` I.
K ONSEP DASAR PERILAKU KEORGANISASIAN
1. Pengertian Organisasi dan Unsur-unsurnya Organisasi adalah suatu system yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997). Dari Dari sini sini dapat dapat dikata dikatakan kan atau ditun ditunjuk jukkan kan bahwa bahwa organi organisas sasii memili memiliki ki unsurunsur-un unsur sur.. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1). Sistem. Bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub system. 2). Pola Aktivitas Bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan secara relative teratur dan cenderung berulang. 3). Sekelompok Orang. Organisasi adalah kumpulan orang-orang. 4). Tujuan. Setiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan.
Lembaga Lembaga Pendidikan Pendidikan dan Pembinaan Pembinaan Manajemen Manajemen mendefinis mendefinisikan ikan organisasi organisasi sebagai sebagai kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pengertian ini mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1). Tujuan Tujuan yang yang disepa disepakat katii oleh oleh anggot anggota-an a-angg ggota ota organi organisas sasi. i. Tujua Tujuan n ini menjad menjadii “jiwa” “jiwa” organisasi. 2). 2). Pros Proses es yang yang meng mengub ubah ah masu masuka kan/ n/su sumb mber er daya daya yang yang dimi dimili liki ki menj menjad adii kelu keluara aran/ n/ha hasi sill sebagaimana diinginkan. 3). Pembag Pembagian ian pekerj pekerjaan aan di antara antara anggot anggota. a. Termas Termasuk uk di sini sini adalah adalah pembag pembagian ian tugas tugas dan wewenang secara horizontal maupun vertical. 4). Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Kehi Kehidu dupa pan n manu manusi siaa di duni duniaa tida tidak k dapa dapatt terl terlep epas as dari dari orga organi nisa sasi si.. Seti Setiap ap hari hari kita kita berhubun berhubungan gan dan terlibat dengan dengan organisasi organisasi dan hidup hidup kita dipengaruh dipengaruhii dan mempengaruhi mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dll. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang
` memungkin memungkinkan kan masyarakat masyarakat mencapai suatu suatu tujuan tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan perorangan.. Dari dua definisi definisi di atas dapat disimpulk disimpulkan an bahwa organisasi organisasi dibentuk dibentuk ‘by design’ design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan di mana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupan. Sebuah studi tentang organisasi (termasuk oganisasi misi) terdiri dari individu, kelompok individu, individu, struktur struktur dan proses proses organisasi organisasi.. Gibson, Gibson, Ivancevich, Ivancevich,dan dan Donnelly Donnelly menggamba menggambarkan rkan model organisasi sbb:
Perilaku di dalam organisasi: Individu Perilaku da dan pe perbedaan in individu Imbalan, hukuman, dan disiplin
Teori mo motivasi da dan ap aplikasinya Stress dan individu
Perilaku dalam organisasi: kelompok dan pengaruh antar pribadi Perilaku kelompok
Perilaku antar-kelompok dan penanganan
Kekuasaan dan politik
konflik Kepemimpinan Struktur organisasi
Desain organisasi
Desain pekerjaan Proses organisasi
Komunikasi Evaluasi prestasi kerja
Pengambilan keputusan Sosialisasi/karier
Semua komponen dari model organisasi di atas menunjukkan bahwa setiap perubahan variab variabel el dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi perila perilaku ku organi organisas sasii dan perila perilaku ku indivi individu. du. Setiap Setiap peruba perubahan han pimpi pimpinan nan,, peruba perubahan han strukt struktur ur dan proses proses organi organisas sasii dll pasti pasti mempun mempunyai yai pengar pengaruh uh dalam dalam perilaku organisasi. Sebuah organisasi yang baik mempunyai visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini berfungsi sebagai dasar acuan organisasi untuk mencapai tujuan. Model organisasi di atas dibangun dengan dasar visi dan misi organisasi. Organisasi merupakan wadah atau tempat persekutuan dua orang atau lebih manusia yang melakukan melakukan kerjasama kerjasama untuk mencapai mencapai
tujuan. tujuan. Orang mendirikan mendirikan organisasi organisasi karena, banyak banyak
alasan alasan antara antara lain karena karena organi organisas sasii dapat dapat melaku melakukan kan suatu suatu kegiat kegiatan an yang yang tidak tidak mungki mungkin n dilakukan seorang diri. Organisasi sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena dapat memberikan memberikan berbagai berbagai keuntungan keuntungan maupun maupun dapat memberikan memberikan kemudahan kemudahan dalam pencapaian pencapaian
` tujuan secara efektif dan efesien. Disamping organisasi dipandang sebagai wadah, organisasi juga juga dapat dapat dipand dipandang ang sebaga sebagaii proses proses manusi manusiaa untuk untuk berint berinterak eraksi si dan bereak bereaksi si melaku melakukan kan berba berbagai gai aktifit aktifitas as masing masing-ma -masin sing. g. Karakt Karakteri eristi stik k penamp penampilan ilan oragan oraganisa isasi si ditent ditentuka ukan n oleh oleh manusi manusiany anyaa sendir sendiri, i, karena karena manusi manusiaa dalam dalam organi organisas sasii memilik memilikii dua karakt karakter er utama, utama, yaitu yaitu perilaku(behavior ) dan gaya( style ). Dua karakter manusia ini dalam sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kejiwaan ( psychology ) atau roh manusia. Setiap organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat senantiasa berusaha untuk untuk mempertahan mempertahankan kan kelangsung kelangsungan an hidupnya. hidupnya. Untuk tidak tergilas tergilas dari pesaing pesaing organisasi organisasi lainnya maupun karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka peran dua karakter manusia tersebut diatas sangat menentukan kekuatan suatu organisasi sebagai berikut : 1. Memi Memisa sahk hkan an tuga tugass-tu tuga gass seca secara ra tegas tegas dan dan jela jelass seti setiap ap angg anggot otaa orga organi nisa sasi si sehi sehing ngga ga pelaksanaannya dapat berhasil guna dan berdaya guna. 2. Memp Memper erke kena nall stan standa darr yang yang haru haruss dipe dipedo doma mani ni,b ,bai aik k yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an meto metode de kerja ,maupun kontrol kerja dalam organisasi. 3. Mene Meneta tapk pkan an upah upah atau atau gaji gaji seba sebaga gaii rang rangsa sang ngan an manu manusi siaa dalam dalam orga organi nisa sasi si secar secaraa adil,sebagai alat pemotivasi untuk berkarya lebih giat lagi.
2. Pengertian Perilaku Keorganisasian
A. Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997) Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi. B. Keith Davis dan John Newstrom (1985) ( 1985) Telaah dan aplikasi aplikasi pengetahuan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang orang-orang bertindak bertindak di dalam organisasi. C. Gibson dan kawan-kawan (1996) Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dna sasaran serta strategi.
D. Stephen P.Robins (2001)
` Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Kesi Kesimp mpul ulan anny nyaa yang yang dapa dapatt diam diambi bill dari dari urai uraian an di muka muka adal adalah ah bahw bahwaa peri perila laku ku keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya. E. Fred Luthan Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi dari pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam organisasi. “Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about how
people, individuals, and groups act in organizations” Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari seorang manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial ( system system approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan terhadap keseluruhan (Luthan, 1985).
F. Mathis-John H. Jackson, Perilaku Perilaku organisasi organisasi adalah bagaimana bagaimana anggota anggota organisasi organisasi yakin dan menerima menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan yang tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut. G. Griffin dan kawan-kawan, Perilak Perilaku u organi organisas sasii (organ (organisa isatio tional nal behavi behavior) or) adalah adalah sejauh sejauh mana mana seseor seseorang ang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. H. Allen dan Meyer, Ada tiga Dimensi komitment perilaku organisasi adalah : 1. Komi Komitm tmen en efek efekti tiff (effe (effecti ctive ve comi comitm tmen ent) t):: Keter Keterik ikata atan n emos emosio iona nall kary karyaw awan an,, dan dan keterlibatan dalam organisasi,
` 2. Komitmen Komitmen berkelanjutan berkelanjutan (continuence (continuence commitment): commitment): Komitmen berdasarkan berdasarkan kerugian kerugian yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan keluar keluarny nyaa karyaw karyawan an dari dari organi organisas sasi. i. Hal ini mungki mungkin n karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit, 3. Komitm Komitmen en normat normatif if (norma (normativ tivee commim commiment ent): ): Perasa Perasaan an wajib wajib untuk untuk tetap tetap berada berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. I. Schermerhorn Jr., Hunt, & Osborn, 2008, p. 5 Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu organisasi. “Organizational behavior is the study of individuals and groups in organizations”.
3.Tingkat Analisis dalam Perilaku Keorganisasian
1). Tingkat individu artinya terkait dengan perilaku, nilai saat berinteraksi. 2). Tingkat kelompok artinya pengaruh terhadap perilaku anggota ole dinamika anggota kelompok, norma dan nilai kelompok. 3). Tingkat organisasi artinya proses pengambilan keputusan manajemen. Dalam Dalam mengan menganali alisis sis perila perilaku ku indivi individu, du, kelomp kelompok ok dan organi organisas sasii sangat sangat pentin penting g mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal seperti : ekonomi, politik, sosial budaya, teknologi globalisasi dan lain-lain.
4. Fokus Perilaku Keorganisasian Dalam mempelajari perilaku keorganisasian berfokus pada :
1). Perilaku (perilaku individu dan organisasi) 2). Struktur (organisasi dan kelompok) 3).P 3).Pro rose sess
(int (inter erak aksi si
di
anta antara ra
angg anggot ota) a),,
pros proses es
ters terseb ebut ut
kepemimpinan, pengambilan keputusan dan lain-lain.
5. Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian 1). Memahami perilaku yang terjadi di dalam organisasi. 2). Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi. 3). Mengendalikan perilaku. Oleh Nimran (1999) ketiga hal di atas disebut : 1). Prediksi 2). Eksplanasi atau penyelarasan berbagai peristiwa. 3). Pengendalian.
beru berupa pa
komu komuni nika kasi si,,
`
6. Kontribusi Beberapa Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Dalam Organisasi 1). Psikologi
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan dan
kada kadang ng meng mengub ubah ah peri perila laku ku..
Kont Kontri ribu busi siny nyaa
ilmu ilmu ini ini
terh terhad adap ap Peri Perila laku ku
Keorga Keorganis nisasi asian an adalah adalah dalam dalam hal: hal: pembel pembelaja ajaran ran,, motiva motivasi, si, keprib kepribadi adian, an, persep persepsi, si, pelatihan, efektifitas kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, desain kerja, stress kerja. 2). Psikologi Sosial
Psikologi Psikologi Sosial adalah salah satu bidang dalam psikolog psikologi, i, yang memadukan memadukan konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi dan memusatkan perhatian pada saling keterpengaruhan antara orang-orang. Kontribusi dari ilmu ini kepada perilaku keorganisas keorganisasian ian meliputi: meliputi: perubahan perubahan perilaku, perilaku, perubahan perubahan sikap, sikap, komunikas komunikasi, i, proses kelompok, pengambilan keputusan kelompok. 3). Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan sesama. Terkait Terkait pemahaman pemahaman tentang system system sosial sosial dan interaksi manusia dalam suatu suatu system system sosial. sosial. Sumban Sumbangan gannya nya melipu meliputi: ti: dinami dinamika ka kelomp kelompok, ok, tim-tim tim-tim kerja, kerja, kekuas kekuasaan aan,, konfli konflik, k, perilak perilaku u antar antar kelomp kelompok, ok, teori teori organi organisas sasii formal formal,, peruba perubahan han organi organisas sasi, i, budaya organisasi. 4). Antropologi
Antropologi adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta kegiatannya. Jadi sumbangannya yang tidak kecil terhadap Perilaku Keorganisasian adalah dalam hal: nilai kpmparatif, analisis lintas budaya, lingkungan organisasional. 5). Ilmu Politik
Ilmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik. Sumbangannya yang saat kentara dalam hal ini adalah seperti konflik, politik intra-organisasional dan kekuasaan.
7. Sejarah Singkat Perkembangan Perkembangan Perilaku Keorganisasian Keorganisasian
Sebaga Sebagaii ilmu ilmu perilak perilaku u keorga keorganis nisasi asian an adalah adalah pendat pendatang ang baru baru yang yang dibang dibangun un atas atas kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu-ilmu lain yang lebih dulu ada. Sejarah asal usulnya di mulai dari Revolusi Indrustri ketika salah seorang pelaku bisnis Robert Owen (1800) mulai memberikan perhatian terhadap para pekerja, menolak mempekerjakan anak-anak dan pesannya yang sangat strategis bagi masa depan pekerja yaitu betapa pentingnya sukses.
` Setelah Perang Dunia I, I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi. Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup: Fred Fr ederi erick ck Wi Wins nslo low w Ta Tayl ylor or (185 (18566-19 1915 15)) adal adalah ah oran orang g pert pertam amaa yang yang menc mencob obaa mempelajari perilaku manusia dalam pekerjaan dengan menggunakan pendekatan sistematik. Taylor Taylor mempel mempelajar ajarii karakt karakteris eristik tik manusi manusia, a, lingku lingkunga ngan n sosial sosial,, pekerj pekerjaan aan,, lingku lingkunga ngan n fisik, fisik, kapasitas, kecepatan, biaya serta hubungannya satu sama lain.. Elton Mayo, Mayo, seorang warga Australia. Dalam tulisannya pada tahun 1931 ia menyarankan manajer untuk memperhatikan kebutuhan emosional dari pekerja dalam pekerjaan. Mary Parker Follett adalah seorang penulis yang melakukan analisa terhadap para pekerja.Ia menyimpulkan bahwa pekerja mengalami kombinasi yang yang kompleks dari kelakuan, kepercayaan dan kebutuhan. Ia menyarankan manajer untuk memotivasi karyawannya (" pull strategy’). Douglas McGregor mengajukan dua teori yang agak berlawanan tentang sifat mendasar manusia. manusia. Ia mengemukak mengemukakan an “Theory “Theory X”, yang berbau pesimistis pesimistis dan negatif, dan “Theory “Theory Y” yang yang merupa merupakan kan pendek pendekata atan n yang yang lebih lebih modern modern dan menggu menggunak nakan an pendek pendekatan atan positi positif. f. Ia percaya manajer bisa mendapatkan hasil yang lebih baik jika mereka memperlakukan karyawan sebagai manusia yang berkomitmen, bertanggung jawab dan kreatif. Perang Perang Dunia Dunia II menghasilk menghasilkan an pergeseran pergeseran lebih lanjut lanjut dari bidang ini, ketika ketika penemuan penemuan logistik besar-besaran dan penelitian dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi. Sejak tahun 1980-an, penjelasan penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode Metode-met -metode ode kualit kualitatif atif dalam dalam studi studi ini menjad menjadii makin makin diteri diterima, ma, dengan dengan memanf memanfaat aatkan kan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi antropologi, psikologi dan sosiologi. sosiologi. Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi organi organisas sasii pada pada umumny umumnyaa ditemp ditempatk atkan an dalam dalam sekola sekolah-s h-seko ekolah lah bisnis bisnis,, meskip meskipun un banyak banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.
8. Konsep Dasar Perilaku Keorganisasian Setiap bidang ilmu memiliki landasan filofofi seperti Akuntansi, Fisika, dan lain-lain, demikian demikian pula dengan perilaku perilaku keorganisa keorganisasian sian yang notabene melibatkan manusia. Perilaku keorganisasian akan bersangkut paut dengan seperangkat konsep dasar di sekitar manusia dan organisasi.
` Hakekat manusia, meliputi pemahaman tentang:
1). Perbedaan individu, adalah bahwa setiap orang berbeda satu dengan yang lain. 2). Orang seutuhnya, adalah orang-orang berfungsi sebagai mahluk manusia seutuhnya. 3). Perilaku termotivasi adalah orang berperilaku karena suatu dorongan yang berangkat dari suatu kebutuhan. kebutuhan. Motivasi sangat penting penting dalam menyelenggarakan organisasi. 4). Manusia memiliki nilai martabat. Hakekat organisasi, meliputi pemahaman tentang:
1). System sosial, artinya bahwa organisasi adalah system sosial yang di bentuk untuk kepentingan bersama. 2). Kepent Kepenting ingan an bersam bersama, a, artiny artinyaa bahwa bahwa organi organisas sasii membut membutuhk uhkan an orangorang-ora orang, ng, dan orang-orang membutuhkan organisasi.
