MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN KONSEP PERENCANAAN DALAM KEPERAWATAN MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN KONSEP PERENCANAAN DALAM KEPERAWATAN
Disusun Oleh : Filsah Hazrina
Akademi Perawat Al-Ikhlas Jl. Hankam Ds. Jogjogan Cisarua Bogor 16750
Telp/fax : 0251-8252780 / 0251-8251650
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Perencanaan Dalam Keperawatan” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajeman Keperawatan Semester III, program diploma III jurusan perawat yang diberikan oleh dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan Ns. Mega Hasanul Huda, S.Kep Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari beberapa sumber yang berkaitan dengan Konsep perencanaan Dalam Keperawatan, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan dan mendukung kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2.
Ibu Ns. Mega Hasanul Huda, S.Kep, selaku dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan atas segala bimbingan dan saran yang telah diberikan selama penyusunan makalah ini.
3.
Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Dalam penyusunan makalah ini,kami menemui beberapa kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Konsep perencanaan dalam keperawatan, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis harapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Bogor, 28 September 2011
Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
II.
III.
1.2
Pembatasan Masalah
1.3
Tujuan
1.4
Metode Penulisan
PEMBAHASAN 2.1 Definisi Perencanaan Keperawatan 2.2
Manfaat Perencanaan Keperawatan
2.3
Bagian-bagian penting dalam rencana asuhan keperawatan
2.4
Langkah-langkah membuat rencana keperawatan
2.5
Merumuskan Tujuan
PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN
Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Dalam perencanaan keperawatan, perawat memilih metode khusus dan sekumpulan tindakan alternatif untuk menolong pasien mempertahankan kesejahteraan yang optimal. 1.1 Latar Belakang Pembuatan makalah mengenai konsep perencanaan dalam keperawatan ini dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan pada mata kuliah Manajemen Keperawatan. Rencana keperawatan merupakan bagaimana perawat merencanakan suatu tindakan keperawatan agar dalam melakukan perawatan terhadap pasien efektif dan efisien .
1.2 Pembatasan Masalah Makalah
ini
membahas
mengenai definisi
perencanaan
keperawatan.
Serta
membahas mengenai tahap perencanaan keperawatan. Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis akan membahas tentang Konsep Perencanaan Dalam Keperawatan. Hal–hal yang akan penulis bahas hanyalah tentang :
1. 2.
Definisi perencanaan dalam keperawatan
3.
Tahap perencanaan dalam keperawatan
Tujuan perencanaan dalam keperawatan
1.3 Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. 2.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
3. 4.
Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan keperawatan
5.
Untuk mengetahui tahap-tahap dalam perencanaan keperawatan
Untuk menambah pengetahuan tentang perencanaan dalam keperawatan
Untuk mengetahui manfaat perencanaan keperawatan
1.4 Metode Penulisan Dalam pembuatan makalah ini, menggunakan metode kepustakaan. Mengkaji pustaka terhadap bahan–bahan kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam makalah ini. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web internet yang membahas mengenai perencanaan dalam keperawatan.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perencanaan Keperawatan Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Menurut Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah. Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan klien. Rencana keperawatan adalah bagaimana perawat merencanakan suatu tindakan keperawatan agar dalam melakukan perawatan terhadap pasien efektif dan efisien Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
2.2 Manfaat Rencana Keperawatan Sebagai penghubung kebutuhan klien Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan
2.3 Bagian-bagian penting dalam rencana asuhan keperawatan asuhan umum pasien: makan minum, jumlah aktivitas fisik, kebersihan diri, keamanan, dan kenyamanan asuhan medis yang didelegasikan: pemberian infus dalam rangka diagnosis dan tujuan terapi medis intervensi keperawatan: tanggungjawab perawat yang ditujukan untuk mengatasi respon pasien terhadap penyakitnya 24. Langkah-langkah membuat rencana keperawatan 1. Menetapkan prioritas Penetapan prioritas sangat di butuhkan karena hal ini dapat mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien
mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan keselamatan klien. Prioritas di klasifikasikan menjadi tiga yakni tinggi, menengah dan rendah Prioritas tinggi Prioritas
yang
berdasarkan
diagnosa
keperawatan
dapat
mengakibstksn ancaman bagi klien atau orang lain bila tidak segera di tangani. Prioritas menengah Prioritas ini mencakup kebutuhan klien non emergency tidak mengancam kehidupan. Prioritas rendah Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan suatu penyakit spesifik 2. Menetapkan tujuan asuhan keperawatan Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran rang ingin di capai dalam pemberian intervensi terhadap dua tipe tujuan dan harus di capai yakni jangka pendek (diarahkan rencana keperawatan mendesak) dan harus di capai dalam waktu yang relative singkat. Tipe lain adalah tujuan jangka panang yang di capai dalam waktu yang relative lebih lama. Biasanya tujuan jangka panjang berfokus pada pencegahan, pemulangan, rehabilitasi dan pendidikan kesehatan. Dalam menentukan tujuan dan beberapa kriteria yakni sebagai berikut : a. Berfokus kepada klien. Pernyataan tujuan harus merupakan perilaku klien yang menunjukkan berkurangnya masalah klien. Masalah tersebut telah diidentifikasikan dalam diagnosis keperawatan b. Jelas dan singkat c. Dapat diukur dan diobservasi d. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang) e.
Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam waktu seperti yang ditetapkan
f. Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan perawat g. Ditentukan bersama oleh perawat dan klien h. Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain Tujuan Umum a. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar tim kesehatan lainnya b. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien c. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai. Tujuan administrativ a. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya c. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan d. Menyediakan kriteria klasifikasi klien Tujuan klinik a. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan b. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan c. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan d. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan Petunjuk Umum dalam Menulis Tujuan a. Tulislah tujuan dalam istilah yang dapat diukur. Hindari kata-kata : baik, normal, cukup dan perbaikan. b. Tulislah tujuan dalam istilah `yang dapat dicapai oleh klien`, bukan tindakan keperawatan c. Tulis tujuan sesingkat mungkin d. Buat tujuan yang spesifik
e. Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan f. Rencanakan batas waktu untuk pencapaian setiap tujuan. Tulis tanggal tujuan dan tanggal evaluasi. Secara umum : SMART : Specific, Measurable, Achievable, Reality and Time (singkat, jelas, dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis, berdasarkan diagnosis keperawatan dan kriteria waktu tertentu). 3. Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan a. Merupakan model atau standar yang digunakan untu membuat keputusan b. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan status kesehatan c. Menentukan apakah tujuan dapat dicapai d. Menentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan, yang mencakup perubahan perilaku, apa yang dilakukan oleh klien dan bagaimana kemampuan klien sebelum mencapai tujuan Manifestasi terhadap respon manusia : KAPP (Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Perubahan fungsi tubuh) Kognitif : pengetahuan; berdasarkan pengulangan informasi yang telah diajarkan kepada klien. Affektif : mengetahui bagaimana respon klien dan keluarga terhadap stress yang dihadapi (status emosional) Psikomotor : mengidentifikasi apa
yang
seharusnya
bisa
dilaksanakan oleh klien sebagai hasil dari rencana pengajaran Perubahan fungsi tubuh : sejumlah manifestasi yang dapat diobservasi Ciri-ciri keberhasilan Berhubungan dengan tujuan Bersifat khusus dan konkrit 4.
Hasilnya dapat dilihat, didengar, diraba dan diukur oleh orang lain Dinyatakan dengan istilah yang positif. Menetapkan intervensi
Setelah menerapkan prioritas dan tujuan asuhan keperawatan maka seorang perawat menetapkan intervensi keperawatan yang akan di berikan kepada klien. 5. Menuliskan dan mendokumentasikan
perencanaan
asuhan
keperawatan Mendokumentasikan perlu di lakukan sebagai bukti dan juga dapat di gunakan sebagai acuan terhadap proses selanjutnya atau perencanaan asuhan keperawatan lain di kemudian hari. Kriteria dalam penulisan perencanaan, yakni sebagai berikut. a. Memekai tenaga kerja yang tepat b. Dapat memodifikasikan c. Bersifat spesifik d. Siapa yang akan akan melakukan e. Apa yang akan di lakukan f. Dimmana dilakukan g. Kapan dilakukan h. Bagaimana melakukan 25. Merumuskan Tujuan Berdasarkan masalah/diagnosis keperawatan yang telah dirumuskan
Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai Harus objektif atau merupaan tujuan operasional langsung dari
kedua belah pihak (klien-perawat) Tujuan perawatan hendaknya sejalan dengan tujuan klien
Mencakup tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang Mencakup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi
Menjadi pedoman dari perencanaan tindakan keperawatan. Suatu pernyataan tujuan pertama-tama diperlukan agar perawat tahu secara khususapa yang perawat harapkan untuk dicapai bersama-sama dengan klien. Tanpa suatu pernyataan tujuan yang jelas, perawat tidak mengetahui apakah akhir yang diinginkan telah tercapai.
