BAB X
METABOLIT SEKUNDER Metabolit Primer Senyawa yg secara langsung memiliki fungsi/ terlibat dalam proses metabolisme utama, jalur katabolisme & anabolisme pada tumbuhan Penyusun utama dari makhluk hidup Misal: asam amino, asam lemak, nukleotida, karbohidrat, protein, dll Metabolit Sekunder Tdk memiliki fungsi lgsg utk pertumbuhan & perkembangan secara langsung Penting utk kelangsungan hidup dan interaksi dgn lingkungan Terdapat pada berbagai macam tumbuhan Misal: alkaloid, terpena, flavonol, dsb
Proses Metabolisme Primer
Keseluruhan proses sintesis (penyusunan) & perombakan zat-zat-utama penyusun tubuh (polisakarida, protein, asam lemak, dll)
Proses Metabolisme Sekunder
Proses-proses kimia jenis lain yang hanya terjadi pada spesies tertentu sehingga memberikan produk yang berlainan, sesuai dgn spesiesnya
Proses Metabolisme Intermediet
Reaksi-reaksi yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi antara tahap-tahap metabolisme dan tahap yang menghasilkan energi yang dibutuhkan baik oleh sel maupun organisme utuh
Hubungan Metabolisme Primer & Sekunder: Met. Sekunder
Met. Primer Polisakarida
Polisakarida
Glukosa
Pentosa Tetrosa
Protein Triosa
Lemak
Asam Asetat
Glikosida Asam Amino Aromatik Asam Amino Alifatik Asam Mevalonat
Fenilpropanoid Alkaloid Flavonoid
Poliketida
Terpena Karotenoid
Fungsi Metabolit Sekunder: 1. Proteksi terhadap serangan mikroba
Fitoaleksin senyawa pertahanan yg dpt diinduksi - struktur bermacam-macam - disintesis di dalam sel di sekitar sel yg terinfeksi - terakumulasi dlm konsentrasi yg tinggi pada sel yg mati elisitor senyawa kimia spesifik yg menginduksi respon mekanisme pertahanan tumbuhan
2. Proteksi terhadap serangan/gangguan herbivora
umumnya bersifat konstitutif Pestisida alami pada tumbuhan dapat mencapai 10% berat kering tumbuhan liar memiliki potensi sebagai toksin
3. Proteksi terhadap gangguan lingkungan Proteksi terhadap UV antosianin, kutikula Osmoproteksi prolin, glisin
4. Agen Alelopati menghambat pertumbuhan tanaman di sekitarnya (kompetisi) 5. Menarik serangga pollinator & hewan herbivora untuk membantu penyebaran biji - pigmen, minyak wangi - biji seringkaliterlindungi oleh adanya toksin 6. Farmakologi berbagai macam obat-obatan
Fungsi Utama Metabolit Sekunder Interaksi tumbuhan dengan lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kandungan kimia tanaman:
Kesuburan tanah (kandungan nutrisi tanaman) Iklim lingkungan Waktu panen Umur tanaman Organ/ bagian tanaman Cara pengolahan
Beberapa Met. Sekunder dan Manfaatnya bagi Manusia Compound
Example Source
Human Use
- Codeine
Opium poppy
Narcotic pain reliever, coughh suppressant
- Quinine
Quinine tree
Used to treat malaria
- Lignin
Woody plants
Used for hardwood furniture
- Salicin
Willow tree
Aspirin precursor
- Tetrahydrocanabinol
Marijuana
Treatment for glaucoma, nausena suppresant
Alkaloids
Phenolic
Compound
Example Source
Human Use
- Camphor
Camphor tree
Component of medicinal oils and disinfectant
- Menthol
Mints and Eucalyptus tree
Strong aroma, use in cough medicines
- Rubber
Rubber tree
Rubber tires, rubber bands, and ather commercial product
Terpenoids
Biosintesis Metabolit Sekunder Sangat beragam tergantung dari golongan senyawa yang bersangkutan