9. Implikasi Manajerial Efektivitas Efektivitas manajer sangat sangat berhubung berhubungan an dengan dengan efektivitas efektivitas organisasi. organisasi. Manajer yang efek efekti tiff adal adalah ah mana manaje jerr yang yang mamp mampu u memb membaw awaa para para peke pekerja rja beke bekerja rja seca secara ra sada sadarr dan dan bertanggu bertanggung ng jawab terhadap pekerjaanya. pekerjaanya. Tetapi Tetapi itu bukanlah bukanlah pekerjaan pekerjaan yang gampang. Setiap indivi individu du memili memiliki ki keanek keanekarag aragama aman n dalam dalam berpik berpikir ir maupun maupun bertin bertindak dak.. Untuk Untuk itu sangat sangatlah lah penting bagi seorang manajer untuk memahami Perilaku Keorganisasian. Perila Perilaku ku Keorga Keorganis nisasi asian an adalah adalah bidang bidang studi studi yang yang mencob mencobaa menyel menyelidi idiki ki dampak dampak individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku di dalam organisasi, dan kemudian berusaha mengaplika mengaplikasikan sikannya nya agar organisasi organisasi dapat bekerja bekerja lebih efektif. efektif. Robbins Robbins (2001) (2001) memfokusk memfokuskan an pada pada upaya upaya bagaim bagaimana ana memper memperbai baiki ki produk produktiv tivita itas, s, mengur mengurang angii tingka tingkatt kemang kemangkir kiran, an, dan mengurangi tingkat keluar masuknya pekerja, serta meningkatkan kepuasan kerja. Perilaku Keorganisasian memberika tantangan sekaligus peluang bagi anggota organisasi untuk menapak karir yang lebih tinggi. Perilaku Keorganisasian targetnya bukanlah semata-mata para para pimpin pimpinan an tetapi tetapi juga juga para para bawaha bawahan. n. Dalam Dalam perspe perspekti ktiff manaje manajemen men,, apabil apabilaa Perila Perilaku ku Keorganisas Keorganisasian ian sukses sukses diterapkan, diterapkan, akan mampu mampu mewujudkan mewujudkan “system imbalan rangkap rangkap tiga (tiple reward system) ”, di mana tujuan manusia, organisasi dan masyarakat menyatu (Davis, 1985).
` II. PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI
1. Variabel Karakteristik Individu Yang Perlu Dipahami Mengapa perlu memahami perilaku individu? Tiap individu mempunyai perbedaan dalam merespon terhadap sesuatu maupun perilaku. Ingat tak ada manusia yang sama. Maka setiap pimpinan organisasi penting sekali memahami karakteristik tiap individu yang menjadi anggota organisasinya sehingga dapat dengan lebih mudah memprediksi perilaku mereka.
2. Karakteristik Biografis atau Ciri-ciri Biografis •
Umur
•
Jenis kelamin
•
Status perkawinan
•
Jumlah tanggungan
•
Masa kerja
3. Kemampuan Kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan (Robbins, ( Robbins, 2001) Ada 2 jenis kemampuan, yaitu : •
Kemampuan Intelektual
•
Kemampuan Fisik
4. Kepribadian (Traits) Keprib Kepribadi adian an adalah adalah keselu keseluruh ruhan an cara bagaim bagaimana ana indivi individu du bereak bereaksi si dan berint berintera eraksi ksi dengan dengan orang lain yang digambarkan digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur diukur dan dilihatkan dilihatkan seseorang (Umar Nimran, 1999). Sementara Robbins (2001) mengatakan kepribadian itu sebagai total dari cara-cara di mana seseorang/individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain, yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan dapat diperlihatkan. Sedangkan Robert Robert Kreitner Kreitner dan Angelo Kinicki Kinicki (2003) (2003) mendefinis mendefinisikan ikan kepribadian kepribadian sebagai gabungan gabungan dari ciri fisik dan mental yang bersifat tetap yang memberi identitas pada seseorang/i seseorang/indiv ndividu. idu. Didy Indriani dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Pola Kepribadian dan Kepuasan Kerja Para Manajer BUMN” BUMN” menyimpul menyimpulkan kan bahwa kepribadian kepribadian adalah keseluruhan keseluruhan elemen total dari individu tampak dalam perbuatan, tingkah laku, kecenderungan-kecenderungan sikap, dan ciriciri kebiasaan dalam hubungannya dengan lingkungan sekitar.
` Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian seseorang oleh Robbins dikatakan ada tiga yaitu sebagai berikut: 1). Keturunan bahwa kepribadian seseorang dibentuk karena factor orang tua seperti: pemalu, penakut, pemurung atau sebaliknya. 2). Lingkungan, bahwa kepribadian seseorang banyak disumbang oleh lingkungannya seperti: budaya, norma-norma keluarga, teman dan kelompok sosial lainnya. Di India sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai kerja keras, sederhana, kekerabatan kepada generasi mudanya. Di Bali ada nilai-nilai rendah hati, suka membantu ramah kepada oran orang g yang yang hing hingga ga kini kini teta tetap p mewa mewarn rnai ai kepr keprib ibad adia ian n seba sebagi gian an besa besarr gene genera rasi si mudanya. 3). Faktor yang lain adalah situasi. Artinya, kepribadian seseorang banyak ditentukan oleh oleh bawaha bawahan n lahir, lahir, lingku lingkunga ngan n yang yang relativ relativee stabil stabil,, akan akan dapat dapat beruba berubah h karena karena kondisi situasi tertntu yang berubah.
Daftar kepribadian yang banyak dan panjang kurang begitu popular di kalangan praktisi perila perilaku ku keorga keorganis nisasi asian an oleh oleh Kreitn Kreitner er dan Kinick Kinickii (2003) (2003) daftar daftar yang yang panjan panjang g itu dikema dikemass menjadi “dimensi kepribadian lima besar” yang menurut hasil reset berkorelasi positip dengan prestasi prestasi kerja pegawai, pegawai, hal mana sangat sangat membantu membantu organisasi pada saat merencanakan merencanakan seleksi, seleksi, pelatihan, pelatihan, dan penilaian penilaian karyawan. karyawan. Adapun kelima kelima dimensi dimensi kepribadian kepribadian yang dimaksud dimaksud adalah sebagai berikut : 1). Wawasan ekstra ( extra version ): supel, dapat bersosialisasi, tegas 2). Ramah (agreeableness ): bersifat baik, percaya, ramah, kerjasama, berhati lembut 3). Teliti (concientiousness ): dapat diandalakan, bertanggujawab, berorientasi prestasi, menonjol 4). Stabilitas emosional (emotional stability ): rileks, aman, tidak khawatir 5). Keterbukaan pada pengalaman ( openness to experience ): cerdas, cerdas, imajinatif, imajinatif, ingin tahu, berpikiran luas. Sement Sementara ara keprib kepribadi adian an tipe tipe B sebali sebalikny knyaa dengan dengan apa saja, saja, Hollan Holland d dalam dalam Haryon Haryono o (2001) memformulasikan tipe-tipe kepribadian sebagai berikut: •
Tipe Realistik
•
Tipe Inverstigatif
•
Tipe Artistik
•
Tipe Sosial
•
Tipe Enterprising
•
Tipe Conventional
`
5. Pembelajaran/belajar Pembelajaran/belajar dalam perspektif perilaku keorganisasian adalah proses perubahan yang relative konstan dalam tingka laku yang terjadi karena pengalaman atau pelatihan(Robbins, 2001 2001). ). Ada Ada tiga tiga teor teorii yang yang disa disamp mpai aika kan n Robb Robbin inss untu untuk k menj menjel elas aska kan n baga bagaim iman anaa oran orang g mendapatkan pola-pola perilaku yaitu sebagai berikut: 1). Pengkondisian klasik 2). Pengkondisian operan 3). Teori Pembelajaran Sosial
`
III.
