I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Mikosis dibagi
menjadi 3 yaitu mikosis superfisialis, intermedia dan profunda. Mikosis superfisialis merupakan jamur yang hanya menginvasi jaringan superfisialis yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku) dan tidak ke jaringan yang lebih dalam. Mikosis profunda menyerang alat di bawah kulit, misalnya traktus intestinal, traktus respiratorius, traktus urogenitalis, susunan kardiovaskuler, susunan saraf pusat, otot, tulang, dan kadang kulit. Mikosis intermediate dapat memberi bentuk klinis baik sistemik maupun superfisialis (Budimulja, 2!). Mikosis superfisialis "ukup banyak diderita penduduk negara tropis. #ndonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang memiliki suhu dan kelembaban tinggi, merupakan suasana yang baik bagi pertumbuhan jamur, sehingga jamur jamur dapat ditemukan hampir di semua tempat. $i #ndonesia angka yang tepat, berapa sesungguhnya insidens dermatomikosis belum ada. $i $enpasar, golongan golongan penyakit ini menempati urutankedua urutankedua setelah dermatitis. %ngka insidens tersebut diperkirakan kurang lebih samadengan di kota&kota besar #ndonesia lainnya. $i daerah pedalaman angka ini mungkinakan meningkat dengan variasi pen yakit yang berbeda. (%diguna, 2'). Beberapa rumah sakit di kota besar di #ndonesia telah mengumpulkan data&datatentang insiden penyakit dermatofitosis, antara lain *M, $r +asan adikin, $r ariadi, $r arjito, $r Muwardi, $r oetomo, $ $r jaiful %nwar,$r %nwar,$r -ahidin -ahidin udirohusodo, +. %dam Malik, $r M. amil, /0 0alembang, dan /0 0ersahabatan. $ata diambil dari tahun '11 sampai dengan '11. Berikut tabelinsiden dermatomikosis tahun '11, '11!, dan '11 di berbagai r umah sakit pendidikandokter di #ndonesia. #nsidensi penyakit penyakit jamur yang terjadi di berbagai rumah tersebut bervariasi antara 2,134&2!,4. Meskipun angka angka ini tidak menggambarkan populasi umum. (%diguna, 2'). 2').
0ada referat ini akan dibahas tentang penyakit&penyakit mikosis superfisialis, gambaran klinis sampai dengan penatalaksanaannya. B. Tujuan 5ujuan dari pembuatan referat ini yaitu6 '. /ntuk /ntuk mengetahui mengetahui penyakit penyakit mikosis mikosis superfisialis. superfisialis. 2. /ntuk /ntuk mengetahui mengetahui gambara gambaran n klinis klinis dari masing&ma masing&masing sing penyakit penyakit mikosis mikosis
superfisialis. 3. /ntuk /ntuk mengetahui mengetahui pen"ega pen"egahan han dan dan penatalaksa penatalaksanaan naan dari dari masing&ma masing&masing sing penyakit mikosis superfisialis.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Mikosis dibagi menjadi 3 yaitu mikosis superfisialis, intermedia dan profunda. Mikosis superfisialis merupakan jamur yang hanya menginvasi jaringan superfisialis yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku) dan tidak ke jaringan yang lebih dalam. Mikosis profunda menyerang alat di bawah kulit, misalnya traktus intestinal, traktus respiratorius, traktus urogenitalis, susunan kardiovaskuler, susunan saraf pusat, otot, tulang, dan kadang kulit. Mikosis intermediate dapat memberi bentuk klinis baik sistemik maupun superfisialis. elainan kulit pada mikosis profunda dapat berupa efek primer maupun akibat proses dari jaringan dibawahnya (perkontinuitatum). Beberapa mikosis profunda antara lainmiestoma, sporotrikosis, kromomikosis, 7igomikosis. Mikosis intermediate disebabkan oleh *andida spp (kandidosis). Mikosis superfisialis8dermatomikosis superfisialis terdiri dermatofitosis dan nondermatofitosis (Budimulja, 2!). A. Dermatofitosis $ermatofitosis disebabkan oleh jamur golongan dermatofita. 9olongan jamur ini dapat men"erna keratin kulit oleh karena mempunyai daya tarik terhadap keratin (keratinofilik) sebagai sumber nutrisi untuk membentuk kolonisasi sehingga infeksi jamur ini dapat menyerang lapisan&lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampai dengan stratum basalis. $ermatofita termasuk kelas $euteromy"etes (fungi imperfe"tii) yang diklasifikasikan menjadi 3 genus yaitu :pidermophyton, Mi"rosporum dan5ry"hopyton. inonim dermatofitosis antara lain, tinea, ringworm, kurap, teige, herpes sirsinata (Budimulja, 2!; 9andahusada et al., '11). 0embagian dermatofitosis berdasarkan lokasinya antara lain, tinea kapitis, tinea barbe, tinea kruris, tinea pedis et manum, tinea unguiium dan tinea korporis. elain itu juga dikenal istilah khusus yaitu, tinea imbrikata, tinea favosa8favus, tinea fasialis, tinea sirsinata8arkuata, serta tinea inkognito. 5inea imbrikata merupakan dermatofitosis dengan
