Metode video critic Pendahuluan Dunia Pendidikan kita saat ini tengah mengalami krisis yang cukup serius. Bisa dibilang krisis ini bukan hanya menyangkut Anggaran Pemerintah dalam Meningkatkan Pendidikan walapun sekarang telah diselenggarakan berbagai program yang tujuannya tidak lain adalah sebagai peningkatan kualitas Pendidikan, namun juga menyangkut lemahnya tenaga ahli, visi serta politik pendidikan di Indonesia yang kurang jelas. Mungkin kita semua telah menyadari bahwa program sertifikasi pemerintah untuk tenaga pendidik dan kependidikan sekarang belum mampu sepenuhnya meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Jelas terlihat bahwa "lebih tidak ada perubahan" yang berarti untuk kualitas seorang guru yang telah bersertifikat "profesional", hal ini dibuktikan dengan cara mengajar dan teknik yang meraka gunakan, masih "jadul" yakni kejar mengejar target NILAI UN, bukan karakter peserta didik yang dikembangkan, tapi malah justru karakter dan pamor sekolah yang mereka kejar. Semakin tinggi tingkat kelulusan maupun tingkat pencapaian nilai UN semakin tinggi pula pamor sekolah, demi satu tujuan, semakin banyak yang berminat bersekolah di sekolah tersebut semakin banyak pula penerimaan dana yang mereka dapatkan. Baik tingkat SD, SMP,SMA, semua sama ( namun tidak ti dak semua, hanya sebagian, bahkan sebagian sebagian besar).
PEMBAHASAN
Sekarang kita masuk ke pokok masalah, yakni memerankan peran kita sebenarnya sebagai tenaga profesional yang mampu membentuk anak dari segi kemampuan intektual namun juga kreativitas. untuk itulah kita seharsnya mampu menguasai berbagai keterampilan mengajar, teknik mengajar, serta kreativitas mengajar. Lalu pertanyaan berikutnya yaitu, bagaimana cara membuat siswa aktif? Menurut Mel Shilberman dalam buku resensinya, sebelum mengaktifkan siswa, kita harus mengetahui tujuan dari proses pembelajaran itu. Menurut Mel (baca Mel Silberman) ketika memulai pelajaran yang paling penting adalah membuat peserta didik aktif sejak awal. Pada saat awal pelajaran aktif, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai, walaupun pelajaran hanya satu sesion. Tujuan tersebut adalah : 1. Membangun Team (Team building). Melalui cara
ini peserta didik dibantu
dan dibangun untuk kenal satu sama lain sehingga tercipta semangat kerja sama dan saling bergantung. 2.
Memberi penegasan terhadap sikap, pengetahuan, dan pengalaman para peserta didik.
3. Menciptakan perhatian dan minat awal dalam mata pelajaran. Setelah itu baru kemudian kita tentukan strategi atau metode apa yang akan kita pilih untuk mencapai tujuan tersebut. Dibawah ini adalah daftar Pembelajaran Aktif yang dapat kita coba terapkan di dalam classroom.