MOTIVASI
1. Pengertian Motivasi 1). Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Nyoman Sudita (1997) yang dimaksud motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu. 2). Menurut Robbins dan Coulter (2004) motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu tertentu Berdas Berdasark arkan an uraian uraian di atas atas maka maka dapat dapat dikata dikatakan kan bahwa bahwa motiva motivasi si itu adalah adalah suatu suatu kebu kebutu tuha han n yang yang mend mendor oron ong g sese seseor oran ang g untu untuk k berb berbua uatt “ses “sesua uatu tu”. ”. Adan Adanya ya kebu kebutu tuha han n ini ini menyebabkan orang bertingkah laku tertentu dalam usahanya mencapai suatu tujuan.
2. Proses Timbulnya Motivasi Seseorang 1). Kebutuhan yang belum terpenuhi 2). 2). Menc Mencari ari dan dan memi memili lih h cara cara-ca -cara ra untu untuk k memu memuas aska kan n kebu kebutu tuha han n (di (di sini sini akan akan terli terliba batt kemampuan, keterampilan, pengalaman) 3). Perilaku yang diarahkan pada tujuan 4). Evaluasi prestasi 5). Imbalan atau hukuman 6). Kepuasan 7). Menilai kembali kebutuhan yang belum terpenuhi
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Banyak pakar yang telah menulis tentang berbagai faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang seseorang yang masing-mas masing-masing ing punya punya aksentuasi aksentuasi tersendiri, tersendiri, tetapi bila dipilah dipilah faktor-fakto faktor-faktor r tersebut adalah sebagai berikut: 1). Karakteristik Individu : a. Minat b. Sikap terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan c. Kebutuhan individual d. Kemampuan atau kompetensi e. Pengetahuan tentang pekerjaan f. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai.
`
2). Faktor-faktor Pekerjaan : a. Faktor Lingkungan Pekerjaan b. Faktor dalam Pekerjaan.
4. Teori-Teori Motivasi Setiap pimpinan organisasi pasti mendambakan suatu situasi di mana seluruh anggota punya gairah kerja dan produktivitas yang tinggi. Untuk mewujudkan situasi tersebut, berbagai upaya sering telah dilakukan namun dambaan tetap tinggal dambaan, realitas yang ada jauh dari harapan. Robbins (2001) membagi teori motivasi menjadi dua bagian yakni teori dini tentang motivasi, yakni teori-teori yang lahirnya lebih awal, dan teori kotemporer tentang motivasi, adalah deretan teori motivasi yang lebih baru, yang selanjutnya akan diuraikan secara lebih rinci sebagai berikut:
1). Teori-Teori Dini/Awal tentang Motivasi
a. Teori Hirarki Kebutuhan dari Abaraham Maslow. Maslow menghipotesakan bahwa pada diri manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu sebagai berikut : (1). Kebutuhan fisiologis (Faali): sandang, pangan, papan, seks, dll, kebutuhan pokok ragawi lainnya. (2). Kebutuhan rasa aman (keselamatan dan perlindungan) terhadap ancaman fisik dan emosional: keamanan, kemerdekaan, perlindungan. (3). Kebutuhan sosial : berkumpul, berkawan. (4). Kebutuhan penghargaan : harga diri, otonomi, prestasi, status, pengakuan, perhatian. (5). Kebutuhan aktualisasi diri: pengembangan potensi secara maksimal.
Terlepas dari kritik yang dijatuhkan, teori jenjang kebutuhan Maslow memiliki implikasi prakt praktis is bagi bagi manajer manajer,, karena karena mampu mampu menawa menawarka rkan n suatu suatu pola pola yang yang mudah mudah dipaha dipahami mi dalam dalam menangani persoalan motivasi di tempat kerja.
b. Teori X dan Teori Y. Douglas Mc. Gregor mengemukakan dua pandangan yang berbeda tentang manusia, yang satu pada dasarnya negative (teori X), sementara yang lain adalah positif (teori Y). Menurut teori X, manajer mengandaikan karyawan/manusia itu negative, seperti : (1). Tidak suka pekerjaan (2). Malas
` (3). Tak suka tanggung jawab (4). Mengedepankan keamanan di atas semua factor lain. Maka karyawan harus dipaksa agar berprestasi. Menurut teori Y, karyawan cenderung positif, seperti: (1). Suka pekerjaan (2). Kreatif (3). Bertanggung jawab (4). inovatif
c. Teori Motivasi – Higiene / Teori Dua Faktor Frederick Herzberg mengembangkan suatu teori yang disebut Teori Dua Faktor, yang terdiri atas : (1). (1). Fakt Faktor or Higi Higien ene, e, yait yaitu u fakto faktor-f r-fak akto torr yang yang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n atau ataupu pun n menc menceg egah ah ketidakpuasan, yang pada hakekatnya, terdiri atas faktor ektrinsik dari pekerjaan Faktor Faktor-fak -faktor tor itu antara antara lain: lain: gaji, gaji, jamina jaminan n pekerja pekerjaan, an, kondis kondisii kerja, kerja, status status,, kebija kebijakan kan perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungan antar pribadi dengan atasan, bawahan dan sesama pekerja, serta jaminan sosial. (2). Faktor Motivator, faktor-faktor yang betul-betul membawa pada pengembangan sikap positif dan pendorong pribadi (bersifat intrinsik). Faktor-faktor tersebut meliputi: tanggu jawab, prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, kemajuan, serta pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Kontribus Kontribusii utama teori ini adalah dapat meningkatka meningkatkan n sensitivit sensitivitas/kep as/kepekaan ekaan manajer manajer terhad terhadap ap fakta fakta bahwa bahwa memper memperlak lakuka ukan n anggot anggotaa secara secara baik baik semata semata beluml belumlah ah cukup cukup untuk untuk memotivasi mereka. Pimpinan harus dapat memanfaatkan kapasitas, keterampilan serta bakat dari anggota melalui desain kerja secara efektif. Pekerjaan yang ditawarkan mesti menantang dan menggairahkan.
2). Teori Kontemporer Tentang Motivasi
a. Teori ERG oleh Clayton Aldefer. Teori ini adalah merupakan modifikasi dan pengurangan dari lima jenjang kebutuhannya Maslow menjadi tiga kelompok kebutuhan inti (teras) yaitu: (1). Existence /Eksistensi, yang oleh Maslow meliputi kebutuhan faali dan rasa aman (2). Relatedness /Hubungan, sama dengan kebutuhan sosialnya Maslow (3). Growth/Pertumbuhan, mencakup kebutuhan penghargaan serta aktualisasi diri dari Maslow.
` Aldefer Aldefer berdal berdalih ih seoran seorang g indivi individu du mungki mungkin n saja saja pada pada suatu suatu ketika ketika akan akan berusa berusaha ha memenuhi beberapa kebutuhannya secara simultan atau serentak.
b. Teori Kebutuhan David McClallend Menuru Menurutt McClal McClallen lend d bahwa bahwa manusi manusiaa itu mempun mempunyai yai tiga tiga kebutu kebutuhan han,, yaitu yaitu sebaga sebagaii berikut: (1). Kebutuhan akan prestasi atau Need for Achievement (2). Kebutuhan akan kekuasaan atau Need for Power (3). Kebutuhan akan afiliasi atau Need for Affilation .
c. Teori Penetapan Tujuan. Edwin Locke sekitar tahun 1960-an mengatakan bahwa maksud-maksud untuk bekerja kearah suatu tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja yang kemudian dikenal sebagai teori penetapan tujuan.
d. Teori Penguatan. Ada 3 jenis penguatan yang dapat dipergunakan manajer untuk memodifikasi motivasi anak buah yaitu sebagai berikut: (1). Penguatan Positif (2). Penguatan Negatif (3). Hukuman.
e. Teori Keadilan/Kesetaraan Bahwa setiap individu menurut teori ini akan membandingkan masukan dan keluaran pek peker erja jaan an mere mereka ka deng dengan an masu masuka kan/ n/ke kelu luar aran an oran orang g lain lain,, dan dan ia akan akan bere beresp spon on untu untuk k menghilangkan setiap ketidakadilan yang dirasakan..
f. Teori Harapan (Ekspektasi) Teor Teorii ini ini dicet dicetus uska kan n oleh oleh Vict Victor or Vroom Vroom yang yang meng mengga gamb mbar arkan kan bahw bahwaa kuat kuatny nyaa kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan tertentu bergantung pada kekuatan yang berupa harapan, bahwa hasil tindakannya tersebut akan diikuti oleh suatu output tertentu dan daya tarik output tersebut. Suatu pertanyaan mendasar yang ingin dijawab oleh teori ini adalah : apa yang menentukan kemauan seseorang untuk mencurahkan tenaga dan pikiran dalam menjalankan tugas dari organisasi. Teori ini memfokus pada tiga hubungan, yaitu sebagai berikut (1). Hubungan upaya-kinerja (2). Hubungan kinerja-ganjaran
` (3). Hubungan ganjaran-tujuan pribadi.
