Embriologi Khusus Rongga-rongga Rongga-rongga Tubuh, Sistem Kardiovaskular, Sistem Pernapasan, Pernapasan, Sistem Pencernaan Melissa Lenardi, 0906508296 I.
Pendahuluan Setiap Setiap manusi manusia a mengal mengalami ami siklus siklus hidup, hidup, yang yang dimula dimulaii dari dari fertilis fertilisasi asi ovum ovum dan sperma, menjadi zigot dan mengalami tahap pertumbuhan selanjutnya, embriogenesis hingg ingga a menja enjadi di jan janin yang yang melek elekat at pada pada bagi bagian an uter uterus us ibun ibuny ya. Meng Mengal alam amii pemben pembentuk tukan an organ organ atau atau yang yang dis disebut ebut organo organogen genesis esis,, dil dilanju anjutka tkan n dengan dengan proses proses maturasi maturasi hingga setiap setiap organ mulai berfungsi, berfungsi, sampai pada saat kelahiran, seseorang akan mengalami perubahan fisiologis. Pada akhirnya, anak akan mengalami tumbuh kembang dan menjadi dewasa. Hal yang yang pentin penting g dan perlu perlu mendap mendapat at perhat perhatian ian dari dari proses proses ini adalah adalah proses proses organogenesis, dan pada LTM ini akan dibahas mengenai organogenesis rongga tubuh, sistem kardiovaskular, sistem pernapasan, dan sistem pencernaan II. II. Pemba embah hasan san I.1. Rongga-Rongga Rongga-Rongga Tubuh Pembentukan rongga tubuh diawali pada akhir minggu ke 3 dan bertujuan untuk membentuk rongga tubuh, meliputi rongga perikardium, pleura, peritoneum. Pada hari ke 19 ini (Gambar 1.A), bagian mesoderm mesoderm embrio sudah dapat dibedakan bagian paraksial, intermediet dan lateral. Pada bagian lateral, ditemukan celah intermediate (merupakan 2 lubang yang akan membentuk selom intraembrional). Pada hari ke 20 (Gambar terliha ihat, t, bagi bagian an latera laterall terba terbagi gi menj menjad adii meso mesode derm rm soma somati tik k dan dan Gambar 1.B), terl mesoderm spanchnic yang membatasi rongga selom intraembrional.
Gambar 1. Embrio hari ke 19 dan 20 Jar Jarin inga gan n yang ang memba embattasi asi intr intrae aem mbrio briona nall selom elom berd berdif ifer eren ens sias iasi menja enjadi di membra membran n serosa serosa (warna (warna merah) merah).. Membra Membran n serosa serosa yang yang merupa merupakan kan differ differens ensias iasii mesoderm somatik disebut lapisan parietal (akan melapisi rongga peritoneum, pleura, perikardium) perikardium),, sedangkan sedangkan yang merupakan merupakan differensia differensiasi si mesoderm mesoderm spanchnic spanchnic disebut disebut lapisan visceral (akan membungkus organ-organ, paru, jantung.) Pada awalnya, selom intr intraem aembr brio iona nall masi masih h bers bersat atu u deng dengan an rong rongga ga ekster eksterna nal, l, sebe sebelum lum terja terjadi di lip lipat atan an pelipatan kemudian memisahkan kedua rongga ini, dan menyisakan tabung usus di dalamnya, yang akan digantung oleh gabungan lapisan parietal dan visceral membran sero serosa sa yang yang dise disebu butt dors dorsal al mese mesent nter erium ium (mes (mesen ente teri rium um meru merupa paka kan n jala jalan n bagi bagi pembuluh pembuluh darah, saraf, saraf, dan pembuluh pembuluh limfe). Sedangan Sedangan mesenterium mesenterium ventral berasal dari septum transversum (akan dijelaskan kemudian) hanya terdapat di daerah bagian 1
ujung esofagus, lambung, dan bagian atas duodenum Terbentuklah rongga tubuh yang tertutup.
Gambar 2. Pembentukan rongga selom intraembrio intraembrional nal Untuk memisahkan antara rongga dada (rongga perikardium dan pleura) dan rongga perut (peritoneal), (peritoneal), bagian mesoderm ventral ventral membentuk membentuk lempengan ke arah dorsal yang disebut septum transversum (berdiferensiasi menjadi diafragma bersama dengan membran pleuroperitoneum, mesenterium dorsal esofagus, dan otot dinding lateral tubuh), namun tetap menyisakan lubang penghubung kedua rongga (saluran perikardioperi perikardioperitonea toneal), l), pada bagian kiri dan kanan fore-gut fore-gut (usus (usus depan). depan). Nantinya, Nantinya, diafagma akan dipersarafi nervus frenikus.
Gambar 3. Pembentukan diafragma Kemu Kemudia dian, n, saat saat tuna tunas s paru paru mula mulaii tumb tumbuh uh ke arah arah latera laterall dala dalam m salu salura ran n perikar perikardio dioperi periton toneal, eal, akan akan memben membentuk tuk lip lipata atan n pleurop pleuroperik erikard ardial ial yang yang membes membesar, ar, bagi bagian an luar luarny nya a akan akan memb membun ungku gkus s paru paru (ple (pleur ura) a).. Lipa Lipata tan n ini ini akan akan memb memben entu tuk k memb membra ran n pleur pleurop oper erika ikardi rdium um (ber (beris isii vena vena card cardina inali lis s comm commun unis is)) yang yang bers bersam ama a mesoderm ventral esofagus menjadi mediastinum yang memisahkan rongga jantung 2
(rongga perikardium) dan paru (rongga pleura). Lipatan pleuroperitoneum juga akan terben terbentuk tuk dan meluas meluas,, nantin nantinya ya akan akan menjad menjadii membra membran n pleurop pleuroperit eritone oneum um yang yang memi memisa sahka hkan n rong rongga ga pleu pleura ra dari dari rong rongga ga peri perito tone neum um.. Sehi Sehing ngga ga pada pada akhir akhirny nya, a, terbentuk 3 ruangan, yakni rongga perikardium, rongga pleura, rongga peritoneum.
Gambar 4. Pembentuk Pembentukan an pleuroperikardial I.2. Sistem Kardiovaskular Kardiovaskular Pada pertengahan minggu ke 3, kebutuhan embrio tidak dapat disalurkan melalui difusi sehingga sistem peredaran darah mulai terbentuk dari lapisan mesoderm. Perlu dipaha dipahami mi bahwa bahwa pada pada mulany mulanya, a, rongga rongga perikar perikardium dium terletak terletak di paling paling ujung ujung arah arah kranial. kranial. Sistem kardiovaskular kardiovaskular merupakan merupakan derivat derivat dari mesoderm splanchnic splanchnic dan sel-sel krista neuralis. Mesoderm splanchnic diinduksi oleh endoderm dibawahnya untuk membentuk membentuk angioblas. Sel angioblas ini akan membentuk pulau-pulau darah yang akan berdiferensiasi menjadi pembuluh dan sel darah. Pulau-pulau darah ini akan berkumpul dan membentuk sebuah pleksus pembuluh berbentuk tapal kuda yang dilapi dil apisi si sel miobla mioblas s pd daerah daerah kranium. kranium. Daerah ini dis disebut ebut daerah daerah kardiogen kardiogenik ik sedangkan selom intraembrional di atas daerah ini akan berkembang menjadi rongga perikardium.
