CRITICAL BOOK REPORT PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH : Nama
: Liza Sabrina
NIM
: 4163321014
Kelas
: Ekstensi - A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
DAFTAR ISI
Daftar isi ................................................................................................................................ 2 Bab I : Pendahuluan ........................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3 1.2 Permasalahan ........................................................................................................... 3 1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 3 Bab II : Isi Buku .................................................................................................................. 4
2.1 Informasi Bibliografi dan Ringkasan ...................................................................... 4 Bab III : Pembahasan ......................................................................................................... 7
3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku ............................................................................. 7 Bab IV : Penutup ................................................................................................................ 8
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 8 4.2 Saran ........................................................................................................................ 8
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kehidupan guru dan/atau tenaga pendidik dan/atau kependidikan lainnya, seperti manusia pada umumnya tidak pernah lepas dari masalah. Masalah-masalah yang dimaksud sangat beraneka ragam jenis dan sifatnya, ada yang sangat sederhana dan ada juga yang sangat kompleks. Masalah-masalah tersebut, ada yang dapat diatasi dengan kemampuan sendiri, dan tidak jarang juga membutuhkan manusia lain untuk mengatasinya. Sebagai makhluk yang paling lemah, manusia sebenarnya juga sekaligus merupakan makhluk yang selalu memerlukan pertolongan. Pertolongan yang dimaksud adalah pemberian bantuan kepada manusia untuk membantunya menghindarkan diri dari pelanggaran tata nilai, membantu dia menyadari pelanggarannya, dan juga membantu dia untuk tidak melakukan lagi pelanggran atas tata nilai yang telah disepakati. Pemberian bantuan tersebut, dalam buku ajar ini disebut dengan “supervisi”. Supervisi tidaklah semata-mata hanya permberian pertolongan atau bantuan belaka, tetapi lebih dari itu. Supervisi lebih ditenkan pada pengembangan sumber daya manusia agar mau dan mampu menggunakan segala potensi dan dimilikinya untuk mencapai tujuan kelompoknya (tujuan pendidikan) dan/atau memenuhi kebutuhannya. Mengingat hal tersebut dapatlah kita lihat beberapa buku yang mengulas tentang Hakekat Supervisi Pendidikan, yang mana saat ini penulis berkesempatan untuk melakukan kritik buku untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Kependidikan.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang di atas penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas yakni sebagai berikut: 1. Membandingkan kedua buku (kedalaman teori dalam kedua buku tersebut). 2. Mencari kelemahan dan kelebihan dari kedua buku.
1.3 Tujuan
Critical Book Report ini bertujuan untuk mengkritisi atau membandingkan topik tentang Hakekat Supervisi Pendidikan materi kuliah Profesi Kependidikan dalam tiga buku yang berbeda.
3
BAB II ISI BUKU 2.1 Informasi Bibliografi dan Ringkasan
Buku yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report adalah
Identitas Buku I
Judul Buku
: Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik
Pengarang
: Drs. Soekarto Indrafachrudi
Penerbit
: Ghalia Indonesia
Tahun Terbit
:1993
Halaman
: 163 halaman
ISBN
: 979-450-263-4
Ringkasan Buku I
Supervisi pendidikan tidak dapat mencapai tujuan jika pelaksana-pelaksananya tidak memiliki pengetahuan, keterampilan, sifat, dan sikap yang dibutuhkan dalam usaha ini. Yang bertanggung jawab dalam supervisi pendidika adalah “supervisor”. Seorang “supervisor” bekerja sama dengan guru-guru. Tugasnya adalah membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya di kelas. Guru-guru itu pun akan berusaha memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaannya demi perkembangan jabatan dan karir masing-masing. Akhirnya, bantuan yang diberikan “supervisor” kepada guru-guru bertujuan agar tercipta situasi belajar mengajar yang menyenangkan untk mencapai hasil yang maksimal. Guru dapat juga berfungsi sebagai “supervisor” sebab dapat mempengaruhi orang lain melalui contoh tentang pertumbuhan pribadi yang baik dan “sharing of ideas” (mengambil bagian dalam membicarakan pandangan). Biasanya kita mengartikan bahwa “supervisor” selalu bekerja sama dengan para guru, tetapi seorang “supervisor” harus juga dapat bekerja dengan golongan lain, misalnya orang tua murid dan masyarakat. Dibawah ini terdapat beberapa tujuan supervisi pendidikan: 1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan khusus sekolah dalam usaha mencapai tujuan. 2. Membantu guru melihat dengan lebih jelas persoalan dan kebutuhan murid/pemuda dan membantu mereka, sedapat mungkin, agar dapat memenuhi kebutuhan itu. 3. Membantu guru mengembangkan kecakapan mengajar yang lebih besar. 4
4. Membatu guru melihat kesukaran murid belajar dan membantu merencanakan pelajaran yang efektif. 5. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam suatu tim yang efektif, bekerjasama secara “inteligent” dan saling menghargai untuk mencapai tujuan yang sama. 6. Membantu member pengertian kepada masyarakat mengenai program sekolah agar umum dapat mengerti dan membantu usaha sekolah. Yang dimaksud prinsip positif ialah prinsip-prinsip yang patut kita ikuti. Yang dimaksud prinsif negatif adalah prinsip yang sebaiknya kita hindari. I. Prinsip Positif
1. Supervisi dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif. 2. Supervisi bersifat kreatif dan konstruktif 3. Supervise harus “scientific” dan efektif 4. Supervisi harus dapat member perasaan aman pada guru 5. Supervisi harus berdasarkan kenyataan 6. Supervisi harus memberi kesempatan kepada “supervisor” dan guru untuk mengadakan “self -evaluation” II. Prinsip Negatif
1. Seorang “supervisor” tidak boleh bersifat otoriter 2. Seorang “supervisor” tidak boleh mencari kesalahan guru-guru 3. Seorang “supervisor” bukan inspektur yang ditugaskan memeriksa apakah peraturan dan instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak 4. Seorang “supervisor” tidak boleh menggangap dirinya lebih tinggi daripada guru 5. Seorang “supervisor” tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal -hal kecil dalam cara guru mengajar 6. Seorang “supervisor” tidak boleh lek as kecewa jika mengalami kegagalan
Teknik supervisi pendidikan kita kelompokkan sebagai berikut: 1. Apabila ditinjau dari banyaknya guru yang dibimbing, dapat dibedakan teknik supervisi kelompok dan perserongan. 2. Jika dilihat dari cara menghadapi guru yang dibimbing, dapat dibedakan teknik langsung dan teknik tidak langsung.
