No.8,1977.
Cermin Dunia Kedoktera n Majalah triwulan diterbitkan diterbitkan dengan bantuan
KALBE FARM FARMA
P.T.
dipersembahkan secara cuma-cuma.
Daftar isi isi
4
EDITORIAL
A RT I K E L
5
BEBERAPA ASPEK S.T.D.
7
PENGOBATAN URETHRITIS URETHRITIS ANTERIOR ANTERIOR ACUTA GONORRHOEICA DE
.
NGAN TETRACYCLI TETRACYCLIN N HCL DAN PAPAVERIN APAVERIN HCL 11
PENICILLIN PENICILLIN DALAM DALAM PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN PENYA
KIT KELAMIN Dl KALANGAN WTS 13
PENGOBATAN URETHRITIS URETHRITIS GONORRHOICA ACUTA NON-COMPLICA NON-COMPLICATA
DENGAN AMPICILLIN AMPICILLIN INTRAMUSKULER
Gambar Gambar "close up" dari Lichen simplex si mplex chronicus atau circumscribed neuroderma-
16
PENGOBATAN DERMATITIS DERMATITIS SEBORRHOICA
19
ACRODERMATITIS ENTEROPATHICA
21
VITILIGO
23
ALOPECIA
26
PENERIMAAN AKUPUNKTUR SEBAGAI ILMU
29
RUANG BIOFARMASI
titis.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PEMILIHAN DASAR SALEP Alamat Redaksi Majalah Majalah CERMIN DUNIA KEDOKTERAN P.O.
Bo x
33
3105 Jakarta
Penanggung Jaw Jawab ab dr. Oen L.H. : Dewan : Redaksi .dr. Oen L.H., dr. Bambang Suharto dr. S. Pringgoutomo, dr. E. Nugroho Pe mbantu Khusus : d r. S.L. Purwanto, Dr. B. Setiawan Ph.D. Drs. Johannes Setijono, Joewono Rahardjo. Tata Rias : No. Ijin Ijin : 151/SK/DITJEN 1/SK/DITJEN PPG/STT/1976 tanggal 3 Juli Juli 1976.
PENGALAMAN PRAKTEK ANTIBIOTIKUM ANTIBIOTIKUM INFILTRATIP PADA LUKA-LUKA INFEKSI
34
CATATAN SINGKAT
35
HUM UMOR IL ILMU KEDOKTERAN
36
RUANG PE PENYE NYEGAR GAR DAN PENAMBAH ILMU KEDOKTERAN KEDOKTERAN
37
KAMI TELAH TELAH MEMBACA UNTUK ANDA :
45
UNIVERSITARIA
ABSTRAK-ABSTRAI
Sekarang ini t ingkah-laku ingkah-laku do kter dan etik k edokteran edokteran yang s eharusnya eharusnya menjiwainya sedang mendapat soro tan tajam dari berbagai kalangan masyarakat. Oleh Oleh karena baiklah k iranya untu k m embaca embaca dan merenungkan k embali embali apa yang telah it u baiklah ditulis oleh seorang penulis ternama, ROBERT LOUIS STEVENSON, tentang dokter. Dibawah Dibawah ini adalah adalah terjemahan tul isan tersebut: — Memang selalu terdapat orang atau sekelompok orang yang menonjol di atas rakyat biasa; seperti tak jarang jarang seorang prajuri prajurit, t, pelaut atau gembala. Sekali-kali juga seorang seniman dan lebih jarang lagi seorang pendeta. dokter ini dapat dianggap sebagai sebagai suatu patokan. Ak Akan tetapi bag i dokter — la dipandang sebagai bunga hasil sesuatu kebudayaan dan bila ia telah meninggal dunia dan hanya dikenang dan dikagumi dalam sejarah, maka namanya tak pernah dikaitkan dengan keburukan-keburukan zamannya; malahan ia dianggap sebagai perwujudan dari segala sifat yang baik dari bangsanya. — la memiliki kemurahan hati, suatu sifat yang tidak mungkin didapati pada mereka yang berdagang. — ia selalu dapat bertindak dengan bijaksana dalam berbagai keadaan yang rumit dan yang lebih penting lagi — ia memiliki kegembiraan dan keberanian yang tak ada taranya, sehingga ia membawa suasana segar dan riang kepada mereka yang sedang sakit, seringkali disertai dengan kekuatan baru dan harapan — dan juga kesembuhan, walaupun yang terakhir ini tak sesering yang ia inginkan. ,
•
•
•
•
•
•
Semoga tulisan ini dapat juga menambah semangat serta memperkeras tekad teman-teman sejawat sekalian dalam dalam menjalankan tu gas sebagai dokt er.
