LAPORAN TAHUNAN PERAWAT PONKENDES TAHUN 2017 PONKESDES KOMEREAN KECAMATAN RAAS
Oleh: H A I R U L,Amd.Kep NITK: 35 29 04 110 52
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMENEP PUSKESMAS RAAS KECAMATAN RAAS TAHUN 2017 1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tahunan Perawat Perawat Ponkesdes Komerean yang di susun oleh:
Nama
: H A I R U L, AMd.Kep
Tempat dan Tgl. Lahir
: Sumenep, 09 Mei 1984
NITK
: 35 29 04 110 52
Jabatan
: Perawat Ponkesdes Komerean
Alamat
: Jalan Raya Komerean Dusun Komerean Desa Guwa-guwa Kecamatan Raas
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas Ra asPuskesmas Ra’as
dan
disahkan.
Sumenep, 08 Januari 2018 Mengetahui, Kepala Puskesmas Raas
H. HERMANTO, S.Kep NIP: 19690717 199003 1 007
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas tersusunnya Laporan Tahunan Perawat Ponkesdes Tahun 2017, Atas dukungan moral dan mate ri yang diberikan penyusunan laporan ini, maka saya mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Bapak H. Hermanto. S.Kep. selaku Kepala Puskesmas Raas yang memberikan bimbingan, saran, ide dan kesempatan menggunakan fasilitas yang ada di Puskesmas Raas. 2. Bapak H. Hasbollah, S.Kep. selaku Kepala Ka. Subag TU di Puskesmas Raas yang memberikan bimbingan dan dorongan masukan kepada saya. 3. Bapak H. Sakrani Selaku kepala Desa Guwa-guwa yang memberikan kesempatan menggunakan fasilitas yang ada di Desa Komerean.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan dibutuhkan untuk penyempurnakan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………. i KATAN PENGANTAR ………………………………………………………………..
ii
DAFTAR ISI...………………………………….………………………………………. iii BAB 1 PENDAHULUAN …………...……………….………………………………… 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.1.1
LATAR BELAKANG ANALISA SITUASI WILAYAH SASARAN ....................................................................................... SARANA PRASARANA
……...…………….…..…………………………………
…….…...……………………………………………........
………………….……………………………………
1 1 2 2
BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN ………………………………………………
4
2.1 2.2 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4
4 4 5 7 7 8
PERENCANAAN PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PELAYANAN RENCANA KERJA TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGUNGAN PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
……………………………………………………………….
……………………………………………………......
……………………………………………...
……………………………………………….
……………………………………
……………………………
……………………..…………
2.3.5
……………………………….
2.3.6 2.3.7
………………….
………………………………..
2.3.8
9
10 10 10
………………………………………...
11
BAB 3 HASIL KEGIATAN DAN ANALISA ………………………………………..
12
3.1 3.2 3.3 3.4
12 13 14
RENCANA KERJA TAHUNAN PROGRAM KESEHATAN LINGUNGAN PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
………………………………………………
……………………………………
…………………………..
………………………………………………………
3.5
……………………………..
3.6 3.7 3.8
…………………
17
18 18
……………………………….
19
………………………………………………………
19
iii
BAB 4 HAMBATAN DAN PEMECAH MASALAH ……………………………..
20
4.1 4.2
20 20
HAMBATAN PEMECAH MASALAH
…………………………………………………………………
………………………………………………………
BAB 5 PENUTUP …………………………………………………………………... 21
5.1 5.2
KESIMPUAN SARAN
………………. ……………………………………………….