susunan skuama yang konsentris dan disebabkan 5ri"ophyton *on"entri"um. 5inea favosa8favus se"ara klinis antara lain terbentuk skutula dan berbau seperti tikus yang disebabkan oleh 5ri"ophyton "hoenleini. 5inea fasialis serta a). %da ? jenis tinea pedis yaitu (Budimulja, 2!; iregar, 2>; umar et al., 2''; *hamlin et al., 2)6 a. #nterdigitalis8intertriginosa kronik $iantara jari ? dan > terlihat fisura yang dilingkari sisik halus dan tipis. $apat meluas ke bawah jari(subdigital) dan ke sela jari yang lain. ering terlihat maserasi (kulit putih dan rapuh) disertai bau yang tidak enak. $apat disertai infeksi sekunder oleh bakteri sehingga terjadi selulitis, limfangitis, limfadenitis dan dapat juga erisipelas. b. Moccasin8tipe papuloskuamosa hiperkeratotik kronik 0ada seluruh kaki, dari telapak kaki, tepi sampai punggung kaki, terlihat kulit menebal dan bersisik halus dan seperti bedak. :ritema biasanya ringan dan terlihat pada bagian tepi lesi. 5epi lesi dapat dilihat papul dan kadang&kadang vesikel.
". 5ipe akut ulserasi @esi akut, eritem, edema, berbau. Mempengaruhi telapak kaki dan terkait dengan maserasi, penggundulan kulit. o infeksi bakterial ganas biasanya dari garam negatif kombinasi dengan T.mentagrophytes menghasilkan vesikel pustule dan ul"er bernanah yang besar pada permukaan plantar d. 5ipe subakut8vesi"ulbulosa 5erlihat vesikel, vesikopustul dan kadang bula intertriginosa. $apat sampai ke punggung kaki dan tumit dengan eksudat jernih ke"uali jika mengalami infeksi sekunder.proses subakut dapat diikuti selulitis, limfangitis, limfadenitis dan erisipelas.
9ambar '. 5inea pedis 5inea manum adalah dermatofitosis pada tangan. e mua bentuk yang dilihat di kaki dapat terjadi pula pada tangan (Budimulja, 2!). $iagnosis banding tinea pedis yaitu6 a. #nterdigitalis $iagnosis banding berupa psoriasis, “soft corns”, koinfeksi bakteri, kandidiasis, erythrasma. b. 5ipe Mo""asin $iagnosis banding berupa psoriasis, keturunan atau yang diperoleh keratoderma pada telapak tangan dan kaki, dyshidrosis. ". =esi"ul&bulosa $iagnosis banding berupa 0ustular psoriasis, palmoplantar pustolosis, pyoderma bakteri.
0enataksanaan tinea pedis terdiri dari topikal dan sistemik. 5opikal seperti bedak, krim atau spray. rim dan spray lebih berguna daripada bedak. 5opikal antifungal seperti *lotrina7ole, mi"ona7ole, sul"ona7ole, o&' mg8hari, anak&anak '& 2 mg8kg8hari. 5erbinafine 2> mg8hari untuk '&2 minggu. #tra"ona7ole 2 mg 2 kali sehari untuk ' minggu, untuk kasus ringan diberikan 'mg 2 kali sehari. Alu"ona7ole '> mg8minggu untuk ? minggu. 0en"egahan yang dapat dilakukan antara lain, memberikan penjelasan kepada pasien mengenai pentingnya kebersihan pada kaki, menjaga kaki tetap kering , membersikan kuku kaki, menggunakan sepatu yang pas dan kaos kaki kering dan bersih, serta menggunakan sandal atau flip&flop pada tempat mandi umum atau kolam renang dapat men"egah terjadinya tinea pedis (-illiam et al, 2). #. Tinea unguium ama lain dari tinea unguium adalah Cnikomikosis, ring worm of the nails. 0enyakit ini dapat dibedakan dalam 3 bentuk tergantung jamur penyebab dan permulaan dari dekstruksi kuku. ubinguinal proksimal bila dimulai dari pangkal kuku, ubinguinal distal bila di mulai dari tepi ujung dan @eukonikia trikofita bila dimulai dari bawah kuku. 0ermukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, rapuh dan disertai oleh subungual hiperkeratosis. $ibawah kuku
