BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Mual dan muntah (Morning Sickness, Emesis Gravidarum) pada kehamilan merupakan hal yang sering terjadi. Hingga 80 % dari semua wanita hamil mengalami keluhan mual dan muntah selama kehamilan mereka.
Serangan awal mual dan muntah selama kehamilan yang biasa terjadi adalah antara 4 dan 8 minggu kehamilan dan terus berlanjut hingga 14-16 minggu kehamilan. Sebagian besar wanita hamil mengalami gangguan kenyamanan disebabkan mual dan muntah. Mual dan muntah selama kehamilan mempunyai dampak merugikan pada kehidupan keluarga, sosial dan profesi wanita.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60 – 80% primigravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat.
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira 5% dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit.
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga menggganggu kesehatan dan pekerjaan sehari – hari (Arief. B., 2009).
Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang , dieresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini di sebut hiperemesis gravidarum (Sastrowinata, 2004).
Hiperemesis gravidarum adalah vomitus yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan (Lowdermilk, 2004).
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang dapat diangkap pada makalah ini adalah sebagai berikut:
Apa pengertian dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum?
Apa penyebab dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum?
Apa saja Manifestasi Klinis dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum?
Apa saja komplikasi yang harus dilakukan pada hyperemesis gravidarum?
Bagaimana penatalaksanaan dari hyperemesis gravidarum?
TUJUAN PENULISAN
Untuk dapat mengerti dan mengetahui mengenai pengertian dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum.
Untuk dapat mengerti dan mengetahui mengenai penyebab dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum.
Untuk dapat mengerti dan mengetahui mengenai Manifestasi Klinis dari emesis gravidarum dan hyperemesis gravidarum.
Untuk dapat mengerti dan mengetahui mengenai komplikasi yang harus dilakukan pada hyperemesis gravidarum.
Untuk dapat mengerti dan mengetahui mengenai penatalaksanaan dari hyperemesis gravidarum.
BAB II
PEMBAHASAN
EMESIS GRAVIDARUM
DEFINISI
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda.
Emesis gravidarum (morning sickness) adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama.Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari.Gejala-gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu.
Emesis Gravidarum adalah mual dan muntah selama kehamilan yang terjadi antara 4 dan 8 minggu kehamilan dan terus berlanjut hingga 14-16 minggu kehamilan dan gejala biasanya akan membaik.
Emesis gravidarum merupakan keluhan yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormone esterogen, progesterone dan dikeluarkannya human chronic gonadothropine pasenta. Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
ETIOLOGI
Penyebab dari emesis gravidarum disebabkan oleh perubahan hormonal wanita, yaitu peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan pengeluaran human chorionic gonadothropin plasenta. Perubahan ini mengakibatkan perubahan pada pola kontraksi dan relaksasi otot polos lambung dan usus sehingga menyebabkan keluhan mual dan muntah.
MANIFESTASI KLINIS
Berikut ini adalah manifestasi klinis yang timbul pada penderita emesis gravidarum:
Kepala pusing terutama di pagi hari.
Mual dan muntah sampai kehamilan berusia 4 bulan.
Nafsu makan menurun.
Produksi air liur meningkat, sensisitivitas terhadap bau-bau an tertentu.
PENANGANAN
Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang ibu hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.
Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.
Obat-obatan, pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum :
Vitamin yang diperlukan : (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai vitamin dan antimuntah)
Nasehat Pengobatan
Sedativa ringan : luminal 3 x 30 mg (barbitural), valium
Antri mual muntah : Stimetil, primperan, emetrol dan lainnya.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DEFINISI
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari – hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu ke 6 – 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16 – 20 masa kehamilan.
Hiperemesis gravidarum adalah bertambahnya emesis yang dapat mengakibatkan gangguan kehidupannya sehari-hari. Hiperemesia gravidarum yang berlangsung lama hingga dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin.
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil. Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sicknes normal yang umum dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan.
ETIOLOGI
Kejadian hyperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Tetapi beberapa factor predisposisi dapat dijabarkan sbb:
Factor adaptasi dan hormonal
Pada ibu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemesis gravidarum. Yang termasuk dalam ruang lingkup factor adaptasi adalah ibu hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan over distensi rahim pada kehamilan ganda dan kehamilan mola hidatidosa.
Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormone estrogen dan gonadotropin korionik, sedangkan pada kehamilan ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormone yang terlalu tinggi dapat menyebabkan hyperemesis gravidarum.
Factor psikologis
Hubungan factor psikologis dengan kejadian hyperemesis gravidarum belum jelas. Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dapat menjadi factor kejadian hyperemesis gravidarum.
Factor alergi
Pada kehamilan, dimana diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka factor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hyperemesis gravidarum.
MANIFESTASI KLINIS
Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas, tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita telah memerlukan perawatan yang intensif.
Gambaran gejala hyperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi 3 tingkat:
Hyperemesis gravidarum tingkat pertama
Muntah berlangsung terus
Makan berkurang
Berat badan menurun
Kulit dehidrasi-tonusnya lemah
Nyeri di daerah epigastrium
Tekanan darah turun dan nadi meningkat
Lidah kering
Mata tampak cekung
Hyperemesis gravidarum tingkat kedua
Penderita tampak lebih lemah
Gejala dehidrasi makin tampak mata cekung, tugor kulit makin kurang, lidah kering dan kotor.
Tekanan darah turun, nadi meningkat
Berat badan makin menurun
Mata ikterik
Gejala hemokonsentrasi makin tampak: urin berkurang, badan aseton dalam urin meningkat
Terjadi gangguan buang air besar
Mulai tampak gejala gangguan keadaran, menjadi apatis
Napas berbau aseton
Hyperemesis gravidarum tingkat ketiga
Muntah berkurang
Keadaan umum wanita hamil makin menurun: tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik: keadaan dehidrasi makin jelas
Gangguan fatal hati terjadi dengan manifestasi icterus
Gangguan kesadaran dalam bentuk: somnolen sampai koma: komplikasi susunan saraf pusat (ensofalopati wenicke): nistagmus-perubahan arah bola mata, diplopia-gambar tampak ganda, perubahan mental.
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi hiperemesis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan Hormone Chorionic Gonodhotropin(HCG) dapat menjadi faktor mual dan muntah. Peningkatan kadar hormon progesterone menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi kosong. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi.
Pada beberapa kasus berat, perubahan yang terjadi berhubungan dengan malnutrisi dan dehidrasi yang menyebabkan terdapatnya non-protein nitrogen, asam urat, dan penurunan klorida dalam darah, kekurangan vitamin B1, B6, B12, dapat mengakibatkan terjadinya anemia, gangguan alat-alat vital sampai menimbulkan kematian. (Mitayani, 2009 hal 56).
KOMPLIKASI
Komplikasi yang terjadi pada ibu:
Hiperemesis dapat menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang.
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati.
Terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (Sindroma Mallory-Weiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal.
Komplikasi yang terjadi pada janin:
Hiperemesis gravidarum tidak hanya mengancam kehidupan klien, namun dapat menyebabkan efek samping pada janin seperti abortus, berat badan lahir rendah, kelahiran premature dan malformasi pada bayi lahir.
PENANGANAN
Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, terapi cerah dan peredaran udara yang baik. Catat cairan yang keluar dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sanpai muntah berhenti dan penderita mau makan. Tidak diberikan makanan/minum dan selama 24 jam. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
Cairan
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium, dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena.
Obat
Pemberian obat pada hyperemesis gravidum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tidak bersifat teratogenik atau dapat menyebabkan kelainan kongenital pada bayi.
Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikistrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takhikardi, ikterus, anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus teraupetik sering sulit diambil, oleh karana itu di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada organ vital
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Emesis gravidarum (morning sickness) adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama.Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari.Gejala-gejala ini biasanya terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Sedangkan Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan atau gangguan elektrolit sehingga menggangu aktivitas sehari – hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada minggu ke 6 – 12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16 – 20 masa kehamilan.
SARAN
Dengan mempelajari dan mendapatkan informasi mengenai Emesis Gravidarum dan Hiperemesis gravidarum mahasiswa mampu mengetahui dan mempraktekan serta dapat membantu di lapangan kerja dengan efektif sesuai dengan teori yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/108/jtptunimus-gdl-fitarianah-5363-2-babii.pdf
Manuaba, 2003. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi. Jakarta:EGC
Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Prawirohardjo, S. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka