PERWATAKAN DAN PRIBADI WIRAUSAHA PADA USAHA RAMEN AA
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Yang diampu oleh: Dr. Endang Supardi, M.Si.
Disusun Oleh: Kelompok 1
Andhika Putra
1600000
Nurullita
1600083
Pratiwi Ike P
1601321
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak
terimakasih
atas
bantuan
dari
pihak
yang
telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan sumbangan baik materi maupun pikirannya. pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah yang berjudul “Perwatakan Dan Pribadi Wirausaha Pada Usaha Ramen Aa” ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bandung, September 2018
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents KATA PENGANTAR................................................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A.
Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C.
Tujuan Penelitian..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 4 A.
Pengertian Dari Wirausaha ..................................................................................... 4
B.
Jiwa Seorang Wirausaha ......................................................................................... 6
C.
Hakikat Dari Seorang Wirausaha............................................................................. 8
D.
Sikap, dan Watak Wirausaha................................................................................... 8
E.
Karakteristik Wirausahaan .................................................................................... 13
F.
Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan ........................................................................... 19
G.
Motif Berwirausaha............................................................................................... 21
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 22 A.
Profil Perusahaan .................................................................................................. 22
B.
Hasil Penelitian ...................................................................................................... 24
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 28 A.
Kesimpulan ............................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 29
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,20%, maka tidaklah mengherankan apabila saat ini kondisi perekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negara tetangga yaitu Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China 10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang hampir 13% penduduknya menjadi wirausahawan. Maka
dari
itu,
dengan
ditumbuh
kembangkanya
pengetahuan
seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya generasi muda atau mahasiswa untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi untuk meningkatkan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kreatif dalam bidang kewirausahaan yang berdaya saing tinggi Kewirausahaan dalam memecahkan
merupakan
alternatif
untuk
membantu
kesulitan masyarakat
masalah pencarian kesempatan kerja. Program kewirausahaan
dilaksanakan ditujukan bagi peningkatan kewirausahaan masyarakat yang kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan terkait dengan kemampuan menciptakan nilai yang dapat
dipertukarkan dengan orang lain secara kreatif dan inovasi dengan memanfaatkan peluang. Kewirausahaan dapat berkembang dengan adanya tanggung jawab fungsi-fungsi individu atau
organisasi
yang
berorientasi pada profit.
Pengembangan kewirausahaan
bisa
menjadikan satu dorongan untuk meminimalkan tingkat pengangguran. Kewirausahaan merupakan mengkombinasikan memenangkan
sumber-sumber
persaingan.
Nilai
usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan melalui tambah
1
cara-cara tersebut
baru
dapat
dan
berbeda
diciptakan
dengan
untuk cara
mengembangkan teknologi, pengetahuan, cara-cara dan keterampilan yang baru untuk menghasilkan barang atau jasa kerja baru yang lebih efektif dan efisien.Memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan merupakan nilai tambah. Dalam berwirausaha selalu ada risiko. Risiko cenderung menjadi penghambat bagi para pengusaha untuk maju dan berkembang. Pada dasarnya risiko selalu ada dalam setiap keuntungan yang ingin dicapai. Sikap dan perilaku terhadap risiko seharusnya lebih
positif
dan
rasional.
Risiko
dianggap
sebagai bagian tidak terpisahkan dari
keuntungan dan harus diminimalkan keberadaannya. Dengan pertimbangan yang matang dan terencana, maka risiko dapat diminimalkan bahkan dihindari tanpa mengurangi keuntungan yang akan diperoleh pada setiap kesempatan usaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kewirausahaan dan komitmen dalam usahanya dengan tekad bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya terhadap usaha yang akan digelutinya. Dalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausahawan yang sukses harus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat yang kuat) dalam mengembangkan usahanya, tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang sungguhsunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, maka wirausahawan sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, bagi seorang wirausahawan harus memiliki komitmen terhadap usaha dan pekerjaannya. Keberhasilan
dalam
menghasilkan
kualitas
dan
jasa
hanya
dapat
diciptakan melalui cara yang berbeda, lebih efektif, efisien serta memiliki nilai lebih tinggi di mata pelanggan B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Apa pengertian dari wirausaha? 2. Bagaimana jiwa seorang wirausaha? 3. Apa hakikat dari seorang wirausaha? 4. Bagaimana sikap dan watak wirausaha? 5. Bagaimana karakteristik Wirausaha
2
6.