3
Gambar 5. Pembentukan awal jantung
Gambar 6. Pertumbuhan pesat otak dan pengaruhnya terhadap posisi rongga perikardium
4
Saat janin melipat ke arah sefalik karena pembentukan gelembung-gelembung otak, lempeng prekordal (yang akan menjadi membrana bukofaringelis) akan tertarik depan, sehingga jantung dan rongga perikardium terletak di leher menjadi terletak di dada dada.. Keti Ketika ka itu, itu, embr embrio io juga juga meli melipa patt ke arah arah late latera ral. l. Bers Bersam amaa aan n deng dengan an itu, itu, lengku lengkunga ngan n pada pada daerah daerah yang yang berben berbentuk tuk tapal tapal kuda kuda meluas meluas,, memben membentuk tuk traktu traktusstraktus aliran keluar dan daerah-daerah ventrikel. Dengan demikian, jantung menjadi tabung yang terus-menerus meluas, menerima aliran darah vena dari katup kaudalnya dan memompakan darah keluar dari lengkung aorta pertama, menuju aorta dorsalis,
terbentuk tabung jantung yang terdiri dari 2 bagian (pada hari ke 19) dan pada hari ke 22 akan bersatu menjadi 1 tabung jantung. Gambar 7. Tahap awal pembentukan jantung
Tab Tabun ung g jant jantun ung g bera berang ngsu surr-an angs gsur ur sema semaki kin n meno menonj njol ol ke dala dalam m rong rongga ga perikardium. Awalnya, tabung jantung menempel pada bagian dorsal, sehingga pada perkembangan perkembangannya, nya, akan terbentuk terbentuk mesokarium dorsal. Kemudian, akan terbentuk sinus perikardial transversal yang menghubungkan kedua sisi rongga perikardium. Pada saat ini, mesokarium dorsal menghilang sedangkan jantung akan tergantung di rongga ini oleh pembuluh-pembuluh darah pada bagian kranial dan kaudalnya. Pada saat-saat di atas, mesoderm di sekeliling tabung jantung berangsur-angsur menebal menebal dan membentuk membentuk miokardium . Miokar Miokardium dium akan akan mensek mensekres resii lapisa lapisan n tebal tebal matriks matriks kaya asam hialuronat hingga miokardium miokardium terpisah dengan dengan endoteliumny endoteliumnya. a. Sela Selain in itu, itu, sel-s sel-sel el meso mesote tell dari dari daera daerah h sinu sinus s veno venosu sus s akan akan berm bermigr igras asii meng mengit itar arii jantung, membentuk epikardium. Maka, dinding tabung jantung terdiri dari tiga lapisan, yaitu endokardium (lap (lapis isan an sel sel endo endote tell di bagia bagian n dala dalam m jant jantun ung) g),, miokardium (pembentuk dinding otot), dan epikardium (lapisan perikardium viseral yang melapisi bagian luar jantung).
Pembentukan rongga jantung Pada hari ke 23-28, terjadi pembentukan rongga jantung, diawali dengan tabung jantung yang mengalami pelekukan, bagian sefalik (ventrikel) melekuk ke arah ventralkaudal-kanan, sementara bagian kaudal (atrium) bergeser ke arah dorso-kranial-kiri. Perlekukan akibat perubahan bentuk sel ini akan membentuk rongga jantung.
5
Gambar 8. pembentukan rongga jantung Bagian Bagian atrium atrium awalny awalnya a sepasa sepasang, ng, dan terlet terletak ak di luar luar rongga rongga perikar perikardium dium.. Kemudian masuk dan membentuk struktur atrium komunis. Terdapat persambungan antara antara atrium atrium dan ventri ventrikel kel (atrio (atrioven ventri trikel) kel) yang yang sempit sempit dan memben membentuk tuk salura saluran n atrioventrikular. Selain itu, terdapat bulbus cordis yang sempir, kecuali pada bagian 1/3 proksimalnya (bagian yang akan membentuk ventrikel kanan yang ber-trabecula). Bagian tengah bulbus cordis membentuk saluran aliran keluar untuk kedua ventrikel, sedang sedangkan kan bagian bagian dis distal talnya nya akan akan memben membentuk tuk akar akar bercaba bercabang ng memben membentuk tuk bagian bagian proksi proksimal mal aorta aorta dan arteri arteri pulmon pulmonalis alis.. Sambun Sambungan gan antara antara ventrik ventrikel el dengan dengan bulbus bulbus cordis diseb isebu ut (sem (sempi pit, t, diseb isebut ut sulc sulcus us bulb bulbov oven entri triku kula lar r foramen interventrikularis interventrikularis primer) Pada Pada akhir akhir pemb pemben entu tuka kann nnya ya,, tabu tabung ng jant jantun ung g yang yang berdi berdind ndin ing g halu halus s mula mulaii membentuk trabekula primitif di kedua daerah yang terpisah, pada bagian proksimal dan distal foramen interventrikularis primer . Pada bagian atrial dan bagian-bagia bagian-bagian n lain bulbus untuk sementara tetap berdinding halus. Ventrikel primitif yang sekarang bertrabeluka, disebut ventrikel kiri primitif , sedangkan sedangkan bagian 1/3 proksimal bulbus kordis yang bertrabekula disebut ventrikel kanan primitif . Perkembangan sinus venosus Pada Pada perten pertengah gahan an minggu minggu ke 4, sin sinus us venosu venosus s menerim menerima a darah darah dari dari kornu menerima darah dari 3 vena (vena vitellina, vitellina, vena sinus kanan dan kiri. Setiap kornu menerima umbilikalis, dan vena kardinalis komunis). Pada minggu ke 5, vena umbilikalis kanan, dan vena vitelli vitellina na kiri menutup menutup sehing sehingga ga kornu kornu sin sinus us kiri tidak pentin penting g lagi. lagi. Pada Pada minggu minggu ke 10, vena kardinalis kardinalis komunis menutup, menutup, yang tersisa dari kornu sinus hanya vena obilikus dari atrium kiri dan sinus koronarius .