1.Jalur Asam Asetat Poliketida (poliasetilena,
prostaglandin, antibiotika makrolida, antrakinon, tetrasiklina)
2. Jalur Asam Sikimat Mrpkan jalur alternatif
menuju senyawa aromatik, terutama L-fenilalanin, L-tirosina dan L-triptofan - Berlangsung dlm mikroorganisme dan tumbuhan, tdk berlgsg pada hewan
3. Jalur Asam Mevalonat Terpenoid mrpkan btk senyawa dgn keragaman struktur yg besar dlm produk alami yg diturunkan dr unit isoprena (C5) yg bergandengan dlm model kepala ke ekor, sdgkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat
Jalur Metabolisme Sekunder
Karbondioksida Photosintesis Karbohidrat Jalur Penthosa Phospat
Eritrosa 4 Phosphat
Shikimic Acid Pathway
Glikolisis Phosphoenol pyruvat acid Acetyl Co-A
Aromatic Amino Acid
Aliphatic Amino Acid Alkaloids Phenolics
Tricarbocylic acid cycle
Mevalonic acid pathway Malonic acid pathway
Terpenes
Metabolit sekunder atau produk alami tumbuhan/ senyawa bahan alam umumnya terbagi mjd 3 kelompok utama, didasarkan pada asal mula biosintesisnya: 1. Terpenoid 2. Alkaloids dan senyawa nitrogen terkait 3. Fenilpropanoid dan senyawa fenolat
TERPENA Senyawa yg termsk kelompok metabolit sekunder golongan lipida, tersusun dari senyawa2 yang mengandung suatu gabungan kepala ke ekor dari satuan-satuan kerangka isoprena (2-metil butadiena) atau senyawa yang mempunyai hubungan struktural dengan isoprena Rumus struktur isoprena
CH2 CH2 kepala
C
CH
ekor CH2
Kebanyakan mempunyai karbon yg jumlahnya kelipatan 5 C5; Klasifikasi terpenoid didasarkan pada jumlah unit 5C Sering dinamakan isoprenoid walaupun isoprene bukan mrpkan prekursor biologis Berasal dari fusi berulang dari cabang 5C dari unit struktur isopentenil Monomernya disebut sebagai unit isopren Terpena mrpkan gol. hidrokarbon yg byk dihasilkan tumbuhan dan terutama terkandung pada getah & vakuola sel. Pada hewan, terutama serangga dan bbrp hewan laut
Terpenoid
struktur yg mirip dgn terpena dan mengandung unsur – unsur lain (gugus fungsi) disamping C dan H Terpenoid dapat mengandung gugus hidroksil, gugus karbonil, gugus karboksilat, dll Terpenoid berperan untuk bau harum (pd pohon kayu putih), selera/rasa dari kayu manis, jahe, cengkih, warna bunga yg kuning
CH3 H3CC
CH3 CHCH2
CH2C
CHCH2OH
CH2OH
Klasifikasi terpena (berdasarkan banyaknya satuan isoprena: Hemi terpena (1 x C5) : mengandung 1 satuan isoprena Mono terpena : 2 satuan isoprena Seskui terpena : 3 satuan isoprena Diterpena : 4 satuan isoprena Tri terpena : 6 satuan isoprena Tetra terpena : 8 satuan isoprena
Hemiterpenoid H3C H3C
CHCH2CH2OH O
H3C H3C
CHCH2C
O
H3C H3C
H
CHCH2C
OH
Isoamil Alkohol sbg ester dlm minyak Atsiri mentha Isoamil valeraldehid dlm minyak atsiri
Eucaliptus Asam Isovalerat (dlm valerians)
Monoterpen (C-10) Molekul dengan rantai terbuka atau siklis
Umumnya bersifat volatil& biasanya mrpkan penyusun minyak atsiri, memberi aroma khas pada tumbuhan Monoterpen dikelompokkan menjadi: - asiklik (misal: geraniol) - monosiklik (misal: limonene) - bisiklik (misal: pinene) Insektisida piretroid Resin pada tumbuhan coniferae Pertahanan tumbuhan
Monoterpen Asiklik
O CH2OH Geraniol (Mawar)
Mirsen
C
H Geraniol (Sirih)
Monoterpen Monosiklik CH
Menthol (Menta piperita)
C
Limanen
(Citrus sp.)
-Felandren
Safranol
O H
(Eucaliptus sp. (Crocus sativus.)
Monoterpen Bisiklik
-pinama (Pinus sp.)
kamphor (Cimmamonum champhora)
Diterpen (C-20)
Toxins and irritants Resin yg dhasilkan bbrp tumbuhan digunakan utk menutup luka akibat herbivora Manusia m’gunakan salah satu senyawa diterpen utk obat anti kanker (taxol dr pacific yew) Pada pinus-pinusan dan klerodan mrpkan zat penolak makan bagi serangga
COOH Asam Dekstro Pimarat (Pinus maritina)
COOH Asam Abietat
(Pinus polustuis)
Triterpenes (C-30) sterol, hormon, saponins
Bersifat toksik Struktur: steroid Contoh: cardenolides (toksin utk jantung); Azadirachtin (zat penolak makan bagi serangga) saponins: struktur menyerupai detergent OH
HO
Damarenadiol
Sesquiterpen (C-15) Kelompok terbesar terpenoids, lebih dari 200 struktur cincin yg berbeda mrpkan penyusun minyak atsiri Banyak yg berperan dlm mekanisme pertahanan tumbuhan; misal poligodial & warburganal mrpkan zat penolak makan b’bagai jenis serangga Berasa pahit
Seskuiterpen Monosiklik
Zingiberen
(pada empon-empon.)
Lanseol
Seskuiterpen Bisiklik
OH Eudesiol
(Eucaliptus piperina)
-Selinena (Apium graviolens)
Biosintesis Terpenoid dari metabolit primer dibagi mjd 4 tahap: 1.Sintesis IPP (isopentenyl diphosphate) 2.Isomerasi IPP menjadi DMAPP, penambahan berulang IPP dan DMAPP 3.Elaborasi molekul prenil difosfate 4.Modifikasi secara enzimatis pada kerangka terpenoid
Bentuk aktif isoprena 1.Isopentenyl pirophosphate (IPP) 2.Dimetil pirophosphate (DMAPP) CH2
C
CH2
CH2
O P
P
CH3 CH3 CH3
C
CH
CH2
O P
P
IPP
DMAPP
Penyusunan Isoprena IPP Kondensasi
DMAPP
Geranil Pirophosphate (GPP)
Monoterpenoid
IPP
Farsenil Pirophosphate (FPP) IPP
Seskuiterpenoid Triterpenoid
x2
n=2
n
O P P
(GGPP) n:2 geranil-geranil pirophosphate (GFPP) n: 3 geranil farsenil pirophosphate
x2
n=3
diterpenoid karotenoid Seskuiterpenoid (5xC5)
Penyusunan Isoprena 1. DMAPP berkondensasi secara kepala ke ekor dgn IPP menghasilkan geranil pirophosphate
2. DMAPP berperan sebagai pondasi tempat diletakkan unit-unit IPP 3. Kombinasi IPP dan DMAPP yg terkontrol enzim, atom karbon C5 dari GPP, berkaitan dgn gas alkohol dan DMAPP mengalami inversi konfigurasi GPP, GGPP, GFP, GFPP mrpkan nama-nama ester pirophosphate bebas yang terbentuk dari unit isoprena
ALKALOID Merupakan kelompok basa yang mengandung gugus nitrogen sebagian besar berasal dari asam amino dan hanya beberapa yang berasal dari purin atau pirimidin (misal: kafein) Sering bersifat beracun bagi manusia & byk mempunyai kegiatan fisiologis yg menonojol byk digunakan dlm bidang pengobatan Biasanya tidak berwarna, sering bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal ttp hanya sedikit yg berupa cairan (misal: nikotina) pada suhu kamar Uji sederhana (tdk sempurna) utk alkaloid dalam daun atau buah segar adalah rasa pahitnya di lidah
Alkaloid mrpkan golongan heterogen, berkisar senyawa sederhana spt konina (alkaloid utama Coninum maculatum) sampai struktur pentasiklik spt strikhnina (racun pada kulit Strychnos); amina tumbuhan (misal: meskalina) dan basa purin dan pirimidin (misal: kafein) Byk alkaloid yg bersifat terpenoid & bbrp (misal: solanina: alkaloid pada kentang) sebaiknya ditinjau dari segi biosintesis sbg terpenoid termodifikasi Alkaloid lain: berupa senyawa aromatik (misal: kholkisin, alkaloid-tropolon umbi Crocus : mengandung gugus basa sbg gugus rantai samping
Ditemukan pada bagian daun, akar,, biji, batang dan kulit kayu. Byk ditemukan pd angiospermae, umumnya tdk terdpt dlm gymnospermae, paku-pakuan, lumut dan tumbuhan tingkat rendah Fungsi: pelindung (penghalau atau penarik) tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, sbg basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion Reaksi utama yg mendasari biosintesis senyawa alkaloid adl reaksi mannich antara suatu aldehid dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid jg melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Selain itu juga jalur poliketida dan mevalonat
