KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MASTER PLAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GARUT
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2013
I.
LATAR BELAKANG
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara memaduserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam sebagai penopangnya. Pertumbuhan penduduk yang relatif cepat berimplikasi pada ketersediaan lahan yang cukup untuk menopang tuntutan kesejahteraan hidup. Sementara lahan yang tersedia bersifat tetap dan tidak bisa bertambah sehingga menambah beban Lingkungan hidup. Konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) merupakan suatu paradigma pengelolaan Lingkungan hidup yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan, didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi yang akan datang untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Pada tingkat yang minimum pembangunan berkelanjutan tidak boleh membahayakan sistem alam yang mendukung semua kehidupan (ekosistem). Pembangunan berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan manusia, semestinya tidak hanya dilihat dari terpenuhinya kebutuhan konsumsi semata, tetapi juga adanya jalinan "persahabatan" antara manusia dengan alam. Dengan demikian, perubahan yang terjadi pada Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan akibat pembangunan tidak harus berarti adanya kehancuran atau destruktif terhadap ekosistem. Pemerintah Kabupaten Garut merupakan salah satu pemerintahan yang mengadopsi konsep pembangunan berkelanjutan, dimana setiap program pembangunan selalu berpedoman kepada pembangunan berwawasan lingkungan. Dalam pelaksanaannya untuk mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup perlu diantispasi mengenai kemungkinan dampak negative yang terjadi terhadap lingkungan selain itu diperlukan pula suatu evaluasi mengenai perubahan dan kerusakan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian untuk menjadikan kelestarian lingkungan hidup benarbenar terpelihara serta dapat membangun kesadaran masyarakat dalam kehidupan yang berwawasan Lingkungan, sudah saatnya Pemerintah Daerah Kabupaten Garut bersama-sama dengan masyarakat melakukan berbagai langkah terobosan dalam penanganan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam upaya memelihara dan melestarikan lingkungan Kabupaten Garut. Penyusunan Masterplan (Rencana Induk) Lingkungan Hidup ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan keseriusan pemerintah daerah dalam menjamin terselenggaranya lingkungan hidup yang baik dan berwawasan lingkungan. II.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup adalah membuat pedoman dan arahan pengelolaan lingkungan Hidup di Kabupaten Garut sehingga kondisi lingkungan hidup dapat terakomodir di seluruh Kabupaten Garut dan dalam upaya pengelolaannya dapat berlangsung secara efektif dan efisien sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan kualitas
llngkungan. Sedangkan sasaran dari pekerjaan ini adalah : a.
Melakukan Identifikasi potensi dan kendala pengelolaan persampahan, air bersih, limbah domestik dan udara di Kabupaten Garut dari berbagai aspek secara komprehensif;
b.
Menyusun Arahan Kebijakan dan Strategi berdasarkan kebijakan-kebijakan yang ada pada tataran global, nasional, maupun daerah serta hasil analisis potensi dan kendala;
c.
Menyusun skenario rencana pengembangan sistem lingkungan hidup berdasarkan arahan kebijakan dan temuan dari hasil identifikasi potensi dan kendala beserta indikator-indikator pencapaian yang terukur;
d.
Dapat dijadikan sebagai dasar dalam penentuan kegiatan berdasarkan skenario pengelolaan lingkungan hisup. SUMBER PENDANAAN
III.
Sumber pendanaan untuk kegiatan ini berasal dari ..... Tahun Anggaran 2013, biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini sebesar Rp. ……………. (………………….) termasuk PPN 10 % sesuai dengan yang tercantum dalam DPA tahun 2013. IV.
RUANG UNGKUP
IV.1. Ruang Lingkup Kawasan Perencanaan
Ruang lingkup kawasan perencanaan meliputi seluruh wilayah administrasi Kabupaten Garut yang terdiri dari …………. kecamatan, ………….. desa/kelurahan. IV.2. Ruang Lingkup Waktu Perencanaan
Ruang Lingkup dimensi waktu perencanaan adalah untuk masa 20 tahun disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Garut serta mempertimbangkan target empat tahapan pembangunan pengelolaan lingkungan hidup untuk tiap lima tahun. IV.3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang Lingkup Pekerjaan Kabupaten Garut meliputi: •
Penyusunan
Masterplan
Lingkungan
Hidup
Melakukan Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kendala Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Garut dan aspek berikut ini secara komprehensif : 1. Pengelolaan lingkungan hidup meliputi : sektor persampahan, Limbah
domestik, Air Bersih dan Udara; 2. Sarana Prasarana lingkungan hidup Persampahan, limbah dan air
bersih; 3. Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola lingkungan h idup; 4. Teknik Operasional Penanganan lingkungan hidup;
5. Sosial Kependudukan dan Budaya Masyarakat; 6. Kegiatan Ekonomi Masyarakat; 7. Kebijakan pada Tataran Global, Nasional, maupun Daerah; 8. Kelembagaan.