Suatu
pernyataan
tujuan
yang
jelas,
akan
menunjukkan hasil dari tindakan keperawatan dan batas waktu yang dibutuhkan. Terdapat dua kategori tujuan, yaitu janga pende dan jangka panjang. Tujuan jangka panjang adalah hasil yang dalam pencapaiannya memerlukan waktu lebih lama. Tujuan jangka pendek tepat digunakan untuk keadaan emergensi dimana kondisi klien tidak stabil
BAB 3. KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Rencana keperawatan adalah mengenai rencana tindakan yang
petunjuk tertulis dilakukan
yang
menggambarkan
secara
tepat
terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya
berdasarkan diagnosis keperawatan.
3.2 Saran Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan merupakan petunjuk untuk intervensi keperawatan pada individu. Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan menentukan efektivitas dari intervensi keperawatan.
Daftar Pustaka
www.ners.unair.ac.id/materikuliah/5-BSC-NURS-08-CD.pdf http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-perencanaan-keperawatan/ http://sukardjoskmmkes.blogspot.com/2010/12/perencanaan-dalam-keperawatan.html
AB I PENDAHULUAN Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masingmasing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiaptiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli. Salah satu point penting di dalam manajemen adalah mengenai fungsi dari manajemen tersebut, dan pada kesempatan ini penulis akan memberikan beberapa pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi manajemen yang sudah penulis rangkai di dalam bab pembahasan. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985). [1] Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit. Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft (2003:4) sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan organisasi dgn cara yg efektif dan efisien lewat perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi. Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related functions(planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various resources(information materials
money and people)”. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lbh manajer yg secara individu maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan orang). Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people who are allocate and oversee the use of resources jadi merupakan orang yg mengatur dan mengawasi penggunaan sumber daya. Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha utk mencapai tujuan organisasi. Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain utk melaksanakan berbagai tugas yg mungkin diperlukan.[2] B. Fungsi Manajemen Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah: 1. Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur 2. Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam 3. Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer[3] Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsifungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu: Perencanaan Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang
ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya. Pengorganisasian Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Pengimplementasian Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Pengendalian Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Banyak ahli yang berbeda pandangan mengenai fungsi manajemen akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa: 1. Manajemen terdiri dari berbagai proses yang terdiri dari tahapantahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Setiap tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi Secara diagramatis, jika kita kaitkan antara tujuan organisasi (yang harus dicapai secara efektif dan efisien) dan sumber-sumber daya organsaisi dengan fungsi-fungsi manajemen yang baru saja diterangkan, maka dapat dilihat pada Gambar berikut ini: Gambar tersebut menerangkan bahwa fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Kegiatan-kegiatna dalam fungsi menajamen - Fungsi Perencanaan (Planning) a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis - Fungsi Pengorganisasian (Organizing) a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan menetapkan rposedur yang diperlukan b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab c. Kegiatna perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya mansuia/tenaga kerja d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat - Fungsi pengimplementasian (Directing) a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan menjelaskan kebijakan yagn ditetapkan - Fungsi Pengawasan (Controlling) a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas bnerbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.[4] BAB III PENUTUP Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen merupakan sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal yaitu: 1. Planning merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian sasaran utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai sasaran tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. 3. Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana menggunakan pengaruh utk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi. 4. Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap aktivitas karyawan menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yg sesuai dgn sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan. DAFTAR PUSTAKA Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, Rahmat, Definisi Manajemen, disalin http://blog.re.or.id/definisi-manajemen.htm
dari
website:
Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah,(PT Bumi Aksara: Jakarta), 2005 Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8 http://www.datafilecom.blogspot.com
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 54 [2] Rahmat, Definisi Manajemen, disalin dari website: http://blog.re.or.id/definisi-manajemen.htm [3] Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi Aksara: Jakarta), 2005, hal. 37 [4] Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (KEncana: Jakarta), hal. 8 [1]