OBAT - OBAT ENDOKRIN FARMAKOLOGI 2
INTEGRASI DAN KOORDINASI Sistem syaraf : Neurotransmiter (agen kimia yang disekresikan oleh sel syaraf (neron) dan memberikan aksi langsung pada neron atau sel lainnya) Transmisinya cepat Komunikasi sel - sel
Sistem endokrin : Hormon (agen kimia yang disekresikan oleh sel endokrin langsung ke dalam aliran darah dan ditransportasikan pada target ) Transmisinya lambat Melalui sistim sirkulasi
Parakrin dan Endokrin
Hormon : substansi kimia yg dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan langsung disalurkan kedalam sirkulasi ke sel targetnya melalui ikatannya pada reseptor yang terdapat pada sel tersebut untuk menimbulkan respon AKTIVITAS HORMON pada target sel
1. 2. 3.
Hormon harus dikenali oleh reseptor dan terikat pada reseptor Reseptor harus spesifik Satu atau lebih proses intraseluler harus terjadi (misalnya : reaksi enzimatis, pergerakan ion dll) aktivasi reseptor
Sekarang telah diketahui hampir semua tenunan mensekresikan sinyal kimiawi yang berperan sebagai hormon: jantung, selsel kekebalan, lambung, usus, selsel tulang, hati, kulit, sel-sel glial, dsb.
www.cushings-help.com/ images/endocrine.jpg www.cushings-help.com/ images/endocrine.jpg www.cushings-help.com/ images/endocrine.jpg
PENGATURAN SISTEM ENDOKRIN PADA VERTEBRATA SISTEM HIPOTHALAMUS
HIPOFISA
SISTEM HYPOTALAMUS- PITUITARI ANTERIOR HIPOTALAMUS
GnRH
GRH
+
+
FSH dan LH
GONAD : Est, Pog, Tes
SS
PITUITARI
- -
Hormon Pertumbuhan
HATI dan sel lain: IGF-1
PIH
TRH
CRH
+
+
-
++ TSH
PRH
Prolaktin
ACTH
ANTERIOR
Organ & Tiroid jaringan :T3,T4
Kel. Ambing
Korteks Adrenal
FUNGSI HORMON 1.
Perkembangan – Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan – Biologi reproduksi intra / ekstra uterus sampai dengan pubertas – Antara lain : estrogen, progesteron , testosteron
2.
Metabolisme – Mengatur metabolisme tubuh – Antara lain : insulin, glukagon, GH
3.
Tropik – Hormon ini merupakan perangsang bagi kelenjar lain untuk menghasilkan hormon – Antara lain : FSH, LH, ACTH, Releasing hormone 4. Pengatur metabolisme air dan mineral Antara lain : calcitonin, ADH
STRUKTUR HORMON 1.Hormon Amien mengandung unsur ‘N’ dan merupakan turunan asam amino. Meliputi hormonhormon : a.Hormon Thyroid Thyroxine (T4) Triiodothyronine (T3) b.Hormon medulla adrenal (katekolamin) Epinefrin Norepinefrin
2.Hormon Peptida Kebanyakan hormon yang beredar dari kelompok ini merupakan peptida kecil hingga protein besar Disintesa pada ribosom sel endokrin Sintesa : preprohormon prohormon Packaging : Prohormon hormon Penyimpanan : hormon 3.Hormon Steroid Kolesterol sebagai pemicu sintesa a. Hormon dari korteks adrenal : Aldosteron, Kortisol, kortikosteron (Glukokortikoid) Dehydroepiandrosteron, androstenedion (androgen) b. Hormon dari gonad : testosteron dan estradiol
Sel Folikuler dan Parafolikuler
Produksi Kelenjar tiroid Sel Folikular : • Tetraiodothyronine (thyroxin or T4) • Triiodothyronine (T3) • rT3
Sel Parafolikular • Calcitonin
HORMON TIROID • Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang terdiri dari dua lobus jaringan endokrin yang menyatu dibagian tengah oleh bagian sempit kelenjar, sehingga kelenjar ini tampak seperti kupu-kupu. • Sel-sel sekretorik utama tiroid tersusun menjadi gelembung – gelembung berongga, yang masing-masing membentuk unit fungsional yang disebut folikel berbentuk cincin dengan lumen bagian dalam dipenuhi koloid, yaitu suatu bahan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan ekstrasel untuk hormon tiroid.