6
Gambar 9. Perkembangan sinus venosus venosus hari 28 dan 30 Sebagai akibat perpindahan pintas aliran darah dari kiri ke kanan, kornu sinus kanan dan vena-vena di sisi kanan sangat melebar, Kornu kanan kemudian menyatu dengan atrium kanan. Muara kornu ( orifisium sinuatrial ) diapit di sisi kanan-kirinya oleh lipatan-lipatan katup (katup vena kanan dan kiri ). Sebelah dorsokranial, kedua katup menyatu, membentuk gerigi ( septum spurium). Selanjutnya katup vena kiri dan septum spurium menyatu dengan sekat atrium. Bagian atas katup vena kanan menghi menghilan lang, g, bergant bergantii menjad menjadii katu katup p vena vena kava kava infe inferi rior or dan katup katup sinus sinus Krista termina terminalis lis memben membentuk tuk garis garis pemisa pemisah h antara antara bagian bagian asli asli atrium atrium koronarius . Krista kanan yang bertrabekula dengan bagian yang berdinding licin yang berasal dari kornu sinus kanan.
Gambar 10. Tahap akhir perkembangan sinus venosus Pembentukan Sekat Jantung Sekat jantung, disebut juga septum pada jantung embrio akan terbentuk pada hari ke-27 sampai ke-37. Sebagian besar pembentukan septum ini dipengaruhi oleh pembentukan massa jaringan yang dikenal sebagai bantalan-bantalan endokardium di daer daerah ah atrio atriove vent ntri riku kula larr dan dan kono konotr trun unka kal. l. Bant Bantal alan an ini ini akan akan memb memban antu tu pros proses es pembentukan sekat atrium dan ventrikel, saluran atrioventrikularis, pembuluh aorta dan pulmonalis. Pembentukan Pembentukan sekat di dalam Atrium Komunis : Pada mulanya, terbentuk sekat awal berb berben entu tuk k bula bulan n sabi sabitt dari dari bagi bagian an atap atap atriu atrium m komun komunis is,, ke arah arah lume lumen n menu menuju ju bantalan endokardium dalam atrioventrikularis yang disebut septum primum. Proses ini ini terus terus berl berlan anjut jut,, namu namun n berh berhent entii dan dan meni mening ngga galka lkan n luba lubang ng ostium ostium primum primum. Selanj Selanjutn utnya. ya.,, terjad terjadii perluas perluasan an bantal bantalan an endoka endokardiu rdium m superio superiorr dan inferi inferior, or, yang yang 7
tumbuh di sepanjang septum primum dan menutup ostium primum. Namun, sebelum proses ini selesai, terjadi perforasi aliran darah dan menghasilkan lubang-lubang pada septum primum, menjadi satu dan disebut ostium sekundum. Selanjutnya, lumen atrium terus meluas meluas akibat menyatunya menyatunya kornu sinus, menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya lipatan lipatan baru berbentuk bulan sabit, septum sekundum. Septum ini tidak tertutup secara sempur sempurna na dan mening meninggal galkan kan lubang lubang yang yang dis disebu ebutt foramen Sisa osti ostium um foramen ovale ovale. Sisa sekundum akan tetap terlewati oleh darah yang disemprotkan dari vena umbilical, dan disebut katup Setela lah h lahi lahir, r, pere pereda dara ran n dara darah h dari dari paru paru-p -par aru u katup foram foramen en ovale ovale. Sete meningkat, dan menekan katup foramen ovale ke arah septum sekundum, sehingga ruang antara atrium kanan dan kiri terpisah sempurna.
Gambar 11. Pembentukan sekat atrium hari ke 30-33-37-lahir.
Gambar 12. Pelebaran lumen atrium kanan membuat rigi septum sekundum Pembentukan septum di kanalis atrioventrikularis: pada akhir minggu ke-4, terbentuk bantalan bantalan pada daerah bantalan endokardium atrioventrikularis atrioventrikularis, terutama pada bagian superior dan inferior, walaupun pada bagian lateral juga terbentuk. Bagian atas dan bawah bawah menonj menonjol ol dan menyat menyatu, u, menyeb menyebabk abkan an kanalis kanalis atriov atriovent entriku rikulari laris s benarbenar8
benar terpisah menjadi orifisium atrioventrikularis atrioventrikularis kanan dan kiri pada minggu ke5. Setelah itu, masing orifisium atrioventrikularis dikelilingi poliferasi mesenkim, dan akhirnya jaringan mesenkim ini menjadi berongga dan menipis karena aliran darah, terbentuklah terbentuklah katup-katup katup-katup (pada awalnya berupa tali-tali otot, otot, namun berdegenerasi berdegenerasi menjadi jaringan ikat padat. Katup ini terbentuk dari jaringan penyambung, dibungkus oleh endokardium, dihubungkan ke dinding ventrikel (muskuli papillares), dengan bantuan korda tendinea. Terbentuklah 2 katup daun di atrioventrikularis kiri ( katup bikuspid ) dan tiga buah di sisi kanan ( katup trikuspid).
Gambar 13. Pembentukan sekat di kanalis Atrioventrikularis Pemben Pembentuk tukan an septum septum di ventri ventrikel kel:: sept septum um inte interv rvent entri rikul kular aris is terb terbent entuk uk dari dari pars pars muskularis (yang tebal) dan pars membranasea (yang tipis), dibentuk dari bantalan atrioventrik atrioventrikularis ularis endokardium inferior, tonjolan konus kanan, dan tonjolan tonjolan konus kiri. Pada akhir minggu ke 4, ventrikel primitif mulai terbentuk. Dinding medial ventrikel melua eluas s, berh berhim impi pitt dan dan bera berana nags gsur ur-a -ang ngs sur bers bersat atu, u, memb embent entuk septum interventrikularis pars muskularis . Foramen interventrikularis yang ditemukan di atas pars muskularis ini mengecil dengan terbentuknya sekat konus. Pada akhirnya, bantal bantalan an endoka endokardi rdium um bertumb bertumbuh uh keluar keluar memben membentuk tuk septum interventrikularis interventrikularis pars membranasea.
9
Gambar 14. Pembentuk Pembentukan an septum interventrikula interventrikularis ris Pemb Pemben entu tuka kan n sept septum um di bulb bulbus us / katu katup p sem semilun ilunar aris is:: ketika ketika pemb pembag agia ian n trun trunku kus s arterio arteriosus sus hampir hampir selesa selesai, i, bakal bakal katup katup semilun semilunaris aris mulai mulai nampak nampak sebagai sebagai tonjol tonjolanantonjolan tonjolan kecil. Tonjolan pada gigi truncus utama ini masing-mas masing-masing ing akan membentuk membentuk saluran saluran aorta dan arteri pulmonalis pulmonalis ketika tonjolannya tonjolannya menyatu. Berhadapan dengan rigi rigi trun trunkus kus yang yang meny menyat atu, u, terb terben entu tuk k tonjo tonjoll ketig ketiga a di kedua kedua salur saluran an ters tersebu ebut. t. Berang Berangsur sur-ang -angsur sur,, tonjola tonjolan n terseb tersebut ut menjad menjadii berongg berongga a pada pada permuk permukaan aan atasny atasnya, a, membentuk valvula semilunaris .
