BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia namun dapat hadir, tumbuh, dan berkembang dengan baik di wilayah Indonesia. Kelapa sawit mempunyai produk olahan (out put ) berupa minyak sawit yang menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal. Minyak sawit mempunyai pangsa pasar yang besar baik di dalam maupun luar negeri. Minyak sawit atau yang dikenal dengan Crude Palm Oil (CPO) merupakan minyak minyak nabati nabati berwarn berwarnaa jingga jingga kemerah kemerah-me -merah rahan an yang yang dipero diperoleh leh dari dari proses proses ekstraksi daging buah tanaman Elaeis guinneensis guinneensis (kelapa sawit). Pada umumnya, varietas varietas yang digunakan adalah varietas varietas tenera yang mempunyai cangkang yang tipis tipis dan daging daging buah buah yang yang tebal. tebal. Proses Proses tahapa tahapan n ekstrak ekstraksi si minyak minyak sawit sawit ini meliputi meliputi tahapan tahapan perebusan, perebusan, perontokan buah dari tandan, pengolahan pengolahan minyak dari daging buah, dan pemurnian. Dalam Dalam perk perkem emba bang ngan anny nya, a, CPO CPO yang yang diha dihasi silk lkan an dapa dapatt diol diolah ah kemb kembal alii menjadi menjadi produk-pr produk-produk oduk turunan turunan yang digunakan digunakan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari. Produk-pro Produk-produk duk yang dapat dihasilkan dihasilkan yaitu minyak minyak goreng, goreng, sabun, sabun, biodiesel, biodiesel, margarin, gliserol dan produk-produk lainnya. Produk yang menjadi pembahasan adalah sabun yang merupakan hasil dari reaksi saponifikasi yang terjadi akibat pencampuran minyak sawit dengan larutan basa. Sabun merupakan komoditi hasil olahan minyak kelapa sawit yang populer yang berfungsi sebagai zat yang mampu membersihkan dan mengangkat benda asing. Reaksi yang terjadi pada saat pembuatan sabun dari minyak kelapa sawit disebut saponifikasi. Sapo Saponi nifi fika kasi si
dila dilak kukan ukan
deng engan
merea ereaks ksik ikan an
min minyak yak
kela kelapa pa
sawit awit
(triglisrida) dengan alkali (biasanya menggunakan NaOH atau KOH) sehingga mengha menghasil silkan kan gliser gliserol ol dan garam garam alkali alkali Na (sabun) (sabun).. Saponi Saponifik fikasi asi juga juga dapat dapat
1
dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena karena sejarah sejarah dan bentuk bentuk umumny umumnya. a. Penggu Penggunaa naan n sabun sabun cair juga juga telah telah telah telah melu meluas as,, teru teruta tama ma pada pada sara sarana na-s -sara arana na publ publik ik.. Jika Jika dite ditera rapk pkan an pada pada suat suatu u permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah diba dibawa wa oleh oleh air air bers bersih ih.. Di nega negara ra berk berkem emba bang ng,, dete deterg rgen en sint sintet etik ik tela telah h menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci. Sabun yang telah berkembang sejak zaman Mesir kuno berfungsi sebagai sebagai alat pembersih. pembersih. Keberadaan Keberadaan sabun yang hanya berfungsi sebagai alat pembersih dirasa kurang, mengingat pemasaran dan permintaan masyarakat akan nilai lebih dari sabun mandi.
1.2 Rumusan Praktikum Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah 1.
Baga Bagaim iman anak akah ah prose prosess pemb pembua uata tan n sabu sabun n dari dari minya minyak k sawi sawitt atau atau
CPO ? 2.
Kata Katali liss apa apa yang yang haru haruss digu diguna naka kan n dan dan bera berapa paka kah h kada kadarn rnya ya ?
3.
Baga Bagaim iman anaka akah h has hasil il dari dari pros proses es yang yang dila dilaku kuka kan n?
1.3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum yang dilakukan, antara lain: 1.
Memp Mempel elaj ajari ari pros proses es pemb pembua uata tan n sab sabun un dari dari CPO. CPO.
2.
Untu Untuk k meng engetah etahui ui reak reaksi si yan yang terj terjad adii pad pada prose rosess pemb embuata uatan n
sabun dari CPO.
1.4 Manfaat Praktikum Adapun manfaat praktikum yang dilakukan, antara lain: 1.
Den Dengan gan adan adanya ya prak raktiku tikum m ini ini mahas ahasis iswa wa mamp mampu u mela melaku kuka kan n
proses pembuatan sabun minyak kelapa sawit (CPO). 2.
Maha Mahasi sisw swaa menge mengeta tahu huii hal-ha hal-hall yang yang dibut dibutuh uhka kan n pada pada pembu pembuata atan n
sabun.
2
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Saponifikasi Sapo Saponi nifi fika kasi si pada pada dasa dasarn rnya ya adal adalah ah pros proses es pemb pembua uata tan n
sabu sabun n
yang yang
berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang yang meng mengha hasi silk lkan an glis gliser erol ol dan dan gara garam m karb karbok oksi sila latt (sej (sejen enis is sabu sabun) n).. Sabu Sabun n merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Reaksi dibawah ini merupakan reaksi saponifikasi tripalmitin / trigliserida. O CH2OC[CH 2]14CH3
CH2OH
O CH2OC[CH 2]14CH3
+ 3 NaOH
CHOH
+
3CH3[CH2]14CO2Na
O CH2OH
CH2OC[CH 2]14CH3
Larutan Basa (alkali )
Tripalmitin (minyak dari sawit )
Gliserol
Natrium Palmitat (Sabun)
Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin
Selain dari reaksi diatas sabun juga bisa dihasilkan dari reaksi netralisasi Fatty ), Acid (FA), namun disini hanya didapat sabun tanpa adanya Gliserin ( Glycerol ), karena saat proses pembuatan Fatty Acid , glycerol sudah dipisahkan tersendiri. O R–O–C–H Asam lemak
+
NaOH alkali
R – COONa Sabun
+
H2O Air
3
Gambar 2.2 Reaksi saponifikasi Asam lemak
Sela Selain in dari dari miny minyak ak atau atau lema lemak k dan dan NaOH NaOH pada pada pemb pembua uata tan n sabu sabun n dipergunakan bahan-bahan tambahan sebagai berikut: a.
Caira Cairan n pengi pengisi si sep sepert ertii tepun tepung g tapi tapiok oka, a, gap gaple leh h dan lai lain-l n-lai ain. n.
b.
Zat pewarna
c.
Parf arfum, ag agar ba baunya wa wangi.
d.
