A-PDF WORD TO PDF DEMO: Purchase from www.A-PDF.com to remove the watermark
GERAKAN PRAMUKA GUDEP SAMARINDA SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN PANEMBAHAN SENOPATI SENOPATI PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
GERAKAN PRAMUKA GUDEP SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN SENOPATI PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK Adanya perkembangan psikologi peserta didik (anggota muda), menyebabkan munculnya suatu pemikiran untuk mengembangkan Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan rohani peserta didik serta kondisi lingkungan di Gugus Depan. Berdasarkan SK. Kwarnas No.080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega bahwa Golongan Pramuka Penegak yang berusia antara 16 - 20 tahun dalam sistem pembinaannya lebih banyak diperankan kepada peserta didik (75%) sedangkan peran yang diberikan Pembina lebih sedikit (25%), sehingga pembinaan Pramuka Golongan Penegak lebih banyak mengutamakan pemberdayaan Peserta Didik (subjek). Adapun Pola Pembinaan Pramuka Penegak yang diterapkan di Gugus Depan Samarinda 01.129 – 130 Panembahan Senopati pangkalan SMP Negeri 21 Samarinda adalah dengan mengutamakan penerapan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, seperti : 1.
Sistem Satuan Terpisah antara Pramuka Putra dan Pramuka Putri
2.
Sistem Berkelompok/beregu dengan adanya Sangga-sangga
3.
Pentahapan jenjang kenaikan Tingkat yang meliputi : a.
MASA PERKENALAN selama (1 bln) sebagai TAMU AMBALAN.
b.
MASA ORIENTASI selama (6 bln) sebagai CALON PENEGAK
c.
MASA LATIHAN selama (12 bln ) sebagai PENEGAK BANTARA
d.
MASA PEMANTAPAN selama (12 bln) sebagai PENEGAK LAKSANA
4.
Pentahapan jenjang kenaikan tingkat disesuaikan dengan Sistem Pendidikan Nasional yang berlaku disekolah yang menggunakan sistem semester.
5.
Pelaksanaan sistem pembinaan melalui pola pentahapan jenjang kenaikan tingkat dilakukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi dilapangan, yaitu : a.
MASA PERKENALAN dilaksanakan dengan perkenalan antara Tamu Ambalan dengan Pembina Gudep, Pembina Penegak, Pembantu Pembina Penegak, Dewan Ambalan, dan Anggota Ambalan serta Purna Anggota Ambalan. Selain itu juga Tamu Ambalan diperkenalkan dengan Adat Istiadat Ambalan yang berkaitan dengan Sejarah berdirinya Ambalan. Materi tersebut dapat dilakukan oleh Dewan Ambalan atau Pemangku Adat.
2 b.
MASA ORIENTASI dilaksanakan dengan pemberian informasi (materi) mengenai Adat Istiadat Ambalan, Sejarah Kepramukaan, Organisasi Pramuka, Dewan Ambalan dan Materi yang disyaratkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara serta materi pengujian SKU tingkat Penegak Bantara. Materi Adat Istiadat Ambalan dapat dilakukan oleh Pemangku Adat, dan Materi lainnya yang bersifat Tehnik Kepramukaan dapat diberikan oleh Dewan Ambalan sedangkan Materi Pengujian SKU harus dilakukan oleh Pembina Penegak atau Pembantu Pembina Penegak.
c.
MASA LATIHAN dilaksanakan dengan pemberian materi kepenegakan yang berorientasikan pada pengembangan jiwa kepemimpinan (Leadership), Kemampuan berorganisasi, Manajemen Satuan, Manajemen Kegiatan, Penguasaan Teknologi, Ketrampilan Kewirausahaan serta pengamalan prinsip Pramuka Penegak yang tercermin pada pola TRI BINA (Bina Diri, Bina Satuan, Bina Masyarakat). Materi dapat diberikan/dilakukan oleh Dewan Ambalan dan bila tidak memungkinkan dapat diberikan oleh Pembina atau Pembantu Pembina.
d.
MASA PEMANTAPAN dilaksanakan dengan pola pendidikan sosial kemasyarakatan berupa pelaksanaan kegiatan bakti sosial seperti (Donor Darah, Pramuka Peduli Narkoba, Pramuka Peduli Sampah, Pramuka Peduli Banjir, dll).
STRUKTURISASI POLA PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK 1.
