Riset Arsitektur |
PENGARUH CAHAYA TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN RUANG STUDIO STUDI KASUS: Studio Tugas Akhir Teknik Arsitektur Unika
PROPOSAL PENELITIAN
JHON TUAH ADITYA S 070320016
UNIVERSITAS UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS S U FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR ARSITEKTUR BAB I
1
Riset Arsitektur |
2
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kenyamanan manusia dalam dunia arsitektur adalah hal yang menjadi tujuan utama dalam perancangan, dimana menurut Vitruvius ada tiga poin yang menjadi yang syarat suatu karya karya arsite arsitektu kturr yaitu yaitu Firmit Firmitas as (kekua (kekuatan tan/ke /kekok kokoha ohan n bangun bangunan) an),, Venust Venustas as (keind (keindaha ahan), n), Utilitas yang menyangkut kenyamanan thermal, fungsi di dalam bangunan, dll. Bila Bila kita kita meliha melihatt ke dalam dalam sebuah sebuah ruang ruang dimana dimana didalam didalamnya nya merupa merupakan kan tempat tempat berlangsungnya sebuah aktifitas dari manusia maka perlu dipertimbangkan kenyamanan dari pengguna ruangan tersebut, dimana manusia membutuhkan udara, suhu, pencahayaan yang tepat agar dapat merasa nyaman. Sehingga keberhasilan suatu perancangan ruang ditentukan oleh kenyamanan dari penggunannya, apakah ruang itu berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diinginkan atau menjadi ruang yang tidak terpakai karena tidak ada yang nyaman memakai ruangan tersebut. Dalam Dalam kasus kasus yang yang menjad menjadii pembah pembahasan asan adalah adalah ruang ruang studio studio tugas tugas akhir akhir dimana dimana ruangan ini adalah ruang yang dipakai oleh mahasiswa teknik arsitektur dalam menyelesaikan tugas akhir selama enam bulan. Di ruang ini tempat mereka beraktifitas dan bekerja sehingga keny kenyam aman anan an di dala dalam m ruan ruang g ini ini adal adalah ah sesu sesuat atu u yang yang menj menjad adii prio priori rita tass utam utamaa dala dalam m perencanaan. Masalah yang dihadapi di lapangan berbeda dengan kondisi yang diharapkan dimana banyak mahasiswa yang mengeluh kepanasan dan tidak nyaman memakai ruang ini pada siang hari, sehingga terjadi perubahan perubahan pola pekerjaan pekerjaan yang seharusnya seharusnya dilakukan dilakukan pada sian siang g hari hari beru beruba bah h menj menjad adii peke pekerj rjaa aan n mala malam m hari hari.. Hal Hal lain lain yang yang menj menjad adii sumb sumber er ketidaknyam ketidaknyamanan anan adalah suara suara bising bising yang ditimbulkan ditimbulkan oleh kendaraan kendaraan yang akan parkir di lantai satu bangunan tersebut. Berdasarkan pengamatan, ketidaknyamanan ini disebabkan oleh orientasi bangunan yang yang menuju menuju utara-s utara-selat elatan an sehing sehingga ga bangun bangunan an mendap mendapatk atkan an sinar sinar mataha matahari ri yang yang terlalu terlalu khususnya pada pagi dan sore hari yang menyebabkan ruang menjadi panas. Masalah yang ditimbulkan oleh ketidaknyamanan ini dapat menjadi serius bila tidak segera ditangani yang mengakibatkan kurangnya produktifitas dari mahasiswa tugas akhir dalam menyelesaikan pekerjaannya karena mereka akan selalu menunda pekerjaan pada siang
Riset Arsitektur |
3
hari. Dampak yang ikut terkena imbasnya adalah turunnya nilai dan kualitas dari mahasiswa itu sendiri. 1. 2. Perumusan Masalah
Adapun faktor-faktor yang termasuk kedalam ruang lingkup penelitian: 1. Orient Orientasi asi bangu bangunan nan terha terhadap dap sinar sinar matah matahari ari 2. Luas bukaan aan 3. Inte Intens nsit itas as caha cahaya ya Masala Masalah h yang yang terd terdap apat at dalam dalam pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah “Bag “Bagai aima mana na peng pengar aruh uh caha cahaya ya menyebabkan ketidaknyamanan di studio tugas akhir?”. 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menemukan penyebab dari ketidaknyamanan termal di dalam studio tugas akhir. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai dasar untuk penyelesaian masalah masalah kenyam kenyamana anan n studio studio tugas tugas akhir akhir oleh oleh pihak pihak fakult fakultas as teknik teknik dan sebaga sebagaii bahan bahan perbandingan penyebab dari ketidaknyamanan yang ada di ruangan studio di universitas lain.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Daerah Iklim Tropis Lembab
Riset Arsitektur |
4
Georg Lippsmeier dalam buku Bangunan Tropis menyatakan bahwa daerah tropis berlaku untuk daerah yang meliputi lebih kurang 40 % dari luas permukaan bumi ini. Posisi daerah tropis terletak antara garis 230, 270 utara dan selatan. Garis balik isotherm lintang utara 230, 270 adalah garis cancer dimana matahari pada tanggal 20 juni posisinya terletak tegak lurus, sedangkan garis balik isotherm lintang selatan 23 0, 270 adalah garis balik carpicorn dimana pada tanggal 23 desember berada pada posisi tegak lurus . 1 Daerah iklim tropis lembab berada disekitar disekitar katulistiwa katulistiwa sampai sekitar 150 utara dan selata selatan. n. Indone Indonesia sia berada berada dalam dalam daerah daerah tropis tropis lembab lembab ini, ini, dengan dengan ciri-cir ciri-cirii antara antara lain: lain: Kelembapan udara yang tinggi dan temperature udara yang relative panas sepanjang tahun. Kelembapan udara rata-rata adalah sekitar 80%, akan mencapai maksimum sekitar pukul 06.00 pagi dan minimum pukul 14.00. Kelembapan ini hampir sama untuk daratan rendah, temperature rata-rata sekitar 320C. Makin tinggi letak suatu tempat terhadap permukaan laut, maka temperature udara akan berkurang rata-rata 0,60C untuk setiap kenaikan 100 m. Ciri lain lain adalah adalah curah curah hujan hujan yang yang tinggi tinggi dengan dengan rata-ra rata-rata ta sekitar sekitar 1500-2 1500-2500 500 mm per tahun. tahun. Radiasi matahari global horizontal rata-rata harian adalah sekitar 400 watt/m 2, dan tidak banya banyak k berbed berbedaa sepanj sepanjang ang tahun. tahun. Keadaan Keadaan langit langit pada pada umumny umumnyaa selalu selalu berawan berawan.. Pada Pada keadaan awan tipis menutupi langit dapat mencapai 15.000 candela/m2. Tingkat penerangan rata-rata rata-rata yang dihasilkan dihasilkan menurut menurut pengukuran pengukuran yang pernah dilakukan dilakukan di bandung bandung untuk untuk tingk tingkat at peneran penerangan gan global global horizo horizonta ntall dapat dapat mencap mencapai ai 60.000 60.000 lux. lux. Sedang Sedangkan kan tingka tingkatt penerangan dari cahaya langit saja, tanpa cahaya matahari langsung dapat mencapai 20.000 lux dan tingkat penerangan minimum antara jam 08.00-16.00 adalah 10.000 lux. Kecepatan angin pada umumnya agak rendah. Sebagai contoh kecepatan angin di jakarta dalam 1 hari berkisar antara 1 m/s – 4 m/s. Inilah gambaran garis besar mengenai iklim di Indonesia yang beriklim tropis lembab.2 2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mempengaruhi Kenyamanan