5
Identitas Buku II
Judul Buku
: Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan
Pengarang
: Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd., M.Si.
Penerbit
: Bumi Aksara
Tahun Terbit
: 2012
Halaman
: 216 halaman
ISBN
: 978-602-217-044-0
Ringkasan Buku II
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengharuskan orang untuk belajar terus. Lebih-lebih guru yang mempunyai tugas mendidik dan mengajar. Sedikit saja lengah dalam belajar akan ketinggalan dengan perkembangan, termasuk siswa yang diajar. Oleh karena itu, kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan, antara lain melalui supervisi pembelajaran. Apa yang dimaksud dengan supervisi pembelajaran? Supervisi pembelajaran adalah bantuan dalam wujud layanan profesional yang diberikan oleh orang yang lebih ahli dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses belajar mengajar. Adapaun tujuan supervisi pembelajaran adalah memperbaiki proses belajar mengajar, yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa melalui serangkaian tindakan, bimbingan dan arahan. Terbaikinya proses belajar mengajar yang pencapaiannya antara lain melalui peningkatan kemampuan profesional, guru tersebut diharapkan memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan. Prinsip-prinsip yang harus dipedomani dalam supervisi pembelajaran tersebut adalah ilmiah, demokratis, kooperatif, konstruktif, kreatif, tidak memaksa, dan tidak menakut-nakuti. Tanggung jawab supervisi pembelajaran terutama di tangan kepala sekolah. Meskipun dalam pelaksanannya tersebut kepala sekolah dapat mendayagunakan personalia sekolah yang lain, pengawas sekolah, guru yang lebih senior atau ahli, ketua yayasan, pengawas dan penjabat struktural yang berada di atas kepala sekolah. Supervisi pembelajaran memiliki sejarah yang panjang. Mula-mula supervisi pembelajaran mengacu pada pekerjaan pengawasan, meskipun pada akhirnya bermuara pada bantuan profesional.
6
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku I : “Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik” Kelebihan
: Materi-materi yang disajikan pada buku I lebih ringan dibandingkan dengan buku diktat Profesi Kependidikan (buku acuan). Pada kajian tentang tujuan supervisi pendidikan, buku I lebih dijelaskan secara rinci dan point-point yang diberikan lebih banyak dibandingkan dengan diktat. Di dalam buku I juga ditambah materi tentang apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk tercapainya tujuan supervisi pendidikan. Pada materi prinsip supervisi pendidikan, terdapat penjelasan yang lebih komplet yaitu dengan adanya prinsip positif dan negatif yang dipaparkan dengan rinci.
Kelemahan
: Jika dibandingkan dengan buku acuan, kelemahan buku I terletak pada minimnya pendapat ahli. Dalam buku acuan, satu pengertian bisa dijelaskan oleh beberapa ahli. Sedangkan pada buku I, hanya sedikit.
Buku II: “Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan” Kelebihan
: Dalam buku II terdapat banyak kutipan dari beberapa buku. Jika buku acuan lebih banyak menggunakan pendapat ahli, buku II ini lebih banyak memasukkan kutipan-kutipan dari beberapa buku. Pada buku II, terdapat materi sejarah singkat supervisi pembelajaran. Sama seperti buku I, buku II juga terdapat prinsip supervisi pendidikan yaitu prinsip positif dan negatif yang tidak terdapat di dalam buku acuan. Namun dalam buku II ini tidak dijelaskan secara rinci seperti pada buku I.
Kelemahan
:
Pada pendahuluan buku II tidak dijelaskan
pengertian supervisi
pembelajaran. Padahal jika dilihat dari buku acuan, pengertian tersebut harus dijelaskan di awal agar pembaca tidak keliru. Banyak materi yang tidak dijelaskan pada buku ini. Misalnya pada buku I terdapat materi tentang tugas supervisor pendidikan, tetapi dalam buku II tidak.
7
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Dapat dilihat bahwa kedua buku ini sangat bermanfaat dan sangat baik dalam proses belajar mengajar. Pada kedua buku ini baik buku “Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik” ataupun buku “Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan” sama-sama menjelaskan dengan rinci yang mana pada buku “Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik” lebih dominan dalam memaparkan penjelasan secara rici tetapi masih ada penjelasan yang kurang begitupula dengan buku “Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan” yang memaparkan penjelasan dengan baik dan memberikan pola-pola dalam agar mempermudah pembaca dan masih adanya penjelasan yang kurang lengkap dan masih ada materi yang tidak terdapat.
4.2 Saran
Dari kedua buku terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing, yang mana untuk meminimalisir kekurangan dari kedua buku ini maka sebaiknya penjelasan dari materi haruslah ditambah serta menambah pula materi yang belum terdapat di dalam buku ini agar buku ini dapat lebih baik nantinya dan dapat diminati oleh banyak pembaca.
8