A. Pengajaran Kelas Penuh, ( Full Class Learning )
1. Inquering Minds What To Know 2. Guided Note-taking 3. Listening Team 4. Lecture Bingo 5. Synergetic Teaching 6. Guided Teaching 7. Meet The Guest
8. Acting Out 9. Video Critic
10. What's My Line B. Merangsang Diskusi Kelas
1. Trial By Jury 2. Point Counterpoint 3. Reading Aloud 4. Active Debate 5. Town Meeting 6. Three-stage Fishbowl Decision 7. Expanding Panel C. Belajar Bekerja Sama
1. Information Search 2. The Study Group 3. Card Sort 4. Quiz Team 5. The Power of Two 6. Learning Tunament. Namun yang akan di analisis dalam tulisan ini yaitu mengenai Video critic saja yang merupakan salah satu metode dalam pembelajaran aktif. Pengertian Video Critic dalam resensi buku Mel Shilberman yaitu Merupakan suatu strategi yang mengaktifkan siswa dengan menyaksikan suatu video. Sementara menurut bahasa, Video critics terdiri dari dua kata yang di adobsi dari bahasa inggris yaitu “video” dan “critic” yang secara harfiah memiliki ar ti “video=tontonan, atau gambar bergerak” dan “critic=megkritisi atau mengkaji”. Jadi video critic memiliki makna yaitu mengkaji sebuah tayangan atau gambar bergerak. Video dalam kamus besar bahasa Indonesia memiliki pengertian 1 bagian yg memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2 rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televise
Sementara critic jika diartikan dengan kamus bahasa Indonesia memiliki arti pengecam, pengeritik, pengupas pembahas.. namun makna yang paling dekat dengan artinya yaitu mengkritik atau kritik. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kritik memiliki makna kecaman atau tanggapan, kadangkadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk thd suatu hasil karya, pendapat, dsb; kritik ini dapat di kelompokkan menjadi
-- ekstern tahap penelitian berdasarkan liputan fisik berupa deskripsi bentuk, jenis aksara, bahan, lingkungan, dan lokasi keberadaan prasasti;
-- film kupasan dl media massa mengenai film yg dipertunjukkan di sebuah bioskop, ditinjau dr segi kekuatan dan kelemahannya, kelebihan dan kekurangannya yg dilandasi alasan yg logis;
-- intern tahap kerja yg dilakukan berdasarkan hasil liputan data lapangan, yaitu transliterasi dan transkripsi ke dl bahasa sasaran melalui analisis perbandingan dng berbagai terbitan yg ada, baik dr sumber tertulis maupun analogi epigraf;
-- membangun kritik yg bersifat memperbaiki; -- naskah metode dl filologi yg menyelidiki naskah dr masa lampau dng tujuan menyusun kembali naskah yg dianggap asli dng cara membanding-bandingkan naskah yg termasuk dl satu jenis asal-usul, lalu menentukan naskah yg paling tinggi kadar keasliannya, kemudian mengembalikannya pd bentuk yg asli atau yg mendekati aslinya;
-- sastra pertimbangan baik buruk thd hasil karya sastra; -- teks kritik naskah;
Dari uraian di atas, bias kita simpulkan bahwa Video critic yaitu suatu kegiatan mengkritik sebuah tayangan atau gambar bergerak yang di tayangkan, baik dari sisi manfaatnya ataupun kekurangannya. Adapun sintaks dalam metode pembelajaran Video critic yaitu: 1. Pilihlah video yang akan ditunjukkan kepada peserta didik. Materi yang terkait video itu bisa saja diberikan sebagai inisiasi materi yang baru atau bahkan pada penjelasan nyata dari materi sebelumnya. Hal ini tergantung pada kebutuhan. 2. Beritahukan kepada mereka sebelum menonton video bahwa Anda ingin mereka mengulas secara kritis video tersebut. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak keayik -an menonton video tanpa memperhatikan sesuatu yang penting dari video
tersebut. 3. Minta mereka untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi selama video tersebut berlangsung.
4. Setelah penayangan video, bagilah peserta didik dalam beberapa kelompok. Buatlah variasi dalam pembagian kelompok. Jangan gunakan cara yang umum. Carilah sesuatu yang unik! 5. Minta tiap kelompok mencatat dan memdiskusikan apa saja yang telah mereka peroleh pada saat menonton video. 6. Mintalah tiap kelompok untuk memaparkan tentang apa telah yang mereka diskusikan. 7. Bahas bersama-sama tentang video tersebut. Bisa juga sesekali menayangkan ulang video agar pembahasan lebih nyata. Jadi dapat di simpulkan bahwa metode Video Critic yaitu metode pembelajaran yang dalam hal ini siswa diminta untuk memperhatikan video yang di tayangkan oleh guru yang kemudian di kritik bersamam-sama dalam sebuah diskusi dalam model pengajaran kelas penuh
DAFTAR PUSTAKA
James. 2011. VIDEO CRITIC [di akses dari http://ppmplp.wordpress.com/2011/04/06/videocritic/ pada tanggal 11 Juni 2012]
Kuntadi, Iwa. 2011. Resensi Buku Pembelajaran aktif [di akses dari http://www.scribd.com/doc/50921119/Resensi-Buku-pembelajaran-aktif#download pada tanggal 2 Juli 2012] Samadhi,Adi. 2011.Pembelajaran aktif [di akses dari httpuripsantoso.files.wordpress.com201106active-learning_52.pdf pada tanggal 2 Juli 2012]