SKRIPSI
PERANAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN USAHA PADA AMIL ZAKAT AISYIYAH METRO
Oleh
DAHLIA NOVIANTI NPM. r 287344
IHIN METRO
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Ekonomi Syari'ah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)METRO 1138 H I 2017 M
PERANAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN
USAIIA PADA AMIL ZAKAT AISYTYAII METRO
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh
DAHLIA NOVIANTI NPM. 1287344
Pembimbing
I
: Drs. Musnad Rozin, MH
Pembimbing
Il
:
Imam Mustfa, M.SI
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurusan : Ekonomi Syari'ah
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO (IATN) METRO
TAHI'N
1438
H/2017 M
KEMENTERIAN ACAMA
E2
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MI,TRO
!Htn METFO Jl.
(IAIN) METRO
Ki Hajar Dewantara Kampus l5 A Iringmulyo Telp. (0725) 41507 Fax. (0725) 47296
Nomor
NOTA DINAS :-
Lampiran :1(Satu)Be*as
Perihal
: Pengajuan
Unluk Munaqosyah
Kepada Yth. Ketua Jurusan Syariah
IAIN Meto Di Tempat Ass al arhu' al aikum Wr. l4h.
Setelah kami mengadakan pemeriksaan dan bimbingan seperlunya, maka Skripsi yang disusun oleh :
Nama NPM Fakultas Jurusan
Judul Skipsi
DAHLIA NOVIANTI 1287344 Ekonomi dan Bisnis Islam Ekonomi Syari'ah :Peranan Zakat Produktif Dalam Pengembangan Usaha Pada Aisyiyah Metro
Amil
Zakat
Sudah kami setujui dan dapat diajukan kejurusan untuk dimumqosyah. Demikian harapan kami atas perhatiaanya saya ucapkao terima kasih.
llas s alamu' alaibum
W. llb Metrc, April 2017
Pembimbing
I
Pembimbingg
II
40,,,)\ 'u./ Drs. Musnad Rozin. MH NlP. 19540507 198603 I 002
Imam Mustofa. MSI NrP. r9820412 200901 1 016
I(EMENTERTAN AGAMA
IHIN METPO
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGT,RI METRO GAIN) METRO
Jl. Ki Hajar Dewantara Kampus l5 A Iringmulyo Telp. (0725) 4l507 Fax. (0725) 47296
HALAMAN PERSETUJUAN Judul
skripsi
: Peranan Zakat Produktif Dalam Pengembangan Usaha Pada Amil Zokal Aisyiyah Metro
Nama
DAHLIA NOVIANTI
NPM
128'.7344
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam
Jurrrsan
Ekonomi Syariah
MENYf,TUJUI Untuk diujikan pada sidang munaqasosahjurusan Syari'ah Dan Bisnis Ekonomi Islam
IAIN Meto.
Pembimbing I
Metro, April
201 7
Pembimbingg
II
c,,,),, Drs. Musnad Rozin, MH NIP. 19540507 198603 I 002
Imam Mustofa. MSI NIP. 19820412 200901 1 016
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
R2
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO Jalan Ki. Haiar Dewanlara Kampus 15A kingmulyo Metro Timur Kola Metro Lampung 34111 Telepon (0725) 41507; Faksimili (0725)47296; ,yebsite: www.metrouniv.ac.id; e-maft
[email protected]
lHtn
PENGESAHAN SKRIPSI Nomor : B- 33.2/In.2 stFgBupp.oogt .gh..t?9tI
Skipsi dengan Judul: PERANAN ZAXAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN USAHA PADA disusun oleh DAHLIA
AMIL ZAKAT AISYIYAH
METRO
NOVIANTI, MM.1287344, Jurusan: Ekonomi Syairah
telah diujikan dalam sidang Munaqosyah Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam pada hari/ran gga I : J um' at / 26 Mei 2011
.
TIM MUNAQOSYAH: Drs. H. Musnad Rozii! MH
Ketua
5 Sekretaris
Agus Trioni Nawa, M.Pd
lll u
'Ha Penguji I
Penguji
Ii
Nizaruddin, S.Ag.,MH
il
Imam Mustofa, M.SI
19720923 200003 2 002
ABSTRAK
PERANAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PENGEMBANGN USAHA PADA AMIL ZAKAT AISYIYAH METRO
Oleh Dahlia Novianti Penelitian ini membahas tentang peranan zakat produktif terhadap pengebangan usaha pada Amil Zakat Aisyiyah Metro. Hal imi dianggap menarik karena masih kurang maksimalnya pengelolaan zakat produktif terhadap pengembangan usaha kecil, serta minimnya pengetahuan mustahiq terhadap manajeman wirausaha, hal tersebut mengakibatkan kurang optimalnya peranan zakat produktif yang selama ini dikelola oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro. Urgensi dari penelitian ini yaitu menjadi sumber informasi masyarakat luas khususnya mengenai perananan zakat produktif terhadap penegembangan usaha kecil. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Amil Zakat Aisyiyah Metro. Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Setelah data-data terkumpul maka peneliti menganalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengelola zakat produktif yang selama ini dikelola oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro sudah cukup baik, tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki terutama dari segi profesionalisme pengurus Amil Zakat Aisyiyah Metro, masih kurang maksimal pedampingan dan evaluasi dari pengurus mengakibatkan kurang efektifnya pengelolaan zakat produktif tersebut, serta minimnya pengetahuan para mustahiq dalam berwirausaha sehingga mustahiq tidak dapat mengembangkan usahanya.
v
ORISINILITAS PENELITIAN
Yang bertanda targan dibawah ini:
Novianti
Nama
: Dahlia
Npm
| 1287344
Fakultas Jurusan
Menyatakan bahwa skripsi
Ekonomi dan Bisnis Islam
: :
Ekonomi Syari'ah
ini
secara keseluuhan adalah asli hasil dari penelitian
saya kecuali bagia-bagian tefientu yang dirujuk dari sumbernya dan sebutkan dalam daftar pustaka.
Metro, Januari 2017 Yalg Menyatakan
DahliaNovianti NPM 1287344
MOTTO
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa, kamu itu (menjadi ketrentraman jiwa) bagi mereka dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”1
1
Q.S. At-Taubah: (9): 103
vii
PERSEMBAHAN
Tiada persembahan yang haq melainkan hanya kepada Allah SWT. Keberhasilan atas suatu perjuangan menempuh pendidikan di IAIN Metro ini, hingga saya dapat memperoleh banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk suatu kesuksesan yang insya Allah dapat berguna baik untuk diri penulis sendiri maupun orang lain. Maka dengan ini saya persembahkan skripsi saya kepada: 1. Kedua orang tuaku, Alm. Oman Soemarna dan Ibunda Nunung Nurhayati yang kusayangi dan kucintai karena Allah, yang senantiasa memberikan keteduhan dalam hidupku dan selalu mendo’akanku serta memberikan dukungan demi keberhasilan studiku. 2. Keluarga besarku yang tak dapat kusebutkan satu persatu yang selalu mendo’akan dan memotivasi untuk menyelesaikan studiku. 3. Tersayang Soppo (Firman Setiadi) yang memberikan semangat serta selalu sabar dalam membimbingku untuk menyelesaikan studi ini. 4. Sahabat-sahabatku Ana Rustiana, Devi Nurindah sari, Donika Anggriyas, Miftahul Jannah, Purwaningsih, Ratna Sari, Siti Rohma, Sukarmi, dan temantemanku satu angkatan yang selalu memberikan semangat, inspirasi, fasilitas dan pertimbangan dalam menyelesaikan studi ini. 5. Almamater IAIN Metro.
viii
KATA PENGAIITAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas taufik hidayah dan inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skipsi ini.
Penulis Skripsi
ini
adalah sebagai salah satu bagian dari p€myaratan
untuk menyelesaikan pendidikan program strat satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama lslm Negri
(IAIN) Meto.
Dalam upaya menyelesaikan sekripsi ini,penllis telah menerima banyak
bartuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis mengucapkan terimakasih kepada: Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag. selaku Rekmr
Institut Agama Islm Negri (L{IN) Metro. DIs. H. Musnad Rozirq Imam Mustofa, M.SI, setaku pembimbing
I
dan
Il
MH
dan
yang telah memberikan
bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberikan motivasi. Bapak/Ibu ketua Amil Zakat Aisyiyah Metro yang telah membantu
peneliti dalam pengumpulan data serta keluarga dan seluruh sahabat yang senantiasa memberikan dukungan dalam penyelesaian penelitian
ini. Bapak
dan Ibu Dosen/Kariyawan IAIN Metro yang telah menyediakan waktu dan fasilitas dalam terselesainya skdpsi ini.
Kritik
dan saran skripsi
ini
sangat diharapkan dan akan diterima dengan
kelapangan dada. Dan akhimya semoga penelitian yang akan dilakukan kiranya dapat bemanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Meho, April2017 Penulis
Npm. 1287344
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...........................................................................................
i
Halaman Judul ..............................................................................................
ii
Halaman Persetujuan ...................................................................................
iii
Halaman Pengesahan ....................................................................................
iv
Abstrak ...........................................................................................................
v
Halaman Orisinilitas Penelitian ....................................................................
vi
Halaman Motto ..............................................................................................
vii
Halaman Persembahan ..................................................................................
viii
Halaman Kata Pengantar .............................................................................
ix
Daftar Isi .........................................................................................................
x
Daftar Tabel ...................................................................................................
xiii
Daftar Lampiran ...........................................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................
6
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ..................................................
7
D. Penelitian yang relevan ..............................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Peranan ...................................................................
11
B. Zakat Produktif .........................................................................
12
1. Pengertian Zakat Produktif ..................................................
12
2. Dasar Hukum Zakat produktif ............................................
14
3. Tujuan dan Hikmah Zakat Produktif ...................................
17
4. Prosedur Pengelolaan Zakat Produktif ................................
20
5. Prosedur Pemberdayaan Zakat Produktif ............................
24
x
C. Usaha Kecil ................................................................................
27
1. Pengertian Usaha Kecil ........................................................
27
2. Karakteristik Usaha Kecil ....................................................
28
3. Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil ...........................
31
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian ..........................................................
33
1. Jenis Penelitian ....................................................................
33
2. Sifat Penelitian .....................................................................
33
B. Sumber Data .............................................................................
34
1. Sumber Data Primer..............................................................
34
2. Sumber Data Sekunder ........................................................
35
C. Teknik Pengambilan Sampel .....................................................
35
1. Wawancara............................................................................
36
2. Dokumentasi .........................................................................
37
3. Metode Observasi .................................................................
37
D. Teknik Analisis Data .................................................................
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Amin Zakat Aisyiyah Metro ............................................
40
1. Sejarah Berdirinya Amil Zakat Aisyiyah Metro ..................
40
2. Visi dan Misi Amil Zakat Aisyiyah Metro .............................
41
3. Struktur Organisasi Zakat Aisyiyah Metro .............................
42
4. Prospek Perkembangan Zakat Produktif ......................................
44
B. Pengelolaan Zakat Produktif pada Amil Zakat Aisyiyah Metro ..........................................................................
45
C. Analisis Tentang Peran Zakat Aisyiyah Metro dalam pengembangan Usaha Kecil .......................................................
56
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................
xi
63
B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
63
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
1. Harta Zakat yang Berhasil Dihimpun Amil Zakat Aisyiyah MetroTahun 2014-2016 ............................................................................ 2. Daftar Nama Anggota Program KESSOS ........................................................... 3. Jenis usaha Program KESSOS Tahun 2016.............................................. 4. Keadan Modal Usaha Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Bantuan Dana Bergulir ............................................................................................. 5. Pendapatan Anggota Per Bulan Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Dana Bergulir ............................................................................................
xv
50 51 53 55 55
DAFTAR LAMPIANR I. II.
Surat Bimbingan Skripsi dari IAIN Metro Surat Izin Research dari IAIN Metro
III.
Surat Tugas dari IAIN Metro
IV.
Surat Keterangan Penelitian dari Amil Zakat Aisyiyah Metro
V. VI.
Pedoman Dokumen Daftar Riwayat Hidup
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan “salah satu dari rukun islam yang kelima yang disebutkan beriringan dengan perintah shalat yang ada dalam Al-Qur’an tidak kurang dari 82 tempat”1. Salah satu diantaranya perintah zakat yang beriringan dengan perintah shalat sebagai terdapat pada Al-Quran surat Al-Hajj ayat ke 78 yang artinya : “maka laksanakan shalat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dia sebaik-baknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong”.2 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami
bahwa hokum mengeluarkan zakat adalah
wajib. Kewajiban mengeluarkan zakat ditetapkan pada tahun kedua Hijriyah setelah zakat fitrah. Zakat mempunyai kedudukan dan posisi yang penting, karena keberadaannya disamping menyangkut aspek kehidupan masyarakat juga sebagai salah satu upaya memperkuat dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama bagi umat muslim yang keadaan tingkat ekonominya sangat lemah. Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar dari zaka yang berarti suci, berkah, tumbuh, dan terpuji. Adapun dari segi istilah fikih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang yang berhak menerimanya, disamping berarti mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri.3 Zakat secara etimologis adalah “an-nama' (pertumbuhan), albarakah (berkah), at-thaharah (suci), dan katsratul khair (kebaikan yang banyak). Para
1
Abdul Hamid, Fiqh Ibadah, (Bandung: Pustaka Setia,2009), h. 206 Qs. Al-Hajj (22): 78 3 Nurul Huda dan Muhammad Haikal, Lembaga Keuangan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 2
293
2
ulama lebih suka menggunakan kata an-nama', dengan pengertian bahwa semakin banyak harta yang dizakati, bukan semakin berkurang dan menyusut, tapi justru sebaliknya, semakin tumbuh dan berkembang dengan pesat”.4 Sedangkan zakat secara terminologi (syar’i) adalah sejumlah harta yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) dengan syarat-syarat tertentu.5 Berdasarkan pengertian zakat di atas dapat dipahami bahwa mengeluarkan zakat hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syaratsyarat dan wajib bagi orang yang kaya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Baqarah berikut ini : Allah berfirman dalam surat lain Al Hajj berikut:
Artinya: “...maka laksanakanlah shalat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah, Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”. (Qs. Al-Hajj: 78)6 Berdasarkan firman Allah di atas dapat diahami bahwa perintah menunaikan shalat dan mengeluarakan zakat merupakan kewajiban setiap umat muslim. Oleh karena itu zakat wajib dilaksanakan bagi seorang muslim yang sudah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
4
Jamal Ma’ruf, “ Zakat Produktif”, RELIGIA, (Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati Jateng), 18 No. 1, April 2015, h. 109 5 Hikmat Kurnia Dan Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 5 6 Qs. Al-Hajj (22): 78
3
Pengelolaan zakat harus dilakukan secara professional dan jelas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan para muzakki atas dana zakat yang telah mereka salurkan sampai kepada orang yang berhak menerimanya. Pengelolaan zakat saat ini seharusnya dilakukan dengan cara produktif. Agar masyarakat berorientasi dan berbudaya produktif, untuk
memproduksi sesuatu
yang dapat menjamin kebutuhan hidup mereka. Pengelolaan zakat hendaknya selalu memikirkan dan merencanakan pengembangan zakat, khususnya di bidang pendayagunaan atau pendistribusian zakat, karena esensi dan tujuan zakat akan terlihat, bila pendistribusiannya dilakukan dengan tepat. Zakat dapat berguna dan berhasil bagi masyarakat, khususnya bagi para mustahiq, apabila menggunakan cara pemberian yang tepat.7 Hendaknya pengelolaan zakat produktif diiringi dengan pengelolaan lembaga zakat dengan manajemen modern dan profesional, Adanya amil yang jujur, adil, dan bertanggung jawab, Kebijaksanaan pemerintah (UU) yang mengatur tentang pengelolaan zakat secara jelas, adil, dan bijaksana, seharusnya para mustahiq, muzakki, dan ‘amil, menjadikan zakat sebagai daya dorong pertumbuhan ekonomi rakyat.8 Pendistribusian zakat produktif adalah dimana harta atau dana zakat yang diberikan kepada para mustahiq tidak dihabiskan akan tetapi dikembangkan dan
7
Syaiful dan Suwarno, “Kajian Pendayagunaan Zakat Produktif Sebagai Alat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Mustahiq) Pada Lazismu Pdm Di Kabupaten Gresik”, Jurnal Managemen dan Bisnis, (IAIN Syekh Nurjati Cirebon), 19, Nomor 2, Desember 2015, h. 89 8 Mila Sartika, “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahiq pada LAZ Yayasan Solo Peduli Surakarta”, EKONOMI ISLAM, (Universitas Muhammadiyah Gresik), 2, No. 1, Juli 2008, h. 82
4
digunakan untuk membantu usaha mereka, sehingga dengan usaha tersebut mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus-menerus. Zakat yang sudah didistribusikan kepada mustahiq harus didayagunakan. Maksud Pendayagunaan disini adalah zakat yang didistribusikan dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan, baik untuk membangun suatu proyek sosial maupun untuk membantu atau menambah modal seseorang pedagang atau pengusaha kecil.9 Zakat berfungsi sebagai lembaga jaminan sosial. Dengan menggunakan lembaga zakat, maka kelompok lemah dan kurang mampu tidak lagi merasa khawatir terhadap kelangsungan hidup yang mereka jalani. Hal tersebut terjadi karena adanya subtansi zakat sebagai mekanisme yang dapat menjamin kelangsungan hidup kelompok lemah dan kurang mampu, ditengah masyarakat luas. Gerakan kesadaran membayar zakat oleh elemen-elemen masyarakat perlu didukung. Tentunya diiringi tindakan riil dari segenap masyarakat untuk saling memperingatkan dan menasehati arti penting zakat bagi keselarasan hidup. Dukungan pemerintah pun perlu sebagai justifikasi penerapan Undang-Undang (UU) No. 38 tahun 1999 tentang ketentuan pengelolaan zakat. Secara implisit UU menyatakan peran subtansif pemerintah dalam pengelolaan zakat. Dalam Bab I pasal 3 disebutkn bahwa, “ pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan, dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq dan amil zakat”.