Struktur beberapa alkaloid umum
Konina
N H
Me Me
Nikotina
Me
NMe
N Me
N
O Glk
O
Gal O Ram
Solanina
PEMANFAATAN ALKALOID Pharmaceuticals - Scopolamine: anestesi - Sanguinarine: anti bakteri Stimulan - nicotine - caffein Narcotic - cocaine - morphine Racun - tubocurarine
PENGELOMPOKAN ALKALOID Alkaloids class
Biosyntetic precursor
Examples
Human Uses
Pyrolidine
Ornitin (aspartat)
Nicotine
Stimulant, depressant
Tropane
Ornitin
Atropine
Prevention of intestinal spasms, dilation of pupils for examination Stimulant of the central nervous system, local anestetic
Conine
Poison (paralyzes motor neurons
Petrosine
-
Cocaine
Piperidine
Lysine (asetat)
Pyrrolizidine Ornitin
Alkaloids class
Biosyntetic Examples precursor
Human Uses
Quinolizidine Lysine
Lupinine
Restoration of heart rhytum
Isoquinoline
Tyrosine
Codeire
Analgesic, treatment of coughs
Indole
Tryptophan
Psilocybin Peserpine strychnine
Halucinogen Treatment of hypertention Rat poison, treatment of eye disorders
Alkaloid turunan ornithin • Ornithin mrpkan prekursor pirolidin siklis yg terdapat dalam alkaloid pada tembakau (nikotin) dan tumbuhan solanaceae lainnya. • Nikotin merupakan senyawa pemula dari sejumlah alkaloid tembakau lainnya.
Alkaloid turunan lisin • Lisine mrpkan senyawa prekursor piperidin yang membentuk rangka dari bbrp alkaloid, antara lain: lupin, lupinin dan lupan • Lycopodine senyawa yg dihasilkan dari tumbuhan Lycopodium, termasuk ke dalam alkaloid turunan lisin.
Alkaloid turunan tirosin • Tirosin mrpkan produk awal dari sejumlah besar senyawa alkaloid • Senyawa intermediet: dopamin yg mrpkan prekursor utk biosintesis berberine, papaverine, morfin Sintesis morfin: dua cincin tirosin bergabung dan membentuk struktur dasar morfin • Colchicine mrpkan alkaloid dari tumbuhan Colchicum autumnale dan C. byzantium (jg termsk alkaloid turunan tirosin) inhibitor mitosis (mencegah agregasi dimer tubulin shg mikrotubul tidak terbentuk)
Alkaloid turunan fenilalanin •
• •
Alkaloid Ephedra: ephedrine, pseudoephedrine Alkaloid dari mikroorganisme: cytochalasine B dan
D
Cytochalasine menghambat pergerakan mikrofilamen inhibitor yg sangat sesuai utk proses seluler yg melibatkan aktin • Alkaloids dari tumbuhan Taxus: taxin • Alkaloids dari lunaria: lunarine dan lunaridine • Alkaloids dari tumbuhan Lythraceae
Alkaloid turunan Indol (triptofan) sekitar 1200 macam senyawa turunan triptofan, bbrp mrpkan senyawa obat. Misal: • Alkaloid indol yang terdapat pada tumbuhan Apocynaceae, loganiaceae dan rubiaceae • d-tubocurarine, senyawa aktif curare, racun pada ujung panah suku indian di Amerika selatan • Mrpkan racun yang berasal dari fungi
SENYAWA FENOL Fenol sederhana Misal: Catechol OH
Biosintesis OH
Bbrp eksperimen menunjukkan fenol t’btk dr phenillalanin melalui pcoumarin acid (btk trans p-coumaric acid) diubah mjd asam benzoat oxidatively decarboxylated fenol
Meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, mempunyai ciri sama cincin aromatik yang mngandung satu atau dua penyulih hidroksil
Cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering berikatan dgn gula sbg glikosida (biasanya terdpt dalam vakuola sel) Golongan terbesar flavonoid, selain fenolonosiklik sederhana, fenilpropanoid dan kuinon fenolik Bagi biokimiawan tumbuhan senyawa fenol tumb. dapat menimbulkan gangguan besar krn kemampuan’ dlm me’entuk senyawa kompleks dgn protein melalui ikatan hidrogen menghambat kerja enzim pada ekstrak tumbuhan