Gambar 15. Pembentukan katup semilunaris Perkembangan Pembuluh Darah Pada perlekukan faring di minggu ke-4 dan ke-5, terbentuk lima lengkung faring bese besert rta a sara saraff dan dan arte arteri ri yang yang ikut ikut terb terbent entuk uk bersa bersama many nya. a. Arte Arteri ri yang yang dis diseb ebut ut lengkung-lengkung aorta ini merupakan hasil diferensiasi sakus aortikus. 10
mulai menghi menghilan lang g pada pada hari hari ke 27. Lengkun Lengkung g aorta pertama pertama dan kedua mulai Leng Lengku kung ng pert pertam ama a meny menyis isak akan an bagi bagian an keci kecill yang yang dise disebu butt arteri arteri maksilla maksillaris ris, sedangkan lengkung yang kedua membentuk arteri hioidea dan arteri stapedia. Pada hari ke 29, lengkung aorta pertama dan kedua telah menghilang, sedangkan lengkung III, IV, dan VI menjadi pembuluh pe mbuluh besar. bagian Lengkun Lengkung g aorta aorta ketiga ketiga membentuk arteri arteri karotis karotis komunis komunis dan bagian pertama dari arteri karotis interna (bagian lainnya dibentuk oleh kranial aorta dorsalis). Lengkung aorta keempat tetap di sisi kanan kiri ( Kiri, lengkung A IV membentuk bagi bagian an anta antara ra arte arteri ri komu komuni nis s koro koro dan dan arte arteri ri su subk bklav lavia ia kiri kiri.. Kanan, memben membentuk tuk segmen paling proksimal arteri subklavia kanan yang bagian distalnya dibentuk oleh sebagian aorta dorsalis kanan dan arteri intersegmentalis ketujuh). Lengkung aorta terbentuk, ataui terbentuk terbentuk tidak sempurna. sempurna. Lengkung kelima tidak pernah terbentuk, Lengkung aorta keenam / lengkung pulmonal bercabang ke tunas paru yang sedang berkembang, bagian bagian distal distal sisi kanan menghilang, menghilang, sedangkan pada sisi kiri tetap ada selama selama dalam kandungan kandungan (duktus arteriosus); sedangkan sedangkan bagian proksimalnya proksimalnya menjadi segmen segmen proksimal pulmonalis kiri dan kanan.
Gambar 16. lengkung aorta (1) minggu ke-4 akhir dan minggu ke-5 awal (2) lengkung aorta sebelum tetap Pada minggu ke-5, terdapat 3 pembuluh vena utama (vitellina darah dr yolkdr yolksalc ke jantung, jantung, umbicalis umbicalis darah dari vili korion dan mengangkut ke jantung janin, kardinalis seluruh tubuh janin ke tubuhnya) erbent entuk lebi lebih h lam lambat bat diba ibandin ndingk gka an denga engan n siste istem m Sist Sistem em limf limfe e terb kardiovaskular, dan berasal dari lima sakus:dua sakus jugularis, dua sakus iliakus, satu sakus sakus retrop retroperit eritone oneali alis, s, dan satu satu cistern cistern chili. chili. Terben Terbentuk tuk banyak banyak salura saluran n untuk untuk menhubungkan berbagai sakus tersebut dan menjadi saluran drainase bagi struktur lain. Akhirnya terbentuk duktus torasikus dari anastomosis duktus toraksikus kanan dan kiri, bagian distal duktus toraksikus kanan, dan bagian kranial duktus toraksikus kiri. Duktus limfatikus kanan terbentuk dari bagian cranial duktus toraksikus kanan.
I.3.Sistem Pernapasan Perkembangan Perkembangan sistem respirasi respirasi dimulai dimulai pada minggu minggu ke-4 di bagian ventral usus depa depan n (foregut ) yang yang diaw diawal alii deng dengan an pemb pemben entu tuka kan n tuna tunas s paru paru (lung lung bud bud ) atau atau be rhubungan dengan divertikulum respiratorium. Pada awalnya, tunas paru ini akan berhubungan usus usus depan depan sampai sampai terjad terjadii penebalan esofagotrakealis secara longitudinal longitudinal yang esofagotrakealis secara memi memisa sahka hkan n lume lumen n dari dari tuna tunas s paru paru dan dan us usus us depa depan. n. Seka Sekatt yang yang terb terben entu tuk k dari dari pene enebalan dinding ing endodermal usus depa epan ini diseb isebu ut sebagai septum esofagotrakealis. Jika septum ini telah terbentuk dengan sempurna, pada akhirnya akan terdapat 2 buah saluran yang terdiri atas bagian dorsal, yaitu esofagus , dan bagian ventral, yaitu trakea dan tunas paru. Namun, pada bagian yang lebih kranial, 11
trakea trakea ini akan akan berhub berhubung ungan an dengan dengan salura saluran n faring faring melalu melaluii orifisium laringeum. Perhatikan gambar berikut untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas.
Gambar 17. Pembentukan Tunas Paru dari Usus Depan
Gambar 18. Septum Trakeoesofageal dan orifisium laringeum Tunas paru yang telah memi emisah dari usus depa epan melal lalui septum akan mema memanj njan ang g ke arah arah kaud kaudal al dan dan meng mengis isii ruan ruang g kana kanall esofagotrakealis akan perikardioperitoneal yang merupakan cikal bakal dari rongga pleural dewasa. Selama proses ini, tunas paru akan memanjang untuk membentuk trakea dan kedua ujung kaudal kaudal dari dari trakea trakea ini akan akan memben membentuk tuk dua buah buah pengge penggelem lembun bungan gan secara secara latera laterall yang disebut sebagai tunas bronkial. Pada akhir minggu ke-5, setiap percabangan baru ini akan membesar untuk membentuk cabang utama bronkus kanan dan kiri. Sete Setela lah h itu, itu, perke perkemb mban anga gan n ini ini diik diikut utii deng dengan an perc percab aban anga gan n seku sekund nder er dari dari kedu kedua a 12
bronkus utama, di mana dari bronkus kanan akan terjadi tiga percabagan percabagan sekunder, sekunder, sedangkan bronkus kiri hanya terbentuk dua percabangan. Percabangan sekunder inilah yang menjadi asal dari tiga buah lobus pada paru kanan dan dua buah lobus pada paru kiri. Aktivitas ini kemudian dilanjutkan dengan percabangan dikotomus pada tiap cabang sekunder yang telah ada dengan membentuk 10 bronki tersier/segmental pada paru kanan dan 8 pada paru kiri. Proses ini kemudian dilanjutkan lagi dengan percabangan-percabangan kecil sampai pada akhir bulan ke-6, di mana telah terjadi 17 genera generasi si percab percabang angan. an. Namun, Namun, sebelum sebelum cabang cabang-ca -caban bang g bronki bronkiolu olus s ini mencap mencapai ai morfol morfologi ogi dewasa dewasanya, nya, akan akan terben terbentuk tuk cabang cabang tambah tambahan an sebany sebanyak ak 6 buah buah selama selama periode pascanatal.
