BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian di Indonesia sangat kompleks karena melibatkan 70% penduduknya sebagai produsen dan 100% penduduknya sebagai konsumen. Sekarang banyak bermuculan industri pengolahan bahan pertanian yaitu agroindustri. Di dalam persaingan agro industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu mengidentifikasi selera konsumen agar konsumen tidak kalah saing dengan competitor yang semakin banyak.
Dalam dunia bisnis, perusahaan dikatakan berhasil jika produk yang dihasilkan dapat mendapat perhatian dari pasar dan konsumen. Perusahaan harus memiliki pertimbangan dalam menentukan pasar yang akan di salurkan produknya agar memperoleh perhatian dari konsumen. Perusahaan juga harus menentukan segmentasi, targeting dan positioning agar produk yang dipasarkan dapat diterima oleh konsumen. Selanjutnya perusahaan harus dapat mengetahu kelemahan dan keunggulan produk agar dapat membuat produk yang lebih inovatif dan dapat membuat produk yang berbeda.
Kunjungan industri merupakan salah satu kegiatan mahasiswa prodi agroindustri yang diadakan sebagai praktik nyata dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan menambah pengalaman serta meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam mengaplikasikan teori yang telah diajarkan dan dipelajari. Kunjungan industri agar mendapatkan informasi mengenai profil industry. Selain itu praktikan mengetahui keunggulan dan kelemahan produk industry. Dengan metode kunjungan industry praktikan mengetahui target pasar produk industry dan praktikan mengetahui aktivitas pemasaran dan dapat menganalisis strategi penjualan yang dijalankan industry
Tujuan
Praktikan mendapatkan informasi mengenai profil industry
Praktikan mengetahui keunggulan dan kelemahan produk industri
Praktikan mengetahui target pasar produk industry
Praktikan mengetahui aktivitas pemasaran dan dapat menganalisis strategi penjualan yang dijalankan industry.
BAB II
DASAR TEORI
Profil perusahaan adalah gambaran singkat mengenai perusahaan distributor yang dibangun. Profil perusahaan akan berisi nama perusahaan, alamat, nomor telepon, fksimile, alamat e-mail, nama dan alamat pemilik, nama manager jumlah SDM, jumlah mobil pengiriman, luas gudang dan kantor, mitra kerja sama sekarang ini. Produk – produknya, volume penjualan total distributor dan lainnya. Jika distributor masih baru tentunya belum memilii produk yang dipasarkan dan total volume penjualan. Ini bisa disiasati dengan volume penjualan usaha daagang yang didirikan atau usaha grosir keliling yang didirikan. Begitu pula produk – produk yang dibawa, pasanglah produk – produk yang paling banyak volume penjualannya karena namanya profil perusahaan, tentunya distributor bisa mengisinya dengan data bisnis lainnya (Royan, 2011).
Perusahaan adalah bahwa bentuk organisasi bisnis yang rela oleh beberapa orang untuk mendapatkan keuntungan di bawah undang-undang perusahaan. banyak orang bersama-sama menanamkan modal di suatu perusahaan dan oleh karena itu juga disebut Joint Stock Company. modalnya terbagi dalam saham dipindahtangankan, yang berarti bahwa sahamnya secara umum dapat dibeli dan dijual. kewajiban anggotanya yang terbatas. bisnis perusahaan stabil dan bisnis dijalankan pikir Common Seal. Perusahaan adalah asosiasi yang didirikan atau didaftarkan orang. di bawah tindakan perusahaan tidak ada individu dapat membentuk sebuah perusahaan. jumlah minimum 7 orang dapat membentuk sebuah perusahaan publik sementara jumlah minimum 2 orang dapat membentuk sebuah perusahaan swasta. karenanya, perusahaan adalah sebuah asosiasi orang yang memiliki lebih dari satu orang dan pendaftaran adalah penting (Singla, 2012)
Bauran pemasaran pada dasarnya adalah sebuah kerangka kerja konseptual yang membantu untuk struktur pendekatan setiap tantangan pemasaran. Ada banyak pendekatan yang berbeda untuk bauran pemasaran yaitu 4 P, 5P dan 7P. Penulis Kanada jerome McCarthy pertama kali disebut bauran pemasaran 4P. Dikritik oleh beberapa sebagai disederhanakan dan oleh orang lain sebagai usang, 4P tetap melakukan memberikan kerangka dasar. Keempat bahan adalah produk, harga, tempat atau distribusi dan promosi dan komunikasi dapat dicampur bersama-sama dalam jumlah tak terbatas cara. Meskipun awalnya digunakan oleh FMCG atau fast moving consumer goods pemasar, 4P juga dipinjam dan digunakan oleh layanan pemasar sampai pengembangan 7P. Tambahan P misalnya bangunan dan metode seragam dan contoh proses produksi, memberikan dan mengkonsumsi layanan. menarik untuk se bagaimana pemasar FMCG sekarang dapat meminjam 7P. 7P tersebut yaitu packanging, product, servis, brand and price (Smith & Taylor, 2004).