Sintesa hormon tiroid butuh 2 bahan utama : • Tirosin disediakan dari scaffold glikoprotein besar yang disebut tiroglobulin, yang disintesa oleh sel-sel epitel tiroid dan disekresikan ke lumen folikel • Yodium (Iodine, atau lebih tepatnya Iodide (I-), secara avid diambil dari darah oleh sel-sel epitelial tiroid, yang pada membran sebelah luarnya memiliki sodium-iodide symporter or "iodine trap". Begitu berada di dalam sel, iodide segera dibawa ke dalam lumen folikel bersama-sama tiroglobulin.
Sintesis Tiroid 1.
Tiroglobulin dihasilkan oleh kompleks golgi / retikulum endoplasma sel folikel tiroid. Tirosin menyatu kedalam molekul tiroglobulin sewaktu molekul besar ini diproduksi. Tiroglobulin yang mengandung tirosin dikeluarkan dari sel folikel kedalam koloid melalui eksositosis.
2.
Tiroid menangkap iodium dari darah dan memindahkannya ke dalam koloid melalui pompa iodium yang sangat aktif atau protein pembawa yang sangat kuat dan memerlukan energi yang terletak dimembran luar sel folikel.
3.
Di dalam koloid, iodium dengan cepat melekat kesebuah tirosin di dalam molekul tiroglobulin. Perlekatan sebuah iodium ke tirosin menghasilkan monoiodotirosin (MIT). Perlekatan dua iodium menghasilkan diiodotirosin (DIT).
4.
Terjadi proses penggabungan antara molekul-molekul tirosin beriodium untuk membentuk hormon tiroid. Penggabungan dua DIT menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin). Penggabungan satu MIT dengan satu DIT menghasilkan triiodotironin atau T3.
Hormon-hormon Tiroid Tetraiodothyronine (thyroxin or T4) : • Yang akan diubah menjadi bentuk aktif dalam sel tubuh
Triiodothyronine (T3) : • Bentuk aktif (2-4x) lebih kuat dibandingklan T4 • 20 % diproduksi dalam tiroid and 80 % berasal dari diiodinated T-4
rT3 tidak aktif
Mekanisme Kontrol TSH
Fungsi Hormon Tiroid • Hormon ini penting / essential untuk hidup karena perannya dalam metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan.
• Fungsi Primer adalah produksi thyroxin, yaitu hormon yang dapat mempertahankan level metabolisme optimum – Menstimulasi konsumsi oksigen pada sel – Terlibat dalam metabolisme lipid, KH dan protein – Pertumbuhan normal dan proses pematangan
Efek hormon Tiroid • • • • • •
Increases cardiac output Increases heart rate Increases ventilation rate Increases basal metabolic rate Development of brain Thickens endometrium
Hypothyroidism Pada orang dewasa - Tiredness & lethargy - Berat badan naik - Intoleran kondisi dingin - Kulit kering - Bradikardi - Penurunan mental Pada Anak-anak - Pertumbuhan tulang terganggu - Retardasi mental pada infant - Cretinism
Hyperthyroidism -
Penigkatan basal metabolic rate (BMR) Berat badan menurun Peningkatan suhu tubuh Nervousness Tremor Takhikardi Gangguan penglihatan
TERAPI DISFUNGSI TIROID Hyperthyroidism 1. Thioamides : Methimazole Propylthiouracil (PTU) MK : penghambatan tiroid peroksidase, menyebabkan penurunan sintesis & penyimpanan hormon tiroid 2. Anion inhibitor Iodine, Iodide, Potassium perchlorate MK : Iodine dan iodide menyebabkan penghambatan konversi T4 menjadi T3 dan penghambatan sekresi hormon. 3. Antagonis Beta Adrenoseptor Propanolol & Atenolol mengatasi symptoms Mk : menurunkan takhikardi, BMR, nervousness, tremor 4. Radioiodine
Target Kerja Obat Antitiroid
Hypothyroidism & Terapi subtitusi Tiroid 1. Levothyroxine MK : Thyroxine dikonversi menjadi T3 di dlm tubuh 2. Liothyronine (l-triiodithyronine sodium) MK : Liothyronine dengan cepat dubah menjadi T3
Hipotalamus-pituitari-tiroid
KELENJAR PANKREAS FARMAKOLOGI 2
Pankreas
HIstologi Kelenjar Pankreas • Bagian endokrin pankreas terdiri dari banyak klaster kecil selsel yang disebut islets of Langerhans (islets). Manusia memiliki 1 juta islets. Histologis, islets tampak sebagai kelompok sel-sel yang relatif pucat dikelilingi oleh tenunan eksokrin yang berwarna lebih gelap (gambar kanan: 3 islets pada pankreas seekor kuda)
Pankreas • Fungsi Endokrin dan Fungsi Non-endokrin • Fungsi non-endokrin sebagai akibat aktivitas bagian eksokrin pankreas -> pencernaan • Bagian endokrin pankreas terwujud dalam bentuk islets of Langerhans yang mengandung 4 jenis sel: – – – –
Sel-sel beta (60%) hormon insulin Sel-sel alpha (25%) hormon glukagon Sel-sel D (10%) somatostatin Sel-sel F atau PP Pancreatic polypeptide (parakrin)
HORMON PANKREAS Fungsi hormon pankreas : 1. Menyimpan glukosa dari makanan dalam bentuk glikogen dan lemak (insulin) 2. Menggerakan cadangan energi pada saat lapar / kerja / stress (glukagon) 3. Mempertahankan dan mengusahakan kadar glukosa darah tetap pada batas normal 4. Merangsang pertumbuhan
Insulin • Insulin adalah pemain utama dalam kontrol metabolisme intermedier. Insulin mempunyai peranan menonjol dalam metabolisme karbohidrat dan metabolisme lemak, juga mempunyai pengaruh penting dalam metabolisme protein dan mineral. Konsekwensinya adalah, gangguangangguan dalam keberadaan insulin menyebabkan efek yang luas dan merusak terhadap banyak organ dan tenunan.
Insulin dan Metabolisme Karbohidrat • Glukosa dibebaskan dari karbohidrat makanan seperti tepung atau sukrosa, secara hidrolisis di dalam usus halus, dan kemudian diserap ke dalam darah • Konsentrasi glukosa yang meningkat dalam darah menstimulir pelepasan insulin, dan insulin bekerja pada seluruh sel-sel tubuh untuk menstimulir uptake, utilisasi, dan penyimpanan glukosa.
• Satu efek insulin yang sudah diketahui ialah menurunkan konsentrasi glukosa darah. Hal penting lain ialah begitu kadar glukosa darah menurun, sekresi insulin berhenti
Insulin dan Metabolisme Lemak • Insulin mendorong sintesa asam-asam lemak pada hati. Insulin menstimulir sintesa glikogen di hati. Namun, ketika glikogen sudah terakumulasi banyak (sekitar 5% dari massa hati), maka sintesa berikutnya akan dihambat. Bila hati sudah jenuh (saturated) dengan glikogen, tambahan glukosa yang diambil oleh hepatocytes akan dialihkan ke jaras yang menuju sintesa asam-asam lemak • Insulin menghambat pemecahan lemak pada adipose tissue dengan menghambat lipase intraseluler (yang menghidrolisa trigliserida untuk melepaskan asam-asam lemak). • Insulin mempunyai efek pencadangan-lemak. Tidak hanya hampir semua sel didorong untuk mengoksidasi karbohidrat (bukan lemak), untuk energi, tetapi insulin juga secara tidak langsung menstimulir akumulasi lemak pada adipose tissue.
