LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN KEJANG DEMAM
A.
KONSEP DASAR 1.
PENGERTIAN Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi. Suhu badan ini disebabkan oleh kelainan ekstrakranial !umbantobing" !umbantobing" #$$%&. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh suhu men'apai ()*+,&. kejang demam dapat terjadi karena proses intra'ranial maupun ekstrakranial. Kejang demam terjadi pada -/0 populasi anak berumur 1 bulan sampai dengan % tahun Amid dan 2ardhi" NAN3A NI,N4," NI,N4," -+#)&. 5enurut 5ar6in A. 7ishman -++8&" kejang demam terjadi pada -/0 anak usia di ba9ah 1tahun. Kriteria diagnostik men'akup: kejang pertama yang dialami oleh anak berkaitan dengan suhu yang lebih tinggi dari pada )*;,< anak berusia kurang dari 1tahun 1ta hun<< tid tidak ak ada tan tanda da in= in=eks eksii ata atau u per perada adanga ngan n susu susunan nan sara sara== pus pusat< at< ana anak k tid tidak ak menderita gangguan metabolik sistemik akut. Kejang demam bersi=at dependenusia" biasanya terjadi pada anak berusia antara $ dan -+ bulan< kejang jarang dimulai sebelum usia 1 bulan. Kejang demam merupakan gangguan transien pada anak yang terjadi bersamaan dengan demam. Keadaan ini merupakan salah satu gangguan neurologik yang paling sering dijumpai pada anakanak dan menyerang sekitar /0 anak. Kebanyakan serangan kejan ke jang g ter terjad jadii set setela elah h us usia ia 1 bu bula lan n da dan n bi bias asany anyaa seb sebelu elum m us usia ia ) ta tahu hun n de deng ngan an peningkatan =rekuensi serangan pada anakanak yang berusia kurang dari #* bulan. Kejang demam jarang terjadi terja di setelah usia % tahun. 3ona !.>ong" !.>ong" -++*& Kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh suhu rektal di atas )*;,. Riyadi dan Sujono" -++$& Kejang demam ditimbulkan oleh demam dan 'enderung mun'ul pada saat a9al a9al demam. Penyebab yang paling sering adalah ispa. Kejang ini akan kejang umum dengan pergerakkan klonik selama kurang dari #+menit. Sistem syara= pusat normal dan tid tidak ak ada tan tandat datand andaa de= de=isit isit neu neurol rologi ogiss pad padaa saat sera seranga ngan n tel telah ah men menghi ghilan lang. g. Sekitar #?) anak akan mengalami kejang demam kembali jika terjadi demam" tetapi sangat jarang yang mengalami kejang demam setelah usia 1tahun.
2.
ETI4!4GI 5enurut Randle @ohn #$$$& kejang demam dapat disebabkan oleh:
a. 3emam tinggi. 3emam dapat disebabkan oleh karena tonsilitis" =aringitis" otitis media" gastroentritis" bronkitis" b. '. d. e.
bron'hopneumonia" morbili" 6arisela"demam
berdarah" dan lainlain. E=ek produk toksik dari mikroorganisme kuman dan otak& terhadap otak. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal. Perubahan 'airan dan elektrolit. 7aktor predispisisi kejang deman" antara lain: #& Ri9ayat keluarga dengan kejang biasanya positi=" men'apai 1+0 kasus. 3iturunkan se'ara dominan" tapi gejala yang mun'ul tidak lengkap. -& Angka kejadian adanya latar belakang kelainan masa prenatal dan perinatal tinggi )& Angka kejadian adanya kelainan neurologis minor sebelumnya juga tinggi" tapi kelainan neurologis berat biasanya jarang terjadi. Penyebab kejang demam belum dapat dipastikan. Pada sebagian besar anak"
tingginya suhu tubuh" bukan ke'epatan kenaikan suhu tubuh" menjadi =aktor pen'etus serangan kejang demam. iasanya suhu demam lebih dari )*;, dan terjadi saat suhu tubuh naik dan bukan pada saat setelah terjadinya kenaikan suhu yang lama. 3ona !.>ong" -++*&. Penyebab kejang men'akup =aktor=aktor perinatal" mal=ormasi otak kogenital" =aktor genetik" penyakit in=eksi ense=alitis" meningitis&" penyakit demam" gangguan metabolisme" trauma" neuplasma toksin" sirkulasi" dan penyakit degenerati= sususnan syara=. Kejang disebut ideopatik bila tidak dapat ditemukan penyebabnya.,e'ily !. etB dan A.so9den" -++-& Kondisi yang dapat menyebabkan kejang demam antara lain< in=eksi yang mengenai jaringan ekstrakranial seperti tonsilitis" otitis" media akut" bronkitis. Riyadi dan sujono" -++$&. 3.