tampak adanya detritus yang banyak mengandung elemen jamur. Cnikomikosis ini merupakan penyakit jamur yang kronik, tidak memberikan keluhan subjektif, tidak gatal, dan tidak sakit. adang& kadang penderita baru datang berobat setelah seluruh kukunya sudah terkena penyakit. 0enyebab utama adalah6 5.rubrum, 5.metagrofites. $iagnosis bandingnya adalah kandidiasis kuku, 0soriasis yang menyerang kuku, %krodermatitis persisten (Budimulja, 2!). $. Tinea kruris ama lain :"7ema marginatum.D$hobi it"hD, Do"key it"hD. 0enyakit ini memberikan keluhan perasaan gatal yang menahun, bertambah hebat bila disertai dengan keluarnya keringat. elainan yang timbul dapat bersifat akut atau menahun. elainan yang akut memberikan gambaran yang berupa makula yang eritematous dengan erosi dan kadang&kadang terjadi ekskoriasis. 0inggir kelainan kulit tampak tegas dan aktif. %pabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya makula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi. 9ambaran yang khas adalah lokalisasi kelainan, yakni daerah lipat paha sebelah dalam, daerah perineum dan sekitar anus. adang&kadang dapat meluas sampai ke gluteus, perot bagian bawah dan bahkan dapat sampai ke aksila. 0enyebab utama adalah :pidermofiton flokkosum, 5rikofiton rubrum dan 5.mentografites. $iferensial $iagnosa antara lain, andidiasis inguinalis, :ritrasma, 0soriasis vulgaris, 0itiriasis rosea
9ambar 2. 5inea kruris
0enatalaksanaan untuk tine kruris yaitu, menghilangkan faktor risiko serta obat anti jamur. Menghilangkan faktor penunjang sangat penting, misalnya mengusahakan daerah lesi selalu kering dengan memakai baju yang menyerap keringat. Cbat anti jamur yang dioleskan adalah terapi pilihan untuk lesi yang terbatas dan dapat dijangkau. Berbagai ma"am obat imida7ol dan alilamin tersedia dalam beberapa formulasi.emuanya memberikan keberhasilan terapi yang tinggi (!&'4) dan jarang ditemukan efek samping. Cbat ini digunakan pagi dan sore hari selama sekurang&kurangnya 2& ? minggu. 5erapi dioleskan sampai 3 "m di luar batas lesi dan diteruskan sekurang&kurangnya 2 minggu setelah le si menyembuh. 0engobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan pengobatan topikal. Cbat oral yang dapat digunakan adalah griseofulvin mi"rosi7ed >&' mg8hari selama 2& minggu, meskipun beberapa laporan menunjukkan kemungkinan kasus kebal terhadap pengobatan, ketokona7ol 2 mg8hari selamak urang lebih ? minggu, itrakona7ol ' mg8hari selama 2 minggu atau 2 mg8hari selama ' minggu, terbinafin 2> mg8hariselama '&2 minggu. %. Tinea kor!oris ama lainnya adalah 5inea "ir"inata85inea glabrosa. 0enyakit ini banyak diderita oleh orang&orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi. 0redileksi biasanya terdapat dimuka, anggota gerak atas, dada, punggung dan anggota gerak bawah. Bentuk yang klasik dimulai dengan lesi&lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif. $engan perkembangan ke arah luar maka ber"ak&ber"ak bisa melebar dan akhirnya dapat memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner. 0ada bagian tepi tampak aktif dengan tanda&tanda eritema, adanya papel&papel dan vesikel, sedangkan pada bagian tengah lesi relatif lebih tenang. Bila tinea korporis ini menahun tanda&tanda
aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah& daerah yang hiperpigmentasi saja. 0enyebab utamanya adalah 6 5.violaseum, 5.rubrum, 5.metagrofites. Mikrosporon gipseum, M.kanis, M.audolini. 0enyakit ini sering menyerupai, dermatitis, 0itiriasis rosea, 0soriasis vulgaris, Morbus hansen tipe tuberkuloid, @ues stadium ## bentuk makulo&papular. 5erapi direkomendasikan untuk infeksi lokal karena dermatofit biasanya hidup pada jaringan. Berbagai ma"am preparat imida7ol dan alilamin tersedia dalam berbagai formulasi. $an semuanya memberikan keberhasilan terapi (!&'4). 5erapi topikal digunakan '&2 kali sehari selama 2 minggu tergantung agen yang digunakan. 5opikal a7ol dan allilamin menunjukkan angka perbaikan perbaikan klinik yang tinggi. Cbat yang sering digunakan, 5opi"al a7ol terdiri atas, :"ona7ol ' 4, eto"ona7ol 2 4, *lotrina7ol '4, Mi"ona7ol 24 dll. $erivat imida7ol bekerja dengan "ara menghambat en7im '?