Bagaimana nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
7. Bagaimana motif berwirausaha ? C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dan manfaat dari pembahsan. 1. Untuk mengetahui pengertian dari wirausaha 2. Untuk mengetahui bagaimana jiwa seorang wirausaha 3. Untuk mengetahui bagaimana hakikat dari seorang wirausaha 4. Untuk mengetahui bagaimana sikap dan watak wirausaha 5. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik wirausaha 6. Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai hakiki kewirausahaan 7. Untuk mengetahui bagaimana motif berwirausaha
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Dari Wirausaha
Secara bebas, kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang melibatkan kreatifitas dan inovasi untuk memberikan manfaat atau bernilai lebih bagi diri sendiri dan oranglain. Miaslnnya saja, wirausaha dibidang kerajinan tangan, usaha makanan dan minuman dll. Istilah Kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahsa Prancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rahmat Lupiyoadi, 2004;1). Tidak sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini muncul seiring dengan perkembangan ekonomi dengan semakin meluasnya bidang dan garapan. Coulter (2000; 3) mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Suryana (2003;1) mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatifyang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Adapun inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Menurut Hisrich-Petters (1998; 10) kewirausahaan diartikan
sebagai berikut:
“Entrepreneurship is the process of creating something different with value by devoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.” Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu
4
dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Drucker (1994; 28) menyatakan bahwa kewirausahaan lebih merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang mlekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan
inovatif
ke
dalam
dunia
usaha
yang
nyata
dan
dapat
mengembangkannya dengan tangguh. Oleh karena itu, dengan mengacu pada orang yang melaksanakan proses gagasan, memadukan sumber daya menjadi realitas, maka muncul yang dinamakan wirausaha (entrepreneur ). Menurut Coulter (2000; 3), kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses, pembentukan, atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Adapun tujuan kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
Dapat menjaring dan menjadikan oranglain sebagai pengusaha yang mandiri. Atau membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitarnya.
Menyerap tenaga kerja atau sumber daya manusia yang ada disekitar tempat tinggal atau membuka jaringan bisnis yang memiliki prospek.
Dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilingkungannya dengan membuka lapangan pekerjaan.
Mengembangkan atau mampu menularkan semanagat wirausaha pada orang lain.
Mengembangkan dan menyebarluaskan ciri-ciri yang ada pada wirausaha pada masyarakat sekitarnya
Menyebarkan semangat berkreasi dan berinovasi pada dunia bisnis. Dengan demikian, berdasarkan pengertain menurut beberapa ahli diatas, bahwa
kewirausahaan merupakan semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/ atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, dan inovasi, serta kemampuan manajemen.
5
B. Jiwa Seorang Wirausaha Jiwa wirausaha adalah jiwa kemandirian untuk mencari sebuah sumber penghasilan dengan membuka usaha ataupun menyalurkan kreatifitas yang dimiliki seseorang untuk kemudian dijadikan sebuah lahan untuk mencari penghasilan. Jiwa kewirausahaan ditanamkan sejak seseorang mulai sadar bahwa uang itu penting dan seseorang tersebut memilikiketerampilan atau sesuatu hal seperti barang atau jasa yang bisa dijual, seseorang akan belajar untuk lebih mandiri, berfikir kritis, dan maju apabila ditanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini, karena dia akan berfikir tentang bagaimana mengolah hasil dari keterampilan ataupun haisl pembelajaran yang selama ini dia lakukan untuk dijadikan sebuah karya yang dapat dijual, entah itu makanan, pakaian, jasa, atau barangt-barang lainnya. Risiko kerugian merupakan hal bias akarena mereka memgang prinsip bahwa faktor kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang dihadapi, semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Jiwa wirausaha dapat berkembang seiring dengan inginnya seseorang mencari penghasilan dari faktor keadaan ekonomi yang tidak mendukung, sehingga banyak jiwa kewirausahaan yang tertanam dibenak seseorang akibat desakan ekonomi tersebut, umur bukanlah ukuran untuk menanamkan jiwa kewirausahaan tapi kesadaran akan betapa bernilainya uang untuk dihasilkan, karena banyak dari para wirausahawan memiliki keinginan berwiraswasta karena timbul keinginan terbesar yaitu mencari uang. Umur bukanlah suatu ukuran untuk ditanamkannya jiwa kewirausahaan, namun kesadaran akan betapa bernilainya suatu ilmu untuk dapat dijadikan sebuah lahan untuk sebuah wirausaha, atau kapan desakan ekonomi mulai muncul maka jika wirausaha patut untuk ditanamkan secara mendalam agar potensi-potensi kewirausahaan dari seseorang dapat timbul. Menurut Dusselman, seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut: 1. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru. 2. Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam pengambian keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian.
