang lainnya lainnya.. Dalam Dalam sistem sistem ini, guru guru bertind bertindak ak sebaga sebagaii fasili fasilitat tator. or. Suasana belajar Cooperative belajar Cooperative Learning Learning dapat dapat menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologi yang lebih baik daripada suasana suasana belajar yang penuh persaingan dan memisah-misahkan memisah-misahkan siswa ( Johnson & johnson, 1989 ) Roger dan David Johnson dalam dalam Lie (2007:31 (2007:31)) mengat mengatakan akan bahwa bahwa ”tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Cooperative Learning” Learning”.. Untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu diterapakan lima unsur pembelajaran Cooperative Learning Learning (Lie, (Lie, 2007:31). yaitu :
8
a. Sali Saling ng Kete Keterg rgant antung ungan an Posi Positi tif f Dalam pembelajaran Cooperative Learning Learning pengajar pengajar perlu menciptakan suasana yang mendorong anak-anak merasa saling membutuhkan satu sama lain. Pengajar dapat menciptakan kelompok kerja yang efektif yaitu dengan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Dalam Dalam pembela pembelajar jaran an Cooperative Cooperative Learning Learning sisw siswaa yang yang kurang kurang mampu mampu tidak tidak akan akan merasa merasa minder minder terhada terhadap p rekan-r rekan-rekan ekan mereka mereka karena karena mereka juga memberi sumbangan. Justru mereka akan merasa terpacu untuk meningkatkan usaha mereka dan dengan demikian menaikkan nilai mereka. Sebaliknya siswa yang lebih pandai juga tidak akan merasa dirugikan karena rekannya rekannya yang kurang kurang mampu mampu juga telah telah member memberikan ikan bagian bagian sumbang sumbangan an mereka. b. Tanggung Jawab Perorangan Perorangan Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terba terbaik, ik, jika jika tuga tugass dan pola pola penil penilaia aian n dibua dibuatt menur menurut ut pros prosed edur ur model model pembelajaran pembelajaran Cooperative Learning Learning . Kunci Kunci keber keberhas hasil ilan an meto metode de kerj kerjaa kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugas. Penga Pengajar jaran an yang yang efek efekti tiff dalam dalam mode modell pembel pembelaja ajara ran n Cooperative Learning Learning membuat membuat persiapan persiapan dan menyusun tugas sedemikian sedemikian rupa sehingga sehingga
9
masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tuagas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. Dalam teknik yang dikembangkan Aronso dikembangkan Aronson n misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak jelas melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lain. c.
Tatap Muka Setiap Setiap kelompo kelompok k harus harus diberi diberikan kan kesempa kesempatan tan untuk untuk saling saling bertatap bertatap
muka, muka, sehingg sehinggaa mereka mereka dapat dapat saling saling berdisk berdiskusi usi.. Intera Interaksi ksi semacam semacam ini memungkinkan anak-anak dapat saling menjadi sumber belajar. Anak anak sering merasa lebih mudah belajar dengan teman sesamanya sesamanya daripada belajar belajar dari guru. Interaksi tatap muka memungkinkan terciptanya sumber belajar yang bervariasi, sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian hasil belajar.
d.
Komunik nikasi Ant Antaarangg nggota ota Siswa mempunyai keahlian mendengarkan mendengarkan dan berbicara. berbicara. Keberhasilan Keberhasilan
suatu kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling
10
mendeng mendengarka arkan n dan kemampu kemampuan an mereka mereka mengutar mengutarakan akan pendapat pendapat mereka mereka.. Proses komunikasi antar kelompok merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan perkembangan mental mental dan emosional emosional anak e.
Evaluasi Proses Kelompok Penga Pengajar jar perlu perlu menja menjadw dwal alkan kan wakt waktu u khusu khususs bagi bagi kelo kelomp mpok ok untuk untuk
mengevaluasi proses kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran Cooperative Learning. Pengelolaan kelas Cooperative Learning Learning menggunakan menggunakan pengelompokan heterogenitas heterogenitas (kemacamragam (kemacamragaman). an). Kelompok Kelompok heterogenitas heterogenitas dapat dibentuk dibentuk dengan memperhatikan memperhatikan keanekaragaman keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosio ekonomi ekonomi dan etnik, etnik, serta serta kemampu kemampuan an akademi akademis. s. Dalam Dalam hal kemamp kemampuan uan akademi akademis, s, kelomp kelompok ok terdiri terdiri dari dari orang orang berkem berkemampu ampuan an akademi akademiss tinggi, tinggi, sedang, sedang, dan kurang. kurang. Kelompo Kelompok k heterog heterogen en sangat sangat baik ditera diterapkan pkan dalam dalam pembelajaran pembelajaran karena memberi kesempatan kesempatan pada siswa untuk saling mengajar ( peer peer teaching teaching ). ).
11
Kebeba Kebebasan san memili memilih h teman teman sering sering menyeb menyebabka abkan n kelompo kelompok k belajar belajar menjadi menjadi homoge homogen, n, sehingga sehingga tujuan tujuan belajar belajar Cooperative Cooperative Learning Learning tidak tercapai. Anggota setiap kelompok belajar hendaknya ditentukan secara acak. Ada Ada tiga tiga macam macam tekni teknik k penga pengaca caka kan n menur menurut ut Trianto Triantoro ro dalam dalam MUTU MUTU (1998:33) yang dapat digunakan. Ketiga teknik tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Berd Berdas asar arkan kan Sosi Sosiome ometr trii Melalui metode ini guru dapat menentukan anak dari yang tergolong paling disukai teman hingga paling tidak disukai oleh teman. Berdasarkan Berdasarkan meto metode de ini guru guru dapat dapat menyu menyusu sun n kelo kelomp mpok ok bela belajar jar yang yang didal didalam am tiap tiap kelompok kelompok ada anak yang tergolong tergolong banyak teman, teman, anak biasa dan anak yang tidak memiliki teman. 2. Berd Berdas asar arkan kan Kes Kesam amaan aan Nom Nomor or Jika jumlah jumlah anak dalam kelas kelas 20 dan ingin menciptakan menciptakan 5 kelompok kelompok belajar yang masing-masing masing-masing beranggotakan beranggotakan 4 anak misalnya, misalnya, guru dapat menghiting menghiting anak dari 1 sampai 4. Anak-anak yang bernomor sama kemudian dikelompokan dikelompokan sehingga tercipta tercipta 5 kelompok kelompok yang diharapkan memiliki sifatsifat yang heterogen. 3. Menggu Menggunaka nakan n Tekni Teknik k Acak Acak Berstr Berstrata ata
12
Anak Anak-a -ana nak k dala dalam m kela kelass terl terleb ebih ih dahu dahulu lu dike dikelo lomp mpok okan an seca secara ra homogen. Setelah itu, secara acak anak diambil dari kelompok yang homogen tersebut dan dimasukkan kedalam kelompok belajar Cooperative Learning. Learning. Melalu Melaluii teknik teknik ini diharapk diharapkan an dapat dapat tercipa tercipata ta kelompo kelompok k yang anggota anggotanya nya heterogen. Dalam metode pembelajaran Cooperative Cooperative Learning Learning , penataa penataan n ruang ruang kelas kelas perlu perlu memper memperhati hatikan kan prinsip prinsip-pr -prins insip ip tertent tertentu. u. Bangku Bangku perlu perlu ditata ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bisa melihat guru/papan tulis dengan jelas, jelas, bisa melihat rekan-rekan kelompoknya dengan baik, dan berada dalam jangkauan jangkauan kelompoknya kelompoknya dengan merata. Kelompok Kelompok bisa dekat dekat satu sama lain, tetapi tetapi tidak tidak menggang menggangu u kelompo kelompok k yang lain dan guru guru bisa bisa menyedia menyediakan kan sedikit ruang kosong di salah satu bagian kelas untuk kegiatan lain (Lie, 2007:52). C.
Jigsaw Model Cooperative Learning teknik Jigsaw
Teknik Jigsaw merupakan salah satu teknik dalam Cooperative learning yang bisa bisa digunaka digunakan n dalam dalam pengajar pengajaran an membaca membaca,, menuli menulis, s, mendeng mendengark arkan, an, ataupun berbicara. berbicara. Cooperative Learning Learning Teknik Teknik Jigsaw Jigsaw juga juga menggabungkan menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dalam teknik ini, guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan latar belakang ini agar bahan pelajaran lebih bermakna. Siswa
13
dapat bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan banyak kesem kesempat patan an untuk untuk mengo mengola lah h infor informa masi si dan menin meningk gkat atkan kan ketram ketrampil pilan an berkomunikasi. berkomunikasi. D.