&alfa&dimetilase pada pembentukan ergosterol membran sel jamur. %llilamin bekerja menghambat allosterik dan en7im jamur skualen 2,3 epoksidase sehingga skualen menumpuk pada proses pembentukan ergosterol membran sel jamur yaitu aftifine ' 4, butenafin '4 5erbinafin '4 (fungisidal bersifat anti inflamasi ) yang mampu bertahan hingga ! hari sesudah pemakaian selama ! hari berturut&turut. ikloklopirosolamin 24 ("at kuku, krim dan losio) bekerja menghambat masuknya bahan esensial selular dan pada konsentrasi tinggi merubah permeabilitas sel jamur merupakan agen topikal yang bersifat fungisidal dan fungistatik, antiinflamasi dan anti bakteri serta berspektrum luas. ortikosteroid topikal yang rendah sampai medium bisa ditambahkan pada regimen anti jamur topikal untuk menurunkan gejala. 5etapi steroid hanya diberikan pada beberapa hari pertama dari terapi (uswadji, 2?). 5erapi sistemik dengan obat anti jamur (C%) sistemik dapat digunakan pada kasus hiperkeratosis terutama pada telapak tangan dan kaki, lesi yang luas, infeksi kronis, pasien imunokompromais,
atau pasien tidak responsif maupun intoleran terhadap C% topikal. 9riseofulvin berasal dari penicillium griceofulvum dan masih dianggap baku emas pada pengobatan infeksi dermatofit genus Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton. Berkerja pada inti sel, menghambat mitosis pada stadium metafase. etokona7ol merupakan C% sistemik pertama yang berspektrum luas, fungistatik, termasuk golongan imida7ol. %bsorbsi optimum bila suasana asam. Alukona7ol mempunyai mekanisme kerja sama dengan golongan imida7ol, namun absorbsi tidak dipengaruhi oleh makanan atau kadar asam lambung. #trakona7ol merupakan C% golongan tria7ol, sangat lipofilik, spektrum luas, bersifat fungistatik dan efektif untuk dermatofita, ragi, jamur dismorfik maupun jamur dematiacea. %bsorbsi maksimum di"apai bila obat diminum bersama dengan makanan. %mfosterin B merupakan anti jamur golongan polyen yang diproduksi oleh Streptomyces nodosus. Bersifat fungistatik, pada konsentrasi rendah akan menghambat pertumbuhan jamur, proto7oa dan alga. $igunakan sebagai obat pilihan pada pasien dengan infeksi jamur yang membahayakan jiwa dan tidak sembuh dengan preparat a7ol (uswadji, 2?). &. Tinea ka!itis 5inea kapitis adalah kelainan pada kulit kepala yang
disebabkan oleh jamur dermatoft.Tinea kapitis biasanya terjadi terutama pada anak – anak, meskipun ada juga kasus pada orang dewasa yang biasanya terineksi Trichophyton tonsurans. Dermatoft ectothrix biasanya mengineksi pada periolikuler stratum korneum, menyebar keseluruh dan ke dalam batang rambut dari pertenganahan sampai akhir rambut sebelum turun ke olikel untuk menembus olikel rambut dan diangkut ke atas pada permukaannya. Dan biasanya disebabkan spesies dermatofta seperti golongan Trichopiton dan Microsporum. Gambaran
tinea kapitis tergantung dari etiologinya !udimulja, "##$%. a. Grey patch ringworm &erupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus Microsporum dan sering ditemukan pada anak'anak. (enyakit mulai dengan papul merah yang kecil disekitar rambut. (apul ini melebar dan membentuk bercak, yang menjadi pusat dan bersisik. )eluhan penderita adalah rasa gatal. *arna rambut menjadi abu – abu dan tidak berkilat lagi. +ambut mulai patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri. emua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat. Tempat – tempat ini terlihat sebagai grey patch. b. )erion -dalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat disekitarnya. !ila penyebabnya Microsporum canis dan Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lehih sering dilihat. -gak kurang bila penyebabnya Tricophyton tonsurans, dan sedikit sekali bila penyebabnya adalah Tricophyton violaceum. )elainan ini dapat menimbulkan jaringan parutdan berakibat alopesia yang menetap. aringan parut yang menonjol kadang – kadang dapat terbentuk. c. !lack Dot +ingworm Terutama disebabkan oleh Tricophyton tonsurans dan Tricophyton violaceum. (ada permulaan penyakit, gambaran klinisnya menyerupai kelainan yang disebabkan oleh genus Microsporum. +ambut
yang terkena ineksi patah tepat pada muara olikel, dan yang tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora. /jung rambut yang hitam didalam olikel rambut ini memberi gambaran khas, yaitu black dot. /jung rambut yang patah, kalau tumbuh kadang – kadang masuk kebawah permukaan kulit. Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapat bahan biakan jamur.