………………………………………………………………………
BAB 6 LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………
21 21 22
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kesehatan hidup masyarakat umumnya di kalangan pedesaan dirasakan kurangnya kesadaran. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis, oleh karena itu pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan nasional yang antara lain untuk mencapai atau mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, sejahtera lahir dan batin melalui strategi paradigma sehat yang mengutamakan upaya Promotif dan Preventif tanpa mengabaikan upaya Kuratif dan Rehabilitatif. Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) adalah sarana pelayanan kesehatan yang berada didesa atau kelurahan yang merupakan pengembangan dari Pondok Bersalin Desa (Polindes) sebagai jaringan puskesmas dengan tenaga minimal perawat dan bidan dalam rangka mendekatkan akses dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ponkesdes merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di desa.Dalam memberikan pelayanan kesehatan di desa, dukungan dari masyarakat, tokoh masyarakat dan aparat desa sangat membantu sekali dalam tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal. 1.2 Analisa Situasi 1.2.1 Wilayah Desa Guwa-Guwa Dusun Komerean Kecamatan Raas Kabupaten Sumenep yang menjadi wilayah kerja dari Ponkesdes Dusun Komerean Desa Guwa-Guwa mempunyai jumlah penduduk 785 jiwa yang terdiri dari tanah sawah, tegalan, dan lain-lain. Dengan batasbatas wilayah sebagai berikut : a. Sebeleh Utara
: Kecamatan Kangean
b. Sebelah Selatan
: Selat Bali
c. Sebelah Barat
: Desa Guwa-Guwa
d. Sebelah Timur
: Kecamatan Sapeken
1
1.2.2 Sasaran Wilayah kerja Ponkesdes Dusun Komerean Desa Guwa-Guwa meliputi Dusun Komerean Jumlah sekolah di wilayah desa Guwa-Guwa Dusun Komereanada 3 sekolah. Namanama sekolah di wilayah desa Guwa-Guwa Dusun Komerean adalah 1. TK/RA ISLAMIYAH 2. MI ISLAMIYAH 3. MTS ISLAMIYAH
1.2.3 Sarana dan Prasarana a. Sumber Daya Alat Peralatan perawat Ponkesds Komerean terdiri dari: 1. Peralatan Medis
CHN Kit
-
Stetoskop
-
Spygmomanometer Hg
-
Nierbeken 23 cm
-
Pen light
-
Bowel metal
-
Bak instrumen
-
Gunting operasi lurus 14 cm tjm/tjm
-
Gunting operasi lurus 14 cm tjm/tpl
-
Gunting operasi cvd 14 cm tjm/tpl
-
Pinset anatomi 14 cm
-
Pinset chirugi 14 cm
-
Arteri klem lurus 14 cm
-
Scaipel/handle pisau operasi
-
Needle holder 14 cm
Standar infus
Tromol kasa
Timbangan dewasa
Meja instrumen
Bahan pakai habis
-
Kapas 2
-
Kain kasa, kasa steril dan perban
-
Plester
-
Disposible syringe
-
Infus set dan jarum infus
2. Peralatan Non Medis
Transportasi (kendaraan roda dua pribadi)
Papan data
Papan nama ponkesdes
Mebelair
-
Tempat tidur periksa
-
Meja
-
Kursi lipat
-
Kursi tunggu panjang
3
BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 PERENCANAAN Setiap awal tahun Ponkesdes harus membuat perencanaan terlebih dahulu dan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan harus sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat.Perencanaan kegiatan disampaikan pada microplanning di Puskesmas Pelaksanaan rencana kegiatan harus dievaluasi berdasarkan indikator yang telah ditentukan: 1. Perencanaan, meliputi penyusunan rencana lima tahunan dan penyusunan rencana tahunan; 2. Penggerakan dan Pelaksanaan; 3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja.
2.2 PENGORGANISASIAN Struktur Organisasi adalah bagan yang memperlihatkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan diantara kepala Puskesmas, Pustu, Kepala Desa, koordinator Ponkesdes. Kedudukan dan tanggung jawab di Ponkesdes: 1. Ditinjau dari aspek administrasi, Ponkesdes adalah jaringan Puskesmas dimana Koordinator Ponkesdes bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas; 2. Ditinjau dari aspek teknis pelayanan kesehatan,Ponkesdes melaksanakan pelayanan kesehatan wajib dan pengembangan, sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.
