III. Dasar Teori C. Hubungan Pembau dan Pengecap
Pada Pada mama mamali lia, a, inde indera ra peng pengec ecap ap dan dan pemba pembau u meru merupa paka kan n suat suatu u sisti sistim m kemore kemoresept septor or yang yang khusus khusus dan sangat sangat peka. peka. Indera Indera pengec pengecap ap merupa merupakan kan strukt struktur ur berupa tunas yang pada mamalia terdapat di lidah dan langit-langit lunak, tetapi pada vertebrata tingkat rendah terdapat pada sejumlah bagian mulut dan faring dan bahkan di beberapa jaringan kulit kepala. Tiap sel pengecap, yang merupakan sel epitel dan suatu reseptor, pada permukaannya mempunyai mikrovilus, yang sebagian menjulur ke dalam suatu pori kecil yang berhubungan dengan cairan yang membasahi permukaan lidah. Hubungan dengan sel-sel saraf adalah kompleks, karena setiap sel pengecap dilayani oleh lebih dari satu neuron. Beberapa neuron dapat berhubungan dengan suatu sel dan yang lain dengan sejumlah sel lainnya. Lidah mempunyai mempunyai reseptor reseptor khusus khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah Lidah merupa merupakan kan organ organ yang yang tersusu tersusun n dari dari otot. otot. Permuka Permukaan an lidah lidah dilapi dilapisi si dengan dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Permuk Permukaan aan atas lidah lidah penuh penuh dengan dengan tonjol tonjolan an (papil (papila). a). Tonjol Tonjolan an itu dapat dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang. Indra pembau berfungsi untuk menerima bau suatu zat terlarut dalam udara atau air. Reseptor pembau terletak pada langit-langit rongga hidung, pada bagian yang disebut epitelium olfaktori. olfaktori. Epitelium olfaktori terdiri dari sel-sel reseptor dan sel-sel penyokong. Sel resptor olfaktori berbentuk silindris dan mempunyai filamen-filamen seperti seperti rambut rambut pada pada permuk permukaan aan bebasn bebasnya. ya. Akson Akson sel olfakt olfaktori orius us berjal berjalan an menuju menuju bulbus olfaktorius pada sistem saraf pusat. Sel-sel olfaktorius didampingi oleh sel-sel penunjang yang berupa sebaris sel-sel epitel silindris berlapis banyak semu. Dalam Dalam lamina lamina propri propriaa tunika tunika mukosa mukosa penciu penciuman man,, selain selain terdapa terdapatt banyak banyak pembuluh darah dan saraf, ditemukan juga kelenjar-kelenjar jenis tubulo tubulo alveolar alveolar dengan dengan sel-sel seromukosa yang dengan dengan PAS-positif . Salura Saluran n ekskre ekskresi si kelenj kelenjar ar ini bermuara ke epitel permukaan dan aliran ekskresinya terus-menerus membersihkan bagian apikal sel-sel penciuman. Dalam hal ini senyawa-senyawa yang merangsang
rasa penciuman secara tetap disingkirkan, jadi mempertahankan reseptor-reseptor selalu dalam keadaan siap menerima stimulus yang baru. Pembau dan pengecap saling bekerja sama, sebab rangsangan bau dari makanan dalam rongga mulut dapat mencapai rongga hidung dan diterima oleh reseptor olfaktori. Keadaan ini akan terganggu ketika saat pilek, di mana hubungan antara rongga hidung dan rongga mulut terganggu, sehingga uap makanan dari makanan di mulut tidak dapat mencapai rongga hidung dan makanan seakan-akan kehilangan rasanya
IV. Metode Penelitian
Alat dan Bahan
•
a.
Alat -
Tusuk gigi
-
Pisau
-
Kapas/tissue -
Sapu tangan
b. Bahan
•
-
Bengkoang
-
Kentang
-
Apel
-
Air putih
Langkah Kerja a.
Tutup mata praktikan dan hidungnya ditutup dengan sapu tangan.
b.
Lidah dibersihkan dengan kapas atau tissue.
c.
Letakkan sekerat bahan, secara bergantian. Tanyakan, apa yang dirasakan setiap kali bahan diletakkan di lidah, dan tanyakan juga apakah ia dapat membau atau mengecap.
d.
Ulangi percobaan, akan tetapi pada keadaan hidung terbuka.
e.
Ulangi percobaan 2× pada praktikan yang sama dan ulangi percobaan untuk praktikan yang lain. Bandingkan!
V. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil
Tabel hasil pengamatan hubungan pembau dan pengecap Subjek
Keadaan
Subjek 1
Hidung tertutup Hidung terbuka Hidung tertutup Hidung terbuka
Subjek 2
Apel + +
Buah-buahan Bengkoang + + + +
Kentang + -
2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan kemampuan dalam menerima rangsang pada indra pengecap dan pembau oleh kedua praktikan . Pada tabel pengamatan, subjek 1 dan 2 tidak dapat merasakan buah apel dan kentang dalam keadaan hidung tertutup, sedangkan pada keadaan hidung terbuka, subjek 1 dapat merasakan ketiga buah-buahan dan subjek 2 hanya dapat merasakan buah apel dan bengkoang. Adanya perbedaan kepekaan dalam menerima rangsang dari kedua praktikan tersebut kemungkinan disebabkan adanya beberapa faktor diantaranya kondisi praktikan, apakah dalam keadaan sehat atau tidak, karena jika praktikan dalam keadaan tidak sehat ,pilek misalnya maka kepekaan akan terganggu. Factor yang lain dapat juga disebabkan karena faktor genetis, dan jumlah papilla yang berbeda. Indra pembau dan pengecap memiliki sinergi untuk menerjemahkan stimulus, Bila ada zat kimia berupa uap atau gas yang masuk bersama udara pernafasan maka sel pembau tertentu akan terangsang lalu impulsnya akan menjalar ke akson-aksonnya. Akson-akson ini akan bergabung membentuk bundel saraf yang disebut syaraf otak. Syaraf otak akan masuk ke rongga otak kemudian bersinapsis dengan neutron-neuron traktus olfaktorius lalu impulsnya menjalar ke daerah pembau promer di bagian korteks otak untuk diinterpretasikan. Oleh karena itu, saat hidung tertutup, hubungan antara
rongga hidung dan rongga mulut terganggu, sehingga uap makanan dari makanan di mulut tidak dapat mencapai rongga hidung dan makanan seakan-akan kehilangan rasanya
SIMPULAN
Indra pembau dan pengecap memiliki sinergi untuk menerjemahkan stimulus DAFTAR PUSTAKA
Sudargo,
Fransisxa.
Sistem
Syaraf
dan
Indra
Manusia,
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19510726197 8032FRANSISCA_SUDARGO/modul_UT/Model_Buku_Sains_SMP_(Bio logi)/Kelas_VIII/Bab._9VIII_Sistem_Syaraf_dan_Indra_Manusia_(Sisca).p df . Diakses pada tanggal 18 Maret 2013. Biyobe, Wahid. Reseptor Indra Pengexap dan Indra Pembau. biyobe.blogspot.com/search/label/Animal%20Physiology. tanggal 18 Maret 2013.
http://wahid-
Diakses
pada