BAB II TINJAUAN TEORI
2.1. KONSEP DASAR MASA NIFAS NIFAS 2.1.1. Pengertian
Periode pascapartum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (mena (menand ndaka akan n
akhir akhir dari dari peri periode odein intr trap apar artu tum) m) hing hingga ga
kemb kembal alin inya ya trak traktu tuss
reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. ha mil. (Varney, (Varney,dkk, dkk, 2008). asa ni!as (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat"alat kandungan kembali seperti p rahamil. #ama masa ni!as ini yaitu $"8 minggu. (%ustam ochtar, 200&) asa ni!as (Puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat"alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. asa ni!as berlangsung kira"kira $ minggu ('idyasih, ('idyasih, dkk 202).
2.1.2. Tahapan Masa Nifas
a. Puer Puerpe perrium di dini epulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan"jalan. b. Puerperium intermedial epulihan menyeluruh alat"alat genitalia yang lamanya $"8 minggu. c. %emo %emote te puer puerpe peri rium um 'aktu 'a ktu yang diperlukan diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. 'aktu untuk sehat sempurna bisa berminggu"minggu, bulana,atau tahunan. (%ustam ochtar, 200&)
2.1.. Ke!i"a#an Nasi$na% Masa Nifas
a.
unj unjun unga gan n * ($"8 ($"8 jam jam sete setela lah h persa persali lina nan) n) +ujuan
. encegah encegah perdarahan perdarahan masa masa ni!as karena karena atonia atonia uteri uteri 2. end endet etek eksi si dan dan mera merawa watt penye penyebab bab lain lain perd perdar arah ahan, an, ruju rujuk k jika jika perdarahan berlanjut -. ember emberika ikan n konseli konseling ng pada pada ibu atau salah salah satu satu anggota anggota keluarg keluargaa menegnai bagaimana cara mencegah perdarahan masa ni!as karena . &. $. 1.
atonia uteri Pember Pemberian ian /* /* awal awal elakukan elakukan hubungan hubungan antara antara ibu dengan bayi bayi yang baru baru lahir enjaga enjaga bayi tetap tetap sehat dengan cara cara mencegah hypoterm hypotermii ika petugas petugas kesehatan kesehatan menolong menolong persalinan, persalinan, ia harus tinggal tinggal dengan dengan ibu dan bayi yang baru lahir selama 2 jam pertama setelah kelahiran
b.
atau sampai ibu dan bayinya dalam keadaan stabil. unjungan ** ($ hari setelah persalinan) +ujuan . emast emastika ikan n in3olus in3olusii uterus uterus berjal berjalan an normal normal,, uterus uterus berkont berkontrak raksi si,, !undus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau 2. eni enila laii adan adanya ya tand tanda" a"ta tand ndaa dema demam, m, in!e in!eks ksii atau atau perd perdar arah ahan an abnormal -. emastikan emastikan ibu mendapatkan mendapatkan cukup cukup makanan, cairan cairan dan istirahat istirahat . emast emastika ikan n ibu menyus menyusui ui dengan dengan baik baik dan tidaak tidaak memperl memperliha ihatka tkan n taanda"tanda penyulit &. ember emberika ikan n konseli konseling ng pada pada ibu mengenai mengenai asuhan asuhan pada pada bayi bayi tetap tetap
c. d.
hangat, dan merawat bayi sehari"hari unjun unjungan gan *** (2 minggu minggu setela setelah h pers persali alinan) nan) ama seperti kunjungan ke ** unjun unjungan gan *V ($ minggu minggu setela setelah h persa persalin linan) an) +ujuan . enanyakan enanyakan pada ibu ibu tentang tentang kesulitan"ke kesulitan"kesulit sulitan an yang ibu atau atau bayi alami 2. ember emberika ikan n konselin konseling g 4 secara secara dini dini (aryunani, 2005)
2.1.&. Per'!ahan Fisi$%$gis Pa(a Masa Nifas a. istem %eproduksi ) Peruba Perubaha han n 6ter 6terus us
. encegah encegah perdarahan perdarahan masa masa ni!as karena karena atonia atonia uteri uteri 2. end endet etek eksi si dan dan mera merawa watt penye penyebab bab lain lain perd perdar arah ahan, an, ruju rujuk k jika jika perdarahan berlanjut -. ember emberika ikan n konseli konseling ng pada pada ibu atau salah salah satu satu anggota anggota keluarg keluargaa menegnai bagaimana cara mencegah perdarahan masa ni!as karena . &. $. 1.
atonia uteri Pember Pemberian ian /* /* awal awal elakukan elakukan hubungan hubungan antara antara ibu dengan bayi bayi yang baru baru lahir enjaga enjaga bayi tetap tetap sehat dengan cara cara mencegah hypoterm hypotermii ika petugas petugas kesehatan kesehatan menolong menolong persalinan, persalinan, ia harus tinggal tinggal dengan dengan ibu dan bayi yang baru lahir selama 2 jam pertama setelah kelahiran
b.
atau sampai ibu dan bayinya dalam keadaan stabil. unjungan ** ($ hari setelah persalinan) +ujuan . emast emastika ikan n in3olus in3olusii uterus uterus berjal berjalan an normal normal,, uterus uterus berkont berkontrak raksi si,, !undus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau 2. eni enila laii adan adanya ya tand tanda" a"ta tand ndaa dema demam, m, in!e in!eks ksii atau atau perd perdar arah ahan an abnormal -. emastikan emastikan ibu mendapatkan mendapatkan cukup cukup makanan, cairan cairan dan istirahat istirahat . emast emastika ikan n ibu menyus menyusui ui dengan dengan baik baik dan tidaak tidaak memperl memperliha ihatka tkan n taanda"tanda penyulit &. ember emberika ikan n konseli konseling ng pada pada ibu mengenai mengenai asuhan asuhan pada pada bayi bayi tetap tetap
c. d.
hangat, dan merawat bayi sehari"hari unjun unjungan gan *** (2 minggu minggu setela setelah h pers persali alinan) nan) ama seperti kunjungan ke ** unjun unjungan gan *V ($ minggu minggu setela setelah h persa persalin linan) an) +ujuan . enanyakan enanyakan pada ibu ibu tentang tentang kesulitan"ke kesulitan"kesulit sulitan an yang ibu atau atau bayi alami 2. ember emberika ikan n konselin konseling g 4 secara secara dini dini (aryunani, 2005)
2.1.&. Per'!ahan Fisi$%$gis Pa(a Masa Nifas a. istem %eproduksi ) Peruba Perubaha han n 6ter 6terus us
*n3olusi atau pengerutan uterus merupakan suatau proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil. (aryunani, 2005 $) enurut 4obak ( 200&) dalam buku aryunani (20050) mengatakan ontraksi uterus terus meningkat secara bermakna setelah bayi keluar, yang diperkirakan terjadi sebagai respon terhadap penurunan 3olume intra uteri yang sangat besar, hal ini menyebabkan iskemia pada lokasi perlekatan plasenta sehingga perlekatan plasenta dan dinding uterus menjadi nekrosis dan lepas. 6paya untuk mempertahankan kontraksi uterus selama masa ni!as biasanya disuntikan oksitosin secara *V atau * diberi diberikan kan segera segera setela setelah h plasen plasenta ta lahir lahir.. *nisia *nisiasi si enyusu enyusu 7ini 7ini ( *7) dimana membiarkan bayi dipayudara ibu segera setelah lahir, karena karena isap isapan an bayi bayi pada pada payuda payudara ra dapa dapatt mera merangs ngsan ang g pelep pelepas asan an oksitosin.