Kepala Puskesmas
Kepala Desa
Perawat Ponkesdes
PUSTU
Kader
Keterangan: ----------
Garis koordinasi,
Garis pertanggung jawaban
4
2.3 PELAKSANAAN PELAYANAN A. Rekam Medik Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008. Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam Medik merupakan data medik pasien tertulis, yang dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum,dan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Rekam medik harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas; 2. Rekam medik harus sesuai standar yang ditetapkan menurut jenis pelayanan; 3. Rekam medik harus disediakan untuk setiap kunjungan; 4. Isi rekam medik untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurangkurangnya memuat: a.
Identitas pasien (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,pekerjaaan);
b. Tanggal dan waktu; c.
Hasil anamnesa,mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik; e.
Diagnosis;
f.
Rencana penatalaksanaan;
g.
Pengobatan dan/atau tindakan;
h. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien; dan i.
Persetujuan tindakan bila diperlukan.
5. Perawat dan Bidan bertanggung jawab akan kebenaran dan ketepatan pengisian rekam medik; 6. Setiap pemberian pelayanan kesehatan oleh para tenaga kesehatan wajib disertai dengan pemberian catatan pada berkas rekam medik,dan 7. Pasien rujukan harus disertai dengan informasi alasan rujukan.
B. Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur adalah suatu perangkat instruksi/langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu dengan memberikan langkahlangkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan untuk membantu mengurangi kesalahan dan pelayanan sub standar dengan memberikan langkah-langkah yang sudah diuji dan disetujui dalam melaksanakan berbagai kegiatan. 5
Standar Operasional Prosedur bermanfaat sebagai acuan dan dasar
dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan berorientasi pada budaya mutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan motivasi dan pendayagunaan staf, dapat dipergunakan untuk mengukur mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan serta melindungi masyarakat dari pelayanan tidak bermutu. Petugas Ponkesdes wajib mempunyai dan melaksanakan SOP yang disusun oleh Puskesmas . SOP yang harus ada : 1. SOP Pengukuran Tekanan Darah; 2. SOP Perawatan Luka ; 3. SOP Penyuluhan Kesehatan kepada Individu/Keluarga; 4. SOP PenyelidikanEpidemiologi Penderita DBD; 5. SOP Penimbangan Balita; 6. SOP P2 TB dalam gedung Ponkesdes; 7. SOP ANC, dilengkapi masing-masing SOP dari 10 T; 8. SOP Pertolongan Persalinan Normal; 9. SOP Melakukan Rujukan Gawat Darurat Maternal dan N eonatal; 10. SOP Pelayanan Nifas; 11. SOP Pelayanan Neonatal; dan 12. SOP lain yang digunakan Puskesmas dalam melaksanakan program sesuai
kewenangan.
C. Informed Consent (Persetujuan tindakan medik) Persetujuan tindakan medik/informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan perawat dan bidan terhadap pasien. 1. Setiap tindakan medik yang mengandung risiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh yang berhak memberikan persetujuan; 2. Informasi tentang tindakan medik harus diberikan kepada pasien, baik diminta maupun tidak diminta. 3. Persetujuan/penolakan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan oleh pasien setelah yang bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari tenaga kesehatan 4. Bagi pasien dewasa yang menderita gangguan mental, persetujuan diberikan oleh orang tua/wali. 5. Bagi pasien dibawah umur 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak mempunyai orang tua/wali dan atau orang tua/wali berhalangan,persetujuan diberikan oleh keluarga terdekat. 6