6
3. Kemampuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsifungsi manajemen, meliputi: a. Usaha perencanaan b. Usaha untuk mengoordinasikan c. Usaha untuk menjaga kelancaran usaha d. Usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha a.
Peranan Wirausaha dalam Perekonomian Indonesia
Peranan wirausaha tergantung dari latar belakang suatu negara, seperti demografi, tingkat pendidikan, kondisi tenaga kerja, regulasi dan kemudahan akses ke kresitor. Pada dasarnya wirausaha (entrepreneurship) dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama, opportunity entrepreneurship, artinya kewirausahaan yang timbul karena mampu menangkap dan menciptakan peluang. Kewirausahaan jenis ini
umumnya
ada
dinegara-negara
maju.
Kedua,
adalah
necessity
entrepreneurship, yaitu kewirausahaan yang timbul karena keterpakasaan atau dipaksa keadaan untuk terus menyambung hidup. Ini umumnya ada dinegara berkembang. Selanjutnya apabila kita lihat peranan kewirausahaan diindonesia, dalam rangka meningkatkan daya dukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan bagi penduduk Indonesia, masih diperlukan banyak tambahan usaha baru dari yang sudah ada karena masih tingginya tingkat pengangguran yang ada. Hal tersebut berarti harus menumbuh kembangkan usaha baru di Indonesia , padahal infrastruktur untuk mewujudkannya relative masih sangat terbatas. Untuk periode tahun 2014-2019 dicanagkan oleh Presiden Indonesia untuk menumbuhkan unit usaha UMKM baru di Indonesia. Pengembangan wirausaha baru terkait dengan upaya menumbuhkan lingkungan usaha yang kondusif, menumbuhkan kemauan masyarakat untuk berwirausaha, meningkatkan kemampuan
masyarakat
untuk
berwirausaha
dan
sistem
intensif
menstimulan masyarakat untuk merealisasikan membuka usaha baru.
7
yang
C. Hakikat Dari Seorang Wirausaha
Dari beberapa konsep kewiraushaan, ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu: (dalam Edi Dwi, 2015 hlm 137) 1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan utnutk memulai usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (verture growth). 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
D. Sikap, dan Watak Wirausaha
Sikap kewirausahaan meliputi keterbukaan, kebebasan, pandangan yang luas, berorientasi pada masa depan, berencana, berkeyakinan, sadar, menghormati orang lain dan menghargai pendapat orang lain. Ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu : 1. Jujur, dalam
arti berani
mengemukakan
kondisi sebenarnya
dari
usaha yang
dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka waktu panjang ke depan
8
2. Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal
ini
untuk
dapat
memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang diharapkan masih juga belum dapat diperoleh 3. Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh. Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa “manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan !‟ dengan demikian berdoa merupakan salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita. Dalam hidup kita semua sering mencapai masa-masa sulit dimana kekuatan mental kita sedang diuji. Mungkin saja dalam pertemanan atau rekan kerja yang sulit, pekerjaan yang buntu, dan juga dalam hubungan yang sulit. Begitu juga dalam menjalani bisnis seringkali kita menghadapi tantangan dan rintangan yang tentu saja tidak hanya cukup mengandalkan modal dan sumber daya. Lebih dari itu seseorang yang berwirausaha sangat membutuhkan mental yang kuat. Berikut ini adalah strategi yang dapat Anda gunakan untuk menguatkan mental Anda: 1) Cerdas Secara Emosional Kecerdasan emosional adalah lAndasan kekuatan mental. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memotivasi dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain. Orang yang cerdas secara emosi akan bersikap tegas dan mampu mengendalikan perilaku sehingga terbebas dari perilaku-perilaku negatif. Daniel Goleman menemukan bahwa banyak juga orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena rendahnya kecerdasan intelektualnya, tetapi karena kurang memiliki kecerdasan emosional. 2) Percaya Diri
9
Sebuah studi baru-baru ini di Universitas Melbourne menunjukkan bahwa orang yang percaya diri akan terus mendapatkan upah yang lebih tinggi dan dipromosikan lebih cepat daripada yang dilakukan orang lain. Sikap percaya diri sangat diperlukan dalam menjalankan segala sesuatu. Pengusaha yang bermental kuat akan percaya kepada kemampuannya dan memiliki pengendalian yang kuat atas keraguan dan kegelisahan. Kepercayaan diri mereka akan dapat mengilhami orang lain dan membantu mereka mewujudkan sesuatu. 3) Berani Berkata Tidak Penelitian yang dilakukan di UC Berkeley menunjukkan bahwa semakin Anda kesulitan berkata tidak, maka semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan stres, kelelahan dan bahkan depresi. Orang yang bermental kuat tahu bahwa berkata tidak merupakan jalan yang sehat dan mereka akan memiliki harga diri dan pandangan ke depan yang jelas. Pengusaha yang kuat secara mental juga tahu bagaimana mengendalikan diri dengan mengendalikan diri dengan mengatakan tidak pada diri mereka sendiri. Mereka menunda gratifikasi dan menghindari tindakan impulsif yang menyebabkan bahaya. 4) Mampu Menetralisir Difficult People Menghadapi orang yang sulit memang bisa membuat frustasi dan melelahkan. Namun, orang yang bermental kuat akan dapat mengendalikan interaksi mereka dengan orang-orang yang sulit ini. Mereka dapat mengendalikan perasaan terhadap si “biang kerok” ini dengan mendekati situasi secara rasional. Mereka mengidentifikasi emosi mereka dan tidak membiarkan kemarahan atau frustrasi memicu kekacauan. Di sisi lain, mereka juga mempertimbangkan sudut pandang orang ini, dan dapat menemukan kesamaan dan solusi untuk memecahkan masalah. Bahkan, ketika segala sesuatunya sudah diluar kendali, orang yang bermental kuat dapat membawa orang ini menjadi lebih baik tanpa harus menjatuhkannya.
10
5) Tidak Takut Akan Perubahan Pengusaha bermental kuat itu fleksibel dan terus beradaptasi. Mereka tahu bahwa ketakutan akan perubahan melumpuhkan dan merupakan ancaman besar bagi kesuksesan dan kebahagiaan mereka. Pengusaha yang sukses akan melihat perubahan-perubahan yang mengintai mereka, dan membentuk rencana tindakan jika perubahan terjadi. Pengusaha yang bermental kuat harus memiliki pikiran yang terbuka dan membuka tangan, jika Anda ingin mengenali dan memanfaatkan peluang yang akan berubah. 6) Menerima Kegagalan Pengusaha yang sukses mengetahui bahwa kegagalan bukan akhir dari permainan dan tidak boleh takut mengalaminya, karena tidak ada yang pernah mengalami kesuksesan sejati tanpa pernah mengalami kegagalan. Kegagalan dapat membuka jalan bagi Anda untuk sukses. Terobosan besar biasanya datang pada saat Anda merasa paling frustasi dan terjebak. Rasa frustasi inilah yang memaksa Anda untuk berpikir secara berbeda, dan melihat ke luar zona nyaman Anda, juga melihat solusi yang telah Anda lewatkan. 7) Tidak Memikirkan Kesalahan Pengusaha bermental kuat dapat bersyukur saat mengalami kegagalan dan tidak memikirkan kesalahan. Orang bermental kuat tahu dimana perhatian harus difokuskan. Bila Anda terlalu memikirkan masalah yang Anda hadapi, maka Anda justru bisa menciptakan dan memperpanjang stres dan emosi negatif yang dapat menghambat kinerja. Bila Anda fokus pada tindakan untuk memperbaiki keadaan, maka Anda menciptakan kepercayaan diri, yang menghasilkan emosi positif untuk meningkatkan kinerja. Orang-orang yang kuat secara mental akan berusaha bangkit dari kesalahan, tetapi mereka melakukannya tanpa melupakan kesalahan itu 8) Tidak Membandingkan Diri Mereka dengan Orang Lain
11
Orang-orang yang kuat secara mental tidak akan menghakimi orang lain, karena mereka tahu bahwa setiap orang memiliki sesuatu untuk ditawarkan, dan mereka tidak perlu menjatuhkan orang lain untuk sekedar merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Pengusaha yang kuat mental tidak akan membuang waktu atau energi untuk mengukur orang lain dan mengkhawatirkan apakah orang lain mengukurnya mereka atau tidak. Bila Anda merayakan kesuksesan orang lain, Anda berdua diuntungkan. 9) Berolahraga Sebuah studi yang dilakukan di Eastern Ontario Research Institute menemukan bahwa orang-orang yang berolahraga dua kali seminggu selama 10 minggu berturut-turut merasa lebih kompeten secara sosial, intelektual, dan atletik. Mereka juga menilai citra tubuh dan harga diri mereka lebih tinggi. Bukannya perubahan fisik di tubuh mereka yang menyebabkan peningkatan kepercayaan diri, namun positifitas langsung yang didorong oleh endorfin dari latihan inilah yang membuat semua perbedaan. 10) Cukup Tidur untuk melebih-lebihkan pentingnya tidur untuk meningkatkan kekuatan mental Anda. Saat Anda tidur, otak Anda menghilangkan protein beracun, yang merupakan produk sampingan dari aktivitas saraf saat Anda terjaga. Orang-orang yang tangguh secara mental tahu bahwa pengendalian diri, fokus dan ingatan mereka semua bisa berkurang saat mereka tidak mendapatkan cukup tidur atau tidak mendapatkan tidur yang berkualitas. 11) Terus Menerus Bersikap Positif Coba Anda simak berita-berita yang terjadi saat ini. Berita yang terjadi saat ini isinya hanyalah lingkaran kebencian yang tiada habis, serangan dengan kekerasan, krisis ekonomi, perusahaan bangkrut, bencana lingkungan, dan sejenisnya. Tapi orang yang bermental kuat tidak khawatir tentang itu, karena mereka tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan.