9
Umi Khoirul Umah, “Penerapan Akuntansi Zakat Pada Lembaga Amil Zakat (Studi Pada Laz Dpu Dt Cabang Semarang)”, Value Added, (Iain Walisongo Semarang), 7, No.2, Maret 2011, h. 67
5
Undang-Undang No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat Bab III pasal 6 dan pasal 7 menyatakan bahwa “lembaga pengelolann zakat di Indonesia terdiri atas dua kelompok institusi, yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)”. 10 Amil Zakat Aisyiyah Metro sebagai lembaga yang berbasis Muhammadiyah memiliki peranan untuk mengembangkan ekonomi , termasuk yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi rakyat kecil dan menengah serta pengembanganpengembangan ekonomi kerakyatan di Kota Metro. Amil Zakat Aisyiyah Metro selaku amil zakat hadir ditengah-tengah ,masyarakat dalam rangka membantu masyarakat (muzakki) untuk menyalurkan zakat kepada masyarakat lain yang membutuhkan (mustahiq) dan dalam hal ini Amil Zakat Aisyiyah Metro juga membantu para pengusaha kecil untuk mengembangkan usahnya dari zakat yang telah terhimpun. Amil Zakat Aisyiyah Metro menghimpun dan zakatnya langsung dari muzakki. Amil Zakat Aisyiyah Metro selaku pengelola dana zakat menghimpun dana zakat yaitu zakat mall dan zakat fitrah. Pada Tahun 2014 untuk zakat mall yang telah dihimpun sebesar Rp. 5.000.000, sedangkan untuk zakat fitrah sebesar Rp. 8.185.000, pada Tahun 2015 menerima dana zakat mall sebesar Rp. 7.000.000 sedangkan untuk zakat fitrah sebesar Rp. 8.300.000, sedangkan pada Tahun 2016 menerima dana zakat mall sebesar Rp.8.500.000 untuk zakat fitrah sebesar Rp.
10
193-194
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonesia, 2013), h.
6
9.700.000. Terjadi peningkatan dalam penerimaan dana zakat untuk setiap tahunnya yang telah dihimpun oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro.11 Pelaksanaan pendistribusian dana zakat disalurkan pada zakat konsumtif dan zakat produktif. Zakat produktif disalaurkan pada pengusaha kecil untuk mengembangkan usahanya dalam bentuk dana bergulir, dengan harapan para pengusaha kecil mampu mengembangkan usaha dan mustahiq juga diwajibkan untuk nmenyisihkan sebagian dari hasil usahanya untuk tabungan agar mustahiq dapat menjadi muzakki. Amil Zakat Aisyiyah Metro penting untuk diteliti bagi peneliti karena untuk mengetahui seberapa besar peranan zakat produktif dalam pengembangan usaha yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro, dengan adanya BASNAS di kota Metro peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam perkembangan ekonomi masyarakat yang ada di Kota Metro. Untuk usaha dalam bentuk produktif Amil Zakat Aisyiyah Metro akan memberikan pendapingan, pembinaan, pengamatan serta evaluasi terhadap usaha yang dikelola, dengan tujuan sektor usaha dapat berjalan secara optimal dan diharapkan usaha-usaha yang dibiayai oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kepada pihak pengelola dan beberapa perwakilan dari para mustahiq, menyatakan bahwa ada banyak hal yang menjadi kendala dalam proses pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat. dari pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro, yaitu kendalanya adalah lemahnya
11
Hasil Survei, 21C Yosomulyo, 2 juni 2016
7
pengawasan oleh pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro terhadap usaha mustahiq, minimnya pembinaan mustahiq tentang kewirausahaan serta minimnya dana zakat yang diberikan sebagai tambahan modal untuk pengembangan usaha mustahiq. Sedangkan kendala dari pihak mustahiq adalah minimnya pengetahuan para mustahiq dalam berwirausaha sehingga mustahiq tidak dapat mengembangkan usahanya. Kendala-kendala tersebut mengakibatkan kurang maksimalnya peran Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam mengembangkan zakat produktifnya sebagai salah satu proses perberdayaan ekonomi masyarakat. Berdasarkan kendala- kendala tersebut perlu adanya strategi yang dilakukanantara pihak yang memberi dan diberi modal usaha agar perkembangan ekonomi mereka menjadi cepat untuk berkembang.12 B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan dari latar belakang di atas maka pertanyaan penelelitian ini adalah, “ Bagaiman peranan zakat produktif yang disalurkan dari Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro bagi pengusaha kecil dalam pengembangan usaha”? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sebagaimana dikemukakan oleh Sutrisno Hadi “suatu reseach pada umumnya bertujuan menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan”.13 Sesuai dengan pengertian diatas maka tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peranan zakat produktif bagi pengusaha
12 13
Hasil Survei, 21C Yosomulyo, 2 juni 2016 Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach 1, (Yogyakarta: Fakultas Pisikologi UGM, 1983), h.3.
8
kecil dalam pengembangan usaha (Studi Kasus Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro). 2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan untuk menambah wawasan, pengetahuan dan Ilmu Ekonomi Islam bagi penulis dan masyarakat, khususnya dalam masalah zakat produktif. b. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi kepada pembaca dan penulis sendiri mengenai peranan zakat produktif yang disalurkan dari Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro bagi pengusaha kecil dalam pengembangan usaha. D. Penelitian Relevan Penelitian mengenai zakat produktif telah banyak dilakukan dan dipubilkasikan baik itu diinternet maupun lewat buku-buku yang diterbitkan. Ataupun melalui penulisan skripsi sehingga hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa benar-benar telah dilakukan. Sehingga pada saat penelitian, perlu mencari perbedaan antara penelitian satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penulis berupaya mengungkapkan perbedaan antara penelitian sebelumnya, dengan penelitian penulis yang akan dikaji sekarag ini. Dibawah ini disajikan beberapa kutipan hasil penelitian sebelumnya mengenai zakat produktif:
9
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Kusumawati, Jurusan Syari’ah, Program Studi Ekonomi Islam STAIN Metro tahun 2013, dengan judul “Efektifitas Pengelolaan Zakat Produktif Di Rumah Zakat Cabang Bandar Lampung” penelitian ini membahas tentang efektifitas pengelolaan zakat produktif di Rumah Zakat Cabang Lampung, dalam penelitian ini disebutkan bahwa dalam pengelolaan zakat belum efektif karena dalam mengelola dan medayagunakan zakat produktif belum cukup maksimal, dimana dalam pengelolaan adanya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pendistribusian zakat serta adanya pengawasan. Sedangkan dalam mendayagunakan zakat produktif di Rumah Zakat Cabang Lampung melakukan studi kelayakan tehadap mustahik, menetapkan jenis usaha produktif, melakukan bimbingan dan penyuluhan, melakukan pengendalian dan pengawasan, mengadakan evaluasi serta membuat laporan.14 2. Penelitian yang dilakukan oleh Fiki Sevilia Jurusan Syari’ah, Program Studi Ekonomi Islam STAIN Metro tahun 2014, dengan judul “Pengelolaan Zakat Produktif dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Badan Amil Zakat Lampung Tengah)” penelitian ini menyimpulkan bahwa zakat produktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan peneliti pada Badan Amil Zakat Lampung Tengah sudah dapat menjalankan tugasnya dengan benar yaitu membantu masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan dana zakat, akan tetapi masih beberapa hal yang harus dibenahi oleh kedua pihak baik bagi
14
Eka Kusumawati, Efektifitas Pengelolaan Zakat Produktif Di Rumah Zakat Cabang Bandar Lampung (Metro: Perpustakaan STAIN Jurai Siwo Metro, 2014)
10
pengelola Badan Amil Zakat Lmapung Tengah dan mustahik zakat yang mendapatkan bantuan modal usaha.15 3. Penelitian yang dilakukan oleh Naimah Fakultas Ekonomi Syariah dan
Ekonomin Islam, dengan judul Konsep Hukum Zakat Sebagai Instrumen dalam Meningkatkan Perekonomian Ummat, penelitian ini mengupas tentang bagaimana konsep hukum zakat sebagai instrumen dalam meningkatkan perekonomian ummat, bagaimana hukum positif di Indonesia yang dibentuk untuk mampu melembagakan zakat supaya dapat berfungsi maksimal, potensipotensi besar pendayagunaanzakat dapat diraih. Hasil kajian menunjukkan bahwa Secara umum, kehadiran Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 Tentang pengelolaan zakat sangat berperan dalam perkembangan organisasi pengelola zakat atau lembaga zakat di Indonesia, karena Undang-undang ini memberikan kepastian hukum bagi operasional organisasi pengelola zakat (OPZ), serta Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat melalui lembaga zakat atau organisasi pengelola zakat (OPZ). Selain itu Undangundang ini juga memberikan landasan bagi terlaksananya konsep zakat produktif. Undang-Undang ini dapat menjadi instrumen penting untuk mencapai
cita-cita
zakat
sebagai
penghapus
kemiskinan,
mengurangi
pengangguran dan serta meningkatkan perekenomian ummat.16
15
Fiki Sefilia, Pengelolaan Zakat Produktif Dalam Pembedayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Badan Amil Zakat Daerah Lampung Tengah), (Metro: Perpustakaan STAIN Jurai Siwo Metro, 2014) 16 Khalid, “Peranan Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan di Kota Lhokseumawe”, Cakrawala Hukum ,(Pekalongan Jawa Tengah: STAIN Pekalongan), 1, No. 3, September 2012, h. 222
11
Penelitian-penelitian di atas mempunyai persamaan dengan penelitian ini, sama-sama meneliti tentang zakat produktif. Sementra perbedaannya yang dapat dilihat dengan hasil penelitian lebih ditekankan sistem pengelolaan, instrumen serta efektifitas dari zakat produktifnya. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa penelitian yang berjudul Peranan Zakat Produktif dalam Pengembangan Usaha pada Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro belum pernah diteliti sebelumnya di STAIN Jurai Siwo Metro.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Peranan Peran adalah sekumpulan norma yang mengatur individu-individu yang berada dalam suatu posisi atau fungsi sosial tertentu memiliki keharusan untuk berperilaku tertentu. Peran terdiri atas harapanharapan yang melekat pada ciri ciri tertentu yang seharusnya dilaksanakan oleh seseorang yang menduduki posisi atau status sosial tertentu dalam masyarakat.1 Peran sosial adalah “suatu perbuatan seseorang dengan cara tertentu dalam usaha menjalankan hak dan kewajiban sesuai status yang dimilikinya”.2 Peranan memiliki dua arti, yaitu “dari sudut individu berarti sejumlah peranan timbul dari berbagai pola yang di dalamnya individu tersebut aktif, peranan secara umum menunjukkan pada keseluruhan peranan itu dan menentukan apa yang dikerjakan seseorang untuk masrakat, serta apa yang dapat diharapkan dari masarakat itu”.3 Jadi dapat dipahami bahwa peranan adalah tindakan atau pola tingkah laku yang dilakukan oleh sesorang, sekelompok orang, organisasi ataupun suatu manajemen karena memiliki tugas dan fungsi yang melekat pada masing-masing karakteristik tersebut dalam rangka mengatasi suatu hal maupun permasalahan yang sedang terjadi.
1
Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 23-
24 2
Abdulsyani, Sosiolagi Skematika, Teori, Dan Terapan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h.94 3 Tusriyanto, Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2013), h.126
13
B. Zakat Produktif 1. Pengertian Zakat Produktif Zakat secara etimologi (Lughat) zakat memiliki beberapa makna diantaranya, adalah suci “sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa”. Selain itu zakat dapat bermakna tumbuh dan berkah. Secara syar’i zakat adalah “sedekah tertentu yang diwajibkan dalam syari’ah terhadapharta orang kaya dan diberikan kepada orang yang berhak menerimanya”.4 Ilfi Nur Diana mengatakan dalam buku Hadis-Hadis Ekonomi bahwa zakat berasal dari kata “zaka” tumbuh dengan subur, “zaka” sebagaimana dalam Al-Qur’an adalah suci dari dosa. Makna lain adalah “al-barakatu (keberkahan), al-inama (pertumbuhan dan perkembangan), al-thaharatu (kesucian)”.5 Sedangakan menurut Muhammad Bin Shalih Al-Ustsaimin dalam buku Fiqih Ibadah bahwa relevan antara pengertian zakat secara bahasa dan pengertian secara syara’ adalah bahwa “meskipun secara lahir zakat mengurangi, yakni mengurangi kuantitas harta tetapi konsekuensinya justru menambah harta, yakni
menambah berkah
sekaligus sekaligus kuantitasnya, karena sesungguhnya Allah akan membukakan bagi seseorang pintu rezeki yang sedikt pun tidak pernah terbesit dalam pikirannya”.6 Sedangkan zakat secara terminologi (syar’i) adalah sejumlah harta yang diwajibkan oleh Allah
4
Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam,(Jakarta: Kencana,2008), h.16-17 Ilfi Nur Diana, hadis-hadis ekonomi, (Malang: UIN-Maliki Press,2012), h. 69 6 Muhammad Bin Shalih Al-Ustsaimin, Fikih Ibadah, (Solo:Media Zikir, 2010), h. 296 5
14
SWT untuk diberikan kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) dengan syarat-syarat tertentu.7 Zakat produktif itu sendiri adalah “zakat yang diberikan kepada mustahiq zakat sebagai modal untuk menjalankan suatu kegiatan ekonomi yaitu untuk menumbuh kembangkan tingkat ekonomi dan potensi produktifitas
mustahiq”.