Hakikat IPS
1. Peng Penger erti tian an IPS IPS lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk “membekali” para sisw siswaa supay supayaa nanti nantinya nya mere mereka ka mamp mampu u mengh menghada adapi pi dan menan menanga gani ni kekompl kekompleks eksita itass kehidup kehidupan an di masyara masyarakat kat yang sering seringkali kali berkem berkembang bang secara secara tidak tidak terduga terduga.. IPS merupak merupakan an kajian kajian tentang tentang manusi manusiaa dan dunia dunia sekelilingnya. Yang menjadi pokok kajian IPS adalah tentang hubungan antar antar manus manusia ia.. IPS IPS bukan bukan hanya hanya menge mengemb mbang angka kan n penge pengeta tahua huan n dan dan keteram keterampila pilan n yang berhubu berhubungan ngan dengan dengan manusia manusia saja, saja, melaink melainkan an juga tentang tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan (Dunfee and Sagl, 1966). Melalui pengajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sika sikap p
dan dan
kepe kepeka kaan an untu untuk k
meng mengha hada dapi pi hidu hidup p
deng dengan an tant tantan anga gann-
tantangannya. tantangannya. Selanjutnya Selanjutnya siswa kelak diharapkan diharapkan mampu bertindak secara rasional dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapinya. IPS memusatkan memusatkan perhat p erhatiannya iannya pada hubungan antarmanusia antarmanusia dan pemahaman pemahaman sosial. Dengan demikian IPS dapat membangkitkan kesadaran bahwa kita
14
akan berhada berhadapan pan dengan dengan kehidupa kehidupan n penuh penuh tantanga tantangan. n. Dapat Dapat dikatak dikatakan an bahwa IPS mendorong mendorong kepekaan siswa siswa terhadap terhadap hidup hidup dan kehidupan kehidupan sosial (Depdikbud, 1991:5). Jadi tujuan siswa mempelajari IPS adalah 1. dan
Supay Supayaa para para sisw siswaa dapat dapat mensi mensist stem emat atis isas asika ikan n bahan bahan,, infor informa masi si,, kemamp ampuan uan
yang yang
telah
dim dimiliki
tenta ntang
manus anusiia
dan dan
lingkungannya menjadi lebih bermakna 2.
Supay paya para ara siswa dapa dapatt lebih peka peka dan tangg nggap terhad hadap
berbagai berbagai masalah masalah sosial sosial secara rasional dan bertanggung bertanggung jawab. jawab. 3.
Supay paya para sisw iswa dapa dapatt memper pertingg nggi rasa toler leransi nsi dan
persaudaraan persaudaraan di lingkunga lingkungan n sendiri dan antarmanusi antarmanusiaa Pada Pada hakikatn hakikatnya ya IPS adalah telaah telaah tentang tentang manusi manusiaa dan dunianya dunianya.. Manusia selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dalam hidupnya manusia harus harus mampu mampu mengat mengatasi asi rintanga rintangan-ri n-rintan ntangan gan yang mungki mungkin n timbul timbul dari dari sekelilingnya sekelilingnya maupun dari akibat hidup bersama. IPS melihat melihat manusia manusia dari berbagai berbagai sudut pandang. IPS melihat bagaimana bagaimana manusia manusia hidup bersama bersama dengan sesamanya di lingkungannya sendiri, denga tetangganya, yang dekat sampai sampai jauh. jauh. Jadi Jadi bahan bahan belajar belajar dalam dalam IPS adalah adalah keselur keseluruhan uhan tentang tentang manusia (Suradisastra, 1991:6). 2. Pengert Pengertian ian Pembel Pembelajar ajaran an IPS IPS Terpadu Terpadu