Dewan Ambalan Dewan Ambalan (DA) Penegak merupakan salah satu wadah pembinaan bagi Pramuka Penegak dalam mengelola aktifitas Pramuka Penegak di Gugus Depan. Mengacu pada Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, maka Pengurus DA Putra harus terpisah dengan Pengurus DA Putri. Dengan berpegang pada motto Penegak "Dari " Dari Penegak, Oleh Penegak, Untuk Penegak ", ", maka Pramuka Penegak mempunyai kebebasan dalam mengekspresikan dan mengembangkan kreatifitasnya dalam mengelola kegiatan dibawah pengawasan orang dewasa (Pembina). Dalam hal ini Peranan Dewan Ambalan mendapat porsi yang lebih besar (75%) dalam segi pembinaan kepada anggotanya. Peranan pembina lebih banyak sebagai pendamping dan konsultan yang bersikap tut wuri handayani (Sistem Among). Teknis Kepramukaan diserahkan/dipercayakan kepada Dewan Ambalan, sedangkan yang bersifat kejiwaan dalam usaha pembentukan watak dan pribadi, tetap ditangani Pembina. Bimbingan pembina lebih banyak ditujukan kepada Dewan Ambalan A mbalan bukan kepada anggotanya.
3 2.
Pembantu Pembina Merupakan anggota dewasa atau minimal Pramuka Pandega yang telah menempuh Kursus Mahir Dasar yang dapat secara langsung memberikan bimbingan atau pembinaan kepada peserta didik. Dalam hal ini Pembantu Pembina menempatkan diri sebagai Pendamping.
3.
Pembina Penegak Merupakan seorang anggota dewasa yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pembina Golongan Penegak (Mahir Penegak) yang memberikan bimbingan kepada Pramuka Penegak yang bersifat mental spiritual, pengembangan jiwa kepemimpinan dan karakter serta psikologi peserta didik.
4.
Pembina Gudep Pembina Gugus Depan ( Gudep ) merupakan penanggung jawab atas kelangsungan hidup gudep dimana seluruh aktifitas dan kegiatan Gudep harus sepengetahuan Pembina Gudep. Pembina Gudep harus dapat menempatkan posisinya dan memperlakukan Peserta Didik sebagai "Mitra Kerja" (subjek pendidikan). Dalam hal ini Peranan Pembina Gudep hanya 25% dalam memberikan Pembinaan kepada Peserta Didik.
5.
Mabigus Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) merupakan salah satu unsur penting dalam pembinaan Gugus Depan, dimana peranan Mabigus lebih mengarah pada pemberian bantuan yang bersifat moril maupun materiil. Dan kepengurusan Mabigus di Gugus Depan Samarinda 01.129 – 01.130 Panembahan Senopati yang berpangkalan di SMP Negeri 21 Samarinda dipimpin oleh Kepala Sekolah.
6.
Purna Ambalan Merupakan suatu perkumpulan diluar struktur yang secara formal tidak aktif sebagai anggota Pramuka namun secara informal sangat berperan penting dalam memberikan bimbingan dan bantuan dalam pengembangan Gugus Depan Samarinda 01.129 – 01.130 Panembahan Senopati yang berpangkalan di SMP Negeri 21 Samarinda sebagai suatu wujud sumbangsih dan darma baktinya kepada Sekolah (almamater) maupun kepada Gerakan Pramuka (Gudep).
ADAT ISTIADAT AMBALAN PANEMBAHAN SENOPATI GUGUS DEPAN SAMARINDA 01.129 – 01.130 01.130 1.
Upacara Pembukaan Latihan •
Pemeriksaan kerapian peserta upacara Pembukaan Latihan.
•
Sangga Kerja menyiapkan kelengkapan Upacara.
•
•
•
•
•
•
•
2.
Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf. Laporan Pemimpin Sangga kepada Pradana. Pada waktu Pemimpin Sangga meninggalkan tempat wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga. Para Pemimpin Sangga sesudah laporan mengambil tempat di sebelah kanan barisan. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku. Petugas Bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin penghormatannya.
•
Pembacaan Dasa Dharma atau Sandi Ambalan oleh Petugas.
•
Pembina membaca teks Pancasila diikuti oleh anggota Ambalan.
•
Pengumuman dari Pradana/Pembina.
•
Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-masing
•
Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan
Upacara Penutupan Latihan •
•
•
•
•
•
Pradana mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf Pemimpin Sangga menempati tempat di sebelah kanan barisan dan Wakil Pemimpin Sangga pindah ke tempat Pemimpin Sangga Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para Pemimpin Sangga. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan Adat Ambalan yang berlaku. Petugas Bendera menurunkan Sang Merah Putih dengan Pradana memimpin penghormatannya. Pembacaan Renungan atau Sandi Ambalan oleh Petugas.
2 •
3.
•
Pradana memimpin do'a sesuai dengan agama masing-masing.
•
Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.
•
Barisan dibubarkan oleh Pradana
Upacara Penerimaan Tamu Ambalan •
•
•
•
4.
Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dll.