Hasil Identifikasi tersebut kemudian dikompilasi dan menjadi bahan bagi
analisis kebutuhan perencanaan serta analisis SWOT atau metode lain yang sesuai sebagai acuan dalam menentukan strategi-strategi dan prionitas perencanaan.
•
Merumuskan arahan kebijakan dan strategi pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan kebijakankebijakan yang ada pada tataran global, nasional, maupun daerah serta hasil analisis potensi dan kendala, yang sekurangkurangnya memuat substansi berikut : 1. Peningkatan lokasi sarana persampahan dan fasilitas pendukungnya; 2. Peningkatan sarana prasarana lingkungan hidup sektor persampahan,
air limbah, air bersih; 3. Peningkatan SDM; 4. Peningkatan kesadaran dan perilaku masyarakat untuk pengurangan
dampak negative lingkungan hidup; 5. Peningkatan sarana prasarana pendukung 3R + C;pengelolaan limbah
cair domestik dan air bersih. 6. Penelitian
dan pengembangan teknologi tepat guna dan Inovasi penanganan lingkungan hidup; 7. Fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat pada pengembangan manfaat
lingkungan hidup; 8. Peningkatan
kerjasama dan koordinasi pemerintah, antar-instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 9. Pengembangan sistem tanggap darurat pengelolaan lingkungan hidup.
Strategi yang merupakan langkah operasional untuk melaksanakan kebijakan hendaknya disertai dengan berbagai skenario dan indikatorindikator pencapaian yang terukur. V.
TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang terlibat dalam penyusunan Kabupaten Garut adalah:
Masterplan
Lingkungan
Hidup
1. Team Leader 1 (satu) orang •
•
2.
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup.
Tenaga Ahli Teknik Lingkungan •
•
.
Team Leader merupakan Tenaga Ahli di bidang Lingkungan dengan dengan kualifikasi pendidikan S2 Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun atau berijazah S1 Teknik Lingkungan berpengalaman minimal 12 (dua belas) tahun di bidang lingkungan hidup.
Memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang keahllannya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasl keahlian yang diperlukani; Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
Tenaga Ahli Sosial •
Memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang keahllannya dan berpengalaman
minimal 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasl keahlian yang diperlukan. •
.
Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan •
•
.
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup; Memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang keahllannya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasl keahlian yang diperlukan. Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
Tenaga Ahli Kelembagaan •
•
6.
Memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang keahllannya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasl keahlian yang diperlukan. Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
Tenaga Ahli Planologi/Perencanaan Wilayah •
•
Memiliki ijazah S1 sesuai dengan bidang keahllannya dan berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasl keahlian yang diperlukan (khusus untuk Ahli Planologi) atau berijazah 51 sesuai dengan bidang keahliannya dan berpengalaman minimal 7 (tujuh) tahun dibidang keahliannya dengan kualifikasi minimal ahli; Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
7. Tenaga Ahli Teknik Sipil •
•
Memiliki ijazah S1 dan berpengalaman 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan; Bersedia dan mampu terlibat secara penuh untuk membantu tenaga ahli yang menjalankan tanggung jawabnya dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
8. Tenaga Ahli Teknik Geodesi •
•
Memiliki ijazah S1 dan berpengalaman 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan; Bersedia dan mampu terlibat secara penuh untuk membantu tenaga ahli yang menjalankan tanggung jawabnya dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
9. Tenaga Ahli Teknik Geologi •
•
10.
Memiliki ijazah S1 dan berpengalaman 5 (lima) tahun di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan; Bersedia dan mampu terlibat secara penuh untuk membantu tenaga ahli yang menjalankan tanggung jawabnya dalam kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup;
Tenaga pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini merupakan tenaga tambahan untuk mendukung tenaga ahli dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan.
