28
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Keadaan lingkungan di Indonesia yang sangat baik untuk bercocok tanam, akan meguntungkan petani Indonesia untuk dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang sangat dibutuhkan manusia untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Untuk menyalurkan produk hasil pertanian agar sampai ke tangan konsumen maka dibutuhkan suatu kegiatan tata niaga, kegiatan yang dimaksud ialah kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengantarkan, atau mendistribusikan suatu produk agar nantinya dapat sampai ke tangan konsumen. Pemasaran memiliki arti yang sangat penting yaitu memberikan sumbangan pada perluasan dan pemuasan kebutuhan serta keinginan manusia. Pemasaran merupakan sarana untuk mengenal kebutuhan manusia yang tidak terpenuhi sehingga dengan adanya pemasaran kebutuhan manusia dapat diketahui dan akhirnya dapat terpenuhi
Dalam suatu kegiatan pemasaran pasti ada yang dinamakan biaya tata niaga. Dimana arti tata niaga merupakan salah satu aspek pemasaran yang menekankan bagaimana suatu produk dapat sampai ke tangan konsumen (distribusi). Tata niaga dapat dikatakan efektif apabila mampu menyampaikan hasil produksi ke tangan konsumen dengan hasil yang semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian keuntungan yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan tata niaga. Biaya tata niaga itu sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses pergerakan barang dari produsen sampai konsumen akhir.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) adalah suatu Lembaga Pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan tanaman sayuran di Indonesia. Berbagai macam benih sayuran banyak dihasilkan oleh BALITSA, antara lain cabai, kentang, bawang merah, tomat, wortel, mentimun, kubis bunga, bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, dan caisim. BALITSA dalam kegiataanya, melakukan penelitian tanaman sayuran, usaha agribisnis, menyiapkan kerjasama dalam penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran.
Untuk tanaman yang bersifat musiman pada panen raya (keadaan pasar normal) harganya cukup rendah, hal ini dikarenakan produksi yang melimpah. Sedang saat kondisi paceklik harga hasil pertanian mengalami kenaikan. Hasil pertanian yang dibutuhkan relatif stabil setiap tahunnya sedang produksi yang bersifat musiman membuat harga sering berubah-ubah. Selain itu hasil pertanian biasanya tidak dapat disimpan lama / mudah busuk.
Tomat merupakan tanaman semusim berbentuk perdu. Produk yang dimakan dari tanaman ini adalah sayurannya. Sayurannya digemari orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Sayuran tomat dapat dipakai untuk bumbu masak. Setelah diolah dapat digunakan untuk juice, saus, dan tepung tomat atau puree (Sahat, 1989). Untuk itu perlu dikaji lebih dalam dalam memproduksi dan memasarkan tomat ke tingkat pengepul hingga ke konsumen. Sehingga produksi tomat bisa secara berkala dan tidak tersendat dan harga yang yang sampai ke konsumen bisa stabil.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Bagaimana budidaya tanaman tomat yang baik?
Bagaimana pemasaran tomat saat ini?
Kandungan gizi apa sajakah yang terdapat pada tomat?
C. Pembatasan Masalah
Karena masalah teknik budidaya tomat sangat luas sekalo pembahasannya. Namun dalam karya ilmiah ini dapat dibatasi dengan ruang lingkup seperti:
Bagaimana cara membuat bibit
Cara budidaya tanaman tomat?
Bagaimana pemasaran tomat yang baik?
D. Rumusan Masalah
Masalah yang ada tentunya akan dibuat peumusan masalah sebagai berikut:
Cara pembuatan bibit pada tanaman tomat.
Bagaimana cara budidaya tanaman kubis.
Pemasaran tanaman tomat.
E. Tujuan Penelitian
Memberitahukan bagaimana cara budidaya penanaman dengan baik.
menambah wawasan di bidang biologi.
melatih siswa dalam meneliti, mengamati, serta menyusun karya ilmiah.
melatih siswa agar lebih berfikir kreatif dalam membahas suatu masalah.
Untuk memenuhi persyaratan ujian akhir sekolah 2014-2015.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan Teoritis
Berguna untuk mngembangkan dan menambah kemajuan ilmu pengetahuan terutama dibidang biologi, contohnya :
Dapat mengetahui budidaya menanam dengan baik dan benar
Manfaat dari tanaman kubis
pemeliharaan tanaman kubis
Mengetahui harga tomat dipasaran
kegunaan mulsa
Kegunaan Praktis
Hal ini bisa dijadikan dasar bagi pihak yang berkepentingan dan memberikan informasi yang bermanfaat sebagai pertimbangan dalam menyusun karya ilmiah remaja.