Dalam bukunya bukunya Bangunan Tropis,1994, Lippsmeier menjelaskan menjelaskan faktor-faktor faktor-faktor Tropis,1994, Georg Lippsmeier yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan mental dan fisik penghuni yaitu: ➢
Radiasi matahari
1 . Georg Lippsmeier,”Bangunan Tropis”, Erlangga, hal. 7-11, 1994 2 . Moch Fathoni setiawan, “Keterkaitan Antara Sudut Bukaan Jendela Dengan Kenyamanan Termal”, Tesis, 2002
Riset Arsitektur | ➢
Pantulan dan penyerapan
➢
Temperature dan perubahan temperatur
➢
Kelembapan udara
➢
Gerakan udara
5
1. Radiasi matahari Radiasi matahari adalah penyebab semua ciri umum iklim dan radiasi matahari sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Dalam perjalanan menuju permukaan bumi, radiasi matahari harus melewati atmosfir yang sebagian mengandung debu dan uap air. Jarak terpendek adalah radiasi vertical. Secara teoritis, insolasi tertinggi akan sampai di permukaan bumi tegak lurus yaitu antara tropis cancer dan carpricorn. Namun hal ini tida tidak k akan akan memp memper erti timb mban angk gkan an seku sekump mpul ulan an fakt faktor or yang yang meny menyeb ebab abka kan n flukt fluktua uasi si.. Pengaruh radiasi pada suatu tempat tertentu dapat ditentukan terutama oleh: •
Durasi radiasi
•
Intensitas
•
Sudut jatuh
Durasi Durasi mataha matahari ri setiap setiap hari hari dapat dapat diukur diukur dengan dengan otogra otograll sinar sinar mataha matahari ri secara secara fotografis dan termoelektris. Lama penyinaran maksimum dapat mencapai 90%. Durasi harian penyinaran matahari tergantung pada: •
Musim
•
Garis lintang geografis tempat pengamatan
•
Density awan
Data-data Data-data mengenai mengenai intensitas intensitas radiasi radiasi matahari matahari dari stasiun meteorolog meteorology y sering tidak tersedia dalam bentuk yang diinginkan, sehingga harus dilakukan pengamatan khusus, intensitas matahari ditentukan oleh: •
energy radiasi absolute
•
hilangnya energy pada atmosfir
•
sudut jatuh pada bidang yang disinari
•
penyebaran radiasi
Riset Arsitektur |
6
untuk orientasi bangunan dan perlindungan terhadap cahaya matahari, berlaku aturanaturan dasar berikut: •
sebaik sebaiknya nya fasad fasad terbuka terbuka mengha menghadap dap ke selatan selatan atau utara, utara, agar agar meniad meniadaka akan n radias radiasii langsu langsung ng dari dari cahaya cahaya mataha matahari ri rendah rendah dan konsen konsentras trasii terten tertentu tu yang yang menimbulkan pertambahan panas.
•
Di daera daerah h ikli iklim m trop tropik ikaa basa basah h dipe diperl rluk ukan an peli pelind ndun ung g untu untuk k semu semuaa loba lobang ng bangunan terhadap cahaya langsung dan tidak langsung, bahkan bila perlu untuk seluruh bidang bangunan, karena bila langit tertutup awan, seluruh bidang langit merupakan sumber cahaya.
•
Di daerah iklim tropika tropika kering, kering, dalam musim panas diperlukan diperlukan pelindung pelindung untuk lubang-lubang pada dinding bangunan tertutup.
2. Pantulan dan Penyerapan Intensitas cahaya matahari dan pantulan cahaya matahari yang kuat merupakan gejala dari iklim tropis. Cahaya yang terlalu kuat, juga kontras yang terlalu besar dalam nilai keterangan keterangan (brightness (brightness)) pada umumnya umumnya dirasakan dirasakan tidak menyenangkan. menyenangkan. Disini perlu diperhatikan perbedaan mendasar antara daerah tropika kering dan tropika basah. Di daerah kering kesilauan terjadi karena pantulan oleh bidang tanah atau bangunan yang terke terkena na caha cahaya ya,, seda sedang ngka kan n di daera daerah h lemb lembab ab,, ting tinggi giny nyaa kele kelemb mbap apan an udara udara dapa dapatt menimbulkan menimbulkan efek silau silau pada langit. Di daerah tropika tropika basah sebagian sebagian radiasi panas panas matahari diserap oleh awan, tetapi cahaya menjadi lebih kuat dengan adanya pembiasan pada butir-butir air. Efek silau yang diakibatkannya seringkali tidak dihiraukan. Pintu dan dan jend jendel elaa untu untuk k sirk sirkul ulas asii ruan ruanga gan n haru haruss dibu dibuat at sebe sebesa sarr mung mungki kin, n, teta tetapi pi haru haruss terlindung dari cahaya-cahaya yang menyilaukan. Nilai-nilai pemantulan dan penyerapan cahaya untuk berbagai bahan dan jenis permukaan tidak hanya penting berhubungan dengan kesilauan, tetapi juga merupakan data-data yang sangat penting untuk penggunaan bahan bangunan yang tepat. 3. Temperatur Pada umumnya memang benar bahwa daerah yang paling panas adalah daerah yang paling paling banyak banyak menerima menerima radiasi radiasi matahari, matahari, yaitu daerah khatulistiw khatulistiwa. a. Panas tertinggi tertinggi dicapai kira-kira 2 jam setelah tengah hari, karena pada saat itu radiasi matahari langsung
Riset Arsitektur |
7
bergabung dengan temperature udara yang sudah tinggi. Karena itu pertambahan panas terbesar terdapat pada fasad barat daya atau barat laut. Sebagai patokan yang dianggap bahwa bahwa temper temperatu ature re tertin tertinggi ggi sekita sekitarr 1-2 jam setelah setelah posisi posisi mataha matahari ri tertin tertinggi ggi,, dan temperature terendah sekitar 1-2 jam sebelum matahari terbit. Temperature sudah mulai naik naik lagi lagi sebelu sebelum m mataha matahari ri terbit terbit diseba disebabka bkan n oleh oleh penyeb penyebara aran n radias radiasii pada pada langit langit.. Sebany Sebanyak ak 43% radias radiasii mataha matahari ri dipant dipantulk ulkan an kembal kembali, i, 57% disera diserap, p, yaitu yaitu 14% oleh oleh atmosf atmosfer er dan 43% oleh permuk permukaan aan bumi. bumi. Sebagi Sebagian an besar besar radias radiasii yang yang disera diserap p ini dipant dipantulk ulkan an kembal kembalii ke udara, udara, teruta terutama ma setelah setelah mataha matahari ri terben terbenam, am, sejauh sejauh kondis kondisii atmofiris mengijinkan. 4. Kelembapan Udara Kadar kelembapan udara, berbeda dengan unsur-unsur yang lain, dapat mengalami fluktu fluktuasi asi yang yang tinggi tinggi dan tergan tergantun tung g teruta terutama ma pada pada peruba perubahan han temper temperatu ature re udara. udara. Semaki Semakin n tinggi tinggi temper temperatu ature, re, semaki semakin n tinggi tinggi pula pula kemamp kemampuan uan udara udara menyer menyerap ap air. air. Kelembapan absolut adalah kadar air dari udara, dinyatakan dalam gram per kilogram udara kering. Kelembapan relative menunjukkan perbandingan antara tekanan uap air yang ada terhadap tekanan uap air maksimum yang mungkin (derajat kenjenuhan) dalam kondisi kondisi temperature temperature udara tertentu, tertentu, dinyatakan dalam persen. Udara ini telah jenuh, artinya tidak dapat menyerap air lagi jika alam temperature tertentu tekanan uap air maksimum telah dicapai. Misalnya udara 380C dapat menyerap uap air sepuluh kali lebih banyak dibandingkan udara dengan 0 0C. jadi, titik jenuh akan naik dengan meningkatnya temperature.
