PERILAKU SAKIT Perilak Pe rilaku u sakit meru merupak pakan an peri perilak laku u orang sakit yang meliputi: meliputi: cara sese seseoran orang g mem memantau antau tubuhnya tubu hnya;; mend mendefn efnisik isikan an dan meng menginte interpre rpretasik tasikan an geja gejala la yang diala dialami; mi; mela melakuk kukan an upay upaya a penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan. Seorang individu yang merasa dirinya sedang sakit, perilaku sakit bisa berungsi sebagai mekanisme koping. Menurut Parsons, perilaku spesifk yang tampak bila seseorang memilih peran sebagai orang sakit , yaitu orang sakit tidak dapat disalahkan sejak mulai sakit, dikecualikan dikecualikan dari tanggung jaab pekerj pek erjaan aan,, sos sosial ial dan pri pribad badi, i, ke kemud mudian ian ora orang ng sak sakit it dan ke kelua luarga rgany nya a dih dihara arapk pkan an me menca ncari ri pertolongan agar cepat sembuh. Menurut Men urut !ock !ockerha erham, m, mes meskipu kipun n ko konsep nsep Pa Parson rsons s ters tersebu ebutt tidak ber berguna guna untu untuk k mema memahami hami peran sebagai orang sakit, namun tidak terlalu tepat untuk: menerangkan variasi perilaku sakit, dipakai pada penyakit kronis, keadaan dan situasi yang mempengaruhi hubungan pasien"dokter, atau untu untuk k mene menerangk rangkan an peri perilak laku u sakit masyarakat masyarakat ke kelas las baa baah. h. #uga menu menurut rut Meil Meile, e, ko konsep nsep Parsons Parson s tersebut tidak cocok dipakai pada orang sakit jia. Penyebab Perilaku Sakit Menurut Mechanic sebagaimana diuraikan oleh Solito Sarono $%&&'( baha penyebab perilaku sakit itu sebagai berikut : 1.
)ikenal dan dirasakannya tanda dan gejala yang menyimpang dari keadaan normal.
2.
*nggapan adanya gejala serius yang dapat menimbulkan bahaya.
3.
+ejala +ej ala pen penyakit yakit diras dirasakan akan akan meni menimbul mbulkan kan damp dampak ak ter terhadap hadap hub hubunga ungan n ke keluar luarga, ga, hubungan kerja, dan kegiatan kemasyarakatan.
4.
rekuensi dan persisten $terus"menerus, menetap( tanda dan gejala yang dapat dilihat.
5.
-emungkinan individu untuk terserang penyakit.
6.
*danya inormasi, pengetahuan, dan anggapan budaya tentang penyakit.
7.
*danya perbedaan interpretasi tentang gejala penyakit.
8.
*danya kebutuhan untuk mengatasi gejala penyakit.
9.
ersedianya ersedianya berbagai berbagai sarana pelayanan kesehatan, seperti: asilitas , tenaga, obat"obatan, biaya, dan transportasi. Menurut Sri -usmiyati dan )esmaniarti $%&&/(, terdapat 0 perilak perilaku u orang sakit yang dapat diamati, yaitu: Fearfullness Fearfullnes s (merasa ketakutan(, ketakutan(, umum umumnya nya indi individu vidu yang seda sedang ng sakit memiliki memiliki peras perasaan aan takut. 1entuk ketakutannya, meliputi takut penyakitnya tidak sembuh, takut mati, takut mengalami kecacatan, dan takut tidak mendapat pengakuan dari lingkungan sehingga merasa diisolasi. Regresi, salah satu pera perasaan saan yang timb timbul ul pada orang saki sakitt adala adalah h ansi ansietas etas $kecemasa $kecemasan(. n(. 2ntuk mengatasi kecemasan tersebut, salah satu caranya adalah dengan regresi $menarik diri( dari lingkungannya. Egosentris, men mengand gandung ung arti bah baha a peri perilak laku u indi individu vidu yang sakit bany banyak ak mem mempers persoalk oalkan an tentang dirinya sendiri. Perilaku egosentris, ditandai dengan hal"hal berikut: 3anya ingin menceritakan penyakitnya yang sedang diderita. idak ingin ingin mendengarkan mendengarkan persoalan persoalan orang lain. lain. 3anya memikirkan penyakitnya sendiri. Senang mengisolasi dirinya baik dari keluarga, lingkungan maupun kegiatan.