Tamu Ambalan mengambil tempat di sebelah kiri Pradana atau Pembina. Pradana atau Pembina memperkenalkan tamu kepada anggota Ambalan. Pradana atau Pembina memberi kesempatan kepada tamu untuk mengikuti kegiatan Ambalan. Barisan di bubarkan, dilanjutkan dengan acara latihan
Upacara Penerimaan Calon Penegak kepada Ambalan (dilaksanakan sesudah upacara latihan) •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pradana mengumpulkan anggota Ambalan. Tamu Ambalan berada di tempat yang disediakan. Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep. Tamu Ambalan didampingi oleh Pradana dan Pemangku Adat untuk dihadapkan kepada Pembina Gugus Depan. Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan mundur satu langkah dari Calon Penegak. Bendera Merah Putih memasuki tempat pelantikan dan anggota yang lain memberi hormat. Pengantar kata dari Pembina Gugus Depan. Tanya Jawab tentang keadaan pribadi tamu yang akan diterima sebagai calon Penegak. Tamu Ambalan yang akan dilantik menjadi calon Penegak dipersilakan berdo`a sesuai dengan agamanya masing-masing. Calon Penegak paling kanan memegang ujung bendera Merah Putih dan meletakkan didadanya, calon penegak yang lain memegang pundak calon penegak disebelah kanannya. Pengucapan Ulang Janji (Tri Satya) oleh Pembina Gudep diikuti oleh Tamu Ambalan, dan peserta upacara memberi hormat. Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan. Penyematan Setangan Leher/Pita Leher kepada Tamu Ambalan yang telah dilantik oleh orang tua peserta didik.
3 •
•
•
•
5.
Pembacaan Sandi Ambalan Panembahan Senopati, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada. Laporan Pemangku Adat dan Pradana, dan membawa Calon Penegak kebarisan anggota Ambalan. Pembacaan Do`a oleh Pembina Gudep/Petugas. Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan
Upacara Pelantikan Calon Penegak menjadi Penegak (Upacara ini tidak boleh dihadiri oleh Calon Penegak) •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Bantara
Calon Penegak yang akan dilantik diantar oleh Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri ke hadapan Pembina. Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri kepada Pembina Gudep. Pembina minta penjelasan kepada pendamping kanan pendamping kiri, mengenai watak dan kecakapan calon.
dan
Pendamping kanan dan pendamping kiri mundur satu langkah dari Calon Penegak yang akan dilantik. Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan Calon Penegak yang akan dilantik, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana. Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Calon Penegak. Penyucian Diri Calon Penegak yang akan dilantik dengan membasuh tangan dan wajah dengan air kembang sebagai suatu simbol membersihkan diri dari segala pikiran kotor dan perbuatan yang tidak baik, dilanjutkan dengan mengusap tangan dan wajah dengan handuk putih bersih dan membuang handuk tersebut kebelakang sejauh-jauhnya sebagai suatu simbol menjauhkan segala kotoran pisik maupun jiwa. (Adat Ambalan) Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing. Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya; peserta upacara memberikan penghormatan. Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan, anggota Ambalan memberi hormat. Penyematan Tanda Kecakapan Umum (TKU) Penegak Bantara oleh Anggota sendiri.
4 •
•
•
•
6.
Pembacaan Sandi Ambalan Panembahan Senopati, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada. Laporan Pendamping Kanan dan Pendamping Kiri, dan membawa Penegak kebarisan anggota Ambalan. Pembacaan Do`a oleh Pembina/Petugas. Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik dilanjutkan dengan acara Adat Ambalan.
Upacara Kenaikan Kenaikan Tingkat dari Penegak Penegak Bantara ke Penegak Laksana •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Penegak Bantara yang akan naik tingkat diantar oleh Pendampingnya ke hadapan Pembina. Pembina minta penjelasan kepada pendamping, perkembangan watak dan kecakapan yang bersangkutan.
mengenai
Para Pendamping kembali ke tempat. Tanya Jawab tentang SKU antara pembina dengan Penegak Bantara yang akan naik tingkat. Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan depan Pembina, anggota Ambalan menghormat dipimpin oleh Pradana. Pembina memberikan bendera Sang Merah Putih kepada Penegak yang bersangkutan. Pembina melepas tanda Penegak Bantara diserta pesan seperlunya. Penegak yang bersangkutan mengulang janji Tri Satya yang dituntun Pembina, dengan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya, peserta upacara memberikan penghormatan. Tanda Penegak Laksana di pasang sendiri oleh Penegak yang bersangkutan. Pembacaan Sandi Ambalan Panembahan Senopati, bagi putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada.
•
Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing.
•
Ucapan selamat dari anggota Ambalan.
•
Pembina menyerahkan Ambalan kepada Pradana untuk meneruskan acara.
5 7.
Upacara Pindah Golongan dari Penegak ke Pandega •
•
Penjelasan Pembina atas kepindahan golongan.
•
Penegak yang akan pindah minta diri kepada Anggota Ambalan.
•
Pembina menyerahkan Penegak yang bersangkutan kepada Pembina Gudep. Pembina Gudep menerimanya sesuai dengan adat yang berlaku.