15
Pendeka Pendekatan tan pembel pembelajar ajaran an terpadu terpadu dalam dalam IPS sering sering disebu disebutt dengan dengan pendekatan pendekatan interdisipline interdisipliner. r. Model pembelajaran pembelajaran terpadu pada hakikatnya hakikatnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara secara individual individual maupun kelompok kelompok aktif mencari, mencari, menggali, menggali, dan menem menemuka ukan n konse konsep p sert sertaa prins prinsipip-pri prinsi nsip p seca secara ra holis holisti tik k dan dan otent otentik ik (Debdik (Debdikbud bud,, dalam dalam Triant Trianto, o, 2007:129 2007:129). ). Salah Salah satu satu cara yang dilakuk dilakukan an dalam dalam pembe pembela lajar jaran an terpa terpadu du adala adalah h mema memadu dukan kan Kompe Kompete tensi nsi Dasa Dasar. r. Pembe Pembelaj lajar aran an terpa terpadu du memb member erik ikan an penga pengala lama man n langs langsung ung pada pada sisw siswaa sehingga siswa dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memprod memproduks uksii kesan-k kesan-kesa esan n tentang tentang hal-hal hal-hal yang dipelaj dipelajari. ari. Model Model pembelajaran pembelajaran terpadu melatih melatih siswa untuk dapat menemukan menemukan sendiri sendiri berbagai berbagai konsep yang yang dipelajarinya. dipelajarinya. Pembelajaran terpadu disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pada pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat diambil dari isu, isu, peristi peristiwa, wa, dan permas permasala alahan han yang berkem berkembang bang.. Bisa Bisa membent membentuk uk permasalahan permasalahan yang dapat dilihat dan dipecahkan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang. BAB III
16
METODE PENELITIAN
Penelitian Penelitian ini menggunakan menggunakan Model penelitian penelitian Kemmis dan Mc Taggart dalam dalam ari Kunto (2002: (2002:83) 83) yakni yakni perenca perencanaan naan planing (planing ), ), tindakan (acting (acting ), ), pengamatan pengamatan (observing (observing ), ), refleksi (reflecting (reflecting ) Model penelitiannya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Revisi perencanaan
Perencanaan
R e fl e k si
refleksi Ti n d a k a n
p e n g a m a t a n
Siklus I
Pengamatan
Gambar 1. Bagan langkah-langkah penelitian A. Setting
1. Subj Subjek ek pene peneli liti tian an Siswa kelas V SD XXX SD XXX 2. Obje Objek k pene peneli liti tian an
16
Siklus II
tindakan
p e r e n c a n a a n
17
Kelas V SD XXX SD XXX 3. Temp Tempat at pene peneli liti tian an Penelitian ini akan dilaksanakan di SD XXX SD XXX , Tamantirto, Kasihan, Bantul. 4. Waktu aktu Pene Peneli liti tian an Kegiatan Mengumpulkan proposal Mengumpulkan data Menghitung data Melakukan tindakan Mengolah data
Jan V
Feb
Persiapan a. 1)
Membuat instrument pembelajaran Menyu enyussun RPP RPP
2) Memb Membua uatt LKS 3) Memb Membuat uat lem lemba barr pengam pengamat atan an b.
Membuat Membuat instrument instrument penilaian penilaian 1)
c. 2.
Membuat lembar pengamatan Menyiapkan media pembelajaran Rencana Tindakan Setiap siklus
a.
Siklus 1 1) Kegia egiata tan n awal awal
April
V V
B. Prosed Prosedur ur Peneli Penelitia tian n
1.