Terlalu memperhatikan persoalan kecil, yaitu perilaku individu yang sakit dengan melebih" lebihkan persoalan kecil. *kibatnya pasien menjadi cereet, banyak menuntut, dan banyak mengeluh tentang masalah sepele. 4eaksi emosional tinggi, yaitu perilaku individu yang sakit ditandai dengan sangat sensiti terhadap hal"hal remeh sehingga menyebabkan reaksi emosional tinggi. Perubahan perpepsi terhadap orang lain, karena beberapa aktor diatas, seorang penderita sering mengalami perubahan persepsi terhadap orang lain. Berkurangnya minat, individu yang menderita sakit di samping memiliki rasa cemas juga kadang"kadang timbul stress. aktor psikologis inilah salah satu sebab berkurangnya minat sehingga ia tidak mempunyai perhatian terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungannya. 1erkurangnya minat terutama kurangnya perhatian terhadap sesuatu yang dalam keadaan normal ia tertarik atau berminat terhadap sesuatu. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Sakit Faktor Internal
1.
a.
Persepsi individu terhadap gejala dan siat sakit yang dialami -lien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat mengganggu rutinitas kegiatan sehari"hari. Misal: ukang -ayu yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal tersebut bisa membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari bantuan. *kan tetapi persepsi seperti itu dapat pula mempunyai akibat yang sebaliknya. 1isa saja orang yang takut mengalami sakit yang serius, akan bereaksi dengan cara menyangkalnya dan tidak mau mencari bantuan.
b.
*sal atau #enis penyakit Pada penyakit akut dimana gejala relati singkat dan berat serta mungkin mengganggu ungsi pada seluruh dimensi yang ada, Maka klien bisanya akan segera mencari pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan. Sedangkan pada penyakit kronik biasany berlangsung lama $56 bulan( sehingga jelas dapat mengganggu ungsi diseluruh dimensi yang ada. #ika penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan terapi yang diberikan hanya menghilangkan sebagian gejala yang ada, maka klien mungkin tidak akan termotivasi untuk memenuhi rencana terapi yang ada. Faktor Eksternal
2.
a.
+ejala yang )apat )ilihat +ajala yang terlihat dari suatu penyakit dapat mempengaruhi !itra ubuh dan Perilaku Sakit. Misalnya: orang yang mengalami bibir kering dan pecah"pecah mungkin akan lebih cepat mencari pertolongan dari pada orang dengan serak tenggorokan, karena mungkin komentar orang lain terhadap gejala bibir pecah"pecah yang dialaminya.
b.
-elompok Sosial -elompok sosial klien akan membantu mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal potensi terjadinya suatu penyakit. Misalnya: *da 7 orang anita, sebut saja 8y. * dan 8y.1 berusia '9 tahun yang berasal dari dua kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan pada Payudaranya saat melakukan S*)*4. -emudian mereka mendisukusikannya dengan temannya masing"masing. eman 8y. * mungkin akan mendorong mencari pengobatan untuk menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman 8y. 1 mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan tidak perlu diperiksakan ke dokter.
c.
atar 1elakang 1udaya atar belakang budaya dan etik mengajarkan sesorang bagaimana menjadi sehat, mengenal penyakit, dan menjadi sakit. )engan demikian peraat perlu memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.
d.
e.
-emudahan *kses erhadap Sistem Pelayanan )ekatnya jarak klien dengan 4S, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem pelayanan kesehatan. )emikian pula beberapa klien enggan mencari pelayanan yang kompleks dan besar dan mereka lebih suka untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak membutuhkan prosedur yang rumit.
.
)ukungan Sosial )ukungan sosial disini meliputi beberapa institusi atau perkumpulan yang bersiat peningkatan kesehatan. )i institusi tersebut dapat dilakukan berbagai kegiatan, seperti seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, latihan $aerobik, senam P=!="P=!= dll(. #uga menyediakan asilitas olehraga seperti, kolam renang, lapangan 1ola 1asket, apangan Sepak 1ola, dll. Tahap-tahap Perilaku Sakit
1.
Tahap I (Mengalami Gejala) Pada tahap ini pasien menyadari baha >ada sesuatu yang salah > Mereka mengenali sensasi atau keterbatasan ungsi fsik tetapi belum menduga adanya diagnosa tertentu. Persepsi individu terhadap suatu gejala meliputi: $a( kesadaran terhadap perubahan fsik $nyeri, benjolan, dll(; $b( evaluasi terhadap perubahan yang terjadi dan memutuskan apakah hal tersebut merupakan suatu gejala penyakit; $c( respon emosional. #ika gejala itu dianggap merupakan suatu gejal penyakit dan dapat mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari pertolongan.
2.