Redaksi
4
Cermin Dunia Kedokteran No. 8, 1977.
BEBERAPA ASPEK S.T. S.T.D D.
(Sexually Transmitted Diseases) dr . Kabulrachman
Bagian Bagian llmu Penyakit Penyakit Kulit Kulit & Kelamin Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/R.S. dr. Kariadi Semarang. PENDAHULUAN
Problema STD saat ini sedang hangat dibicarakan, terutama di forum internasional. Masalahnya tidak hanya persoalan medis semata, tetapi juga masalah-masalah lain yang erat hubungannya dengan penyebaran penyakit ini.
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIOEKONOMI & LINGKUNGAN TERHADAP PERKEMBANGAN STD.
Problem-problem STD adalah sangat kompleks dan menyangkut berbagai bidang. Di masa sekarang, dengan pesatnya kemajuan di bidang ekonomi dan tehnologi modern ataupun bidang-bidang lain,
Yang Yang diarti diartika kan n den denga gan n STD STD adala adalah h sesemua penyakit yang dapat ditularkan lewat ternyata ikut meningkat pula penderita hubungan kelamin, termasuk penyakit ke- VD atau ataupu pun n STD. STD. lamin yang telah kita kenal, seperti goFaktor-faktor lingkungan yang menorrhoea, norrhoea, lues, lymphopathia lymphopathia venerea, nyangkut pertumbuhan STD, antara lain: dan ulcus molle. Tumb Tumbuh uhny nyaa STD STD ini ini population industrialisasi, urbanisasi, tidak saja dipengaruhi oleh pesatnya kemobility", termasuk transport, turisme, majuan sosio-ekonomi dan tehnologi, tedll. Kemajuan-kemajuan tadi akhirnya tapi juga adanya semacam perubahan daakan menyangkut pula perubahan dalam lam tingkah laku dari golongan usia terpola kehidupan kehidupan atau kehias kehiasaan aan hidup hidup dari tentu. golongan tertentu, terutama golongan Maksud dari tulisan ini sekedar menge- muda. "
tengahkan beberapa aspek dari golongan penyakit ini serta beberapa data di Bagian Kulit & Kelamin FK Undip/RS. dr. Kariadi Semarang, sebagai ilustrasi.
Di Indonesia, meskipun angka-angka untuk penyakit Lues relatif sudah menu-
Salah satu perubahan pola kehidupan yang telah disebutkan tadi adalah timbulnya penyelewengan dalam segi seksuil, yang dasarnya bukan saja persoalan seks, tetapi juga merupakan refleksi dari perubahan psikologis.
run, tetapi penyakit-penyakit lain yang Beberapa hal yang mempengaruhi petergolong STD terutama gonorrhoea, ma- nyelewengan di atas antara lain : sih tetap ada tendens untuk naik. Faktorfaktor yang dapat membantu pesatnya 1. Adanya "free sex" yang melanda golongan muda mudi, terutama di luar negeri. Di sini gonorrhoea, antara lain : terjadilah "side effect of Love". Love".
1) sikap masa bodoh dari sementara pendemenganggap penyakitnya birita yang menganggap "
as a
"
dan dapat diobati sendiri.