Glucagon Glucagon memiliki peran utama dalam mempertahankan konsentrasi normal glukosa dalam darah, dan sering digambarkan mempunyai efek berlawanan dengan insulin. Yakni, glukagon meningkatkan kadar glukosa darah Efek utama glukagon ialah menstimulir peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah Glukagon menstimulir pemecahan glikogen yang tersimpan di hati Glukagon mengaktifkan hepatic gluconeogenesis
Kontrol Sekresi Glukagon • Glucagon disekresikan sebagai respons terhadap hipoglikemia ( konsentrasi glukosa yang rendah dalam darah)
• Dua keadaan lain juga memicu sekresi glukagon: – Peningkatan kadar asam-asam amino darah, seperti sehabis menyantap makanan yang tinggi proteinnya. Dalam hal ini, glukagon merubah asam-asam amino yang berlebih menjadi glukosa dengan cara meningkatkan glukoneogenesis – Olah raga: dalam hal ini, tidak jelas apakah stimulus aktualnya adalah olah raga itu sendiri atau menurunnya kadar glukosa darah akibat olah raga tersebut • Sekresi glukagon dihambat oleh kadar glukosa darah yang tinggi
Interaksi Komplementer Glukagon dan Insulin
Pengaturan Homeostatis Kadar Glukosa Darah Oleh Insulin dan Glukagon
DIABETES MELLITUS
Definisi DM SEKUMPULAN DARI GANGGUAN METABOLIK YANG DITANDAI DENGAN HIPERGLIKEMI DAN KELAINAN METABOLISME LEMAK SERTA PROTEIN
PHATHOFISIOLOGI • DM TIPE I (INSULIN DEPENDENT, JUVENILONSET DIABETUS) • DM TIPE II (NON INSULIN DEPENDENT, ADULT-ONSET DIABETUS) • Uncommon causes DM (1 – 2 %) termasuk karena gangguan endokrin, gestational DM, pankreatitis dan krn pengobatan : glukokortikoid,, niasin, alfa interveron. • Komplikasi mikrovaskuler : retinophati, neuropati, nephropathi dan yg lain : heart disease, stroke
DIAGNOSIS • NORMAL FPG < 110 MG/dl • DM, FPG≥ 126 MG/DL, RANDOM PLASMA ≥ 200 MG/dl DAN DUA JAM setelah TEST TOLERANSI GULA (TTG) ≥ 200 MG/dl • PLASMA GLUKOSA ≥ 200 MG/DL
TUJUAN PENGOBATAN • MENGURANGI SIMTOM KARENA HIPERGLIKEMI • MENGURANGI KOMPLIKASI VASKULER • MENGURANGI MORTALITAS • MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
TERAPI FARMAKOLOGI INSULIN • VARIASI : SUMBER, KEMURNIAN, ONSET, DURASI DAN APPEARANCE JENIS INSULIN • RAPID ONSET & SHORT DURATION : REGULER, LISPRO DAN ASPART • INTERMEDIATED ONSET & DURATION : NPH (ISOPHANE), LENTE, • PROLONGED DURATION : PROTAMIN ZINC INSULIN, EXTENDES INSULIN ZINC, ULTRA LENTE
INSULIN STRUKTUR DAN SINTESIS • HORMON POLIPEPTIDA YG DISEKRESI OLEH SEL β PANKREAS • DISIMPAN DALAM BENTUK KOMPLEK Dg ZINC 2+ • SINTESIS DAN PELEPASANNYA DIPACU OLEH : a. glukosa, asam amino dan asam lemak b. dipacu oleh β -adrenrgik c. dihambat oleh α-adrenrgik