Rincian Tenaga Ahli dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adalah:
Tenaga Ahli: Team Leader
1 (satu) orang/6 bulan
Ahli Teknik Lingkungan
1 (satu) orang/6 bulan
Ahli Sosial Kemasyarakatan
1 (satu) orang/4 bulan
Ahli Hukum dan Kelembagaan
1 (satu) orang/4 bulan
Ahli Ekonomi Pembangunan
1 (satu) orang/3 bulan
Ahli Planologi
1 (satu) orang/2 bulan
Ahli Teknik Sipil
1 (satu) orang/2 bulan
Ahli Geodesi
1 (satu) orang/2 bulan
Ahli Geologi
1 (satu) orang/2 bulan
Asisten Ahli: Ahli Lingkungan
1 (satu) orang/5 bulan
Ahli Peta/GIS (Teknik Geodesi)
1 (satu) orang/4 bulan
Tenaga Pendukung Operator Komputer
2 (dua) orang/5 bulan
Administrasi
2 (dua) orang/5 bulan
Drafter
1 (satu) orang/4 bulan
Surveyor
4 (empat)orang/4 bulan
Supir
2 (dua) orang/3 bulan
VI.
TAHAPAN PEKERJAAN
Tahapan kegiatan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut meliputi: 1. Persiapan Pokok pekerjaan yang dilakukan adalah berupa: a. Persiapan
dasar penyusunan metode pelaksanaan, studi literatur serta pengenalan awal Lingkup kawasan perencanaan.
b. Persiapan teknis berupa identifikasi kebutuhan data beserta perangkat survey primer maupun sekunder. c. Koordinasi awal internal tim.
d. Koordinasi dan diskusi dengan dinas/instansi terkait, untuk memantapkan rencana kerja. 2. Tahap Survey/Pengumpulan Data, meliputi kegiatan Pokok pekerjaan yang dilakukan adalah berupa: a. Pengumpulan data Primer. Kondisi Fisik Sarana Prasarana Lingkungan Hidup sektor persampahan, air limbah domestik, air bersih, udara 1)
Karakteristik Timbulan Sampah Domestik dan Non-domestik, pengukuran air limbah, pengukuran air bersih/ air baku dan udara 2)
3)
Persepsi dan Preferensi (Masyarakat akan Pelayanan Lingkungan
Hidup) 4)
Persepsi dan Preferensi Stakeholder Pengelola Lingkungan Hidup
Mengumpulan data primer, juga dilakukan untuk mengevaluasi tahap analisis regional dan untuk keperluan analisis semi detail, maka perlu dilakukan kegiatan lapangan berupa pemetaan dan pengamatan, antara lain: •
Pemetaan tanah, batuan dan muka air tanah
•
Pemetaan morfologi dan kemiringan lereng dengan skala > 15.000
•
Pemetaan gerakan tanah
•
Pengamatan penggunaan lahan
Pengukuran kedalaman muka air tanah dangkal, ketebalan tanah, dan permeabilitas tanah •
Pengukuran permukaan •
•
jarak
terhadap
pemanfaatan
sumber-sumber
air
Pengujian Laboratorium
b. Pengumpulan data sekunder 1)
Karakteristik Sarana Prasarana Lingkungan Hidup
Karakteristik Teknik Operasional Penanganan Sampah, limbah cair domestik, air bersih dan udara 2)
3) Karakteristik Sosial, Kependudukan dan Budaya Masyarakat 4)
Karakteristik Kegiatan Ekonomi Masyarakat
5) Karakteristik Kelembagaan dan Kemampuan Pembiayaan
Kebijakan-kebijakan pengelolaan lingkungan hidup pada tataran Global (cth : MDG's), Nasional (NSPM Persampahan/Air Minum dll), Daerah (Perda yang terkait dan RTRW Kabupaten) 6)
Pengumpulan data sekunder, juga dilakukan untuk data lingkungan geologi seperti penggunaan lahan saat ini, peta geologi, peta zona kerentanan gerakan tanah, peta daerah bahaya gunung api, peta sebaran bahan galian, data timbulan limbah padat dan limbah cair dan studi-studi lain yang berkaitan dengan lingkungan hidup. 3. Tahap Kompilasi dan Analisis Tahap ini merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan hasil survey dan penelitian, sehingga menjadi satu kesatuan dalam pembahasannya. Setelah melakukan pengumpulan data maka dilakukan kompilasi data dan analisis, yang meliputi : a. Analisis Kebutuhan Perencanaan Fisik Sarana Prasarana lingkungan hidup
hingga proyeksi 20 tahun kedepan; b. Analisis Kebutuhan Sumber Daya Manusia; c. Analisis Optimalisasi Teknik Operasional Pengelolaan Lingkungan Hidup;
d. Analisis Pengaruh Sosial Budaya masyarakat; e. Analisis Kependudukan termasuk Proyeksi Penduduk dan Proyeksi Timbulan