PAT47ISI4!4GI Sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipe'ah menjadi ,4-dan air. Sel dikelilingi oleh membran yang terdiri dari permukaan dalam yaitu lipoid dan permukaan luar yaitu ionik. 3alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium K C& dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium NaC& dan elektrolit lainnya" ke'uali ion klorida ,l D &. Akibatnya konsentrasi ion K C dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi Na C rendah" sedang di luar sel neuron terdapat keadaan sebalikya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel" maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari neuron. ntuk menjaga keseimbangan potensial membran diperlukan energi dan
bantuan enBim NaK ATPase yang terdapat pada permukaan sel.Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah oleh : a. Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular b. Rangsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme" kimia9i atau aliran listrik dari sekitarnya '. Perubahan pato=isiologi dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan Pada keadaan demam kenaikan suhu # o, akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal #+#% 0 dan kebutuhan oksigen akan meningkat -+0. Pada anak ) tahun sirkulasi otak men'apai 1% 0 dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang de9asa yang hanya #% 0. 4leh karena itu kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam 9aktu yang singkat terjadi di=usi dari ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. !epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel sekitarnya dengan bantuan Fneurotransmitter dan terjadi kejang. Kejang demam yang berlangsung lama lebih dari #% menit& biasanya disertai apnea" meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia" hiperkapnia" asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik" hipotensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan makin meningkatnya akti=itas otot dan mengakibatkan metabolisme otak meningkat. 4.
K!ASI7IKASI KE@ANG 3E5A5 Kejang yang merupakan pergerakan abnormal atau perubahan tonus badan dan tungkai dapat diklasi=ikasikan menjadi - bagian yaitu< kejang parsial sederhana dan kejang parsial kompleks. a. Kejang parsial sederhana Kesadaran tidak terganggu dapat men'akup satu atau dua hal sebagai berikut< #& Tandatanda motoris< kedutan pada 9ajah" tangan atau salah satu sisi tubuh< umumnya gerakan setiap kejang sama -& Tanda atau gejala otonomik< muntah" berkeringat" muka merah" dilatasi pupil. )& Gejala sematosensoris atau sensoris khusus< mendengar musik" merasa seakan jatuh dari udara" parestesia. /& Gejala psikik< deja6u" rasa takut" 6isi panoramik. b. Kejang parsial kompleks Terdapat gangguan kesadaran" 9alaupun pada a9alnya sebagai kejang parsial simpleks.
3apat
men'angkup
otomatisme
atau
gerakan
otomatik<
menge'ap+e'apkan bibir" mengunyah" gerakan men'ongkel yang berulangulang pada tangan" dan gerakan tangan lainnya. 3apat tanpa otomatisme tatapan terpaku. ,e'ily !.etB dan !inda A.So9den" -++-&
5.
PE5ERIKSAAN PENN@ANG eberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien dengan kejang demam adalah meliputi: #. Elektro en'ephalogra=t EEG& ntuk pemeriksaan ini dirasa kurang mempunyai nilai prognostik. EEG abnormal tidak dapat digunakan untuk menduga kemungkinan terjadinya epilepsi atau kejang demam yang berulang dikemudian hari. Saat ini pemeriksaan EEG tidak lagi dianjurkan untuk pasien kejang demam yang sederhana. Pemeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan dan dikerjakan untuk menge6aluasi sumber in=eksi. -. Pemeriksaan 'airan 'erebrospinal 2al ini dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya meningitis" terutama pada pasien kejang demam yang pertama. Pada bayi yang masih ke'il seringkali gejala meningitis tidak jelas sehingga harus dilakukan lumbal pungsi pada bayi yang berumur kurang dari 1 bulan dan dianjurkan untuk yang berumur kurang dari #* bulan. ). 3arah Glukosa 3arah : 2ipoglikemia merupakan predisposisi kejang N H -++ m?dl& N : Peningkatan N mempunyai potensi kejang dan merupakan indikasi nepro toksik akibat dari pemberian obat. : K" Na Elektrolit Ketidakseimbangan elektrolit merupakan predisposisi kejang Kalium N )"*+ D %"++ me?dl & Natrium N #)% D #// me?dl & /. ,airan ,erebo Spinal
: 5endeteksi tekanan abnormal dari ,,S tanda in=eksi"
pendarahan penyebab kejang. %. Skull Ray :ntuk mengidenti=ikasi adanya proses desak ruang dan adanya lesi 1. Tansiluminasi : Suatu 'ara yang dikerjakan pada bayi dengan masih terbuka di ba9ah - tahun& di kamar gelap dengan lampu khusus untuk transiluminasi kepala.