Riset Arsitektur |
8
Tabel Tabel diatas diatas adalah adalah perban perbandin dingan gan antara antara temper temperatu aturr (0F) dengan kelembapan relatif. Zona nyaman terletak pada daerah 70-80 0F (21,1-26,6 0C) dengan kelembapan relatif 20-60 %. 5. Gerakan Udara Gerakan udara terjadi disebabkan oleh pemanasan lapisan-lapisan udara yang berbeda beda. Skalanya berkisar dari angin sepoi-sepoi sampai angin topan, yakni kekuatan angin 0 sampai 12 (skala beaufort).
Riset Arsitektur |
9
Angin yang diinginkan, local, sepoi-sepoi yang memperbaiki iklim mikro mempunyai efek efek khus khusus us dala dalam m pere perenc ncan anaa aan, n, sepe seperti rti memi memilik likii gera geraka kan n udara udara kuat kuat yang yang tidak tidak diharapkan berlawanan dengan ukuran pencegahan harus diberikan. Gerakan udara di dekat permukaan tanah dapat bersifat sangat berbeda dengan gerakan di tempat yang tinggi tinggi.. Semaki Semakin n kasar kasar permuk permukaan aan yang yang dilalu dilalui, i, semaki semakin n tebal tebal lapisa lapisan n udara udara yang yang tertinggal diam di dasar dan menghasilkan perubahan pada arah serta kecepatan gerakan udara. Penelitian di kota-kota besar menunjukkan bahwa kecepatan angin di permukaan jalan rata-rata hanya sepertiga dari kecepatan pada lansekap terbuka. Bangunan tinggi memiliki pengedaraan yang lebih baik pada bagian sebelah atas, karena disini intensitas
Riset Arsitektur |
10
gerakan udara lebih besar daripada lantai. Gerakan udara menimbulkan pelepasan panas dari dari permuk permukaan aan kulit kulit bangun bangunan an oleh oleh pengua penguapan pan.. Semaki Semakin n besar besar kecepa kecepatam tam udara, udara, semakin besar panas yang hilang. Tetapi ini hanya terjadi selama temperature udara lebih rendah daripada temperature kulit. 2.3. Pengertian Cahaya
Cahaya adalah gelombang elektromagnet yang mempunyai panjang antara 380 hingga 700 nm (nanometer, 1nm = 10 -9m), dengan urutan warna: (ungu-ultra), ungu, nila, biru, hijau, kuni kuning ng,, jing jingga ga,, mera merah, h, (mer (merah ah infr infra). a). Caha Cahaya ya meru merupa paka kan n satu satu bagi bagian an berb berbag agai ai jeni jeniss gelombang gelombang elektromagnetis elektromagnetis yang terbang terbang ke angkasa. angkasa. Gelombag Gelombag tersebut tersebut memiliki memiliki panjang panjang dan frekue frekuensi nsi tertent tertentu, u, yang yang nilain nilainya ya dapat dapat dibeda dibedakan kan dari dari energi energi cahaya cahaya lainny lainnyaa dalam dalam spektrum elektromagnetis cahaya. Cahaya dipancarkan dari suatu benda dengan fenomena sebagai berikut: ○
Pijar padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan sampai suhu 1000 0K. Intensitas meningkat dan penampakan menjadi semakin putih bila suhu naik.
○
Muatan Muatan listri listrik: k: Jika Jika arus arus listrik listrik dilewat dilewatkan kan melalu melaluii gas maka maka atom atom dan moleku molekull memancarkan radiasi dimana spektrumnya merupakan karakteristik dari elemen yang ada.
○
Elektro luminesecence: Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan melalui padatan tertentu seperti semikonduktor atau bahan yang mengandung fosfor.
○
Photoluminesecence: Radiasi pada salah satu panjang gelombang diserap, biasanya oleh suatu padatan, dan dipancarkan kembali pada berbagai panjang gelombang. Bila radiasi yang dipancarkan kembali tersebut merupakan fenomena yang dapat terlihat maka radiasi tersebut disebut flourescence atau phosporescence. Caha Cahaya ya namp nampak ak,, sepe sepert rtii yang yang dapa dapatt dili diliha hatt dala dalam m spek spektru trum m elek elektr trom omag agne neti tik, k,
menyatakan gelombang yang sempit diantara cahaya ultraviolet (UV) dan energi infra merah (panas). Gelombang cahaya tersebut mampu merangsang retina mata, yang menghasilkan sensasi penglihatan yang disebut pandangan. Oleh karena itu, penglihatan memerlukan mata yang berfungsi dan cahaya yang nampak.
Riset Arsitektur |
11
2.4. Pencahayaan Alami
Pencahayaan Pencahayaan alami adalah pencahayaan pencahayaan yang diperoleh diperoleh dari sinar matahari matahari langsung langsung dimana cahaya ini didapat pada pagi hingga sore hari.
Beberapa kelebihan cahaya dan sinar matahari antara lain adalah sebagai berikut: •
Bersifat alami (natural). Manusia pada dasarnya tidak ingin dicabut dari alam dan selalu ingin berada di dalam atau dekat dengan alam. Cahaya alami matahari memiliki nilai-nilai (baik fisik maupun spiritual) yang tak tergantikan oleh cahaya buatan.