2) sikap mencoba-coba dengan obat yang dapat dengan mudah diperoleh di pasaran
bebas.
3) pengobata pengobatan n yang tak sempurn sempurna, a, hingga hingga menimbulkan resistensi serta timbulnya strain-strain baru. 4)
masih adanya rasa malu untuk berobat.
2. Sehubungan dengan hal tersebut di atas ter jadila h pela nggar an t erha dap bat as -bat as m oral dan etika. 3. Pemakaian alat-alat kontrasepsi: alat kontra-
sepsi dalam hal ini tidak lagi sesuai dengan fungsi semula, semula, tetapi merupakan s arana yang dipakai dalam penyelewengan seksuil yang dapat memberikan rasa "aman", meskipun Penyelidikan Penyelidikan terhadap pesifatnya semu. lajar di Jerman menyatakan bahwa mereka lebih mengenal alat-alat kontrasepsi dari pa -
da penyakit kelamin. 4.
Homo seksuil: meskipun di negara kita tidak begitu menyolok, tetapi di luar negeri merupakan faktor penting dalam penyebaran, " dan mereka termasuk "high risk group .
5. Masalah narkotika: penyelewengan obat bius berhubungan pula dengan pelacuran, yang merupakan jalan mudah untuk mendapat-
kan uang untuk membeli obat bius.
PEMBERANTASAN
Seperti telah dikatakan bahwa persoalan STD sangatlah kompleks sehingga dalam masalah pembrantasan pembrantasan bukan saja saj a bersifat nasional, tetapi peranan internasional juga diperlukan dalam problem ini. Di negara maju, pendidikan seks (Sex education) sudah diberikan disekolah-sekolah tidak saja kepada murid-murid saja, tetapi juga gurunya yang harus menyampaikan kepada muridnya. negara kita meskipun sudah ada suara-suara (baik pro maupun kontra) na mun sampai saat ini pelaksanaannya masih dalam pemikiran dari yang berwenang. Di
DARROW
& WIESNER
(1975)
meng'
`
anjurkan adanya personal prophylaxis sebagai berikut : 1) membatasi membatasi kegiatan seksuil s eksuil 2) memakai mechanical barrier (misalnya condom) "
' '
3) pemakaian preparat lokal yang akan mempengaruhi mempengaruhi organisme (misalnya douching campuran ortho-iodobenzoic
dan triethanolamine t riethanolamine)) 4) pemberian antibiotika secara sistemik. Khusus mengenai antibiotika, sampai saat ini belum diketemukan cara-cara yang tepat, oleh karena berhubungan pula dengan adanya resistensi dan tumbuhnya strain kuman yang baru. Cermin Dunia Kedokteran No. 8, 1977.
5
TABEL TABEL 1 — BEBE BEBERA RAPA PA STD PADA PRIA PRIA DALA DALAM M TAHUN TAHUN 1973 1973 — 1975. 1975. NGU
Ulc. mol.
Lues
1 973
344
31
15
33
11
19
1
1974
422
15
20
38
28
27
4
1975
316
27
18
40
40
29
6
1082
73
53
111
79
75
TO TOTAL
LV
Cond. ac.
Herp. gen.
Go
TAHUN
11
TABEL TABEL 2 — FRE FREKW KWEN ENSI SI STD PADA PRIA (1973 (1973 s/d 1975) 1975) menurut umur. Gol. umur (tahun)
Go
Lues
LV
Cond. ac.
Her p. gen.
Ulc. mol.
1 4—19
174
6
4
34 34
9
11
6
518
23
18
47
1 6
27
3
25—29
208
12
1 4
13
15
20
2
30—34
84
11
9
4
7
—
35—39
57
14 9
7
2
5
3
—
40—44
18
5
—
6
2
4 1
—
10
3 2
4
45—49
2
—
6
2
1
2
2
1
—
—
—
— —
—
79
75
€
lebih 55
TO TOTAL
1082
78
53
111
Secara singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan dan kontrol terhadap pusatpusat penularan (lokasi WTS dan semacamnya) termasuk pengobatan preventip, merupakan hal-hal yang dapat menunjang problem pembrantasan. Oleh karena itu perlu kerja sama interdisiplin antara instansi-instansi yang berwenang. berwenang.
a) Gonorrhoea masih tetap menempati
PALING AMAN
Karena : 1. Menghancurkan dahak sehingg a menjadi encer dan mudah dikeluarkan.