6. Dalam hal pasien tidak sadar/pingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan dari siapapun.
2.3.1 RENCANA KERJA TAHUNAN Kegiatan Penyusunan Rencana Kegiatan Tahunan Pertemuan Lokmin di Puskesmas Pertemuan rutin
Feb
Mart
Apr
Mei
Jun
Jul
Agts
Sept
Okt
Nov
Des
x
X
X
X
X
x
x
x
x
x
x
x
x
X
X
X
X
x
x
x
x
x
x
x
Pelayanan BP Ponkesdes
x
X
X
X
X
x
x
x
x
x
x
x
Posyandu Lansia
x
X
X
x
X
x
x
x
x
x
x
X
UKS
x
X
X
x
X
x
x
x
x
x
x
X
x
x
x
x
x
X
PPNI Ra’as
Jan x
Posbindu PTM Pemicuan STBM
x
Penyuluhan HIV Penyuluhan TB Penyuluhan Diare Penyuluhan DM
x X
x X
x x
Penyuluhan HT Pembuatan Laporan Evaluasi Kinerja Tahunan Pembuatan Daftar Inventaris Barang
x X
x x
x
2.3.2 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN Melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yaitu pendekatan untuk merubah perilaku higene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Kegiatan yang dilakukan antara lain : a.
Pengambilan data dasar : Mendata semua jamban di desa b. Pemicuan : Melakukan pemicuan untuk merubah perilaku higene dan sanitasi masyarakat desa. Hal ini dilaksanakan untuk membudayakan hidup bersih dan sehat, secara khusus 7
c.
dimaksudkan untuk merubah pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat dalam pengelolaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana kesehatan lingkungan. Evaluasi & Monitoring : Melakukan Evaluasi dan Monitoring untuk mengetahui sejauh mana masyarakat mulai hidup sehat dengan membangun jamban dan tidak BAB sembarangan.
2.3.3 PROGRAM KESEHATAN GIZI MASYARAKAT Program kesehatan gizi masyarakat dilakukan oleh para petugas Kesehatan Ponkesdes bersama-sama dengan masyarakat setempat. Kegiatannya dilakukan di dalam gedung maupun di luar gedung dan bekerjasama dengan lintas program maupun lintas sektor. Kegiatan yang dilakukan meliputi : 1. Melaksanakan Poyandu Lansia. Posyandu Lansia merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan penduduk desa dengan sasaran usia lanjut. Sistem pelayanan pada Posyandu Lansia menggunakan sistem pelayanan 3 meja dengan kegiatan sebagai berikut :
Meja 1 : Pendaftaran, pengukuran, dan penimbangan berat badan serta pengukuran tinggi badan Meja 2 : Melakukan pencatatan hasil pengukuran, perhitungan IMT, dan melakukan pengobatan sederhana Meja 3 : Melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling
B. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (UKS) Program UKS diseleenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang lebih optimal serta menciptakan kebiasan hidup sehat. Kegiatan UKS meliputi :
Pemeriksaan kesehatan (kesehatan gigi dan mulut, mata, telinga, tenggorokan, kulit dan rambut.
Penimbangan BB dan pengukuran TB
Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
Pemberian imunisasi
Pengobatan sederhana
C. POSBINDU PTM Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular adalah salah satu UKBM yang ada dimasyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam penanggulangan penyakit tidak menular. Peralatan yang dibutuhkan yaitu tensimeter, Microtois, Timbangan BB, Alat ukur lingkar perut. Sasaran posbindu yaitu masyarakat dengan usia 15 tahun keatas baik dengan kondisi sehat, beresiko maupun dengan kasus PTM. Kegiatan POSBINDU meliputi :
Pendaftaran
Wawancara faktor resiko
8
Pengukuran Diakhir pelayanan bisa ditambah dengan kegiatan lain ex: olahraga bersama, bersepeda bersama, memasak masakan sehat
2.3.4 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta masalah kesehatan 1. Kegiatan di dalam gedung
Pengamatan perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian) menurut karakteristik epidemiologi (waktu, tempat dan orang) dalam rangka kewaspadaan dini dan respon KLB (Kejadian Luar Biasa).
Melakukan screning TT WUS.
Membuat pemetaan, daerah rawan bencana, rawan imunisasi dengan indikator cakupan imunisasi (kurang dari target yang ditentukan). Dengan disertai analisis faktor penyebabnya
Analisa data Surveilans Berbasis Masyarakat sebagai dasar pengambilan keputusan ataupun tindakan penanggulangan.
Melakukan pelayanan penderita Pneumonia Balita, Diare, TB Paru, Kusta dan DBD.