BAB II
KERANGKA TEORI
Deskripsi Teori, Penelitian Dan Relevan
Tanaman tomat merupakan komoditas sayuran yang berasal dari Peru dan Ekuador. Komoditas ini telah menyebar ke seluruh dunia khususnya negara yang beriklim tropis. Istilah tomat berasal dari bahasa Aztec (salah satu nama suku Indian), yaitu xitomate atau xitotomate. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakantumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk kedalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae). Menurut Tugiyono (2001), tomat memiliki bentuk daun bercelah dan menyirip tanpa daun penumpu, jumlah daunnya ganjil (antara 5-7 helai). Bentuk batang tanaman tomat berbentuk segi empat sampai bulat, berwarna hijau dan mempunyai banyak cabang. Akarnya tunggang dan memiliki akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis dua dengan 5 sayuran kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 sayuran daun mahkota berwarna kuning.Tomat termasuk dalam famili Solanaceae (berbunga seperti terompet) dan merupakansalah satu jenis sayuran sayuran yang telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.Tomat merupakan sayuran yang berasa masam, berwarna merah dan memiliki produktivitas tinggi di Indonesia. Beberapa jenis tomat menurut Tugiyono (2001) diantaranya:
1) tomat biasa dengan bentuk sayuran bulat pipih, sesuai bila ditanam padadaerah dataran rendah;
2) tomat apel berbentuk bulat, sedikit keras menyerupai apeldan sesuai ditanam pada daerah pegunungan;
3) tomat kentang berbentuk bulat, besar dan padat menyerupai sayuran apel tapi sedikit lebih kecil;
4) tomat keriting berbentuk agak lonjong dan keras seperti alpukat.
Tomat merupakan salah satu produk hortikultura yang dikonsumsi sayurannya, baik untuk konsumsi segar maupun untuk diolah. Di samping dapat memberikansumbangan bagi pendapatan bagi petani, sayuran tomat juga memiliki komposisi zat giziyang cukup terutama dalam kandungan vitamin A dan C.
Kerangka Berfikir
Berdasarkan deskripsi teori dan penelitian diatas, maka kerangka berfikirnya adalah sebagai berikut:
Tahap Pembibitan
Sebelum menanam tomat pada media yang telah di tentukan, sangat dianjurkan agar dilakukan persemaian terlebih dahulu untuk mendapatkan bibit tanaman yang kuat dan sehat. dapat menyemaikan biji benih pada tray berukuran 30x15x15 cm. Isi wadah tersebut dengan tanah gembur kemudian sebarkan benih tomat di atasnya, tutup dengan sedikit tanah di atasnya kemudian siram dengan air. Letakkan media persemaian tersebut pada tempat yang banyak terdapat sinar matahari, namun jangan letakkan langsung di bawah sinar matahari. Letakkanlah di tempat yang teduh karena terlalu banyak sinar matahari juga akan menghambat pertumbuhan benih tomat.
Apabila bibit tomat tumbuh terlalu berdekatan, dapat melakukan penjarangan. Setelah 6-8 minggu, bibit tanaman tomat siap untuk ditanam pada media yang telah disediakan.
Tahap Penanaman
Tahap selanjutnya dalam tips cara menanam tomat yang baik adalah penanaman. Lakukan tahap ini dengan cara mengambil bibit yang telah disemaikan lengkap dengan akar dan tanahnya kemudian tanam di dalam media. Usahakan agar menanamnya agar dalam supaya tanaman tomat tidak gampang roboh. Setelah di tanam, siram tomat dengan menggunakan air yang telah dicampur pupuk urea. tidak perlu mencampurkan terlalu banyak pupuk. Cukup dengan 1/2 liter air yang dicampurkan dengan 1/2 sendok teh urea untuk setiap tanamannya.
Pada saat menanam pastikan agar tanaman tomat diberikan jarang yang cukup lebar agar mereka tumbuh maksimal. Jarank yang disarankan adalah 30x30cm. Untuk yang ditanam di polibag tidak perlu risau dengan jarak. Cukup sesuaikan saja sesuai ukuran tanaman.
Untuk minggu-minggu pertama penanaman tomat sebaiknya dihindarkan dari sinar matahari secara langsung terutama pada siang hari.
Tahap Perawatan
Ada 6 bagian penting dalam tahapan ini, yaitu :
Penyiraman : sebaiknya dilakukan 2x sehari atau pada saat media tanam terlihat kering. Jangan terlalu banyak melakukan penyiram karena apabila terdapat air yang tergenang akan menyebabkan timbulnya penyakit.
Pemupukan : cukup berikan 1 sendok makan pupuk NPK yang ditanam di dalam tanah dengan jarak kurang lebih 10cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk dilakukan setiap 2 minggu sekali. Perlu diketahui bawah tanaman tomat lebih membutuhkan unsur P daripada unsur N, jadi sesuaikanlah pupuk yang gunakan.
Pemusnahan gulma : seperti yang kita tahu gulma menyerap nutrisi yang seharusnya diperuntukkan tanaman kita. Cukup dengan menyiangi tanaman-tanaman gulma tersebut atau dengan langkah preventif dengan menambahkan mulsa pada permukaan tanah.
Pemasangan Lanjakan : tanaman tomat boleh dikatakan sangat rapuh dan membutuhkan sran/lanjakan agar dapat tumbuh dan berkembang. Karenanya, ketika tanaman tomat sudah mulai besar, perlu ditambahkan lanjakan untuk menopang tubuhnya.
Pengendalian hama : Hama yang paling sering menyerang tanaman tomat adalah serangga berukuran kecil berwarna putih yang bernama aphid. Aphid menyerang tanaman tomat dengan menghisap nutrisinya sehingga tanaman tomat tumbuh tidak maksimal. Cara penanggulangannya adalah dengan memetik daun yang diserang kemudian membakarnya. Atau jika serangga ini sudah menyerang dengan sangat parah, bisa juga digunakan pestisida. dapat melihat ulasan tentang jenis-jenis penyakit dan hama pada tanaman tomat dengan membaca arikel berikut
Pemotongan Tunas Baru : setelah tanaman tomat mulai bersayuran, perlu dilakukan pemotongan tunas baru agar kualitas sayuran yang dihasilkan menjadi lebih baik.