Jadi, untuk menerapkan teori ini seorang pemimpin wajib memahami tiga hal, yaitu: (1). Harapan (expectancy ) (2). Instrumentalitas (insterumentaly ) (3). Valensi ( valence )
Secara ringkas teori ini dapat dinyatakan dalam formula berikut:
M=E+I+V
Teori harapan membantu menjelaskan menjelaskan mengapa mengapa banyak banyak sekali pekerja tidak termotivasi termotivasi pad padaa
peke pekerj rjaa aan n
mere mereka ka dan dan
mela melaku kuka kan n
sesu sesuat atu u
yang yang mini minima mal, l,
menyelamatkan diri. Jadi pemimpin dituntut untuk proaktif.
sema semata ta-m -mat ataa
untu untuk k
`
IV. IV.
PERI PERILA LAKU KU ORG ORGAN ANIS ISAS ASII DAN DAN KOMU KOMUNI NIKA KASI SI
Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi ? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang concern terhadap kajian fenomena komunkai maupun mereka yang tertarik pada gejalagejala keorganisa keorganisasian. sian. Dalam kenyataan kenyataan masalah masalah komunikas komunikasii senantiasa senantiasa muncul muncul dalam proses proses pengorgani pengorganisasian sasian.. Komunikasi Komunikasi mempunyai mempunyai andil membangun membangun iklim organisasi, organisasi, yang yang berdam berdampak pak kepada kepada memban membangun gun budaya budaya oranis oranisasi asi,, yaitu yaitu nilai nilai dan keperca kepercayaa yaan n yang yang menjadi titik pusat organisasi. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rang rangka ka memb memben entu tuk k sali saling ng peng penger erti tian an (mut (mutua uall unde undest stan andi ding ng)) . Pend Pendek ek kata kata agar agar terj terjad adii penyetaraan dalam kerangka referensi, maupun dalam pegalaman.
Pengertian Komunikasi Organisasi
Golddhaber (1986) memberikan definisi komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Pengertian tersebut mengandung konsep-konsep sebagai berikut: 1. Proses, Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang dinamis yang menciptakan dan saling menukar informasi diantara anggotanya. anggotanya. Karena gejala menciptakan menciptakan dan menukar menukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada hentinya, maka dikatakan sebagai suatu proses. 2. Pesan, yang dimaksud pesan adalah susunan simbol yang penuh arti tentang orang , obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Dalam komunikasi organisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam seluruh organisasi. Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa klasifikasi yang berhubungan dengan bahasa, penerima yang dimaksud, metode difusi, dan arus tujuan dari pesan. Pengklasifikasian pesan menutut bahasa dapat dibedakan pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal dalam organisasi misalnya;surat, memo, pidato, dan percakapan. percakapan. Sedangkan pesan nonverbal nonverbal dalam organisasi terutama sekali yang tidak diucapkan atau dityulis seperti; bahasa gerak tubuh, sentuhan, nada suara, ekspresi wajah, dll. 3. Jaringan, organisasi terdiri dari satu seri orng yang tiap-tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu tertentu dalam organisasi. organisasi. Ciptaan Ciptaan dan pertukaran pesan dari orang-orang orang-orang ini sesamanya sesamanya terjadi melewati suau set jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komuni komunikas kasii ini mungki mungkin n mencak mencakup up hanya hanya dua orang, orang, beberap beberapaa orang orang atau atau keselu keseluruh ruhan an organisasi. Hakikat dan luas dari jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara laii; hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari arus pesan, dan isi dari pesan.
` 4. Keadaan Saling Tergantung, Konsep kunci komunikasi organisasi keempat adalah keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah menajadi sifat dari suatu suatu organi organisai sai yang yang merupa merupakan kan suatu suatu sistem sistem terbuka terbuka.. Bila Bila suatu suatu bagian bagian dari dari organi organisas sasii mengal mengalami ami ganggu gangguan an maka maka akan akan berpen berpengar garuh uh kepada kepada bagian bagian lainny lainnyaa dan mungki mungkin n juga juga kepada seluruh sistem organisasi. Implikasinya, bila pimpinan membuat suatu keputusan dia harus memperhitungkan implikasi keputusan itu terhadap organisasinya seca ra menyeluruh. 5. Hubungan, Konsep kunci yang kelima dari omunikasi organisasi adalah hubungan. Karena organisasi merupakan suatu sistem terbuka, sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagia bagian-b n-bagi agian an itu terleta terletak k pada pada manusi manusiaa yang yang ada dalam dalam organi organisas sasi. i. Dengan Dengan kata kata laian laian jaringan melalui mana jalannya pesan dalam suatu organisasi dihubungkan oleh manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku komunikasi dari orang yang terlibat suatu hubungan perlu dipelajari. Sikap, skill, moral dari seseorang, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hubungan yang bersifat organisasi. Hubungan manusia dalam organisasi berkisar mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua orang sampai kepada hubungan yang kompleks. Jadi dalam organisasi terjadi hubungan yang sifatnya individual, kelompok, dan hubnganorganisasi. 6. Lingkungan, yang dimaksud lingkungan adalah semua totalitas secar fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan diperhitungkan dalam pembuatan pembuatan keputusan keputusan mengenai individu individu dalam suatu suatu sistem. sistem. Yang termasuk lingkungan internal adalah personal/anggota, tujuan, produk, dll. Sedangkan lingku lingkunga ngan n ekstern eksternal al adalah adalah;; langga langganan nan,, sainga saingan, n, tekno teknolog logi, i, dll. dll. Komun Komunika ikasi si organi organisas sasii terutama bekenaan dengann transaksi yang terjadi dalam lingkungan internal organisasi yang terdiri dari organisasi dan kulturnya, dan antar organisasi dengan lingkungan ekternalnya. Yang dimaksud dengan kultur organisasi adalah pola kepercayaan dan harapan dari anggota organisasi organisasi yang menghasilka menghasilkan n norma-norma norma-norma yang membentuk membentuk tingkah laku individu dan kelomp kelompok ok dalam dalam organi organisas sasi. i. Organi Organisas sasii sebaga sebagaii suatu suatu sistem sistem terbuk terbukaa harus harus berint berinterak eraksi si dengan lingkungan eksternal seperti; teknologi, ekonomi, undang-undang, dan faktor sosial. Karena Karena faktor faktor lingku lingkunga ngan n beruba berubah-u h-ubah bah,, maka maka organi organisas sasii memerl memerluka ukan n inform informasi asi baru. baru. Informasi ini harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan menciptakan dan per pertu tuka karan ran pesa pesan n baik baik secar secaraa inte intern rnal al dala dalam m unit unit-u -uni nitt yang yang rele releva van n maup maupun un terh terhad adap ap kepentingan umum secara eksternal. 7. Ketidakpastian, adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Misalnya; organisasi Karang Taruna memerlukan informasi tentang Undang-undang tentang NAPZA untuk disosialisaikan kepada anggotanya, kalau informasi tersebut didapatkan maka tidak maslah, tetapi kalau informaasiitu tidak didapatkan maka terjadi ketidak pastian. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan diantara anggotaa, melakukan suatu penelitian pengembangan organisasi, dan mengahapi tugas-tugas
` yang kompleks dengan integrasi yang tinggi. Ketidak pastian dalam suatu organisasi juga disebabkan oleh terjadinya banyak informasi yang diteima daripada sesungguhnya diperlukan untuk untuk mengha menghadap dapii lingku lingkunga ngan n meeka. meeka. Jadi Jadi ketida ketidakpa kpasti stian an dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh terlalu terlalu sedikit informasi yang didapatkan dan juga karena terlalu banyak yang diterima.