Zakat
produktif
adalah
“bagaimana
pendayagunaan zakat harus berdampak positif bagi mustahiq, baik secara ekonomi, maupun sosial. dari sisi ekonomi, mustahiq dintuntut benarbenar dapat mandiri dan hidup secara layak sedangkan dari sisi sosial, mustahiq dintuntut dapan hidup sejajar dengan masyarakat yang lain. Hal ini berarti, zakat tidak hanya didistribusikan untuk hal-hal konsumtif saja akan tetapi lebih untuk kepentingan produktif dan bersifat edukatif”.8 Zakat Produktif merupakan “zakat yang diberikan kepada fakir miskin berupa modal usaha atau yang lainnya yang digunakan untuk usaha produktif yang mana hal ini akan meningkatkan taraf hidupnya, dengan harapan seorang mustahiq akan bisa menjadi muzakki jika dapat menggunakan harta zakat tersebut untuk usahanya”.9 Berdasarkan kutipan di atas dapat dipahami bahwa zakat produktif adalah pendayagunaan zakat secara produktif, yang pemahamannya lebih
7
Hikmat Kurnia Dan Ade Hidayat, Panduan Pintar Zakat, (Jakarta: Qultum Media,
2008), h. 5 8
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil,(Yogyakarta: UII Press,2004), h. 216 9 Syaiful dan Suwarno, “Kajian Pendayagunaan Zakat Produktif Sebagai Alat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Mustahiq) Pada Lazismu Pdm Di Kabupaten Gresik”, Jurnal Managemen dan Bisnis, (IAIN Syekh Nurjati Cirebon), 19, Nomor 2, Desember 2015, h. 79
15
kepada bagaimana cara atau metode menyampaikan dana zakat kepada sasaran dalam pengertian yang lebih luas, sesuai dengan ruh dan tujuan syara’. Cara pemberian yang tepat guna, efektif
manfaatnya dengan
sistem yang serba guna dan produktif, sesuai dengan pesan syariat dan peran serta fungsi sosial ekonomi dari zakat. 2. Dasar Hukum Zakat Produktif Sejalan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan timbulah pemikiran-pemikiran yang menggagas pengelolaan zakat produktif. Dengan demikian dana zakat tidak hanya berfungsi konsumtif semata. Dalam rangka untuk pembardayaan ekonomi umat, zakat pun mulai diarah keaktifitas produktif sehingga berkembang bahkan menjadi dana bergulir.. Alqur’an, hadis dan ijma’ tidak menyebutkan secara tegas tentang cara pemberian zakat apakah dengan cara konsumtif atau produktif. Dapat dikatakan tidak ada dalil naqli dan syarih yang mengatur tentang bagaimana pemberian zakat itu diberikan kepada para mustahiq., akan tetapi secara tersirat terdapat dasar hukum secara umum, berikut adalah dasar hukum zakat secara umum: Terdapat dalam QS. At-Taubah ayat 60
16
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.10 Ayat berikutnya terdapat pada QS. Ar-Ruum ayat 38:
Artinya: “Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka Itulah orang-orang beruntung”.11 Dari kedua Firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa yang berhak menerima zakat ialah para mustahiq. Kedua Firman Allah SWT di atas jika dikaitkan dengan zakat produktif dapat disalurkan kepada mereka fakir, miskin, amil, mu’allaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil sesuai dengan kebutuhan. Jika mereka memiliki kemampuan untuk menjalankan atau mengembangkan sebuah usaha zakat yang diterima dapat diberdayakan untuk sebuah usaha yang dapat membantu perekonomian para mustahiq dengan pembinaan serta pengawasan dari pihak lembaga amil zakat. Demikian juga dalam hadits sahih Bukhori Muslim dari Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:
10 11
Qs. At-Taubah (9): 60 QS. Ar-Ruum (30): 38
17
يِن ك َعَتْييِنِت َعَب ْي م يِنم ْين "إيِننِهّلل َع:َعَب َع َعيِن َع ُس ُسو ِهّللا َع َّل ُس َعَعْي يِن َع َع َّل َع َع َعو يِن يِن َعّن َع ُس ُسو أ ْيَعه يِنل لْيكتَع يِنب فَع ْيد ُس ُسه ْي إيِن َعَل َعش َعه َعدة أ ْيَعن الَع إيِنلَع َع إيِنالِهّلل َعأ ِهّلل ا فَعيِنإ ْين ه أَعطَع ليِن َعذليِنك فَعأَع يِن يِن ض َعَعْي يِن س َخ ه ر َب ت َب ف َعن أ ه م ْي ِهّلل ْي َع ْي َع َع ُس ُس ِهّلل َع ْي ُس ْي ْي َع ْي َع ٍ يِن يِن ٍ َعن ك فَعأَع ْي يِن ْيم ُسه ْي أ ِهّلل َع َع َع ت يِنِف ُسك ِهّللل يَعَب ْي م َع لَعْيَبَع ٍة فَعيِنإ ْين ُسه ْي أَعطَع ُس ل َعذل َع يِن يِن يِن يِن يِن يِن يِن فْيَبتَعَبر َع يِن ض َعَعْيه ْي َع َعد َعةً تُسَب ْيؤ َعخ ُسذ م ْين أ ْيَعغنَع ئه ْي فَعَبتُسَبَعرِهّللد يِنِف فُسَب َعقَعرئه ْي فَعإ ْين ُسه ْي َع أَعطَع ليِن َعذليِن ك فَعيِنإ ِهّللّي َعك َعَعكَعرئيِن َع أ ْيَعم يِنِليِن تِهّلل يِنق َعد ْي َعة لْيمظْيُس يِنم فَعيِن س ل ن إ َع ِهّلل َع ُس ْي ُس ْي َع َع َع َع َع يِن يِن ب َعَبْيَبنَعَب َعه َع َعَب ْي َع ِهّللا َع ٌب “Rasulullah SAW mengutusku (ke negeri Yaman). Beliau berkata (kepadaku): “Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari golongan Ahli Kitab, maka serulah mereka untuk bersyahadat bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah melainkan Allah dan bahwasanya aku (Muhammad) adalah utusan Allah. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka lima shalat di setiap hari dan malam. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya mereka dan disalurkan kepada orang-orang fakir mereka. Jika mereka mematuhimu dalam hal itu, maka janganlah engkau mengambil (zakat dari) harta mereka yang paling berharga. Takutlah engkau kepada doa orang yang terzhalimi karena sesungguhnya tidak ada penghalang antara ia (doa orang yang terzhalimi) dan Allah.” [HR Al Bukhari (4347) dan Muslim (19)].12
Berdasarakan hadits di atas dijelaskan bahwa Nabi SAW memerintahkan kepada umat islam untuk mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi SAW adalah utusan Allah. Allah telah mewajibkan bagi umat islam untuk melaksanakan shalat lima waktu dan
12
16, No. 1
Ma’mur Daud, Terjemah Hadits Shahih Muslim, Jilid III, (Jakarta: Widjaya, 1986), h.
18
Allah juga mewajibkan bagi umat Islam atas zakat pada harta benda mereka yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orangorang miskin. Di indonesia pengelolaan zakat diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat ayat 1 disebutkan bahwa zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat dengan ketentuan apabila kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan) mustahiq telah terpenuhi.13 3. Tujuan dan Hikmah Zakat Produktif a. Tujuan Zakat Produktif Tujuan zakat terpenting adalah mempersempit ketimpangan ekonomi dalam masyarakat sehingga terbatas yang seminimal mungkin. Tujuannya adalah menjadikan perbedaan ekonomi diantara masyarakat secara adil dan seksama, sehingga yang kaya tidak semakin kaya (dengan mengeksploitasi masyarakat yang miskin) dan yang miskin tidak semakin miskin.14 Menurut Didin Hafidhuddin tujuan zakat adalah; 1) Mengangkat derarajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup serta penderitaan.
13
Khalid, “Peranan Zakat Dalam Mengurangi Kemiskinan di Kota Lhokseumawe”, Cakrawala Hukum ,(Pekalongan Jawa Tengah: STAIN Pekalongan), 1, No. 3, September 2012, h. 223 14 M. Ali Hasan, Zakat dan Infak. Salah Satu Mengentasi Problematika Sosial Di Indonesia. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 119-120
19
2) Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu sabil, dan mustahiq lainnya. 3) Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia pada umumnya. 4) Membersihkan diri dari sifat dengki dan iri (kecemburuan sosial) dalam hati orang-orang miskin. 5) Menjebatani jurang pemisah antara orang yang kaya dan yang miskin dalam suatu masyarakat.15 Dalam
UU
No.
23/2011
tentang
pengelolaan
zakat
mendayagunakan zakat sebagai zakat produktif bertujuan agar zakat dapat dirasakan manfaatnya secara jangka panjang dan harapannya suatu saat nanti para mustahiq yang diberi zakat dapat menjadi mandiri dengan dana zakat karena dikelola secara produktif dan mustahiq tersebut suatu saat dapat menjadi muzzaki yang baru. Zakat produktif merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan, lembaga amil zakat yang mendayagunaakan zakat secara produktif diharapkan agar mustahiq yang diberi santunan zakat dapat mandiri untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.16 b. Hikmah Zakat Produktif Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam memunaikan ibadah zakat. Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda
15
Didin Hafidhuddin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), h. 14-15 Ari Kristin Prasetyoningrum , “Pendekatan Balance Scorecard Pada Lembaga Amil Zakat Di Masjid Agung Jawa Tengah”, CONOMICA, 4, No, Mei 2015, h. 3 16
20
yaitu vertikal dan horizontal. Artinya secara vertikal zakat sebagai ibadah dan wujud ketaqwaan dan rasa syukur seorang hamba kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan kepadanya. Sedangkan horizontal yaitu, zakat bertujuan mewujudkan rasa keadilan sosial dan kasih sayang diantara pihak yang tidak mampu dan dapat memperkecil problema dan kesenjangan sosial serta ekonomi umat. Baik yang berkaitan
langsung
dengan
Allah
SWT
maupun
hubungan
kemasyarakatan. Hikmah zakat diantaranya sebagi berikut: 1) Mensyukuri karunia Illahi, menumbuh suburkan pahala, serta membersihkan diri dari sifat kikir, iri dan dengki. 2) Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera dimana hubungan seseorang, dengan yang lainnya menjadi rukun, damai, dan harmonis yang akhirnya akan menciptakan suasana yang tentram, aman lahir batin. 3) Zakat
merupakan
institusi
sosial,
seperti
kemiskinan,
pengangguran, keterlantaran, perbudakan kebangkrutan masalah pendidikan dan lain sebagainya. 4) Zakat berguna untuk membersihkan harta dari harta-harta yang kemungkinan secara tidak disadari didapat dengan cara yang tidak benar` 5) Zakat dapat menumbuhkembangkan nilai harta.17 4. Prosedur Pengelolaan Zakat Produktif 17
Ahmad Sutarmadi, Zakat Upaya Penggalangan Dana Kesejahteraan Umat, (jakarta: Kaldera, 2001), h. 80
21
Adapun prosedur pengelolaan zakat produktif: a. Perencanaan Dalam perencanaan diperlukan kemahiran untuk melakukan perencaan, bisa melalui latihan atau pengalaman, semakin baik perencanaannya maka semakin tinggi tingkat kemahirannya yang diperlukan dalam menilai, menganalisa, kemudian memilih suatu alternatif sebagai keputusan yang dibutuhkan.18 Dalam rangka perencanaan pengelolaan zakat produktif menggunakan beberapa tahapan diantaranya adalah: 1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai. 2) Mengumpulkan data dan informasi selengkap- lengkapnya untuk mengetahui langkah- langkah atas aktifitas apa yang pokok dan yang mana yang mempengaruhi pelaksanaan rencananya. 3) Penelitian ulang data informasi, apakah semuanya sudah lengkap dan benar benar relevan dengan tujuan perencanaanya. 4) Penyusunan beberapa rencana alternative mempertegas tujuanya masing- masing serta mengadakan evaluasi penyelesaianya. Tiap langkah yang akan dilakukannya dinilai menurut urgensi, fasilitas fasilitas yang tersedia dan biayanya.
18
Suci Utami Wikaningtyas, “Strategi Penghimpunan Dana Zakat Pada Organisasi Pengelola Zakat Di Kabupaten Bantul”, Riset Manajemen, (Stie Widya Wiwaha Yogyakarta), 2, No. 1, Juli 2015, h. 131
22
5) Mengadakan
persiapan
untuk
pengawasan
dan
evaluasi
pelaksanaannya.19 b.