9ambar 3. 5inea apitis
Diagnosis banding nya antara lian0 Dermatitis eboroik, olikulitis, dermatitis atopik, alopesia areata. Dermatitis seboroik dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari oleh aktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat'tempat seboroik.)elainan kulit terdiri dari eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan. 1olikulitis merupakan radang olikel rambut yang disebabkan Staphilococcus aureus. )elainan berupa papul dan pustule yang eritematosa dan ditengahnya terdapat rambut, biasanya multiple. Dermatitis atopik merupakan keadaan peradangan kulit kronis dan residi, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak'anak, sering berhubungan dengan peningkatan kadar 2g3 dalam serum dan riwayat atopi pada keluarga atau penderita. )elainan kulit berupa papul gatal, yang kemudian mengalami ekskoriasi dan likenifkasi, distribusinya di daerah lipatan. (ada alopesia areata rambut di bagian pinggir kelainan mula'mula mudah dicabut dari olikel, akan
tetapi pangkal yang patah tidak nampak. (ada kelainan ini juga tidak terdapat skuama. -nti jamur sistemik dan topical memiliki beberapa khasiat melawan dermatopit. 2neksi yang melibatkan rambut dan kulit memerlukan antijamur oral untuk menembus dermatoft yang menembus olikel rambut. (engobatan standar tinea kapitis di amerika serikat masih menggunakan grisoul4in, tria5ole oral itrakona5ole, 6ukona5ol% dan terbinafn merupakan antijamur yang aman, eekti dan memiliki keuntungan karena durasi pengobatan yang lebih pendek. (engobatan topical dengan elenium sulfde, 2odine, )etocona5ole. (engobatan sistemik dengan Grisoul4in "#'"7mg8kg8hr89minggu, 1lucona5ole : mg8kg8hr8"#hr, 2tracona5ole ;'7mg 8 kg8hr8 <':minggu, Terbinafne ;':mg8kg8hr8"'
menyerang kulit dan folikel rambut. Biasanya disebabkan oeh golongan mi"rosporum dan tri"hophyton. elalu pada orang dewasa. 0enderita biasanya mengeluhkan gatal dan pedih pada daerah yang terkena, disertai bintik&bintik kemerahan yang terkadang bernanah. ambut yang terkena menjadi rapuh dan tidak mengkilat, tampak reaksi radang pada folikel berupa kemerahan, edema, kadang&kadang ada pustula. $iagnosis banding antara lain $%, %kne sistika dan dermatitis seboroik. 0enatalaksanaan adalah dengan menjaga kebersihan umum, men"ukur janggut dengan bersih, serta obat anti jamur baik topikal maupun sistemik (Budimulja, 2!; iregar, 2>).. $alam patogenesisnya, jamur patogen akan menyebabkan kelainan pada kulit sehingga atas dasar kelainan kulit inilah kita dapat membangun diagnosis. %kan tetapi kadang temuan efloresensi tidak khas atau tidak jelas, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang. ehingga
diagnosis menjadi lebih tepat. 0emeriksaan mikroskopik langsung terhadap bahan pemeriksaan merupakan pemeriksaan yang "ukup "epat, berguna dan efektif untuk mendiagnosis infeksi jamur. +asil pemeriksaan mikroskopis C+ '4 yang positive , yaitu adanya elemen jamur berupa hifa yang ber"abang dan atau artrospora, dan pemeriksaan kultur jamur yang bermanfaat untuk menentukan etiologi spesies penyebabnya. 0emeriksaan dengan lampu wood pada tinea berwarna hijau atau biru kehijauan. 0emeriksaan dengan pembiakan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan, yang dianggap paling baik adalah medium dekstrosa aboroud agar (Budimulja, 2!). B. ondermatofitosis #nfeksi non&dermatofitosis pada kulit biasanya terjadi pada kulit yang paling luar. +al ini disebabkan jenis jamur ini tidak dapat mengeluarkan 7at yang dapat men"erna keratin kulit dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar. Eang masuk ke dalam golongan ini adalah 0ityriasis versi"olor (0=) 8 5inea versi"olor, piedra, tinea nigra, otomikosis serta keratomikosis. . Pit)riasis *ersi+olor 5inea versikolor (pitiriasis versikolor, kromofitosis, dermatomikosis, liver spots, tinea flava, pitiriasis versikolor flava dan panu) yang disebabkan Malaseia furfur adalah penyakit jamur superfi"ial yang kronik yang berlangsung lama, biasanya tidak memberikan keluhan subyektif berupa ber"ak berskuama halus yang berwarna putih pada kulit hitam sampai "oklat hitam atau merah pada kulit putih, terutama meliputi badan dan kadang&kadang dapat menyerang ektremitas proksimal, ketiak, lipat paha, lengan, dada, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut. 0enyakit infeksi jamur ini berlokasi di stratum korneum. Malase7ia furfur dapat dikultur dari penyakit dan kulit normal dan merupakan bagian dari flora normal, terdapat pada area sebum pada kulit. !ityrosporon orbiculare, !ityrosporon ovale, dan Malasseia ovalis merupakan nama lain (sinonim) dari Malasseia furfur . ulit penderita panu dapat mengalami hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. 0ada kasus hipopigmentasi, inhibitor tyrosinase