Zat Zat pemu pemuti tih, h, misa misall natr natriu ium m sulf sulfat at
2.2 Sabun 2.2. 2.2.1 1 Se Seja jara rah h Sabu Sabun n Pro Produk
sabu abun
sebe seben narn arnya
tid tidak
pern pernah ah
dite ditemu muka kan n,
teta tetapi pi
secar ecaraa
berkesinam berkesinambung bungan an dapat dikembangkan dikembangkan dari campuran campuran alkali alkali kuat dan bahan berlem berlemak ak ( fatty ). Sekita Sekitarr tahun tahun 1800, 1800, sabun sabun diperca dipercaya ya sebaga sebagaii hasil hasil fatty material material ). camp campur uran an meka mekani niss untu untuk k memp mempero erole leh h sabu sabun n kasa kasarr dan dan sabu sabun n luna lunak k telah telah dikemb dikembang angkan kan pada pada abad abad pertam pertamaa melalu melaluii suatu suatu proses proses.. Bahan Bahan mentah mentah yang yang tersedia dalam perang dunia I membuat jerman mengembangkan sabun sintesis dan deterjen (detergent ). ). Proses ini dilaksanakan dengan mengkomposisi reaksi sulfonasi naftalena yang mengandung rantai alkil pendek yang merupakan zat pembasah ( wetting agent ). ).
2.2. 2.2.2 2 Peng Penger erti tian an Sabun Sabun Sabu Sabun n adala adalah h sala salah h satu satu karb karbon on yang yang sang sangat at kome komers rsia iall baik baik dari dari sisi sisi penggunaa penggunaan n dalam kehidupan sehari-hari maupun persaingan persaingan harga produk produk yang memberikan pengembangan yang cukup baik. Sabun merupakan surfaktan yang digu diguna naka kan n deng dengan an air untu untuk k menc mencuc ucii dan dan memb members ersih ihka kan. n. Sabu Sabun n bias biasan anya ya berbentuk padatan yang tercetak seperti batangan. Sabun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya NaOH). Hasil lain dari reaksi saponifikasi ialah gliserol. Selain C12 dan C16, sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat.
4
Gambar 2.3 Struktur Asam Laurat
Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air. Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. Untuk memper mempermud mudah ah penjel penjelasa asan, n, mari mari kita kita tinjau tinjau minyak minyak goreng goreng sebaga sebagaii contoh contoh.. Minyak goreng mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak jenuh yang ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat , asam
palmitat, palmitat, asam laurat , dan asam kaprat . Asam lemak tidak jenuh dalam minyak goreng adalah asam oleat, asam linoleat , dan asam linolena . Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat karboksilat berderajat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 6). Seperti yang kita ketahui, air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, yaitu molekul yang tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tida tidak k berb berbau au pada pada kond kondis isii stan standa dar, r, yait yaitu u pada pada tekan tekanan an 100 100 kPa kPa (1 bar) bar) and and temperatur 273,15 K (0 °C). Air sering disebut sebagai pelarut
universal karena
air melarutkan banyak zat kimia. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Bahan baku pembuatan sabun, antara lain: a. Miny Minyak ak kela kelapa pa sawi sawitt Mengandung asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam myfistat. b. b. Min Minyak yak Zai Zaitu tun n Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat. c.Minyak Kelapa Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat.
5
Mengapa minyak dapat larut dengan bantuan sabun dalam media air? Dari penjelasan di atas, pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mudah. Fenomena tersebut tidak lepas dari gaya tarik menarik molekul. Gaya tarik antara dua molekul polar ( gaya tarik dipol-dipol) menyebabkan larutan polar larut dalam laru laruta tan n pola polar. r. Mole Moleku kull polar polar memp mempun unya yaii dipo dipoll yang yang perm perman anen en sehi sehing ngga ga menginduksi awan elektron non polar sehingga terbentuk dipol terinduksi, maka laruta larutan n nonpo nonpolar lar dapat dapat larut larut dalam dalam non polar. polar. Hal terseb tersebut ut dapat dapat menjel menjelask askan an proses yang terjadi saat kita mencuci tangan. Saat pencucian tangan, air yang merupa merupakan kan senyaw senyawaa polar polar mengin menginduk duksi si awan awan elektro elektron n sabun sabun sehing sehingga ga dapat dapat membantu membantu larutnya asam lemak yang juga merupakan merupakan senyawa non polar. Maka dari dari itu, itu, bila bila kita kita menc mencuc ucii tanga tangan n deng dengan an meng menggu gunk nkan an sabu sabun, n, lema lemak k yang yang menempel pada tangan akan melarut bersama sabun dengan bantuan air.
2.3 Minyak Lema Lemak k dan dan miny minyak ak meru merupa paka kan n seny senyaw awaa orga organi nik k yang yang pent pentin ing g bagi bagi kehidupan makhluk hidup. Lema Lemak k dan dan miny minyak ak meru merupa paka kan n sala salah h satu satu kelo kelomp mpok ok yang yang term termas asuk uk golongan lipida. Salah satu sifat yang khas dan mencirikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya ether, benzene, chloroform ) atau sebaliknya ketidak-larutannya dalam pelarut air. Kelomp Kelompok ok lipida lipida dapat dapat dibeda dibedakan kan berdas berdasark arkan an polarit polaritasn asnya ya atau atau berdas berdasark arkan an struktur kimia tertentu. a. Kelompok Trigliserida ( lemak,minyak,asam lemak dan lain-lain ). b. Kelomok turunan asam lemak ( lilin,aldehid asam lemak dan lain-lain ). c. Fosfolipida dan serebrosida ( termasuk glikolipida ). d. Sterol-sterol dan steroida. e. Karotenoida.
6
f. Kelompok lipida lain. Trigliserida merupakan kelompok lipida yang paling banyak dalam jaringan hewan dan tumbuhan. tumbuhan. Trigliserida Trigliserida dalam tubuh manusia manusia bervariasi bervariasi jumlahnya jumlahnya tergan tergantun tung g dari dari tingka tingkatt kegemu kegemukan kan seseor seseorang ang dan dapat dapat mencap mencapai ai beberap beberapaa kilogram. Fosfolipida, glikolipida, sterol dan steroida terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada trigliserida. Dalam tubuh manusia, kelompok ini hanya merupakan beberapa persen saja dari bahan lipida seluruhnya. Karotenoida dalam tubuh manusia lebih sedikit lagi jumlahnya, biasanya dalam seluruh tubuh manusia hanya terdapat kurang dari 1 gram. Dalam jaringan tanaman, karotenoida terdapat dalam jumlah lebih banyak. Secara Dentitif, lipida diartikan sebagai semua bahan organik yang dapat larut dalam pelarut organik yang mempunyai kecenderungan nonpolar. Lemak Lemak dan minyak minyak atau atau secara secara kimiawi kimiawi adalah adalah trigli trigliser serida ida merupa merupakan kan bagian terbesar dari kelompok lipida. Trigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.