Tahap II (Asumsi Tentang Peran Sakit) erjadi jika gejala menetap atau semakin berat =rang yang sakit akan melakukan konfrmasi kepada keluarga, orang terdekat atau kelompok sosialnya baha ia benar"benar sakit sehingga harus diistirahatkan dari keajiban normalnya dan dari harapan terhadap perannya. Menimbulkan perubahan emosional spt : menarik diri?depresi, dan juga perubahan fsik. Perubahan emosional yang terjadi bisa kompleks atau sederhana tergantung beratnya penyakit, tingkat ketidakmampuan, dan perkiraan lama sakit. Seseorang aalnya menyangkal pentingnya intervensi dari pelayanan kesehatan, sehingga ia menunda kontak dengan sistem pelayanan kesehatan
akan tetapi jika gejala itu menetap dan
semakin memberat maka ia akan segera melakukan kontak dengan sistem pelayanan kesehatan dan berubah menjadi seorang klien. 3.
Tahap III (Kontak dengan Pelayanan Kesehatan) Pada tahap ini klien mencari kepastian penyakit dan pengobatan dari seorang ahli, mencari penjelasan mengenai gejala yang dirasakan, penyebab penyakit, dan implikasi penyakit terhadap kesehatan dimasa yang akan datang
Proesi kesehatan mungkin akan menentukan baha mereka tidak menderita suatu penyakit atau
justru
menyatakan
jika
mereka
menderita
penyakit
yang
bisa
mengancam
kehidupannya. klien bisa menerima atau menyangkal diagnosa tersebut. 1ila klien menerima diagnosa mereka akan mematuhi rencan pengobatan yang telah
ditentukan, akan tetapi jika menyangkal mereka mungkin akan mencari sistem pelayanan kesehatan lain, atau berkonsultasi dengan beberapa pemberi pelayanan kesehatan lain sampai mereka menemukan orang yang membuat diagnosa sesuai dengan keinginannya atau sampai mereka menerima diagnosa aal yang telah ditetapkan. -lien yang merasa sakit, tapi dinyatakan sehat oleh proesi kesehatan, mungkin ia akan mengunjungi proesi kesehatan lain sampai ia memperoleh diagnosa yang diinginkan -lien yang sejak aal didiagnosa penyakit tertentu, terutama yang mengancam kelangsungan hidup, ia akan mencari proesi kesehatan lain untuk meyakinkan baha kesehatan atau kehidupan mereka tidak terancam. Misalnya: klien yang didiagnosa mengidap kanker, maka ia akan mengunjungi beberapa dokter sebagai usaha klien menghindari diagnosa yang sebenarnya. 4.
Tahap IV (Peran Klien Dependen) Pada tahap ini klien menerima keadaan sakitnya, sehingga klien bergantung pada pada pemberi pelayanan kesehatan untuk menghilangkan gejala yang ada. -lien menerima peraatan, simpati, atau perlindungan dari berbagai tuntutan dan stress hidupnya. Secara sosial klien diperbolehkan untuk bebas dari keajiban dan tugas normalnya
semakin
parah sakitnya, semakin bebas. Pada tahap ini klien juga harus menyesuaikanny dengan perubahan jadal sehari"hari. Perubahan ini jelas akan mempengaruhi peran klien di tempat ia bekerja, rumah maupun masyarakat.
5.
Tahap !Pemulihan "an Rehabilita#i$ Merupakan tahap akhir dari perilaku sakit, dan dapat terjadi secara tiba"tiba, misalnya penurunan demam. Penyembuhan yang tidak cepat, menyebabkan seorang klien butuh peraatan lebih lama sebelum kembali ke ungsi optimal, misalnya pada penyakit kronis.
Tidak semua klien meleati tahapan yang ada, dan tidak setiap klien meleatinya dengan kecepatan atau dengan sikap yang sama! Pemahaman terhadap tahapan perilaku sakit akan membantu peraat dalam mengidenti"kasi perubahan#perubahan perilaku sakit klien dan bersama#sama klien membuat rencana peraatan yang efektif %ampak Sakit
1.
Terhadap Perilaku dan mosi Klien Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda"beda tergantung pada asal penyakit, reaksi orang lain terhadap penyakit yang dideritanya, dan lain"lain. Penyakit dengan jangka aktu yang singkat dan tidak mengancam kehidupannya akan menimbulkan sedikit perubahan perilaku dalam ungsi klien dan keluarga. Misalnya seorang *yah yang mengalami demam, mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesabaran untuk menghabiskan aktunya dalam kegiatan keluarga dan mungkin akan menjadi mudah marah, dan lebih memilih menyendiri. Sedangkan penyakit berat, apalagi jika mengancam kehidupannya.dapat menimbulkan perubahan emosi dan perilaku yang lebih luas, seperti ansietas, syok, penolakan, marah, dan menarikd diri. Peraat berperan dalam mengembangkan koping klien dan keluarga terhadap stress, karena stressor sendiri tidak bisa dihilangkan.