Pengorganisasian Dalam rangka pengelolaan zakat, maka pengelolaan zakat produktif harus dikembangkan secara sistematis dan efesien. Ada beberapa prinsip pengorganisasian yang dijadikan landasan, antara lain: 1) Pelaksanaan merupakan pegawai multimeter dengan tenaga professional
untuk
menangani
pengelola
zakat
dengen
memperhatikan kualifikasinya yang harus dimiliki oleh amil zakat. 2) Perlunya
kebijaksanaan zakat, yang menjadi dasar bagi
perencanaan, pengumpulan dan pendayagunaan zakat, sumber zakat dan obyek pendayagunaannya untuk suatu waktu tertentu. 3) Pelaksanaan dari kebijaksanaan dituangkan dalam program pendayagunaan zakat,supaya lebih efektif dan produktif bagi pembangunan masyarakat sejahtera. 4) Penelitian dan pengembangan potensi zakat, infak dan sedekah permasalahan pengumpulan dan pendayagunaanya. 5) Penyuluhan kepada masyarakat dalam menunaikan zakat dengan teratur dan terus menerus, baik melalui pengajuan maupun kegiatan.20
19
Nasroen Harun dkk, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), h. 37 20 Hartanto Widodo dan Teten Kustiawan, Akuntansi dan Manajemen Keuangan Untuk Organisasi Pengelolaan Zakat, (Bandung: Asy Syamill Press Grafika, 2001), h. 366
23
c. Pelaksanaan Tahap berikutnya setelah pengorganisasian adalah pelaksanaan yang merupakan kegiatan lebih lanjut dari kerangka acuan yang telah ditentukan dari awal. Dalam pelaksanan pengelolaan zakat ada dua diantaranya: 1) Penghimpunan dana Panduan dalam penghimpunan dana mencakup tentang jenis dana dan cara dana diterima. Organisasi pengelolaan zakat harus menetapkan jenis dana yang akan diterima sebagai sumber dana. Setiap jenis dana memiliki karakteristik sumber dan konsekuensi pembatasan berbeda yang harus dipenuhi oleh pengelola zakat. 2) Penyaluran dana Penyaluran dana memerlukan panduan yang lebih luas dibandingkan penghimpunan dana mencakup penerima dana, prosedur pengeluaran dana dan pertanggung jawaban.21 d. Pengawasan Pengawasan adalah “proses terakhir dari proses manajemen yang sangat baik atau buruknya pelaksanaan suatu rencana. Pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses dan setelah proses yakni hingga hasil akhir diketahui”.22 dalam sebuah organisasi lembaga pengelolaan zakat, pengawasan dibedakan atas dua substansi, yakni: 21
Ibid., h. 77 Ibid, h. 79
22
24
1) Secara fungsional, pengawasan built in melekat inheren dalam diri setiap amil. Dengan pengawasan melekat ini, secara tegas pemposisikan amil menjadi pengawas setiap program. Secara moral, fungsi ini melegakan amil karena bisa bekerja dan beribadah sekaligus. Secara tak langsung amil secara paksa dewasa, matang dan sangat bertanggung jawab. Substansi inilah yang membedakan dengan lembaga sosial umum lainnya. 2) Secara formal, lembaga zakat membuat Dewan Syari’ah. Kedudukan dewan syariah dilembaga secara struktural. Bersifat formal disahkan melalui surat keputusan yang diangkat badan pendiri. Karena mengawasi seluruh kegiatan, secara organisasi posisi Dewan Syari’ah berada diatas pemimpin lembaga Zakat. Hak dan wewenang dewan syari’ah, melegasasi dan mengesahkan setiap program lembaga zakat. Juga berhak menghentikan program yang menyimpang dari ketentuan Syari’ah. Mengingat namanya adalah Dewan Syari’ah, maka dewan ini diisi oleh tim yang terdiri atas beberapa orang yang dianggap ahli dibidangnya. Dipimpin oleh
Ketua
Dewan
Syari’ah,
yang
diangkat
berdasarkan
kesepakatan Anggota Dewan Syari’ah.23 Berdasarkan penjelsan diatas dapat dipahami bahwa prosedur dalam pengelolaan zakat adalah dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, yaitu dengan penghimpunan dana dan 23
Eri Sudewo, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan Prinsip Dasar, (Ciputat: Institut Manajemen Zakat, 2004), h. 141
25
penyaluran dana, serta pengawasan baik pengawasan secara funsional maupun secara formal. 5. Prosedur Pemberdayaan Zakat produktif Setiap lembaga pengelolaan zakat harus memiliki prosedur pendayagunaan pengumpulan zakat untuk usaha peoduktif. Prosedur yang dimaksud adalah:24 a. Melakukan Studi Kelayakan Studi kelayakan juga sering disebut dengan fasibility study merupakan bahan petimbangan dalam mengabil suatu keputusan apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha.25 Dari definisi tersebut, maka lembaga pengelolaan zakat harus melakukan survei terhadap delapan asnaf yang berhak menjadi mustahiq untuk menerima zakat produktif. Hasil dari studi kelayakan ini nantinya akan menentukan siapa yang akan mendapatkan bantuan dana produktif sebagai modal usaha dari lembaga pengelola zakat. b. Menetapkan Jenis Usaha Produktif Kata produktif secara bahasa berasal dari bahasa inggris “ productive” yang berarti banyak menghasilkan, memberikan, banyak hasil, menghasilkan barang-barang berharga yang mempunyai hasil baik, secara umum produktif berarti banyak menghasilkan atau memberikan banyak hasil. 26
24
Andi Soemitra, Bank dan., h. 425 Yacob Ibrahim, Studi Kelayakan Bisnis, Cet. Ke, 2 (Jakarta; Rineka Cipta, 2003), h.1 26 Asnaini, Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 63 25
26
Lembaga pengelolaan zakat dalam pendayagunaan zakat untuk usaha produktif harus menetapkan jenis usaha yaitu jenis usaha kecil sampai dengan menengah ( menengah kebawah) yang nantinya akan diberikan dana produktif sebagai modal usaha kepada mustahiq yang telah diseleksi. c. Melakukan Bimbingan dan Penyuluhan Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu
agar
orang
yang
dibimbing
dapat
mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.27 Sedangkan penyuluhan adalah “usaha usaha suatu badan, baik pemerintah
maupun
swasta
untuk
meningkatkan
kesadaran,
pemahaman, sikap, dan keterampilan warga masyarakat berkenaan dengan hal tertentu”.28 Lembaga pengelolaan zakat sebaiknya memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada mustahiq yang menerima dana produktif untuk usahanya. Bimbingan dan penyuluhan dapat berupa bimbingan dan penyuluhan dalam bidang ekonomi dan agama. d. Melakukan Pengendalian dan Pengawasan
27
Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Cet. Ke, 2, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h.99 28 Ibid, h. 106
27
Pengendalian adalan suatu proses untuk memastikan bahwa aktifitas perusahaan sesuai dengan yang telah direncanakan.29 Sedangkan pengawasan adalah proses terakhir dari proses manajemen yang sangat baik atau buruknya pelaksanaan suatu proses, saat proses dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketetahui.30 Lembaga pengelola zakat harus melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap mustahiq yang menerima zakat produktif. e. Mengadakan Evaluasi Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan
dan
criteria
tertentu
dalam
rangka
pembuatan
keputusan31. Lembaga pengelola zakat harus mengadakan evaluasi setelah memberikan dana produktif atau dana bergulir tahap I dan tahap II kepada mustahiq, metode evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan usaha mustahiq penerima zakat produktif. f. Membuat Laporan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan lembaga pengelola zakat harus dibuatkan laporan kegiatan seperti laporan muzakki. Laporan penyaluran zakat, laporan bantuan kemanusian dan laporan mustahiq penerima zakat produktif dan perkambangan usahanya.32 C. Usaha Kecil
29
Panji Anaroga, Manajemen Bisnis, (Jakarata: Renika Cipta,2000), h.119 Eri Sudewo, Manajemen Zakat., h.41 31 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandunga: Remaja Rosdakarya,2001), h` 5 32 Ibid, h.6 30
28
1. Pengertian Usaha Kecil Arti usaha kecil menurut undang-undang dan peraturan tentang UKM adalah “kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini”.33 Muhammad Jafar Hapsah mengemukakan bahwa “usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil yang memiliki kekayaan paling bersih RP. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempet usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak 1 Milyar”.34 Berdasarkan UU No. 9/1995 tentang usaha kecil, meliputi: a. Usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, padagang keliling, pedagang kaki lima, jasa dan pemulung. b. Usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun menurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya.35 Peran usaha kecil selain merupakan wahana utama dalam penyerapan tenaga kerja, juga sebagai pelayanan masyarakat mengingat usaha kecil ini usaha yang cukup dekat dengan madsyarakat. Keberadaan
33
Visimedia, Undang-Undang & Peraturan Tentang UKM Usaha Kecil dan Menengah,(Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009), h. 2 34 Muhammad Jafar Hafsah, Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi, (Jakarta: PT Penebar Swadaya, 2000), h. 11 35 Panji Anaroga, manajemen Bisnis., h. 45
29
usaha kecil yang sangat mudah ditemui merupakan jalur distribusi masyarakat yang efektif dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. 2. Karakteristik Usaha Kecil Usaha kecil sebagai konsep mengacu kepada dua aspek antara lain: pertama
aspek perusahaan, yang melakukan aktifitas produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa, memasarkan keuntungan. Kedua, Aspek pengusaha yaitu orang dibalik usaha/perusahaan yang bersama adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya.36 Secara umum, sektor usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Sistem pembukan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standart. Kadangkala pembukuan tidak di- Up to date sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya. b. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi. c. Modal usaha d. Pengalaman manejerial dalam mengelola perusaan masih sangat terbatas. e. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efesiensi jangka panjang.
36
Panji Anaroga, Et Al, Koperasi kewirausahaan dan Usaha Kecil, (Jakarta: Rineka Cipta,2002), h. 224
30
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diverifikasi pasar sangat terbatas. g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal lebih rendah, mengingat keterbatasan dalam sistem admistrasinya. Untuk mendapatkan dana dipasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.37 Karakteristik yang dimiliki oleh usaha kecil menyiratkan adanya kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhadap timbulnya masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan pendanaan yang tampaknya sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas. Menurut Undang-undang dan peraturan Peraturan tentang UKM bahwa kriteria usaha kecil sebagai berikut: a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 1 milyar; c. Milik Warga Negara Indonesia; d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung atau tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar.
37
Ibid, h. 46
31
e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi38. Dari konsep diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik usaha kecil antara lain: a. Sistem pembukuan relatif sederhana tanpa mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar. b. Bserdiri sendiri dan berbentuk usaha orang perorangan. c. Modal, kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diverivikasi pasar sangat terbatas. d. Margin usaha cenderung tipis. e. Pengalaman menejerial dalam pengelolaan masih sangat terbatas. f. Kemampuan dalam memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah. g. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 juta serta hasil penjualan tahunan paling banyak 1 milyar.
3. Keunggulan dan Kelemahan Usaha kecil Setiap usaha bisnis mengandung potensi benefit dan biaya. Bagi banyak orang, benefit yang penting adalah kepuasan pribadi yang diperoleh dari mengoprasikan bisnis kepunyaanya sendiri. Pemilik bisnis dapat menggunakan seluruh talentanya dan dapat menggunakanya dengan bebas, juga dapat memperoleh kekuasaan melalui pengoprasian bisnis
38
Visimedia, Undang-Undang., h. 5
32
miliknya sendiri. Benefit lain yang diperoleh adalah keuntungan financial.39 a. Keunggulan Usaha Kecil Menurut Pandji Anoraga bahwa dibandingkan dengan usaha besar, usaha kecil memilikibeberapa potensi dan keungggulan komperatif, yaitu : 1) Usaha kecil beroperasi menyebar diseluruh pelosok dengan berbagai bidang usaha. 2) Ussaha kecil beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap pada tingkat yang rendah. 3) Sebagian usaha kecil yang dapat dikatakan padat karya (labor internsive) yang disebabkan penggunaan teknologi sederhana.40 b. Kelemahan Usaha Kecil 1) Setiap usaha kecil memiliki kelemahan dan kekurangan. Begitu juga dengan usaha kecil. Usaha kecil memiliki kelemahan yang menjadi factor penghambat dalam pengembangan usaha. 2) Kelemahan usaha kecil adalah investasi awal dapat saja mengalami kerugian. Beberpa resiko di luar kendali wirausahawan, seperti perubahan mode, peraturan pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga kerja dapat menghambat bisnis. Beberapa bisnis juga cenderung menghasilkan pendapatan yang tidak teratur sehingga pemilik mungkin tidak memperoleh profit. Mengelola bisnis 39
Panji Anaroga, Pengantar Bisnis Pengelolan Bisnis Dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 47 40 Ibid, h. 47
33
sendiri juga berarti menyita waktu sendiri yang cukup banyak, tanpa meyisakan waktu yang cukup bagi keluarga untuk berkreasi. Bagian penting dari hidup ini kadangkala harus dikorbankan untuk mengoprasikan suatu bisnis agar sukses. 3) Usaha kecil juga sebagai penggerak roda ekonomi serta penyerapan masyarakat, karena keberadaanya berada di pelosok daerah untuk menjangkau seluruh masyarakat. 4) Pada kenyataanya sekarang ini usaha kecil mampu bertahan dan mengantisipasi kelesuan perekonomian yang diakibatkan inflasi maupun berbagai factor penyebab lainya. Tanpa subsidi usaha kecil menambah nilai devisa daerah khususnya industry usaha kecil informal dan mampu berperan sebagai penyangga dalam perekonomian masyarakat kecil atau bawah.41
41
Ibid, h. 89
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah “penelitian lapangan (Field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah”.1 Tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari secara mendalam tentang bagaimana peranan zakat produktif yang dilakukan Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro bagi pengusaha kecil dalam pengembangan usaha. 2. Sifat Penelitian Sesuai dengan judul dan fokus permasalahan yang diambil maka penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah hanya semata-mata menggambarkan keadaan atau peristiwa tanpa maksud untuk mengambil suatu kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum.2 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengamati (deskripsi) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai situasi-situasi atau
1
Abdurahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 95-96 2 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1985), h. 3
35
kejadian.3 Penelitian deskriptif kualitatif berupa keterangan-keterangan tidak ada uji signifikan, tidak ada taraf kesalahan, karena penelitian ini tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Artinya, dalam penelitian ini berusaha mengungkap keadaan alamiah secara keseluruhan dan mendeskripsikan tentang peranan zakat produktif bagi pengusaha kecil dalam mengembangkan usaha. B. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto, yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”.4 Data merupakan hasil pencatatan baik yang berupa fakta dan angka yang dijadikan bahan untuk menyusun informasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang hendak diungkapkan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data yang dimaksud ialah 1. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah “sumber data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya”.5 Jadi sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Sumber data primer dapat dikumpulkan melalui observasi, eksperimen maupun kuisioner (daftar
3
Ibid, h. 18. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi IV, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), h. 129. 5 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian , (Jakarta: Rajawali Press,2011), h. 39. 4
36
pertanyaan).6 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Pengurus Amil Zakat Kota Metro dan mustahiq yang penulis tentukan secara purposive sampling yaitu yang dilakukan atas dasar tujuan tertentu dan biasanya dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan tertentu. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang sudah tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan untuk mendapatkan sumber data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data sekunder menurut Sarjono Soekanto “mencakup dokumen-kokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya”.7 Dari penjelasan tersebut sumber data sekunder yang peneliti gunakan berasal dari referensi berupa jurnal, laporan hasil penelitian baik dari referensi lain yang terkait dengan penelitian ini, baik dari online maupun media cetak. C. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa data tidak akan ada riset. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu gabungan antara penelitian pustaka dan lapangan. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.
6
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2008),
7
Sugiono, Metode Penelitian manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.376
h.103.
37
1. Metode wawancara Wawancara adalah “Suatu bentuk komunikasi verbal yang bertujuan untuk memperoleh informasi”8. Menurut Moh. Nasir, “wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewancara dengan si penjawab atau responden dengan dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview Guid (panduan wawancara)”.9 Interview dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a. Interview Bebas (tanpa pedoman pertanyaan) b. Interview Terpimpin (menggunakan daftar pertanyaan) c. Interview Bebas Terpimpin (kombinasi antara interview bebas dan terpimpin).10 Metode wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana peneliti menyediakan pertanyaan tetapi tidak terikat yaitu tetap menanyakan hal-hal yang dibutuhkan diluar pertanyaan yang ada. Adapun yang menjadi sasaran dalam metode ini adalah pengurus dan beberapa mustahiq. Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tetang peranan zakat produktif bagi pengusaha dalam mengembangkan usaha ( Studi Kasus Badan Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro). 8
S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 113. Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003), h. 193-194.. 10 Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, h.119. 9
38
2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis dan dokumen-dokumen, baik berupa bukubuku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.11 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan mencatat, menyalin atau menggandakan dokumen yang berkaitan dengan jumlah muzaki yang berperan terhadap usaha kecil. Tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan metode ini bertujuan agar dapat mempermudah peneliti dalam mengkaji secara langsung mengenai data yang berkaitan dengan peranan zakat produktif terhadap usaha kecil daam pengembangan usaha. 3. Metode Observasi Observasi adalah “suatu pengamatan terhadap objek yang diteliti baik secara langsung maupun secara tidak langsung, untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian”.12 Metode observasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang peranan Amil Zakat Kota Metro yang dilaksanakan di kantor Amil Zakat. Jadi dengan menggunakan model penelitian ini berarti peneliti dapat melakukan
11
Musein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Press, 2000), h. 102. 12 Kaelan, Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner, (Yogyakarta: Para-digma, 2010), h. 88.