*n3olusio
+inggi undus 6teri
4erat 6terus
4ayi lahir
etinggi !undus
000 gram
6ri lahir
2 jari bawah pusat
1&0 gram
minggu
Pertengahan
pusat &00 gram
sim!isis 2 minggu ggu
+idak
teraba
dia diatas -&0 gram
sim!isis $ minggu
4ertambah kecil
&0 gram
8 minggu
ebesar normal
-0 gram
*ndikator in3olusi uterus adalah penurunan tinggi !undus uteri. 9:
*9V:#6*
+6
.
2 jam PPdan hari pertama.
etinggi pusat.
2.
;ari ke"2 PP
2
jari bawah pusat
-.
;ari ke"- PP
-
jari bawah pusat
.
;ari ke" PP
jari bawah pusat
&.
;ari ke"& PP
setengahpusat"syim!isis
$.
;ari ke"$ PP
jari diatas syim!isis
1.
;ari ke"1 PP
2 jari diatas syim!isis
8.
;ari ke"8 PP
2 jari diatas syim!isis
5.
;ari ke"5 PP
jari diatas syim!isis
0.
;ari ke"0 PP
+idak ada
2) #ochea #ochea adalah dara dan cairan yang keluar dari 3agina selama masa ni!as. #ochea mengalami perubahan karena proses in3olusi. /da beberapa jenis lochea, yakni a) #ochea rubra (cruenta) 4erisi darah segar dan sisa"sisa selaput ketuban, sel"sel desidua, 3erniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan. b) #ochea sanguinolenta 4erwarna merah kuning berisi darah dan lender, hari ke -"1 pasca persalinan. c) #ochea serosa 4erwaarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 1" pasca persalinan. d) #ochea alba
-) er3iks 6teri er3iks akan menjadi lunak segera setelah melahirkan dalam waktu 20 jam setelah persalinan, ser3iks memendek dengan konsistensi lebih padat dan kembali ke bentuk semula. uara ser3iks berdilatasi 0 cm saat melahirkan, menutup bertahap " Pada hari ke" sampai ke"$ setelah persalinan masih dapat "
dimasukkan 2 jari. /khir minggu ke"2 setelah persalinan, hanya tangkai kuret terkecil yang dapat dimasukkan. (aryunani, 2005-) ) Vagina dan Perinium egera setelah pelahiran, 3agina tetap terbuka lebar, mungkin mengalami beberapa derajat edema dan memar, dan celah pada introitus. etelah "2 hari pertama pascapartum, tonus otot 3agina kembali, celah 3agina tidak lebar dan 3agina tidak lagi edema. ekarang 3agina menjadi berdinding lunak, lebih besar dari biasanya, dan umumnya longgar. 6kurannya menurun dengan kembalinya rugae 3agina sekitar - minggu pascapartum.akan tetapi, latihan pengencangan otot perineum akan mengembalikan tonusnya, dan memungkinkan wanita secara perlahan mengencangkan 3aginanya. Pengencangan ini sempurna pada akhir puerperium dengan latihan setiap hari. (Varney,dkk, 2008)
b. Payudara . +erjadi penurunan kadar esterogen dan progesterone yang cepatdengan peningkatan ekskresi prolaktin. 2.
#eukosit adalah meningkatnya jumlah sel"sel darah putih yang sebanyaak &.000 selama masa persalinan. umlah sel"sel darah putih tersebut masih bisa naik lebih tinggi lagi hingga 2&.000"-0.000 tanpa adnya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan lama. umlah ;emoglobin dan hema tokrit serta eritrosit akan sangat ber3areasi pada awal"awal masa ni!as sebagai akibat dari 3olume darah,3olume plasma, dan 3olume sel darah yang berubah"ubah (aleha, 2005 &"$) d. istem Perkemihan ) omponen urine >likosuria ginjal yang diinduksi oleh kehamilan menghilang, laktosuria positi! pada ibu menyusui merupakan hal yang normal. 4lood 6rea 9itrogen (469) menigkat selama post partum ini terjadi akibat autolisis uterus yang berin3olusi. Pemecahan kelebihan protein didalam sel otot uterus juga menyebabkan proteinuria ringan (?) selama "2 hari post partum. ;al ini terjadi pada sekitar &0 @ wanita. /setonuria bisa terjadi pada wanita yang tidak mengalami komplikasi persalinan atau setelah suatu persalinan yang lama disertai dehidrasi. 2) 7iuresis pasca partum 7alam 2 jam post partum, ibu mulai membuang kelebihan cairan yang teretensi selama masa hamil telah dia!oresis luas, terutama pada malam
hari, selama "2 hari post partum.7iuresis post partum
disebabkam oleh a) Penurunan kadar estrogen b) ;ilangnya peningkatan tekanan 3ena pada tungkai bawah . c) ;ilangnya peningkatan tekanan darah akibat kehamilan ehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah cairan urine menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,& kg selama pasca partum.
-) 6retra dan kandung kemih +rauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. 7inding kandung kemih dapat mengalami hiperemesis dan edema, seringkali disertai daerah"daerah kecil hemoragi. ombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas setelah kandung kemih setelah bayi lahir dan e!ek kondusi anastesi menyebabkan keinginan untuk berkemih turun. %asa nyeri pada panggul yang timbul akibat dorongan saat mrlahirkan, laserasi 3agina atau episiotomi menurunkan atau mengubah re!leks berkemih. Penurunan berkemih seiring diuresis pasca partum, bisa menyebabkan distensi kandung kemih. 7istensi kandung kemih yang muncul
segera
setelah
wanita
melahirkan
dapat
menyebabkan
perdarahan berlebihan karena keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik. Pada masa post partum tahap lanjut, distensi yang berlebih dapat mnyebabkan kandung kemih peka terhadap in!eksi sehingga mengganggu proses berkemih normal. /pabila terjadi distensi kandung kemih dalam jangka waktu lama, dinding kandung kemih dapat mengalami kerusakan lebih lanjut (atoni). 7engan mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih kembali dalam &"1 hari setelah bayi lahir. a) 4ila 8 jam post partum ibu belum dapat kencing atau sekali kencing tetapi belum melebihi 00 cc maka dapat dilakukan kateterisasi akan tetapi kalau ternyata kandung kencing penuh bila tidak perlu tidak perlu menunggu sampai 8 jam b) 4uang air besar (4/4) biasanya tertunda selama 2 sampai - hari setelah melahirkan karena enema persalinan, diit cairan, obat =
obatan analgesic selama persalinan dan perineum yang sakit memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat, serta ambulasi secara teratur dapat membantu untuk mencapai regulasi 4/4. (7amai Aanti, 20-) e. istem Pencernaan Aang meliputi na!su makan, motilitas dan da!ekasi ) 9a!su makan *bu biasanya lapar segera setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi makanan ringan setelah benar"benar pulih dari e!ek analgesia, anastesia dan keletihan, kebanyakan ibu merasa sangat lapar. Permintaan untuk memperoleh makan 2 kali dari jumlah yang biasa dikonsumsi disertai camilan yang sering ditemukan. 2) otilitas ecara khas penurunan tonus dan maotilitas otot tractus saluran cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. elebihan analgesi dan anastesi bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal. (%ukiyah, 20) !.
