MUSEUM RAA ADIWIDJAJA KABUPATEN GARUT Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Museulogi Dosen Pengampu: Heri Setiawan, M.Hum.
.
Oleh: Jawad Mughofar KH 1145010071
JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2016
KATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrohiim, Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah di tentukan. Laporan ini di susun dalam rangka memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Museulogi. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca. Aamiin.
Bandung, 07 April 2016
Penyusun,
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
1
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
1
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
1
BAB II METODOLOGI A. Metode Penelitian...........................................................................
3
B. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
3
C. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................
3
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Museum R.A.A Adiwidjaja .................................................
4
B. Manajemen Museum R.A.A Adiwidjaja........................................
5
BAB IV PENUTUP A. Simpulan ........................................................................................
8
B. Saran ...............................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Heri Setiawan (2014:1) menjelaskan bahwa pada umumnya masyarakat masih memandang museum sebagai suatu tempat atau lembaga yang bersuasana statis, berpandanagan kuno, mengurusi bendabenda kuno kalangan elit untuk kebanggaan dan kekaguman semata. Hal ini dibenarkan ketika kami sedang melakukan penelitian di Garut terkait keberadaan museum yang hampir warga sekitarnya saja tidak mengetahui akan keberadaan museum tersebut. Perihal tersebutlah yang melatar belakangi alasan kenapa kami memilih Museum R.A.A Adiwidjaja untuk diteliti. Selain untuk memenuhi tugas terstruktur dari perkuliahan, dengan niat baik kami mencoba untuk menelusuri secara mendalam tentang keberadaan serta kiprah dari museum tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut: 1. Seperti Apa Profil Museum R.A.A Adiwidjaja? 2. Bagaimana Manajemen Museum R.A.A Adiwidjaja? C. Tujuan Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk: 1. Mengetahui Profil Museum R.A.A Adiwidjaja 2. Mengetahui Manajemen Museum R.A.A Adiwidjaja D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: a. Manfaat teoritis: Yaitu sebagai sarana informasi bagi pembaca tentang keberadaan Museum R.A.A Adiwidjaja di Kabupaten Garut..
1
2
b. Manfaat Praktis Yaitu untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Museuologi di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
BAB II METODOLOGI A. Metode Penelitian Berikut metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi Dengan melakukan penelitian secara langsung di Museum R.A.A Adiwidjaja b. Studi Literatur Teknik penelitian yang menggunakan sumber kepustakaan untuk mendapatkan landasan teori/konsep mengenai ilmu museum terhadap masalah yang sedang diteliti. c. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan mengumpulkan menganilisis objek, dokumendokumen, catatan-catatan serta hasil wawancara yang penting dengan tujuan untuk membantu memecahakan permasalah dalam penelitian. B. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada pengurus Museum R.A.A Adiwidjaja sebagai langkah utama untuk dalam mengumpulkan data atau informasi. b. Observasi langsung ke tempat Museum R.A.A Adiwidjaja. Dalam hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat secara langsung keberadaan serta keadaan koleksi yang ada di Museum R.A.A Adiwidjaja c. Analisis, yaitu melalui pengumpulan data-data primer yang sudah terkumpul secara sistematis guna mempertajam hasil laporan. C. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berada di Museum R.A.A Adiwidjaja yang berada di Jl. Pembangunan No. 2 Kabupaten Garut.
3
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Museum R.A.A Adiwidjaja a. Sejarah Museum R.A.A Adiwidjaja Museum R.A.A Adiwidjaja didirikan pada tahun 2009 oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Pembangunan No. 2 Garut. Museum R.A.A Adiwidjaja memiliki berbagai macam koleksi diantaranya Film Garut dan Album Garut tempo dulu, Buku Seni dan Budaya, Naskah-naskah kuni, Benda Pusaka dan Buku Sejarah Garut serta Produk Unggulan Kabupaten Garut. Alasan kenapa di beri nama R.A.A Adiwidjaja, menurut Pak Aan selaku kepala museum, menambahkan bahwa nama tersenut di ambil dari nama Bupati Garut pertama yang bernama lengkap Raden Arya Adipati Adiwidjaja (R.A.A Adiwidjaja), karena beliau lah sebagai peletak batu pertama yang membuat garut masih eksis hingga sekarang b. Tugas Pokok Museum R.A.A Adiwidjaja Melaksanakan pelestarian dan pelayanan kepada masyarakat mengenai benda-benda bernilai sejarah khususnya sejarah tentang kebudayaan Garut. c. Visi Museum R.A.A Adiwidjaja Menjadikan museum sebagai pusat informasi dan edukasi mengenai benda bersejarah informasi dan komunikasi yang mencerahkan, memberdayakan dan mencerdaskan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Misi Museum R.A.A Adiwidjaja -
Mengelola koleksi benda cagar budaya yang mempunyai nilai sejarah
-
Memberian pelayanan prima sesuai kebutuhan masyarakat
-
Memperkenalkan Museum R.A.A Adiwidjaja kepada masyarakat
4
5
B. Manajemen Museum R.A.A Adiwidjaja a. Struktur Kepengurusan Museum R.A.A Adiwidjaja -
Kepala UPTD Museum: Aan Heryana, S.Sos., MM.