Gambar 19. Percabangan Bronkus dan Pembentukan Lobus Paru Sedikit demi sedikit, kanal perikardioperitoneal akan terisi oleh organ paru yang terus-menerus membesar. Lapisan mesodermal yang melapisi tepat pada bagian luar organ organ paru paru akan akan menjad menjadii pleura viseralis, sedang sedangkan kan yang yang melapi melapisi si dindin dinding g dari dari kana kanall peri perikar kardi diop oper erit iton onea eall dari dari sisi sisi inter interna nall akan akan berke berkemb mban ang g menja menjadi di pleura berada di antara kedua lapisan lapisan inilah yang disebut sebagai parietalis. Ruangan yang berada rongga pleural . Perhatikan gambar 2.4 berikut ini.
Gambar 20. Rongga Pleural Definitif dan Lapisan-lapisan Pleura Proses pematangan organ paru berlanjut sampai dengan bulan ke-7 dalam masa perkembangan intrauterus. Pada periode ini, terjadi pembentukan saluran yang lebih kecil kecil dari dari tiap tiap sakus terminal yang telah terbentuk terbentuk dengan karakteristik karakteristik masingmasingmasing. Fase Perkembangan (periode)
Masa Perkembangan (Minggu ke-)
Keterangan
13
Pseudoglandular
5 - 16
Terjadi pembentukan bronkiolus terminal, tapi belum dapat menjalankan fungsi respirasi.
Kanalikular
1 6 - 26
Setiap bronkiolus terminal terbagi lagi menjadi 2 cabang atau lebih yang diikuti dengan percabangan duktus alveolar sebanyak 3-6 buah.
Kantung terminal (terminal sac)/Sakular sac)/Sakular
26 sampai kelahiran
Pembentukan kantung terminal dan kapiler pulmonal sudah memiliki kontak yang lebih erat.
Alveolar
8 b bu ulan masa kanak
s sa ampai Alveoli matang telah terbentuk dengan kanak- hubungan epitel-kapiler yang telah berkembang dengan baik.
Tabel 1. Tahap-tahap maturasi paru
Gambar 21. Perkembangan Cabang-cabang Bronkiolus Paru sebagai organ respirasi akan siap untuk berfungsi dengan baik apabila : 14
– –
–
Lapisan sel epitel yang melapisi bagian terminal dari bronkiolus telah bertransformasi dari bentuk kuboidal menjadi epitel pipih. Terd Terda apat pat sejum ejumla lah h kont kontak ak epit epite el-ka l-kap piler iler yang ang cukup ukup untuk ntuk melan elangs gsun ungk gkan an terjadinya difusi (pada bulan ke-7). Hal ini juga ditandai oleh sel epitel alveolar tipe I yang telah mengalami protrusi kapiler. Sel Sel epit epitel el alveo alveola larr tipe tipe II tela telah h meng mengha hasi silk lkan an surfactan, surfactan, cairan yang kaya akan fosfol fosfolipid ipid dan berfun berfungsi gsi untuk untuk mengur mengurang angii tegang tegangan an permuka permukaan an pada pada dindin dinding g 1 alveolar yang berkontak langsung dengan udara.
Gambar 22. Pematangan Fungsi Respirasi Alveolar Organ Paru Sebelum kelahiran, rongga-rongga alveolar akan dipenuhi oleh cairan dengan kons konsen entr tras asii klori klorida da yang yang ting tinggi, gi, sedi sedikit kit prot protein ein,, dan dan beber beberap apa a komp kompon onen en caira cairan n mukos mukosa, a, serta serta surfak surfaktan tan (cairan (cairan kaya kaya fosfol fosfolipi ipid d dan mampu mampu menuru menurunka nkan n tegang tegangan an permukaan pada antarmuka udaha-alveolus). Ketika aktivitas pernapasan awal dimulai, sebagian besar cairan ini akan diserap dengan cepat oleh kapiler darah dan limfe, dan sisanya sisanya akan dikeluarkan melalui trakea dan bronkus bronkus selama selama proses kelahiran/partu kelahiran/partus. s. Namun, proses absorbsi ini meninggalkan surfaktan di permukaan alveoli sebagaimana fungsinya untuk mengurangi tegangan permukaan. I.1.Sistem Pencernaan Tabung Tabung usus dan turunanya turunanya berkembang dari pelipatan pelipatan yolk-salc yang dilapisi dilapisi endoderm ke arah sefalo kaudal membentuk usus primitif , yang akan menjadi sistem penc pencern ernaa aan n (terd (terdiri iri dari dari usus ang memb embent entang ang dari dari membr embra ana usus farin faringea geall, yang bukofaringea bukofaringeall hingga divertikulum divertikulum trakeobronkia trakeobronkialis; lis; usus depan, yang membentang dari dari dive divent ntri riku kulu lum m trak trakeo eobr bron onki kial alis is hing hingga ga tuna tunas s hati hati;; usus usus teng tengah ah, yang membentang membentang dari tunas hati, berakhir pada bagian 1/3 kolon transversu transversum m pada orang dewa dewasa sa;; dan dan usus yang memb membent entan ang g hing hingga ga memb membra rana na kloak kloakal alis is), ), usus belak belakan ang g yang seda sedang ngka kan n jari jaring ngan an ikat, ikat, komp kompon onen en otot otot,, dan dan komp kompon onen en perit periton oneu eum m pada pada sist sistem em pencernaan berasal dari mesoderm. Tabung usus ini disanggah pada bagian dorsal oleh mesenterium (mesenterium dorsal yang menggantung dari bagian bawah esofagus ke daerah kloaka usus belakang, mesogastrium dorsal / omentum mayus yang menggantung lambung, mesokolon dorsalis menggantung bagian duodenum, dan mesenterium proprius yang menggantung illeum dan jejunum) yang akan menjadi jalur pembuluh darah, saraf, dan getah bening ke bagian abdomen viseral. Sedangkan mesenterium ventral yang terdapat pada bagian esofagus terminal, lambung, bagian atas duodenum dari septum trensversum ( mesenterium ventral: omentum minus , dari bawah esofagus , lambung, bagian atas duodenum hati, ligamentum falsiformis , dari hati ke dinding ventral tubuh.
15
Gambar 23. gambaran skematik mesenterium 1. Usus Depan minggu], pada dinding dinding ventral usus usus depan terdapat terdapat divertikulum divertikulum Esofagus. [usia 4 minggu], respiratorium (tunas paru) yang berbatasan dengan faring. Diventrikulum berangsurangsur terpisah dari bagian dorsal usus depan melalui sebuah pembatas, yaitu septum esofagotrakealis sehingga usus depan terbagi menjadi bagian ventral yaitu primodium pern pernap apas asan an dan dan bagi bagian an dors dorsal al yait yaitu u esof esofag agus us.. Lapis Lapisan an otot otot yang yang terb terbent entuk uk oleh oleh mesenterik sekitarnya, dua pertiga atas : otot lurik dipersarafi oleh nervus fagus dan sisanya : otot polos yang dipersarafi pleksus p leksus splangnikus.