Mar
V V
Mei
Juni
18
a) Memb Member erik ikan an aper aperse sepa paii meng mengen enai ai mate materi ri yang yang akan akan dipelaj dipelajari ari dengan dengan Tanya perjuangan perjuangan
para
tokoh
jawab jawab tentang tentang menghar menghargai gai dalam
mempertahankan mempertahankan
kemerdekaan. Guru memb member erika ikan n penga pengara rahan han tenta tentang ng Cooperative b) Guru Learning teknik Learning teknik jigsaw jigsaw c) Guru Guru menyam menyampaik paikan an tujua tujuan n pembela pembelajar jaran. an. 2) Kegia egiata tan n int intii Guru membag membagii kelas kelas menjadi menjadi kelompo kelompok k hetero heterogen, gen, satu satu a) Guru kelas dibagi dibagi menjadi menjadi 3 kelompok. kelompok. Setiap kelompok terdiri terdiri Siswa dari 8 siswa 123 4 5 6anggota kelompok mendapat nomor 1-8) (setiap 78
Kel 1
678
Kel 2 Siswa 123 456 78
Kel 3 Siswa 123 456 78
b) Siswa mendapatkan mendapatkan materi materi dari guru tentang teks bacaan dan soal. Siswa denga dengan n mate materi ri yang yang sama sama berg bergabu abung ng menja menjadi di 1 c) Siswa kelompok ahli (siswa (siswa dengan dengan nomor nomor yang sama sama bergabung bergabung membent membentuk uk kelompok ahli)
19
Kelompok ahli : Kel Ahli 1 Sisw a
Kel Ahli 2 Sisw a
111
222
KeSisw l Ahli 5
KSisw el Ahli 6 a
a 555
666
Kel Ahli 3 Sisw a
Kel Ahli 4 Sisw a
333
KeSisw l Ahli 7
444
KeSisw l Ahli 8
a
a
777
888
Keterangan:
Kelompok ahli 1 : sekutu tiba di Indonesia
Kelompok ahli 2 : insiden Bendera di Surabaya
Kelo Kelomp mpok ok ahli ahli 3 : Pert Pertem empu pura ran n 5
hari hari di
Semarang
Kelompok ahli 4 : Palagan Ambarawa
Kelompok ahli 5 : Pertempuran Medan Area
Kelompok ahli 6 : Pertempuran Surabaya
Kelompok ahli 7 : Bandung Lautan Api
Kelompok ahli 8 : Puputan Margarana
d) Setiap siswa kembali kembali ke kelompoknya kelompoknya masing-masing masing-masing.. e) Siswa Siswa melakuka melakukan n diskusi diskusi di dalam dalam kelom kelompok pok asal. asal.
20
f) Dengan
diskusi
dalam
satu
kelompok
asal,
siswa
mendapatkan jawaban soal yang telah dibagikan. g) Siswa Siswa mempres mempresenta entasika sikan n hasil dari dari kelompo kelompok. k. h) Sisw Siswaa dibe diberi ri peng pengua uata tan n deng dengan an dibe diberi rika kan n jawa jawaba ban n yang yang benar. i) Siswa Siswa mendapat mendapatkan kan pengha pengharga rgaan an yang dapat dapat menye menyeles lesaika aikan n tepat waktu. 3) Penutup Guru Guru membuat membuat rangkum rangkuman an materi materi dan member memberikan ikan tes hasil hasil belajar siklus I 4) Obse bservas vasi Penelit Penelitii dibantu dibantu oleh satu satu orang orang guru guru yang bertindak bertindak sebagai sebagai pengamat pengamat pembelajaran pembelajaran dengan cara mengobservasi mengobservasi kegiatan kegiatan sisw siswaa
sela selama ma pros proses es pemb pembel elaj ajar aran an dan dan
meng mengis isii
lemb lembar ar
pengamatan. pengamatan. 5) Refleksi Penelit Penelitii mengide mengidentif ntifikas ikasii kesulit kesulitan, an, hambata hambatan, n, dan kejadia kejadian n khusus selama proses pembelajaran. b.