LANJUTAN INSULIN MEKANISME • BERIKATAN DENGAN TYROSINE KINASE MENYEBABKAN PENINGKATAN TRANSFORT GLUKOSA PADA SEL OTOT DAN JARINGAN ADIPOSA PADA LIVER : • MENGHABAT PRODUKSI GULA DAN MENINGKATKAN GLIKOLISIS • MENGHABAT GLIKOGENOLISIS DAN MENINGKATKAN SINTESIS GLIKOGEN • MENINGKATKAN SINTESIS TRIGLISERIDA • MENINGKATKAN SINTESIS PROTEIN
LANJUTAN INSULIN PADA OTOT • MENINGKATKAN TRASFORT GLUKOSA DAN GLIKOLISIS • DISPOISI MENINGKATKAN GLIKOGEN • MENINGKATKAN PROTEIN SISTESIS PADA JARINGAN LEMAK • MENINGKATKAN TRANSFOR GLUKOSA • LIPOGENESIS • INTRASELULER LIPOLISIS
PENGGUNAAN INSULIN • IDDM • NON IDDM YANG TIDAK TERKONTROL DENGAN DIET DAN ORAL ANTIDIABETIK
OBAT DIABETIK ORAL 1. SULFONILUREA • • • • • •
KLORPROPAMID TOLAZAMID TOLBUTAMID GLIMEPIRID GLIPIZID GLIBURID
MEKANISME KERJA • MENINGKATKAN SEKRESI INSULIN • MENINGKATKAN SENSITIVITAS THD INSULIN • MENURUNKAN SEKRESI GLUKAKON
• KEGAGALAN BISA TERJADI (15-30%) DAN BISA MENCAPAI 90 % SETELAH 6-7 TH PENGOBATAN • SHORT ACTING - TERMASUK TOLBUTAMID - ABSORPSI CEPAT, TDK DIPENGARUI OLAH MAKANAN - BISA MENYEBABKAN HIPOGLIKEMI, EFEK SAMPING LAIN : RASHES, GANGGUAN GI
INTERMEDIATED-ACTING • ACETOHEKSAMID - ABSORPSI CEPAT - T ½ 6 JAM - BERSIFAT URIKOSURIK • TOLAZAMID - ABSORPSI LAMBAT - MEMPUNYAI EFEK DIURETIK LEMAH • GLIBURID - ABSORPSI CEPAT - MEMPUNYAI EFEK DIURETIK LEMAH - MENGHAMBAT PRODUKSI GLUKOSA DI HEPAR • GLIPIZIDE - ABSORPSI CEPAT, TAPI DAPAT DIHAMBAT DG ADANYA MAKANAN
LONG-ACTING • TERMASUK KLORPROPAMID DAN GLIBENKLAMID • ABSORPSI CEPAT • EFEK SAMPING LEBIH DARI YANG LAIN • KONTRAINDIKASI PADA LANSIA
glucose Sulphonylureas : tolbutamide chlorpropamide glibenclamide
glucose ATP
-
K+
+ Ca2+
-
ATP-dependent K+ Channel depolarization
Voltage-dependent Ca2+ channel insulin +
Insulin Containing vesicle
-cell insulin
Receptors
response
INDIKASI • DM TIPE II
KONTRA INDIKASI • MENYUSUI, KETO ASIDOSIS. LONG-ACTING HINDARI PADA ORANG TUA, INSUFISIENSI GINJAL REGIMEN DOSIS • Tolbutamid : 500 mg, 2-3 x • Klorpropamid : 100-250 mg perhari • Glibenklamid : 2,5-15 mg per hari
2. BIGUANID • METFORMIN MEKANISME KERJA • MENINGKATKAN PENGGUNAAN GLUKOSA DI JARINGAN FERIFER, UPTAKE DAN MENGHAMBAT GLUKONEOGENESIS • DALAM BEKERJANYA MEMERLUKAN ADANYA INSULIN • REGIMEN DOSIS : 500 MG , 2- 3 KALI SEHARI
3. α-GLUCOSIDASE INHIBITORS • ACARBOSE MK : MENGHAMBAT ENZIM α-GLUKOSIDASE SEHINGGA MENURUNKAN ABSORPSI STARCH DAN SUCROSE
Polisakarida
Disaccharides
Starch Sucrose
Lactose
Saliva and pancreatic - amylases
Maltose Maltotriose Dextrins
Membrane bound - glucosidases
Membrane bound - glucosidases
Lactase
Glucose Fructose
Glucose Fructose
Glucose Absorption
Monosaccharides fructose glucose
4. THIAZOLIDINEDIONES GLITAZONE TROGLITAZONE, ROSIGLITAZON DAN PIOGLITAZONE MEKANISME KERJA; • MENURUNAN RESINTENSI INSULIN PERIFER
5. MEGLITINIDES REPAGLINIDE DAN NATEGLINIDE MK : • BEKERJA SEPERTI SULFONIL UREA