istem Bndokrin Aang meliputi hormon placenta dan hormon hipo!ise dan hormon o3arium ) ;ormon placenta Pengeluaran placenta menyebabkan penurunan signi!ikan hormon" hormon yang diproduksi oleh organ tersebut. Penurunan hormon human placenta lactogen (;P#), estrogen dan kortisol, serta placenta enCim insulinasi membalik e!ek diabetogenik kehamilan, sehingga kadar gula darah menurun secara bermakna pada masa puerperium. Bstrogen dan progesteron sangat mencolok ketika placenta keliuar. adar terendahnya kira"kira dicapai minggu pasca partum. Penurunan kadar estrogen berkaitan
dengan
pembengkakan
payudara
dan
diuresis
cairan
ekstraseluler berlebih yang terakumulasi selama kehamilan pada wanita yang tidak menyusui kadar estrogen mulai meningkat pada minggu ke"2 setelah persalinan dan lebih tinggi dari pada wanita menyusui.
2) ;ormon hipo!ise dan hormon o3arium 'aktu dimulainya o3ulasi dn menstruasi pada wanita yang menyusui dan tisak menyusui berbeda. adar prolaktin serum yang tinggi pada wanita menyusui tampaknya berperan dalam menekan o3ulasi karena kadar !ollikel stimulating hormone (;) terbukti sama pada wanita menyusui, ddisimpulkan bahwa o3arium tidak berespon terhaadap stimulasi ; ketika kadar prolaktn meningkat. adar prolaktin secara progresi! meningkat sepanjang masa hamil, dan tetap menigkat sampai minggu ke"$ post partum. adar prolaktin serum di engaruhi olek kekerapan menyusui, lama setiap kali menyusui dan banyaknya makanan tanbahan yang diberikan. Perbedaan indi3idual dalam kekuatan menghisap kemungkinan juga mempengaruhi kadar prolaktin. etelah melahirkan wanita tidak menyusui mengalami penurunan kadar prolaktin mencapai rentan sebelum hamil dalam waktu 2 minggu. 7an o3ulasi terjadi dini yakni dalam 2 hari setelah melahirkan dengan waktu rata"rata 10"1& hari, sedangkan pada wanita menyusui o3ulasi terjadi sekitar 50 hari. Pada wanita menyusui 80 @ siklus menstruasi pertama tidak mengandung o3um (ano3ulatory). Pada wanita tidak menyusui &0 @ siklus pertama tidak mengandung o3um. 7atangnya haid kembali ibu yang tidak menyusukan anaknya haidnya datang lebih cepat daripada ibu yang menyusukan anaknya, pada ibu golongan pertama biasanya datang bulan 8 minggu setelah persalinan, pada ibu golongan kedua seringkali tidak datang haid lagi pada
bulan
ke".
/menore
waktu
laktasi
disebabkan
karena
terhalangnya o3ulasi mungkin karena hormone #+;. 4erdasarkan re3iew yang diterbitkan dalam obstetric gynekologi perempuan yang menyusui memang bisa mencegah kehamilan, tetapi bagi perempuan yang tidak menyusui ia bisa mengalami o3ulasi (masa subur)beberapa minggu setelah melahirkan sejak 2&"21 hari.
7alam studi gabungan yang dianalisis oleh 7r. jocson dan rekannya 7r. /nna glasier menemukan bahwa rata = rata perempuan mengalami o3ulasi antara & = 5 hari setelah melahirkan. (/nggraini A, 200) g. Perubahan 7inding /bdomen /bdomen tampak menonjol keluar dari hari pertama sesudah melahirkan, 2 minggu pertama melahirkan dinding abdomen mengalami relaksasi dan kurang dari $ minggu keadaan abdomen akan kembali seperti sebelum hamil. (aryunani, 200522) 7iastasis rectus abdominalis, suatu pemisahan otot"otot dinding abdomen, bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada ibu dengan tonus otot abdomen yang buruk. 7iastasis ini dapat diatasi bila ibu melakukan latihan atau peregangan senam dengan baik dan otot"otot abdomen dengan baik. (aryunani, 20052-) h. +anda"+anda Vital +anda" tanda 3ital yang harus dikaji pada masa ni!as adalah sebagai berikut ) uhu uhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari -1,2 derajat <,sesudah partus dapat naik kurang lebih 0,& derajat < dari keadaan normal,namun tidak akan melebihi -80<. esudah 2 jam pertama melahirkan umumnya suhu tubuh akan kembali normal. 2) 9adi dan pernapasan 9adi berkisar antara $0"80 denyutan permenit setelah partus, dan dapat terjadi bradikardi. 4ila terdapat takikardi dan suhu tubuh tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan. 7enyut nadi, yang meningkat selama persalinan akhir, kembali normal setelah beberapa jam pertama pascapartum. ;emoragi, demam selama persalinan, dan nyeri akut atau persisten dapat mempengaruhi proses ini. /pabila denyut nadi diatas 00
selama
puerperium,
hal
tersebut
abnormal
dan
mungkin
menunjukkan adanya in!eksi atau hemoragi pascapartum lambat. -) Perna!asan ungsi pernapasan kembali pada rentang normal wanita selama jam pertama pascapartum. 9apas pendek, cepat, atau perubahan lain
memerlukan e3aluasi adanya kondisi"kondisi seperti kelebihan cairan, eksaserbasi asma, dan embolus paru ) +ekanan darah +ekanan darah biasanya menetap atau terjadi sedikit perubahan, dapat terjadi hipotensi dalam 8 jam pertama, ditunjukan dengan rasa pusing seperti mau pingsan setelah berdiri. (Varney,dkk, 2008) i.
#aktasi eadaan buah dada pada 2 hari pertama
ni!as sama dengan
keadaann dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan kolostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae.
7ibandingkan dengan air susu, colostrum lebih
banyak
mengandung protein dan garam, gulanya sama tetapi lemaknya kurang. Pada kira"kira hari ke"- postpartum, buah dada menjadi besar, keras dan nyeri. *ni menandai permulaan sekresi air susu dan kalau areola mammae dipijat keluarlah cairan putih dari putting susu. 4anyaknya air susu sangat tergantung pada banyaknya cairan yang diminum ibu. /ir susu masih tetap merupakan makanan bayi yang terbaik dan harus dianjurkan kalau tidak ada kontraindikasi. (uherni, 2008) j.