•
Tersedia berlimpah
•
Tersedia secara gratis
•
Terbarukan
Riset Arsitektur |
12
•
Memiliki spektrum cahaya lengkap
•
Memiliki daya panas dan kimiawi yang diperlukan bagi mahluk hidup di bumi.
•
Dinamis, arah matahari selalu berubah oleh rotasi bumi maupun peredarannya saat mengeliling mengelilingii matahari. matahari. Intensitas Intensitas cahaya yang berubah-ubah berubah-ubah oleh adanya adanya awan yang melintas akan memberikan efek gelap-terang yang menambah kesan dinamis
•
Dapat digunakan untuk pengobatan (heliotherapy)
•
Lebih alami bagi irama tubuh (bio-rhytm)
•
Keperluan fotografi alami Sedangkan Sedangkan beberapa beberapa kelemahan kelemahan cahaya cahaya matahari matahari untuk dipergunakan dipergunakan mencahayai mencahayai
ruangan adalah sebagai berikut: •
Pada Pada bang bangun unan an berl berlan anta taii bany banyak ak dan dan gemu gemuk k (ber (berde dena nah h rumi rumit) t) suli sulitt untu untuk k memanfaatkan cahaya alami matahari (walau ada teknologi serat kaca yang dapat menyalurkan cahaya jauh kedalam ruangan)
•
Intensitasnya tidak mudah diatur, dapat sangat menyilaukan atau sangat redup
•
Pada malam hari tidak tersedia
•
Sering membawa serta panas masuk ke dalam ruangan
•
Dapat memudarkan warna Kare Karena na sina sinarr mata mataha hari ri lang langsu sung ng memb membaw awaa sert sertaa pana panas, s, maka maka caha cahaya ya yang yang
dimanfaatkan untuk pencahayaan ruangan adalah cahaya bola langit. Sinar matahari langsung hanya diperkenankan masuk ke dalam ruangan untuk keperluan tertentu atau bila hendak digunakan untuk mencapai efek tertentu. Oleh karena itu arsitek perlu mengingat dua hal penting, yaitu: •
Pembayangan; untuk menjaga agar sinar matahari langsung tidak masuk ke dalam ruangan melalui bukaan. Teknik pembayangan antara lain dilakukan memakai tritisan dan tirai.
•
Pengaturan letak dan dimensi bukaan untuk mengatur agar cahaya bola langit dapat dimanfaatkan dengan baik.
•
Pemilihan warna dan tekstur permukaan dalam dan luar ruangan untuk memperoleh pemantulan yang baik (agar pemerataan cahaya efisien) tanpa menyilaukan mata.
Riset Arsitektur |
13
Perlu diketahui bahwa langit di indonesia sering sangat menyilaukan akibat adanya awan putih merata. Kesilauan ini sering mengakibatkan mata penat. Sebaliknya, di iklim dingin langit sering berwarna biru tua jernih yang sangat indah dan sejuk di mata (walau pada saat musim salju maka pemandangan juga sangat menyilaukan). Iluminasi Iluminan (illuminance; diukur dengan lux, lumen/m 2) adalah banyak arus cahaya yang datang pada satu unit bidang. Iluminasi (illumination) adalah datangnya cahaya ke suatu objek. E = I cosβ/d 2lux 1 lux (lx) adalah iluminan (E) pada bidang bola berjari-jari 1 m yang bertitik pusat sumber kekuatan cahaya (I) sebesar 1 cd.
Riset Arsitektur |
14
Faktor Langit Faktor langit adalah angka karakteristik yang digunakan sebagai ukuran keadaaan penerangan alami siang hari di berbagai tempat dalam suatu ruangan. Titik Titik ukur ukur adalah adalah titik titik di dalam dalam ruanga ruangan n yang yang keadaa keadaaan an penera peneranga ngann nnya ya dipili dipilih h sebaga sebagaii indikator untuk keadaan penerangan seluruh ruangan. Berikut adalah nilai faktor langit dinyatakan dalam persen %
Nilai faktor langit minimal untuk bangunan sekolah terdapat pada tabel di bawah ini.
Riset Arsitektur |
15
Diagram Matahari Diagram matahari memberi informasi mengenai azimut dan tinggi matahari pada sembarang waktu di sepanjang tahaun. Perlu dijabarkan beberapa istilah berikut: Azimut adalah deklinasi matahari dari utara, diukur dengan derajat dari utara ke timur, selatan, barat dan kembali ke utara (menurut arah jarum jam). Tinggi matahari adalah sudut antara horizon dan matahari dan dicantumkan dalam skala sudut 00-900 pada sumbu U-S pada diagram. 2.5. Kenyamanan Termal
Terry S Boutet dalam bukunya Controling Air Movement,1987, menjelaskan bahwa defenisi kenyamanan termal bertolak dari pemahaman aspek psikologis, kenyamanan termal bisa diartikan sebagai kondisi dimana pikiran merasa puas dan nyaman terhadap lingkungan termal. Secara fisiologis, kenyamanan termal adalah keseimbangan termal yang dicapai dari pertukaran panas antara tubuh manusia dengan lingkungan termal pada tingkatan yang sesuai. Sebuah Sebuah kondis kondisii dimana dimana tubuh tubuh manusi manusiaa melaku melakukan kan aktivi aktivitas tas mekani mekanisme sme termore termoregul gulato atori ri secara minimal. Kenyamanan termal sebenarnya bukanlah sesuatu yang bersifat standart, kenyamanan berf berflu lukt ktua uasi si sesu sesuai ai deng dengan an peru peruba baha han n fakt faktor or-f -fak akto torr peny penyeb ebab abny nya. a. Aspe Aspek k fisi fisik k dari dari kenyam kenyamana anan n termal termal bergan bergantun tung g pada pada enam enam faktor faktor utama utama yang yang berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii sebuah sebuah system yang saling berkaitan dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Riset Arsitektur |
16
1. Ambient air temperature Suhu Suhu udara udara sekita sekitarr lokasi lokasi titik titik penguk pengukura uran n di sebuah sebuah lingku lingkunga ngan/r n/ruan uang. g. Sebaga Sebagaii komponen yang paling mendasar dalam pengukuran kenyamanan. 2. Mean radiant temperature Rata-rata suhu pancaran, member pengaruh pada suhu udara sekitar, dihasilkan dari suhu permu permukaa kaan n benda benda yang yang ada di dalam dalam ruang, ruang, bervarias bervariasii untuk untuk tiap tiap ruang ruang dan waktu waktu pengukura pengukuran. n. Untuk Untuk beberapa beberapa kondisi, kondisi, mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari suhu udara sekitar, namun biasanya berperan kecil. 3. Relative humidity Kelembapan relative memiliki efek yang lebih langsung terhadap kenyamanan dibanding rata-rata suhu pancaran. Meskipun kelembapan tidak menahan beban panas tubuh, ia mempengaruhi kapasitas tubuh untuk melepaskan panas melalui evaporasi (berkeringat) 4. Air movement Pergerakan udara menghilangkan panas buangan dengan meningkatkan kecepatan aliran udara secara konveksi dan evaporasi. Kecepatan pendinginan akan meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan udara. Saat suhu udara sekitar lebih rendah dari suhu tubuh, peningkatan kecepatan udara akan menghasilkan efek pendinginan seiring dengan penurunan suhu udara. Saat suhu udara sekitar lebih tinggi dari suhu tubuh, peningkatan kecepa kecepatan tan udara udara akan akan mengha menghanga ngatkan tkan dan mendin mendingin ginkan kan tubuh tubuh pada pada waktu waktu yang yang bersa bersamaa maan. n. Namun Namun efek pendin pendingin ginan an tetap tetap lebih lebih besar besar dari dari pemana pemanasan san sampai sampai suhu suhu udara mencapai kira-kira 400C, dimana efek pemanasan akan lebih besar. 5. Clothing insulation Pakaia Pakaian n mempen mempengar garuhi uhi sensit sensitivi ivitas tas tubuh tubuh terhad terhadap ap varias variasii iklim iklim karena karena ia bersif bersifat at menahan menahan evaporasi evaporasi dan sebagai penghalang penghalang aliran panas, panas, ia juga mengurangi mengurangi pengaruh pengaruh dari suhu udara sekitar dan rata-rata suhu pancaran yang lebih rendah dari suhu tubuh.