Melakukan rujukan diagnosis (pada TB, Kusta) dan rujukan kasus (Pneumonia Balita, Diare, TB Paru, Kusta dan DBD) yang tidak bisa ditangani di Ponkesdes.
Pengambilan obat dan pengawasan menelan obat (TB dan Kusta).
Pelayanan konseling.
Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan.
2. Kegiatan diluar gedung
Pelayanan di Posyandu (imunisasi dan pemeriksaan PTM).
Pemeriksaan Jentik Berkala (DBD) di rumah-rumah dan tempat-tempat umum serta Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN).
Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat.
Melakukan penemuan suspek TB, Kusta secara aktif (kunjungan rumah, pemeriksaan kontak, survey penjaringan, dsb).
Melakukan pelacakan kasus mangkir (TB, Kusta).
Melaksanakan
Penyelidikan
Epidemiologi
dan
tindakan
Pengendalian
dan
Pemberantasan Penyakit Potensi Wabah (kolera, pes Bubo, Demam Berdarah Dengue).
Penyelidikan epidemiologi bila terjadi KLB.
9
Melakukan pelacakan dan menentukan daerah fokus penyakit potensi KLB (kolera, pes Bubo, Demam Berdarah Dengue,
Campak, Polio, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian influenza H5N1, penyakit Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru/H1N1, Meningitis, Demam kuning Cikungunya) dengan membuat pemetaan.
Mengambil tindakan darurat pengobatan dan melakukan rujukan sesegera mungkin.
Melakukan pencarian kasus penderita secara aktif (pelacakan kasus, kunjungan rumah, pelacakan kontak, dsb).
Melakukan pelacakan kasus mangkir (TB, Kusta).
Pelayanan di Posyandu.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di rumah-rumah atau tempat-tempat umum.
Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat.
Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
2.3.5 PROMOSI KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Promosi kesehatan yang terkait dengan kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular, meliputi : a. Penyuluhan HIV b. Penyuluhan TB c. Penyuluhan Diare 2.3.6 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN a. b. c. d. e. f.
Pemberian obat oral Pemberian obat via jaringan intrakutan Pemberian obat via jaringan subkutan Pemberian obat Intra Vena Langsung Pemberian obat Intra Vena tidak langsung Pemberian obat Intra Muskuler
2.3.7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan
kesehatan,pengobatan
masyarakat penyakit,dan
dalam
bentuk
pemulihan
pencegahan
kesehatan
oleh
penyakit,peningkatan pemerintah
dan/atau
masyarakat.
10
Ponkesdes merupakan bagian dari jejaring Puskesmas untuk mencapai indikator kinerja kesehatan yang ditetapkan daerah. Oleh karenanya Ponkesdes mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan fungsional dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan lain. Ponkesdes wajib berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam melaksanakan program prioritas pemerintah.
2.3.8 PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN KEPADA KEPALA PUSKESMAS
Piket jaga Rawat Inap Puskesmas
11
BAB 3 HASIL KEGIATAN DAN ANALISA 3.1 RENCANA KERJA TAHUNAN 1. Penyusunan Rencana Kegiatan Tahunan Kegiatan tersebut dilakukan diawal tahun tepatnya dibulan Januari untuk merencanakan kegitan di Ponkesdes satu tahun kedepan 2. Pertemuan Lokmin di Puskesmas Kegitan tersebut dilakukan setiap bulan pada minggu pertama. Pertemuan Lokakarya mini tersebut dihadiri seluruh pegawai puskesmas Raas dan kegitan tersebut sangat penting karena melalui penggalangan kerja sama antar lintas program dan lintas sektor kegitan / program di Ponkesdes dapat berjalan dengan maksimal. 