4erat 4adan umber kehilangan berat badan " anin dan plasenta, cairan ketuban dan "
darah pada saat persalinan. Persipasi (keringat) dan di3ersis (urine)
"
selama minggu pertama persalinan. *n3olusi uterus dan lochea
umlah kehilangan berat badan (g) &,&"$,0 g
2,&",0 g
g umlah total kehilangan berat badan
2.1.). Per'!ahan Psi#$%$gis Pa(a Masa Nifas
5,0 = 0,0 g (aryunani, 2005 22)
a. Periode +aking"*n ) 4erlangsung "2 hari setelah melahirkan 2) *bu pasi! terhadap lingkungan. :leh karena itu, perlu menjaga komunikasi yang baik. *bu menjadi sangat bergantung pada orang lain, mengharapkan segala sesuatu kebutuhan dapat dipenuhi orang lain. Perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan perubahan tubuhnya. *bu mungkin akan bercerita tentang pengalamannya ketika melahirkan secara berulang"ulang. 7iperlukan lingkungan yang kondusi! agar ibu dapat tidur dengan tenang untuk memulihkan keadaan tubuhnya seperti sediakala. 9a!su makan bertambah sehingga dibutuhkan peningkatan nutrisi, kurangnya na!su makan menandakan ketidaknormalan prosess pemulihan. -) +enaga kesehatan menggunakan pendekatan yang empatik.
b. Periode +aking";old ) 4erlangsung -"0 hari setelah melahirkan 2) Pada !ase ini ibu merasa khawatir akan ketidaknyamanannya dalam merawat bayi. *bu menjadi sangat sensiti3e, sehingga mudah tersinggung. :leh karena itu, ibu membutuhkan sekali dukungan dari orang"orang terdekat.saat ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk menerima berbagai oenyuluhan dalam merawat diri dan bayinya. 7engan begitu ibu dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Pada periode ini ibu berkonsentrasi pada pengontrolan !ungsi tubuhnya, misalnya 4/ atau 4/4, mulai belajar untuk mengubah posisi seperti duduk atau jalan, serta belajar tentang perawatan bagi diri dan bayinya. c. Periode #etting >o ) 4erlangsung 0 hari setelah melahirkan. ecara umum !ase ini terjaadi ketika ibu kembali kerumah 2) *bu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan mulai menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. einginan untuk merawat bayi meningkat. /da kalanya, ibu mengalami
perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya, keadaan ini disebut baby blues. (ansur,;erawati, 2005) 2.1.*. Ke!'t'han Dasar I!' Nifas
a. 9utrisi dan cairan (>iCi) Pada ibu yang menyusui harus ) engkonsumsi tambahan &00 kalori tiap hari. 2) akan dengan dieet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan 3itamin yang cukup. -) inum sedikitnya - liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui) ) Pil Cat besi harus diminum untuk menambah Cat giCi setidaknya selama 0 hari pasca persalinan. &) inum kapsul Vitamin / (200.000 unit) agar bisa memberikan Vitamin / kepada bayi melalui /*"nya. (7amayanti, 20-) b. Bliminasi 4/4D4/ ) iksi ;endaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya, kadang" kadang wanita mengalami sulit kencing karena s!ingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi . !ingter ani selama persalinan, bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing lakukan kateterisasi. 2) 7e!ekasi 4uang air besar harus dilakukan -" hari pasca persalinan.4ila masih sulit 4uang /it 4esar dan terjadi obstipasi apabila bera keras dapat diberikan obat laksans per oral.ika masi belum bisa dilakukan klisma.
(7amayanti, 20-) c. ebersihan 7iriDPuerperium ) /njurkan kebersihan seluruh tubuh 2) arankan untuk mengganti pembalut setidaknya 2 E sehari. ain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan di keringkan di bawah matahari atau disetrika. -) engajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah di sekitar 3ul3a terlebih dahulu dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. 9asehati ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air besar atau kec il. ) arankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. &) ika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka. (7amayanti, 20-) d. *stirahat ) /njurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. 2) arankan ibu untuk kembali ke kegiatan"kegiatan rumah tangga biasa perlahan"lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur. -) urang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, yaitu a) engurangi jumlah /* yang diproduksi. b) empercepat proses in3olusi uterus dan memperbanyak perdarahan. c) enyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri. (7amayanti, 20-)
e. eksual ) ecara !isik aman untuk melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam 3agina tanpa rasa nyeri. 4egitu darah merah berhenti dan tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami"istri kapan saja ibu siap. 2) 4anyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 0 hari atau $ minggu setelah persalinan. eputusan tergantng pada pasangan yang bersangkutan. (7amayanti, 20-) !. #atihanDenam 9i!as ) 7iskusikan pentingnya mengembalikan otot"otot perut dan panggul kembali normal. *bu akan merasa lebih kuat dan iini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. 2) elaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti 7engan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik na!as, tahan na!as ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu hingga lima. %ileks dan ulangi 0 kali. F4erdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot"otot, pantat dan pinggul, tahan sampai & hitungan. endurkan dan ulangi latihan sebanyak -0 kali. (7amayanti, 20-) g. +anda 4ahaya dan Penyakit Pada *bu 9i!as 1+ Perdarahan lewat jalan lahir. 2+ eluar cairan berbau dari jalan lahir.
+ 7emam lebih dari 2 hari. &+ 4engkak di mata, tanganDkaki. ungkin dengan sakit kepala dan
kejang"kejang, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit. )+ engalami gangguan jiwa.
(7amayanti, 20-) h.
%awat >abung %awat gabung adalah bayi bersama ibunya dirawat didalam kamar satu ruangan dan dapat diartikan bahwa membuat ibu dan anakanya bergabung dalam ruangan D tempat tidur sama dan dapat mencegah terjadinya in!eksi serta akan meningkatkan keberhasilan pemberian asi, terutama bila digabungkan dengan penyediaan pedoman pedoman pemberian /*. (7amayanti, 20-)
j.