Riset Arsitektur |
17
6. Metabolic heat rate Merupak Merupakan an kompon komponen en kunci kunci untuk untuk kenyam kenyamana anan, n, heat heat loss loss yang yang terlalu terlalu besar besar akan akan meny menyeb ebab abka kan n kebe kebeku kuan an hing hingga ga kema kemati tian an,, heat heat gain gain yang yang terl terlal alu u besa besarr akan akan menyebabkan stroke hingga kematian. Kecepatan panas metabolis proporsional terhadap ber berat at bada badan, n, akan akan meni mening ngka katt deng dengan an adan adanya ya akti aktifi fita tass fisi fisik. k. Tubu Tubuh h meme memerlu rluka kan n pendinginan lebih banyak seiring dengan peningkatan kecepatan metabolis dan lebih sedikit pendinginan seiring dengan penurunan kecepatan t ersebut. Prasasto Satwiko dalam bukunya Fisika Bangunan, 2008, menjelaskan bahwa zona nyaman (comfort zone) adalah daerah dalam bioclimatic chart yang menunjukkan kondisi komposisi udara yang nyaman secara thermal. Kenyamanan termal tidak dapat diwakili oleh satu angka tunggal karena kenyamanan tersebut merupakan perpaduan dari enam faktor. Namun Namun,, sebaga sebagaii pedoma pedoman n kasar, kasar, kenyam kenyamana anan n termal termal untuk untuk daerah daerah tropis tropis lembab lembab dapat dapat dicapai dengan batas 240C < T < 26 0C. Pada iklim tropis lembab yang suhu rata-ratanya cukup tinggi, antara 27 0C hingga 32 0C, suhu 24 0C sudah terasa sejuk. 2.6. Transfer Panas
Edward Allen dalam bukunya bukunya How Building Work-The Natural Order of Architecture,
2005, menjelaskan bahwa tiap material yang digunakan pada konstruksi bangunan memiliki seju sejuml mlah ah kara karakt kter eris isti tik k fisik fisik masi masing ng-ma -masi sing ng yang yang unik unik terk terkai aitt alira aliran n pana panas. s. Ada Ada tiga tiga mekanisme dasar perpindahan panas: 1. Radiasi Radiasi atau perpindahan panas lewat gelombang elektromagnetik melalui udara atau ruang hampa dari benda yang panas menuju benda yang lebih dingin. Sebuah dinding dipanaskan secara radiasi bila dinding tersebut terkena pancaran sinar matahari, atau didinginkan bila terkena pancaran dingin udara malam.
Riset Arsitektur |
18
2. Konduksi Konduksi atau aliran panas melalui material yang padat, panas dikonduksikan dari atau ke kulit manusia jika kulit manusia bersentuhan dengan benda yang lebih panas atau lebih dingin, seperti kentang panas atau balok es.
3. Konveksi Konvek Konveksi si atau perpin perpindah dahan an panas panas dengan dengan cara cara sumbe sumberr panas panas memana memanaska skan n medium medium pem pemba bawa wa (uda (udara ra atau atau air) air),, kemu kemudi dian an medi medim m ters terseb ebut ut berg berger erak ak meng mengal alir ir dan dan memind memindahk ahkan an panas panas pada pada benda benda yang yang lebih lebih dingin dingin.. Kulit Kulit manusi manusiaa dihang dihangatk atkan an atau atau didinginkan secara konveksi saat bersentuhan langsung dengan udara panas atau dingin.
2.7. Standar Kenyamanan
Perbandingan hasil pengukuran dengan standar kenyamanan termal: 1. Kecepatan Udara Standar kenyamanan termal untuk kecepatan udara yang digunakan ada tiga yaitu : - Lippsmeir (1997:38) menyatakan bahwa patokan untuk kecvepatan angin ialah :
Riset Arsitektur |
0.25 m/s ialah nyaman, tanpa dirasakan adanya gerakan udara
0.25 – 0.5 m/s ialah nyaman, gerakan udara terasa
1.0 – 1.5 m/s aliran udara ringan sampai tidak menyenangkan
19
Diatas 1.5 m/s tidak menyenangkan.
- Lechner (2001:70) menyatakan ‘’jangkauan yang nyaman untuk kecepatan angin berkisar antara 20 hingga 60 kaki/menit (fpm) kurang lebih 0.6 mph – 2 mph - Menurut MENKES NO.261/MENKES/SK/11/1998, laju angin ruangan yaitu 0.15 sampai 0.25 m/s
2. Suhu (°C) Standar kenyamanan termal untuk suhu yang digunakan ada empat yaitu : - SNI-14-1993-03 menyatakan daerah kenyamanan termal pada bangunan yang di kondisikan untuk orang Indonesia yaitu :
Sejuk nyaman, antara suhu efektif 20.8°C – 22.8°C
Nyaman optimal, ntara suhu efektif 22.8 °C – 25.8°C
Hangat nyaman, antara antara suhu efektif 25.8°C – 27.1°C
- Basaria (2005) menyatakan suhu suhu nyaman menurut menurut tata cara perencanaan teknis konservasi energy pada bangunan adalah :
Sejuk nyaman, yaitu 20.5°C – 22.8°C
Nyaman optimal, yaitu 25.8°C – 25.8°C
Hangat nyaman, yaitu 25.8°C – 27.1°C
- MENKES NO.261/MENKES/SK/II/1998 menyatakan “penyehatan suhu ruangan yaitu : 18°C - 26°C”. - Lechner (2001:70) menyatakan “Suhu udara akan menentukan kecepatan panas yang akan hilang sebagian besar secara konveksi diatas 98°F, aliran udara berbalik dan akan mendapat panas dari udara, jangkauan kenyamanan untuk sebagian besar orang 89% bisa mencapai hingga 68°F (20°C) di musim dingin dan 78°F (25.5°C) pada musim panas.