Upacara Pelepasan Penegak yang akan terjun ke Masyarakat •
Penjelasan Pembina.
•
Penegak yang bersangkutan minta diri.
•
Sambutan wakil anggota Ambalan.
•
•
9.
Penegak yang akan pindah golongan dipanggil kehadapan Pembina Penegak.
•
•
8.
Pradana/Pembina Penegak mengumpulkan anggota Ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
Kata Pelepasan Keterangan.
dari
Pembina
Penegak
dan
Penyerahan
surat
Pemberian kenangan kepada Penegak yang akan meninggalkan Ambalan.
•
Berdo'a dipimpin oleh Pembina Penegak.
•
Ramah Tamah diakhiri dengan membuat rangkaian persaudaraan.
Upacara Pelantikan Dewan Ambalan •
•
•
•
•
•
•
•
Pengurus Dewan Ambalan yang akan dilantik menempatkan diri ke hadapan Pembina Pembacaan Surat Keputusan Pembina Gudep. Sang Merah Putih di bawa oleh Petugas ke sebelah kanan Dewan Ambalan yang akan dilantik, anggota Ambalan menghormat. Tanya Jawab Pembina Gudep dengan Dewan Ambalan. Pembina memimpin doa sesuai dengan agama masing-masing. Pengucapan Ulang Janji Tri Satya yang dituntun oleh Pembina Gudep, dengan jalan memegang ujung Sang Merah Putih dengan tangan kanan yang ditempelkan pada dada kiri, tepat pada jantungnya, peserta upacara memberikan penghormatan. Bendera Merah Putih meninggalkan tempat pelantikan, anggota Ambalan memberi hormat. Penyematan Tanda Jabatan Dewan Ambalan oleh Pembina.
6 •
•
•
•
Serah Terima Jabatan Dewan Ambalan lama kepada Dewan Ambalan Baru dengan penandatanganan Piagam Serah Terima Jabatan serta penyerahan Panji Ambalan. Pembacaan Sandi Ambalan Panembahan Senopati, bagi anggota Ambalan putra sikap berdiri tegak dengan tangan kanan dikepal dan diletakkan didada sebeleh kiri sedangkan untuk putri sikap berdiri tegak dengan kedua telapak tangan menyatu erat dan diletakkan didada. Bagi Dewan Ambalan yang dilantik (khusus Pradana Putra) memegang Panah dan Busur/Kapak sebagai simbol senjata untuk berjuang dan (khusus Pradana Putri) memegang Sekuntum Bunga Mawar sebagai simbol cinta kasih yang abadi. Pembacaan Do`a oleh Petugas. Ucapan selamat dari anggota Ambalan, Pembina dan orang tua peserta didik.
ORGANISASI DALAM PENEGAK 1. Ambalan Penegak • •
•
•
•
2.
Ambalan Penegak beranggotakan paling banyak 40 orang. Ambalan Penegak terbagi dalam satuan kecil yang disebut Sangga, masing-masing terdiri dari 5 - 10 orang. Setiap Sangga dapat menggunakan Nama sesuai dengan aspirasi mereka, seperti : Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pendobrak, Sangga Pencoba, dan Sangga Pelaksana. Masing-masing Sangga memilih seorang pemimpin Sangga dan selanjutnya Pemimpin Sangga terpilih diberi kepercayaan untuk menunjuk wakil Pemimpin Sangga. Para Pemimpin Sangga bermusyawarah untuk memilih salah seorang diantara mereka sebagai Pemimpin Sangga Utama, yang disebut PRADANA. Pradana memimpin Ambalan Penegak dan tetap merangkap jabatan sebagai pemimpin Sangga di Sangganya.
Dewan Ambalan Dewan Ambalan diketuai oleh Pradana. Anggota Dewan Ambalan dipilih dari para Pemimpin dan Wakil Pemimpin Sangga, dengan susunan sebagai berikut : • • • • •
seorang Ketua (Pradana) seorang Wakil Ketua seorang Sekretaris (Kerani) seorang Bendahara (Juru Uang) beberapa anggota sesuai dengan kepentingannya (jika dianggap perlu)
Dewan Ambalan mempunyai masa bakti sama dengan masa bakti gugusdepan. Dewan Ambalan berkewajiban mengadakan Musyawarah sedikitnya enam bulan sekali. Dewan Ambalan bertugas untuk merencanakan, melaksanakan dan menilai kegiatan Ambalan dengan selalu berkonsultasi dengan Pembina Ambalan. 3.
Dewan Kehormatan. Dewan Kehormatan diketuai oleh Pradana. Susunan Dewan Kehormatan, terdiri dari : • • •
Ketua Dewan Kehormatan. Wakil Ketua Sekretaris
Dewan Kehormatan bertugas untuk membahas dan memutuskan tentang • • •
peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak. pelantikan, perghargaan atas jasa. pelanggaran terhadap Kode Kehormatan Pramuka.