Tahap Panen
Hal yang perlu diperhatikan ketika memanen, yaitu jika ingin langsung menggunakannya petik sayuran tomat yang sudah berwarna merah tua. Sedangkan apabila ingin menyimpannya dahulu ada baiknya memilih tomat yang lebih mudah.
Cara menanam tomat yang baik memang gampang-gampang susah. Namun apabila dilaksanakan dengan baik niscaya hasil yang akan kita panen juga akan baik pula.
C. Hipotesis
Penulis membuat karya ilmiah ini berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan di BALITSA dan data – data yang diperoleh, dikumpulkan untuk mencari dugaan sementara yang berkaitan dngan tema sebagai brikut:
Tanaman tomat sangat banyak manfaatnya bagi kehidupan sehari hari
Cara budidaya tanaman tomat hampir sama dengan tanaman yang lainnya
Tanaman tomat hidup di daerah tropis maupun subtropis
Budidaya tomat sangat menguntungkan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pemilihan Subjek (Lokasi, Populasi,dan Sampel)
Lokasi
Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang berada di bawah koordinasi dan bertanggung jawab langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Balitsa, terletak di bawah kaki Gunung Tangkuban Parahu tepatnya pada 107o 30' Bujur Timur dan 60o 30' Lintang Selatan yang terletak di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat pada ketinggian tempat ± 1.250 m dpl. Ditinjau dari segi geologis jenis tanah di daerah tersebut merupakan tanah Andisol yang beriklim tipe B, dengan suhu rata-rata harian berkisar antara 19-24o C, kelembaban udara berkisar 34-90% dan rata-rata curah hujan 2.207,5 mm/tahun, sehingga daerah tersebut sangat cocok untuk pusat penelitian dan pengembangan tanaman sayuran.
Populasi
Amerika tengah, selatan, meksiko dan peru adalah habitat asli tanaman tomat ini, suku Inca dan suku Aztec lah yang pertama kali membudidayakan tanaman tomat ini pada tahun 700 SM. Pada tanggal 12 Oktober 1492 seorang nelayan asal spanyol yang bernama Christopherus Columbus diperintahkan oleh Ratu Isabella dari Kerajaan Castilia Spanyol, untuk mencari emas dan rempah-rempah, tetapi ia pulang justru membawa biji-bijian, seperti jagung, cabe, dan tomat. Nah di situlah asal mulanya tanaman ini menyebar ke seluruh dunia.
Sementara sampai nya tomat ke Indonesia sendiri kira-kira pada abad ke 18, dan itu di mulai dari masuk nya tanaman tomat ini ke pilipina terlebih dulu barulah sampai ke negara Indonesia, dengan perkembang jaman, tamana tomat ini berubah dengan pesat nya, dahulu tanaman ini pendek dengan sayuran yang kecil, namun sekarang tanaman ini bisa mencapai ketinggian 1-3 m, dan bobot nya pun sangat jauh berbeda, sekarang bobot nya mencapai 0,4 kg per sayuran atau 5-8 kg sayuran per tanaman.
Terdapat sayuran tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang. Dari ukuran dan bentuk, orang mengenal kelompok tomat, sebagai berikut:
granola yang bentuknya bulat dengan pangkal sayuran mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat sayuran (karena dapat dimakan langsung),
gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval (biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat sayuran,
sayur adalah tomat dengan sayuran biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan
ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai sayuran yang panjang.
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum L
Sampel
Persyaratan Benih
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
Benih harus bebas hama dan penyakit.
Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
Mempunyai daya kecambah 80%.
Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan adalah secara kualitatif penelitian pada tanaman tomat untuk mengetahui bagaimana dampak daripada pembudidayaan tomat terhadap kesejahteraan dan kebutuhan pangan masyarakat, dengan adanya penelitian ini pembaca dapat mengetahui sayuran yang berkualitas tinggi dan sayuran yang berkualitas rendah.
Salah satu ciri tanaman sayuran yang berkualitas baik ialah memiliki hasil panen yang berlimpah serta memiliki kandungan gizi yang baik, bibit yang berkualitas baik dan cara penanaman yang benar akan menghasilkan tomat yang baik, tapi kualitas tomat akan buruk saat panen jarang dirawat.
Tomat yang berkualitas baik tentunya akan lebih laku dipasaran ketimbang tomat yang berkualitas rendah, oleh karena itu dengan adanya karya tulis ilmiah ini pembaca dapat menentukan tomat yang baik dan berkualitas untuk dikonsumsi masyarakat.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data tentang cara penanaman tomat yang baik, maka penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
Observasi
Melalui cara observasi yaitu pengamatan langsung dilapangan yang berkaitan langsung dengan hasil panen yang baik.
Interview
Melakukan tanya jawab yang telah diterangkan langsung ditempat penanaman oleh petugas Badan Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) dengan daftar pertanyaan yang telah disediakan oleh guru pembimbing materi. Pertanyaan dan jawaban dicatat dan direkam.