Strategi pemasaran terdiri dari tiga elemen yaitu segmentasi, targeting dan positioning. Segmentasi adalah proses membagi atau mengelompokkan pasar kedalam beberapa segmen atau strategi pemetan (mapping strategy) sebuah perusahaan. Targeting adalah proses menyeleksi target market yang tepat untuk produk dan servis dari perusahaan atau strategi untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif. Positioning adalah strategi untuk menguasai benak konsumen dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan jadi positioning bukan hanya tentang membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan melainkan positioning tentang mendapatkan kepercayaan pelanggan (Kartajaya, 2000).
Persaingan antar produk di pasaran mendorong produsen gencar untuk berpromosi yang dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain melalui promosi penjualan, publisitas umum, penjualan pribadi dan periklanan. Promosi melalui media periklanan sangatlah efisien karena menggunakan biaya rendah dan mempunyai daya bujuk atau persuasive yang kuat. Promosi melalui periklanan sangatlah efektif karena dapat memberikan informasi yang jelas terhadap produk pada segmen tertentu. Iklan mengarahkan konsumen dalam menyuguhkan produk sehingga dapat diyakini untuk memenuhi kebutuhan pribadi (Pujiyanto, 2003).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Alat Tulis
Prosedur praktikum
Kunjungan dilakukan di industry yang relevan yang sudah ditentukan
Penjelasan dan diskusi/wawancara dngan pihak perusahaan mengenai aktivitas industry (profil perusahaan, keunggulan dan kelemahan produk, target pasar, dan aktivitas penjualan).
Diskusikan dalam kelompok semua hal yang berkaitan dngan pemasaran selanjutnya menyimpulkan strategi yang digunakan perusahaan.
Susun laporan kelompok yang memuat secara terinci mengenai profil perusahaan, keunggulan dan kelemahan produk, target pasar, aktivitas penjualan, dan startegi pemasaran yang digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Profil Perusahaan
Cokelat Monggo berdiri pada tahun 2005, terciptaya Cokelat Monggo dimulai pada tahun 2001 di Yogyakarta oleh seorang pria berasal Belgia. Pada tahun 2005 dibuat perusahaan secara serius bernama PT. Anugrah Mulia Sentosa dengan brand produk "Cokelat Monggo". Pabrik utama Cokelat Monggo beralamat di kota Gede, Jalan Dalem K III / 978 RT 043 RW 10 Kel. Purbayan Kota Gede 55173 Yogyakarta Indonesia. Cokelat Monggo didirikan oleh seorang Belgia bernama Edward R. Picasau dan pria asal Indonesia.
Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Dengan adanya Cokelat Monggo ini kami ingin mengembangkan berbagai panganan yang terbuat dari Cokelat dan berharap dengan adanya Cokelat Monggo ini semua orang dapat menyukai pangan yang terbuat dari cokelat
Misi
Dengan mengkreasikan cokelat dengan panganan yang disukai oleh semua kalangan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua kostumer kami.
Tujuan
Meningkatkan kualitas cokelat yang ada di Indonesia
Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja sebanyak 160 orang, 60 bagian produksi dan 100 dibagian Staff Kantor.
Struktur Organisasi
Terlampir
Keunggulan Produk
Cokelat Monggo memiliki varian produk yang beragam (Inovasi Baik).
Kemasan bernuansa Indonesia (Wayang)
Tidak menggunakan tambahan lemak nabati maupun hewani
Merupakan Cokelat Conventur
Kelemahan Produk
Mudah mencair hanya bertahan pada suhu -18˚C
Target Pasar
Menengah Keatas
20 tahun keatas
Promosi
Media cetak (Koran, Majalah, Livelet)
Media elektronik dan Radio
Distribusi
Memiliki outlet-outlet di Yogyakarta 2, Jakarta dan Bandung
Secara online (minimal pembelian Rp. 300.000,.)
Produk dijual diberbagai swalayan, toko oleh-oleh dan super market
Transportasi dilakukan oleh mobil milik sendiri yang dilengkapi pendingin
Didistribusikan ke Jawa dan Bali dan diharapkan didistribusikan ke seluruh Indonesia bahkan ke berbagai negara di Dunia
Pemasaran
Online
Outlet resmi
Supermarket
Toko oleh-oleh
Harga
Untuk kemasan kecil harganya Rp. 16.500 (40 gram), kemasan 80 gram seharga Rp. 32.000 dan harga untuk produk seasonal berbeda-beda.