Anatomi Organisasi Ciri-Ciri Umum
Menurut Barry Cushway, mengakui meskipun ada bermacammacam organisasi, hanya sediki sedikitt terdapa terdapatt persam persamaan aan,, tetapi tetapi upaya upaya memban membandin dingka gkan n organi organisas sasii supaya supaya menget mengetahu ahuii kelebihan dan kekutrangannya. Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang khas, smua organisasi memiliki hal-hal tertentu yang sama yaitu: 1. Satu tujuan 2. Satu struktur. 3. Proses untuk mengkoordinasi kegiatan 4. Orang-orang yang melaksanakan peran-peran yang berbeda. Pengamat yang lain mengatakan bahwa dalam setiap organisasi, entah tertulis atau tidak terdapat apa yang disebut: Visi, Misi, iklim organisasi, budaya organisasi, motivasi, normanorma kelompok, dan sebagainya. Semua unsur-unsur tersebut sangat menentukan (berpengaruh) terhadap perilaku organisasi, dapat diringkas sebagai berikut: 1. Proses 2. Iklim 3. Motivasi 4. Budaya 5. Strukt Struktur ur ------------> -> PERIL PERILAKU AKU ORGA ORGANIS NISASI ASI 6. Norma orma kel kelom ompo pok k 7. Gaya aya man manaj ajem emen en 8. Peng engaru aruh luar luar
Pengelompokan Pengelompokan Organisasi
Max Weber (1964) membuat kategori organisasi menurut jenis wewenang yang dilaksanakan: 1. Organisasi Tradisional. Wewenang ditentukan oleh kebiasaan, serta kepercayaan yang telah lama ada dan tidak perlu dipertanyakan. 2. Organisasi Kharisma Wewenang diambil dari mutu pribadi pemimpinnya.
` 3. Organisasi Birokrasi Wewenang didasrkan pada pengakuan atas aturan-aturan dan prosedur-prosedur. Katz dan Kahn (1978) mengemukakan sebagai berikut: 1. Organisasi Ekonomis, berkaitan dengan penciptaan kesejahteraan, pembuatan barang dan jasa. 2. Organisasi Perawatan, yang berkaitan dengan sosialisasi orang untuk melakukan peran, seperti sekolah. 3. Organisasi Organisasi Penyesuian Penyesuian,, berkaitan berkaitan dengan dengan menciptakan menciptakan pengetahua pengetahuan n mengembang mengembangkan kan dan menguji teori. Contohnya; Univeritas, lembaga riset. 4. Organisasi Manajerial dan Politik, berkaitan dengan Perundangundangan, koordinasi, dan pengendalian sumber daya. Contoh; pemerintahan, partai politik, dan seriakt buruh.
Budaya Organisasi
1. Nilai dan kepercayaan tentang: a. Waktu b. Efisiensi c. Diri d. Tindakan e. Kerja 2. Nilai dan kepercayaan tentang: a. Karyawan b. Pelanggan c. Produksi d. Manajemen e. Masyarakat f. Dll.
3. Efektifitas organisasi: a. Efisiensi b. Kepemimpinan c. Motivasi d. Kinerja e. Komitmen f. Kepuasan
4. Iklim organisasi a. Tanggung jawab tingkat pendelegasian
` b. Standar c. Imbalan d. Keramahan semangat tim persaudaraan e. Kesiapan teknologi f. Komunikasi terbuka
5. Iklim komunikasi: a. Dukungan b. Keikutsertaan dalam proses keputusan c. Kejujuran, percaya diri, dan keandalan d. Terbuka dan tulus e. Tujuan kinerja yang tinggi
Keberadaan Organisasi
1. Organisasi Paranoid (ketakutan): a. Mutu produksi tidak konsisten. b. Lamban menanggapi perubahan c. Kekurangan produk inovatif d. Struktur biaya boros e. Keterlibatan karyawan rendah f. Layanan pada konsumen tidak responsif g. Kurang alokasi sumber daya
2. Organisasi gagal: a. Krisis identitas b. Kegagalan visi c. Terperangkap skenario besar d. Ketinggalan jaman e. Mengabaikan konsumen f. Musuh dalam selimut. g. Dll.
3. Organisasi yang sehat: a. Mendefinisikan dirinya sebagai sistem b. Mempunyai sistem penginderaan yang kuat untuk menerima informasi terbaru. c. Mempunyai rasa tujuan yang kuat.
` d. Beroperasi dalam mode bentuk mengikuti fungsi. e.Menggunakan manajemen tim sebagai mode yang dominan f. Menghormati pelayanan konsumen g. Manajemen digerakkan oleh informasi h. Keputusan dibuat di tingkat yang paling dekat dengan pelanggan i. Mempertahankan komunikasi yang relatif terbuka diseluruh sistem j. Para manajer dan tim kerja dinilai dari kienerja dan kemajuan yang dihasilkan k. Organisasi beroperasi dalam suatu mode pembelajaran l. Toleransi yang tinggi dalam hal-hal yang berbeda, tetapi menghargai inovasi dan kretaivitas m. Memeperhatikan kesejahteraan dan tuntutan keluarga n. Memiliki agenda sosial yang eksplisit o. Memberi perhatian pada pekerjanan yang efisien.
Daur Hidup Organisasi
Seperti kebanyakan organisasi sosial berbagai data emperik membukikan bahwa organisasi sosial dan sejenis banyak yang timbul tenggelam, muncul lalu hilang lagi, berubah arah, melalui tahap-tahap tertentu, kemudian mati dan biasanya mencoba menghidupkannya kembali. Untuk itu perlu kiranya kita memahami daur hidup orgainsasi sebagai berikut: 1. Pacaran Ini adalah tahap awal sebelum suatu organisasi organisasi sosial lahir dan dibentuk. dibentuk. Pada tahap ini ada bebera beberapa pa orang orang berkum berkumpul pul dan berbin berbincan cang-b g-binc incang ang.. Bagai Bagai orang orang yang yang dimabu dimabuk k cinta, cinta, mereka mereka akan mengatakan mengatakan hal itu pada siapa saja. Pada tahap ini saling berikrar untuk mengikat jadian pacaran untuk membentuk organisasi. 2. Bayi Jika gagasan pembentukan suatu organisasi diterima dan benar-benar disepakati, lahirlah suatu oganisasi baru. Tetapi seperti biasanya, organisasi yang masih “bayi” ini meletakkan serangkaian kegiatan yang belum jelas benar arah dan tujuanya. 3. Kanak-kanak Berhasil melalui masa bayi, suatu organisasi kemudian memasuki tahap kanak-kanak yang mulai belajar mengenal, ingin tahu, dan malekukan apa saja. Pada tahap ini para anggota organisasi berusaha meraihnya dengan semngat menggebu-gebu. 4. Remaja Melewa Melewati ti masa masa kanakkanak-kan kanak, ak, suatu suatu organi organisas sasii segera segera beranj beranjak ak menjad menjadii remaja remaja yang yang mulai menyadari adanya atuan-aturan, tata tertib, juga adab kesopanan serta tata krama. Pada tahp ini, suatu organisasi mulai menggunakan sebagian besar waktunya untuk memapankan sendi-sendi administrasinya.