12
Alih-alih mencoba memulai sebuah revolusi dalam semalam, mereka memfokuskan energi mereka untuk mengarahkan dua hal yang sepenuhnya berada dalam kekuasaan mereka, perhatian dan usaha mereka.
Ciri
Watak
Kepercayaan Diri
Percaya
diri,
minim
ketergantungan,
optimisme rezeki di tangan Allah.
Orientasi Pada Tugas dan Hasil
Haus akan prestasi, berorientasi profit dan benefit, tekun dan tabah, tekat kuat, giat kerja keras, enerjik dan penuh inisiatif
Pengambilan Risiko
Berani
mengambil
risiko,
suka
pada
tantangan, setelah kesulitan ada kemudahan.
Kepemimpinan
Bertingkah laku pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik.
Keorisinilan Inovatif,
kreatif,
luwes,
punya
banyak
sumber, serba bisa dan banyak tahu. Orientasi Masa Depan Pandangan ke depan, visioner. (dalam Yusanto & Widjajakusuma, 2002 hlm 37) E. Karakteristik Wirausahaan 1.
Motif berprestasi tinggi Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003 : 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang
13
menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Menurut Teori Herzberg, ada dua faktor motivasi, yaitu:
14
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Suryana, 2003:33-34): a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang (fiftyfifty). Jika tugas yang diembannya sangat ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah.
2.
Selalu perspektif Seorang wirausahawan hendaknya seorang yang mampu menatap masa dengan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan kemasa depan. Karena memiliki pandangan
15
jauh ke masa depan maka ia akan selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya (Suryana, 2003 : 23). Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun dengan risiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada. Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
3.
Memiliki Kreatifitas Tinggi kreativitas mengandung pengertian, yaitu: a.
Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak ada
b.
Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara baru
c.
menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi tiap hari
4.
Memiliki perilaku inovatif tinggi Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang, karena setiap orang dalam belajar berwirausaha. Menurut Poppy King, wirausaha muda dari Australia yang terjun ke bisnis sejak berusia 18 tahun, ada tiga hal yang selalu dihadapi seorang wirausaha di bidang apapun, yakni: pertama, obstacle (hambatan); kedua, hardship (kesulitan); ketiga, very rewarding life (imbalan atau hasil bagi kehidupan yang memukau). Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang. Mengapa? cukup banyak alasan untuk mengatakan hal itu. Pertama, setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan
16
semacam “intuisi” yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. “Intuisi” ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif. Karena manusia merupakan satu-satunya mahluk ciptaan Tuhan yang, antara lain, dianugerahi daya imajinasi kreatif, maka ia dapat menggunakannya untuk berpikir. Pikiran itu dapat diarahkan ke masa lalu, masa kini, dan masa depan.
5.
Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tang gung Jawab Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua perhatianya pada usaha yang akan digelutinya, didalam menjalankan usaha tersebut seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang mengebu-gebu dan menyala-nyala (semangat tinggi) dalam mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada dipasar. Tanpa usaha yang sungguhsunguh terhadap pekerjaan yang digelutinya maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu penting sekali bagi seorang wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya.
6.
Mandiri atau Tidak Ketergantuangan Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
17
7.
Berani Menghadapi Risiko Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil risiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil risiko yang moderat, artinya risiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya (Suryana, 2003 : 14-15). Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan.
8.
Selalu Mencari Peluang Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang pengusaha, yang mengejar keuntungan secara etis serta wirausaha yang bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
9.