O
CH2 – OH
O 3R–O–C–H
+
CH – OH
CH2 – O – C – R1 O CH – O – C – R2 O
+ 3H20
CH2 – OH CH2 – O – C – R3 ASAM LEMAK
GLISEROL
TRIGLISERIDA (cpo)
AIR
Gambar 2.4 Reaksi kimia asam lemak dengan gliserol
Secara umum lemak diartikan diartikan sebagai sebagai trigliserid trigliseridaa yang dalam kondisi kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. Sedangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk cair. Secara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak.
7
Reaksi dan sifat kimia pada minyak atau lemak: 1. Ester sterif ifik ikas asii Pros Proses es Este Esteri rifi fika kasi si bert bertuj ujua uan n untu untuk k asam asam-a -asa sam m lema lemak k beba bebass dari dari trigli trigliser serida ida,, menjad menjadii bentuk bentuk ester. ester. Reaksi Reaksi esterif esterifika ikasi si dapat dapat dilaku dilakukan kan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran estar yang didasarkan pada prinsip trans-esterifikasi Fiedel-Craft . 2. Hidrolisa Dalam reaksi hidrolisa, lemak dan minyak akan diubah menjadi asamasam lemak bebas dan gliserol, proses ini dibantu adanya asam, alkali, uap air, air, pana panas, s, dan dan
ezni eznim m
lipo lipoli liti tik k
sepe sepert rtii
lipa lipase se..
Reak Reaksi si hidr hidrol olis isis is
mengakibat mengakibatkan kan kerusakan lemak dan minyak yaitu “hydrolytic hydrolytic rancidity rancidity ” yaitu terjadi flavor dan rasa tengik pada lemak atau minyak. Hal ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut. O C H2 – O – O – C – R1 O
C H2 – OH + 3H20
C H – O – O – C – C – R2 O
C H – OH
O 3 R – R – O – C – C – H
C H2 – OH C H2 – O – O – C – R3 TRIGLISERIDA (cp o)
AI R
GLISEROL
ASAM LEMAK
Gambar 2.5 Reaksi Hidrolisa pada trigliserida
3. Peny enyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan. 4. Enzimatis Enzim zim
yang ang
dapat
meng enguraik aikan
lemak atau
minyak dan akan
menyeb menyebabk abkan an minyak minyak terseb tersebut ut menjad menjadii tengik tengik,, keteng ketengika ikan n itu disebu disebutt “ Enzimatic rancidity Lipase se yang yang beke bekerja rja meme memecah cah lema lemak k menj menjad adii rancidity” Lipa
8
gliser gliserol ol dan asam asam lemak lemak serta serta menyeb menyebabk abkan an minyak minyak berwar berwarna na gelap. gelap. Enzim zim
pero perok ksid sida
memb embantu antu
pro proses ses
oksid ksidas asii
min minyak yak
sehi sehin ngga gga
menghasilkan keton.
Gambar 2.6 Reaksi Enzimatis
5. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen deng dengan an lema lemak k atau atau miny minyak ak.. Terj Terjad adin inya ya reak reaksi si oksi oksida dasi si ini ini akan akan meng mengak akib ibat atka kan n bau bau teng tengik ik kepa kepada da miny minyak ak atau atau lema lemak k “Oxidative
rancidity ”. 6. Hidrogena enasi Proses Hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai dari karbon karbon asam lemak pada lemak atau minyak. Setelah proses Hidrogenasi Hidrogenasi sele selesa sai, i,
miny minyak ak
didi diding ngin inka kan n
dan dan
kata katali lisa sato torr
dipi dipisa sahk hkan an
deng dengan an
penya penyarin ringan gan.. Hasiln Hasilnya ya adalah adalah minyak minyak yang yang bersif bersifat at plasti plastiss atau keras, keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
Sifat fisika lemak dan minyak : 1. Bau amis ( fish flavor ) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil- amin dari lecitin 2. Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatur kamar 3. Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak.
9
4. Minyak atau lemak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (Coaster oil), sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon
disulfide dan pelarut halogen. 5. Titik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon. 6. Rasa Rasa pada pada lemak lemak dan minyak minyak selain selain terdapa terdapatt secara secara alami alami juga juga terjadi terjadi karena asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan minyak atau lemak 7. Titik kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak atau minyak dengan pelarut lemak 8. Titik lunak dari lemak atau minyak minyak ditetapkan ditetapkan untuk mengidentifikas mengidentifikasikan ikan minyak atau lemak 9. Shot Melting point adalah temperatur temperatur pertama pertama saat terjadi tetesan tetesan pertama pertama dari minyak/lemak. 10. Slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya. komponen-komponennya. Senyawa lemak dan minyak merupakan senyawa alam penting yang dapat dipelajari secara lebih dalam dan relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan senyawa makro nutrien lain. Kemudahan tersebut diakibatkan oleh: 1. mole moleku kull lema lemak k relat relatif if lebi lebih h keci kecill dan dan kuran kurang g komp komple leks ks diba diband ndin ingk gkan an karbohidrat atau protein. 2. molekul molekul lemak dapat disint disintesis esis di di laboratori laboratorium um menurut menurut kebutuh kebutuhan. an. Analisis lemak dan minyak yang umum dilakukan ,dapat digolongkan dalam tiga kelompok tujuan berikut: 1. Penent Penentuan uan kuanti kuantitati tatiff atau penent penentuan uan kadar kadar lemak lemak yang terdapa terdapatt dalam dalam bahan makanan atau pertanian. 2. Penentuan Penentuan kualitas kualitas minyak minyak (murni (murni)) sebagai sebagai bahan makanan makanan yang berkaitan berkaitan dengan dengan proses proses ekstrak ekstraksin sinya, ya, atau ada tidakn tidaknya ya perlak perlakuan uan pemurn pemurnian ian lanjutan misalnya penjernihan, penghilangan bau, penghilangan warna dan sebagainya.