2.
Terhadap Peran Keluarga Setiap orang memiliki peran dalam kehidupannya, seperti pencari nakah, pengambil keputusan, seorang proesional, atau sebagai orang tua. Saat mengalami penyakit, peran"peran klien tersebut dapat mengalami perubahan. Perubahan tersebut mungkin tidak terlihat dan berlangsung singkat atau terlihat secara drastis dan berlangsung lama. ndividu ? keluarga lebih mudah beradatasi dengan perubahan yang berlangsung singkat dan tidak terlihat. Perubahan jangka pendek
klien tidak mengalami tahap penyesuaian yang berkepanjangan.
*kan tetapi pada perubahan jangka penjang
klien memerlukan proses penyesuaian yang sama
dengan @ahap 1erduka@. Peran peraat adalah melibatkan keluarga dalam pembuatan rencana keperaatan. 3.
Terhadap !itra Tu"uh !itra tubuh merupakan konsep subjekti seseorang terhadap penampilan fsiknya. 1eberapa penyakit dapat menimbulkan perubahan dalam penampilan fsiknya, dan klien?keluarga akan bereaksi dengan cara yang berbeda"beda terhadap perubahan tersebut.
4eaksi klien?keluarga etrhadap perubahan gambaran tubuh itu tergantung pada: ♣ #enis Perubahan $mis: kehilangan tangan, alat indera tertentu, atau organ tertentu( ♣
-apasitas adaptasi
♣
-ecepatan perubahan
♣
)ukungan yang tersedia.
4.
Terhadap Konsep Diri -onsep )iri adalah citra mental seseorang terhadap dirinya sendiri, mencakup bagaimana mereka melihat kekuatan dan kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya. -onsep diri tidak hanya bergantung pada gambaran tubuh dan peran yang dimilikinya tetapi juga bergantung pada aspek psikologis dan spiritual diri. Perubahan konsep diri akibat sakit mungkin bersiat kompleks dan kurang bisa terobservasi dibandingkan perubahan peran. -onsep diri berperan penting dalam hubungan seseorang dengan anggota keluarganya yang lain. -lien yang mengalami perubahan konsep diri karena sakitnya mungkin tidak mampu lagi memenuhi harapan keluarganya, yang akhirnya menimbulkan ketegangan dan konAik. *kibatnya anggiota keluarga akan merubah interaksi mereka dengan klien. Misal: -lien tidak lagi terlibat dalam proses pengambilan keputusan dikeluarga atau tidak akan merasa mampu memberi dukungan emosi pada anggota keluarganya yang lain atau kepada teman"temannya
klien akan merasa kehilangan ungsi sosialnya.
Peraat
seharusnya
mampu
mengobservasi
perubahan
konsep
diri
klien,
dengan
mengembangkan rencana peraatan yann membantu mereka menyesuaikan diri dengan akibat dan kondisi yang dialami klien.
5.
Terhadap Dinamika Keluarga )inamika -eluarga meruapakan proses dimana keluarga melakukan ungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari"hari. Misal: jika salah satu orang tua sakit maka kegiatan dan pengambilan keputusan akan tertunda sampai mereka sembuh. #ika penyakitnya berkepanjangan, seringkali keluarga harus membuat pola ungsi yang baru sehingga bisa menimbulkan stress emosional. Misal: anak kecil akan mengalami rasa kehilangan yang besar jika salah satu orang tuanya tidak mampu memberikan kasih sayang dan rasa aman pada mereka. *tau jika anaknya sudah deasa maka seringkali ia harus menggantikan peran mereka sebagai mereka termasuk kalau perlu sebagai pencari nakah.