Fenol sangat peka thd oksidasi enzim Peranan bbrp golongan senyawa fenol: - Lignin : bahan pembangun dinding sel - Antosianin : pigmen bunga - Flavol : ptg pada pengaturan pengendalian tumbuh pd tan. kacang Pisum sativum - Flavonoid : pada kebiasaan makan serangga tubuh mrpkan faktor pertahanan
Fenolik Fenolik mrpkan senyawa yg byk ditemukan pada tumbuhan Fenolik memiliki cincin aromatik dgn satu atau lebih gugus hidroksi (OH-) & gugus lain penyertanya Bersifat asam karena kemampuan disosiasi gugus OH-nya Memiliki kemampuan untuk membentuk kompleks chelat dengan logam Mudah teroksidasi membentuk polimer (agregat berwarna gelap) menghambat pertumbuhan Misal: pencoklatan pada potongan tumbuhan atau tumbuhan mati Contoh: coumarins, asam sinamat, asam sinapinat, coniferyl alcohols
Sebagian besar senyawa fenolik termasuk dalam flavonoid Pada sebagian besar senyawa fenolik, produk awal biosintesisnya adalah shikimat Senyawa fenolat ada hubungannya dgn lignin t’ikat sbg ester atau terdpt di daun dlm fraksi tdk larut dlm etanol atau mgk dlm fraksi larut dlm air yaitu sebagai glikosida sederhana Degradasi flavonoid dan fenol kompleks lainnya dlm suasana basa menghasilkan satu fenol sederhana atau lebih dan asam fenolik Tan memproduksi bbrp senyawa yg terdiri atas satu atau lebih residu fenolik, yg dibagi dlm kelompok besar berdasarkan jumlah atom karbon
Beberapa klas fenolik Atom Kerangka C dasar
Klass
Contoh
Sumber
6
C6
Fenol
Catecol
Gautheria leaves
7
C6 – C1
Asam fenolic
p-hydroxybenzoid acid
widespread
8
C6 – C2
Phenilacetic acid
2hydroxyphenilaceti c
Astible leaves
9
C6 – C3
Coumarin 6,7 Dendrobium Phenylpropanes Dimethoxycoumarin debsiflorum Myrisiticin Myristica
fragans
Atom Kerangka C dasar
Klass
Contoh
Sumber
10
C6 – C4
Napthoquinons
Juglone
Juglans nigra
13
C6 – C1 – C6
Xanthones
Mangiferin
Wide spread
14
C6 – C2 – C6
Anthraquinones
Emodin
Rhubarto
15
C6 – C3 – C6
Flavonoids
18
(C6 – C3)2
Neolignans
Eusiderin
Eusideroxylon zooageri
30
(C6 – C3 – C6)2
Biflavonoids
Amentoflavone
Gymnospermae
Conifers
Fenil Propanoid Senyawa fenol alam yang mempunyai cincin aromatik dgn rantai samping terdiri atas tiga karbon Merupakan turunan asam amino protein aromatik, yaitu fenilalanin dan fenilpropanoid (dpt mengandung satu sisa C6 – C3) Contoh: - Hidroksisinamat: sbg bangunan dasar liginin dan berkaitan dgn pengaturan tumbuh dan pertahanan thd penyakit - Hidroksikumarin, fenilpropena, lignan
FLAVONOID Semua flavonoid, mnrt strukturnya mrpkan turunan senyawa induk flavon (berupa tepung putih pada tumbuhan) Kerangka penyusun flavonoid: C6-C3-C6 Flavonoid disatukan melalui jalan kecil phenylpropanoid-acetat dlm semua tanaman tingkat tinggi Flavonoid biasanya berikatan dgn gugusan gula shg membentuk glikosida yg larut dalam air Flavonoid mengandung sistem aromatik terkonjugasi & krn itu menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum UV dan spektrum tampak
Ditemukan dalam tingkat sangat tinggi pada buah apel, bawang-bawangan, tomat dan teh Struktur dasar flavonoid berasal dari pola C15 flavon Perbedaan dgn senyawa fenolat lain: tingkat oksidasi cincin pyran di bagian tengah dan sifat biologisnya Bbrp kelompok (misal: flavonon tidak berwarna) Fungsi: pembentukan pigmen, anti oksidatif atau agen alergi
Beberapa flavonoid & peranannya Anthocyanin
Jumlah Peranan Jenis 250 Pigmen merah biru
Chalcons
60
Pigmen kuning
Aurones
20
Pigmen kuning
Flavones
350
Pigmen bunga berwarna krem
Flavonols
350
Repellant pada daun
Dihydrochalcon
10
Rasa pahit
Proanthocyanin
50
Senyawa astringent
Cathecins
40
Sifat spt tanin (sepat)
Biflavonoids
65
?