39
pengamatan langsung terhadap penelitian yang akan diteliti beserta obyek penelitiannya. D. Teknik Analisi Data Analisis data adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain”.13 Metode analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah “metode analisa Kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh merupakan keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan dan tingkah laku yang di observasi dari manusia”.14 Cara berfikir induktif adalah “cara yang digunakan penulis dalam menganalisa data. Adapun berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan konkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang mempunyai sifat umum”.15 Pendekatan induktif dimaksudkan untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang di ikhtisarkan dari data kasar. Berdasarkan keterangan di atas maka dalam menganalisa data peneliti menggunakan data yang telah diperoleh dalam bentuk ukuran-ukuran kemudian 13
Lexsy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulitatif, Edisi Revisi, h. 248. Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 16. 15 Sutrisno Hadi, Metode Research Jilid I, (Yogyakarta: FakultasPsikologi UGM, 1984) 14
40
data tersebut di analisa dengan menggunakan cara berfikir induktif yaitu secara khusus dari informasi tentang Peranan Zakat Produktif Bagi Pengusaha Dalam Mengembangkan Usaha ( Studi Kasus Amil Zakat Aisyiyah Kota Metro).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Amil Zakat Aisyiyah Metro 1. Sejarah Berdirinya Amil Zakat Aisyiyah Metro Berawal dari gagasan Dra. PF Elani mengenai lembaga amil zakat selaku pengurus Pondok Pesantren Putri Aisyiyah maka dibentuklah Amil Zakat pada tanggal 02 Januari 2014 dengan Surat Keputusan (SK) dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Metro. Dibentuk secara struktural dibawah
naungan
Pimpinan
Pondok
Pesantren
Putri
Aisyiyah.
Berdasarkan musyawarah bersama maka disepakati untuk pemberian nama yaitu Amil Zakat Aisyiyah Metro dengan tujuan umtuk meningatkan kesejahteraan masyarakat yang berada dalam tingakat ekonomi rendah.1 Selanjutnya diadakan musyawarah pembentukan kepengurusan Amil Zakat Aisyiyah Metro sebagai berikut: Ketua
: Dra. PF Elani
Wakil Ketua
: Subiasih, BA
Bendahara
: Dra. Hj Tugirah
Sekretaris
: Siti Maesaroh, S.Ag
Biro Penghimpunan : Zayirah, dan Hj, Siswati, BA Biro Pemberdayaan
1
: Hj, Rita, S.Pd, dan Harmia
Wawancara dengan Ibu Dra. PF Elani selaku ketua Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017
42
Berdirinya amil Zakat Aisyiyah Metro dimaksudkan sebagai lembaga pengelola zakat dengan manajemen yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesaian masalah sosial masyarakat yang terus berkembang. Dengan budaya kerja amanah, profesional dan transparan, Amil Zakat Aisyiyah Metro berusaha mengembangkan diri menjadi lembaga zakat terpercaya, dan seiring waktu, kepercayaan masyarakat semakin menguat dengan spirit kreativitas dan inovasi, Amil Zakat
Aisyiyah
Metro
senantiasa
memproduksi
program-program
pendayagunaan.2 2. Visi dan Misi Amil Zakat Aisyiyah Metro Amil Zakat Aisyiyah Metro memiliki visi dan misi guna mengembangkan Amil Zakat Aisyiyah Metro yang lebih baik dan berkembang, berikut adalah visi dan misi Amil Zakat Aisyiyah Metro: a. Visi “menjadi Amil Zakat yang amanah, transparan dan profesional.” b. Misi 1) Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat. 2) Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan syari’ah dan prinsip manajeman modern. 3) Menumbuh kembangkan pengelola amil zakat yang amanah, transparan, profesional, dan terintegrasi.
2
Dokumentasi Amil Zakat Aisyiyah Metro
43
4) Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangani kemiskinan di Indonesia melalui sinergi dan koordinasi dengan lembaga terkait.3 3. Struktur Organisasi Amil Zakat Aisyiyah Metro Oraganisasi merupakan salah satu wadah dimana terdapat sekumpulan orang-orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi dapat diartikn sebagai kerangka yang mewujudkan pola dari hubungan diantara bidang-bidang kerja maupun otrang-orang yang mewujudkan kedudukan dan peranan masing-masing dalam kebulatan kerjasama. Amil Zakat Aisyiyah Metro secara struktural berada dibawah yayasan Podok Pesantren Putri Aisyiyah dan secara otomatis mengemban peran yang sma dengan misi yang sama yaitu menyelenggarakan pendidikan dan peatihan, dakwah, pengabdian pada masyarakat serta usaha-usaha kemandirian yang berlandasan nilai-nilai Islam. Mengenai struktur organisasi Amil Zakat Aisyiyah Metro adalah Sebagai berikut:
3
Dokumentasi Amil Zakat Aisyiyah Metro
44
Struktur Organisasi Amil Zakat Aisyiyah Metro Ketua Dra. PF Elani
Bendahara Dra. Hj Tugirah
Sekretaris Siti Maesaroh, S.Ag
Biro Penghimpunan Zayirah, Hj, Siswati, BA
Biro Pendayagunaan S.Pd, Harmia, Hj. Rita S.Pd Harmia, Hj. Rita
Setelah diidentifikasi struktur organisasinya, berikut adalah uraian S.Pd tugas masing-masing: a. Ketua, memberikan saran dan pertimbangan tentang pengelola zakat,
perkembangan hukum dan pemahaman mengenai pengelola zakat, memberikan
pertimbangan
akan
kebijakan
pengumpulan,
pendayagunaan dan pengembangan pengelola zakat, menampung, mengolah dan menyampaikan pendapat umat tentang pengelola zakat. b. Sekretaris, menyiapkan bahan-bahan untuk pelaksanaan kegiatan
pengembangan pengelola zakat dan mempersiapkan laporan. c. Bendahara, mengelola seluruh dana zakat dan lainnya, melaksanakan
pembukuan dan laporan keuangan, menerima tanda bukti penerimaan, pendistribusian dan pendayagunaan dari bidang pengumpulan, pendistribusian
dan
pendayagunaan
zakat,
menyusun
dan
menyampaikan laporan atas penerimaan dan penyaluran dana zakat.
45
d. Biro
Pengumpulan, melakukan pendataan muzakki, melakukan
pengumpulan zakat dan menyetorkan hasilnya serta menyampaikan tanda bukti, mencatat dan membukukan hasil pengumpulan zakat dan lainnya, mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan zakat dan lainnya. e. Biro Pendaagunaan, melakukan pendataan mustahiq, harta zakat,
melaksanakan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, mencatat pendayagunaan zakat serta menyerahkan tanda bukti penerimaan kepada bendahara, menyiapkan bahan laporan pendayagunaan
dana
zakat
untuk
usaha
produktif,
mempertanggungjawabkan hasil kerjan kepada Ketua.4 4. Prospek Perkembangan Zakat Produktif Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus Amil Zakat Aisyiyah Metro Ibu Dra. PF Elani menjelaskan untuk perkembagan zakat produktif prospek kedepan sangat baik dan harus terus dikembangkan. Dengan adanya pengelolaan dana zakat secara produktif akan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang selama ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah, dengan harapan para mustahiq secara bertahap akan mengalami perubahan menjadi muzakki. Perubahan seperti inilah yang diharapkan, selaiain itu juga para mustahiq akan memiliki pola pikir yang lebih baik, mereka akan memanfaatkan dan mengembangkan bakat-bakat atau skill yang dimiliki menjadi sesuatu yang menghasilkan nilai ekonomi.
4
Dokumentasi Amil Zakat Aisyiyah Metro
46
Harapan tersebut tentunya tidak mudah tercapai, untuk mencapai harapan-harapan tersebut diperlukan perencanaan pengelolaan zakat secara produktif baik yang memerlukan perhatian penuh, selain itu program kerja juga dibutuhkan untuk menentukan arah dan tujuan pengelolaan tersebut.5 B. Pengelolaan Zakat Produktif pada Amil Zakat Aisyiyah Metro Peningkatan kekuatan ekonomi dan pembelajaran bagi masyarakat merupakan prioritas yang harus diutamakan, sehingga upaya-upaya untuk menumbuhkan kemampuan dan kemandirian umat yang berasal dari senergi potensi
masyarakat
patut
untuk
diwujudkan
secara
bersama-sama.
Pengembangan program ekonomi produktif yang sangat baik prospek kedepanya diharapkan dapat membantu para mustahiq dalam mengembangkan keterampilan yang dimilikinya. Selama ini memang para pengusaha kecil (mustahiq) mengalami kesulitan atau kendala dalam masalah permodalan dan pengembangan usahanya. Amil Zakat Aisyiyah Metro termasuk bagian dari lembaga Amil Zakat yang berfokus pada proses pencapaian sasaran pengembangan masyarakat di kota Metro. Hal ini diantaranya diimplementasikan dalam rangkaian program salah satunya adalah
Kesejahteraan Sosial (KESSOS). Program tersebut
merupakan program kerja yang telah ditentukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro. Program KESSOS adalah program bantuan ekonomi dalam bentuk pemberian dana secara bergulir untuk pengembangan usaha. Program ini merupakan salah satu upaya Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam mengentaskan 5
2017
Wawancara dengan Ibu PF Elani selaku ketua Amil Zakat Aisyiyah Metro, 22 Januari
47
kemiskinan dan berdasarkan hasil waancara dengan Ibu Tugirah selaku bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro Program Kesejahteraan Sosial atau pemberdayaan ekonomi umat bahwasannya zakat yang dikelola oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro tidak hanya terbatas pada zakat konsumtif akan tetapi zakat tersebut juga dikelola dalam zakat produktif.6 Dana zakat yang terkumpul akan langsung didistribusikan diprogramprogram Amil Zakat Aisyiyah Metro terutama Program Kesejahteraan Sosial dalam bentuk pemberian dana bergulir untuk pengenbangan usaha. Secara Islam diperbolehkan karena zakat tersebut masih didistribusikan ke mustahiq yang memang kategori delapan asnaf.7 Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi mustahiq penerima zakat produktif dalam bentuk pemberian dana bergulir untuk pengembangan usaha, syarat-syarat tersebut yaitu: 1. Mustahiq Memiliki Usaha Salah satu syarat mustahiq menerima zakat produktif bantuan modal untuk pengembangan usaha yaitu mustahiq tersebut harus memiliki usaha terlebih dahulu, karena akan memudahkan pihak Amil Zakat dalam melakukan pembinaan terhadap mustahiq. Tetapi apabila mustahiq belum memiliki usaha maka akan membutuhkan proses yang cukup lama dalam pembinaan sehingga akan memperlambat perkembangan zakat produktif dalam bentuk pemberian dana bergulir untuk pengenbangan usaha.
6
Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat AIsyiyah Metro, 21 Januari 2017 7 Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat AIsyiyah Metro, 21 Januari 2017
48
2. Mengajukan surat permohonan kepada pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro terkait masalah tersebut. Setelah syarat tersebut dipenuhi oleh mustahiq, maka mustahiq berhak untuk menerima dana zakat dalam bentuk pemberian dana bergulir untuk pengenbangan usaha, dalam pengembangan usaha mustahiq Amil Zakat Aisyiyah Metro melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap mustahiq yang menerima bantuan dana bergulir. Dengan bantuan dana bergulir untuk pengembangan usaha serta pembinaan usaha yang dilakukan Amil Zakat Aisyiyah Metro harapannya dalam jangka waktu satu tahun mustahiq harus bisa menjadi keluarga mandiri dan terbebas dari mustahiq yang kemudian mustahiq tersebut harus bisa menjadi muzakki karena inilah targetan dari Amil Zakat Aisyiyah Metro. Adapun prosedur pengelolaan zakat produktif di Amil Zakat Aisiyah Metro antara lain: 1. Perencanaan Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam pengelolaan zakat produktif menggunakan beberapa tahapan diantaranya adalah: a. Merumuskan tujuan
yang dicapai yang sesuai dengan program-
program Amil Zakat Aisyiyah Metro. b. Mengumpulkan data dan informasi tentang mustahiq yang selengkaplengkapnya untuk memudahkan pihak amil zakat dalam penyaluran dana zakat.
49
c. Mengadakan persiapan untuk pengawasan dan evaluasi terhadap
progrm-program Amil Zakat Aisyiyah Metro yang sudah ditentukan agar program-program tersebut berjalan sesuai rencana.8 Berdasarkan tahapan perencanaan yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro sudah sesuai, dimana tahap awal dilakukan adalah perumusan tujuan yang akan disepakati yang sesuai dengan programprogram Amil Zakat Aisyiyah Metro. Setelah itu melakukan pengumpulan data dan informasi tentang mustahiq yaitu fakir dan miskin yang kemudian pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro melakukan survey langsung. tahap selanjutnya setelah data atau informasi mustahiq terkumpul, Amil Zakat Aisyiyah Metro menyiapkan koordinator setiap program-programnya, guna untuk mengawasi dan mengevaluasi agar program-program Amil Zakat Aisyiyah metro berjalan sesuai rencana. 2. Pengorganisasian Berikut adalah landasan dalam pengorganisasian agar pengelolaan zakatnya dapat dikembangkan secara sistematis dan efesien, antara lain: a. Adanya kebijaksanaan zakat tentang pengumpulan dan pendayagunaan zakat agar zakat tersebut dapat menjadikan masyaraka sejahtera. b. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat dalam menunaikan zakat terus mnerus.9
8
Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat AIsyiyah Metro, 21 Januari 2017 9 Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat AIsyiyah Metro, 21 Januari 2017
50
3. Pelaksanaan a. Sistem Penghimpunan Zakat Sistem penghimpunan zakat yang diterapkan oleh amil Zakat Aisyiyah Metro yaitu dengan layanan lansung kekantor Amil Zakat Aisyiyah Metro, donatur atau muzakki dapat memberikn langsung dana zakat, infaq, shadaqah kekantor Amil Zakat Aisyiyah Metro. b. Pendistribusian Dana Zakat Penyaluran dana zakat yang berhasil dihimpun oleh amil Zakat Aisyiyah Metro disalurkan kepada mustahiq setelah diidentifikasikan terlebih dahulu oleh pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro. Dana yang dihimpun tidak seeluruhnya dialokasikan untuk zakat konsumtif akan tetapi digunakan untuk pengembangan zakat produktif..10 Mengenai keadaan harta zakat yang dihimpun oleh Amil Zakata Aisyiyah Metro dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel I Harta Zakat yang Berhasil Dihimpun Amil Zakat Aisyiyah Metro Tahun 2014-2016
10
No
Tahun
Jumlah
1
2014
Rp. 5.000.000
2
2015
Rp. 7.000.000
3
2016
Rp. 8.500.000
Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat AIsyiyah Metro, 21 Januari 2017
51
Dana zakat yang dikumpulan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro yaitu berasal dari Anggota Aisyiyah termasuk Pengurus Pondok Pesantren Aisyiyah Metro serta masyarakat setempat yang telah mempercayai Amil Zakat Aisyiyah Metro sebagai Badan Amil yang amanah dan transparan.11 Penyaluran dana zakat produktif, pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro lebih mengutamakan golongan orang miskin yang berhak menerima zakat. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan dan memiliki penghasilan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Kriteria yang dipakai Amil Zakat Aisyiyah Metro yaitu melihat dari segi ekonomi seperti penghasilan dan pekerjaan mereka.12 Berdasarakan
hasil
wawancara
peneliti
menyimpulkan
bahwasannya tidak ada kriteria khusus yang dipakai oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam menyeleksi golongan orang miskin untuk menjadi mustahiq Amil Zakat Aisyiyah Metro, mereka hanya melihat dari segi ekonomin dan pekerjaannya. c. Jenis usaha Pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro tidak menentukan jenis usaha apa yang harus dikembangkan, selama jenis usaha tersebut sesuai dengan Syariat Islam. Untuk Kota Metro, jenis usaha yang dikembangkan adalah bidang perdagangan terutam pedagang kecil yang membutuhkan tambahan modal guna pengembangan usahanya. 11
Wawancara dengan Ibu PF Elani selaku ketua Amil Zakat Aisyiyah Metro, 22 Januari
12
Dokumentasi Amil ZAkat Aisyiyah Metro
2017
52
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Tugirah pengusaha kecil yang menjadi anggota Kesejahteraan Sosial antara lain dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel II Daftar Nama Anggota Program KESSOS No
Nama
Keterangan
1
Sugiyem
Anggota
2
Ratih
Anggota
3
Sugi
Anggota
4
Slamet
Anggota
5
Suprih
Anggota
6
Rahmad
Anggota
d. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat 1) Faktor Pendukung Berikut adalah faktor-faktor pendukung dalam menjalankan program Kesehjateraan pada Amil Zakat Aisyiyah Metro antara lain: a) Pemberdayaan pengusaha kecil tidak terlalu sulit karena sebagian angota sudah memiliki ketemrampilan tertentu. b) Kesadaran muzakki untuk daereah Kota Metro mulai tinggi. c) Pengembalian modal kepada pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro tidak membebani anggota.