-
Ka Subag TU: Yaneu Hunaenah
-
Pelaksana: C. Arief Gumbira
-
Pelaksana: Abdul Rahman Fajar
b. Koleksi Museum R.A.A Adiwidjaja Museum R.A.A Adiwidjaja memiliki 149 koleksi, menurut Pak Aan Selaku pengelola Museum R.A.A Adiwidjaja, koleksi tersebut baru sekitar 25% dari koleksi yang ada, sisanya masih tersebar di setiap sudut di Kabupaten Garut. Adapun koleksi yang di miliki oleh Museum R.A.A Adiwidjaja, diantaranya: 1. Film Dokumentasi (Pidato Bung Karno di Babancong dll) 2. Foto-Foto Garut Tempo Dulu (Terdapat Sekitar 1013 Foto) 3. Miniatur Situs Kabupaten Garut (Miniatur Kampung Dukuh, Kampung Pulo dll) 4. Naskah-Naskah Kuno (Naskah Isra Mi’raj, Kian Santang, dll) 5. Alat-Alat Perkakas, dll c. Pengadaan Koleksi Museum R.A.A Adiwidjaja Dalam pengadaan koleksi, Museum R.A.A Adiwidjaja memfasilitasi dan menampung pelbagai macam benda-benda bersejarah yang masih ada hubungannya dengan kebudayaan Garut, termasuk melakukan sebuah upaya untuk membuat suatu replika dari suatu situs atau benda pusaka yang berada di seluruh Kabupaten Garut. Tak jarang ada beberapa benda pusaka yang mesti di beli oleh pihak museum dari pemilik pertama. d. Registrasi, Inventarisasi dan Penelitian Koleksi Museum R.A.A Adiwidjaja Registrasi, Inventarisasi dan Penelitian Koleksi yang ada di Museum R.A.A Adiwidjaja belum dilakukan secara modern atau digitalisasi.
6
Namun masih dilakukan dengan cara manual
yaitu dengan
menggunakan Buku Induk. e. Penataan Koleksi Museum R.A.A Adiwidjaja Penataan yang dilakukan di Museum R.A.A Adiwidjaja terbentur dengan faktor ruangan yang terbilang sangat sempit. Bangunan bekas Tourist Information Centre (TIC) ini hanya memiliki luas bangunan sekitar 7x5 meter persegi. Menurut Pak Aan, penataan koleksi di Museum R.A.A Adiwidjaja cukup disesuaikan dengan tempatnya. Bahkan Kantor yang menjadi ruangan bagi kepala museum di jadikan sebagai studio mini. f. Manjemen Keuangan Museum R.A.A Adiwidjaja Museum R.A.A Adiwidjaja memiliki APBD yang cukup terbatas karena Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak terfokus dengan UPTD Museum saja. Untuk menutupi segala kekurangannya pihak museum bekerjasama dengan pihak ketiga, yaitu Garut Heritage. Seperti membuat cendramata dan menyewakan lahan parkir di depan museum untuk menjadi lapak kuliner. g. Sistem Keamanan Museum R.A.A Adiwidjaja Terdapat banyak benda yang cukup bernilai kisaran harganya serta sangat berharga dalam nilai sejarahnya, seperti Batik, Naskah, Keris dll.