Study Perpustakaan
Melakukan studi dari perpustakaan, membaca buku, maupun dari internet
Eksofakta
Melakukan eksofakta pengumpulan data yang dilakukan dengan pendekatan. Pendekatan secara langsung yang berhubungan dengan tomat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data
Tanaman tomat termasuk dalam Kingdom Plantae, Divisi Spermatophyta, Kelas Dicotyledoneae, Ordo Solanales, Famili Solanaceae, Genus Solanum, Spesies Lycopersicon esculentum. Tanaman tomat merupakan tanaman perdu semusim, berbatang lemah dan basah. Tomat ditanam sebagai tanaman sayuran di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1–1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur. Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5–2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bundar telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10–40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Sayurannya sayuran buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning kecokelatan (Anonim, 2008).
Tanaman tomat membutuhkan banyak sinar matahari untuk pertumbuhannya (8 jam/hari) dan hujan yang cukup tinggi, yaitu 750-1250 mm/tahun. Tomat secara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium, dan tinggi, tergantung varietasnya. Namun, kebanyakan varietas tomat hasilnya lebih memuaskan apabila ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan kering sebab tomat tidak tahan panas terik dan hujan. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada malam hari (Tonucci et all, 1995).
Saat ini telah ditemukan berbagai spesies tomat, yaitu tomat biasa (L. pimpinellifolium), tomat apel (L. commune), tomat kentang (L. grandifolium), tomat kriting (L. validum) dan tomat cherry (L. cerasiforme). Di Indonesia terdapat 4 varietas tomat unggul, yaitu:
Tomat intan: tanaman ini dapat tumbuh pada daratan rendah sampai tinggi. Tanaman ini tahan penyakit layu bakteri. Hasil 12,4 ton/hari.
Tomat ratna: tanaman ini dapat tumbuh pada daratan rendah sampai tinggi. Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 12 ton/tahun.
Tomat berlian: tanaman ini dapat tumbuh baik pada daratan rendah. Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 13 ton/tahun.
Tomat mutiara: tanaman ini dapat tumbuh pada daratan rendah sampai tinggi. Tanaman ini juga tahan penyakit layu bakteri. Hasilnya 14 ton/tahun.G (Esti dan Sarwedi, 2001).
Tomat merupakan tanaman semusim berbentuk perdu. Produk yang dimakan dari tanaman ini adalah sayurannya. Sayurannya digemari orang karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Sayuran tomat dapat dipakai untuk bumbu masak. Setelah diolah dapat digunakan untuk juice, saus, dan tepung tomat atau puree (Sahat, 1989).
Produksi tanaman tomat ditentukan faktor genetis dan lingkungan. Faktor genetis adalah genotip tomat itu sendiri. Pada saat ini banyak usaha untuk memperbaiki mutu sayuran tomat, khususnya tomat segar atau tomat meja, dari tipe indeterminate yang pada umunya mempunyai bentuk tanaman dengan percabangan yang rimbun. Selain bentuk percabangan yang rimbun, tipe indeterminate juga mempunyai kemampuan berbunga relatif lebih banyak daripada tipe determinate, baik dalam jumlah tandan bunga maupun jumlah bunga per tandan. Salah satu usaha untuk memperbaiki mutu sayuran adalah dengan jalan mencari jarak tanam dan pembatasan jumlah cabang dengan cara pemangkasan tunas cabang batang utama. Rata-rata jenis tomat tipe sayuran segar ini berproduksi baik, khususnya pada daerah tropis diatas ketinggian 100 m diatas permukaan laut (Sartono Putrasamedja dan Holil Sutapradja, 1994).
Tomat merupakan komoditas sayuran yang penting di dunia termasuk di Indonesia. Sayuran ini dapat ditanam di daerah kering ataupun dingin. Produksi tomat pada keadaan iklim panas dan keadaan udara basah terutama di daerah tropika sering terganggu oleh hama atau penyakit. Berbagai jenis penyakit pada tanaman tomat yang sering ditemukan selama tanaman di lapang adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, cendawan, virus, dan nematoda. Adapun penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau cendawan dapat menimbulkan gejala seperti layu dan bercak daun atau bercak sayuran, sedangkan tanaman yang terserang virus akan menimbulkan gejala tanaman menjadi kerdil, daun keriting atau tidak normal dan tampak merana (Gunawan et all, 1997).
Pemasaran pada prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke konsumen. Aliran barang ini dapat terjadi karena adanya peranan lembaga pemasaran. Peranan lembaga pemasaran ini sangat tergantung dari sistem pasar yang berlaku dan karakteristik aliran barang yang dipasarkan. Oleh karena itu,dikenal istilah saluran pemasaran. Fungsi saluran pemasaran ini sangat penting, khususnya dalam tingkat harga di masing-masing lembaga pemasaran (Soekartawi, 2001 ).
Secara umum biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh produsen dalam mengelola usaha taninya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Biaya merupakan pengorbanan yang diukur untuk suatu alat tukar berupa uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam usahataninya. Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan atau aktivitas usaha pemasaran komoditas pertanian. Biaya pemasaran komoditas pertanian meliputi biaya transportasi atau biaya angkut, biaya pungutan retribusi, biaya penyusutan dan lain-lain. Besarnya biaya pemasaran berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan lokasi pemasaran, lembaga pemasaran ( pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer, dan sebagainya) dan efektivitas pemasaran yang dilakukan serta macam komoditas(Rahim, 2007).
