KIT PENDUKUNG
APT ITB Maret 2013-2014
PERHITUNGAN TONISITAS
PERHITUNGAN TONISITAS 1. Metode Penurunan Titik Beku °
Turunnya titik beku serum darah atau cairan lakrimal sebesar -0,52 C yang setara dengan 0,9% NaCl. Makin besar konsentrasi zat terlarut makin besar turunnya titik beku. METODE I (BPC)
W
0,52 a b
Keterangan: W = Jumlah (g) bahan pembantu isotonik dalam 100 mL larutan a = Turunnya titik beku air akibat zat terlarut, dihitung dengan memperbanyak nilai u/ larutan 1% b/v b = Turunnya titik beku air yang dihasilkan oleh oleh 1% b/v bahan pembantu isotoni isotoni jika konsentrasi tidak dinyatakan, a = 0 ( tidak ditambahkan pengisotonis)
METODE II
Tb
K .m.n.1000 M . L L.
Keterangan : Tb = turunnya titik beku larutan terhadap pelarut murninya K = turunnya titik beku pelarut dalam MOLAR (konstanta Kryoskopik air = 1,86 yang menunjukkan turunnya titik beku 1 mol zat terlarut dalam 1000 g cairan) m n M L 2.
= Zat yang ditimbang (g) = jumlah ion = berat molekul zat terlarut = massa pelarut (g) Ekivalensi NaCl
Didefinisikan sebagai suatu faktor yang dikonversikan terhadap sejumlah tertentu zat terlarut terhadap jumlah NaCl yang memberikan efek osmotik yang sama. Misalnya ekivalensi NaCl asam borat 0,55 berarti 1 g asam borat di dalam larutan memberikan jumlah partikel yang sama dengan 0,55 g NaCl. METODE WELLS
L
I C
Keterangan : L = turunnya turunnya titik beku MOLAL MOLAL o I = turunnya titik beku akibat zat terlarut ( C) C
= Konsentrasi Konsentrasi molal molal zat terlarut
Oleh karena itu zat aktif dengan tipe ionik yang sama dapat menyebabkan turunnya titik beku molal yang sama besar, maka Wells mengatasinya dengan menggolongkan zat-zat tersebut menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah ion yang dihasilkan. Lihat tabel III di Repetitorium Teknologi Sediaan Steril, hal. 15. METODE LAIN
E 17
L M
Keterangan : E = ekivalensi NaCl L = turunnya turunnya titik beku molal molal M 3.
= berat molekul zat.
Metode Liso (Diktat Kuliah Steril, 166) Tf Liso
Berat 1000 BM V
Keterangan : Tf
= penurunan titik beku
Liso = harga tetapan; non elektrolit =1,86 ; elektrolit lemah =2 ; uniunivalen =3,4 BM = berat molekul V Berat
= volume larutan dlm mL = dalam gram zat terlarut 1
KIT PENDUKUNG
APT ITB Maret 2013-2014
PERHITUNGAN TONISITAS
4. Metode White – Vincent (Diktat kuliah steril, hal 167)
Tonisitas yang diinginkan ditentukan agar isotonis. Rumus yang dipakai :
dengan
penambahan
air
pada
sediaan
parenteral
V = w x E x 111,1 Keterangan: V = volume dalam mL w
= berat dalam gram
E
= ekivalensi NaCl
Contoh : R/ Phenacaine hidroklorida Asam borat Aqua bidestilata steril ad
0,06 gr 0,30 gr 100 mL
Maka : v
= ( (0,06 x 0,20)+ (0,3 x 0,50)) x 111,1 mL = 18 mL Jadi obat dicampur dengan air sampai 18 mL. Lalu tambah pelarut isotonis sampai 100 mL 5. Metode Sprowls (Diktat kuliah steril, hal 167 )
Merupakan modifikasi dari metode White dan Vincent, dimana w dibuat tetap 0,3 gram, jadi
:
V = E x 33,33 mL CONTOH PERHITUNGAN
TONISITAS : a. Cara ekivalensi
R /
Ranitidin HCl
27,9 mg
Na2HPO4 anhidrat KH2PO4
0,98 mg 1,5 mg
Aqua pro injection ad
1 mL
Ranitidin HCl 27,9 mg/mL = 2,79 g/100 mL = 2,79 % E
3%
= 0,16 (FI Ed. IV Hal. 1255 )
Na2HPO4 anhidrat 0,98 mg/mL
= (BM Na2HPO4 dihidrat / BM Na2HPO4 anhidrat)
x 0,98
= ( 159,96 / 141,96 ) x 0,98 = 1,1 mg/mL = 0,11 g/100 mL = 0,11% E
0,5%
= 0,44 (FI Ed. IV)
KH2PO4 1,5 mg/mL E
= 0,15 g/100 mL = 0,15 %
0,5%
= 0,48 (FI Ed. IV) E
Jumlah zat dalam 100 mL (g)
KesetaraanNaCl
RanitidinHCl
Zat
0,16
2,79
0,4464
Na2HPO4dihidra t
0,44
0,11
0,0484
KH2PO4
0,48
0,15
0,0720
NaCl yang ditambahkan agar isotonis = 0,9 – ( 0,4464 + 0,0484 + 0,0720 ) = 0,3332 g/ 100 mL NaCl yang ditambahkan dalam 1 mL = 3,3 mg/mL b. Cara penurunan titik beku
Zat
1%
Tf
Konsentrasizat (%)
Ranitidin HCl
0.1
2.79
0.279
Na2HPO4 dihidrat
0.24
0.11
0.0264
KH2PO4
0.25
0.15
0.0375
Jumlah Tf
Kons. Zat X
1%
Tf
0.3429 ~ 0.34
isotonis = 0,52
agar isotonis,
Tf yang ditambahkan
= 0,52 – 0,34
= 0,18
2
KIT PENDUKUNG
Setara dengan NaCl
APT ITB Maret 2013-2014
PERHITUNGAN TONISITAS
= ( 0,18 / 0,52 x 0,9 g/100 mL ) = 0,31 g/100 mL
= 3,1 mg/mL Jadi NaCl yang ditambahkan agar larutan isotonis sebanyak 3,1 mg/mL
3