PERILAKU SAKIT
PERILAKU SAKIT 1.3. Perilaku Sakit
2.4.1. Definisi Perilaku Sakit Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit ang meliputi! "ara seseorang memantau tu#u$na%men&efinisika &an menginterpretasikan ge'ala ang &ialami% melakukan upaa penem#u$an% &an penggunaan sstem pelaanan kese$atan. Seorang in&i(i&u ang merasa &irina se&ang sakit% perilaku sakit #isa #erfungsi se#agai mekanisme koping. )enurut Parsons% perilaku spesifik ang tampak #ila seseorang memili$ peran se#agai orang sakit% aitu orang sakit ti&ak &apat &isala$kan se'ak mulai sakit%
&ike"ualikan &ari tanggung'a*a# peker'aan% so"ial &an pri#a&i% kemu&ian orang sakit &an keluargana &i$arapkan men"ari pertolongan agar "epat sem#u$. )enurut +o"ker$am% meskipun konsep Parsons terse#ut ti&ak #erguna untuk mema$ami peran se#agai orang sakit% namun ti&ak terlalu tepat untuk !menerangkan (ariasi perilaku sakit% &ipakai pa&a penakit kronis% kea&aan &an situasi ang mempengaru$i $u#ungan pasien,&okter% atau untuk menerangkan perilaku sakit masarakat kelas #a*a$. -uga menurut )eile% konsep Parsons terse#ut ti&ak "o"ok &ipakai pa&a orang sakit 'i*a. 2.4.2. Pene#a# Perilaku Sakit )enurut )e"$ani" se#agaimana &iuraikan ole$ Solito Sar*ono 1//0 #a$*a pene#a# perilaku sakit itu se#agai #erikut ! Dikenal &an &irasakan nata tan&a &an ge'ala ang menimpang &ari kea&aan normal. Anggapan &an ge'ala serius ang &apat menim#ulkan #a$aa. e'ala penakit &irasakan akan menim#ulkan &ak ter$a&ap $u#ungan keluarga% $u#ungan ker'a% &an kegiatan kemasarakatan. 3rekuensi&anpersisten terus,menerus% menetap
tan&a&ange'ala
ang
&apat&ili$at. Kemungkinan in&i(i&u untuk terserang penakit. A&ana informasi% pengeta$uan% &an anggapan #u&aa tentangpenakit. A&ana per#e&aan interpretasi tentang ge'ala penakit. A&ana ke#utu$an untuk mengatasi ge'ala penakit. Terse&iana #er#agai sarana pelaanan kese$atan% seperti! fasilitas %tenaga% o#at,o#atan% #iaa% &an transportasi. )enurut Sri Kusmiati&anDesmaniarti 1//% ter&apat 5 perilaku orang sakit ang &apat&iamati% aitu! 3earfullness merasa ketakutan% umumna in&i(i&u ang se&ang sakit memilik perasaan takut. 6entuk ketakutanna% meliputi takut penakitna ti&ak sem#u$% takut mati% takutmengalami ke"a"atan% &an takut ti&ak men&apat pengakuan &arilingkungan se$ ingga merasa &iisolasi. Regresi% sala$ satu perasaan ang tim#ul pa&a orang sakita&ala$ ansietas ke"emasan. Untuk mengatasi ke"emasanterse#ut% sala$ satu "arana a&ala$ &engan regresi menarik&iri &ari lingkunganna. Egosentris% mengan&ung arti #a$*a perilaku in&i(i&u ang sakit #anak mempersoalkan tentang &irina sen&iri. Perilakuego sentris% &itan&ai &engan $al 7 $al #erikut ! 8ana inginmen"eritakan penakitna ang se&ang &i&erita% Ti&ak inginmen&engarkan persoalan orang lain% $ana memikirkanpenakitna sen&iri% Senang mengisolasi &irina #aik &arikeluarga % lingkungan maupun kegiatan.