Karena : 1. Tidak ada efek samping yang
berarti. 2. Tidak ada kontra indikasi. 3. "Safety margin" yang lebar.
I NDI KASI : 1. Sesak napas karena penyumbat an s a l u r a n pem apasan oleh dahak. 2. Batuk — batuk karena hiper s e k r e s i dahak.
3. Gangguan dahak lainnya yang tidak purulen (contoh : pada
pero kok/.
dahak yang 4. Untuk gangguan purulen,MUCOSOLVAN ®dapat dengan dikombinasikan anti biotik /kemoterapeutik. KOMPOSISI : Bromhexine ........................ 8 mg. Dewasa 1—2 tab. 3 x sehari. DOSIS : : Anak 2 : '½ — 1 tab. 3 x sehari. .
Cermin Dunia K Ke edokteran No. 8, 1977.
paling banyak. Ini sesuai dengan penyelidik baik dalam maupun luar neMungkin inilah yang disebut geri. golongan "post pubertal" c) Tidak Tidak didap didapati ati candidi candidiasis asis pada pada pria. pria. d) Scabies tidak kami masukkan ke dalam STD, mengingat kondisi di Indonesia lain dari luar negeri (WILLCOX memasukkan kedalam STD).
KEPUSTAKAAN 1.
2.
11
Tab Tabe el 1 dan II memberik erikan an sed sedikit ikit gambaran mengenai perkembangan dan status STD dewasa ini. Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat bahwa :
PALING EFEKTIF
b) Golongan umur 20—24 adalah yang
—
AN GK A- AN GK A ST D di R .S. dr. Kariadi Ka riadi Semarang, Bag. Kulit & Kelamin.
2. Menormalisasikan sekresi kelen jar br on chi al.
6
NGU
20—24
50—54
urutan tertinggi, disusul oleh condyloma acuminata dan herpes genitalis
3. 4. 5.
6.
DARROW WW, WIESNER PJ : Personal Personal prop prophy hyla laxi xis s for for ven vener er.e .eal al dise diseas ases es.. JAMA 223 (5) : 444-445, 1975. McLachlan lan's handbook of GRIMBLE AS : Mc diagnosis, 5 ed. Edinburgh, London, E & S Livingstone Ltd., 1969. Leading article : Sexually transmitted disea Britt J Vener ener Dis 51 : 63, 1975. ses. Bri Leading article : Sexually transmitted diseaAust 2 (16) : 623-625, 1975. ses. Med J Aust VERKLEY H : Gonorrhoe and foreign immigrant at Rotterdam University Hospital. Brit J Vener Dis 52 : 84, 1976. WILLCOX RR : Importance of the so-cal)ed sexually transmitted diseases. Brit J Vener Dis 51 : 221-225, 1975.
PENGOBATAN URETHRITIS ANTERIOR ACUTA GONORRHOEICA DENGAN TETRACYCLIN HCL
DAN PAPAVERINE HCL. dr . M arijat a Yogyakarta
Art Artik ikel el ini ini merup erupak akan an satu satu dari ari tiga tiga arti artike kell yang yang menda endapa pat t penghargaan" dalam sayembara penulisan karya pengalaman mengenai antibiotika tahun lalu. Dua Dua arti artike kell lainnva juga dimuat dalam nomor ini, yaitu Penicillin dalam penanggulangan dan "
pencegahan penyakit kelamin di kalangan WTS serta Antibiotiku Antibiotikum m infilt infiltratip ratip pada Pengalaman Praktek). Praktek). luka-luka infeksi (dalam ruang Pengalaman Perlu diketahui juga bahwa dalarn sayembara tsb. seluruh artikel yang masuk berjumlah 7 buah.