` 5. Dewasa Jika konflik-konflik intern pada tahap remaja dapat diatasi, suatu organisasipun mulai memasuki tahap usia dewasa. Pada tahap ini, organisasi sudah menekankan pada orientasi pada hasil dan prestasi kerja, adanya pandangan bersama yang utuh dan padu, serta mekanisme sistem yang lebih efisien. 6. Matang Oleh rasa dorongan hasrat yang demikian besar untuk menikmati hasil-hasil kerja dimasa lalu, organisasi pada tahap ini mulai bergerak memasuki masa kematanganya. Pada tahap ini organisasi organisasi mencapai puncak puncak kemampuann kemampuannya, ya, yang tetap berusaha berusaha mempertahan mempertahankan kan orientasi orientasi hasil dan tingkat tingkat prestasi prestasi yang telah dicapainya dicapainya . Organisasi Organisasi mulai sungkan sungkan menangapi menangapi hal-hal hal-hal yang baru dan lebih suka mengerjakan hal-hal yang sudah terbukti berhasil selam ini. 7. Aristrokrasi Pada tahap ini suasana organisasi mulai membosankan. Orang-orang yang memegang tampuk tampuk kekuas kekuasaan aan organi organisas sasii secara secara tidak tidak sadar sadar mulai mulai dihing dihinggap gapii rasa rasa khawati khawatirr berleb berlebiha ihan n tentang berkelanjutan hidup organisasi dan masa depannya, namun tidak pernah diungkapkan terus terang. 8. Birokrasi awal Cepat atau lambat organisasi yang aristokratis tadi akan tersentak kaget jika ada yang mulai berani menyampaikan ada sesuatu yang salah dalam organisasi. Sumber-sumber dana utamanya selama ini mungkin segera menolak memberikan dukungan lebih lanjut. 9. Birokrasi Pada saat ini organisasi sosial tiba pada tahap birokrasi penuh, yang tertinggal pada organisasi hanyalah setumpuk peraturan yang njlimet dan pekerjaan rutin tulis menulis gaya kantoran resmi. Tidak ada lagi sesuatu yang berarti yang bisa dilakukan, segala sesuatu mesti tertulis. Suasana kerja benar-benar menjadi tenang dan damai, mereka akan setuju tentang apa saja, namun tidak pernah melakukan apapun. Akhirnya, organisasi sosial akan mati, meskipun dalam kenyataannya banyak organisasi birokratis tidak benar-benar mati, namun mereka tetap berada pada keadaan yang “setengah mati”.
`
V. KEPEMI KEPEMIMPIN MPINAN AN
DEFINISI KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: 1. Kepemimpinan adalah adalah pengar pengaruh uh antar antar pribad pribadi, i, dalam dalam situas situasii terten tertentu tu dan langsu langsung ng mela melalui lui pros proses es komu komuni nika kasi si untu untuk k
menc mencap apai ai satu satu atau atau bebe beberap rapaa tuju tujuan an tert terten entu tu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). 2. Kepemimpinan adalah adalah sikap sikap pribad pribadi, i, yang yang memimp memimpin in pelaks pelaksana anaan an aktivi aktivitas tas untuk untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7). 3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46). 4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya. 5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai mencapai tujuan tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak Banyak definisi definisi kepemimpin kepemimpinan an yang menggambark menggambarkan an asumsi asumsi bahwa kepemimpinan kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubung hubungan an dalam dalam kelomp kelompok ok atau atau organi organisas sasi. i. John John C. Maxwel Maxwelll mengat mengataka akan n bahwa bahwa inti inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
Pengertian Pemimpin Pemimp Pemimpin in adalah adalah inti inti dari dari manajem manajemen. en. Ini berarti berarti bahwa bahwa manaje manajemen men akan akan tercap tercapai ai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan dilaksanakan oleh seorang pemimpin. pemimpin. Seoran Seorang g pemimp pemimpin in adalah adalah seseor seseorang ang yang yang mempun mempunyai yai keahli keahlian an memimp memimpin, in, mempu mempunya nyaii kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengko mengkoord ordina inasi, si, melaku melakukan kan percob percobaan aan dan memimp memimpin in pekerja pekerjaan an untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
`
Tugas Dan Peran Pemimpin Menurut James A.F Stonen, Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah: Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seoran Seorang g pemimp pemimpin in bertan bertangg ggung ung jawab jawab untuk untuk bekerj bekerjaa dengan dengan orang orang lain, lain, salah salah satu satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan mempertanggungjawabkan (akontabilitas). (akontabilitas).
Seoran Seorang g pemimp pemimpin in bertan bertanggu ggungj ngjawab awab untuk untuk menyus menyusun un tugas tugas menjala menjalanka nkan n tugas, tugas, mengadakan mengadakan evaluasi, untuk untuk mencapai mencapai outcome outcome yang terbaik. Pemimpin Pemimpin bertanggun bertanggung g jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
Pemimpin menyeimbangkan menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seor Seoran ang g pemi pemimp mpin in haru haruss menj menjad adii seor seoran ang g pemi pemiki kirr yang yang anali analiti tiss dan dan kons konsep eptu tual. al. Selanj Selanjutn utnya ya dapat dapat mengid mengident entifi ifikas kasii masalah masalah dengan dengan akurat akurat.. Pemimp Pemimpin in harus harus dapat dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi menjadi lebih jelas dan kaitannya kaitannya dengan pekerjaan lain.
Manajer adalah seorang mediator
Konflik Konflik selalu terjadi terjadi pada setiap tim dan organisasi. organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang Seorang pemimpin pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan melakukan kompromi. kompromi. Sebagai Sebagai seorang seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
`
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah : 1. Peran hubungan antar perorangan , dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi. 2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara. 3. Peran Pembuat keputusan , berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan Prinsip, Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa beberapa ide utama berdasarkan berdasarkan motivasi motivasi pribadi pribadi dan sikap serta mempunyai mempunyai pengaruh yang kuat kuat untuk membangun membangun dirinya atau organisasi. Menurut prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, kondisi, realisasi realisasi dan konsekuensi. konsekuensi. Stephen R. Covey (1997), prinsip Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk kompas/petunjuk yang tidak tidak dapat dapat diruba dirubah. h. Prinsi Prinsip p merupa merupakan kan suatu
pusat pusat atau atau sumbe sumberr utama utama sistem sistem pendukun pendukung g
kehidupan kehidupan yang ditampilkan ditampilkan dengan dengan 4 dimensi dimensi seperti; keselamatan keselamatan,, bimbingan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, menulis, observasi observasi,, dan mendengar. mendengar. Mempunyai pengalaman pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar. 2. Berori Berorient entasi asi pada pada pela pelayan yanan an
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik. 3. Me Memb mbawa awa ene energi rgi yang yang posi positif tif
Seti Setiap ap oran orang g memp mempun unya yaii ener energi gi dan dan sema semang ngat at.. Meng Menggu guna naka kan n ener energi gi yang yang posi positi tif f didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Perc Percay aya a pada pada oran orang g lain lain
` Seorang Seorang pemimpin pemimpin mempercayai mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya bawahannya,, sehingga sehingga mereka mereka mempun mempunyai yai motiva motivasi si dan memper mempertah tahank ankan an pekerj pekerjaan aan yang yang baik. baik. Oleh Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Ke Kesei seimb mbang angan an dala dalam m kehi kehidup dupan an
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat. c. Me Melih lihat at kehid kehidupa upan n sebaga sebagaii tantan tantangan gan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhka dibutuhkan, n, mempunyai mempunyai rasa aman yang datang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan. d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier
Webster International Dictionary , Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memb member erii hasi hasill lebi lebih h efek efekti tiff dari dari pada pada beke bekerj rjaa seca secara ra pero peroran ranga gan. n. Seor Seoran ang g pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja. e. Latih Latihan an meng mengem emban bangka gkan n diri diri sendir sendiri i
Seoran Seorang g pemimp pemimpin in harus harus dapat dapat memper memperbah baharu aruii diri diri sendir sendirii untuk untuk mencap mencapai ai keberhasilan keberhasilan yang yang tinggi. tinggi. Jadi dia dia tidak hanya hanya berorien berorientasi tasi pada pada proses. proses. Proses Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan dengan:: (1) pemaha pemahaman man materi; materi; (2) memper memperlua luass materi materi melalu melaluii belajar belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahu pengetahuan an baru yang diperlukan diperlukan materi; (8) pemahaman pemahaman baru; dan (9) kembali kembali menjadi diri sendiri lagi.