Terlalu memper$atikan persoalan ke"il%
aitu perilaku in&i(i&u
ang
sakit &engan mele#i$ 7 le#i$kan persoalan ke"il. Aki#atnapasien men'a&i "ere*et% #anak menuntut% &an #anakmengelu$ tentang masala$ sepele. Reaksi emosional tinggi% aitu perilaku in&i(i&u ang sakit &itan&ai &engan sangatsensiti(e ter$a&ap $al 7 $al reme$ se$ingga mene#a# kanreaksi emosional tinggi. Peru#a$an persepsi ter$a&ap orang lain% karena #e#erapafa"tor &iatas% seorang pen&erita sering mengalami peru#a$anpersepsi ter$a&ap orang lain. 6erkurangna minat% in&i(i&u ang men&erita sakit &i samping memiliki rasa "emas 'uga ka&ang 7 ka&ang tim#ul stress. 3aktor psikologis inila$ sala$ satu se#a# #erkurangnaminat se$ingga ia ti&ak mem punai per$atian ter$a&ap segalasesuatu ang a&a &i lingkunganna. 2.4.0. 3aktor,3aktor 9ang )empengaru$i Perilaku Sakit a. 3aktor Internal Persepsi in&i(i&u ter$a&ap ge'ala &an sifat sakit ang &ialami . Klien akan segera men"ari pertolongan 'ika ge'ala terse#ut &apat mengganggu rutinitas kegiatan se$ari,$ari. Misalnya: Tukang Kau ang men&erita sakit punggung% 'ika ia merasa $al terse#ut #isa mem#a$aakan &an mengan"am ke$i&upanna maka ia akan segera men"ari #antuan. Akan tetapi persepsi seperti itu &apat pula mempunai aki#at ang se#alikna. 6isa sa'a orang ang takut mengalami sakit ang serius% akan #ereaksi &engan "ara menangkalna &an ti&ak mau men"ari #antuan. Asal atau -enis penakit Pa&a penakit akut &imana ge'ala relatif singkat &an #erat serta mungkin mengganggu fungsi pa&a seluru$ &imensi ang a&a% )aka klien #isana akan segera men"ari pertolongan &an mematu$i program terapi ang &i#erikan. Se&angkan pa&a penakit kronik #iasana #erlangsung lama :; #ulan se$ingga 'elas &apat mengganggu fungsi &iseluru$ &imensi ang a&a. #. 3aktor Eksternal e'ala ang Dapat Dili$at e'ala ang terli$at &ari suatu penakit &apat mempengaru$i +itra Tu#u$ &an Perilaku Sakit. )isalna! orang ang mengalami #i#ir kering &an pe"a$,pe"a$ mungkin akan le#i$ "epat men"ari pertolongan &ari pa&a orang &engan serak tenggorokan% karena mungkin komentar orang lain ter$a&ap ge'ala #i#ir pe"a$,pe"a$ ang &ialamina. Kelompok Sosial Kelompok sosial klien akan mem#antu mengenali an"aman penakit% atau 'ustru meangkal potensi ter'a&ina suatu penakit.
)isalna! A&a 2 orang *anita% se#ut sa'a <. A &an <.6 #erusia 0= ta$un ang #erasal &ari &ua kelompok sosial ang #er#e&a tela$ menemukan a&ana #en'olan pa&a Pau&arana saat melakukan SADARI. Kemu&ian mereka men&iskusikanna &engan temanna masing,masing. Teman <. A mungkin akan men&orong men"ari pengo#atan untuk menentukan apaka$ perlu &i#iopsi atau ti&ak> se&angkan teman <.6 mungkin akan mengatakan itu $anala$ #en'olan #iasa &an ti&ak perlu &iperiksakan ke &okter. Latar 6elakang 6u&aa Latar #elakang #u&aa &an etik menga'arkan sesorang #agaimana men'a&i se$at% mengenal penakit% &an men'a&i sakit. Dengan &emikian pera*at perlu mema$ami latar #elakang #u&aa ang &imiliki klien. Ekonomi Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang #iasana ia akan le#i$ "epat tanggap ter$a&ap ge'ala penakit ang ia rasakan. Se$ingga ia akan segera men"ari pertolongan ketika merasa a&a gangguan pa&a kese$atanna.