10
3. Pene Penent ntua uan n sifat sifat fisi fisiss maup maupun un kimi kimiaw awii yang yang khas khas atau atau menc mencir irik ikan an sifa sifatt minyak tertentu. Ekstraksi Ekstraksi merupakan merupakan salah satu cara untuk menentukan menentukan kadar lemak dalam suatu bahan. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak pada umumya tidak larut air tatapi dalam pelarut organik. Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain. Karena itu hasil analisanya disebut lemak kasar (crude fat ). ). Ada dua cara penentuan kadar lemak berdasarkan jenis bahan 1. Baha ahan Ke Kerin ring Ekstraksi Ekstraksi lemak dari bahan kering kering dapat dilakukan terputus-putu terputus-putuss atau berkesinam berkesinambung bungan. an. Ekstraksi Ekstraksi secara terputus terputus dilakukan dilakukan dengan dengan soklet. soklet. Sedangkan secara berkesinambungan dengan alat goldfish . 2. Bahan Ca Cair Penentuan kadar lemak dari bahan cair dapat menggunakan botol Babcock atau dengan Mojoinner . Jenis Minyak dan lemak dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan sifatsifatnya. sifatnya. Pengujian Pengujian sifat-sifat minyak tersebut tersebut salah satunya adalah penentuan penentuan angka penyabunan dan penentuan angka asam. Angka Angka penyab penyabuna unan n dapat dapat diarti diartikan kan sebaga sebagaii banyak banyaknya nya (mg) (mg) KOH yang yang dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk menyab menyabunk unkan an satu satu gram gram asam lemak lemak atau minyak minyak.. Angka Angka penyabunan sendiri dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak secara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relatif kecil akan mempunyai angka penyabunan yang besar besar dan sebali sebalikny knyaa minyak minyak dengan dengan berat berat moleku molekull besar besar mempun mempunyai yai angka angka penyabunan relatif kecil. Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH atau NaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak.
11
Angka asam besar menunjukan menunjukan asam lemak bebas yang besar yang berasal berasal dari hidrolisis minyak atupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam makin rendah kualitasnya.
2.4 Kelapa Sawit tumbuhan industri industri penting penghasil penghasil minyak Kelapa sawit ( Elaeis Elaeis ) adalah tumbuhan masa masak, k, miny minyak ak indu indust stri ri,, maup maupun un baha bahan n baka bakarr ( biodiesel). biodiesel). Perkebunannya menghasilk menghasilkan an keuntunga keuntungan n besar sehingga banyak hutan dan perkebunan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, Aceh, pantai timur Sumatra timur Sumatra,, Jawa, dan Sulawesi. Kelapa sawit berbentuk pohon berbentuk pohon.. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdap terdapat at bebera beberapa pa akar akar napas napas yang yang tumbuh tumbuh mengarah mengarah ke sampin samping g atas atas untuk untuk mendapatkan tambahan aerasi. Seperti Seperti jenis palma lainnya, lainnya, daunnya daunnya tersusun tersusun majemuk majemuk menyirip. menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak , hanya saja dengan dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur umur 12 tahun tahun pelapa pelapah h yang yang menger mengering ing akan akan terlep terlepas as sehing sehingga ga penamp penampila ilan n menjadi mirip dengan kelapa. kelapa. Bunga jant jantan an dan dan beti betina na terp terpis isah ah namu namun n bera berada da pada pada satu satu poho pohon n (monoecious diclin ) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jaran jarang g terjad terjadii penyer penyerbuk bukan an sendir sendiri. i. Bunga Bunga jantan jantan memilik memilikii bentuk bentuk lancip lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat sangat jarang jarang mengha menghasil silkan kan tandan tandan buah buah dan dalam dalam produk produksi si benih benih unggul unggul digunakan sebagai tetua jantan. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam dalam tandan tandan yang yang muncu muncull dari dari tiap pelapa pelapah. h. Minyak Minyak dihasi dihasilka lkan n oleh oleh buah. buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase
12
matang, kandungan asam lemak bebas (FFA, free fatty acid ) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Buah terdiri dari tiga lapisan: •
Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
•
Mesoskarp, serabut buah
•
Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit (kernel, (kernel, yang sebetulnya sebetulnya adalah biji adalah biji)) merupakan endosperma dan
embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Gambar kelapa sawit dapat dilihat dibawah ini.
Gambar 2.7 Kelapa sawit
2.4.1 Syarat Hidup Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di keting ketinggia gian n 0-500 0-500 m dari dari permuk permukaan aan laut laut dengan dengan kelemb kelembaba aban n 80-90% 80-90%.. Sawit Sawit membutuhkan iklim dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.
13
Pola curah hujan tahunan memperngaruhi memperngaruhi perilaku perilaku pembungaan pembungaan dan produksi produksi buah sawit.
2.4.2 Tipe Kelapa Sawit Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis: E. guineensis guineensis dan E.
oleifera . Jenis pertama adalah yang pertama kali dan terluas dibudidayakan orang. E. oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. Penang Penangkar kar sering seringkal kalii meliha melihatt tipe tipe kelapa kelapa sawit sawit berdas berdasark arkan an keteba ketebalan lan cangkang, cangkang, yang terdiri dari •
Dura,
•
Pisifera , dan
•
Tenera. Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga sehingga
dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar-besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang mengha menghasil silkan kan buah. buah. Tenera Tenera adalah adalah persil persilang angan an antara antara induk induk Dura Dura dan jantan jantan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masingmasing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya mencapai 90% 90% dan dan kand kandun unga gan n miny minyak ak per per tanda tandann nnya ya dapa dapatt menc mencap apai ai 28%. 28%. Untu Untuk k pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan. jaringan.
2.5 Minyak Minyak Ke Kelap lapa a Sawi Sawitt Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (Elaeis guinensis JACQ}. Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah (pericarp) (pericarp) dan inti (kernel). (kernel). Serabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang diseb but pericarp, lapisan sebelah dalam disebut mesocarp mesocarp atau pulp dan lapisan paling dalam disebut endocarp. endocarp. Inti kelapa sawit
14
terd terdir irii dari dari lapi lapisa san n kuli kulitt biji biji (tes (testa ta), ), endo endosp sper erm m dan dan embr embrio io.. Meso Mesoca carp rp mengandun mengandung g kadar minyak rata-rata rata-rata sebanyak sebanyak 56%, inti (kernel) (kernel) mengandun mengandung g minyak sebesar 44%, dan endocarp tidak mengandung minyak (6). Minya Minyak k kelap kelapaa sawi sawitt sepe seperti rti umum umumny nyaa miny minyak ak naba nabati ti lain lainny nyaa adal adalah ah meru merupa paka kan n seny senyaw awaa yang yang tida tidak k laru larutt dala dalam m air, air, seda sedang ngka kan n komp kompon onen en penyu penyusun sunnya nya yang yang utama utama adalah adalah triglis trigliseri erida da dan nontri nontrigli gliseri serida da (7). (7). Minyak Minyak kelapa sawit sebagian besarnya tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol , bagian dari vitamin E. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium. Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan
pyrotechnics atau hanya dari cara pemakaian nafta dan minyak kelapa sawit.
2.5.1 2.5.1 Trigli Trigliser serida ida dalam dalam Miny Minyak ak Sawit Sawit Seperti halnya lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit terdiri atas trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga molekul asam lemak menurut reaksi sebagai berikut ( Gambar 2.4 ). Bila R, = RZ = R3 atau ketiga asam asam lemak lemak peny penyus usun unny nyaa Sama Sama maka maka trigl triglis iser erid idaa ini ini dise disebu butt trigl triglis iser erid idaa sederhana, dan apabila salah satu atau lebih asam lemak penyusunnya tidak sama maka disebut trigliserida campuran. Asam lemak merupakan rantai hidrokarbon; yang setiap atom karbonnya mengikat satu atau dua atom hidrogen ; kecuali atom karbon terminal mengikat tiga atom hidrogen, sedangkan atom karbon terminal lainnya mengikat gugus karboksil. Asam lemak yang pada rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya karbonnya disebut dengan asam lemak jenuh. Secara umum struktur asam lemak dapat digambarkan sebagai berikut.