Sampah, limbah , air bersih; f. Analisis Pengaruh Kegiatan Ekonomi Masyarakat; g. Analisis Kelembagaan dan Kemampuan Pembiayaan; h. Analisis Pembiayaan Pasca Pembangunan/ Pemeliharaan per tahun; i. Prediksi
Benefit
yang akan masuk dengan terbangunnya Sarana dan
Prasarana Pengelolaan Lingkungan Hidup; j. Tinjauan Kebijakan Lingkungan Hidup; k. Analisis SWOT yang dapat menggambarkan potensi dan kendala pengelolaan
Lingkungan hidup. 4. Tahap Perumusan Kebijakan dan Strategi Setelah dianalisis potensi dan kendala, maka disusun kebijakan dan strategi untuk memaksimalkan potensi yang ada dan meminimalisir kendala yang ada. Strategi yang merupakan langkah operasional untuk melaksanakan kebijakan hendaknya disertai dengan berbagai skenario dan indikator-indikator pencapalan yang terukur. Kebijakan dan strategi tersebut sebagaimanan telah disebutkan pada ruang lingkup minimal mencakup: 1. Peningkatan sarana prasarana pengeioiaan lingkungan hidup; 2. Peningkatan sumber daya manusia; 3. Peningkatan kesadaran dan perilaku masyarakat untuk pengurangan dampak negative lingkungan hidup; 4. Peningkatan sarana prasarana pendukung 3R; 5. Penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna dan inovasi penanganan dampak negative yang terjadi; 6. Fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat pada pengembangan manfaat hasil teknologi lingkungan hidup; kerjasama dan koordinasi pemerintah, antar-instansi 7. Peningkatan pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup; 8. Pengembangan sistem tanggap darurat pengelolaan lingkungan hidup. 5. Tahap Penyusunan Masterplan Pada tahap ini dilakukan penyusunan produk akhir, yang meliputi : 1.
Arahan Rencana Pengelolaan pada seluruh aspek secara komprehensif;
2.
indikasi Program dan Kegiatan yang merupakan turunan dari strategi;
3.
Prioritas dan Penjadwalan Rencana Kegiatan;
4.
Format Pembiayaan;
5.
Peta kebutuhan sarana prasarana dan sumber daya manusia lingkungan hidup.
VII. KEWAJIBAN PENYEDIA JASA KONSULTAN 1. Penyedia jasa konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang teiah ditetapkan dan atau dalam hal ini adalah team leader, tenaga ahli, serta asisten tenaga ahli berkewajiban sepenuhnya untuk terlibat dalam pekerjaan sejak dari tahap awal hingga tahap akhir pekerjaan; 2. Penyedia jasa konsultan berkewajiban mengerjakan seluruh pekerjaan berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan kerja kegiatan ini; 3.
Penyedia jasa konsultan berkewajiban mengadakan asistensi setiap rancangan hasil produk dalam forum rapat teknis penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut dan wajib dihadiri oleh Team Leader dan seluruh Tenaga Ahli.;
4.
Penyedia jasa konsultan berkewajiban mengadakan diskusi rancangan awal maupun hasil akhir dalam forum diskusi terbuka dengan instansi terkait dan masyarakat. Diskusi dilakukan sebanyak 3 (empat) kali yaitu untuk membahas:
•
Laporan Pendahuluan
•
Laporan Data dan Analisis
•
Laporan Akhir
Materi diskusi/pembahasan harus sudah disampaikan 1 (satu) minggu sebelum diskusi dilakukan dan wajib dihadiri oleh Team Leader serta seluruh Tenaga Ahli sesual dengan waktu keikutsertaan kerja kecuali pada saat seminar akhir. 5.
Penyedia jasa konsultan dinyatakan berakhir atau selesai melaksanakan pekerjaan apabila seluruh tahapan telah dilalui dan dinyatakan telah memenuhi syarat berdasarkan penilalan Tim Teknis yang dituangkan dalam berita acara hasil pekerjaan;
6.
Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, penyedia jasa konsultansi dapat meminta bantuan kepada Tim Teknis untuk memperoleh petunjuk dan pengarahan agar mencapai hasil! yang optimal. Tim Teknis dapat puia diminta bantuannya untuk memberikan data dan fasilitas lalnnya guna mendukung kelancaran pekerjaan;
7.
Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan wajib melakukan alih pengetahuan tentang Masterplan Lingkungan Hidup kepada aparat pelaksana daerah dengan cara yang disepakati antara Pemerintah Daerah dengan konsuitan;
8.