Payudara Perawatan dimulai sejak hamil supaya putting susu lemas, tidak keras, tidak kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. ebelum menyusui, mammae harus dibuat lemas dengan melakukan massage secara menyeluruh.
etelah
areola mammae dan
dibersihkan barulah bayi disusui. (7amayanti, 20-)
putting
susu
k. #amanya Perawatan 7i %umah akit #amanya perawatan di rumah sakit bagi ibu"ibu bersalin di indonesia seringditentukan oleh keadaan sosial ekonomi dan kekurangnan tempat tidur. aka pada umumnya ibu"ibu dengan persalinan biasa tidak lama tinggal di rumah sakit, kira"kira antara -"& hari. ;al ini disebabkan karena Barly /mbulation dan kemungkinan in!eksi di rumah sakit,yang mendorong kita untuk secepat mungkin memulangkan anak dan ibu yang sehat. 7i *ndonesia pemulangan secepat ini harus di imbangi dengan pengawasan ibu dan anak di rumahnya, serta memberikan health education (Pendidikan esehatan) pada ibu. (7amayanti, 20-) l.
eluarga 4erencana asa
postpartum
merupakan
saat
yang
paling
baik untuk
menawarkan kontrasepsi, oleh karena itu pada saat ini moti3asi paling tinggi. :leh karena pil dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya ditawarkan *67, injec table atau sterilisasi. (7amayanti, 20-) 2.1.,. K$-p%i#asi pa(a -asa nifas
a. omplikasi !isik pada masa ni!as, antara lain ) Perdarahan pasca partum /dalah perdarahan yang melebihi &00cc dalam 2 jam pertama setelah anak lahir perdarahan sesudah 2 jam setelah anak lahir disebut perdarahan post partum yang lambat dan biasanya disebabkan oleh jaringan placenta yang tertinggal. (7ewi artalia, 202) 2) ub in3olusi /dalah tertundanya uterus yang membesar kembali keukuran dan !ungsi normal disebabkan akibatbagian placenta dan membrane yang tertinggal. (7ewi artalia, 202) -) *n!eksi puerpularis
/dalah in!eksi jalan lahir post partum biasanya terjadi dari endometritis bekas insersi placenta morbiditas ni!as ditandai oleh suhu -8Gc atau lebih yang terjadi selama 2 hari berturut = turut kenaikan suhu ini terjadi sesudah 2 jam post partum dalam 0 hari pertama masa ni!as. (7ewi artalia, 202)
) astitis /dalah in!lamasi jaringan payudara yang biasanya disebabkan karena in!eksi atau statis /* dalam duktus secara umum dapat dicegah dengan tindakan = tindakan pro!ilaksis seperti hygine payudara yang baik. (7ewi artalia, 202) &) +rombo phlebitis Penjalaran
in!eksi
mulai
dari
3ena
sering
terjadi
dan
menyebabkan kematian. 7ua golongan 3ena yang mempunyai peranan yaitu (a) Vena = 3ena dinding rahim (trombophlebitis pel3ic) (b) Vena = 3ena tungkai ( +rombophlebitis emoralis) /kibat parametritis, +rombo phlebitis pada 3ena !emoralis mungkin terjadi karena aliran darah lambat didaerah lipat paha
karena
3ena
tertekan
ligament
ingumale,
+rombophelebitis !emoralis terjado odem tungkai yang dimulai pada jari kaki dan naik kekaki, betis dan paha, biasanya hanya hanya kaki yang bengkak tetapi kadang keduanya penyakit ini dikenal dengan nama plegmasia alba dolens (radang yang putih dan nyeri). (7ewi artalia, 202) $) omplikasi psikis
Post partum blues eadaan yang terjadi pada ibu post partum berupa halusinasi perubahan suasana hati yang cepat bingung dan kesedihan tanpa beralasan insiden depresi pasca partum berkisar -0 sampai 200 per 000 kelahiran hidup insiden gangguan psikologi ringan bersamaan dengan awitan pasca partum adalah sekitar setiap 000 kelahiran hidup. (7ewi artalia, 202)
2.2. K$nsep Dasar Sectio Caesarea 2.2.1.
Pengertian
ectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas &00 gram (arwono, 2002). ectio caesarea adalah lahirnya janin melalui insisi didinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi) (>arry, 200&).
2.1.1.2.2.
Maa-/-aa- $perasi Seti$ 0aesarea
a. /bdomen (sectio caesarea abdominalis) ectio caesarea transperitonealis ) < klasik atau corporal (dengan insisi memanjang pada corpus uteri). 7ilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira"kira 0 cm. elebihan a) engeluarkan janin dengan cepat. b) +idak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik. c) ayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal. ekurangan a) *n!eksi mudah menyebar secara intra abdominal karena tidak
adareperitonealis yang baik. b) 6ntuk
persalinan
ruptureuteri
yang
berikutnya
lebih
sering
terjadi
spontan.
2) < ismika atau pro!undal (low ser3ical dengan insisi pada segmen bawah rahim). 7ilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim (low ser3ical trans3ersal) kira"kira 0 cm. elebihan a) Penjahitan luka lebih mudah. b) Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik. c) +umpang tindih dari peritoneal !lap baik sekali untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum. d) Perdarahan tidak begitu banyak. e) emungkinan rupture uteri spontan berkurang atau lebih kecil. ekurangan a) #uka dapat melebar ke kiri, kanan dan bawah sehingga dapat menyebabkan uteri uterine pecah sehingga mengakibatkan perdarahan banyak. b) eluhan pada kandung kemih post oprasi tinggi -) ectio arry, 200&). 2.2..In(i#asi
enurut 'inkjosastro (200$), :perasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran per3aginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun
pada janin, dengan pertimbangan hal"hal yang perlu tindakan < proses persalinan normal lamaDkegagalan proses persalinan normal (7ystosia) a. etal distress. b. ;is lemahDmelemah. c. anin dalam posisi sungsang atau melintang. d. 4ayi besar (44# H ,2 kg). e. Plasenta pre3ia. !. elainan letak. g. 7isproporsi
;ydrocephalus.
j.
Primi muda atau tua.
k. Partus dengan komplikasi. l.
Panggul sempit.
m. Problema plasenta elemahan 6mum, partus tidak majuDpartus lama, penyakit antung, Placenta Pre3ia dengan perdarahan hebat atau Placenta pre3ia marginalis. Pintu 3agina lemah, tumor 3agina tumor cer3ic. ehamilan erotinus (lebih dari 2 minggu) 7istocia karena kekurangan his Prolapsus oniculli.
2.2.&. K$-p%i#asi
enurut 'iknjosastro (200$), emungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain a. *n!eksi puerperal (9i!as) )
%ingan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari.
2)
edang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung.
-)
4erat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik.
b. Perdarahan
)
4anyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka.
2)
Perdarahan pada plasenta bed.
c. #uka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi.
d.
emungkinan rupture tinggi spontan pada kehamilan berikutnya.