6.
PENAKTA!AKSANAAN 5E3IS #. Pengobatan a. Pengobatan =ase akut 4bat yang paling 'epat menghentikan kejang demam adalah diaBepam yang diberikan melalui intera6ena atau indra 6e'tal. 3osis a9al : +") D +"% mg?kg?dosis IJ perlahanlahan&. ila kejang belum berhenti dapat diulang dengan dosis yang sama setelah -+ menit.
b. Turunkan panas Anti piretika : parasetamol ? salisilat #+ mg?kg?dosis. Kompres air PA5 ? 4s '. 5en'ari dan mengobati penyebab Pemeriksaan 'airan serebro spiral dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis" terutama pada pasien kejang demam yang pertama" 9alaupun demikian kebanyakan dokter melakukan pungsi lumbal hanya pada kasus yang di'urigai sebagai meningitis" misalnya bila aga gejala meningitis atau bila kejang demam berlangsung lama. d. Pengobatan pro=ilaksis Pengobatan ini ada dalam 'ara : pro=ilaksis intermitten ? saat demam dan pro=ilaksis terus menerus dengan antikanulsa setiap hari. ntuk pro=ilaksis intermitten diberikan diaBepim se'ara oral dengan dosis +") D +"% mg?hg?hari. e. Penanganan sporti= ebaskan jalan napas eri Bat asam @aga keseimbangan 'airan dan elektrolit Pertahankan tekanan darah -. Pen'egahan a. Pen'egahan berkala intermitten& untuk kejang demam sederhana. eri diaBepam dan antipiretika pada penyakitpenyakit yang disertai d emam. b. Pen'egahan kontinu untuk kejang demam komplikata 3apat digunakan : D 7ero barbital
:
%8 mg?kg?-/ jam dibagi ) dosis
D 7enitorri
:
-* mg?kg?-/ jam dibagi -) dosis
D KlonaBepam
:
indikasi khusus&
B. TEORI ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM 1.
PENGKA@IAN Pengkajian adalah pendekatan sistemik untuk mengumpulkan data dan menganalisa" sehingga dapat diketahui kebutuhan pera9atan pasien tersebut. Santosa. NI" #$*$" #%/& !angkahlangkah dalam pengkajian meliputi pengumpulan data" analisa dan sintesa data serta perumusan diagnosa kepera9atan. Pengumpulan data akan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan atau kepera9atan yang meliputi kebutuhan =isik" psikososial dan lingkungan pasien. Sumber data didapatkan dari pasien" keluarga" teman" team kesehatan lain" 'atatan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. 5etode pengumpulan data melalui obser6asi yaitu dengan 'ara inspeksi" palpasi" auskultasi" perkusi&" 9a9an'ara yaitu berupa per'akapan untuk memperoleh
data yang diperlukan&" 'atatan berupa 'atatan klinik" dokumen yang baru maupun yang lama&" literatur men'akup semua materi" bukubuku" masalah dan surat kabar&. Pengumpulan data pada kasus kejang demam ini meliputi : A. 3ata Subjekti= a& iodata?Identitas iodata anak men'akup nama" umur" jenis kelamin.iodata orang tua perlu dipertanyakan untuk mengetahui status sosial anak meliputi nama" umur" agama" suku?bangsa" pendidikan" pekerjaan" penghasilan" alamat. b& Ri9ayat Penyakit 3arto Suharso" -+++& Ri9ayat penyakit yang diderita sekarang tanpa kejang ditanyakan : Apakah betul ada kejang 3iharapkan ibu atau keluarga yang mengantar dianjurkan menirukan gerakan kejang si anak Apakah disertai demam 3engan mengetahui ada tidaknya demam yang menyertai kejang" maka diketahui apakah in=eksi in=eksi memegang peranan dalam terjadinya bangkitan kejang. @arak antara timbulnya kejang dengan demam. !ama serangan Seorang ibu yang anaknya mengalami kejang merasakan 9aktu berlangsung lama. !ama bangkitan kejang kita dapat mengetahui kemungkinan respon terhadap prognosa dan pengobatan. Pola serangan Perlu diusahakan agar diperoleh gambaran lengkap mengenai pola serangan apakah bersi=at umum" =okal" tonik" klonik Apakah serangan berupa