Dalam pelaksanaan diskusi dan seminar, konsultan wajib menyediakan waktu untuk hadir bersama seluruh Team/Tenaga Ahli tanpa terkecuail guna menyajikan hasil! pekerjaannya kepada peserta diskusi dan seminar.
VIII. WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan pekerjaan penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut selama 6 (enam) bulan atau 180 hari kalender, terhitung sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). IX. PEMBAHASAN DAN PELAPORAN Dalam pelaksanaan studi ini konsultan harus menyerahkan 4 (empat) jenis laporan, Ringkasan Eksekutif, dan Album Peta sebagai hasil dari pekerjaan ini dengan substansi dan waktu sesuai Ruang Lingkup Pekerjaan. Secara umum keluaran produk dari penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut mengandung substansi sebagai berikut: Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan, air bersih,limbah cair domestik beserta Targetan Pencapaian; 1.
2.
Arahan Rencana Pengelolaan pada tiap Aspek secara Komprehensif;
3.
Indikasi Program dan Kegiatan beserta Prioritas dan Penjadwalan;
4.
Peta Rencana Pengembangan Sarana Prasarana Lingkungan Hidup.
Sedangkan produk laporan pekerjaan ini terdiri dari: 1. Buku Laporan Pendahuluan, berisi tentang konsep pelaksanaan pekerjaan
dan jadwal terinci pelaksanaan pekerjaan. Konsep pelaksanaan pekerjaan disusun dalam bentuk diagramatik dan Label untuk pemahaman disertai penugasan personil pada waktu tertentu dan uraian penugasannya. Buku Laporan Pendahuluan diserahkan kepada tim teknis pemilik pekerjaan paling lambat 37 (tiga puluh tujuh) hari sejak tanggal diterbitkan SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar; 2. Buku Laporan Data dan Analisis, berisi tentang hasil kompilasi data dan
analisa yang telah dilakukan beserta kebijakan dan strategi. Buku Laporan Antara diserahkan kepada tim teknis pemilik pekerjaan paling lambat 97 (sembilan puluh tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar; 3. Buku Draft Laporan Akhir, sudah memuat seluruh keluaran pekerjaan beserta
proses yang berkaitan yang telah dilakukan sebelumnya. Buku Draft Akhir diserahkan kepada tim teknis pemilik pekerjaan paling lambat 150 (seratus lima puluh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK sebanyak 5 (lima) eksemplar; 4. Buku Laporan Akhir, berisi tentang perbaikan Buku Draft Laporan Akhir yang
telah disetujui oleh tim teknis pemilik pekerjaan. Buku Laporan Akhir diserahkan kepada tim teknis pemilik pekerjaan paling lambat 180 (seratus delapan puluh) hari setelah tanggal diterbitkannya SPMK sebanyak 15 (lima betas) eksemplar; 5. Ringkasan Eksekutif, berisi mengenai ringkasan keluaran hasil pekerjaan
yang penyajiaannya diringkas padat dengan layout yang mudah dibaca. Buku Ringkasan Eksekutif diserahkan kepada tim teknis pemilik pekerjaan paling lambat 150 (seratus delapan puluh) hari setelah tanggal diterbitkannya SPMK sebanyak 10 (sepuiuh) eksemplar; 6. Album Peta berisi peta hasili digitasi dan editing data spasial terbaru:
Ukuran format kertas A3 sebanyak 10 eksemplar dan;kedaiaman informasi adalah skala 1:50.000 dengan skala cetak 1:250.000. •
7. Semua produk, dokumen dan peta-peta, disimpan daiam sebanyak masing-masing 5 (lima) set.
bentuk CD
Setiap bentuk laporan harus dibahas dan didiskusikan sesuai dengan prinsip akuntabilitas publik, termasuk dengan pemberi kerja kabupaten terkait, Kecamatan, masyarakat, akademisi serta pihak swasta sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam keseluruhan proses penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut. Rekomendasi dan persetujuan dari Tim Teknis Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut merupakan persyaratan awal yang harus dipenuhi sebelum setiap jenis laporan diperbanyak. Ketentuan tentang keterlambatan pengumpulan produk pelaporan akan ditetapkan kemudian sesuai kesepakatan antara pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Ditetapkan/disahkan oleh, Pejabat Pembuat Komitmen Bidang …………………..
Garut, Maret 2013 Kegiatan Penyusunan Masterplan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut T.A. 2013
Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa TA 2013
Mengetahui/ Menyetujui Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Garut