Gambar 24. perkembangan sistem pencernaan janin di minggu ke 4 dan 5 [pada minggu minggu ke-4] ke-4] Peleba Pelebaran ran usus usus depan depan berbent berbentuk uk fusifo fusiformi rmis, s, yang yang Lambung. [pada selanjutnya berubah banyak akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada bagian dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat di sekitarnya. Perubahan ini dianggap karena organ ini berputar mengelilingi sumbu longitudinal dan sumbu anteroposterior. Sela Selama ma perp perput utar aran an ini ini memb memben entu tuk k kurv kurvat atur ura a mayo mayorr dan dan kurv kurvat atur ura a mino minorr akiba akibatt perbedaan kecepatan tumbuh (bagian depan lebih lambat dari belakang). Lambung menempel pada dinding tubuh dorsal melalui mesogastrium dorsal dan ke dinding dinding tubuh ventral melalui mesogastr mesogastrium ium ventral, ventral, rotasi rotasi dan pertumbuha pertumbuhan n yang tida tidak k prop propor orsi sion onal al meng mengub ubah ah kedud keduduk ukan an mese mesent nteri erium um dan dan memb membent entuk uk burs bursa a omentalis (sakus peritonealis minor). [ming [minggu gu ke-5] ke-5] Primord Primordium ium limpa limpa terben terbentuk tuk sebaga sebagaii prolif prolifera erasi si mesode mesoderm rm di antara antara kedua lembaran mesogastri mesogastrium um dorsal. dorsal. Dengan berlanjutnya berlanjutnya rotasi rotasi lambung, lambung, mesogastrium dorsal memanjang dan bagian yang berada di antara limpa dan garis tengah tengah bagian yang berada di antara antara limpa dan garis tengah tengah bagian dorsal dorsal membelok membelok 16
ke kiri dan menyatu menyatu dengan peritoneum peritoneum dinding abdomen posterior, posterior, dan bagian bagian yang menyatu menyatu ini akan berdegenerasi. berdegenerasi. Limpa yang berkedudukan berkedudukan intraperitoneal intraperitoneal kemudian dihubungkan dengan dinding tubuh di daerah ginjal kiri oleh ligamentum lienorenalis dan ke lambung oleh gastrolienalis. Pemanjangan dan bersatunya mesogastrium dorsal ke dinding posterior tubuh jug juga a mene menent ntuka ukan n posi posisi si akhir akhir pank pankrea reas. s. Mula Mula-m -mul ula, a, orga organ n ini ini tumb tumbuh uh ke dala dalam m mesoduoden mesoduodenum um dorsal, dorsal, namun akhirnya pada kauda memanjang ke mesograst mesograstrium rium dorsal. dorsal. Karena bagian mesogastrium mesogastrium dorsal dorsal ini menyatu dengan dengan dinding dinding tubuh dorsal, kauda pankreas terletak di daerah ini. Begitu lembaran posterior mesogastrium dorsal dan peritoneum dinding tubuh posterior berdegenerasi di sepanjang garis penyatuan ini, kauda pankreas dibungkus oleh peritoneum hanya pada permukaan anteriornya dan karena itu terletak di posisi retroperitoneal (organ-organ semacam pankreas yang mula-mula dibungkus oleh peritoneum tetapi kemudian menyatu dengan dinding tubuh posterior sehingga menjadi retroperitoneal disebut sebagai retroperitoneal sekunder) Hasi Hasill dari dari rota rotasi si lamb lambun ung g di seke sekeli lilin ling g aksi aksis s anter anterop opos oster terio iorn rnya ya terb terbent entuk uk omen omentu tum m mayu mayus s (dar (darii meso mesoga gast stri rium um dors dorsal) al) – sakus sakus berla berlapi pis s gand ganda, a, kemu kemudi dian an meny menyat atu u memb memben entu tuk k lemb lembar aran an tung tungga gall yang yang terg tergan antu tung ng dari dari kurv kurvat atur ura a mayo mayorr lambung. Lapisan posterior dari omentum mayus juga bersatu dengan mesenterium kolon transversum. Omen Omentu tum m minus inus dan dan liga ligame ment ntum um fals falsif ifor ormi mis s (dar (darii meso mesoga gast stri rium um vent ventra ral, l, mesogastrium ini berasal dari mesoderm septum transversum). Korda hepatik tumbuh ke dalam septum sehingga korda ini menjadi menipis untuk membentuk: peritoneum hati ligamen ligamen falsiform falsiformis is (memanjang (memanjang dari hati ke ventral ventral dinding dinding tubuh) tubuh) – tepi bebas beris berisii vena vena umbi umbilik likali alis s yang yang sete setelah lah lahir lahir bero berobl blit itera erasi si untu untuk k memb memben entu tuk k ligamentum rotundum dari hati (ligamentum teres hepatis). omentum minus (memanjang dari lambung dan duodenum atas ke hati) – Tepi bebasnya menghubungkan duodenum dan hati (ligamentum hepatoduodenalis) berisi berisi duktus duktus biliaris, biliaris, vena porta, porta, dan artei hepatika hepatika (triad porta). porta). Tepi bebas ini juga membentuk membentuk atap dari foramen foramen epiploika epiploika Winslowi, Winslowi, yang merupakan merupakan muara yang yang meng mengub ubun ungk gkan an burs bursa a omen omenal alis is (sak (sakus us mino minor) r) deng dengan an sisa sisa kavu kavum m peritonealis (sakus mayor). • •
•
Gam amb bar 25. ar arah rotasi la lambung
Gambar 26. pe pembentukan ta tabung us usus
Duodenum. Ketika lambung berputar, duodenum melengkung seperti huruf C dan memuta memutarr ke kanan. kanan. bersam bersamaan aan dengan dengan tumbuh tumbuhnya nya kaput kaput pankrea pankreas, s, menyeb menyebabka abkan n duoden duodenum um membel membelok ok dari dari posisi posisi tengah tengahnya nya yang yang semula semula ke arah arah sis sisii kiri kiri rongga rongga abdo abdome men. n. Duod Duoden enum um dan dan kapu kaputt pank pankre reas as dite ditekan kan ke dind dindin ing g dors dorsal al bada badan, n, dan dan permuk permukaan aan kanan kanan mesodu mesoduode odenum num dorsal dorsal menyat menyatu u dengan dengan perito peritoneu neum m kemudia kemudian n keuda lapisan menghilang dan duodenum serta kaput pankreas menjadi terfiksasi di 17
posisi retroperitoneal. Mesoduodenum dorsal menghilang sama sekali kecuali di daerah pilo piloru rus s lamb lambun ung, g, dima dimana na seba sebagi gian an keci kecill duod duoden enum um (tut (tutup up duod duoden enum um)) teta tetap p intraperitoneal. [Selama bulan kedua], lumen duodenum tersumbat oleh proliferasi sel di dindingnya. Kemudian lumen ini mengalami rekanalisasi segera sesudahnya. Usus depan diperdarahi oleh arteri seliaka Usus tengah oleh arteri mesenterika superio Duodenum diperdarahi oleh cabang-cabang dari kedua arteri tersebut. • • •