2.2.). Penata%a#sanaan i!' nifas p$st seti$ aesarea
enurut ai!uddin (2002), penatalaksanaan ibu ni!as post sectio caesarea meliputi a. anajemen post operati! ) Pasien dibaringkan di dalam kamar pulih (kamar isolasi) dengan pemantauan ketat tensi, nadi, na!as tiap & menit dalam jam pertama, kemudian -0 menit dalam jam berikut dan selanjutnya. 2) Pasien tidur dengan muka ke samping dan yakinkan kepalanya agak tengadah agar jalan na!as bebas. -) #etakkan tangan yang diin!us di samping badan agar cairan in!us dapat mengalir dengan lancar. b. obilisasiDakti!itas Pasien boleh menggerakkan kaki dan tangan serta tubuhnya sedikit 8 = 2 jam kemudian duduk, bila mampuh pada 2 jam setelah sectio caesarea pasien jalan, bahkan mandi sendiri pada hari kedua. c. Perawatan luka Perawatan luka pada ibu ni!as post sectio caesarea adalah merawat luka dengan cara mengganti balutan atau penutup yang sudah kotor atau lama dengan penutup luka atau pembalut luka yang baru. +ujuannya adalah untuk mencegah terjadinya luka in!eksi serta memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien. Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain bak instrumen, kassa, gunting, plester, lidi waten, antiseptik
(betadine), pinset anatomis dan chiurgis, bengkok, perlak pengalas, sarung tangan steril, larutan 9a
d. ateterDeliminasi andung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada penderita, menghalangi in3olasi uterus dan menyebabkan pendarahan oleh karena itu dianjurkan pemasangan kateter seperti dower cateterDbalon kateter yang terpasang selama 2 sampai 8 jam, kecuali penderita dapat kencing sendiri. ateter dibuka 2 = 2 jam pasca pembedahan.4ila terdapat hematuria maka pengangkatan dapat ditunda (ai!uddin, 2002).
2.. K$nsep Mene"e-en As'han Ke!i(anan arne 2..1. Peng#a"ian /dalah langkah pengumpulan semua in!ormasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. #angkah ini menentukan proses interpretasi data tahap selanjutnya sehingga harus komprehensi!. ;asil pemeriksaan menggambarkan kondisi atau sebenarnya atau
masukan
klien
yang
3alid . (Varney, 2002).
2..2. Data S'!e#tif
a. 4iodata /dalah identitas untuk mengetahui status klien secara lengkap sehingga sesuai dengan sasaran (/mbarwati I 'ulandari, 2008).
*dentitas meliputi ) 9ama 6ntuk mengetahui dan mengenal pasien. 2) 6mur 6ntuk mengetahui !aktor risiko dan tingkat kesuburan. -) /gama 6ntuk mengetahui kepercayaan yang dianut oleh pasien.
) Pendidikan 6ntuk
mengetahui
tingkat
pendidikan
yang nantinya penting
dalam pemberian *B. &) Pekerjaan 6ntuk mengetahui keadaan sosial ekonomi keluarga. $) /lamat 7ikaji untuk mengetahui keadaan sosial dan budaya di lingkungan tempat tinggal pasien. b. /lasan masuk 6ntuk mengetahui alasan yang membuat pasien datang yang berhubungan dengan persalinannya (/mbarwati I 'ulandari, 2008). c. eluhan utama 6ntuk
mengetahui
masalah
yang
dihadapi
yang berkaitan
dengan masa ni!as misalnya pasien merasa mules, pada kasus post sectio caesarea keluhan bisa muncul yaitu rasa nyeri pada perut, badan terasa lemah, pusing, sulit mobilisasi. (anuaba, 2001). d. %iwayat esehatan yang #alu 7ata ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti jantung, 7, hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi pada masa ni!as ini (/mbarwati I 'ulandari, 2008).
e. %iwayat esehatan ekarang 7ata ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya dengan masa ni!as dan bayinya. (/mbarwati I 'ulandari, 2008). !. %iwayat esehatan eluarga 7ata ini diperlukan untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menurun seperti asma, hepatitis dan 7 serta penyakit menular seperti +4<, hepatitis (/mbarwati I 'ulandari, 2008). g. %iwayat enstruasi 6ntuk mengetahui menarche, siklus haid, lamanya, jumlah darah yang dikeluarkan dan pernahkah disminorhoe (/mbarwati I 'ulandari, 2008). h. %iwayat Pernikahan 6ntuk mengetahui status perkawinannya, lama perkawinan, syah atau tidak, sudah beberapa kali menikah, berapa jumlah anaknya ('iknjosastro, 200&). i.
%iwayat ehamilan, Persalinan, dan 9i!as yang #alu 6ntuk mengetahui berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan ni!as yang lalu ('iknjosastro, 200&). ) ehamilan encari tahu tentang masalah kehamilan dan kelahiran yang lau dapat membantu dalam menge3aluasi apakah wanita tersebut memerlukan penanganan khusus. 2) Persalinan ika wanita pernah dibantu dalam melahirkan terdahulu dengan bantuan 3akum, maka penting sekali untuk memahami mengapa hal tersebut dilakukan. ika ia pernah mengalami robekan jalan lahir saat persalinan sebelumnya, mungkin ia mengalami robekan pada bekas jaringan terdahulu. -) 9i!as
Penyulit yang menyertai ni!as seperti in!eksi kala ni!as, mastitis, subin3olusio uterus. j.
%iwayat ehamilan, Persalinan, dan 9i!as ekarang ) ehamilan 6ntuk mengetahui keadaan kesehatan ibu selama hamil ada atau tidaknya penyakit serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut ('iknjosastro, 200&). 2) Persalinan 6ntuk mengetahui jenis persalinan, penolong persalinan, lama persalinan kala *, **, ***, *V, keadaan anak, jumlah air ketuban, komplikasi persalinan ibu dan bayi pada kasus ini riwayat presalinan sekarang adalah sectio caesarea. ('iknjosastro, 200&). -) 9i!as elama ni!as ibu mengalami demam atau tidak, ibu menyusuiDtidak, adakah keluhan mules, perdarahan akti!Dtidak.
k. %iwayat 4 6ntuk mengetahui 4 yang pernah digunakan, jika ber"4 lamanya berapa tahun, alat kontrasepsi apa yang digunakan (ai!uddin, 2002).
l.
Pola ebiasaan ehari"hari. ) 9utrisi enggambarkan tentang pola makan dan minum, !rekuensi, banyaknya, jenis makanan, makanan pantangan. (/mbarwati, dkk. 2005-$). *bu ni!as membutuhkan nutrisi yang cukup, giCi seimbang, terutama kebutuhan protein dan karbohidrat. >iCi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. 2) Bliminasi Pada ibu ni!as post sectio
caesarea 4/
melalui kateterisasi pada
ibu masih berbaring di tempat tidur untuk beberapa hari, sedangkan
4/4 menggunakan pispot (/mbarwati, 2008). -) *stirahat 6ntuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur, kebiasaan tidur misal membaca, kebiasaan tidur siang. *stirahat sangat penting bagi ibu masa ni!as karena dengan istirahat yang cukup dapat mempercepat penyembuhan (/mbarwati, 2008).
) Personal ;ygiene Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap in!eksi. :leh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya in!eksi. ebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga (aleha, 2005 1-). &) /kti!itas Pada ibu postpartum dianjurkan untuk ambulasi dini yang bertujuan untuk
memperlancar
terjadinya proses in3olusi
uterus,
pada
umumnya dimulai "8 jam postpartum. Pada ibu post < mobilisasi dini dilakukan secara bertahap (asdu, 200-). +ahap" tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio cesarea •
$ jam pertama ibu post < *stirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki
$"0 jam, *bu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli
etelah 2 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
etelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
$) ebiasaan
7ikaji apakah ibu perokok dan pemakai obat"obatan selama hamil atau tidak (anuaba, 2001). m. %iwatyat Psikososial dan 4udaya 6ntuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga, status rumah tinggal, pantangan makanan, kebiasaan adat istiadat yang dilakukan (anuaba, 2001).