Memiliki Jiwa Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, lebih dahulu, lebih menonjol. Debgan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan bagi sesorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan untuk menciptakan nilai. Ia selalu
18
ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang.
10.
Memiliki Kemampuan Manajerial Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber
daya
manusia,
mengontrol
usaha,
maupun
kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya yang kesemuanya itu adalah merupakan kemampuan managerial yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka bukan keberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan uasaha yang diperoleh
F. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
Penerapan masing-masing nilai sangat bergantung pada fokus dan tujuan masing-masing wirausahawan. Dari beberapa nilai kewirausahaan terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu 1. Percaya diri Kepercayaan diri merupakan suatu paduan dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Kepercayaan diri tersebut, baik langsung maupun tidak langsung memengaruhi sikap mental seseorang. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab itu, wirausahawan yang sukses adalah wirausahawan yang mandiri dan percaya diri. 2. Berorientasi pada hasil dan tugas
19
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila terdapat inisiatif. Prilaku inisiatif biasanya diperoleh dari pengalaman selam bertahun-tahun, dan pengembangannya diperolaeh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, dan semangat berprestasi. Berinisiatif adalah keinginan untuk mencari dan memulai dengan tekad yang kuat. 3. Keberanian menghadapi resiko Keberanian yang tinggi dalam menghadapi resiko dengan perhitungan matang dan optimisme yang dimilki harus disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan keberanian menghadapi risiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi relatif lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu bantuan orang lain. Kepercayaan diri muncul apabila kita mempunyai kemauan dan kemampuan.Kemauan dan kemampuan untuk menghadapi risiko
merupakan
salah
satu
nilai
utama
dalam
kewirausahaan.
Wirausahawan yang tidak mau menghadapi risiko akan sukar memulai dan berinisiatif. 4. Berorientasi pada masa depan Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan kemasa depan. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. 5. Kepemimpinan Seorang
wirausahawan
yan
berhasil
selalu
memiliki
sifat
kepemimpinan, kepeloporan, dan teladan. Ian selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol. Wirausahawan yang memiliki kemampuan kepemimpinan akan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
20
1) Kepeloporan 2) Keteladanan 3) Tampil berbeda 4) Mampu berpikir divergen dan konvergen.
6. Keorinalitasan : kreativitas dan inovasi Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda. G. Motif Berwirausaha
ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Suryana (2001: 29) yakni: 1.
Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan
2.
Alasan sosial yaitu untuk memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa, agar dapat bertemu dengan orang banyak
3.
Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan pada masyarakat, untuk menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, demi masa depan anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kestiaan suami/isteri, untuk membahagiakan ayah dan ibu
4.
Alasan memenuhi diri, yaitu untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatuyang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
21
BAB III PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan
1. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi : Mendapatkan profit sebanyak-banyaknya melalui
usaha kuliner. Misi
: a. Menyajikan berbagai macam ramen dengan ciri khas berbeda, b. Memperkenalkan berbagai jenis ramen dengan harga terjangkau.
Tujuan
: a. Memperoleh laba b. Memberikan pelayanan terbaik pada konsumen c. Memberdayakan SDM yang belum memiliki kesempatan bekerja d. Memacu
pertumbuhan
ekonomi
masyarakat
sekitar e. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan yang bekerja. 2. Sejarah Singkat