Siklus II II
21
1) Kegia egiata tan n awal awal Member erika ikan n apers apersep epai ai menge mengenai nai mate materi ri yang yang akan akan a) Memb dipe dipela laja jari ri deng dengan an tany tanyaa perjuangan perjuangan
para
jawa jawab b tent tentan ang g meng mengha harg rgai ai
tokoh
dalam
mempertahankan mempertahankan
kemerdekaan. Guru memb member erika ikan n penga pengara rahan han tenta tentang ng Cooperative b) Guru Learning teknik Learning teknik jigsaw jigsaw c) Guru Guru menyam menyampaik paikan an tujua tujuan n pembela pembelajar jaran. an. 2) Kegia egiata tan n int intii a) Guru membagi kelas menjadi kelompok heterogen, satu
kelas dibagi dibagi menjadi menjadi 5 kelompok. kelompok. Setiap kelompok terdiri terdiri dari 4 siswa. (Setiap siswa mendapatkan no yaitu nomor 1, 2, 3, 4) Kel 1 Sisw a
Kel 2 Sisw a
Kel 3 Sisw a
Kel 4 Sisw a
Kel 5 Sisw a
123 4
123 4
123 4
123 4
123 4
b) Siswa mendapatkan mendapatkan materi materi
dari guru tentang teks
bacaan dan dan soal. c) Siswa dengan materi yang sama bergabung menjadi 1
kelo kelompo mpok k ahli ahli (Sis (Siswa wa yang yang menda mendapat pat nomor nomor sama sama
22
berkumpul berkumpul membentuk membentuk kelompok ahli dengan materi materi yang sama) Kelompok ahli: Kel Kel Ahl Ahli 1 Ahli 4 Siswa 1111 1
Kel Kel Ahli Ahli 2
Kel Kel Ahl Ahli 3
Kel Kel
Siswa
Siswa
Siswa
2222 2
3333 3
4444 4
Kelompok Ahli 1 : Ir. Soekarno
Kelompok ahli 2 : Drs. Moh. Hatta
Kelompok ahli 3: S.S. Hamengku Buwono IX
Kelompok ahli 4 : Jendral Sudirman
d) Setiap siswa kembali kembali ke kelompoknya kelompoknya masing-masing masing-masing.. e) Siswa Siswa melakuk melakukan an diskus diskusii di dalam dalam kelompok kelompok asal asal.. f) Deng Dengan an disk diskus usii dala dalam m satu satu kel kelompo ompok k asal asal,, sis siswa mendapatkan jawaban soal yang telah dibagikan. g) Siswa Siswa mempre mempresent sentasik asikan an hasil hasil dari kelom kelompok. pok. h) Siswa Siswa diberi diberi penguata penguatan n dengan dengan diberikan diberikan jawaba jawaban n yang benar. i) Siswa
mendapatkan
penghargaan
menyelesaikan tepat waktu.
yang
dapat
23
3) Penutup Guru Guru membuat membuat rangkum rangkuman an materi materi dan member memberikan ikan tes hasil hasil belajar siklus II 4) Obse bservas vasi Penelit Penelitii dibantu dibantu oleh satu satu orang orang guru guru yang bertindak bertindak sebagai sebagai pengamat pengamat pembelajaran pembelajaran dengan cara mengobservasi mengobservasi kegiatan kegiatan sisw siswaa
sela selama ma pros proses es pemb pembel elaj ajar aran an dan dan
meng mengis isii
lemb lembar ar
pengamatan. pengamatan. 5) Refleksi Penelit Penelitii mengide mengidentif ntifikas ikasii kesulit kesulitan, an, hambata hambatan, n, dan kejadia kejadian n khusus selama proses pembelajaran. C. Pengu Pengump mpula ulan n Data Data
1.
Peubah
Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran 2.
Indikator
•
Menyebutkan usaha mempertahankan kemerdekaan
•
Menje Menjela laska skan n
perist peristiw iwaa-per peris isti tiwa wa
dalam dalam
rangk rangkaa
kemerdekaan
•
Menjelaskan aksi Agresi Militer Belanda I & 2
mempe mempert rtaha ahanka nkan n
24
•
Menjel Menjelaska askan n jasa para para tokoh tokoh dalam dalam mempert mempertahank ahankan an kemerd kemerdekaa ekaan n Indonesia
•
Menyebutkan tokoh-tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
3.
Data
Skor hasil ulangan siklus 1 & 2 4.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II 5.
Instrumen
Soal ulangan D. Indika Indikato torr Ke Keber berha hasil silan an
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran IPS yang harus dikuasai dikuasai siswa kelas IV SD XXX XXX adalah adalah 64. Indikat Indikator or keberhas keberhasila ilan n yang diguna digunakan kan pada
Siklu Sikluss I penel penelit itia ian n tinda tindakan kan kelas kelas ini ini adala adalah h 65% 65% dan
diharapkan pada siklus II akan naik menjadi 75 % dengan asumsi dari 19 siswa, 15 siswa mendapatkan nilai di atas 65. Sedangkan nilai ulangan siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh dari hasil tes. Rumus penilaian penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
25
Rumus : n(%) = didapat)
n
x100% N
(n:skor perolehan, N:skor maksimal yang