H3C – CH2 – CH2 – CH2 …. – CH2 - COOH ASAM LEMAK JENUH
H3C – … . – CH2 – CH = CH – COOH ASAM LEMAK TAK JENUH
Gambar 2.8 Struktur kimia 2 jenis asam lemak lemak
15
Makin jenuh molekul asam lemak dalam molekul trigliserida, makin tinggi titik beku atau titik cair minyak tersebut .Sehingga .Sehingga pada suhu kamar biasanya biasanya berada berada pada fase padat. Sebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam molekul trigliserida maka makin rendah titik helm atau titik.cair minyak tersebut sehingga pada suhu kamar berada pada fase cair. Minyak kelapa Sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Berikut ini adalah tabel dari komposisi trigliserida dan tabel komposisi asam lemak dari minyak kelapa sawit. tabel. 2.1 Komposisi Trigliserida dalam minyak kelapa sawit
Tabel 2.2 komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit.
Tabel 2.3 komposisi asam lemak dan rumus kimia-nya
16
2.5.2 Senyawa Non Trigliserida Pada Minyak Kelapa Sawit. Selain trigliserida trigliserida masih terdapat senyawa non trigliserid trigliseridaa dalam jumlah kecil (7). Yang termasuk senyawa non trigliserida ini antara lain : motibgliserida, diglisrida, fosfatida, karbohidrat, turunan karbonidrat., protein, beberapa mesin dan dan baha bahan-b n-bah ahan an berl berlen endi dirr atau atau geta getah h (gum (gum)) sert sertaa zat-z zat-zat at berw berwar arna na yang yang memberikan warna serta rasa dan bau yang tidak diinginkan (5,6,9,10). Dalam Dalam proses proses pemurn pemurnian ian dengan dengan penamb penambaha ahan n alkali alkali (biasan (biasanya ya disebu disebutt deng dengan an pros proses es peny penyab abun unan an)) bebe beberap rapaa seny senyaw awaa non non trig trigli lise seri rida da ini ini dapa dapatt dihilangkan, kecuali beberapa senyawa yang disebut dengan senyawa yang tak tersabunkan seperti tercantum dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.4 Komposisi senyawa yang tak tersabunkan dalam minyak sawit
2.5. 2.5.3 3 Warn Warna a dala dalam m Miny Minyak ak Warn Wa rnaa pada pada miny minyak ak kela kelapa pa sawi sawitt meru merupa paka kan n sala salah h satu satu fakto faktorr yang yang mendapat mendapat perhatian perhatian khusus, khusus, karena minyak minyak kelapa kelapa sawit mengandung mengandung warna-
17
warna yang tidak disukai oleh konsumen. Menurut Ketaren. S, zat warna dalam minyak kelapa sawit terdiri dari dua golongan yaitu : 1. Zat warna alamiah. 2. Zat warna dari hasil degradasi zat warna almiah . 2.5.3.1 2.5.3.1 Zat Warna Warna Alamiah Alamiah
Yang termasuk golongan zat warna alamiah, ini adalah zat warna yang terdap terdapat at secara secara alamia alamiah h didala didalam m kelapa kelapa Sawit, Sawit, dan ikut ikut terekst terekstrak raksi si bersam bersamaa minyak pada proses ekstraksi. Zat warna tersebut antara lain terdiri dari α-karoten, roten, β-karo β-karoten ten,, xantho xanthopil pil,, klorop kloropil il dan antosi antosiani anin. n. ZatZat- zat warna warna tersebu tersebutt menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan, kehijau-hijauan dan kemerah - merahan. Pigmen berwarna kuning disebabkan oleh karoten yang yang larut didalam minyak. Karoten merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh, dan jika minyak dihidrogen dihidrogenasi, asi, maka karoten tersebut tersebut juga berikut terhidrogen terhidrogenasi asi sehingga intensitas warna kuning berkurang (6). Karetonoid bersifat tidak stabil pada asam (5,9), dan suhu tinggi dan jika minyak dialiri uap panas, maka Warna kuning akan hilang, dan karetonoid juga bersifat asseptor proton (5). 2.5.3.2 Zat Warna Dari Hasil Degradasi Degradasi Zat Warna Alamiah Alamiah
Zat warna dari hasil degradasi ini berupa: 2.5. .5.3.2. 3.2.1 1
Warn Wa rnaa Gel Gelap ap
Warna gelap ini disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tokoferol (vitamin E). Jika minyak bersumber dari tanaman hijau, maka zat kloroifil yang berwarna hijau turut terekstraksi bersama minyak, dan klorofil tersebut sulit dipisahkan dari minyak. Warna gelap ini dapat terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan, yang disebabkan beberapa faktor yaitu : 1. Suhu Suhu pemana pemanasan san Yang terlalu terlalu tinggi tinggi pada pada waktu waktu penges pengesan an dengan dengan cara hidrolik atau ekspeller, sehingga sebahagian minyak teroksidasi. Disamping
18
itu minyak yang terdapat dalam suatu bahan dalam keadaan panas akan mengekstraksi zat warna yang terdapat dalam bahan tersebut.. 2. Pengapresan Pengapresan bahan yang mengandung mengandung minyak minyak dengan tenan dan suhu yang tinggi akan menghasilkan minyak dengan warna yang lebih gelap. 3. Ekstraksi Ekstraksi minyak dengan menggunak menggunakan an pelarut organik tertentu , misalnya misalnya campuran pelarut petroleum - ben, zen akan menghasilkan minyak dengan. warna lebih merah dibandingkan dengan minyak yang diekstraksi dengan pelarut triklor etilen , benzol dan heksan. 4. Loga Logam m sepe sepert rtii Fe , Cu dan dan Mn akan akan meni menimb mbulk ulkan an warna warna-- yang yang tida tidak k diingini dalam minyak. 5. Oksidasi terhadap fraksi tidak tersabunkan dalam minyak, terutama oksidasi tokoperol dan ,chroman 5,6 qoinon menghasilkan warna kecoklat - coklatan. 2.5. .5.3.2. 3.2.2 2
Warn Wa rnaa Cok Coklat lat
Pigmen coklat biasanya hanya terdapat pada minyak yang berasal dari bahan yang telah busuk atau memar. Hal ini dapat terjadi karena reaksi molekul karbohidrat dengan gugus pereduksi seperti aldehid serta gugus amin dari molekul protein dan yang yang dise diseba babk bkan an oleh oleh kare karena na aktiv aktivit itas as enzi enzimm-en enzi zim m sepe sepert rtii phen phenol ol oxida oxidase se,, poliphenol oxidase dan sebagainya (6). 2.5. 2.5.3 3.2. .2.3
Warn Wa rnaa Kuni uning
Warna Warna kuning kuning selain selain diseba disebabka bkan n oleh oleh adanya adanya karote karoten n yaitu yaitu zat warna warna alamiah juga dapat terjadi akibat proes absorbsi dalam minyak tidak jenuh. Warna ini timbul timbul selama selama penyim penyimpan panan an dan intens intensita itass warna warna bervar bervarias iasii dari dari kuning kuning sampai ungu kemerah merahan. Umumnya warna yang timbul akibat degradasi zat warna alamiah amat sulit dihilangk dihilangkan, an, timbulnya timbulnya warna ini dapat diindentifikasi diindentifikasikan kan bahwa telah terjadi terjadi keru kerusa saka kan n pada pada miny minyak ak (6,9 (6,9). ). Maka Maka untu untuk k menc menceg egah ah hal hal ini, ini, pada pada pros proses es umumny umumnyaa ditamb ditambahk ahkan an zat anti anti oksid oksidan an sedang sedangkan kan minyak minyak kelapa kelapa sawit sawit itu sendir sendirii telah telah mengan mengandun dung g zat anti anti oksida oksidan n walaupu walaupun n dalam dalam jumlah jumlah sediki sedikit. t. Berikut ini adalah gambar minyak kelapa sawit (CPO) yang telah mengalami proses pemurnian.