Fhasil dari aksi8kerja inhibitor tyrosinase dari asam dicarbo"ylic yang terbentuk melalui oksidasi beberapa asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) pada lemak di permukaan kulitG se"ara kompetitif menghambat en7im yang diperlukan dari pembentukan pigmen melanocyte. 0ada kasus panu dengan makula hiperpigmentasi, organisme memi"u pembesaran melanosom yang dibuat oleh melanosit di lapisan basal epidermis. elainan kulit pitiriasis versikolor sangat superfi"ial dan ditemukan terutama di badan. Bentuk papulo&vesikuler dapat terlihat walaupun jarang. 5erlihat ma"ula hipopigmentasi dan hiperpigmentasi pada area dada, punggung, abdomen dan ekstremitas proksimal. adang&kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang merupakan alasan berobat. 0seudoakromia (bekas ber"ak) akibat tidak terkena sinar matahari atau kemungkinan pengaruh toksis jamur terhadap pembentukan pigmen, sering dikeluhkan penderita
9ambar ?. 5inea versikolor 0emeriksaan penunjang yang dilakukan adalah lampu wood dan kerokan kulit. 0emeriksaan dengan lampu -ood. Aluoresensi lesi kulit pada pemeriksaan lampu -ood berwarna kuning keemasan. ediaan langsung kerokan kulit, dengan larutan C+ 24 terlihat "ampuran hifa pendek dan spora&spora bulat yang dapat berkelompok (spageti dan meatball). $iagnosis banding adalah 0itiriasis alba, vitiligo, psoriasis, serta morbus hansen. 0tiriasia alba lesi berbentuk bulat, oval atau plakat yang tidak teratur. -arna merah muda atau sesuai warna kulit
dengan skuama halus. etelah eritema menghilang, lesi yang dijumpai hanya depigmentasi dengan skuama halus. 0ada anak&anak lokasi kelainan pada muka (>&4) paling sering di sekitar mulut, dagu, pipi serta dahi. =itiligo adalah hipomelanosis idiopatik dapat ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas, bulat atau lonjong dengan batas tegas, tanpa perubahan epidermis yang lain. adang&kadang terlihat ma"ula hipomelanotik selain makula apigmentasi. $i dalam makula vitiligo dapat ditemukan makula dengan pigmentasi normal atau hiperpigmentasi disebut repigmentasi perifolikuler. 0soriasis, kelainan kulit terdiri atas ber"ak&ber"ak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama di atasnya. :ritema sirkumskrip yang merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang di tengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. kuama berlapis&lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Besar kelainan bervariasi6 lentikular, nummular atau plakat, dan berkonfluensi. Morbus +ansen, dilihat dari "ardinal sign yaitu lesi kulit hipopigmentasi8eritema, kerusakan saraf (menyebabkan hilangnya sensasi8kelemahan otot yang dipersarafi oleh saraf yang terkena), hasil pemeriksaan sputum B5% positif. 0engobatan harus dilakukan menyeluruh, tekun dan konsisten. Cbat&obatan yang dapat dipakai misalnya 6 suspensi selenium sulfide (selsun) dapat dipakai sebagai sampo 23 kali seminggu. Cbat digosokkan pada lesi dan didiamkan '>&3 menit, sebelum mandi. Cbat&obat lain yang berkhasiat terhadap penyakit ini adalah6 salisil spiritus '4; derivate&derivat a7ol, misalnya mikona7ol, klotrima7ol, isokona7ol dan ekona7ol; sulfur presipitatum dalam bedak ko"ok ?& 24; tolsiklat; tolnaftat, dan haloprogin. ika sulit disembuhkan ketokona7ol dapat dipertimbangkan dengan dosis ' < 2 mg sehari selama ' hari. /mum, menjaga higiene (kebersihan) perseorangan. husus (topikal) bentuk makular6 salep -hitfield atau larutan natrium tiosulfit 24. bentuk folikular6 dapat dipakai tiosulfas natrikus 2&34. Cbat&obat antijamur golongan imida7ol (ekona7ol,