Pendahuluan
Agakn Agaknya ya dokt dokter-d er-dokte okterr sekara sekarang ng sudah mulai mengalihkan perhatian dalam hal penggun penggunaan aan antibio antibiotika tika terhada terhadap p gonorrhoe. Kalau dulu penicillin adalah merupakan " drug of choice " maka sekarang sudah banyak -dihindari. Hal ini disamping diakibatkan oleh semakin banyaknya kasus-kasus yang alergi terhadap penicillin, juga karena adanya kemungkinan resistensi gonococcus tcrhadap penicillin (HOLMES et al.1967) PERKINS Ct al. (1955, cit. Sollemann) mengatakan bahwa urethritis acuta gonorrhoeica dapat disembuhkan dengan penyuntikan tetracyclin HC 1 200 mg intra-musculair 3 kali atau lebih dengan interval 12 - 24 jam, sedangkan kalau hanya sekali suntikan saja kurang efektip, dan kalau dua kali suntikan dengan jarak 24 jam dicapai kesembuhan 50%. RAHARDJO NITISAPOETR O almarhum (1958) mengemukakan bahwa dengan pemberian aureomycin per oral 2 gram, yaitu 500 mg tiap-tiap 6 jam dicapai kesembuhan 96,3%, dan dengan pemberian Terramycin Terramycin dengan dosi dosiss dan cara pemberian yang sama dicapai kesembuhan 95,3%.
Penyelidikan-penyelidikan sekarang kebanyakan tertuju pada keampuhan
kombinasi antara ampicillin dan probenecid dalam pengobatan terhadap gonorrhoe (GUNDERSEN et al. 1969; KVALE et al. 1971; MAROLF et al.
perincian : antara 16 - 25 tahun 29 orang, antara 26 - 40 tahun 8 orang dan yang lebih dari 40 tahun 2 orang. waktu Pada pemeriksaan in situ waktu datang, maka pada 37 orang penderita dijumpai adanya gejala-gejala radang di sekita itar orif rificiu icium m urethrae externum dengan pus pada orificium urethrae externum. Pada 2 orang penderita tidak dijumpai gejala-gejala tersebut sehingga diagnosanya hanya berdasarkan keluhan subyektip saja. Tid Tida ak ada specimen yang dikirim untuk pemeriksaan laboratorium. Asa Asall pend enderit erita a:
1976). Namun harga ampicillin dan probenecid untuk masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan sangat tidak terjangkau, sedangkan terramycin dan aureomycin saja relatip masih terlalu tinggi. Dalam penyelidikan ini kami gunakan tetracycline HC 1 dan papaverin HC 1 yang harganya relatip sangat murah, tanpa kombinasi dengan antibiotika lain.
Te Tempat prak raktek tek kami ami te terle rletak tak di pinggiran kota Yogyakarta yang masih termasuk daerah pedesaan baik sistem perumahan maupun kebiasaan hidup sehari-hari. Sebagian besar penderita, yaitu 32 orang, berasal dari daerah Kotamadya Yogyakarta, 5 orang penderita berasal dari daerah Kabupaten Bantul, dan 2 orang penderita dari daerah Kabupaten Sleman.