3. Pertemuan rutin PPNI Raas Pertemuan tersebut rutin dilakukan setiap bulan 4. Pelayanan BP Ponkesdes Kegiatan tersebut dilakukan setiap hari di Ponkesdes dari pukul 07.00 wib – 14.00 wib 5. Posyandu Lansia Kegiatan tersebut dilakukan setiap bulan dihadiri lansia dan pralansia, posyandu tersebut dibentuk di tiap-tiap dusun untuk menjangkau para lansia dan pralansia 6. UKS Kegitan UKS dilakukan di tiap-tiap sekolah berupa pemeriksaan kesehatan siswa, imunisasi dan pengobatan sederhana. 7. Posbindu PTM Kegiatan tersebut baru mulai berjalan pada pertengahan tahun tepatnya bulan juli dan dilakukan setiap bulan. 8. Pemicuan STBM Kegitan tersebut dilakukan pada bulan Agustus 9. Penyuluhan HIV Kegitan tersebut dilakukan pada bulan Juni 10. Penyuluhan TB Kegiatan tersebut dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan februari dan bulan agustus 11. Penyuluhan Diare Kegiatan tersebut dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan maret dan bulan september 12. Penyuluhan DM Kegiatan tersebut dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan april dan bulan oktober 13. Penyuluhan HT Kegiatan tersebut dilakukan dua kali dalam satu tahun yaitu bulan mei dan bulan nopember 14. Pembuatan Laporan Evaluasi Kinerja Tahunan Kegiatan tersebut dilakukan diakhir tahun yaitu bulan desember 15. Pembuatan Daftar Inventaris Barang Kegiatan tersebut dilakukan diakhir tahun yaitu bulan desember
12
3.2 PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN a.
Pengambilan data dasar : mendata semua jamban di dusun komerean JSP (Jamban Sehat Permanen) : 52 JSSP (Jamban Sehat Semi Permanen ) : 90 Sharing (Numpang) : 15 OD (Open Defecation) : 324 b. Pemicuan : Melakukan pemicuan untuk merubah perilaku higene dan sanitasi masyarakat desa c. Monitoring : JSP (Jamban Sehat Permanen) : 99 JSSP (Jamban Sehat Semi Permanen ) : 148 Sharing (Numpang) : 122 OD (Open Defecation) : 112
2014
OD
2015
Sharing JSSP 2016 JSP
2017
0
100
200
300
400
500
Tabel 1. Gambaran Perkembangan perilaku higene dan sanitasi masyarakat melalui Penggunaan Jamban di Desa Progres perilaku higene dan sanitasi masyarakat melalui Penggunaan Jamban di Desa dengan JSP (Jamban Sehat Permanen) mengalami peningkatan yang signifikan hal ini disebabkan tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi dan didukung oleh Kepala desa serta tokoh agama di desa sehingga perilaku buang air besar sembaran / OD dapat dikurangi dan masyarakat akan terbebas dari penyakit berbasis lingkungan dan ganguan gizi.
3.3 PROGRAM KESEHTAN GIZI MASYARAKAT
Posyandu Lansia
Kegiatan Posyandu Lansia diikuti seluruh lansia dan pra lansia didesa untuk setiap bulan peserta yang datang sebanyak 20-30 orang.
13
120 100 80 2017
60
2016 40
2015
20
2014
0
Tabel 2. Jumlah 10 penyakit terbanyak di wilayah desa Alas Malang Jumlah 10 penyakit terbanyak di wilayah desa Alas Malang selalu mengalami perubahan disetiap tahunnya hal ini disebabkan aktifitas masyarakat yang tidak menetap dan bekerja di luar daerah. 10 Penyakit terbanyak yang sering dialami pasien yaitu : 1. Rhematoid : 119 orang 2. Hipertensi
: 82 orang
3. ISPA
: 78 orang
4. Osteo porosis
: 73 orang
5. Batuk
: 69 orang
6. Febris
: 54 orang
7. Anemi
: 49 orang
8. Gastritis
: 42 orang
9. Asma
: 38 orang
10. Gout
: 20 orang
14
UKS Pusing
Sakit perut
Demam
Mual
Muntah
8% 11% 41% 13%
27%
Tabel. 3 Keluhan penyakit yang dialami siswa dan siswi disekolah Program UKS disekolah Penyakit yang diderita siswa dan siswi terbesar adalah pusing hal ini disebabkan mereka jarang sarapan pagi saat pergi kesekolah dengan adanya hal ini kami telah melakukan penyuluhan dan melakukan pemeriksaan secara berkala disekolah sekolah.