19
Gambar 2.9 Minyak Kelapa Sawit (CPO) yang telah dimurnikan menjadi RBDPO
2.5.4 Standart
M ut u
Minyak
Kelapa
Sawit
Yang
Siap
Dipasarkan Anal Analis isaa mutu mutu miny minyak ak kela kelapa pa sawi sawitt ment mentah ah (CPO (CPO)) dipe diperlu rluka kan n untu untuk k menyamakan standar mutu minyak kelapa sawit yang diproduksi di Indonesia dengan standar mutu CPO internasional. Crude Palm Oil yang tidak memenuhi memenuhi standar mutu internasional akan sulit bersaing di pasaran dunia. Tabel 2.5 Standar Mutu yang harus dipenuhi
No 1
Kriteria uji
Satuan -
Warna
Persyaratan Mutu Jingga kemerah-merahan
2
Kadar air dan kotoran
% fraksi massa
0,5 maks
3
Asam lemak bebas
% fraksi massa
0,5 maks
(sebagai asam palmitat) 4
Bilangan yodium g Iod/100 g 50 – 55 Untu Untuk k mene menent ntuk ukan an apak apakah ah mutu mutu miny minyak ak itu itu term termas asuk uk baik baik atau atau tida tidak k
diperlukan standar mutu. Ada beberapa faktor yang menentukan standard mutu yaitu: kandungan air dan kotoran dalam minyak kandungan Asam lemak bebas (ALB), warna dan bilangan peroksida. Faktor lain yang mempengaruhi standar mutu mutu adal adalah ah titi titik k cair cair kand kandun unga gan n glis gliser erid ida, a, refin refinin ing g loss loss,, plas plasti tisi sita tass dan dan supread supreadabi ability lity,, kejern kejerniha ihan n kandun kandungan gan logam logam berat berat dan bilang bilangan an penyab penyabuna unan. n. Standar mutu Special Prime Bleach (SPB ) dibandingkan dengan mutu ordinari dapat dilihat dalam table di bawah ini.
20
Tabel 2.6 Standar Mutu SPB dan Ordinary
Akan Akan tetapi tetapi secara secara umum, umum, mutu mutu minyak minyak kelapa kelapa sawit sawit dapat dapat dibeda dibedakan kan menjadi dua arti, pertama, benar ‐ benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat sifat fisikn fisiknya, ya, yaitu yaitu dengan dengan menguk mengukur ur titik titik lebur lebur angka angka penyab penyabuna unan n dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing ‐masing berbeda. Oleh karena itu keasli keaslian, an, kemurn kemurnian ian,, kesega kesegaran ran,, maupun maupun aspek aspek higien higienisn isnya ya harus harus lebih lebih diperh diperhati atikan kan.. Rendah Rendahny nyaa mutu mutu minyak minyak kelapa kelapa sawit sawit sangat sangat ditent ditentuka ukan n oleh oleh banyak banyak faktor. faktor. Faktor Faktor ‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. Dari bebera beberapa pa faktor faktor yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan standa standarr mutu mutu minyak minyak sawit sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini : a) Crude Palm Oil b) Crude Palm Stearin c) RBD Palm Oil d) RBD Olein e) RBD Stearin f) Palm Kernel Oil g) Palm Kernel Fatty Acid h) Palm Kernel
21
i) Palm Kernel Expeller (PKE) j) Palm Cooking Oil k) Refined Palm Oil (RPO) l) Refined Bleached Deodorised Olein (ROL) m) Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS) n) Palm Kernel Pellet o) Palm Kernel Shell Charcoal
Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut: a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP ‐SMP‐13‐1975 b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP ‐SMP‐7‐1975 c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP ‐SMP‐31‐19975 d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP ‐SMP‐31‐1975
BAB III ALAT DAN BAHAN
22
3.1 Alat dan Fungsi Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan sabun, yaitu: 1.
Wadah adah kaca kaca,, mer merup upak akan an wadah adah yang yang terb terbua uatt dar darii den deng gan diam diamet eter er
3 – 5 cm dan ketinggian 5 – 10 cm. Wadah ini berfungsi dalam pengamatan sampel secara visual sehingga kita dapat mengetahui kadar warna sampel. 2.
Beaker Glass, berfungsi dalam menampung sampel dan melakukan
penelitian sampel secara visual. 3.
Gela Gelass ukur ukur 50 50 ml, ml, meru merupa paka kan n tabun tabung g panj panjan ang g yang yang terb terbua uatt dari dari kaca kaca
maupun plastik (polimer) dan dilengkapi dengan indikator ukuran volume pada pada dindin dindingny gnya. a. Gelas Gelas ukur ukur berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii wadah wadah untuk untuk menguk mengukur ur volume larutan dengan akurat. 4.
Termomete eter, meru merup pakan al alat yan yang dig digunakan seb sebagai pe pengukur
suhu pada saat pemanasan maupun pendinginan sampel. 5.
Neraca Ana Analitik den dengan ket ketelitian ian 0,1 0,1 mg, mg, Meru Merup pakan tim timbangan
ukuran ukuran kecil yang berfungsi berfungsi untuk mengukur massa sampel maupun maupun bahan percobaan yang akan digunakan. 6.