2... Data O!e#tif a. Pemeriksaan 6mum
) eadaan umum 6ntuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang, buruk. eadaan ibu setelah dilakukan sectio caesarea, adalah sedang (;acker, 2002 ). 2) esadaran 6ntuk mengetahui tingkat kesadaran yaitu apakah composmentis, apatis, somnolen atau koma (/limul, 200$). esadaran ibu setelah dilakukan tindakan sectio caesarea adalah composmentis (/limul, 200$). -) +anda Vital a) +ekanan darah 6ntuk mengetahui atau mengukur batas normal tekanan darah antara 50D$0 mm;g sampai -0D50 mm;g (Prawirohardjo, 200&). edangkan tekanan darah ibu ni!as post section cesarea
adalah 0D10 = -0D80 mm;g. (Prawirohardjo,
200&). b) uhu 6ntuk mengetahui suhu basal pada ibu, suhu badan yang normal -$G< sampai-1G<. (Prawirohardjo, 200&).edangkan suhu pada ibu ni!as post sectio caesarea adalah -$G<" -8G< (Prawirohardjo, 200&). c) 9adi 6ntuk mengetahui denyut biasanya
denyut
nadi
nadi pasie setelah melahirkan,
akan
lebih cepat (/mbarwati,
2008).edangkan denyut nadi pada ibu ni!as post sectio caesarea adalah &0 = 50 EDmenit. (/mbarwati, 2008). d) %espirasi 6ntuk mengetahui !rekuensi perna!asan yang dihitung dalam menit (Prawirohardjo, 200&). edangkan respirasi pada ibu ni!as post section caesarea scnderung.lebih cepat yaitu $
"
2$ EDmenit. (Prawirohardjo, 200&).
b. Pemeriksaan isik ) *nspeksi
%ambut
hitam, tidak rontok
uka
tidak oedema, tidak pucat, sisa chloasma
;idung
ada sekretDtidak, tidak ada perna!asan cuping hidung
ulut
bibir lembab, tidak pucat, stomatitis adaDtidak, caries gigi adaDtidak
#eher
tidak tampak pembesaran kelenjar thyroid dan 3ena jugularis
7ada
tidak terlihat retraksi dada
Payudara
bersih, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae
/bdomen
tampak striae li3ide
>enetalia
tampak luka jahitanDtidak, tidak ada tanda in!eksi pada jahitan, pengeluaran lochea rubra
Bktremitas
oedema ("D?), 3arises ("D?) (ary Persis, 55&)
2) Palpasi #eher tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid, tidak
teraba bendungan 3ena jugularis
Payudara tidak teraba benjolan abnormal, kolostrum sudah
keluarDbelum,
teraba
pembengkakan
abnormalDtidak /bdomen bagaimna kontraksi uterus, kandung kemih kosongDtidak, +6 sesuai masa in3olusiDtidak, diastasis rectus abdominalis (") *n3olusi
+6
4erat
4ayi lahir
etinggi pusat
000 gr
6ri lahir
2 jari dibawah
1&0 gr
pusat minggu
Pertengahan
&00 gr
pusat dan sym!isis 2 minggu
+idak terabaa
-&0 gr
diatas sym!isis $ minggu
4artambah kecil
&0 gr
8 minggu
ebesar normal
-0 gr
Bktremitas oedema ("D?), 3arises ("D?), tanda ;oman (") (ary Persis, 55&) -) /uskultasi 7ada ronchi ("), wheeCing ("), rales (") (ary Persis, 55&) ) Perkusi %e!lek patella ("D?) (ary Persis, 55&)
c. 7ata Penunjang Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung pencegaha diagnosa
seperti
pemeriksaan
laboratorium,
rontgen,ultrasonogra!i (Varney, 200). Pada post
section
caesarea
diukur
pemeriksaan
haemoglobin
perlu
sebab biasanya
setelah
dioperasi
terjadi
penurunan
haemoglobin sebanyak 2 gr@ (ai!uddin, 2002). 2..&. I(entifi#asi Diagn$sa (an Masa%ah
7E
9y.....PJ J J J /bJ J J Post ectio
7s
7ata yang diperoleh melalui anamnesa
7o
" " "
*bu mengatakan telah melahirkan bayinya tanggal.....jam..... *bu mengatakan melahirkan dengan usia kehamilan.....bulan *bu mengatakan ini adalah kelahiran anaknya yang pertama
"
Pada
buku
persalinan
tertulis
ibu
melahirkan
tanggal....jam....dengan cara spontan belakang kepala, pada usia "
kehamilan....minggu Pada lembar obser3asi tanggal.....jam....+6....., kontraksi
"
uterus baik, kandung kemih kosong, pengeluaran lochea..... aat pemeriksaan payudara terlihat bersih, puting susu
"
menonjol, kolostrum sudah keluar ;asil pemeriksaan !isik, inspeksi, palpasi
asalah ) 9yeri pada perut sehubungan dengan proses in3olusi uterus 7s *bu mengatakan perutnya terasa nyeri. 7o " esekali ibu tampak memegang perutnya saat nyeri " /bdomen uterus teraba keras dan tegang, +6 sesuai masa in3olusi uterus 2) 9yeri pada jahitan section caesarea 7s *bu mengatakan luka operasi secti caesarea terasa nyeri. 7o " *bu tampak menyeringai menahan nyeri " Pada abdomen tampak luka operasi yang ditutupi plester -) 9yeri payudara karena bendungan /* 7s *bu mengatakan payudaranya terasa penuh 7o Payudara ibu tampak tegang 2..). I(entifi#asi Diagn$sa (an Masa%ah P$tensia%
Pada langkah ini, kita mengidenti!ikasi masalah potensial atau diagnosis
potensial
berdasarkan
diagnosisD
masalah
yang
sudah
diidenti!ikasi. #angkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 4idan
diharapkan waspada
dan bersiap"siap
mencegah diagnosisD maslah potensial ini menjadi benar"benar terjadi. #angkah ini sangat penting dalam melakukan asuhan yang aman. (;ani, dkk. 20 00). asalah potensial yang mungkin terjadi antara lain *n!eksi ni!as dan in!eksi luka operasi section caesarea. 2..*. I(entifi#asi Ke!'t'han Segera Pada langkah ini, bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, melakukan konsultasi, dan kolaborasi, dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. 4idan dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalahD kebutuhan yang dihadapi kliennya. etelah bidan merumuskan tindakan yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi diagnosisD masalah potensial pada langkah sebelumnya. 4idan juga harus merumuskan tindakan segera (emergensi) untuk menyelamatkan ibu dan bayi. 7alam hal ini, termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiriatau bersi!at rujukan. (;ani, dkkD 20 0)
2..,. Inter3ensi 7E
+ujuan
9y.....PJ J J J /bJ J J Post ectio
riteria hasil eadaan umum baik esadaran composmentis ++V dalam batas normal " +7 50D$0"-0D50 mm;g " 9adi $0"50 EDmenit " %% 8"2EDmenit " uhu -$,&"-1,&K< +6 sesuai dengan proses in3olusi yaitu " 4ayi lahir setinggi pusat