53
d) Lokasi mudah terjangkau karena lokasi hanya tersebar di Kota Metro.13 2) Faktor Penghambat Selain faktor pendukung ada juga faktor penghambat dalam menjalankan program Kesehjateraan pada Amil Zakat Aisyiyah Metro antara lain: a) Kurangnya tenaga yang profesional dalam pengelolaan zakat produktif maupun mustahiq zakat produktif. b) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang zakat produktif. c) Manajemen pengusaha kecil kurang baik. d) Dana
bergulir
yang
diberikan
kepada
mustahiq
tidak
seluruhnya bisa kembali e) Para mustahiq masih kesulitan untuk pengembangan usahanya. Berdasarkan faktor tersebut Amil Zakat Aisyiyah Metro berupaya terus meningkatkan pengelolaan zakat produktif. Langkah yang ditempuh Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam meningkatkan pengelolaan zakat produktif tersebut adalah: a) Terus berusaha meningkatkan pelayanan. b) Terus melakukan penyuluhan-penyuluhan bagi masyarakat. c) Terus menghimpun zakat dari muzakki. d) Memberikan terobosan baru dalam berwirausaha.14
13
Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017
54
e. Pertanggung Jawaban Mengenai pertanggug jawaban pelaksanaan zakat produktif, Amil Zakat Aisyiyah Metro bertanggung jawab dan memberikan laporan tertulis mengenai pengelolaan zakat produktif kepada masyarakat Kota Metro dan anggota. 15 Berdasarkan hasil wawancara dengan mustahiq dapat diketahui beberapa jenis usaha yang dijalankan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel III Jenis usaha Program KESSOS Tahun 2016 No
Nama
Jenis usaha
1
Sugiyem
Warung Makan
2
Ratih
Gerobak
3
Sugi
Gerobak
4
Slamet
Gerobak
5
Suprih
Warung Makan
6
Rahmad
Gerobak
Pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro tidak merekomendasikan jenis usaha apa yang harus dijalankan karena para mustahiq sebelumnya telah mempunyai usaha yang sudah dijalankannya. Pihak 14
Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017 15 Wawancara dengan Ibu Tugirah, selaku Bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017
55
Amil Zakat Aisyiyah Metro hanya memberikan tambahan modal usaha. Mengenai jumlah besaran dana bergulir yang didapatkan oleh pegusaha kecil tersebut adalah sebesar
Rp. 500.000,- per orang,
jumlah tersebut memag masih rendah, hal ini disebabkan dana yang terhimpun
dari
muzakki
tidak
seuruhnya
dialokasikan
untuk
pengelolaan zakat produktif. Hasil wawancara dengan mustahiq zakat produktif yang diberikan sebagai dana bergulir menunjukkan bahwa bantuan dana bergulir tersebut cukup membantu dalam megatasi permasalahan kekurangan modal usaha.16 Untuk
mengetahui
jumlah
modal
awal
dan
setelah
mendapatkan modal dana bargulir dari Amil Zakat Aisyiyah Metro dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV Keadan Modal Usaha Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Bantuan Dana Bergulir No
16
Nama
Modal awal
1
Sugiyem
Rp. 2.500.000
Modal tambahan Rp. 500.000
2
Ratih
Rp. 2000.000
Rp. 500.000
3
Sugi
Rp. 1.900.000
Rp. 500.000
4
Slamet
Rp. 2.200.000
Rp. 500.000
Wawancara dengan Bapak Slamet, selaku pemilik usaha, 23 Januari 2017
56
5
Suprih
Rp. 2.400.000
Rp. 500.000
6
Rahmad
Rp. 1.800.000
Rp. 500.000
Bedasarkan tabel tersebut dapat dilihat perubahan jumlah modal yang dimiliki oleh para pengusaha kecil. Pertambahan modal dapat menunjukan adanya peningkatan jumlah modal.17 Tabel V Pendapatan Anggota Per Bulan Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Dana Bergulir No
1
Nama
Sugiyem
Sebelum Setelah Keterangan mendapatkan mendapatakan bantuan bantuan 500.000 650.000 Ada Peningkatan
2
Ratih
400.000
530.000
Ada Peningkatan
3
Sugi
350.000
480.000
Ada Peningkatan
4
Slamet
450.000
560.000
Ada Peningkatan
5
Suprih
550.000
650.000
Ada Peningkatan
6
Rahmad
250.000
-
Tidak berjalan
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pengusaha kecil mengalami peningkatan pendapatan perbulannya meskipun peningkatannya tidak signifikan, akan tetapi ada salah satu anggota 17
Dokumentasi Amil Zakat Aisyiyah Metro
57
yang usahanya tidak berjalan dan tidak mampu mengembalikan dana bentuan bergulir kepada Amil Zakat Aisyiyah Metro. Hal ini menunjukan bahwa bantuan dana bergulir tersebut sudah memiliki peran yang cukup baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sugiyem bahwa dalam usaha yang dilakukan pendapatan yang diperoleh untuk setiap bulannya
sebesar
Rp.500.000,
setelah
mendapatkan
bantuan
pendapatan yang diperoleh mengalami peningkatan sebesar Rp. 150.000. Bantuan dana zakat yang diberikan cukup perperan dalam peningktan usaha yang dilukankan oleh Ibu Sugiyem Mengenai pengelolaan usaha, mustahiq yang mendapatkan dana bergulir menjelaskan bahwa dalam menjalankan usahanya mereka mendapatkan pengawasan dan pantauan dari pihak Amil Zakat Aisyiyah Matro akan tetapi hal tersebut tidak berkelanjutan, pegawasan yang dilaksanakan pihak Amil Zakat Aisyiyah Metro hanya diawal-awal saja.18 C. Analisis Tentang Peranan Zakat Asiyiyah Metro dalam Pengembangan Usaha Kecil Pengelolaan Amil Zakat Aisyiyah Metro sudah sesuai dengan Syari’at
Islam
dan
Undang-Undang
tentang
pengelolaan
zakat.
Pengelolaan zakat diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat ayat 1 disebutkan bahwa zakat dapat
18
Wawancara dengan Ibu Sugiyem, selaku pemilik usaha, 23 Januari 2017
58
didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat dengan ketentuan apabila kebutuhan dasar (sandang, pangan dan papan) mustahiq telah terpenuhi. Pendistribusian zakat merupakan penyaluran atau pembagian dana zakat kepada mereka yang berhak. Distribusi zakat mempunyai sasaran dan tujuan. Sasaran di sini adalah pihak-pihak yang diperbolehkan menerima zakat, sedangkan tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang perekonomian sehingga dapat memperkecil kelompok masyarakat yang kurang mampu, yang pada akhirnya akan meningkatkan kelompok muzakki. Dana zakat yang telah dikumpulkan oleh Lembaga Amil Zakat harus segera disalurkan kepada para mustahiq sesuai dengan program kerja Lembaga Amil Zakat. Zakat tersebut harus didistribusikan kepada para mustahiq sebagaimana dalam surat At-Taubah ayat 60. Sistem penghimpunan zakat yang diterapkan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro adalah dengan cara layanan lansung ke kantor Amil Zakat Aisyiyah Metro, donatur atau muzakki dapat memberikan langsung dana zakat, infaq, shadaqah. Amil Zakat Aisyiyah Metro mendistribusikan dana zakatnya
dalam
bentuk
zakat
konsumtif
dan
zakat
produktif.
Pendistribusian zakat yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro diarahkan pada program-program yang memberi manfaat jangka panjang untuk perbaikan kesejahteran mustahiq menjadi muzakki, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan sosial serta
59
pengambangan ekonomi, seperti program pengembangan ekonomi umat, salah satunya melalui program Kesejahteraan Sosial (KESSOS), dalam penyalurannya Amil Zakat Aisyiyah Metro memberikan dana zakat produktifnya kepada mustahiq untuk pengembangan usaha.19 Ada dua pendekatan yang digunakan dalam pendistribusian zakat ini, Pertama : pendekatan secara parsial, dalam hal ini ditujukan kepada orang yang miskin dan lemah serta dilaksanakan secara langsung, dengan cara ini masalah kemiskinan mereka dapat diatasi untuk sementara. Kedua: pendekatan secara struktural, cara seperti ini lebih mengutamakan pemberian pertolongan secara berkesinambungan yang bertujuan agar mustahiq dapat mengatasi masalah kemiskinan dan diharapkan nantinya mereka menjadi muzaki. Dana zakat akan lebih berdaya guna jika dikelola untuk modal usaha dan hal ini diharapkan dapat mengentaskan seseorang dari kemiskinan. Selain dalam bentuk zakat produktif, Yusuf Qardhawi, dalam Fiqh Zakat, menyatakan bahwa juga diperbolehkan membangun pabrikpabrik atau perusahaan-perusahaan dari uang zakat untuk kemudian kepemilikan dan keuntungannya diperuntukkan bagi kepentingan fakir miskin, sehingga akan terpenuhi kebutuhan hidup mereka sepanjang masa. Manajemen pengelolaan Zakat Aisyiyah Metro adalah dengan melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasaian serta pengawasan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 19
Hasil Wawancara dengan Ibu Tugirah Selaku Bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017
60
tentang Pengelolaan Zakat yaitu Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengorganisasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Akan tetapi kelamahan manajemen yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyyah Metro adalah minimnya dana zakat yang diberikan kepada mustahiq serta kurang maksimalnya pengawasan dari pengurus sehingga mengakibatkan kurang efektifnya pengelolaan zakat produktif tersebut. Yusuf Qardhawi mengemukakan bahwa peranan zakat tidak hanya terbatas pada pengentasan kemiskinan. Akan tetapi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kemasyarakatan lainnya. Target utama dari aplikasi zakat adalah mengentaskan kemiskinan secara keseluruhan. Mengentaskan kemiskinan dengan mengentaskan penyebabnya. Peranan zakat sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Amil Zakat Aisyiyah Metro juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dengan programprogramnya. Peranan zakat produktif pada Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam pengembangan usaha adalah sebagai berikut: 1. Zakat produktif yang dikelola oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro berperan terhadap pengembangan usaha mustahiq, dengan adanya bantuan dana bergulir yang diberikan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro dapat membantu dalam pengembangan usaha, hal tersebut dibuktikan dengan data yang diperoleh peneliti, terdapat peningkatan pendapatan mustahiq perbulannya.
61
2. Mustahiq yang mendapatkan dana bergulir mampu menjadi muzakki, karena setiap mustahiq yang mendapatkan dana bergulir dihawajibkan menyisihkan pendapatannya untuk tabungan yang akan digunakan oleh mustahiq untuk penambahan modal mustahiq dan digunakan untuk dana ZIS, dengan demikian harapan Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam meningkatan mustahiq menjadi muzakki sudah tercapai. 3. Amil Zakat Aisyiyah Metro juga berperan dalam pengentasan kemiskinan, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya pendapatan ekonomi setiap keluarga mustahiq. Ada peningkatan pendapatan setiap bulannya setelah mendapat bantuan dana bergulir dari Amil Zakat Aisyiyah Metro, dari hasil data yang diperoleh peneliti menunjukan terjadi peningkatan pendapatan untuk perbulan dari hasil usaha yang dilakukan oleh mustahiq, peningkatan yang terjadi berkisar antara Rp.150.000 hingga Rp.200.000 per bulannya. Dana bergulir yang diberikan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro mampu membantu mustahiq mengatasi masalah dalam hal kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya yang merupakan sumber pendapatan bagi mustahiq dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil wawancara dengan mustahiq zakat produktif yang diberikan sebagai dana bergulir menunjukkan bahwa bantuan dana bergulir tersebut cukup membantu dalam megatasi permasalahan kekurangan modal usaha. Mustahiq yang kekurangan modal dalam menjalankan usahanya cukup terbantu dengan adanya dana bergulir yang
62
diberikan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro, dengan dana sebesar Rp.500.000 yang diberikan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro mampu meningkatkan pendapatan mustahiq dalam usahanya. Peranan Amil Zakat Aisyiyah Metro yang telah dijelaskan di atas belum sepenuhnya berperan secara maksimal karena peran zakat produktif dalam pengembangan usaha pada Amil Zakat Aisyiyah Metro hanya sebatas pemberian modal usaha. Setelah bergulirnya dana tersebut tidak ada tindak lanjutan dari program tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro hanya dilakukan diawal-awal saja dan tidak berkelanjutan sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya peran zakat produktif yang dilakukan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa khusus pengelolaan zakat produktif yang selama ini dikelola Amil Zakat Aisyiyah Metro sudah cukup baik, hanya saja ada beberapa hal yang harus diperbaiki terutama segi professional pengurus. Peranan zakat produktif pada Amil Zakat Aisyiyah Metro dengan demikian dalam pengelolaan zakat terhadap pengembangan usaha sudah berperan dengan baik, hanya saja para pengusaha kecil yang memperoleh dana bergulir dari Amail Zakat Aisyiyah Metro tidak mampu menngelola modal tersebut dengan baik dan sesuai dengan manajemen usaha yang akhirnya mengakibatkan tidak berkembangnya usaha yang dikelola tersebut.20
20
Hasil Wawancara dengan Ibu Tugirah Selaku Bendahara Amil Zakat Aisyiyah Metro, 21 Januari 2017
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa peranan zakat produktif dalam pengembangan usaha sudah berperan baik. Akan tetapi dalam manajemen pengelolaannya masih kurang maksimal serta masih minimnya dana yang diberikan kepada mustahiq. Selain itu dari pihak mustahiq yang belum mampu mengelola modal dengan baik karena minimnya pengetahuan tentang manajemen usaha yang dimiliki. B. Saran 1. Kepada
pihak
pengelola
Amil
Zakat
Aisyiyah
Metro
hendaknya
memaksimalkan dalam pengelolaannya terutama dalam pengelolaan zakat produktif tentang pendampingan, pengawasan, dan evaluasi terhadap usaha yang dimiliki oleh mustahiq. 2. Kepada pihak mustahiq hendaknya lebih meningkatan pengetahuan terhadap manajemen dalam berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid. Fiqh Ibadah. Bandung: Pustaka Setia, 2009. Abdulsyani. Sosiolagi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Abdurahmat Fathoni. Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Ahmad Sutarmadi. Zakat Upaya Penggalangan Dana Kesejahteraan Umat. Jakarta: Kaldera, 2001. Andi Soemitra. Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta: Kencana, 2009. Asnaini. Zakat Produktif Dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Burhan Ashafa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2004. Didin Hafidhuddin. Islam Aplikatif. Jakarta: Gema Insani Press, 2003. ------ Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000. Eri Sudewo. Manajemen Zakat Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan Prinsip Dasar. Ciputat: Institut Manajemen Zakat, 2004. Fattah Hanurawan. Psikologi Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Fifi Nofiaturrahmah, “Pengumpulan dan Pendayagunaan Zakat Infak dan Sedekah” dalam ZISWAF. Pekalongan Jawa Tengah: STAIN Pekalongan, No. 2/ Desember 2015 Fiki Sefilia, program studi Ekonomi Syari’ah,Pengelolaan Zakat Produktif Dalam Pembedayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Badan Amil Zakat Daerah Lampung Tengah), skripsi, STAIN Jurai Siwo Metro, 2014
Heri Sudarsono. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonesia, 2013. Eka Kusumawati, program studi Ekonomi Syari’ah, Efektifitas Pengelolaan Zakat Produktif Di Rumah Zakat Cabang Bandar Lampung, skripsi, STAIN Jurai Siwo Metro, 2014.