Strategi Pemasaran
Dengan membuat cokelat berkualitas internasional namun berciri khas lokal. Menggunakan bahan baku lokal setengah jadi, biji cokelat berasal dari Sumatra, Sulawesi, Jawa timur, Jember. Cokelat Monggo berbeda dari cokelat kebanyakan, membentuk brand image yang khas dari nama, pilihan rasa dan kenampakan.
Informasi
Produk unggulan dari Cokelat Monggo adalah produk dark cokelat 58 % cokelat murni, tanpa tambahan lemak hewani. Keunikan juga berada pada kemasan produk yang sangat khas Indonesia. Pada kemasan juga mencantumkan petunjuk bagi pelanggan untuk membuang sampah pada tempatnya. Strategi pemasaran produk juga baik karena terdapat produk seasonal 5 kali dalam setahun, diantaranya natal, lebaran, hallowen, valentine dan imlek.
Pembahasan
Coklat monggo berdiri tahun 2005 yang didirikan oleh orang Belgia bernama Edward R.Picasau dan seseorang pria Indonesia Edo sebagai direktur, Burhan sebagi staf kreatif. Terciptanya cokelat monggo dimulai tahun 2001 di Yogyakarta, oleh orang Belgia yang berkunjung ke Indonesia tanpa direncanakan. Pria Belgia tersebut memutuskan untuk membuat coklat dengan cita rasa Belgia. Setiap Minggu pagi pria ini berjualan di daerah UGM dan di daerah luar Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya untuk kesenangan serta mencari minat dan reaksi dari masyarakat, bukan semata – mata untuk mencari keuntungan. Hal tersebut sangat menarik dan menjadikan pria itu sebagai Pembuat cokelat pertama di Yogyakarta. Untuk mewujudkan impiannya, maka pria tersebut menggabungkan sumber daya yang terbatas dengan modal yang ada. Ide pertama muncul untuk membuat sebuah toko, namun hal itu gagal dan tidak di lanjutkan. Barulah pada tahun 2005 dibuat perusahaan secara serius bernama Anugrah Mulia dengan brand produk Coklat Monggo. Sampai saat ini banyak dikembangkan lebih banyak varian coklat pralin dan batangan yang menggabungkan cita rasa Indonesia dan Belgia. Monggo berarti silahkan yang merupakan asal kata dari bahasa jawa yang biasanya diucapkan sambil mengacungkan jari. Pabrik utama coklat monggo ini berada di Kota Gede, Jalan Dalem KG III/978 RT 043 RW 10 Kelurahan Purbayan Kota Gede 55173 . Coklat Monggo ini dibawah naungan PT Anugrah Mulia Sentosa .
Coklat Monggo mempunya visi, misi dan tujuan. Visi yaitu dengan adanya Cokelat Monggo ini kami ingin mengembangkan berbagai panganan yang terbuat dari Cokelat dan berharap dengan adanya Cokelat Monggo ini semua orang dapat menyukai pangan yang terbuat dari cokelat. Misi yaitu dengan mengkreasikan cokelat dengan panganan yang disukai oleh semua kalangan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua kostumer kami. Tujuan coklat monggo yaitu meningkatkan kualitas cokelat yang ada di Indonesia. Jumlah tenaga kerja sebanyak 160 orang, 60 bagian produksi dan 100 dibagian Staff Kantor yang ada di Yogyakarta, Bandung dan Jakarta.
Struktur Organisasi PT. Anugrah Mulia Indobel yaitu tertinggi adalah BOD dengan beberapa departemen yaitu Finance Dept.Head, R & D Dept.Head , Quality Control Dept.Head, Marketing Dept.Head, HR & GA Dept.Head , Logistic Dept.Head, Exc Assisten dan MIS. Manager Branch Office. Finance Dept.Head yang terdiri dari Fin dan Acc serta Tax, R & D Dept.Head yang terdiri dari NPD dan QA. Marketing Dept.Head terdiri dari sales dan marketing, marketing dibagi pada beberapa bidang yaitu marcom, MD, project, creative, dan export. Logistic Dept.Head terdiri dari import dan distribusi. Manager Branch Office terdiri dari sales cord, marketing dan operasional. Keunggulan Cokelat Monggo yaitu memiliki varian produk yang beragam , kemasan bernuansa Indonesia misalnya wayang, tidak menggunakan tambahan lemak nabati maupun hewani dan merupakan Cokelat Conventur. Kelemahan Cokelat Monggo yaitu mudah mencair hanya bertahan pada suhu -18˚C.