` Mencap Mencapai ai kepemi kepemimpi mpinan nan yang yang berpri berprinsi nsip p tidakl tidaklah ah mudah, mudah, karena karena beberap beberapaa kendal kendalaa dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan kemauan dan keinginan sepihak; sepihak; (2) kebanggaan kebanggaan dan penolakan; penolakan; dan (3) ambisi pribadi. pribadi. Untuk Untuk mengatasi hal tersebut, tersebut, memerlukan memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat sangat disarankan disarankan untuk mencapai mencapai keseimbang keseimbangan an diantara diantara keduanya, keduanya, sehingga akan menjadi menjadi faktor faktor pengen pengendal dalii dalam dalam kemamp kemampuan uan intele intelektu ktual. al. Pelatih Pelatihan an emosio emosional nal dimula dimulaii dari dari belaja belajar r mendengar. mendengar. Mendengarkan Mendengarkan berarti berarti sabar, membuka membuka diri, dan berkeinginan berkeinginan memahami memahami orang lain. lain.
Latiha Latihan n ini tidak dapat dapat dipaksak dipaksakan. an.
Langka Langkah h melatih melatih pendenga pendengaran ran adalah adalah bertanya bertanya,,
memberi memberi alasan, alasan, memberi memberi penghargaan penghargaan,, mengancam mengancam dan mendorong. mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang. Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seha seharu rusn snya ya tida tidak k untu untuk k menc mencip iptak takan an keta ketaku kuta tan. n.
Peni Pening ngka kata tan n diri diri dala dalam m peng penget etah ahua uan, n,
ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karen karenaa seor seoran ang g pemi pemimp mpin in seha seharu rusn snya ya tida tidak k hany hanyaa cerda cerdass seca secara ra intel intelek ektu tual al,, tetap tetapii juga juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
` VI. KEKUASAAN / POWER Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang orang atau atau kelomp kelompok ok lain lain sesuai sesuai dengan dengan keing keingina inan n dari dari pelaku pelaku (Miriam (Miriam Budiar Budiardjo djo,20 ,2002) 02) Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti,1992). Kekuasaan dapat dilihat dari 2 sudut pandang yaitu keuasaan bersifat positif dan negatif. Kekuasaan bersifat positif
Merupakan Merupakan Kemampuan Kemampuan yang dianugerahkan dianugerahkan oleh Tuhan Tuhan kepada kepada individu individu sebagai sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang dapat mempengaruhi dan merubah pemikiran orang lain atau kelompok untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan dengan sungguh-sungguh sungguh-sungguh dan atau bukan karena paksaan baik secara fisik maupun mental. Kekuasaan bersifat Negatif Merupakan sifat atau watak dari seseorang yang bernuansa arogan,
egois, serta apatis dalam mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan tindakan yang yang diingi diinginka nkan n oleh oleh pemega pemegang ng kuasa kuasa dengan dengan cara paksaa paksaan n atau atau tekana tekanan n baik baik secara secara fisik fisik maupun maupun mental mental.. Biasan Biasanya ya pemega pemegang ng kekuas kekuasaan aan yang yang bersif bersifat at negati negatiff ini tidak tidak memili memiliki ki kecerdasan intelektual dan emosional yang baik,mereka hanya berfikir pendek dalam mengambil keputusan tanpa melakukan pemikiran yang tajam dalam mengambil suatu tindakan, bahkan mereka sendiri terkadang tidak dapat menjalankan segala perintah yang mereka perintahkan kepada orang atau kelompok yang berada di bawah kekuasannya karena keterbatasan daya pikir tadi. dan biasanya kekuasaan dengan karakter negatif tersebut hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan di atas kekuasannya itu. karena mereka tidak memiliki kemampuan atau modal apapun selain kekuasaan untuk menghasilkan apapun, dan para pemegang kekuasaan bersifat negatif tersbut biasanya tidak akan berlangsung lama karena tidak akan mendapatkan dukungan sepenuhnya oleh rakyatnya. Di negara demokrasi, demokrasi, dimana kekuasaan adalah ditangan rakyat, maka jalan menuju kekuasaan selain melalui jalur birokrasi biasanya ditempuh melalui jalur jalur partai politik . Partai partai politik berusaha untuk merebut konstituen dalam masa pemilu. Partai politik selanjutnya meng mengiri irimk mkan an calon calon angg anggot otaa untu untuk k mewa mewaki kili li parta partain inya ya dala dalam m lemb lembag agaa legi legisl slat atif. if. Dala Dalam m pemilihan umum legislatif secara langsung seperti yang terjadi di Indonesia dalam Pemilu 2004 maka calon anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat. Kekuasaan cenderung korup adalah ungkapan yang sering kita dengar, atau dalam bahasa
Inggrisnya adalah Power tends to corrupct . Apa benar?? Memang belum tentu benar, tetapi ungkapan tersebut tentu telah melalui penelitian dan pengalaman bertahun tahun.
`
VII. KESIMPULAN
Masyar Masyaraka akatt memben membentuk tuk sistem sistem sosial sosial dari dari sebuah sebuah organi organisas sasi. i. Sistem Sistem ini terdiri dari individu, kelompok kecil dan kelompok besar. Manusia adalah makhluk yang hidup, berpikir dan menggunakan perasaan yang bekerja di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Perila Perilaku ku organi organisas sasii adalah adalah bersifa bersifatt holist holistik ik yang yang menafs menafsirka irkan n hubunga hubungan n oran orang g dan dan organ organis isas asii dala dalam m hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an oran orang g seut seutuh uhny nya, a, kelo kelomp mpok ok seutuhnya, organisasi seutuhnya, dan system sosial secara keseluruhan. Konsep ini meny menyand andan ang g pand pandan anga gan n tota totall tent tentan ang g orang orang-o -oran rang g dala dalam m orga organi nisa sasi si untu untuk k memahami sebanyak mungkin faktor yang mempengaruhi perilaku mereka. Semua isu dianalisis dalam kaitannya dengan keseluruhan situasi yang mempengaruhinya bukan dalam hubungannya dangan peristiwa atau masalah secara terpisah. Perilaku Organi Organisas sasii juga juga adalah adalah pemaham pemahaman an dan penggu penggunaa naan n pengeta pengetahua huan n bagaim bagaimana ana indi indivi vidu du dan dan kelo kelomp mpok ok beri berint ntera eraks ksii dala dalam m orga organi nisa sasi si.. Disa Disamp mpin ing g itu itu pril prilak aku u orga organi nisa sasi si dapa dapatt dika dikata taka kan n seba sebaga gaii suat suatu u disi disipl plin in ilmu ilmu yang yang memp mempel elaj ajar arii bag bagai aima mana na seha seharu rusn snya ya peri perila laku ku tingk tingkat at indi indivi vidu du,, ting tingka katt kelo kelomp mpok ok,, sert sertaa damp dampak akny nyaa terh terhad adap ap kine kinerj rjaa (bai (baik k kine kinerj rjaa indi indivi vidu dual al,, kelo kelomp mpok ok,, maup maupun un organisasi). Perilaku Organisasi meliputi banyak topik seperti perilaku manusia, buday budaya, a, perbeda perbedaan, an, komuni komunikas kasi, i, perubah perubahan, an, kepemi kepemimpi mpinan nan dan tim. tim. Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bi bidang dang
tel telaah aah
akad akadem emik ik
khus khusus us
yang ang
mem mempela pelaja jari ri organisasi, organisasi,
dengan
memanfaatk memanfaatkan an metode-meto metode-metode de dari ekonomi, ekonomi, sosiologi, sosiologi, ilmu politik , antropologi dan psikologi. psikologi. Stud Studii tent tentan ang g Peri Perila laku ku orga organi nisa sasi si memb memban antu tu kita kita meng menger erti ti bag bagai aima mana na manu manusi siaa berpi berpiki kir, r, meras merasaa dan dan berea bereaks ksii dala dalam m sebu sebuah ah ling lingkun kunga gan n struktur organisasi.
`
DAFTAR PUSTAKA: Personnel , Feb 1990, p.57 in Newstrom, J. & Davis, K. (1993). Organization Behavior: Human Behavior at Work . New York: McGraw-Hill. http://www.cio.com/archive/091506/change.html Komang Ardhana, NI wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi, (2009) Perilaku Keorganisasian ed. 2, Graha Ilmu, Jogjakarta
Muhamad, Arni, (2002), Komunikasi Organisasi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Panuju, Redi, (2001), Komunikasi Organisasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Roben, Stepen (alih bahasa Jusuf Udaya), (1995), Teori Organisasi, Penerbit Aran, Jakarta. Organization Behavior: Human Behavior at Work . New York: McGraw-Hill.