65
Ilfi Nur Diana. hadis-hadis ekonomi. Malang: UIN-Maliki Press,2012. Jamal Ma’ruf. “ Zakat Produktif” dalam RELIGIA. Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati Jateng, No. 1/ April 2015. Kaelan. Metode Penelitian Agama Kualitatif Interdisipliner. Yogyakarta: Paradigma, 2010. M. Ali Hasan. Zakat dan Infak. Salah Satu Mengentasi Problematika Sosial Di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Ma’mur Daud. Terjemah Hadits Shahih Muslim, Jilid III. Jakarta: Widjaya, 1986. Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Moh. Nasir. Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003. Muhammad Bin Shalih Al-Ustsaimin. Fikih Ibadah. Solo:Media Zikir, 2010 Muhammad Jafar Hafsah. Kemitraan Usaha Konsepsi dan Strategi. Jakarta: PT Penebar Swadaya, 2000. Muhammad Ridwan. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil. Yogyakarta: UII Press,2004. Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka, 2008. Musein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Press, 2000. Nasroen Harun dkk. Manajemen Pengelolaan Zakat. Jakarta: Gema Insani Press, 2007. Nurul Huda dan Muhammad Haikal. Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana, 2010. Nurul Huda. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Kencana,2008. Panji Anaroga, Et All. Koperasi kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta,2002. ------ Manajemen Bisnis. Jakarata: Renika Cipta,2000.
66
------ Pengantar Bisnis Pengelolan Bisnis Dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta, 2011. Prayitno, Erman Amti,. Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Cet. Ke, 2.Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Lajnah Pentashih,. Al-Qur’an dan Terjemah. Jakarta: PT Sigma Examedia Arkanleema, 2014 S. Nasution. Metode Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Sarjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum.Jakarta: UI Press, 1986. Siti Aminah Chaniago. “Pemberdayaan Zakat Produktif dalam Pemberantasan Kemiskinan” dalam Hukum Islam. Pekalongan Jawa Tengah : STAIN Pekalongan, No. 2/ Juni 2012. Sugiono. Metode Penelitian manajemen, Bandung: Alfabeta, 2013. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi IV. Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006. Sumardi Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press,2011. Sutrisno Hadi. Metode Research Jilid I. Yogyakarta: FakultasPsikologi UGM, 1984 Sutrisno Hadi. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1985. Tusriyanto. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2013. Visimedia. Undang-Undang & Peraturan Tentang UKM Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009. Yacob Ibrahim. Studi Kelayakan Bisnis, Cet. Ke, 2. Jakarta; Rineka Cipta, 2003. Zainal Arifin. Evaluasi Pembeljaran. Bandunga: Remaja Rosdakarya,2001.
z
t
Rr -
j
KEN{ENTERIAN AGAMA
SEKOI,;\H TIN(;GI AGAMA ISLANI NEGERI (STAI\) J U R,\I SI\\O IVIETRO
ll li l.Lrr l).(.LrLirrli\lir!fru\,,\1.|L)l.rur Korr\!!L ,,trrrjl\r.!lltl l.lt) rrr-lrr.l iLr- 1..,\ rrr_lir l-l!r, \\rh. r.:\\\ n.i rn.I(,.1(irl .nr.i \r.rirr!\,r\rrrrrrr.rrr.L(rrL
Nomor
: Sti.oa,/K.li TI-.00i0666/20 Lampiran : -
I
Kepada Y1h..
7
KETLIA AMIL ZAKAI'
Pcrihal : IZIN RESEARCH
AISYIYAH MLI-R'J diTelnpal
A ssa I o ntu'a loi ku
nt
LIi
ll'h
Sehubungan dcngan SLllat Tueas Nonlot] Sti.l-]1'K.l/TI..0l/(1665,/2017. tanggal I I .larrtrari 201 7 atas nanra saudara:
NP\{
I)AI ILIA NOVIANl'I l]u7 ]..t1
Selnesler
I0IScpuluh)
Propra.r Studl
I-.konofri S\ ari ah (ESl
Nnrna
)
Maka den-qitn ini kami santpaikan kepada snudara bahwa lvlahasis\!a lersebur
di ales itkan nenuadakal
rcsca[ch]sLtr\ e) di AMII. ZAKAI AISYIY.{ll MLrlRO. dal,rnr rrI]gkl nrcrelesailian-lugas Akhir/Skripsi nrahasisNa rarrs hersanitkutan clcnran .judLrl -PLrlt.\N/\N TAKAI PRODtIK-flF I);\l.A\l Pt,N(lF.\4ll^N(;,\N LiS {H,\ Pr\[)r\ AN,]ll ZAKAT AISYtY,\H MFTRO .
Kanri nrenr.rharapkrr litsilitis (lan banluan SaLrdara Llntuk
terselenEgxrarr_\il tugas lcrsehut. atas lasililas alar banluannra kanti ucapkan ter.ima kasih. IIit.,;.rulan tt'alaiktrnt
lli.
ll
h
l0 t7
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOI-AH TINGGI AGAMA ISLATVI NEGEIII (S1'AIN) JUt{Al SIV!O NIETRO
rl Ij ll,] xi t).\urx, l j \ I unr t(j \1!LrL) l,rn Kotr \t.L (j Lrr|l,ur]g rtl l.LI rlr-]rr.rrjol. lir\.lr)rl5)rrt9r,\\!h\ir.:\\r\Lrrrr.in,r.id..,nrrl!r.,,.rr\1/n,Li,rrf.r,,J.ir L
SURAT TUGAS Nomor: Sti.061K.li T[-.00/06651]0
WakilKetua I Sekoiah linggi
I7
gama lslaln Negcri (S tAIN) Jurai Siu,o lvletro. N4enueaskan
Kepada Saudara: Nama
DAHI,IA NOVIANTI
N PN4
D87144
Scnrcstcr
l0 (Sepuluh) Ekononi Stari
Progran Sludi
l'ntuk
:
ah lES] )
l. Nlcngardokan obser'r lsi/surr er di ,\N'1ll ,/A K,cT AISYIY{lMF.lRO. guna nlcngurnpullan dlta lLrahan,hahaI clalanr ranpka rrclclcsaikan pcnLrlisrn I uul: Akh ir, Skripsi nrahasisrru rang bersi1n{kutan (lcngan iudLrl " PLIir\NA\ IAKAL PRODL] K III] D,\I-A\] Pt N(;Fl\1tlAN(iAN t SAIIr\ PAt)A AN4lt. 2,,\K.,\ t .\ISY IY.,\H l\{ f.'f it()'
I
Waktu rang cllbcr-ikan nrulai tanggal clilielLrarkan Surat Iirgas ini sampai deneai sclesiii
Kepida l)eiabxL )irng ber\\enanq cli dacrah,instansi tersebut di atas dan rraslarakerl setempal nrohon hantLrol]nr a ur)tLLL kelanceran nllhasis\\ it \ a g bersengkutan. tcrinta kasih
Dikeluarkan
di
gal
Pada
: NIetlo
:ILlanuari
N,leneetahui.
Pc'jablt Seternpat
ri
l,-xtaritr- Ph. D
l,)7 10Itr t,;,),)01
I
I
2017
(t
PIMPINAN DAERAH AISYIYAH MAJELIS KESEJAIITERAAII SOSIAL
KOTA METRO Alamat : Jl. Abri T
15 A
Irins Mulyo KamDus Metro
ujuan Aisyiyah Tegalmya Agama lslam sehingga te ujudnya masyamkat lslam yang se-benar-benamya ( AD Bab lll Pasal 7 )
'&i Nomor Lampimn
9|PDNG/r1201,',1
Pe hal
Pelaksanaan Research
Yth.
Ka- Prodi Ekonomi Syari'ah (ESy) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
di Tempat
Bedasarkan sural Izin Research nomor: Sti.06,4(VTL.00/0666/201'7 Sekolah Tinggi Agarna lslam Negeri (STAIN) Metro tentang lzin Research di Amil Zakat Aisyiyah Met o dengan judul ' PEMNAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN USAHA PADA AMIL ZAKAT AISYIYAH METRO", maka dengan ini kami sarnpaikan bahwa: Nama
DAHLIA NOVIANTI
NPM
1281344 10 (Sepuluh) Ekonomi Syari'ah @sy)
Semester Prograrn Studi
Telah selesai melaksanakan kegiatan tersebut.
Demikian surat fiestinva-
id
dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana
,/(4r,$7,i{{/t,4\, MetJo, 25 Februa.i 2017
Imas Sabnah.S.Pd NBM. 766560
&
SFK(rLqII TINCGI AGAMA ISLAlvl NTGERI
[$!l Vltn
srar\i runar srwo MrrRo
ri
liaia, I )ewdrarz. Kota Mctro
'1
clp. tt,
/lr
No Dokumen No Revisi
FM.STAINJS-BM.OJ.Og RO
Tal berlaku )4
I
)0 /
Halaman
FORMULIR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama
NPM
No
JurusanProdi : Syari'ah dan Ekonomi IslamrE-Sy Semester/TA : X / 2017
Dahlia Novianti t287344
: ..
Il.aril Tanssal
Pembimbine
I
IIal yang dibicarakan
T
p,rbokon ,|fo
9b@
lnd,*,tatt
/ )b+
' -
-
V
ta".
fno7,t
/<'
b'r hqe't"t''
int
Sakat A(YlaA
fenTlota'r' P"n"lclt'buflan
,4
CC
,4PD
11/or / 20
t.l
Dosen Pembimbing
II
Imam Mustofa. M.S.I NIP. 19820412 200901 I 016
Mahasiswa Ybs,
Dahlia Novianti NPM. 1287344
Tanda Tansan
Tll\GCl AGA\4A ISLAM NECERI srAN JURAI srwo \4ErRo
aSEKOLAH
W t9
l'n. r,. uai,r
o".r'tara
Kota
Me,o
l
elp. t0725r
4 l 50?
FM-STAINJS.]]M-05-09 RO
NoRevisi Halaman
FORMULIR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama
NPM
:
:
Dahlia NoYianti t287344
Jurusan?rodi : Sya 'ah dan Ekonomi Islam,E-Sy Semester/TA : IX /2016 Hal yang dibicarakan
/t/oJ /
!*oo*ohon tidtkalor
2d/?
lhb
t'r/fr
at
Pade ./aa1ett (
2olo'
Pweu&aa
looert
L,o,o-
Pcprnd m-g4unakan dari
laaq'
Dosen Pembimbing
lLruclrA,h
nqmat
II
Imam Mustofa. MSI NIP. 19820412 200901 1016
.
Mahasiswa Ybs.
Dahliefrbvianti NPM. 1295854
\fKoLAH rI\CCI ACAMA ISLAM Nr(ifRr
a
refl V
u,,
r,.
D(-.
n
RO
No Revisi
srAlN JURAI srwo MErRo ttn.
FM.STAINJS.BM.05.O9
Tsl berlakr
s,4 Kord Merro lelp. 10-25)
4150?
Halaman
FORMULIR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama
NPM
:
:
Dahlia Novianti
JurusarVProdi
:
128'.1344
semester/TA .lx/201,6
Pembimbin
IIal yang dibicarakan
k*ltn2 ,,
B*"o t,/ $,L
Syari'ah dan Ekonomi Islam,E.Sy
funcmpa,lan
(o
l2,ng,nb-w^o
&htu
/+CC tatb^e '
0*p
ku'(-
/ zat /n
lo
&*" w 4 /'a
Pnbo,lcon flPo
k*
P"*;t"n ne'
/QotL
r
/b,
t
gotl
Dosen Pcmbimbins
II
Imam Mustofa. MSI NIP. 19820412 200901 I 016
Mahasiswa Ybs.
natri?i Nlvianti
NPM
1295854
-
A
HI rg
SEKOLAI| TINCG| AGAMA ISLAM NEGERI
No Dokumen
srArl JUR^' srwo MErRo Lln. x,. Hur- o*-lard hotn Metro 1 etp. l0r2 r) 4lr0?
Tel b€rlaku
IIM.STAINJS.BM-o5.09 RO
FORMULIR KONSULTASI BIMBINGAII SKRIPSI
Nama
NPM
No
: :
JurusaniProdi Semester/TA
Dahlia Novianti 1287344
Haril Tanggal
Pembimbing
I
l,*at
II \--'
as/or
:
Syari'ah dan Ekonomi Islam/E.Sy X / 2017
Hal yang dibicarakan
kaQ 'floo D,ilr,V* ' btoao,aro
tAoq ,1",,
:
?/q 12oE
&nat ?/n .l /u?
*tu( t
Dosen Pembimbing
II
Imam Mustofa. M,S.I NtP. 19820412 200901 I 016
'^L
Mahasiswa Ybs-
Dahlia Novlanti
Tanda Tangan
- n}.l, lv.I ; lH In MEiRo
KEMENTRIANAGAMAREPUBLTKTNDONESIA tNslTUT AGAMA TSLAM NEGERT METRO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jalan Ki. Hajar Dewantara Kampus 15A lringmulyo MeLo Timur Kota Metro Lampung 34111 Telp-{0725) 41507; Faksimila (0725) 47296; Website: www'melrouniv.ac.id; E-maili iainmelro@metroun,v.ac.id
T'ORMIJLIR KONSI]LTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Dihlia Novirnti
Nama
:
NPM
| 1287344
Fakultas i JuusaD : Ekonomi dan Bisnis Islam /ESy Semester/ :XJ 2016-2017
TA
P"r6r7*n
41'*,o2
'r/2017
/a?
kr,. e /)"a
fcr
b,<,
t
on
'41*,.,a
II
Mahasiswa Ybs,
IEaE Mustof& llLsl
Datlie Novienti
Dosen Pembimbiog
NIP.19820412 200901
r 016
NPM. 1287344
ad.
w
@;"-TH:,"Iffiff;JJ""* V o*-latu ltn. xi.