Target pasar Cokelat Monggo ini yaitu menengah keatas karena produknya yang menggunakan cokelat yang murni dan targetnya usia 20 tahun keatas. Promosi yang dilakukan melalui media cetak seperti koran, majalah, livelet dan juga melalui media elektronik dan radio. Cokelat monggo belum bisa memasang iklan di televise karena belum dapat memenuhi produksi di pasar Indonesia. Distribusi yang Cokelat monggo lakukan dengan menjual produk pada outlet-outlet di Yogyakarta 2, Jakarta dan Bandung, ada juga secara online minimal pembelian Rp. 300.000. Produk dijual diberbagai swalayan, toko oleh-oleh dan super market dan ransportasi dilakukan oleh mobil milik sendiri yang dilengkapi pendingin Didistribusikan ke Jawa dan Bali dan diharapkan didistribusikan ke seluruh Indonesia bahkan ke berbagai negara di dunia. Pemasaran produk ini melalui Online dengan web resmi cokleat monggo, outlet resmi yang ada di Yogyakarta, Jakarta, Bandung, supermarket dan toko oleh-oleh. Untuk kemasan kecil harganya Rp. 16.500 per 40 gram, kemasan 80 gram seharga Rp. 32.000 dan harga untuk produk seasonal berbeda-beda.
Strategi Pemasaran dengan membuat cokelat berkualitas internasional namun berciri khas lokal. Menggunakan bahan baku lokal setengah jadi, biji cokelat berasal dari Sumatra, Sulawesi, Jawa timur, Jember. Cokelat Monggo berbeda dari cokelat kebanyakan, membentuk brand image yang khas dari nama, pilihan rasa dan kenampakan. Produk unggulan dari Cokelat Monggo adalah produk dark cokelat 58 % cokelat murni, tanpa tambahan lemak hewani. Keunikan juga berada pada kemasan produk yang sangat khas Indonesia. Pada kemasan juga mencantumkan petunjuk bagi pelanggan untuk membuang sampah pada tempatnya. Strategi pemasaran produk juga baik karena terdapat produk seasonal 5 kali dalam setahun, diantaranya natal, lebaran, hallowen, valentine dan imlek.
Saat ini semakin banyak wisatawan yang mencari cokelat Monggo, karena awalnya juga membidik segmen wisatawan melalui penjulan di hotel,museum dan bandara. Belakangan ini, produk cokelat tersebut juga bisa didapatkan hampir di semua pasar swalayan di Yogyakarta, bahkan sampai Jakarta, Bali, Bandung, dan Medan. Surabaya merupakan target pasar berikutnya, dengan promosi yang berbeda meskipun saat ini sudah terdapat produk cokelat Monggo yang hanya terdapat di Mirota. Mirota merupakan tempat penjualan barang-barang khas Jawa dan Bali yang biasanya digunakan sebagai oleh-oleh ataupun kebutuhan pribadi. Wisatawan selalu mengunjungi tempat-tempat yang menjual barang unik dan khas dari suatu daerah yang dikinjunginya. Oleh sebab itu penjualan cokelat Monggo hanya terdapat di tempat-tempat yang sering dikunjungi para wisatawan, seperti hotel, supermarket Circle K, dan Mirota.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Cokelat Monggo berdiri tahun 2005 , didirikan oleh pria Belgia dan Indonesia. Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti silahkan yang selalu digunakan oleh orang – orang Yogya sambil mengacungkan ibu jari, ataupun ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita mengundang orang masuk ke rumah atau meninggalkan rumah seseorang
Keunggulan cokelat monggo yaitu varian produk yang beragam , kemasan bernuansa Indonesia misalnya wayang, tidak menggunakan tambahan lemak nabati maupun hewani dan merupakan Cokelat Conventur dan kelemahan Cokelat Monggo yaitu mudah mencair hanya bertahan pada suhu -18˚C.
Target pasar Cokelat Monggo ini yaitu menengah keatas dan usia 20 tahun keatas.
Strategi Pemasaran dengan membuat cokelat berkualitas internasional namun berciri khas local dan aktivitas pemasarannya yaitu produk dijual secara online, di outlet – outlet resmi yang ada di Yogyakarta, Jakarta dan bamdung, serta penjualan dititipkan ke swalayan dan took oleh – oleh.
Saran
Saran coass sebaiknya tepat waktu
Saran praktikum sebaiknya waktu kunjungannya lebih lama
DAFTAR PUSTAKA
Dr. RK Singla. 2012. Business Oraganisation and Management. VK Publication. India
Kartajaya, Hermawan. 2000. MarkPlus on Strategy. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad =rja&uact=8&ved=0CGYQFjAH&url=http%3A%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2 Findex.php%2Fnominal%2Farticle%2Fdownload%2F1000%2F803&ei=1Bxa VKu1 K42_uATz3IDoAQ&usg=AFQjCNFFi- J1G25xFon3gPXZGAW3lges_g&bvm=bv.78677474,d.c2E. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Malang. Diakses pada tanggal 7 November 2014. Pukul 12.17
Royan, Frans M. 2011. Strategi Mendirikan Perusahaan Distributor Baru. PT. Gramedia Pustaka Utama
Smith, P R & Taylor, Jonathan. 2004. Marketing Communication An Integrated Approach 4th Edition. Gutenberg Press. UK