2 4.
Pemangku Adat •
•
•
Pemangku Adat adalah seorang atau beberapa orang yang dipilih Dewan Ambalan dengan tugas melestarikan Adat Ambalan. Setiap Ambalan Penegak memiliki Sandi Ambalan dan Adat Ambalan, yang disusun, disepakati dan ditaati oleh anggota Ambalan itu sendiri. Adat Ambalan harus mampu mendorong para Pramuka untuk berdisiplin, patuh dan mengarah kepada hidup bermasyarakat dan maju.
Sandi dan Adat Ambalan merupakan gambaran watak dan pedoman tingkah laku anggota Ambalan, sehingga tampak ciri khas kehidupan para Pramuka Penegak Ambalan tersebut.
DEWAN KERJA PENEGAK 1. PENGERTIAN Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega merupakan salah satu wadah Pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pandega dalam mengelola segala aktifitas Pramuka Penegak dan Pandega yang berkedudukan sebagai badan kelengkapan Kwartir yang bersifat kolegial di tingkat Kwartir. 2.
TUGAS POKOK Tugas Pokok Dewan Kerja adalah melaksanakan amanat Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Putri Putra (MUSPPANITERA ) dan bertanggung jawab kepada Kwartir.
3.
MACAM DAN URUTAN JABATAN DEWAN KERJA Macam dan urutan jabatan dalam Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega adalah sebagai berikut : • • • • • •
Seorang Ketua merangkap anggota. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota. Seorang Sekretaris I merangkap anggota. Seorang Sekretaris II merangkap anggota. Seorang Bendahara merangkap anggota. Beberapa orang anggota yang masuk dalam pembidangan Dewan Kerja.
3 Pembidangan dalam Dewan Kerja : • • • •
Bidang Teknik Kepramukaan ( Tekpram ) Bidang Kegiatan Operasional ( Giat-Ops ) Bidang Pembinaan Pembinaan dan Pengembangan ( Bin-Bang ) Bidang Penelitian dan Evaluasi ( Lit-Ev )
Untuk tingkat Cabang dan Ranting dapat menyesuaikan dengan kebutuhan. Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan Dewan Kerja yang ada dalam jajarannya (wilayah binaan) maka ditunjuk anggota Dewan Kerja yang di tugaskan secara khusus. 4.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. Tugas dan tanggung Jawab Dewan Kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pembagian tugas dan tanggung jawab pengurus Dewan Kerja adalah sebagai berikut: a.
Ketua Dewan Kerja -
b.
Wakil Ketua Dewan Kerja -
c.
Memimpin Dewan Kerja. Eks. Officio Sebagai Andalan Kwartir. Membina personil Dewan Kerja. Melaksanakan amanat MUSPPANITERA dalam mengelola kegiatan Pramuka Penegak Pandega di wilayahnya. Bersama-sama dengan semua anggota Dewan Kerja bertanggung jawab atas segala kegiatan kepada Kwartir dan MUSPPANITERA.
Mewakili ketua apabila ketua berhalangan dengan mandat dari ketua. Eks. Officio sebagai Andalan Kwartir. Melaksanakan fungsi pengawasan atas segala aktivitas Dewan Kerja. Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.
Sekretaris I Dewan Kerja -
Sebagai juru bicara Dewan Kerja dengan sepengetahuan ketua. Mengatur dan melaksanakan mekanisme dan administrasi Dewan Kerja terutama segi konsepsional. Mewakili Dewan Kerja apabila ketua dan wakil ketua berhalangan dengan mandat dari ketua. Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.
4 d.
Sekretaris II Dewan Kerja -
e.
Bendahara Dewan Kerja -
f.
Bersama-sama dengan sekretaris I mengatur dan melaksanakan mekanisme administrasi Dewan Kerja terutama segi operasional. Mewakili Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris I apabila berhalangan dengan mandat dari ketua. Menggantikan tugas Sekretaris I apabila yang bersangkutan berhalangan. Bertindak sebagai Kepala Sekretariat Dewan Kerja. Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja
Mengelola keuangan Dewan Kerja. Merencanakan dan mengawasi penggunaan keuangan kegiatan Dewan Kerja dengan persetujuan Wakil Ketua dan sepengetahuan Ketua. Mewakili Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris I dan Sekretaris II apabila berhalangan dengan mandat dari ketua. Ikut serta menentukan kebijakan khusus Dewan Kerja. Bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Kerja.