Lembaga pemasaran adalah orang atau badan usaha atau lembaga yang secara langsung terlibat dalam mengalirkan barang dari produsen ke konsumen. Lembaga-lembaga pemasaran ini dapat berupa tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. Lembaga-lembaga dapat didefinisikan sebagai berikut :
Tengkulak, yaitu lembaga pemsaran yang secara langsung berhubungan dengan petani, tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai, ijon mapun dengan kontrak pembelian.Pedagang pengumpul, yaitu membeli komoditi pertanian dari tengkulak biasanya relatif kecil. Pedagang besar, yaitu melakukan proses kosentrasi (pengumpulan) komoditi dari pedagang pengumpul, juga melakuakn proses distribusi ke agen penjualan ataupun pengecer. Pedagang pengecer merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen. (Sudiyono, 2002).
Saluran pemasaran yang ada, perbedaan biaya aktivitas-aktivitas pemasaran yang dilakukan para lembaga pemasaran maupun tingkat keuntungannya, panjang pendeknya saluran pemasaran akan mengakibatkan perbedaan besarnya marjin tiap-tiap saluran pemasaran. Dengan demikian, baik aktivitas maupun harga akan berbeda sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan situasi pasar yang akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh masing-masing lembaga pemasaran yang turut dalam pemasaran tersebut. Keadaan ini menyebabkan distribusi marjin masing-masing saluran pemasaran berbeda (Setyowati, 2004).
Sebelum pengusaha memulai usaha budidaya tanaman sayuran, maka sebaiknya ia berfikir dan berorientasi pada pasar. Sasaran pasar sangat berkaitan erat dengan pemilihan jenis sayuran yang akan diusahakan. Pengusaha harus melihat siapa konsumen yang berminat dengan permintaan potensial, bagaimana tingkah laku konsumen, keadaan social konsumen dan daya belinya (Rahardi et all, 2000).
Saluran distribusi/pemasaran adalah rute dan status kepemilikan yang ditempuh oleh suatu produk ketika produk ini mengalir dari penyedia bahan mentah melalui produsen sampai ke konsumen akhir. Saluran ini terdiri dari semua lembaga atau pedagang perantara yang memasarkan produk atau barang/ jasa dari produsen sampai ke konsumen. Di sepanjang saluran distribusi terjadi beragam pertukaran produk, pembayaran, kepemilikan dan informasi. Saluran distribusi diperlukan karena produsen menghasilkan produk dengan memberikan kegunaan bentuk (form utility) bagi konsumen setelah sampai ke tangannya, sedangkan lembaga penyalur membentuk atau memberikan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan dari produk itu (Dillon, 2007).
Pengumpulan dan Penyajian Data
Pemasaran Tomat
Penjualan hasil produksi tomat oleh petani di BALITSA yang sering dilakukan secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Kiloan
Penjualan secara kiloan umumnya dilakukan apabila panen telah selesai. Penentuan harga jual dilakukan berdasarkan harga kiloan yang berlaku. Pada umumnya penentuan harga ditentukan di lokasi panen antara petani dan bandar. Hal yang mempengaruhi harga adalah permintaan pasar dan jumlah tomat dipasaran. Pembayaran sesuai dengan produksi yag dihasilkan pada saat panen.
Tebasan
Tebasan merupakan cara penjulan yang dilakukan berdasarkan taksiran hasil produksi. Umumnya penjualan secara tebasan dilakukan saat akan dipanen, sedangkan pemeliharaan selanjutnya menjadi tanggung jawab pembeli. Sistem tebasan biasanya baru dilakukan oleh petani apabila harga cukup bagus (Nurtika dkk., 1992a,b). Pada sistem tebasan, petani dan bandar melakukan tawar menawar dalam menentukan harga. Hal ini dilakukan karena jumlah hasil panen tomat belum dapat dipastikan. Biasanya harga sudah menjadi resiko bandar karena setelah terjadi kesekatan harga bandar yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan tanaman tomat.
Grading
Terhadap sayuran-sayuran tomat tersebut kemudian dilakukan grading sesuai dengan warna dan ukurannya untuk tujuan pasar tertentu atau untuk pemilahan konsumen yang berbeda. Grading menurut warna lebih bertujuan untuk lama pendistribusian tomat ke konsumen. Semakin hijau sayuran tomat maka semakin jauh jarak transportasi yang dapat ditempuh. Sedangkan grading ukuran lebih berdasarkan permintaan pasar. Pasar swalayan biasanya lebih meminta keseragaman ukuran daripada pasar tradisional. Tomat dengan ukuran yang sama akan di packing dalam satu kemasan. Berdasarkan ukuran dan bentuk fisiknya,tomat dibedakan atas :
Kelas 1, tomat ini berukuran kecil yaitu 3-4 cm, contoh dari tomat ini adalah tomat cherry, bentuknya relatif bulat dan berwarna kehijauan.
Kelas 2, tomat ini berukuran 4-5 cm, tomat ini biasanya tumbuh didataran rendah, bentuknya relatif lonjong dan berwarna merah muda, contohnya dari jenis inia adalah tomat manis.