Hati dan Kantung Empedu. [pada pertengahan minggu ke-3] Primodium hati tampak sebagai pertumbuhan epitel endoderm pada ujung distal usus depan. Pertumbuhan ini, yang dikenal sebagai divertikulum hepatis atau tunas hati, terbentuk dari sel-sel yang berpro berprooli olifera ferasi si dengan dengan cepat cepat dan menemb menembus us septum septum transv transvers ersum, um, yaitu yaitu lempen lempeng g mesoderm antara rongga perikardium dan tangkai kantung kuning telur. Sementara sel hati terus menembus septum trasnsversum, hubungan antara divertikulum hepatis dan usus depan (duodenum) menyempit, sehingga membentuk saluran empedu. Sebuah tonjolan kecil ke arah ventral terbentuk dari saluran empedu ini, dan pertumbuhan ini menghasilka menghasilkan n kantung kantung empedu empedu dan duktus sistikus. sistikus. Pada perkembangan perkembangan selanjutnya, selanjutnya, epitel korda hati saling berbelit dengan vena vitellina dan vena umbilikalis, membentuk sinusoid-sinusoid hati. Korda hati berdiferensiasi menjadi parenkim dan membentuk jarin jaringan gan yang yang melapis melapisii duktus duktus bil biliar iaris. is. Sel-se Sel-sell hemopo hemopoetik etik,, sel Kupff Kupffer, er, dan sel-se sel-sell jaringan penyambung berasal dari mesoderm septum transversum. Ketika hati sudah menginvasi seluruh septum transversum sehingga organ ini menonjol ke arah kaudal ke dalam rongga abdomen, mesoderm septum transversum yang yang terleta terletak k di antara antara hati hati dan usus depan, depan, serta hati hati dan dinding dinding ventra ventrall perut perut menj menjad adii memb membra ran, n, sehi sehing ngga ga masi masing ng-m -mas asin ing g memb memben entu tuk k oment omentum um minu minus s dan dan ligame lig amentu ntum m falsif falsiform ormis. is. Bersam Bersama-s a-sama ama mereka mereka memben membentuk tuk hubung hubungan an periton peritoneal eal antara usus depan dan dinding abdomen ventral dan dikenal sebagai mesograstrium ventral. Mesode Mesoderm rm pada pada permuk permukaan aan hati hati berdifer berdiferens ensias iasii menjadi menjadi perito peritoneum neum visera viserall kecuali pada permukaan kranialnya yang disebut dengan pars afiksa hepatis, di mana hati tetap berhubungan dengan sisa septum transversum asli, bagian sekat ini terdiri atas gumpalan mesoderm yang padat dan akan membentuk pars tendinosa diafragma. [minggu ke-10], berat hati kurang lebih 10% dari berat badan seluruhnya. Fungsi hemopoietik-nya: Sarang-sarang besar sel berproliferasi, yang menghasilkan sel darah merah dan putih, ditemukan di antara sel-sel hati dan pada dinding pembuluh darah. Kegiatan Kegiatan ini berangsur-a berangsur-angsur ngsur berkurang pada dua bulan terakhir kehidupan dalam rahim, dan hanya tersisa pulau-pulau kecil pembentuk darah pada saat lahir. Berat hati pada saat itu hanya 5% dari berat badan seluruhnya. [minggu ke-12] empedu dibentuk oleh sel-sel hati. Sementara itu, oleh karena kandun kandung g empedu empedu dan duktus duktus sis sistiku tikus s telah telah berkem berkemban bang g dan duktus duktus sis sistik tikus us telah telah bers bersat atu u deng dengan an dukt duktus us salur saluran an penc pencer erna naan an.. Seba Sebaga gaii akiba akibatn tnya ya,, isin isinya ya menj menjad adii berw berwar arna na hija hijau u gelap gelap.. Kare Karena na perub perubah ahan an kedu kedudu dukan kan duod duoden enum um,, muar muara a dukt duktus us koledo koledokus kus berang berangsur sur-ang -angsur sur bergese bergeserr dari dari posisi posisinya nya semula semula di depan depan menjadi menjadi di belaka belakang, ng, dan sebaga sebagaii akibatn akibatnya, ya, duktus duktus koledo koledokus kus didapa didapati ti berjala berjalan n menyil menyilang ang di belakang duodenum.
18
Pankreas s dibent dibentuk uk oleh dua tunas tunas yang yang berasa berasall dari dari lapisa lapisan n endoder endoderm m Pankreas. Pankrea duodenum: 1. Tunas pankreas pankreas dorsal dorsal terletak terletak di dalam dalam mesenteriu mesenterium m dorsal dorsal 2. Tunas pankreas pankreas ventral ventral terletak terletak di di dekat duktus duktus koledokus. koledokus. Ketika Ketika duoden duodenum um berput berputar ar ke kanan kanan dan memben membentuk tuk huruf huruf C, tunas tunas pankrea pankreas s ventral bermigrasi ke dorsal dengan cara serupa dengan bergesernya muara duktus koledokus. Akhirnya, tunas pankreas ventral tepat berada di bawah dan di belakang tunas pankreas dorsal. Parenkim dan susunan saluran dalam tunas pankreas dorsal dan ventral bersatu. 1. Tunas unas vent entral ral mem membent bentuk uk pros proses esus us uns nsin inat atus us dan dan bagi bagian an bawa bawah h kapu kaputt pankreas. 2. Bagian kelenjar kelenjar lainnya lainnya berasal berasal dari tunas tunas dorsal: dorsal: a. Duktus Duktus pankreatikus pankreatikus mayor mayor (Wirsungi) (Wirsungi) terbentu terbentuk k dari bagian distal distal saluran saluran pankreas dorsal dan seluruh saluran pankreas ventral. b. Bagi Bagian an pro proksim ksimal al salu salura ran n pank pankre reas as dors dorsa al menut enutup up ata atau tetap etap dipertahanka dipertahankan n sebagai sebagai saluran saluran kecil, yaitu duktus duktus pankreatikus pankreatikus asesorius asesorius (Santorini). c. Duktus Duktus pankreat pankreatikus ikus mayor, mayor, bersama bersama duktus duktus koledou koledous, s, bermuara bermuara dalam duoden duodenum um di papila papila mayor; mayor; muara muara duktus duktus asesor asesorius ius (bila (bila ada) ada) terleta terletak k pada papilla minor. [bulan ke-3] Pulau Langerhans berkembang dari jaringan parenkim pankreas dan tersebar tersebar di seluruh kelenjar tersebut. tersebut. [pada bulan ke-5] Sekresi insulin insulin dimulai dimulai kurang lebih. Sel-sel yang mengeluarkan glukagon dan somatostatin juga berkembang dari sel parenkim. Mesoderm splangnik yang mengelilingi tunas pankreas membentuk jaringan penyambung kelenjar tersebut.