" Plasenta lahir 2 jari di bawah pusat " minggu PP tidak teraba " 2 minggu PP tidak teraba " ontraksi uterus baik Pengeluaran lochea normal yaitu " ;ari "2 lochea rubra " ;ari 2"1 lochea sanguinolenta " ;ari 1" lochea serosa " ;ari "0 lochea alba *bu dapat mengerti tanda"tanda bahaya masa ni!as, antara lain a. enaikan suhu badan sampai -8K< selama 2 hari dalam 0 hari pertama post partum, kecuali hari pertama b. #ochea berbau dan bercampur nanah c. Perdarahan d. Peradangan pada payudara e. 9yeri saat kencing bahkan bercampur nanah *bu mengerti macam"macam metode kontrasepsi dan dapat menentukan pilihan *bu dapat merawat bayinya sendiri +idak terjadi gangguan proses laktasi (ary Persis, 55&) *nter3ensi ) #akukan pendekatan terapeutik pada ibu. %D melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dapat membina rasa saling percaya natara ibu dan keluarga serta petugas kesehatan sehingga hasil yang diperoleh maksimal. 2) elaskan hasil pemeriksaan pada ibu %D ibu menjadi lebih tenang dan kooperati! -) elaskan !isiologi ni!as dan tanda bahaya selama masa ni!as %D in!ormasi yang jelas membuat ibu tenang dan lebih kooperati! ) :bser3asi +6, kontraksi uterus, pengeluaran lochea, ++V dan eliminasi %D !undus harus keras dan terletak 2 jari di bawah pusat, atonia uteri meningkatkan pengeluaran lochea, penurunan +7 dan takikardi ringan dapat terlihat, kandung kemih penuh dapat mengubah posisi !undus dan mengganggu kontraksi uterus &) /njurkan ibu untuk mobilisasi bertahap %D dengan mobilisasi, otot"otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses in3olusi dan pengeluaran lochea berjalan lancar dan normal.
$) /njurkan ibu untuk istirahat yang cukup %D menurunkan laju metabolisme dan memungkinkan nutrisi dan oksigen
digunakan
untuk
proses
pemulihan
daripada
untuk
kebutuhan energi 1) /njurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan giCi yang seimbang dan minum air putih L 2 gelas (- liter) perhari %D makanan yang mengandung giCi seimbang membantu meningkatkan penyembuhan dan regenerasi jaringan baru, minum air putih L2 gelas (- liter) perhari membantu mencegah statis urine dan masalah" masalah ginjal 8) elaskan pada ibu tentang personal hygiene %D membantu mencegah in!eksi, mempercepat
pemulihan
dan
penyembuhan 5) olaborasi dengan dokter untuk pemeberian terapi. %D pemeberian terapi yang tepat akan mempercepat penyembuhan.
asalah
. 9yeri pada perut sehubungan dengan proses in3olusi uterus +ujuan
etelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan nyeri pada ibu berkurang.
riteria ;asil
eadaan umum baik esadaran composmentis ++V dalam batas normal " +7 50D$0"-0D50 mm;g " 9adi $0"50 EDmenit " %% 8"2EDmenit " uhu -$,&"-1,&K< ontraksi uterus baik *bu dapat beradaptasi dengan nyerinya. *nter3ensi ) elaskan penyebab nyeri secara umum
%D in!ormasi dapat mengurangi rasa takut karena ketidaktahuan yang dapat memperberat persepsi nyeri. ontraksi uterus terus meningkat secara bermakna setelah bayi keluar, yang diperkirakan terjadi sebagai respon terhadap penurunan 3olume intra uteri yang sangat besar. 2) /jarkan teknik relaksasi pada ibu %D teknik ini mencegah iskemia jaringan sehingga nyeri dapat dikurangi -) /njurkan ibu untuk mobilisasi bertahap %D dengan mobilisasi, otot"otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses in3olusi dan pengeluaran lochea berjalan lancar dan normal. 2. 9yeri pada jahitan section caesarea +ujuan
etelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan nyeri pada ibu berkurang.
riteria ;asil
eadaan umum baik esadaran composmentis ++V dalam batas normal " +7 50D$0"-0D50 mm;g " 9adi $0"50 EDmenit " %% 8"2EDmenit " uhu -$,&"-1,&K< 9yeri luka operasi berkurang *bu dapat beradaptasi dengan nyerinya. *nter3ensi ) elaskan penyebab nyeri secara umum %D in!ormasi dapat mengurangi rasa takut karena ketidaktahuan yang dapat memperberat persepsi nyeri. arena telah adanya luka bekas operasi, terjadi laserasi, terputusnya continuitas jaringan merangsang pengeluaran klosin sehingga reseptor nyeri terakti3asi lalu disalurkan ke sara! e!eren, jenis palorgik, thalamus corteE cerebri sehingga nyeri dipersepsikan. (arwono, hal -2) 2) /jarkan teknik relaksasi pada ibu
%D teknik ini mencegah iskemia jaringan sehingga nyeri dapat dikurangi -) /njurkan ibu untuk mobilisasi bertahap %D dengan mobilisasi, otot"otot dapat diperkuat termasuk otot uterus sehingga proses in3olusi dan pengeluaran lochea berjalan lancar dan normal. -. 9yeri payudara karena bendungan /* +ujuan
Payudara ibu kembali normal
riteria ;asil
eadaan umum baik esadaran composmentis ++V dalam batas normal " +7 50D$0"-0D50 mm;g " 9adi $0"50 EDmenit " %% 8"2EDmenit " uhu -$,&"-1,&K< Payudara tidak bengkak karena bendungan /* Pengeluaran /* lancar
*nter3ensi ) ompres payudara dengan air hangat %D kompres hangat menyebabkan 3asodilataasi pembuluh darah 2) eluarkan /* secara manual %D pengeluaran /* secara manual mengurangi timbunan /* dalam payudara -) /njurkan ibu untuk menyusui bayinya lebih sering dan tanpa jadwal, demikian juga pada malam hari, meskipun bayi harus dibangunkaan %D /* tidak tertimbun dalam payudara ) /njurkan ibu untuk selalu mengosongkan payudaaranya, apabila bayi tidak dapaat menghisap seluruh /* sisanya keluarkan dengan tangaan %D /* tidak tertimbun dalam payudara 2..4. I-p%e-entasi Pada langkah ini, dilakukan pelaksanaan asuahan langsung secara
e!isien dan aman. %encana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada inter3ensi, dilaksanakan secra e!isien dan aman. Perncanaan ini bisa