Isoflavonoids
15
Toksik untuk fungi
ANTHOCYANIN Mrpkan pewarna paling penting dam paling banayak tersebar dalam tumbuhan Mrpkan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin dgn penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau metilasi atau glikosilasi Umumnya berwarna merah atau kuning, tergantung pada pH Warna biru diperoleh dari hasil pembentukan chelat dengan ion logam tertentu, misal: Fe atau Al Keragaman flavonoid sebagian besar didasarkan pada pola hidroksilasi dan atau metilasi dari tiga sistem cincin Antosianidin aglikon antosianin yg terbentuk jika antosianin dihidrolisis dgn asam
QUINON Kelompok fenolat berfungsi sebagai ko-faktor Senyawa fenolat pada tumbuhan umumnya dalam bentuk terikat dgn molekul lain, seringkali dgn residu glucosyl, sulphate atau asetil Dalam keadaan bebas terdetoksifikasi secara parsial toksik Senyawa fenol dgn BM rendah (misal: thymol digunakan sebagai obat antiseptik) Ikatan antara flavonoid (misal: anthocyan) dan residu glycosyl mempengaruhi warna bunga Glikosilasi flavonoid proteksi terhadap hama dan hewan lainnya
FLAVONOID MINOR khalkon, auron, flavonon, hidrokhalkon isoflavon disbt falvonoid minor krn penyebaran pada kelas terbatas Misal: Isoflavon hanya terdpt pd leguminosae & iridaceae Khalkon & auron mrpkan antoklor, yaitu pigmen kuning yg dideteksi berdsrkan kenyataan bhw bila daun bunga berwarna kuning diasapi dgn asap basa atau diuapi dgn uap amonia warnanya berubah mjd jingga atua merah (terdpt dlm klas compositae) Dihidrokhalkon pada rosacea dan Ericaceae. Floridin (senyawa dihidrokhalkon diisolasi dari apel berkaitan dgn ketahanan tumbuhan thd penyakit)
FLAVONOL dan FLAVON
Tersebar dlm tumbuhan, baik sbg ko-pigmen dalam daun bunga maupun tumbuhan tinggi sering terdpt dalam btk glikosida Contoh flavonol: kemferol, kuersetin, mirisetin Flavon berbeda dgn flavonol flavon tdk terdpt penyulihan 3 hidroksi dan ini berpengaruh thd serapan UV, gerakan kromatografi serta reaksi warna Contoh flavon: apigenin, luteolin
SENYAWA AROMATIS
Senyawa yg rumus strukturnya sekurang-kurangnya mengandung satu cincin benzena
Klasifikasi 1. Senyawa aromatis sederhana 2. Benzokuinon 3. Turunan Fenantrena 4. Naptokuinon 5. Fenil Propano umum 6. Turunan fenilpropano rantai terbuka 7. Kumarin dan isokumarin 8. Furano dan Pirano kumarin 9. Lignan dan lignin 10.Asam Humat 11.Tanin terhidrolisa