3. Kelembapan udara Standar kenyamanan termal untuk kelembapan udara yang digunakan ada tiga yaitu: · Lippsmeir (1994) menyatakan “kelembapan udara relative yaitu 20 – 50 % · MENKES (1998) menyatakan kelembapan udara yang sehat itu yaitu 40 % – 60 %
Riset Arsitektur |
20
· SNI (1993) menyatakan daerah kenyaman termal pada bangunan yang dikondisikan untuk orang Indonesia yaitu 40 % - 70 %
4. Iluminasi Sesuai dengan SNI 03-6575-2001 menyatatakan bahwa standar iluminasi yaitu mencapai 200 lux untuk terangnya suatu ruang. Standar ini juga sama yang dikeluarkan oleh Ernest Neufert juga menyatakan standar iluminasi terangnya ruangan yaitu mencapai 200 lux.
5. Audial Sesu Sesuai ai deng dengan an SNI SNI (199 (1993) 3) dala dalam m ling lingku kup p keny kenyam aman anan an visu visual al meny menyat atak akan an bahw bahwaa kenyamanan suara ditetapkan 40-45 dB. Sedangkan pada kenyamanan yang dikeluarkan oleh MENKES yaitu menyatakan bahwa untuk audial mempunyai standar yaitu maksimal 85 dB. Heinz Frick juga mengeluarkan standar yaitu bahwa untuk ruangan masjid tingkat kenyamanan yaitu 60 – 70 dB.
2.8. Temperatur Efektif
Temperatur efektif (TE) didefenisikan sebagai temperatur dari udara jenuh dalam keadaan diam atau mendekati diam(≤ 0,1 m/det), yang dalam hal tidak ada radiasi panas akan memberikan perasaan kenyamanan termal yang sama dengan kondisi udara yang dimaksud. Jadi konsep konsep temperatur temperatur efektif adalah berdasarkan berdasarkan anggapan anggapan bahwa kombinasi-komb kombinasi-kombinasi inasi tertentu tertentu dari temperatur udara, kelembapan kelembapan udara, dan kecepatan udara dapat menimbulkan menimbulkan kondisi termal yang sama. Berdasarkan hasil penelitian Mom & Wiesebron, Webb (1936-1940) dan defenisi temperatur efektif, maka disarankan zona kenyamanan termal untuk menilai kondisi termal yang dirasakan oleh orang indonesia adalah sebagai berikut: Untuk Untuk batas batas bawah bawah kondis kondisii termal termal nyaman nyaman optima optimall diambi diambill 22,8 22,8 0C (TE), (TE), sesuai sesuai dengan hasil penelitian Mom & Wiesebron untuk pribumi indonesia dengan pakaian harian. Sedang untuk batas atas diambil 26 0C (TE), dimana hasil penelitan Mom & Wiesebron adalah 25,80C (TE) (TE),, dan dan menu menuru rutt We Webb bb 26,2 26,20C (TE) (TE) adalah adalah merupa merupakan kan kenyam kenyamana anan n optimal optimal.. Kemudian antara 26 0C sampai 27,1 0C (TE) disebut hangat, sesuai dengan hasil penelitian Mom & Wiesebron yang disebut hangat nyaman dan menurut Webb pada 27,2 0C (TE) prosentase yang bebas dari ketidaknyamanan termal adalah 50 % sedang antara 20,5 0C (TE)
Riset Arsitektur |
21
sampai 22,8 0C (TE) disebut sejuk, sesuai dengan hasil penelitian Mom & Wiesebron yang disebut sejuk nyaman. Dalam standar tata cara perencanaan teknis konservasi energi pada bangunan gedung SK SNI T-14-1993-03 disebutkan mengenai daerah kenyamanan termal untuk orang indonesia yang dapat dibagi menjadi:
1. Sejuk nyaman, antara suhu efektif (TE) 20,5 0C – 22,80C 2. Nyaman optimal, antara suhu efektif 22,8 0C – 25,80C 3. Hangat Nyaman, antara suhu efektif 25,8 0C – 27,10C Menurut soegijanto, setelah melewati hangat nyaman selanjutnya adalah:
4. Panas, suhu efektif diatas 27,1 0C Penelitian suhu nyaman yang paling akhir dilakukan oleh karyono (1995) dinyatakan bahwa rentang dari suhu nyaman bagi karyawan/karyawati yang bekerja di Jakarta adalah 23,30C – 29,5 0C suhu udara (DBT). Skala Skala temper temperatu aturr efektif efektif terseb tersebut ut memadu memadukan kan tiga tiga variab variabel el yaitu: yaitu: temper temperatu aturr udara, udara, kele kelemb mbap apan an udara udara dan dan kece kecepa pata tan n udar udara. a. Adap Adapun un besa besarn rnya ya TE dapa dapatt dicar dicarii deng dengan an menggunakan diagram Temperatur Efektif dari Koenigsberger (1975), caranya:
1. Ukur temperatur kering (DBT) 2. Ukur Ukur kele kelemb mbap apan an uda udara ra (RH (RH)) 3. Ukur
kecepatan
angin
dengan
anemometer/hot wire anemometer 4. Dari Dari DBT dan dan RH dapa dapatt diket iketah ahu ui temp tempera eratu turr lemb lembab ab (W (WBT BT)) deng dengan an menggunakan tabel kelembapan udara (RH) 5. Temp Tempat atka kan n DBT DBT pada pada skal skalaa vert vertik ikal al sebelah kiri Diagram TE 6. Temp Tempatk atkan an WBT WBT pada pada skala skala verti vertika kall sebelah kanan diagram TE 7. Hubungkan
kedua
titik
tersebut
dengan sebuah garis 8. Pilih pada kurva kecepatan kecepatan angin angin yang telah diukur diukur
Riset Arsitektur |
22
9. Tandai Tandai titik titik persing persinggung gungan an antara antara garis garis dengan dengan kurva 10. Baca hasil persinggung persinggungan an tersebut sebagai sebagai TE (angka (angka TE dapat dilihat dilihat pada kurva atas) 11. Catat hasilnya hasilnya
2.9. Hipotesis Penelitian
“Ketidaknyamanan Studio Tugas Akhir dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari yang masuk melalui bukaan jendela, khususnya pada pagi dan sore hari”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Riset Arsitektur |
3.1. Kerangka Konseptual
TEMPERATUR STANDAR DIAGRAM R KONDUKSI A PENGUKURAN TRANSFER KONVEKSI RADIASI KELEMBAPAN RADIASI GERAKAN TEMPERATUR PANTULAN KENYAMANAN KENYAMAN MATAHARI MATAHAR MATAHARI PANAS UDARA EFEKTIF FAKTOR UDARA & I AN (TE) TIDAK NYAMAN NYAMAN PENGAMBILAN HASIL E S PENYERAPAN LANGIT DATA K U O M M S E I N D A W A S A LI
Analisa
23
Riset Arsitektur |
24
3.2. Metode Penelitian