–
Keluahan siswa dan siswi di sekolah antara lain : 1. Pusing 2. Sakit perut 3. Demam 4. Mual 5. Muntah
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
37
36.5 MI ISLAMIYAH
36
35.5 SASARAN CAKUPAN
Imunisasi tersebut dilaksanakan pada bulan Nopember 2017 dengan sasaran anak Sekolah Dasar Kelas1,2 dan 3 15
Skrining Kesehatan untuk anak Sekolah Dasar
37 36.8 36.6 36.4 MI ISLAMIYAH
36.2 36 35.8 35.6 35.4 SASARAN
CAKUPAN
Skrining tersebut dilaksanakan bulan Juni 2017 dengan sasaran anak Sekolah Dasar kelas I
Posbindu PTM Rematik
Asam Urat
Hipertensi
Diabetes
10% 38%
20%
32%
Tabel. 4 Penyakit yang sering dijumpai saat Posbindu PTM Kegiatan Posbindu yang dilaksanakan didesa menemukan beberapa penyakit tidak menular yang sering dijumpai yaitu Rematik, Asam Urat, Hipertensi, Diabetes 3.4 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular serta masalah kesehatan 1. Kegiatan di dalam gedung
Melakukan pelayanan penderita Pneumonia Balita, Diare, TB Paru, Kusta dan DBD berupa konsultasi dan penyuluhan.
16
Melakukan rujukan diagnosis (pada TB, Kusta) dan rujukan kasus (Pneumonia Balita, Diare, TB Paru, Kusta dan DBD) yang tidak bisa ditangani di Ponkesdes.
Pengambilan obat dan pengawasan menelan obat terhadap pasien TB dan Kusta.
Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dikirim setiap bulan.
2. Kegiatan diluar gedung
Pelayanan di Posyandu (imunisasi dan pemeriksaan PTM).
Pemeriksaan Jentik Berkala (DBD) di rumah-rumah dan tempat-tempat umum serta Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN).
Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat.
Melakukan penemuan suspek TB, Kusta secara aktif (kunjungan rumah, pemeriksaan kontak, survey penjaringan, dsb).
Melakukan pelacakan kasus mangkir (TB, Kusta).
Melaksanakan
Penyelidikan
Epidemiologi
dan
tindakan
Pengendalian
dan
Pemberantasan Penyakit Potensi Wabah (kolera, pes Bubo, Demam Berdarah Dengue).
Penyelidikan epidemiologi bila terjadi KLB.
Melakukan pelacakan dan menentukan daerah fokus penyakit potensi KLB (kolera, pes Bubo, Demam Berdarah Dengue,
Campak, Polio, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian influenza H5N1, penyakit Antraks, Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru/H1N1, Meningitis, Demam kuning Cikungunya) dengan membuat pemetaan.
Mengambil tindakan darurat pengobatan dan melakukan rujukan sesegera mungkin.
Melakukan pencarian kasus penderita secara aktif (pelacakan kasus, kunjungan rumah, pelacakan kontak, dsb).
Melakukan pelacakan kasus mangkir (TB, Kusta).
Pelayanan di Posyandu.
Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di rumah-rumah atau tempat-tempat umum.
Penyuluhan kepada masyarakat melalui kegiatan yang ada di desa/kelurahan setempat.
Melakukan koordinasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
17
3.5 PROGRAM KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Promosi kesehatan yang terkait dengan kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit menular, meliputi : a.
Penyuluhan HIV Kegitan penyuluhan dilakukan di Balai desa yang dihadiri 10 perwakilan dusun b. Penyuluhan TB Kegitan penyuluhan dilakukan di Balai desa yang dihadiri 10 perwakilan dusun c. Penyuluhan Diare Kegitan penyuluhan dilakukan di Balai desa yang dihadiri 10 perwakilan dusun 3.6 PENGOBATAN SEDERHANA SESUAI KEWENANGAN a. b. c. d. e. f.