Membuat
Museum
R.A.A
Adiwidjaja
perlu
melakukan
pengamanan secara maksimal. Langkah yang dilakukan oleh Museum R.A.A Adiwidjaja selain pengamanan secara penuh di siang hari ketika Museum R.A.A Adiwidjaja beroprasi, juga dengan bekerjasama dengan Garut Heritage untuk menjaga Museum R.A.A Adiwidjaja di waktu malam yang berbarengan dengan dibukanya lapak kuliner khas Garut. h. Konservasi Museum R.A.A Adiwidjaja Menurut Herman dalam bukunya Pedoman Konservasi Koleksi Museum menjelaskan bahwa konservasi adalah suatu tindakan untuk melindungi dari bahaya atau kerusakan, memelihara atau merawat
7
sesuatu dari gangguan kemusnahan. Adapun konservasi yang dlikakuan di Museum R.A.A Adiwidjaja ini diantaranya: 1. Kelompok Umum Untuk kelompok benda umum seperti miniatur-miniatur, baik miniatur situs maupun benda-benda pusaka dan alat-alat perkakas. Dalam segi konservasinya terbilang cukup ringan, hanya dengan menggunakan pembersih debu dan membasuhnya dengan cairan pembesih dari debu-debu yang menempal. 2. Kelompok Khusus Dalam kelompok khusus terdapat perbedaan yang signifikan dari segi perawatannya, terdapat cara-cara khusus yang masih terikat dengan adat istiadat setempat. Seperti halnya dengan memandikan keris. Namun di era yang serba modern ini tak jarang pihak Museum R.A.A Adiwidjaja melakukan perawatan dengan sistem kimia yaitu dengan menggunakan Asam Nitrat, Na2 dll, hal ini dilakukan agar keaslian dari bentuk logam dan semacamnya dapat terjaga. i. Pameran Museum R.A.A Adiwidjaja Pameran merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan sekelompok masyarakat guna menyampaikan informasi, ide dan emosi berkaitan dengan bukti materi kebudayaan manusia dan lingkungannya melalui bantuan metode visual dan dimensi. (Heri Setiawan, 2014:87). Museum R.A.A Adiwidjaja ini telah melakukan beberapa kali pameran, dari tingkat Nasional sama Internasional. Diantaranya: 1. Pameran tingkat nasional di Senayang 2. Pameran tingkat Asia Tenggara di Bali 3. Pameran tingkat nasional di Solo
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Museum R.A.A Adiwidjaja telah berkiprah dari tahun 2009 oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Pembangunan No. 2 Garut. Museum yang mempunyai banyak koleksi tentang kebudayaan di Kabupaten Garut yang meliputi Film Dokumentasi, Foto-Foto Garut Tempo Dulu, Miniatur Situs sampai dengan benda-benda pusaka, sungguh sangat di sayangkan karena warga sekitarnya yang masih awam akan keberadaan museum ini. Museum yang masih terbilang baru seumur jagung ini, sudah banyak melakukan berbagai macam kegiatan baik itu upaya dalam pelestarian suatu kebudayaan sampai dengan pameran-pameran yang pernah dilaksanakan dari tingkat nasional sampai dengan internasional. Seperti Pameran Tingkat Asia Tenggara di Bali beberapa waktu lalu. Sementara itu, dari segi manajemen museum, Museum R.A.A Adiwidjaja terbilang sudah mumpuni dalam melakukannya. Baik dalam segi kemanan, pengadaan koleksi, registarisasi, inventarisasi, penataan koleksi dan perawatan koleksi yang dilakukan dengan ketentuan yang seharunya. Sekalipun masih menggunakan sistem manual dari segi pendataan dan masih adanya sistem tradisional dari segi perawatan. B. Saran Museum dapat memberikan pelbagai informasi terkait sejarah, kebudayaan termasuk benda-benda yang dulu pernah ada di suatu wilayah. Sudah semestinya kita untuk melestarikannya, salah satunya dengan mengunjungi museum untuk sekadar mengetahui. Karena museum kini dapat menjadi media informal yang mampu mendampingi lembaga pendidikan formal seperti sekolah.
8
DAFTAR PUSTAKA Heryana, Aan. 2016. “Wawancara Museum R.A.A Adiwidjaja” Jl. Pembangunan No. 2 Garut Herman, V.J. 1981. Pedoman Konservasi Koleksi Museum. Jakarta: Direktorat Permuseuman Ditjen Kebudayaan. Setiawan, Heri. 2014. Ilmu Museum. Bandung: M@nnacom Pers
LAMPIRAN-LAMPIRAN