Pengaruh cahaya terhadap tingkat kenyamanan studio tugas akhir adalah penelitian kuantitatif dimana peneliti mengukur tingkat kenyamanan studio tugas akhir dengan standar kenyamanan termal dan menganalisis penyebab dari ketidaknyamanan yaitu radiasi sinar mataha matahari. ri. Hasil Hasil penguk pengukura uran n bayang bayangan an dari dari sinar sinar mataha matahari ri terhad terhadap ap lubang lubang cahaya cahaya akan akan menunj menunjukk ukkan an seberap seberapaa besar besar cahaya cahaya yang yang masuk masuk ke dalam dalam studio studio.. Bila Bila bayang bayangan an yang yang terbentuk setelah dilindungi oleh kanopi jatuh pada jendela maka dapat dipastikan ruangan tersebut akan panas. 3.3. Populasi
Populasi yang diteliti adalah seluruh ruangan yang ada di universitas katolik santo thomas, dimana ruangan kelas merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar sehing sehingga ga perlu perlu diperh diperhati atikan kan tingka tingkatt kenyam kenyamana anan n dari dari penggu pengguna na ruanga ruangan n terseb tersebut ut yaitu yaitu manusia. 3.4. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel yang dipilih untuk dijadikan objek penelitian adalah ruang studio tugas akhir. Teknik pengambilan sample adalah dengan meninjau ke dalam ruangan dan bertanya kepada pengguna apakah ruangan tersebut nyaman untuk digunakan. 3.5. Variabel Penelitian
Variabel pengaruh adalah bukaan dan letak jendela Variabel terpengaruh adalah temperatur dan cahaya matahari Variabel kontrol adalah tabel nilai faktor langit 3.6. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan adalah:
Riset Arsitektur |
25
1. Termometer
- Untuk mencari temperatur udara di dalam ruangan
Diagra ram m leta letak k mata mataha hari ri 2. Diag
- Untu Untuk k men menca cari ri men menge gena naii azim azimut ut dan dan ting tinggi gi mat matah ahar arii
Penguk ukur ur sudu sudutt bay bayan anga gan n 3. Peng
- Men Mengu guku kurr sud sudut ut baya bayang ngan an
4. Meteran 3.7. Langkah Penelitian
1. Pengukuran Data diambil pada tanggal 9 mei 2011 yakni dengan mengukur ketinggian jendela dan jarak jendela dari lantai. Adapu Adapun n jendel jendelaa yang yang diambi diambill untuk untuk dijadi dijadikan kan sampel sampel adalah adalah pada pada bagian bagian tengah tengah ruanga ruangan n studio studio,, semua semua jendel jendelaa yang yang ada di ruanga ruangan n ini mempunya mempunyaii tipika tipikall yang yang sama sama sehingga cukup diambil satu sampel yang mewakili satu sisi bangunan. Langkah-langkah Perhitungan faktor langit: •
Gambar potongan dan denah ruang
•
Tentukan titik ukur
•
Tarik garis cahaya dari bidang jendela ke titik ukur
•
Ukur bidang yang terpotong garis cahaya
•
Gunakan tabel faktor langit
2. Analisis Analisis dilakukan dengan menggunakan diagram matahari dan pengukur sudut bayangan
Riset Arsitektur |
26
BAB IV DATA DAN ANALISIS
4.1. Kondisi Eksisting
Lokasi Studio Tugas Akhir yang menjadi objek penelitian berada di dalam kawasan Universitas Katolik Santo Thomas, tepatnya di lingkungan fakultas teknik.
FOTO UDARA LETAK UNIKA DI KAWASAN TJ. SARI MEDAN
Riset Arsitektur | Diatas adalah gambar dari foto udara ruangan studio tugas akhir, dimana bangunan ini berorientasi timur-barat.
Bangunan Bila Dilihat Dari Luar
Kondisi Penerangan Dalam Ruang Studio
27
Riset Arsitektur |
28
Bukaan Cahaya Pada Ruang Studio Di bawah ini adalah denah dari ruangan studio dimana ruangan ini mempunyai luas sebesar 216 m, modul struktur 4x9 m dan mempunyai bentang 9 m. Dalam ruang r uang ini begitu banyak lubang cahaya dimana di setia sisi terdapat jendela.
Riset Arsitektur |
29
Jendela mempunyai ukuran 0,65 x 1,2 m yang dipasang rapat sebanyak 5 unit pada dinding.
Di atas adalah potongan dari jendela, jendela ini mempunyai tinggi 125 cm dengan tinggi jalusi 45 cm dipasang setinggi 1 m dari permukaan lantai.
Riset Arsitektur |
30
Ruan Ruan Stud Studio io Lt. Lt.
Ruang studio terletak pada lantai tiga bangunan dimana ruangan ini banyak sekali menerima cahaya yang datang khususnya pada sore hari.
4.2. Perhitungan Perhitungan Faktor Langit
Riset Arsitektur |
31
Ruang Studio Lt.
Cahaya Sinar Matahari 1. Pengukuran Titik A Titik ukur diambil pada suatu bidang datar yang letaknya pada tinggi 0,75 meter di atas lantai. Bidang datar tersebut adalah bidang kerja.
(Gambar Potongan Ruang Studio)
Gambar Gambar di atas atas adalah adalah analis analisaa untuk untuk mendap mendapatk atkan an tinggi tinggi lubang lubang cahaya cahaya efektif efektif dengan jarak titik ukur 3m dari jendela (1/3d), yang mana ruangan mempunyai lebar 9 m.
Riset Arsitektur |
32
garis cahaya ditarik menuju titik ukur maka didapat tinggi lubang cahaya efektif (H) yaitu 1,12 m.
(Gambar denah ruang studio)
Diatas adalah gambar untuk mendapatkan lebar lubang cahaya efektif (L) dengan jarak titik ukur 3 m dari jendela. Didapat lebar lubang cahaya efektif adalah 3,05 m. Perhitungan faktor langit titik ukur utama (TUU)
Perhitunga Perhitungan n faktor langit ruang studio berdasarkan berdasarkan tabel hubungan hubungan faktor faktor langit langit sebagai sebagai fungsi H/D dan L/D sebagai berikut: Lubang ABCD U
: lebar 3,05 dan tinggi 1,12
Riset Arsitektur | Titik ukur
: 3 m ke dalam
Didapat
: (1) lubang cahaya ABCD
33
D = 3m, H = 1,12m, L = 3,05 (2) H/D = 1,12/3 = 0,37 (dibulatkan menjadi 0,4) L/D = 3,05/3 = 1,01 (dibulatkan menjadi 1) (3) Menurut tabel maka diperoleh faktor langit untuk U adalah 1,44%
Perhitungan faktor langit titik ukur samping (TUS) Perhitungan faktor langit titik ukur samping mempunyai titik ukur yang sama dengan TUU yaitu 3 m. tetapi titik pengukuran sedikit digeser 0,5 m ke arah kiri.