TERAPI KOMBINASI TUJUAN TERAPI KOMBINASI • MEMPERLAMBAT PERBURUKAN SEL BETA * Menurunkan produksi glukosa hati * meningkatkan aksi insulin dengan mengurangi resistensi insulin * Meningkatkan sekresi insulin • UNTUK MENGHIDARI EFEK SAMPING KARENA DOSIS TINGGI
PILIHAN KOMBINASI SULFONILUREA GLITAZON
METFORMIN
MEGLITINIDE
α-GLU
ADRENAL CORTEX ADRENAL CORTICOSTEROIDS
Kontrol Sintesis dan Sekresi Adrenal Kortikosteroid
Mekanisme Kerja Kortikosteroid
Efek Utama Kortikosteroid Glukokortikoid
Efek
- Immunologi
-menurunkan produksi limfosit T & B , makrofag
- Anti-imflamasi
- Inhibisi efek respon imflamasi
- Metabolisme KH
-meningkatkan glukoneogenesis
- Metabolisme Lipid
-redistribusi lipid ke bagian yg sensitif steroid (muka, leher, tengkuk)
- Metabolisme protein
-meningkatkan katabolisme, menurunkan anabolisme, degradasi protein
-Kardiovaskular
-meningkatkan sensitivitas sistem vaskular dg katekolamin, mereduksi permeabilitas kapiler shg hipertensi
-SSP
-perubahan mood (euphoria/depresi), perubahan elektrolit
-Anterior Hipotalamus & Pituitary
-negatif feedback CRF & ACTH
Mineralokortikoid : - Ginjal
-meningkatkan permeabilitas tubulus distal thd Na -stimulus pompa Na/K ATPase shg kehilangan K -meningkatkan cairan ekstraseluler & vol darah
Efek Jangka Panjang Kortikosteroid
SISTEM REPRODUKSI KONTROL HORMONAL PADA SISTEM REPRODUKSI
Organisasi anatomi organ reproduksi 1.Hipotalamus 2.Hipofisa anterior dan posterior 3.Kelenjar Kelamin a. Ovarium Bagian yang menghasilkan hormon adalah membran sel-sel granulosa, Teka Interna dan korpus Luteum. b. Testis Menghasilkan hormon steroid pada selsel sertoli dan leydig
Hypothalamic-pituitary-ovarian axis
Hypothalamus-Pituitary Axis Hypothalamus
GnRH
GnRH
Hypothalamus
GnRH
GnRH
Anterior Pituitary
LH FSH Testosterone
LH FSH Oestrogen
Inhibin
Inhibin
Gonads Leydig Sertoli Cells Cells Androgenic and anabolic effects
Testis
Ovary
Inhibitory
Anterior Pituitary
LH FSH Testosterone Hypothalamus
GnRH
LH FSH
Oestrogen
Inhibin
Inhibin
Gonads
Leydig Sertoli Cells Cells
Testis
Ovary
Theca Granuinterna losa
Oestrogenic effects
Stimulatory Inhibitory
Androgens
LH FSH Oestrogen
GnRH
Anterior Pituitary
LH FSH
Testosterone
Androgenic and anabolic effects
Theca Granuinterna losa
Oestrogenic effects Stimulatory
Androgens
Inhibin
Inhibin
Gonads Leydig Cells Androgenic and anabolic effects
Sertoli Cells
Testis
Ovary
Theca Granuinterna losa
Oestrogenic effects Stimulatory Inhibitory
Androgens
Siklus Menstruasi
Fase Menstruasi • No fertilisation; corpus luteum regresses and hormones decrease. • Prostaglandins levels increase and constrict spiral arteries, endometrium then Ischaemic and cell death occurs. • Cell degeneration raises prostaglandins further & lysozymes are also released leading to further tissue breakdown. Surface endometrium shed as menstrual flow.