Kelas 3, tomat ini berukuran 5-6 cm, tomat ini biasanya sering dibudidayakan oleh penduduk indonesia,dan berwarna merah tua ketika masak
Kelas 4, kelas ini juga disebut kelas ekstra, dimana ukurannya diatas 6 cm, kebanyakan jenis ini berasal dari Thailand yang dikembangkan dengan cara hidroponik
Jenis Pasar Tomat
Pasar dapat diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi antar penjual dan pembeli. Pasar tidak harus berwujud bangunan fisik tapi cukup terdapat penjual dan pembeli yang melakukan transaksi. Pada umumnya, jenis pasar tomat yang ada dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
Pasar Pengumpul
Berbeda dengan pasar pengumpul bawang merah ataupun cabai yang mempunyai bentuk bangunan fisik seperti pasar bawang merah di Klampok dan pasar cabai di Sengon (Brebes), pasar pengumpul tomat di beberapa sentra produksi tomat seperti Lembang atau Pengalengan belom mempunyai bangunan fisik sebagai tempat transaksi. Para pembeli dipasar pengumpul tomat pada umumnya adalah pedagang pengumpul. Dalam melakukan pembelian, biasanya pedagang pengumpul langsung membeli hasil produksi tomat dari petani (dilokasi panen). Pedagang pengumpul menggunakan alat pengangkut berupa truk yang digunakan untuk mengangkut tomat dari daerah produksi ke daerah konsumsi.
Pasar Grosir/ Pasar Besar
Para pedagang di pasar grosir terdiri atas pedagang-pedagang grosir, sedangkan para pembeli umumnya adalah para pedagang pengecer. Pasar grosir biasanya berkedudukan di berbagai daerah konsumsi di kota-kota besar. Di daerah Bandung sendiri terdapat Pasar Induk Caringin yang termasuk sebagi pasar besar.
Pasar Pengecer
Pasar pengecer banyak terdapat di berbagai daerah konsumsi, baik di kota beasr maupun di kota kecil. Para pedagang pengecer di daerah Bandung dan sekitarnya dalam memenuhi permintaan konsumen akan komoditas tomat, biasanya mengambil dari Pasar Induk Caringin.
Lembaga Pemasaran Tomat
Secara keseluruhan, dalam proses pemasaran tomat terdapat beberapa jenis lembaga pemasaran yang terlibat yaitu :
Pedagang Pengumpul
Pedagang pengumpul merupakan pedagang yang berada di daerah produsen. Untuk mendapatkan tomat, jenis pedagang ini langsung melakukan pembelian pada petani produsen. Kapasitas pembelian yang dilakukan oleh pedagang pengumpul umumnya sangat tergantung pada jumlah hasil panenan petani. Selainn menjual barangnya kepada pedagang grosir, pedagang ini juga memenuhi permintaan konsumen lembaga.
Pedagang Grosir/Pedagang Besar
Pedagang grosir umumnya beroperasi di pasar induk di daerah konsumsi, terutama di kota-kota besar. Dalam mendapatkan barang, biasanya pedagang grosir sudah banyak mempunyai langganan yang secara rutin memasok kebutuhannya, yaitu dari para pedagang pengumpul. Pembeli yang banyak mendatangi pedagang grosir adalah para pedagang grosir pembantu, pedagang pengecer dan konsumen lembaga.
Pedagang Grosir pembantu
Tempat kegiatan para pedagang grosir pembantu sama dengan temapat kegiatan pedagang grosir, yaitu di pasar induk. Pedagang grosir pembantu sering dikenal dengan istilah 'Centeng'. Pembelian yang sering dilakukan oleh para centeng dari pedagang grosir tidak begitu besar untuk kemudian dijual kembali kepada para pedagang pengecer atau langsung ke konsumen rumah tangga.
Pedagang pengecer
Untuk mendapatkan barang, pedagang pengecer biasanya langsung melakukan pembelian dari pedagang grosir atau membeli dari pedagang grosir pembantu. Sasaran pembeli yang dituju oleh pedagang pengecer adalah konsumen rumah tangga.
Rantai Tataniaga Tomat
Sebagian besar hasil produksi tomat petani masih ditujukan untuk memenuhi permintaan dalam negeri. Secara umum rantai tataniaga tomat yang ada adalah sebagai berikut (Nurtika dkk., 1992a,b) :
Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Konsumen Lembaga
Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Konsumen Lembaga
Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Pengecer – Konsumen Rumah Tangga
Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Grosir Pembantu - Pedagang Pengecer – Konsumen Rumah Tangga
Petani Produsen – Pedagang Pengumpul – Pedagang Grosir – Pedagang Grosir Pembantu – Konsumen Rumah Tangga
Panjang pendeknya rantai pemasaran tomat, sangat berpengaruh terhadap harga di tingkat konsumen. Karena tiap lembaga pemasaran akan mengambil keuntingan dari tomat yang dijualnya, sehingga semakin panjang rantai pemasarannya maka harga tomat juga akan melambung. Untuk itu harus ada kebijakan untuk menjaga harga tomat ditingkat konsumen tetap stabil.
Analisis Data
Kegunaan atau Manfaat Tanaman Tomat
Berdasarkan kandungan nutrisi di dalamnya tersebut, maka buah tomat baik dikonsumsi setiap hari karena akan membantu menjaga kesehatan anda. Maka tidak heran jika sebagian besar orang menyukai buah tomat untuk dikonsumsi dalam sajian yang beraneka ragam. Berikut ini adalah beberapa manfaat buah tomat bagi kesehatan tubuh manusia :
Menjaga kesehatan mata anda
Buah tomat yang telah masak memiliki kandungan vitamin A sebanyak 1500 SI. Itu artinya buah tomat sangat baik utnuk menjaga kesehatan mata anda. Mata membutuhkan vitamin A untuk membentuk sistem penglihatan yang baik, vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita. Jika mata anda kekurangan vitamin A maka mata anda menjadi tidak sehat, misalnya gangguan penglihatan dan lain sebagainya.