mikona7ol, klotrima7ol, dan tolsiklat) dalam krim atau salep '&24 juga berkhasiat. etokona7ol 2 mg8hari, #trakona7ol ' mg8hari. #. Pie"ra edua tipe dari 0iedra (0iedra +itam dan 0utih) mun"ul di daerah iklim berbeda. 0iedra hitam timbul di daerah lembab, tropis basah dan merupakan infeksi umum di pusat daerah tropis di %merika utara dan %sia tenggara. edangkan 0iedra putih mun"ul di daerah dingin dan semi tropis. 0iedra juga bisa tumbuh di rambut dari host mati dan rambut yang sudah lepas, yang membuat 0iedra digolongkan sebagai e"rotropi", dan @ipophili" karena bisa memakai lemak sebagai sumber makanan utamanya (0iedraia, 5ri"hosporon). #nfeksi piedra di"irikan dengan adanya nodul yang melekat kuat yang mengelilingi seluruh atau sebagian rambut. odul pada 0iedra hitam lebih keras dan lebih besar dari nodul 0iedra putih. 0iedra hitam adalah penyakit yang menyerang pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang keras warna hitam. 0enebalan ini sukar dilepaskan dari "orong rambut tersebut. /mumnya rambut lebih suram, bila disisir sering memberikan bunyi seperti logam. 0enyakit ini tidak menimbulkan gejala khusus. Biasanya rambut penderita mudah patah pada saat disisir. erangan awal ke rambut manusia oleh 0iedra hitam didapatkan dengan memproduksi hifa yang merusak yang memaksakan jalannya dibawah atau diantara jaringan kutikula. Cleh 0iedraia hortai , gangguan pada rambut disebabkan pada tekanan mekanis yang dihasilkan oleh pertumbuhan jamur. erusakan keratin rambut oleh 0iedra hitam pada dasarnya adalah hasil dari proses en7imatik. +al ini dapat didukung oleh gejala sitologi dari aktivitas e7im yang intens, seperti tampaknya banyak mitokondria yang diamati dari sel jamur 0iedraia hortai. Men"ukur atau memotong rambut yang terinfeksi adalah perawatan terbaik untuk kedua tipe 0iedra, tapi ini kadang tidak dianggap bisa diterima, terutama oleh wanita atau men"u"i kepala
setiap hari dengan larutan sublimat '82 atau shampoo yang mengandung antimikotik. 5erapi anti jamur mungkin dilakukan untuk membantu selama pen"ukuran. 0iedra hitam bisa diobati dengan 5erbinafine oral, yaitu obat anti jamur. 0rognosa untuk 0iedra adalah baik, karena dibawah kondisi normal infeksi ini tidak berbahaya. $. Tinea nigra 5inea nigra adalah infeksi pada lapisan kulit (stratum korneum) akibat serangan e
Ctomikosis adalah infeksi jamur superfisial atau sub akut pada kulit yang terletak pada kanalis auditorius e
sering dibersihkan (Mansjoer, 5riyanti,avitri, dkk, 2'). 0engobatan yang dapatdiberikanseperti, larutanasamasetat 2&> 4 dalam alkohol yang diteteskan kedalam liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. 5etes telinga siap beli seperti =osol ( asam asetatnonakueus 24), *resylate ( m&kresil asetat ) dan Cti" $omeboro ( asamasetat 24) bermanfaat bagi banyak kasus. @arutan timol 24 dalam spiritus dilutes (alkohol !4) atau meneteskan larutan burrowi >4 satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektan biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan. $apat jugadiberikan eosporin dan larutan gentian violet '&24. %khir&akhir ini yang sering dipakai adalah fungisida topikal spesifik, seperti preparat yang mengandung nystatin, ketokona7ole, klotrima7ole, dan anti jamur yang diberikan se"ara sistemik (Boel, 23). &. Keratomikosis
eratomikosis adalah suatu infeksi kornea oleh jamur. Biasanya dimulai dengan suatu rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon, daun, dan bagian tumbuh&tumbuhan. aat ini infeksi jamur sering diakibatkan oleh pemakaian antibiotik dan kortikosteroid yang kurang tepat. Manifestesi klinis adalah sakit hebat pada mata dan silau setelah tukak terlihat menonjol di tengah kornea dan ber"abang&"abang dengan endothelium plaHue. 0ada kornea tedapat lesi gambaran satelit dan lipatan. $es"emet disertai hipopion. ebaiknya dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan C+ '4, dan biasanya ditemukan hifa. Bahkan pada agar aboraud dilakukan dengan kerokan pada pinggir tukak kornea sesudah diberikan obat anestetikum, kemudian dibilas bersih dan dibiakkan padasuhu 3!I*. 5erapi mengenai jenis keratomikosis yang dihadapi bisa dibagi menjadi beberapa penyebab. Belum diidentifikasi jenis jamur penyebabnya. amur berfilamen, agi(yeast), 9olongan%"tinomy"es yang sebenarnya bukan jamur sejati. /ntukgolongan # 6 5opikal %mphoteri"in B ',2,> mg8ml, 5hiomerosal (' mg8ml), atam y"in
J ' mg8ml, golongan #mida7ole. /ntukgolongan## 65opikal %mphoteri"in B ,'>4, Mi"ona7ole '4, atamy"in >4 (obat terpilih), e"ona7ole '4 (obat terpilih). /ntukgolongan ### 6 :"ona7ole '4, %mphoterisin B ,'> 4, atamy"in >4, *lotrima7ole '4, fluo"ona7ol 2 4 (a"k, 21). /ntukgolongan#= 69olongan ulfa, berbagai jenis %ntibiotik. teroid topikal adalah kontraindikasi terrutama pada saat terapi awal. $iberikan juga obat sikloplegik (atropin) guna men"egah sinekia posterior untuk mengurangi uveitis anterior (//, 2).