Ketua-ketua Bidang Dewan Kerja Membantu ketua dan wakil ketua Dewan Kerja dalam memimpin anggota bidangnya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab bidangnya masing-masing : 1) Bidang Teknik Kepramukaan : Kepramukaan : Merencanakan dan merumuskan pelaksanaan kebijakan pembinaan dan pengembangan Pramuka Penegak dan Pandega secara konsepsional. 2) Bidang Pembinaan dan Pengembangan : Pengembangan : Merencanakan dan Melaksanakan program kerja pendidikan pendidikan dan latihan atau kegiatan dalam rangka pembinaaan dan pengembangan kualitas pramuka Penegak dan Pandega. 3) Bidang Penelitian dan Evaluasi : Evaluasi : Merencanakan dan melaksanakan melaksanakan program kegiatan penelitian dan evaluasi dalam rangka mendukung pembinaan dan pengembangan kuantitas dan kualitas pramuka Penegak dan Pandega.
5 Anggota Dewan Kerja Mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab secara bersama-sama dalam melaksanakan tugas pokok Dewan Kerja. Anggota Dewan Kerja yang melaksanakan melaksanakan pembinaan pembinaan Dewan Kerja Kerja di wilayah binaannya mempunyai tugas sebagai berikut : -
-
-
-
Melaksanakan supervisi dan monitoring secara berkala terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan Pramuka Penegak dan Pandega serta permasalahan yang dihadapi untuk kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja guna menentukan langkah-langkah kebijakan dan pemecahannya pemecahannya.. Melaksanakan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega melalui Dewan Kerja diwilayah binaannya baik konsepsional maupun bimbingan teknis operasional. Melaksanakan rapat koordinasi wilayah antar Dewan Kerja dalam wilayah binaannya minimal 1 (satu) tahun sekali guna saling tukar menukar informasi penyelarasan program serta perumusan permasalahan yang dihadapi berikut langkah-langkah pemecahan yang dilakukan untuk kemudian disampaikan kepada Dewan Kerja sebagai Laporan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Dewan Kerja berkonsultasi kepada Andalan Urusan Sekretariat.
MUTASI, PENAMBAHAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA A NGGOTA Pada dasarnya prosedur mutasi, penambahan dan pemberhentian anggota Dewan Kerja tetap mengikuti aturan dalam Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja yang berlaku. 1.
Mutasi Anggota •
•
• •
•
•
•
•
Proses mutasi hendaknya selalu memperlihatkan kemampuan dan kesediaan kesediaan anggota yang dimutasikan. Mutasi anggota diatur dan dilaksanakan berdasarkan persetujuan Rapat Pleno Dewan Kerja kemudian diajukan kepada Kwartir untuk mendapat persetujuan. Penambahan Anggota. Penambahan anggota dilakukan jika terdapat kekosongan jabatan dan atau pengurangan jumlah anggota Dewan Kerja. Penambahan anggota tetap memperhatikan perimbangan jumlah puteri dan putera. Calon anggota yang diusulkan oleh Dewan Kerja kepada Kwartir adalah selambat-lambatny selambat-lambatnya a 2 (dua) bulan sejak pemberhentian anggota dan dibahas dalam rapat Pleno. Seorang yang akan diangkat menggantikan anggota yang berhenti dipilih dan diseleksi oleh Dewan Kerja kemudian dibahas dalam rapat Pleno Dewan Kerja untuk disetujui dan diajukan ke Kwartir untuk dikukuhkan. Calon anggota Dewan Kerja yang akan menggantikan anggota yang berhenti benar-benar memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
6 2.
Pemberhentian Anggota Seorang anggota Dewan Kerja berhenti dari keanggotaanny keanggotaannya a apabila : • • • • •
•
Menikah. Atas permintaan sendiri. Meninggal Dunia. Melanggar kode etik dan kode kehormatan Gerakan Pramuka. Meninggalkan wilayah kedudukan Dewan Kerja dan atau tidak menunjukan keaktifannya selama 6 (enam) bulan berturut-turut tanpa pemberitahuan secara tertulis. Pemberhentian anggota Dewan Kerja berdasarkan atas pengusulan Rapat Pleno Dewan Kerja yang disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN KERJA •
•
•
•
Ditingkat Nasional disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak Nasional, disingkat Dewan Kerja Nasional (DKN) Ditingkat Daerah disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak Daerah, disingkat Dewan Kerja Daerah (DKD) Ditingkat Cabang disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak Cabang, disingkat Dewan Kerja Cabang (DKC) Ditingkat Ranting disebut Dewan Kerja Pramuka Penegak Ranting, disingkat Dewan Kerja Ranting (DKR)
dan Pandega dan Pandega dan Pandega dan Pandega
MASA BAKTI • • • •
DKN dengan masa bakti 5 DKD dengan masa bakti 5 DKC dengan masa bakti 5 DKR dengan masa bakti 3
Tahun Tahun Tahun Tahun
ADMINISTRASI DALAM PENEGAK Dalam upaya mewujudkan gugus depan yang terorganisir dengan baik, maka perlu adanya dukungan administrasi/tata usaha, yang berkaitan dengan keadaan dan perkembangan satuan, seperti : keanggotaan, kegiatan, perlengkapan, kecakapan, dll dengan manfaat untuk : -
penyusunan program kerja tahunan dan rencana kegiatan bahan penyusunan laporan mengetahui perkembangan satuan mengetahui perkembangan peserta didik pertanggungjawab pelaksanaan kegiatan data sejarah satuan
7 Berikut ini administrasi satuan yang harus dimiliki oleh suatu satuan : 1.
Daftar Anggota Daftar anggota disusun dengan kolom-kolom, sbb : -
2. 3. 4. 5. 6.