Buns Bunsen en,, merup merupak akan an Alat Alat pema pemana nass denga dengan n bahan bahan baka bakarr spiri spiritu tuss yang yang
berfu berfungs ngsii untuk untuk membak membakar ar atau mamana mamanaska skan n wadah wadah yang yang telah telah berisi berisi dengan sampel. 7.
Kaki tiga (tripod ), ), merupakan penyangga yang memiliki tiga kaki dan
ber berfu fung ngsi si untu untuk k meny menyan angg ggaa wada wadah h di atasn atasnya ya sert sertaa seba sebaga gaii temp tempat at meletakkan bunsen dalam proses pemanasan. 8.
Pipe Pipett tete tetes, s, merup merupak akan an pipe pipett yang yang terb terbua uatt dari dari kaca kaca dan dan berf berfun ungs gsii
untuk meneteskan larutan maupun zat indikator pada sampel.
3.2 3.2 Baha Bahan n dan dan Fung Fungsi si Bahan yang digunakan dalam pengujian penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO yaitu:
23
1.
Samp Sampel el CPO CPO ata atau u RBD RBDPO PO 10 ml atau atau 10 gram gram
2.
Bahan kimia, berupa: a.5 ml Larutan Natrium hidroksida / sodium hidroksida (NaOH) 0,4 M. Untuk menghasilkan larutan ini dapat dilakukan dengan cara melarutkan 16 gram gram NaOH NaOH dala dalam m 1 lite literr air air suli suling ng atau ataume meng nggu guna naka kan n rumu rumuss molaritas. b.
5 ml ml Lar Larutan Kal Kaliium hi hidroksida / pot potasium hi hidroksida (KO (KOH)
1M Untuk menghasilkan larutan ini dapat dilakukan dengan cara melarutkan 56 gram KOH dalam 1 liter air suling c.Beberapa ml larutan HCl 0,37 M Untuk mempercepat reaksi saponifikasi (katalis) 3. Akuades Akuades / air air (H2O), (H2O), berfungsi berfungsi sebagai sebagai pelarut pelarut NaOH NaOH dalam membuat membuat 5 ml larutan NaOH 1 M.
BAB IV
24
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Saponifikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khusunya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). Sabun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. Saponifikasi dilakukan dengan mere mereak aksi sika kan n
miny minyak ak
kela kelapa pa
sawi sawitt
(tri (trigl glis isri rida da))
deng dengan an
alka alkali li
(bia (biasa sany nyaa
menggunakan NaOH atau KOH) sehingga menghasilkan gliserol dan garam alkali Na (sabun). Saponifikasi juga dapat dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air.
4.1. 4.1.1 1 Pros Prosed edur ur Kerj Kerja a Tata cara atau prosedur kerja dalam pembuatan sabun dari bahan CPO, yaitu: 1.
Laru Larutk tkan an 16 gram gram NaOH NaOH dala dalam m 1 lite literr air air sulin suling g (akua (akuade des) s) dala dalam m
beaker glass untuk membuat larutan NaOH 0,4 M (larutan NaOH 40 %) atau atau deng dengan an meng menggu guna naka kan n rumu rumuss mass massaa mola molarr dan dan mola molari rita tass pada pada stoikiometri II. 2.
Masu Masuk kkan kan 10 miny inyak kela kelapa pa sawi sawitt ke dala dalam m wada wadah h kaca kaca,, cawa cawan n
porsel porselin in atau atau beake dan kemu kemudi dian an pana panask skan an miny minyak ak ters terseb ebut ut beakerr glas glasss dan menggunakan bunsen hingga pada suhu 70 oC sambil diaduk. Ingat, untuk hasil yang biak gunakan RBDPO yang jernih seperti pada gambar 2.9. 3.
Ke dalam minyak tambahkan 5 ml NaOH 0,4 M. Teruskan
pengadukan hingga terbentuk “trace”. Trace merupakan suatu kondisi pada saat cairan yang yang diaduk diaduk (minyak (minyak sawit) sawit) mulai mulai mengen mengental tal.. Pada Pada saat saat ini biasanya ditambahkan pengharum, peawarna dan zat-zat aditif lainnya. 4.
Diamka Diamkan n campu campuran ran hingga hingga dingin dingin (sesuai (sesuai dengan dengan suhu suhu kama kamar). r). Hal ini
dilakukan agar campuran sabun dapat mengeras. 5.
Agar
dapat
mempercepat
proses
trace
(mengu (menguran rangi gi
lamany lamanyaa
pengadukan), dapat kita tambahkan beberapa tetes HCL 0,37 M.
25
Gambar 4.1 campuran sabun yang telah didinginkan
4.1. 4.1.2 2 Hasi Hasill Pen Pengam gamat atan an Setelah Setelah dilaku dilakukan kan proses proses pembua pembuatan tan sabun, sabun, maka maka hasil hasil percob percobaan aan yang yang dipero diperoleh leh yaitu yaitu terben terbentuk tuk campur campuran an berwarn berwarnaa coklat coklat tua dan berbu berbusa. sa. Hal ini berart berartii telah telah terjadi terjadi perpis perpisaha ahan n antara antara garam garam alkali alkali (sabun (sabun)) dengan dengan gliser gliserol. ol. Lamanya pengadukan yang dilakukan adalah 40 menit. Pada dasarnya gliserol tetap tetap diguna digunakan kan dalam dalam campur campuran an sabun sabun (tidak (tidak dipisa dipisahka hkan) n) agar agar kandun kandungan gan glis gliser erol ol dapa dapatt memb memban antu tu sabu sabun n dalam dalam meng mengan angk gkat at bend bendaa asin asing g yang yang akan akan dibersihkan.