Bahan dan cara penelitian
Cara pengobatan :
Penyelidikan dilakukan terhadap pasien pribadi berjumlah 39 orang yang datang ke tempat praktek kami dengan keluhan-keluhan keluar nanah dari kemaluannya dan sakit sewaktu kencing. Dari anamnesa semua penderita datang dengan keluhan-keluhan tersebut di atas yang diderita selama kurang dari lima hari, dan diderita untuk yang pertama kalinya. Semua penderita adalah lakilaki, umur antara 16 - 45 tahun dengan
Obat yang diberikan adalah tetracyclin HCl buatan dari bermacam-macam pabrik farmasi, namun yang terbanyak adalah Kalcycline ® ( Kalbe Farma ) dengan dosis 500 mg (2 kapsul) tiga kali sehari selama dua hari, jadi dosis total adalah 3 gram. Disamping itu diberikan papaverin HC l suatu spasmolit molitika ika terhadap terhadap otot polos dengan dosis 40 mg, juga tiga kali sehari selama dua hari. Untuk plasebo, demi ke-
Cermin Dunia Kedokteran No. 8, 1977.
7
mantapan penderita diberikan suntikan diphenhydramin HC1(Delladryl®, Dupa)
2 cc pada waktu datang. Ada seorang penderita yang minta disuntik penicillin, dan untuk tidak mengecewakannya dan juga tidak mempengaruhi jalannya penyelidikan kami berikan suntikan lactas calcicus yang warnanya mirip dengan penicillin: Semua penderita dipesan agar supaya datang lagi pada hari ke tiga: Kriteria sembuh berdasarkan pada perasaan subyektip penderita yaitu hilangnya perasaan sakit, tidak adanya gejala-gejala inflamasi pada glans penis, serta hilangnya pus dari orificium urethrae externum. Hasil Pengobatan dan diskusi
Dari ke 39 orang penderita yang diobati, diperoleh hasil sebagai berikut: • 27 penderita pada waktu datang lagi (hari ke tiga setelah hari pengobatan pertama) menyatakan bahwa rasa sakit waktu waktu kencing kencing sudah sudah hilang, hilang, dan pada pemeriksaan insitu tidak dijumpai gejalagejala radang, dan tidak ada pus pada orificium urethrae externum. Kemudian pada penderita-penderita ini diberikan roborantia dan suntikan diphenhydramin HCl 2 cc.
• 7 penderita pada waktu datang lagi (hari ke tiga setelah hari pengobatan pertama) menyatakan bahwa rasa sakit wa waktu kencing ing masih ada, dan pada pemeriksaan in situ dijumpai gejalagejala radang hampir menghilang, dan tidak ada pus: Untuk penderitapenderita ini juga diberikan roborantia dan suntikan diphendydramin HC1 2 cc,
bahwa tetracyclin HCl cukup efektip terhadap gonococcus. Kalaupun 5 penderita yang tidak datang kembali dianggap kasus-kasus yang gagal, maka keefektipan tetracyclin HC1 HC1 dan papaverin HCl masih cukup tinggi yaitu 87 %. In vitro menurut penyelidikan di U.S:A. Neis Neisse seri ria a gonorrh orrhoe oeic ica a 70 - 89%
sensitip terhadap tetracyclin. Mekanisme kerja dari tetracyclin tidak banyak yang diketahui, hanya secara garis besar kebanyakan sependapat bahwa tetracyclin bersifat bakteriostatika dan bukan bakterisida. Exkresinya sebagian besar melalui urin, dan ini juga agak menguntungkan dalam menekan kuman-kuman yang ada di permukaan epithel urethra. Papaverine HCl yang bekerja sebagai spasmolitika terhadap otot polos dimaksudkan untuk mengurangi spasme otot-otot polos pada corpus cavernosum cavernosum ureth rethra raee akib akibaat rasa sakit sehingga sirkulasi darah tidak terganggu, dan dengan demikian tetracycline dapat mencapai daerah radang dengan baik. Seperti pernah dikemukakan oleh alm. , RAHAR DJO NITIS ISAPOETRO alm dengan 2 gram aureomycin didapatkan kesembuhan 96,3%, dan dengan terramycin 2 gram didapatkan kesembuhan 95,3%, namun harga aureomycin maupun terramycin untuk masyarakat di daerah pedesaan relatip masih terlalu tinggi. Apalagi Apalagi denga dengan n 3,5 3,5 gram gram ampiampicillin plus 1 gram probenecid seperti yang dikemukakan oleh MA R O L F et al. harganya jauh lebih tinggi lagi, walaupun kesembuhannya juga tinggi yaitu
97,6%. Untuk masyarakat daerah pedesaan yang pendapatannya sangat rendah, untuk makan saja kurang, maka faktor harga harus dipertimbangkan betul-betul dalam pelayanan pengobatan. Tetracyclin HC1 3 gram yang terdiri dari 12 kapsul ditambah dengan papa verin ver in HCl 6 tablet harganya relatip masih sangat rendah, namun hasilnya dari penyelidikan ini ternyata cukup memuaskan:
KEPUSTAKAAN
1. HOLMES KK, JOHNSON
Probenecid-procaine Probenecid-procaine penicillin penicilli n G com bin binatio tion and tetr tetra acyclin lin hydrochlori lorid de in the treatment of " penicillin resistant " JAMA 202 : 125-130, gonorrhoea in men. JAM I:
1967: 2. GUNDERSEN
1969
6.