Daftar Prestasi Prestasi,, yang dinilai berdasarkan kehadiran peserta d idik Daftar Iuran Daftar pencapaian SKU, SKK, SPG Daftar Tabungan Pribadi Buku Kegiatan -
7.
Nomor urut, nomor induk, nomor tanda anggota Nama lengkap peserta didik Agama Tempat dan tanggal lahir Alamat Golongan darah Sekolah Alamat orang tua/wali Pekerjaan orang tua/wali
Rencana Kegiatan. Program Kegiatan Acara Kegiatan
Buku Harian dan Album Album,, berisi catatan segala kejadian dan hal ihwal satuan yang bersangkutan dengan mencantumkan dokumentasidokumentasi kegiatan atau foto kegiatan. 8. Kartu data pribadi / Kartu Kartu Anggota, Anggota, berisi perkembangan pribadi anggota. Kartu ini hanya dipegang oleh Pembina. 9. Buku Risalah Rapat 10. Buku Catatan keuangan 11. Buku Tamu, Tamu, mencatat siapa dan tujuan yang berkunjung ke satuan atau gudep.
GERAKAN PRAMUKA GUDEP SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN SENOPATI PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
6 KEWAJIBAN TRI SATYA 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kewajiban Kewajiban Kewajiban Kewajiban Kewajiban Kewajiban
terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila. sesama hidup. masyarakat. Dasadarma.
Penerapan Dasadarma Dalam kehidupan sehari-hari : 1.
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Menjaga kebersihan sanggar, kelas dan lingkungan sekolah. Ikut menjaga kelestarian alam baik flora maupun faunanya. Membantu fakir miskin, anak yatim piatu dan orang tua jompo. Mengunjungi yang sakit, dsb
Patriot yang sopan dan kesatria
4.
Beribadah menurut agama masing-masing dengan sebaik baiknya dengan mejalankan semua peritah perintah-NYA serta meninggalkan seluruh laranga-NYA. Patuh dan berbakti terhadap orang tua Sayang kepada saudara, dsb
Mengikuti upacara sekolah atau upacara u pacara latihan dengan baik Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Ikut serta dalam pertahanan bela negara. Melindungi kaum yang lemah. Belajar di sekolah yang baik Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, dsb
Patuh dan suka bermusyawarah
Mengerjakan tugas-tugas dari guru, pembina atau orang tua dengan sebaik-baiknya. Patuh kepada orang tua, guru dan pembina. Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah. Tidak mengambil keputusan yang tergesa – gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah.
2 5.
Rela menolong dan tabah
6.
Rajin, terampil dan gembira
7.
Tidak boros dan tidak bersikap hidup mewah. Rajin menabung. Teliti dalam melakukan sesuatu. Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. ber lebih-lebihan. Biasa membuat perencanaan setiap akan melakukan tindakan, dsb
Disiplin, berani dan setia
9.
Tidak pernah membolos dari sekolah. Selalu hadir dalam setiap latihan atau pertemuan pramuka. Dapat membuat berbagai kerajinan atau hasta karya yang berguna. Selalu riang gembira dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan, dsb
Hemat, cermat dan bersahaja
8.
Berusaha menolong orang yang sedang mengalami musibah atau kesusahan. Setiap menolong tidak meminta pamrih atau megharapkan hadiah/ imbalan. Tabah dalam mengatasi berbagai kesulitan. Tidak banyak mengeluh dan tidak mudah putus asa. Bersedia menolong tanpa diminta, dsb
Selalu menepati waktu yang ditentukan. Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu dibanding haknya. Berani mengambil keputusan. Tidak pernah mengecewakan orang lain. Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak, dsb
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersungguh-sungguh. Tidak pernah mengecewakan orang lain. Bertanggung jawab dalam setiap tindakan, dsb
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Berusaha berkata baik, benar dan tidak pernah berbohong. Tidak pernah menyusahkan atau menggangu orang lain. Berbuat baik kepada semua orang, dsb
GERAKAN PRAMUKA GUDEP SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN SENOPATI PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
SANDI AMBALAN KEHORMATAN ITU SUCI JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN SABDA PANDITA RATU SATU KATA DALAM DALAM KEBENARAN BERKETE BERKETETAPAN TETAPAN HATI SETIAP LANGKAH PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH WIRA ADHI TARUNA KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA TAK KENAL STRATA DAN KASTA MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA ITULAH KEHENDAK DAN CITA CITA CITA AMBALAN KITA SEMOGA ALLOH MERAHMATINYA .