Kemu&a$an Akses Ter$a&ap Sistem Pelaanan Dekatna 'arak klien &engan RS% klinik atau tempat pelaanan me&is lain sering mempengaru$i ke"epatan mereka &alam memasuki sistem pelaanan kese$atan. Demikian pula #e#erapa klien enggan men"ari pelaanan ang kompleks &an #esar &an mereka le#i$ suka untuk mengun'ungi Puskesmas ang ti&ak mem#utu$kan prose&ur ang rumit. Dukungan Sosial Dukungan sosial &isini meliputi #e#erapa institusi atau perkumpulan ang #ersifat peningkatan kese$atan. 2.4.4. Ta$ap,ta$ap Perilaku Sakit 1. Ta$ap I )engalami e'ala Pa&a ta$ap ini pasien mena&ari #a$*a ?a&a sesuatu ang sala$ ?)ereka mengenali sensasi atau keter#atasan fungsi fisik tetapi #elum men&uga a&ana &iagnosa tertentu. Persepsi in&i(i&u ter$a&ap suatu ge'ala meliputi! Kesa&aran ter$a&ap peru#a$an fisik neri% #en'olan% &ll> E(aluasi ter$a&ap peru#a$an ang ter'a&i &an memutuskan apaka$ $al terse#ut merupakan suatu ge'ala penakit> Respon emosional. -ika ge'ala itu &ianggap merupakan suatu ge'al penakit &an &apat mengan"am ke$i&upanna maka ia akan segera men"ari pertolongan. 2. Ta$ap II Asumsi Tentang Peran Sakit
Ter'a&i 'ika ge'ala menetap atau semakin #erat. @rang ang sakit akan melakukan konfirmasi kepa&a keluarga% orang ter&ekat atau kelompok sosialna #a$*a ia #enar,#enar sakit se$ingga $arus &iistira$atkan &ari ke*a'i#an normalna &an &ari $arapan ter$a&ap peranna. )enim#ulkan peru#a$an emosional seperti! menarik &iri&epresi% &an 'uga peru#a$an fisik. Peru#a$an emosional ang ter'a&i #isa kompleks atau se&er$ana tergantung #eratna penakit% tingkat keti&akmampuan% &an perkiraan lama sakit. Seseorang a*alna menangkal pentingna inter(ensi &ari pelaanan kese$atan% se$ingga ia menun&a kontak &engan sistem pelaanan kese$atan akan tetapi 'ika ge'ala itu menetap &an semakin mem#erat maka ia akan segera melakukan kontak &engan sistem pelaanan kese$atan &an #eru#a$ men'a&i seorang klien. 0. Ta$ap III Kontak &engan Pelaanan Kese$atan Pa&a ta$ap ini klien men"ari kepastian penakit &an pengo#atan &ari seorang a$li% men"ari pen'elasan mengenai ge'ala ang &irasakan% pene#a# penakit% &an implikasi penakit ter$a&ap kese$atan &imasa ang akan &atang. Profesi kese$atan mungkin akan menentukan #a$*a mereka ti&ak men&erita suatu penakit atau 'ustru menatakan 'ika mereka men&erita penakit ang #isa mengan"am ke$i&upanna.Klien #isa menerima atau menangkal &iagnosa terse#ut. 6ila klien menerima &iagnosa mereka akan mematu$i ren"anapengo#atan ang tela$ &itentukan% akan tetapi 'ika menangkal mereka mungkin akan men"ari sistem pelaanan kese$atan lain% atau #erkonsultasi &engan #e#erapa pem#eri pelaanan kese$atan lain sampai mereka menemukan orang ang mem#uat &iagnosa sesuai &engan keinginanna atau sampai mereka menerima &iagnosa a*al ang tela$ &itetapkan. Klien ang merasa sakit% tapi &inatakan se$at ole$ profesi kese$atan% mungkin ia akan mengun'ungi profesi kese$atan lain sampai ia memperole$ &iagnosa ang &iinginkan Klien ang se'ak a*al &i&iagnosa penakit tertentu% terutama ang mengan"am kelangsungan $i&up% ia akan men"ari profesi kese$atan lain untuk meakinkan #a$*a kese$atan atau ke$i&upan mereka ti&ak teran"am. )isalna! klien ang &i&iagnosa mengi&ap kanker% maka ia akan mengun'ungi #e#erapa &okter se#agai usa$a klien meng$in&ari &iagnosa ang se#enarna. 4. Ta$ap IB Peran Klien Depen&en Pa&a ta$ap ini klien menerima kea&aan sakitna% se$ingga klien #ergantung pa&a pem#eri pelaanan kese$atan untuk meng$ilangkan ge'ala ang a&a. Klien menerima pera*atan% simpati% atau perlin&ungan &ari #er#agai tuntutan &an stress $i&upna. Se"ara sosial klien &iper#ole$kan untuk #e#as &ari ke*a'i#an &an tugas normalna% semakin para$ sakitna% semakin #e#as. Pa&a ta$ap ini klien 'uga $arus menesuaikan &engan peru#a$an 'a&*al se$ari,$ari. Peru#a$an ini 'elas akan mempengaru$i peran klien &i tempat ia #eker'a% ruma$ maupun masarakat.