19
2. Usus Tengah [usia 5 minggu] : bagian distal muara saluran empedu sampai perbatasan ⅔ proksi proksimal mal dan ⅓ kolon kolon transv transvers ersum. um. Diperda Diperdarah rahii oleh oleh arteri arteri mesente mesenterik rika a superio superior, r, perkembangan perkembangannya nya sangat sangat cepat ditandai dengan pembentukan pembentukan gelang usus primer yang tetap terhubung dengan yolk sac melalui duktus vitellinus. Pada bagian kranial berkembang berkembang menjadi: distal duodenum, duodenum, jejunum dan ileum. Bagian kaudal menjadi: menjadi: bawah bawah ileum, ileum, sekum, sekum, apendi apendiks, ks, kolon kolon asende asendens, ns, bagian bagian ⅔ bagian bagian proksi proksimal mal kolon kolon transversum. Herniasi fisiologis: [dimulai pada minggu ke-6 dan masuk kembali pada minggu ke-10] Gelu Gelung ng us usus us prim primer→ er→ bert bertam amba bah h panj panjan ang g seca secara ra cepa cepatt (teru (teruta tama ma bagi bagian an krania kranial)→ l)→ membes membesarn arnya ya hati hati secara secara serent serentak ak sehing sehingga ga rongga rongga perut perut tidak tidak muat muat → gelung-gelung masuk ke rongga selom ekstraembrional di dalam tali pusat, selama masuk, masuk, gelung gelung us usus us terseb tersebut ut berota berotasi si dengan dengan arteri arteri mesent mesenterik erika a superi superior or sebaga sebagaii porosnya. Tunas Sekum adalah pelebaran kecil berbentuk bagian kaudal gelung usus yang kemudian membentuk appendiks primitif. Berkembang saat penurunan kolon sehingga posisi posisinya nya di belakang belakang sekum sekum atau atau kolon. kolon. Kedudu Kedudukan kan ini dis disebu ebutt retros retroseka ekaliks liks atau atau retrokolika. Mesenterium Usus 1. Mesent Mesenteriu erium m Propriu Proprius s (mesen (mesenteri terium um gelung gelung usus usus primer primer)) – kolon kolon asende asendens ns dan desend desendens ens tertam tertambat bat perman permanen en di posisi posisi retrope retroperit ritone oneum. um. Append Appendiks, iks, dan kolon kolon sigmoideum tetap mempertahankan mesenterium bebasnya. 2. Mesokol Mesokolom om Transv Transvers ersum um – menyat menyatu u dengan dengan dindin dinding g poster posterior ior omentu omentum m mayus, mayus, tetapi tetap mempertahankan mobilitasnya. 3. Mese Mesent nter eriu ium m Gelu Gelung ng Usus Usus Jeju Jejuno noil ilea eall – mula mula-m -mul ula a bers bersam ambu bung ngan an deng dengan an mesent mesenteriu erium m kolon kolon asende asendens. ns. Ketika Ketika mesent mesenteriu erium m mesoko mesokolon lon asende asendens ns menyat menyatu u dengan dinding abdomen posterior, mesenterium gelung jejunoileal mendapatkan garis perl perlek ekat atan an yang yang baru baru yang yang berj berjal alan an dari dari daer daerah ah dima dimana na duod duoden enum um terl terlet etak ak intraperitoneum sampai ke persambungan ileosekaliks
3. Usus Belakang Usus tengah membentuk ⅓ distal kolon transversum, kolon desendens, sigmoid, rektum rektum,, bagian bagian atas atas kanalis kanalis ani. ani. Bagian Bagian endode endodermn rmnya ya membent membentuk uk lapisa lapisan n dalam dalam 20
kandung kemih. Bagian akhirnya membentuk kloaka yaitu suatu rongga yang dilapisi oleh oleh endo endode derm rm yang yang bert bertem emu u lang langsu sung ng deng dengan an ektod ektoderm erm permu permuka kaan an.. Daera Daerah h pertemuannya disebut membran kloaka. Sept Septum um uror urorekt ektal: al: su sudu dutt anta antara ra alla allant ntoi ois s deng dengan an us usus us bela belakan kang. g. Sekat Sekat ini ini tumbuh ke arah kaudal membagi kloaka menjadi: urogenitalis primitif (anterior) dan kanalis anorektalis. [minggu ke-7] septum urorektal mencapai membran kloaka dan membentuk korpus perinealis. Membran kloaka membagi menjadi: 1. Membra Membran n Urogen Urogenita italis lis (dep (depan) an).. 2. Memb Membra ran n anal analis is (bela (belakan kang) g) – dikel dikelil iling ingii tonj tonjola olan n mese mesenk nkim im,, [min [mingg ggu u ke-8 ke-8]] membentuk celah anus atau proktodeum (selaput ini terletak di dasar cekungan ektoderm). [minggu ke-9] membran analis koyak sehingga rektum berhubungan dengan dunia luar. Yang memperdarahi kanalis analis: Arteri mesenterika inferior – bagian atas kanalis analis (bagian atas ini berasal dari endoderm). Aa. Rektal Rektales es (cabang (cabang dari arteri arteri pudenda pudenda interna interna)) - ⅓ bagian bagian bawah kanalis analis (bagian ini berasal dari ektoderm) Bagi Bagian an pert pertem emua uan n endo endode derm rm dan dan ekto ektode derm rmny nya a line linea a pekt pektin inat ata, a, terj terjad adii perubahan epitel dari epitel torak menjadi epitel berlapis gepeng. •
•
I.
Kete Keterk rkai aita tan n deng dengan an Pem Pemic icu u Mela Melalu luii pemb pembah ahas asan an yang yang su suda dah h dipa dipapa parka rkan, n, dan dan berda berdasa sarka rkan n peng penget etah ahua uan n mengenai scoring bayi sehat, bayi Ani dan Ana pada pemicu ini dinyatakan sehat, dengan dengan skor apgar apgar yang yang mening meningkat kat hingga hingga mencap mencapai ai 9 pada pada menit menit kelima kelima.. Bayi Bayi ini telah melewati proses organogenesis sempurna. Denyut jantung >100 kali per menit menunjukkan sistem kardiovaskularnya telah terbentuk dan fungsional. Bayi dengan ciri-ciri ciri-ciri menangis menangis kuat, dengan dengan pernapasan pernapasan baik dan teratur juga membuktikan membuktikan fungsi fungsi paru baik, yang artinya, seluruh organogenesis sistem respirasi pun berjalan baik. II. II. Daft Daftar ar Pust Pustak aka a Sadler TW. Langman’s Langman’s medical medical embryology embryology:: system-bas system-based ed embryology embryology:: muscular muscular system, system, respiratory respiratory system, urogenital system. system. 11th ed. Philadelphia: Philadelphia: Lippincott Lippincott Williams&Wilkins; 2010.p.211-285.
21