GERAKAN PRAMUKA GUDEP SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN SENOPATI PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA ( HUMAN RELATIONS ) 1.
Pendahuluan Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bagi suatu organisasi merupakan kewajiban kelompok pimpinan dalam organisasi dalam menciptakan serangkaian hubungan antara para anggota / karyawan dalam suatu organisasi sendiri yang bersifat intern dan pihak-pihak luar yang bersifat extern atau dengan kata lain, hubungan yang perlu diciptakan dan dibina meliputi hubungan antar anggota di dalam organisasi dan antara organisasi dengan pihak luar. Hubugan intern di dalam manajemen dinyatakan sebagai “Human “ Human Relation“
2.
Pengertian Human Relation adalah segenap aktivitas penyatu-paduan manusia dengan pekerjaan dalam suatu organisasi yang mungkin perkembangan diri manusia manusia dan kerja itu terdapat terdapat hubungan timbal balik yang bermanfaat. Jadi Human Relation menyangkut persoalan tentang hubungan antara manusia dan kerja dalam suatu organisasi yang mempunyai pengaruh timbal balik, yaitu manusia harus berguna bagi pelaksanaan sesuatu kerja dan sebaliknya kerja itu juga harus bermanfaat bagi manusia. Dalam rangka itu sesungguhnya isi dan ruang lingkup pengertian human relations meliputi pokok soal tentang : a) b)
Factor kemanusiaan dalam hubungan kerja, atau dibalik Hubungan kerja berdasarkan perikemanusiaan.
Istilah “Human Relations” itu sendiri mulai dipakai dalam bidang perusahaan menjelang awal 1940. 3.
Maksud dan Tujuan Human Relations Maksud Human Relations adalah untuk menghilangkan rintanganrintangan komuikasi, mencegah salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif sifat tabiat manusia. Tujuan dari Human Relations ialah untuk menggiatkan seseorang (orang - orang) bekerja dengan semangat kerjasama produktif, tetapi dengan hati puas dan senang.
2 4.
Human Relatios Dalam Management Human relations inti daripada kepemimpinan karena cara menggerakkan para anggota/karyawan sekarang ini harus didasarkan pada pendapat bahwa manusia itulah makhluk yang mempunyai martabat, perasaan, cita-cita, keinginan, temperamen, dan harapan. Disamping itu perlu diperhatikan bahwa ‘Tidak ada pribadi yang sama dalam segala hal’ . Ada tujuan manusia yang sifatnya Universal misalnya : Setiap Manusia : - Ingin bebas - Ingin dihargai - Ingin memperoleh tujuan hidup, dsb Tambahan pula setiap manusia mempunyai sifat positif dan negative. Keseluruhan sifat-sifat itu, baik yang positif maupun yang negative dibawa oleh seseorang kedalam organisasi tempat ia mengabungkan diri, dengan perkataan lain, dalam diri setiap manusia ada dua macam kekuatan, yaitu kekuatan konstruktif dan yang destruktif . Dalam hubungan ini harus diperhatikan bahwa kelompok pimpinan di dalam organisasi harus dapat mengetahui dan memahami sifat hakiki manusia itu. Memperkecil jurang antara mengetahui dan memahami sifat hakiki manusia merupakan pra syarat yang sangat penting dalam rangka usaha menggerakkan anggota/karyawan. anggota/karyawan. Memuaskan hati seluruh anggota demi seorang tidak mudah, ii memang tak dapat disangkal. Akan tetapi lingkungan dan suasana yang bias membantu seluruh anggota memperoleh kebahagiaan akan dapat dipecahkan dan diadakan. Dalam hal ini seorang pemimpin kelompok harus dapat berpikir secara situasional dalam situasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan itu. Salah satu sarana untuk memperkecil jurang antara mengetahui dan memahami hakiki manusia ialah mengetahui dan mampu menerangkan prinsip-prinsip Human Relations.
5.
Prinsip-prinsip Human Relations Ada 10 prinsip pokok dari Human Relations yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Harus ada sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadi ( individu ) di dalam organisasi tersebut. Suasana kerja yang menyenangkan. Infomalitas yang wajar dalam hubugan kerja. Mausia bukan mesin. Kembangkan kemampuan para anggota sampai tingkat yang maksimal. Tugas yang menarik dan penuh tantangan. Alat perlengkapan perlengkapan (Sarana/Prasarana) (Sarana/Prasarana) yang cukup. Setiap orang ditepatkan menurut keahlian dan kecakapannya. Balas jasa yang setimpal dengan jasa yang diberikan.