Ramen AA berdiri pada tanggal 20 Februari 2013. Berangkat dari banyaknya peluang usaha yang ada di Bandung mulai dari sandang hingga pangan menarik minat pendiri untuk turut mengambil kesempatan usaha
22
yang ada. Minat dan perilaku konsumtif masyarakat Bandung yang semakin tinggi menjadi pendorong pendiri untuk merintis usaha di bidang kuliner. Pendiri mencari tempat yang mempunyai peluang usaha yang tinggi. Gaya hidup mahasiswa yang semakin konsumtif menjadi daya tarik pendiri untuk mendirikan usahanya di lingkungan mahasiswa. Sampai akhirnya pendiri menemukan tempat yang cukup strategis di Gegerkalong Girang dengan sasaran mahasiswa UPI yang kampusnya sangat dekat dengan lokasi penjualan. Dengan bekal staf pendiri yang berjumlah sedikit namun cukup meyakinkan untuk menjadi awal membuka usaha di bidang kuliner. Dengan bekal entrepreneur dan ahli produksi makanan, pendiri melihat peluang untuk membuka usaha kedai ramen. Target awal adalah pencarian laba dan menarik minat sasaran untuk mencoba produk usaha mereka. Seiring waktu, usaha mengalami perkembangan yang cukup signifikan, pendiri mulai memperbanyak pegawai untuk menaikkan produktivitas kerja. Usaha untuk mempertahankan pelanggan terus dilakukan melalui inovasi variasi makanan untuk menghindari kejenuhan dan meningkatkan promosi lewat kerjasama dengan akun jejaring sosial media bersama mahasiswa. Dengan semua pencapaian yang diraih sampai saat ini, Ramen AA telah memiliki lima cabang yang berada di Cimahi, Cihamplas, Lembang, Banjaran, Kerkom Cimahi 3. Ruang Lingkup Usaha
Usaha dalam bidang kuliner, ramen khususnya di Bandung saat ini sudah sangat marak sekali. Beberapa dari kompetitor sudah memiliki nama dan keunggulan masing-masing. Namun kebanyakan dari kompetitor kurang memperhatikan inovasi pelayanan dan cita rasa, karena terpatok dengan standar yang sudah lama diterapkan sebelumnya. Keunggulan dari Ramen AA yang tidak dimiliki oleh kompetitor lainnya adalah pilihan toping ramen yang variatif dan adanya menu ramen yang merupakan kombinasi antara ramen dan makanan lokal seperti ramen
23
jawa, serta menyediakan sambal yang kaya akan rempah. Hal ini didukung karena Ramen AA mempunyai sumber daya yang memiliki bekal yang matang dalam bidang kuliner, sehingga Ramen AA mempunyai cita rasa yang berbeda dari ramen lainnya. Hal tersebut merupakan tantangan bagi Ramen AA untuk dapat bersaing di antara para kompetitor yang sudah “eksis”. 4. Segmentasi Pasar
Segmen pasar dari Ramen AA adalah kalangan pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang tinggal di daerah Gegerkalong dan sekitarnya. Selain itu Ramen AA lebih mengutamakan segmentasi kalangan muda. 5. Pemasaran
Strategi pemasaran dimulai dari rasa ramen yang akan dijual, ternyata resep dan porsi ramen asli asal Jepang kurang begitu disukai konsumen. Maka memodifikasi rasa dan ukuran porsi yang pas adalah keharusan agar dapat diterima oleh lidah orang Indonesia. Dikarenakan segmentasi pasarnya adalah kalangan muda, maka strategi yang digunakan dalam pemasaran Ramen AA melalui advertising melalui media cetak seperti selebaran (pamflet), dan stiker, serta melalui media elektronik seperti radio dan internet (akun media sosial dan website). 6. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki Ramen AA adalah:
Ruangan yang dapat menampung ±50 orang
Tempat makan kursi dan meja
Suasana yang nyaman sesuai desain interior yang santai yang disesuaikan dengan lingkungan pesantren Daarut Tauhiid
Musik yang disesuaikan
Toilet .
B. Hasil Penelitian Dari observasi yang telah kami lakukan dengan metode wawancara bersama narasumber Bpk. H. Wawan sebagai leader manager Ramen AA, kami telah mendapati beberapa hal terkait dengan tujuan usaha Ramen AA ini yang mempunyai tujuan utama memperoleh laba, meraih peluang dalam bisnis dan
24
mengembangkan usaha di bidang kuliner, yang bisa dijabarkan seperti di bawah ini : 1. Implemtasi Perwatakan Dan Pribadi Wirausaha Di Usaha Ramen Aa Banyak hal yang mampu menopang kesusesan sebuah usaha yang di dirikan dari hasil penelitian yang di lakukan di tempat usaha ramen aa ini peneliti menemukan bahwasannya banyak factor yang membuatnya menjadi usaha ramen yang di gemari oleh mayrakat, factor factor tersebut adalah
a. Kemampuan komunikasi yang tinggi Karyawan
ramen
AA
yang
mampu
berkomunikas
dengan
para