4.2 4.2 Pem Pembaha bahasa san n Ketika kita memasukkan NaOH/KOH ke dalam air untuk dilarutkan, pada awalnya air akan menjadi keruh. Namun, setelah kita aduk berkali-kali hingga larut, air yang semula keruh menjadi bening kembali. Hal ini menunjukkan bahwa NaOH/KOH telah larut dalam air. Pada Pada saat saat kita kita menc mencam ampu purka rkan n larut larutan an NaOH NaOH/K /KOH OH ke dala dalam m miny minyak ak,, pastikan minyak tersebut sudah mendidih karena proses saponifikasi pada sabun
26
membutuhkan suhu sekitar 80–100 °C untuk menghasilkan gliserol dan sabun ment mentah ah.. Dala Dalam m pros proses es sapo saponi nifi fika kasi si,, lema lemak k akan akan terh terhid idro roli lisi siss oleh oleh basa basa,, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali - basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat melalu melaluii pencam pencampur puran an sebuah sebuah senyaw senyawaa organi organik k (asam (asam lemak) lemak) dengan dengan sebuah sebuah senyaw senyawaa anorga anorganik nik (alkal (alkali), i), moleku molekull sabun sabun memper mempertaha tahanka nkan n beberap beberapaa ciri ciri kedu keduan anya ya.. Mole Moleku kull sabu sabun n memp mempun unya yaii sebu sebuah ah kaki kaki orga organi nik k yang yang sena senang ng berg bergan ande deng ngan an deng dengan an baha bahann-ba baha han n orga organi nik k berm bermin inya yak, k, dan dan sebu sebuah ah kaki kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemamp kemampuan uan tiada tiada bandin banding g dalam dalam menari menarik k kotora kotoran n bermin berminyak yak dari dari tubuh tubuh atau atau pakaian ke dalam air. Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran dapat dibilas dengan lebih le bih mudah. Molekul-molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangny panjangnyaa (atau "ekornya") "ekornya") strukturny strukturnyaa tepat sama dengan dengan molekul-mol molekul-molekul ekul minyak, minyak, karena itu memiliki memiliki afinitas afinitas atau keakraban dengan molekul-molekul molekul-molekul minyak. Tapi, pada salah satu ujungnya yang lain (atau "kepalanya") ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air yang membuatnya dapat larut.
BAB V PENUTUP
27
5.1 KESIMPULAN Dari pengolahan data diatas, kita dapat menyimpulkan: 1. Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali --basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat melalui pencampuran sebuah senyawa organik (asam lemak) dengan sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa ciri keduanya. Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan-bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air. 2. Dala Dalam m
prose rosess
sapo aponifi nifika kasi si,,
lem lemak
akan akan
terh terhid idro roli lissis
oleh oleh
basa, sa,
menghasilkan gliserol dan sabun mentah. 3. Titi Titik k akhi akhirr pros proses es sapo saponi nifi fika kasi si adal adalah ah trace. Trace merupakan merupakan suatu kondisi pada saat cairan yang diaduk (minyak sawit) mulai mengental. Pada saat ini biasanya ditambahkan pengharum, peawarna dan zat-zat aditif lainnya. 4. Baha Bahan n baku baku pemb pembua uatan tan sabu sabun n dapa dapatt beru berupa pa seny senyaw awaa trip tripalm almiti itin, n, asam asam oksalat, maupun asam stearat. 5. Hasil percob percobaan aan yang diperoleh diperoleh yaitu yaitu terbentuk terbentuk campur campuran an berwarna berwarna coklat coklat tua dan berbusa. Hal ini berarti telah terjadi perpisahan antara garam alkali (sabun (sabun)) dengan dengan gliser gliserol. ol. Pada Pada dasarn dasarnya ya gliser gliserol ol tetap tetap diguna digunakan kan dalam dalam campuran sabun (tidak dipisahkan) agar kandungan gliserol dapat membantu sabun dalam mengangkat benda asing yang akan dibersihkan.
5.2 SARAN
28
1. Pada proses proses pembua pembuatan tan sabun sabun sebaiknya sebaiknya menggu menggunakan nakan sampel sampel CPO yang yang telah mengalami pemurnian atau RBDPO karena kadar pengotor dalam CPO sudah dikurangi bahkan dihilangkan. 2. Sebe Sebelu lum m
mela melaku kuka kan n
peng penguj ujia ian n
seba sebaik ikny nyaa
meng menggu guna naka kan n
pera perala lata tan n
keam keaman anan an sepe sepert rtii mask masker er,, saru sarung ng tang tangan an karet karet dan dan kaca kaca mata mata jika jika diperlukan. Para praktikan harus disiplin pada peraturan dan petunjuk yang ada untuk bekerja di laboratorium. 3. Sebelum Sebelum sampel sampel minyak minyak digunakan digunakan sebaikn sebaiknya ya dipanaska dipanaskan n terlebih terlebih dahulu dahulu pada suhu 70 oC dengan tujuan kadar air pada sampel minyak berkurang sehingga mutu sabun yang dihasilkan menjadi lebih baik. 4. Pada Pada saat melaru melarutk tkan an NaOH NaOH,, jang jangan an menu menuan angk gkan an air air ke dalam dalam NaOH NaOH akan tetapi masukkanlah NaOH ke dalam wadah yang berisi air.
DAFTAR PUSTAKA
29
Satyaw Satyawiba ibawa, wa, Iman Iman dan Yustin Yustinaa Erna Erna Widyas Widyastut tuti. i. 1992. 1992. Kela Kelapa pa Sawit Sawit Dan
Pengolahannya . Jakarta: Ganesha Exacta. Irawan, wira. 2006. Laporan Praktikum : Proses Reaksi Saponifikasi . Medan: Jurusa Jurusan n Teknik Teknik Kimia, Kimia, Fakult Fakultas as Teknol Teknologi ogi Indust Industri. ri. Instit Institut ut Teknol Teknologi ogi Medan. Anonim. 2008. Minyak dan Kolesterol . http://www.halalguide.info http://www.halalguide.info.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. Andry. 2008. Teknologi Lemak Dan Minyak . http://www.pdf-search-engine.com http://www.pdf-search-engine.com.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. Julianty, riza. 2008. Analisis Kadar Lemak. http://www.pdf-search-engine.com http://www.pdf-search-engine.com.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. Ika. Ika. 2008. 2008. Penen Penentua tuan n Sifat Sifat Fisik Fisika a Dan Sifat Sifat Kimia Kimia Minyak Minyak Kelapa Kelapa Sawit Sawit . http://www.scribd.com.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. http://www.scribd.com Pasaribu, nurhida. Minyak Buah Kelapa Sawit . Medan: Jurusan Kimia, Fakultas Matemat Matematika ika dan Ilmu Ilmu Penget Pengetahu ahuan an Alam. Alam. Univer Universit sitas as Sumatr Sumatraa Utara. Utara. http://www.scribd.com.. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2009. http://www.scribd.com http://www.wikipedia.com.. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2009. Kelapa Sawit . http://www.wikipedia.com Noer, Alfian. 2009. 2009. Pembuatan Sabun. http://alfiannoer.wordpress.com http://alfiannoer.wordpress.com.. Diakses pada tanggal 07 Desember 2009. Sajaya, Qomari. 2008. Pembuatan Sabun Mandi Dengan Bahan Minyak atau
Lemak .
http://qomari-sajaya.blogs.friendster.com/share.. http://qomari-sajaya.blogs.friendster.com/share
Diakses
pada
tanggal 07 Desember 2009. http://www.scribd.com.. Diak Diakse sess pada pada tangg tanggal al 07 Dese Desemb mber er Membuat Membuat Sabun. Sabun. http://www.scribd.com 2009. http://www.majarimagazine.com.. Diak Diakse sess pada pada tang tangga gall 07 Dese Desemb mber er Sabun. http://www.majarimagazine.com 2009.
30