Pemberian obat oral Pemberian obat via jaringan intrakutan Pemberian obat via jaringan subkutan Pemberian obat Intra Vena Langsung Pemberian obat Intra Vena tidak langsung Pemberian obat Intra Muskuler
3.7 UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN SESUAI TUGAS YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS Ponkesdes berpartisipasi dalam penanggulangan bencana, wabah penyakit, pelaporan penyakit menular dan penyakit lain yang ditetapkan oleh tingkat nasional dan daerah serta dalam melaksanakan program prioritas pemerintah. Yaitu : Program Imunisasi MR dan Program Imunisasi Bias yang dilakukan disekolah-sekolah.
3.8 PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN KEPALA PUSKESMAS
Piket jaga Rawat Inap Puskesmas Kegiatan ini meliputi pemasangan dan pencabutan infus, pemberian obat, dan konsultasi
18
BAB 4 HAMBATAN DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 HAMBATAN 4.1.1 Tidak dapat menetapkan diagnosa penyakit secara benar karena tidak adanya Dokter 4.1.2 Tugas rangkap sebagai tenaga administrasi dan obat membuat pelayanan tidak berjalan dengan maksimal 4.1.3 Peran serta kader kurang maksimal 4.14 Adanya tambahan tugas dari kepala Puskesmas berupa jaga piket rawat inap di Puskesmas sehingga kegiatan ponkesdes tidak berjalan maksimal. 4.1.5 Kurangnya sarana dan prasarana berupa Laptop dan printer agar pelayanan dapat berjalan secara maksimal 4.2 PEMECAHAN MASALAH 4.2.1 Mengadakan usulan kebutuhan tenaga kesehatan / Dokter kepada dinas kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan di Ponkesdes 4.2.2 Mengadakan usulan kebutuhan tenaga administrasi dan obat kepada dinas kesehatan untuk memaksimalkan pelayanan di Ponkesdes 4.2.3 Mengadakan pelatihan kader untuk meningkatkan pelayanan 4.2.4 Mengadakan usulan kebutuhan tenaga kesehatan / Perawat kepada Dinas Kesehatan agar pelayanan rawat inap dapat berjalan dengan baik dan pelayanan di Ponkesdes dapat berjalan dengan maksimal 4.1.5 Mengadakan usulan kebutuhan laptop dan printer kepada dinas kesehatan
19
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Ponkesdes adalah suatu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal pengamatan epidemiologis penyakit menular & yang berpotensi menjadi KLB serta factor-faktor risikonya penanggulangan penyakit menular & yang berpotensi menjadi KLB serta penanggulangan bencana & kegawatdaruratan kesehatan pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan Rutin Poskesdes Kegiatan rutin Poskesdes di selenggarkan dan dimotori oleh tenaga kesehatan yang ada di desa tersebut dan Kader Poskesdes dengan bimbingan Puskesmas setempat dan sektor terkait.Pelayanan kesehatan yang di selenggarakan oleh poskesdes meliputi promotif, preventif dan kuratif (pengobatan) sesuai dengan kompetensi.Kegiatan pelayanan kesehatan tersebut di kelompokkan menjadi kegiatan utama dan kegiatan pengembangan. 5.2 SARAN
Menghimbau Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep untuk mengadakan pelatihan kader. Menghimbau Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep untuk menambah sarana dan prasarana berupa laptop dan printerserta jaringan innternet untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat pelaporan sistem online.
20
BAB 6 LAMPIRAN – LAMPIRAN GAMBAR .1 KEGIATAN POSYANDU LANSIA
GAMBAR .2 KEGITAN POSBINDU PTM
21
GAMBAR . 3 KEGIATAN UKS (SKRENING ANAK SEKOLAH)
GAMBAR .4 PELAKSANAAN IMUNISASI BIAS
22
GAMBAR .4 PELAKSANAAN IMUNISASI MR
23