pelanggannya yang mayaoritas adalah mahasiswa. Komunikasi ini tah kahanya antar pegawai dan pelangga namun antar pegawaipun terjalin komunikasi yang baik sehingga menimbulkan kerjasama yang kompak. b. Berinovasi Setelah usaha ramen AA berjalan, sebagai seorang pengusahanya ia selau berinovasi dengan menghadirkan berbagai menu baru bercirikan masakan daerah yang di padukan dengan ciri khas ramen. Selaui inovasi dalam menu masakannya ramen AA pun dapt berinovasi dalam bidang pemasarannya, seperti mengadakan challenge. c. Selalu yakin Yang terakhir dan juga penting adalah, miliki sifat yang membuat pengusaha ramen AA selalu yakin terhadap langkah yang sudah dipilih. Sertai keyakinan tersebut dengan doa, dan usaha, serta perjuangan yang maksimal dalam meraihnya. Mungkin hasil yang diinginkan belum bisa terjadi saat ini, namun di kemudian hari tidak mustahil ini akan berhasil. d. Mudah beradaptasi Ketika terjadi suatu masalah yang tidak diinginkan, entah itu terkait iklim bisnis atau yang lainnya. Ramen AA mampu untuk segera menyesuaikan sehingga ramen AA tidak tertinggal oleh pasar, sehingga hal ini menjadi keuntungan untun ramen AA itu sendiri e. Hitungan jitu
25
Sebagai seorang pengusaha, maka melakukan analisa dan memiliki perhitungan yang matang adalah keharusan. Jadi, pastikan kamu memiliki ciri tersebut. Biasakan diri untuk memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi dengan matang, persiapkan rencana yang jelas dari analisa dan perhitungan yang kamu lakukan tersebut dan lakukanlah. 2. Penangan usaha Ramen AA untuk menghadapi perubahan dan persaingan pasar
Pelaku bisnis adakalanya untuk mempelajari apa saja yang sedang dibutuhkan dan inginkan pasar. Selain itu, Kreatif dalam melakukan pelayanan dan pemasaran bukan hanya didukung dengan media yang dimiliki, tetapi bagaimana pelaku bisnis menyajikan pelayanan dan pemasaran bisnisnya. Terlebih konsumen saat ini pandai dalam memilih produk yang benar-benar kreatif dan mana yang benar-benar memberikan pelayanan dan pemasaran yang baik. Di sini ramen AA selalu mempu menerima masukan dari para pelanggannya dan mencoba menerapkan mana yang sesuai dengan visi missi ramen AA. Melakukan evaluasi bisnis dapat bermanfaat untuk mengukur kemajuan dan untuk mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki kedepannya. Evaluasi ini dilakukan pada seluruh aspek usaha Ramen AA seperti produk yang ditawarkan dan sumber daya manusia yang ada pada bisnis ini. Setiap konsumen menginginkan sebuah produk yang memiliki kualitas bagus dan harga yang terjangkau walaupun tingkat kebutuhan dan keinginan mereka berbeda-beda. Usaha mie ramen ini termasuk jenis usaha yang memiliki potensi yang sangat bagus sehingga uaha mie ramen cocok untuk dikembangkan. mie ramen sebenarnya kini juga menjadi sebuah makanan yang begitu sangat familiar dimasyarakat apalagi dikalangan mahasiswa. Dan juga harga yang ditawarkan diusaha kami ini sangat terjangkau sekali dikantong mahasiswa apalagi ditempat kami sekarang ini yang berlokasi dilingkungan dekat anak kos(mahasiswa) dan Lingkungan Sebuah perguruan tinggi.
26
Serta
tempat yang nyaman juga menjadi salah satu faktornya juga, banyak para mahasiswa yang nyaman bercengkrama dan kadang ada yang mengadakan rapat kecil-kecilan d tempat kami.
27
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berfikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alas an mengapa seseorang berminat berwirausaha yaitu alas an keuangan,alas an social, alasan pelayanan dan alasan memenuhi diri.
28
DAFTAR PUSTAKA
Fredi kurniawan. (2018). Pengertian Kewirausahaan.
Kewirausahaan,
[online]
dia
Tujuan
akses
dan
Ciri
dari
:
http://fredikurniawan.com/pengertian-kewirausahaan-tujuan-dan-cirikewirausahaan/ Kamrianti ramli. (2018). mengenal tentang kewirausahaan. [online] di akses dari : https://kamriantiramli.wordpress.com/tag/sikap-dan-kepribadiankewirausahawan/ Kurniati, Edi Dwi. (2015). Kewirausahaan Industri. Dee Publish: Yogyakarta Robi
agape.
(2018).
Kewirusahaan.
[online].
Diakses
dari
:
https://www.edukasinesia.com/2017/10/pengertian-kewirausahaankarakteristik-kewirausahaan-sikap-ciri-ciri-dan-jiwa-wirausaha-tipe-tipewirausaha-perkembangan-wirausaha-di-indonesia-dan-peranan-wirausahadalam-perekonomian-indonesia-beserta-penjelasannya-terlengkap.html Yusanto & Widjajakusuma, (2002), Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani Press: Jakarta
29