Urethral discharge M:K.I. VIII (1) 12-20, 1958 SOLLEMANN : A Manual of W E :B .S a u n d e r sC o ., P h i la -
:
delphia, 1957 7. In Vitro anti bacterial spectrum chart Med Medik ika a : 1 (4), Desember 1975
KONGRES NASIONAL KE III I KATAN AHLI RADIOLOGI INDONESIA
3 dari 34 penderita yang dinyatakan sembuh datang lagi 2 bulan kemudian. Namun dari anamnesa ternyata bukan penyakit lamanya yang kambuh, melainkan sebagai hasil hubungan dengan wanita wanita P lagi lagi 4 hari hari sebelu sebelumn mnya: ya: Dengan engan pengobatan yang sama seperti pengobatan pertama ketiganya sembuh kembali. Dari hasil pengobatan di atas nyata 8
Cermin Dunia Kedokter Kedokteran an No: 8, 1977.
Waktu Tempat
:
Peserta
:
Pendaftaran
:
:
ODEGAARD K, and and
5. RAHARDJO NITISAP APOETRO R.M .M:
dengan dipesan lagi untuk datang lagi hilang: • 5 orang penderita termasuk seorang penderita yang minta disuntik penicillin tidak datang lagi pada hari ke tiga setelah hari pengobatan pertama, dan tidak ada kabar beritanya:
T,
GJESSING HC : Treatment of gonorrhoea picill in and pro by one oral dose of ampicillin ben benecid combined. Br Dis 45 Br J Vener Dis 235-237, 1969 3. MAROLF WK, and POPP POPPL LE GH, PLACIBO VJ MACARAEG Jr: : Oral single dose treatment of gonorrhoea with ampicillin and probenecid. Mod Mod Med Asia Asia 12(1):8-10,1976 4. MAURER LH,and SCHNEIDER TJ : Gonococcal urethritis in malcs in Vietnam Three penici)lin regimens and one tetra JAMA 207 : 946-948, cyclin regimen: JAM
tiga hari kemudian. Semuanya datang
lagi, ternyata keluhan rasa sakit sudah
DW, and and
FLOYED TM : Studies of venereal disease:
1 s/d 4 Agustus 1977. Gedung Merdeka J I: Asia Afrika no: 65 Bandung. Kongres in i terbuka bagi para ahli radiologi, calon ahli radio)ogi, para ahli dari bagian lain, dokter umum, dan sarjana-sarjana lain yang mempunyai punyai hubungan dengan bidang radiologi: Sekretariat Kongres Nasiona) ke 111 IKAR IK ARII J ): Pasteur no. no. 38 — Bandun Bandung: g:
Uang pendaftaran adalah sbb: :
— Ahli radiologi/dokter ahli lain.................. Rp. 10.000,- Dokter umum/sarjana lain .......................... . . 5.000,- P eserta eserta : suami/isteri/a i/isteri/anak nak......................... ......................... .. 5.000,-