Mencegah penggumpalan darah
Tahukah anda bahwa salah satu penyebab penyakit stroke dan jantung adalah karena penggumpalan darah. Darah yang menggumpal akan menyumbat darah untuk mengaliri semua anggota tubuh anda, sehingga jika itu terjadi maka organ-organ dalam tubuh akan kehilangan suplai darah. Organ yang paling rentan terhadap penggumpalan darah ini adalah jantung. Dalam buah tomat terdapat biji, dan di luar biji tersebut terdapat gel berwarna kekuning-kuningan. Nah, itulah zat yang mampu mencegah penggumpalan darah dalam tubuh.
Antioksidan
Sistem kekebalan tubuh yang baik akan menjaga anda dari berbagai macam penyakit / virus yang masuk ke dalam tubuh anda. untuk mendapatkan kekebalan tubuh, anda disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan, salah satunya buah tomat. Dalam buah tomat mengandung lycopene, yaitu semacam antioksidan yang berfungsi untuk menghancurkan radikal bebas dalam tubuh akibat asap rokok , polusi udara, dan zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Bukan hanya itu, ternyata lycopene juga berperan aktif dalam mencegah kerusakan sel yang dapat mengakibatkan kanker prostat, kanker lambung, usus besar, tenggorokan, dan kanker rahim.
Anti inflamasi
Inflamasi atau yang sering disebut radang adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit koronis, misalnya kanker, diabetes, dan luka dan jerawat. Buah tomat adalah makanan anti inflamasi sehingga jika anda memiliki masalah dengan luka dan jerawat, maka sebaiknya anda mengkonsumsi tomat setiap hari.
Mencegah wasir dan sembelit
Mengapa buah tomat dapat mencegah wasir dan sembelit? Jawabannya adalah karena buah tomat kaya akan serat, sehingga mampu mengatasi gangguan pencernaan anda. Jika pencernaan bekerja dengan baik maka anda tidak akan mengalami wasir dan sembelit.
Membantu menurunkan demam
Buah tomat dapat membantu menurunkan demam karena mengandung antiperitik. Antiperitik adalah zat-zat yang dapat menekan suhu badan pada keadaan demam.
Menambah jumlah produksi sperma
Bagi anda kaum pria yang ingin memiliki sperma yang lebih banyak, cobalah untuk mengkonsumsi buah tomat. Buah tomat mengandung lycopene yang dapat membantu meningkatkan jumlah sperma, sehingga di prancis buah tomat dikenal dengan "pomme d'amour" atau apel cinta.
Analisa Usaha Budidaya Tomat
Budidaya tomat secara sepintas bagi masyarakat kota mungkin adalah usaha yang kurang menjanjikan, tidak hanya tomat tapi usaha tani lainnya seperti cabe, kol/ kubis, kentang, bawang merah akan terlihat sebagai usaha yang merepotkan dan usaha kaum menengah kebawah di mata sebahagian orang. Masih adanya anggapan bahawa usaha pertanian itu adalah kerjaannya kalangan menegah kebawah saja mungkin karena belum pernah melihat analisa pendapatan usaha budidaya tomat dan pertanian lainnya. selain itu petani merupakan profesi yang nilai sosialnya dianggap rendah, padahal petani saat ini adalah kaum yang memiliki penghasilan diatas UMR setiap bulannya. Untuk melihat hal tersebut mari kita perhatikan analisa usaha budidaya tomat berikut ini.
Budidaya tomat adalah usaha pertanian yang memproduksi buah tomat untuk dijual atau ditanam secara ekonomis. Secara umum petani akan mendapatkan keuntungan ketika harga jual tomat diatas Rp.2000,- ketika harga berada di kisaran Rp. 1500 petani masih bisa memperoleh keuntungan dengan syarat hasil produksi tanaman tomat mereka diatas 5 ton. Setahun belakangan ini harga tomat bisa dikatakan stabil diats Rp.2000. Seorang petani tentu saja mengharapkan harga seperti ini bisa bertahan lama, dan sebaliknya warga di perkotaan sebagai konsumen selalu berharap agar harga tomat bisa lebih murah lagi.