C
D
F
1,12 0,5 E
3,05 A
U
Lubang ABCD
: lebar 3,05 dan tinggi 1,12
Titik ukur U
: 3 m ke dalam
Didapat
: (1) lubang cahaya terdiri atas lubang-lubang:
B
Riset Arsitektur |
34
EBCF dengan D = 3, H = 1,12, L = 3,55 H/D = 0,37 dan L/D = 1,18 EADF dengan D = 3, H = 1,12, L = 0,5 H/D = 0,37 dan L/D = 0,16
(2) menurut tabel faktor langit untuk U adalah EBCF = 1,44 % EADF = 0,43 % ------------- ABCD = 1,01 %
2. Pengukuran Titik B Cara pengukuran di titik B sama dengan cara pengukuran di titik A yaitu titik ukur diambil pada suatu bidang datar yang letaknya pada tinggi 0,75 meter di atas lantai. Bidang datar tersebut adalah bidang kerja.
(Gambar Potongan Ruang Studio)
Riset Arsitektur |
35
Gambar Gambar di atas atas adalah adalah analis analisaa untuk untuk mendap mendapatk atkan an tinggi tinggi lubang lubang cahaya cahaya efektif efektif dengan jarak titik ukur 3m dari jendela (1/3d), yang mana ruangan studio mempunyai lebar 9 m. garis cahaya dari arah timur ditarik menuju titik ukur maka didapat tinggi lubang cahaya efektif (H) yaitu 0,7 m. Pengukuran titik B mempunyai nilai H yang lebih kecil hal ini disebabkan oleh adanya perlindungan cantilever di sisi timur.
(Gambar denah studio)
Diatas adalah gambar untuk mendapatkan lebar lubang cahaya efektif (L) pada sisi timur bangunan, dengan jarak titik ukur 3 m dari jendela. Didapat lebar lubang cahaya efektif adalah 3,19 m.
Perhitungan faktor langit titik ukur utama (TUU)
Riset Arsitektur |
36
Perhitunga Perhitungan n faktor langit ruang studio berdasarkan berdasarkan tabel hubungan hubungan faktor faktor langit langit sebagai sebagai fungsi H/D dan L/D sebagai berikut: Lubang ABCD
: lebar 3,19 dan tinggi 0,7
Titik ukur
: 3 m ke dalam
Didapat
: (1) lubang cahaya ABCD D = 3m H = 0,7 L = 3,19 (2) H/D = 0,7/3 = 0,23(dibulatkan menjadi menjadi 0,2 ) L/D = 3,19/3 3,19/3 = 1,06(dibulatkan menjadi 1 ) (3) Menurut tabel maka diperoleh faktor langit untuk U adalah 0,40%
Perhitungan faktor langit titik ukur samping (TUS)
Riset Arsitektur | Perhitungan faktor langit titik ukur samping mempunyai titik ukur yang sama dengan TUU yaitu 3 m. tetapi titik pengukuran sedikit digeser 0,5 m ke arah kiri.
F
E
Lubang ABCD
: lebar 3,19 dan tinggi 0,7
Titik ukur U
: 3 m ke dalam
Didapat
: (1) lubang cahaya terdiri atas lubang-lubang: EBCF dengan D = 3, H = 0,7, L = 3,69 H/D = 0,23 dan L/D = 1,23 EADF dengan D = 3, H = 0,7, L = 0,5 H/D = 0,23 dan L/D = 0,16
(2) menurut tabel faktor langit untuk U titik B adalah EBCF = 0,40 % EADF = 0,12 % ------------- ABCD = 0,28 %
Berikut adalah tabel faktor langit yang digunakan pada waktu perhitungan.
37
Riset Arsitektur |
38
Tabel Nilai Faktor Langit
Tabel Nilai Faktor Langit Untuk Bangunan Sekolah Titik Pengukuran 1 Sesuai Sesuai dengan dengan tabel nilai faktor langit untuk bangunan sekolah ruangan kelas khusus faktor langit langit minima minimall (TUU) (TUU) adalah adalah 0,45 0,45 dan faktor langit langit minima minimall (TUS) (TUS) adalah adalah 0,20. 0,20. Maka Maka ruangan studio telah memenuhi persyaratan dengan nilai TUU = 1,44 dan nilai TUS = 1,01. Titik Pengukuran 2 Pada Pada titik titik penguk pengukura uran n 2 hasil hasil yang yang didapa didapatt lebih lebih kecil kecil dari dari titik titik penguk pengukura uran n 1 hal ini disebabkan oleh perlindungan cantilever pada sisi timur bangunan. Hasil yang didapat yaitu nilai faktor langit TUU = 0,40 dan nilai TUS = 0,28. Untuk titik 2 nilai TUU tidak memenuhi persyaratan tetapi nilai TUS memenuhi persyaratan.
Riset Arsitektur |
39
Dari segi pencahayaan ruangan studio mempunyai penerangan yang cukup baik tetapi dari segi temperatur ruangan ini sangat tidak nyamana karena temperatur ruangan mencapai 320 C hal ini disebabkan radiasi matahari yang terbawa cahaya melalui bukaan. Dan ditambah lagi dengan tidak adanya perlindungan perlindungan terhadap terhadap bukaan bukaan cahaya pada bagian barat sehingga sehingga matahari langsung masuk ke dalam ruangan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Riset Arsitektur |
40
Kesimpulan
Ketida Ketidakny knyama amanan nan yang yang terdap terdapat at pada pada ruang ruang studio studio terjad terjadii karena karena radias radiasii cahaya cahaya matahari yang dibawa oleh cahaya, cahaya ini masuk melalui bukaan yang ada di sisi bangunan. Tingkat radiasi yang begitu tinggi karena tidak adanya perlindungan terhadap bukaan pada bagian barat. Tingkat kenyamanan visual pada ruang studio masih memenuhi persyaratan faktor langit untuk bangunan sekolah. Sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh departemen pekerjaan umum. Saran
Diperlu Diperlukan kan perlin perlindu dunga ngan n bukaan bukaan dari dari sinar sinar mataha matahari ri berupa berupa kanopi, kanopi,sha shadin ding g atau atau screening pada sisi barat bangunan, hal ini untuk mengurangi radiasi matahari dan untuk melembutkan cahaya matahari yang datang dari arah barat.
DAFTAR PUSTAKA
Riset Arsitektur |
41
Lippsmeier Georg. Bangunan Tropis, Jakarta, Erlangga, 1994 Satwiko Prasato. Fisika Bangunan , Yogyakarta, Penerbit Andi, 2008 Departemen Departemen Pekerjaan Pekerjaan Umum. Umum. Tata Cara Perancan Perancangan gan Penerang Penerangan an Alami Alami Siang Siang Hari
Untuk Rumah Dan Gedung , Bandung, Yayasan LPMB, 1989 Moch Fathoni setiawan, Keterkaitan Antara Sudut Bukaan Jendela Dengan Kenyamanan
Termal , Tesis, 2002