=. Ta$ap B Pemuli$an &an Re$a#ilitasi )erupakan ta$ap ak$ir &ari perilaku sakit% &an &apat ter'a&i se"ara ti#a,ti#a% misalna penurunan &emam. Penem#u$an ang ti&ak "epat% mene#a#kan seorang klien #utu$ pera*atan le#i$ lama se#elum kem#ali ke fungsi optimal% misalna pa&a penakit kronis. Ti&ak semua klien mele*ati ta$apan ang a&a% &an ti&ak setiap klien mele*atina &engan ke"epatan atau &engan sikap ang sama. Pema$aman ter$a&ap ta$apan perilaku sakit akan mem#antu pera*at &alam mengi&entifikasi peru#a$an 7peru#a$an perilaku sakit klien &an #ersama,sama klien mem#uat ren"ana pera*atan ang efektif. 2.4.=. Dampak Sakit 1. Ter$a&ap Perilaku &an Emosi Klien Setiap orang memiliki reaksi ang #er#e&a,#e&a tergantung pa&a asal penakit% reaksi orang lain ter$a&ap penakit ang &i&eritana% &an lain,lain. Penakit &engan 'angka *aktu ang singkat &an ti&ak mengan"am ke$i&upanna akan menim#ulkan se&ikit peru#a$an perilaku &alam fungsi klien &an keluarga. )isalna seorang Aa$ ang mengalami &emam% mungkin akan mengalami penurunan tenaga atau kesa#aran untuk meng$a#iskan *aktuna &alam kegiatan keluarga &an mungkin akan men'a&i mu&a$ mara$% &an le#i$ memili$ menen&iri. Se&angkan penakit #erat% apalagi 'ika mengan"am ke$i&upanna.&apat menim#ulkan peru#a$an emosi &an perilaku ang le#i$ luas% seperti ansietas% sok% penolakan% mara$% &an menarik&iri. Pera*at #erperan &alam mengem#angkan koping klien &an keluarga ter$a&ap stress% karena stressor sen&iri ti&ak #isa &i$ilangkan. 2. Ter$a&ap Peran Keluarga Setiap orang memiliki peran &alam ke$i&upanna% seperti pen"ari nafka$% pengam#il keputusan% seorang profesional% atau se#agai orang tua. Saat mengalami penakit% peran,peran klien terse#ut &apat mengalami peru#a$an. Peru#a$an terse#ut mungkin ti&ak terli$at &an #erlangsung singkat atau terli$at se"ara &rastis &an #erlangsung lama. In&i(i&u keluarga le#i$ mu&a$ #era&aptasi &engan peru#a$an ang #erlangsung singkat &an ti&ak terli$at. Peru#a$an 'angka pen&ek ! klien ti&ak mengalami ta$ap penesuaian ang #erkepan'angan. Akan tetapi pa&a peru#a$an 'angka pan'ang ! Klien memerlukan proses penesuaian ang sama &engan CTa$ap 6er&ukaC. Peran pera*at a&ala$ meli#atkan keluarga &alam pem#uatan ren"ana kepera*atan. 0. Ter$a&ap +itra Tu#u$ +itra tu#u$ merupakan konsep su#'ektif seseorang ter$a&ap penampilan fisikna. 6e#erapa penakit &apat menim#ulkan peru#a$an &alam penampilan fisikna% &an klienkeluarga akan #ereaksi &engan "ara ang #er#e&a,#e&a ter$a&ap peru#a$an terse#ut. Reaksi klienkeluarga ter$a&ap peru#a$an gam#aran tu#u$ itu tergantung pa&a!
-enis Peru#a$an mis! ke$ilangan tangan% alat in&era tertentu% atau organ tertentu Kapasitas a&aptasi Ke"epatan peru#a$an Dukungan ang terse&ia. 4. Ter$a&ap Konsep Diri Konsep Diri a&ala$ "itra mental seseorang ter$a&ap &irina sen&iri% men"akup #agaimana mereka meli$at kekuatan &an kelema$anna pa&a seluru$ aspek kepri#a&ianna. Konsep &iri ti&ak $ana #ergantung pa&a gam#aran tu#u$ &an peran ang &imilikina tetapi 'uga #ergantung pa&a aspek psikologis &an spiritual &iri. Peru#a$an konsep &iri aki#at sakit mungkin #ersifat kompleks &an kurang #isa tero#ser(asi &i#an&ingkan peru#a$an peran. Konsep &iri #erperan penting &alam $u#ungan seseorang &engan anggota keluargana ang lain. Klien ang mengalami peru#a$an konsep &iri karena sakitna mungkin ti&ak mampu lagi memenu$i $arapan keluargana% ang ak$irna menim#ulkan ketegangan &an konflik. Aki#atna anggota keluarga akan meru#a$ interaksi mereka &engan klien. =. Ter$a&ap Dinamika Keluarga Dinamika Keluarga meruapakan proses &imana keluarga melakukan fungsi% mengam#il keputusan% mem#eri &ukungan kepa&a anggota keluargana% &an melakukan koping ter$a&ap peru#a$an &an tantangan $i&up se$ari,$ari. DA3TAR PUSTAKA 1.
$ttp!riFkipkip.#logspot."om210=perilaku,pen"arian,pelaanan, kese$atan.$tml %'. $ttp!g&lu"k.#logspot."om2104perilaku,pen"arian,pelaanan, kese$atan.$tml 12.