Itulah dilemma usaha pertanian, dimana masyarakat di pedesaan sangat mengahrapkan harga hasil-hasil pertanian selalu tinggi sehingga mampu mendatangkan keuntungan, dan masyarakat perkotaan selalu menginginkan harga beli tomat atau hasil pertanian lainnya yang murah. Di Negara maju dilemma seperti ini tidak ditemukan, harapan masyarakat yang ada adalah hasil produksi yang tinggi sedangkan mengenai harga mereka tidak terlalu memikirkan. Mungkin hal ini karena biaya produksi pertanian di Negara maju jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya produksi di Negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Dilema usaha pertanian ini memang ibarat koin dengan dua sisi bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan. Harga hasil pertanian yang tinggi akan menyusahkan masyarakat yang tinggal di perkotaan dan harga hasil pertanian yang rendah akan semakin memiskinkan petani yang tinggal di pedesaan. Untuk itu sudah selayaknya petani kita mulai berbenah dengan cara memperbaiki pola budidaya tanaman tomat dan pertanian lainnya. perbaikan pla budidaya tomat ini tentu akan mampu menurunkan biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi tanaman tomat.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian atau observasi dan tinjauan keperpustakaan ternyata memang tidak mudahuntuk menghasilkan tomat yang berkualitas baik dalam jumlah banyak tanpa didukung dengan pengetahuan yang kurang mengenai penanaman tomat. Kita harus terlebih dahulu mempelajari tekhnik-tekhnik penanaman tomat sebelum kita menanamnya, serta kita harus pintar dan bijak dalam memilih lahan yang subur dan cocok ditanami tomat, karena tidak semua lahan dapat ditanami tomat. Lalu cuaca dan iklim juga mempengaruhi penanaman tomat, kemudian bibit yang digunakan harus berkualitas baik.
Dalam perawatan kita juga harus merawat dan menjaga tanaman tomat supaya buah yang dihasilkan berkualitas baik, karena buah yang berkualitas baik akan laku dipasaran dengan harga yang tinggi dibandingkan buah yang berkualitas baik.
Saran
Dibawah ini ada beberapa saran dari penulis bagi yang ingin menanam tomat yang baik dan menguntungkan
Memiliki pengetahuan tentang tanaman tomat
Memilih lahan yang subur bagi tomat
Selalu merawat dan menjaganya setiap hari
Selalu berkomunikasi dengan konsumen
Selalu jujur kepada konsumen
DAFTAR PUSTAKA
http://prakosoisme.blogspot.com/2011/06/sistem-pemasaran-tomat-di-balitsa-balai.html
http://www.constiti.com/2013/05/manfaat-buah-tomat-bagi-kesehatan-tubuh.html
http://menanam-tanaman.blogspot.com/2013/05/analisa-usaha-budidaya-tomat.html
LAMPIRAN
QUISIONER
BUDIDAYA TANAMAN MASYARAKAT LEMBANG TERHADAP TEKNIK PENANAMAN
Apa ada teknik penanaman yang khusus untuk budidaya tanaman?
Jawab : Ada teknik khusus untuk budidaya tanaman
2. Pupuk yang digunakan apa saja dan apa fungsi dari pupuk tersebut?
Jawab : Pupuk kandang, karena banyak mengandung unsur Nitrogen dan Kalium, yaitu Za, Urea, TSP dan KCl masing-masing 250 kg, serta Borax atau Borate 10-20 kg/ha. Pemberian pupuk kandang dilakukan sebanyak 0,5 kg per tanaman.
3. Hama yang biasa menyerang tumbuhan adalah?
Jawab : ulat tanah, walang sangit, kutu daun, burung pipit,glatik
4. Pencegahannya menggunakan apa?
Jawab : Insektisida
5. Penyakit yang biasanya menyerang tumbuhan?
Jawab : Bakteri, katapiara, CVPD, Rebah kecambah
6. Apakah ada ciri ciri khusus yang menunjukkan tanaman siap dipanen?
Jawab : Daunnya kering, Batang yang kurang tegak, batang berwarna coklat masak
7. Sampai umur berapa tanaman tersebut siap di panen
Jawab :
Premium Flat Dutch: umur panen 100 hari, produksi 4,5 kg/tanaman.
Early Flat Dutch: umur panen 83 hari, produksi 2,4-2,7 kg/tanaman.
O-S Cross: umur panen 80 hari, produksi 2 kg/tanaman.
Surehead: umur panen 93 hari, produksi 3-4,5 kg/tanaman.
Globe Master: umur panen 75 hari, produksi 2-2,5 kg/tanaman.
Emerald Cross Hybrid: umur panen 45 hari, produksi 1.2 kg/tanaman.
Copenhagen Market: umur panen 72 hari, produksi 1.8-2 kg/tanaman.
K-K Cros: umur panen 58 hari, produksi 1,6 kg/tanaman.
Green Cup: umur panen 73 hari, produksi 1,5 kg/tanaman.
Ecarliana: umur panen 60 hari, produksi 1 kg/tanaman.
8. Apakah ada cara atau alat khusus untuk melakukan panen?
Jawab : Mekanis : Bajak, Konfesional : Cangkul
9. Pupuk yang dicampurkan dalam pembibitan pupuk apa saja dan perbandingannya?
Jawab : Pupuk organik dan pupuk nonorganik yaitu 1 : 1
10. Setelah dipanenapakah ada perlakuan lanjutan dari hasil panen?
Jawab : Langsung dipasarkan karena apbila tidak dipasarkan akan busuk tanamannya
Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama Lengkap : Widyan Panji Negoro
Nama Panggilan : Widyan
Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Tempat,Tanggal Lahir : Bekasi, 12 Juni 1997
Alamat : Jln. Sultan Agung, kampung Rawa Pasung, Rt 02/022 No.1, kel. Kota Baru, kec. Bekasi Barat
Riwayat Pendidikan :
2002 – 2003 : TK Nurul Azizah
2003 – 2009 : SDN Kota Baru III
2009 – 2012 : SMPN 22 Kota Bekasi
2012 – 2015 : SMA Taman Harapan