Relative Hormone levels in blood
o
1 Follicle
o
2 Follicle
Mature Follicle
Corpus Luteum
Corpus albicans
Progesterone
Oestrogen LH
1 -14 Menstruation Phases: OVARIAN: UTERINE:
7 -7
Follicular Proliferative
14 0 Days of Cycle (Relative to LH Surge) Ovulation
21 +7
Luteal Secretory
28 +14
Kontrol Ovulasi dan Korpus Luteum Ovulasi : • disebabkan oleh peningkatan tajam gonadotropin preovulatori yang diinduksi oleh estrogen Korpus Luteum • Terbentuk setelah ovuilasi ,mensekresi progesteron yang diperlukan bagi kebuntingan • Luteinizing hormon penting untuk mempertahankan korpus luteum • Regresi korpus luteum yang tidak bunting, dikontrol oleh sekresi prostaglandin F2-alpha dari uterus • Perubahan-perubahan dalam masa hidup luteal, terjadi karena perubahan-perubahan dalam sintesa prostaglandin F2-alpha oleh uterus
Kontrol Hormonal Pada Sel Sertoli, Leydig dan Sperma
OBAT KONTRASEPSI ORAL 1.
Kombinasi Estrogen & Progesteron (E+P)
•
Estrogen : ethinylestradiol mestranol (pro drug yg dimetabolisme di hepar jadi ethinylestradiol )
•
Progesteron : progestogen
Meksnisme Kerja • Estrogen menghambat ovulasi dengan menekan hipotalamus dalam mensekresi FSH releasing factor, LH releasing factor, dan selanjutnya mengurangi sekresi FSH dan LH.
• Progesteron menghambat pergerakan sperma dengan meningkatkan kekentalan mukus pada servik, memperlambat transpor ovum, menghambat aktivasi enzim penghidrolisa sperma yg diperlukan utk fertilisasi, dan menghambat ovulasi melalui pengurangan sekresi FSH dan LH.
• Estrogen & Progesteron diperlukan untuk pematangan folikel gravida dlm ovarium, krn hambatan tersebut menyebabkan ovulasi terhambat yg mengakibatkan pembuahan tidak dapat terjadi. • E + P akan menyebabkan perubahan endometrium hingga lebih sukar terjadi inflantasi sel telur yg sudah dibuahi. • Juga terjadi perubahan lendir servik dan motilitas tuba falopi yg mengganggu pergerakan sperma.
2. Progesteron ( pil mini)
- noretindron atau norgestrel Sering menyebabkan menstruasi tidak teratur sehingga menimbulkan kecemasan & stres pd pengguna krn takut hamil. Ada dlm bentuk inflan, memberikan perlindungan lama. 3. Progesteron Injeksi Kontrasepsi long-acting isi Medroksi Progesteron asetat (MPA) Menghambat ovulasi meningkatkan viskositas muskus servik dan menekan pertumbuhan endometrium
TERIMA KASIH