III.
KESI-PULAN
Mikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur. Mikosis dibagi menjadi 3 yaitu mikosis superfisialis, intermedia dan profunda. Mikosis superfisialis merupakan jamur yang hanya menginvasi jaringan superfisialis yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku) dan tidak ke jaringan yang lebih dalam. Mikosis profunda menyerang alat di bawah kulit, misalnya traktus intestinal, traktus respiratorius, traktus urogenitalis, susunan kardiovaskuler, susunan saraf pusat, otot, tulang, dan kadang kulit. Mikosis intermediate dapat memberi bentuk klinis baik sistemik maupun superfisialis. Mikosis superfisialis8dermatomikosis superfisialis terdiri dermatofitosis dan nondermatofitosis. 0embagian dermatofitosis berdasarkan lokasinya antara lain, tinea kapitis, tinea barbe, tinea kruris, tinea pedis et manum, tinea unguiium dan tinea korporis. Eang masuk ke dalam golongan ini adalah 0ityriasis versi"olor (0=) 8 5inea versi"olor, piedra, tinea nigra, otomikosis serta keratomikosis. 0emeeriksaan penunjang yang dilakukan antara la in dengan C+, lampu wood serta biakan. 0engobatan dilakukan dengan menjaga higienitas serta obat anti jamur baik topikal maupun sistemik.
DATA/ PUSTAKA
%diguna, M. 2'. :pidemiologi dermatomikosis di #ndonesia. $ermatomikosis superfisialis. akarta6 Balai 0ustaka A/#. 'K.
!oel, T. "##;%.&ikosisuperfsial.+etrie4ed rom // digital >ibrary Budimulja, /nandar. 2!. #lmu !enya$it %ulit &an %elamin. :disi >. akarta6 A/#. 1&'>. *hamlin @ arah, @awley 0 @eslie. Ait7patri"kLs $ermatology in 9eneral Medi"ine. 2. 5inea 0edis. !th edition.2. ew Eork; M"9raw&+ill Medi"ine. !1&!'2. 9andahusada, risasi, +enry #lahude $%0 dan -ita 0ribadi. '11. !arasitologi %edo$teran :disi ketiga. akarta6 A/#. 2!!&3. umar =, 5ilak , 0rakash 0, igam *, 9upta . 2''. %sian journal of medi"al s"ien"e. 5inea 0edis. '3?& '3> uswadji, -idaty . 2?. Cbat anti jamur. $ermatomikosis superfisialis. akarta6 Balai penerbit A/#. '&'.
&ansjoer, -? Triyanti, )? a4itri, + ,dkk. "##@%. Atomikosis.)apitaelekta)edokteran ,akarta0 &edia -esculapius iregar, .. 2>. 'tlas berwarna Saripati !enya$it %ulit . :disi 2. akarta6 :9*. '&?.
//. )eratomikosis. "##9. -4ailable rom http088usu.ac.id.Diaksespadatanggal " april "#@; =erma. , BeCernan. &(. 2. 1ungal Disease. #n, Ait7patri"kLs $ermatology in 9eneral Medi"ine. :d. !th. =ol ' 2. ew Eork, %merika. '!&'. -illiam, ames $, Berger 9 5imothy, :lston M $irk. 2. %ndrewsL disease of the skin; $iseases resulting from fungi and yeast ' th edition. *anada; aunders :lsevier. 33&3>