H.j*
Kola
Mcro
FM-STAINJS-BM.I)5.09 RO
No Dokumen No Revisi Tsl berlaku
lelp.10?25) 41507
I'ORMI]LIR KONSI'LTASI BIMBINGAN SKRIPSI Jwusan?rodi : Syad'ah dan Ekonomi Semester/TA I X /2017 No
IIari/ T.use.l
Pembimbine
I
arl'er/i
Tandi Tancrn
Hal yaog dibicarakan
II
-
Islam-/E Sy
/rtu r.
P;t ,^l t lr4
-
Y"H'ft'%; n r'o/nL*' ab'"a y'c
n \$
n/\ 4"! I )'. tu\ "J v !*. $/ -',/"q e",'tif ltfia. oro
OuooUl
ffi '*.*l;,bA*ot
p'o,"o,lLu,.
rt."ztlx A--ao
.
r,ill*r,."--
-h/.*4aArh,
,.t 14 ...*,/'tl!- fr7t'? rr-) 7Ue /J a a.lcA-+,
Mahasiswa Ybs,
Drs. IL Musnad Rozin. MH NlP. 19540507 198603 1 002
Dahlia No+ianti
!
T
,&
FM-STAINIS,BM45{9
Sf,KOI-AII TINGGI AGAMA ISLAM NEGtrRI
@l V
srAIN ruRAr srwo MErRo
lo.
xr.
ttuj* O*-rara
KoLa
RO
No Revisi
Tsl berlaL:u
\,tcl'o tclp. (0725) 4150?
Halamatr
T,ORMIJLIR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI
: Dahlir
Nama
:
NPM
No
Novianti
1287344
IIari/
Pembimbins
Tangqal
u/r
t"F
I
II
Junrsao,/Prodi
:
Syari'ah dan Ekononi Islam,E.Sy
Semester/TA : X / 2017 Tanda Tanqan
IIal yang dibicarakan
F"l!r{.
ros/u h-t-t
{r-,'h& ,/ur-'/",
a-'**,J -
.
pA rx' qnrn t*, fur&r+ Pn t^A4f ,Lsa /-*.
fuanlt-'
:I'a4r'
^''
'&,:^ffi;ru'Y A, eult!^ AAd rt*'
twY:i*& Doseny'embimbing I
Ulr,,,bfu I)rs. H, Musnad Rozin. MH
MP. 19540507 198603 I 002
S(
f*'t '.'\ 8J7''4
,,**kr-5"1+ eu*,91^
J
'''
Mahasiswa Ybs,
-
\i
/\ l!
Y
\
,A
ffi} V
SEKOIdI TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI srAIN Jt RAr slwo MErRo ru. ri. uuj- O""-ura Kota Metro 'l elp. t0725) 4 I 507
FI\4-STAINJS.RM.O5.O9
No Do].:umen No Revisi
RO
Tsl berlalu Halarnan
FORMI]LIR KONSULTASI BIMBINGAI\I SI{RIPSI
Nama :
NPM : No
Junaar,/Prodi
Dahlia Novianti 1287344
H^ril
Pembimbinc
Tanggal
*/r -h,l
I
:
Syari'ah dan Ekonomi lslam,E.Sy
Semester/IA I X
12017
Tandr
IIal yang dibicarakan
tr
/til -
Tangan
g
,ftf;p" +Pr Ytf :6: 4*, /L44 n d
g
fra
'k aanu
"'9 ta"'alc
r,lri))y ' '^'':'.7" "L )-*.
\
, J/
:qA'
NI
4prV'1,'-.,' lt \ /r - Hry, drfr' trt".A'* ' o4""lin tt t ' frrrrneeb.-'\*,,'Lat
lx
2y4
.
frhci/-' ,4ee pe"edu 4a t
4 /L' /,)/L6.Z"A ,k-r/r-
brt"t" nryt/. Jvaat UArl,* Dosey'Qmbimbiog I
Mahasiswa Ybs,
u,,,5* I)rs, H- Musnad Rozin. MH NIP. 19540507 198601 1 002
NPM
128734,1
" ;}, , \/t
]Egjg
lHll I MErFO
KEMENTRIAN AGAMA REeUBLIK tNDoNEstA |NSTITUT AGAMA TSLAM NEGERI METRO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jabn Ki. Hatar Dewanlara Kampus 15A l.ingmulyo Metro llmur Kota Metro kmpung 34111 Telp.(0725) 41507; Faksimili (0725) 47296i Website: www.metmuniv.ac id; E mail:
[email protected]
FORMTJLIR KONSIJLTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama
:
NPM: No
Dahlia NoYianti t287344
Hari I Tanscal
Fakultas / Jumsar : Ekonomi dan Bisnis Islam /ESy Semester / : Xl 2016-2017
Pembimbing
zO/ zarl /./-
TA
I
Tanda Taucan
IIal yang ilibicarakal
hnt'y
%
-t
e^4 tr ( A*r,t ,l-"1 *,*rr\ A/t-r/;l
A^^n n"e
*eirr"l,t*
-
,l.k
*r/r,J A*4i;,1,' .
nA^b,t+ r#.**
9, au^/a fia ,un*, eo^ ,t,
^
74/aa.r/- &,
'?4Lnl-,/t rJ= 1,",' u 5V.A ,qtlrL
-
b,,
Maha-sisura Ybs-
Drs. IL Musnad Rozin. MII NrP. 19540507 198603 I 002
NPM. 12873,14
{:# lH In M€rRo
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Jaran xi. Halar
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Dewan[;a Kampus 15A lnngmlrtyo t\,letro Imur Kota Metro Lampuns
34111
Telp.(0725)41507; Faksimili (0725) 47296; websiter wwwmelroLrniv ac id, E,maitr ia,nmetro@metrouniv ac id
FORMULIR KONSULTASI RIMBINGAN SKRJPSI
Nama
: Dahlia
Novianti
NPM :1287344 No
Hari / TaDspal
Pembimbing
ea/-aQ_
4/
Fakultas / Jurusan : Ekonomi dan Bisnis Islam /ESy Semester/TA : X12016-2017
"/
I
Hal yang dibicarakan
- 1"44," 0r-( ^--l ,+o;
La/ey' ,,"^u,,,," i/; a" Ll'{
"95^Ad -?^* ' A*"2 p.r.La/ a4V;( pA Ar4 >-;i,A "e- ,r, Arrr"',&-,' 2r& 4.""- "r1t-/l "^ A
rdg
-r,"*-A<
n5--A'.0,r.rrt
-
- ,
,'7 lc, - (/
QiL +1"*,,1; aanbve otc* ?r* ?rcb, .{t
/r.A"L
,
r""/"1
-4o,,- lt * 6./. 4.,^ s/,-c-ze , Dosetrfinbimbins I
(il,,u Drs. H. Musnad Rozin. MU NrP. 19540507 198603 I 002
Mahasiswa Ybs.
M NPM. 1287344
Trtrda Iangan
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
':*
tHtn
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Ki. Hajar Oewantara Kampus 15A lringm!lyo [,lelro llmur Kota Nretro Lampung 34111 Telp.(0725) 41507; Faksimili (0725) 47296i Website: wwwmetrouniv ac rd; E-maitr
[email protected]
FORMULIR KONSIiLTASI BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Dahli, Novianti
NPM
1287344
I
Fakultas / Jurusan : Ekonomi dar tlisnis lslam ,ESy
Semester/TA
|Xl2016-2017 Tanda
Hal ynng dibicsrakar
40/
4
G^.A.L l,^tl*t A -
en
nny,q
y-.7 -&tlrl Uq h**,! d4 rf -,
l',i /,6, tt<[ dr* ryr,
J"2,--
.
-
-Qe,,,",^
&a
*
ufu
a*"/d
n
q--
L.'"-
4,..-t
-42//
,{
,Gt,,** og a,r.t/a"1 ty "g BArl.'
-*,1
_
,/'-yt
4p
Dn ^uo;4 t utuzftk /-9Orny*,
i4- a.u/Afh1/d-'/o.kl""t,rr1
Pem imbitrg
I
,t
Mahasiswa Ybs,
ttr?\^ Drs. H. Musnrd Rozin. MH NrP. 19540507 198603 I 002
-
NPM. 1287344
M /\t'
PERANAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN USAHA PADA AMIL ZAKAT AISYIYAII METRO
OUTLINE Halamar Sampul Halaman Judul Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Orisinalitas Penelitian Ilalaman Motto Halaman Persembahan Halamatr Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran
BABI
PENDAHULUAN
A. B.
Latar Belakang Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Dan Manfaat D. Penelitian Relevan BAB
II
Penelitian
LANDASAN TEORI
A. B. C.
Pe[gefiian Pelanall Pengertian Peranan Zakat Produktif 1. Pengertian Zakat Produktif 2. Dasar hukum Zakat Produklil 3. Tujuan dan Hikmah Zakat Produktif 4. Manajemen Pengelolaan Zakat Produktif 5. Prosedur Pengelolaan Zakat Produktif a. Perencanaar
b.
Pengorganisasian Pelaksanaan d. Pengawasan Prosedur Pemberdayaan Zakat
c. 6.
.
a. b.
c.
d.
produktif
Melakukan Studi Kelayakan Menetapkan Jenis Usaha Produktif Melakukan Bimbingan dan Penyuluhan Melakukan Pengendalian dan Pengawasan
e.
f. D.
BAB
III
Mengadakan Evaluasi Membuat Lapomn
Usaha Kecil
1. 2. 3.
Pengefiian Usaha Kecil Karaktedstik Usaha Kecil Keunggulan dan Kelemahan Usaha kecil
METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Sifat Penelitian Jenis Penelitian
l.
2.
Sifat Pe[elitian Sumber Data Sumber Data Primer 2. Sumber Data Seklmder Teknik Pengumpulan Data Metode Wawancaxa 2. Metode Dol-umenlasi 3. Metode Observasi D. Teknik Ana.lisis Data
l. l.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Amil Zakat Aisyiyah Meto B. Pengelolaan Zakat Produktifdi Amil Zakat Aisyiyah Metro C. Analisis Peranan Zakat ProduktifPada Amil Zakat Aisyiyah Meto dalam Pengembangan Usaha
BAB
V
PENUTUP D. KXSIMPULAN A. SARAN
DATTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Metro, Desember 2016 Penulis,
DahlifNotianti NPM. 12847344
bing
I
ilw" Drs. Musnad Rozin. MH NIP. 19540507 198603 1 002
Imam Mustofa. MSI NIP. 19820412 200901 I 016
ALAT PENGUMPULAN DATA (APD) PERANAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PENGEMBANGAN USAHA PADA AMIL ZAKAT AISYIYAH METRO
A.
Wawancara Kepada Pihak Pengelola Amil Zakat Aisyiyah Metro
1.
Bagaimana sejarah berdirinya Amil Zakat Aisyiyah Metro?
2.
Apa visi, Misi dan tujuan Amil Zakat Aisyiyah Metro?
3.
Darimana sumber dana zakat produktif yang dikumpulkan oleh Amil Zakat Aisyiyah Metro?
4.
Bagaimana pengumpulan dana zakat yang dilakukan oleh Amil Zakat
Aisyiyah Metro?
5.
Bagaimana
Amil Zakat Aisyiyah Metro dalam mengelola dana zakat
produktifl
6.
Bagaimana zakat
7.
Amil Zakat Aisyiyal Metro dalam
mendistribusikan dana
produktif kepada Mustahiq?
Bagaimana perkembangan zakat produktif pada saat ini yang dikelola oleh
Amil Zakat Aisyiyah Meho?
8.
Bagaimana Perana.n Zakat Produktif Amil Zakat Aisyiyah Metro Dalam Pengembangan Usaha Kecil?
B. Wawancara
l.
Kepada PihakPenerima Z^kat (Mustahiq\
Mohon anda sebutkan nama, alamat dan pekerjaan atau usaha yang anda
miliki?
2.
Mohon anda jelaskan berapa besar anda mene ma bantuan dana zakat produktif dari Amil Zakat Aisyiyah Metro?
3. Mohon penjelasan anda untuk usaha apa dana zakat produllif anda
4.
te
ma dari
yang telah
Amil Zakat Aisyiyah Metro?
Berapa besar peranan dana zakat produLtif yang diterima terhadap pengembangan usaha anda?
C. Dokumentasi
1.
Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian
2.
Data yang berkaitan dengan profil Amil Zakat Aisyiyah
Meto
C. Dokumentasi
l.
Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian
2.
Data yang berkaitan dengan profil
Amil Zakat Aislyah Meto
Metro, Januad 2017 Peneliti,
DAHLIA NOVIANTI NPM. 12847344
Pembimbing
I
Pembimbirg
II
/^
LA/,,,,h, Urs l4cqeqBezi&I4H NIP. 19540507 198603
l
002
Imam Mustof&, MSI NlP. 19820412 200901 1 016
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLlK INDONHSIA
@, tH:n
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO UNIT PERPUSTAKAAN _r
Jaar ^'. Hala, OexarLra KamoL-'
relepon t0725,41507
5 A k
ngru
r'o
\ora Ver o -ampl-o 4'1'
"lelro l_a1',T,.,10/25)47296.wF.q1e/eoL"J,dne''ollva'd
" -d,'
o
'q'"t | " nGaProL1"
SURAT KETERANGAN BEBAS PUSTAKA Nomor : P.289/1n.28/Slor.o1 10212017
Yang bertandatangan di bawah ini, a.n. Rektor Wakil Bidang Akademik dan Pengembangan Lembage lnstitut Agama lslam Neqeri (lAlN) Metro Lampuog menerangkan bahwa
:
Nama
- DAHLIA NOVIANTI
NPM
:
Fakultas / Jurusan
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Ekonomi Syari'ah
Semester
: X (Sepuluh)
1287u4
Adatah anogota Perpustakaan lnstitul Agama lslam Neged (lAlN) Metro Lampung Tahun Akademik 2016 / 2017 dengan nomor anggota 1287344' Menurut data yang ada pada kami, nama tersebut di atas dinyatakan bebas dari pinjaman buku Perpustakaan dan telah memberi sllmbangan kepada PePustakaan dalam
ranoka penambahan koleksi bukt!buku Perpustakaan lnstitut Agama lslam Negeri (lAlN) Metro Lampung. Demikian Su.at Keterangan ini dibuat, agar dapat dipergunakan sepedunya'
Metro, a.n- Re
ar fR l4
Wakil B
Februaai 201-/
Akademik dan ngan Lembaga
fl.q;,= I'..,}Jp ii;tl j
rib,Ph.D 19740101 193903',1 004
2
d
DATTAR RIWAYAT HIDI]P
Penulis bemama Dahlia Novianti, di lahi*an di Desa
BinaKarya Jaya, Kecamatan Puta Rumbia Lampung Tengah pada tanggal 26 November 1993, anak terakhir
dari delapan bersaudara dari pasangan bapak Oman Soemama dan ibu Nummg Nurhayati. Pendidikan dasar
penulis ditempuh di SDN I BinaKarya Jaya Kecamalan Putra Rumbia Lampung Tengah dan selesai pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di SMP Bangun Cipta, Binakarya Utama Kecamatan
Putra Rumbia lamprmg Tengah dan selesai pada tahun 2009, pendidikan menengah kejuruan dilanjutkan
sedaogkan
di SMA BinaKarya, BinaKarya
Utama Kecamatan Putra Rumbia Lampung Tengah dan selesai tahun 2012. Kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN Mefto Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan syari'ah dimulai pada semestet
I T A 201212013.