kontraksi sejenak tanpa hilang kesadaran seperti epilepsi mioklonik Apakah serangan berupa tonus otot hilang sejenak disertai gangguan kesadaran seperti epilepsi akinetik Apakah serangan dengan kepala dan tubuh mengadakan =leLi sementara tangan naik sepanjang kepala" seperti pada spasme in=antile 7rekuensi serangan Apakah penderita mengalami kejang sebelumnya" umur berapa kejang terjadi untuk pertama kali" dan berapa =rekuensi kejang per tahun. Prognosa makin kurang baik apabila kejang timbul pertama kali pada umur muda dan bangkitan kejang sering timbul. Sebelum kejang perlu ditanyakan adakah aura atau rangsangan tertentu yang dapat menimbulkan kejang" misalnya lapar" lelah" muntah" sakit kepala dan lain lain. 3imana kejang dimulai dan bagaimana menjalarnya. Sesudah kejang perlu ditanyakan apakah penderita segera sadar" tertidur" kesadaran menurun" ada paralise" menangis dan sebagainya
'. Ri9ayat penyakit sekarang yang menyertai Apakah muntah" diare" truma kepala" gagap bi'ara khususnya pada penderita epilepsi&" gagal ginjal" kelainan jantung" 327" ISPA" 45A" 5orbili dan lainlain.
d. Ri9ayat Penyakit 3ahulu Sebelum penderita mengalami serangan kejang ini ditanyakan apakah penderita pernah mengalami kejang sebelumnya" umur berapa saat kejang terjadi untuk pertama kali Apakah ada ri9ayat trauma kepala" radang selaput otak" KP" 45A dan lainlain. e. Ri9ayat Kehamilan dan Persalinan Kedaan ibu se9aktu hamil per trimester" apakah ibu pernah mengalami in=eksi atau sakit panas se9aktu hamil. Ri9ayat trauma" perdarahan per 6aginam se9aktu hamil" penggunaan obatobatan maupun jamu selama hamil. Ri9ayat persalinan
ditanyakan
apakah
sukar"
spontan
atau
dengan
tindakan
=or'ep?6akum &" perdarahan ante partum" as=iksi dan lainlain. Keadaan selama neonatal apakah bayi panas" diare" muntah" tidak mau menetek" dan kejang kejang. =. Ri9ayat Imunisasi @enis imunisasi yang sudah didapatkan dan yang belum ditanyakan serta umur mendapatkan imunisasi dan reaksi dari imunisasi. Pada umumnya setelah mendapat
imunisasi
3PT e=ek sampingnya
adalah panas
yang
dapat
menimbulkan kejang. g. Ri9ayat Perkembangan 3itanyakan kemampuan perkembangan meliputi : Personal sosial kepribadian?tingkah laku sosial& : berhubungan dengan • •
kemampuan mandiri" bersosialisasi" dan berinteraksi dengan lingkungannya. Gerakan motorik halus : berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu" melakukan gerakan yang melibatkan bagianbagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otototot ke'il dan memerlukan koordinasi yang 'ermat" misalnya
• •
menggambar" memegang suatu benda" dan lainlain. Gerakan motorik kasar : berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. ahasa : kemampuan memberikan respon terhadap suara" mengikuti perintah dan berbi'ara spontan.
h.
Ri9ayat kesehatan keluarga.
Adakah anggota keluarga yang menderita kejang C -% 0 penderita kejang demam mempunyai =aktor turunan&. Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit syara= atau lainnya Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ISPA" diare atau penyakit in=eksi menular yang dapat men'etuskan terjadinya kejang demam. i.
Ri9ayat sosial ntuk mengetahui perilaku anak dan keadaan emosionalnya perlu dikaji siapakah yanh mengasuh anak agaimana hubungan dengan anggota keluarga dan teman
sebayanya j. Pola kebiasaan dan =ungsi kesehatan #. 3itanyakan keadaan sebelum dan selama sakit bagaimana Pola kebiasaan dan =ungsi ini meliputi : Pola persepsi dan tatalaksanaan hidup sehat • Gaya hidup yang berkaitan dengan kesehatan" pengetahuan tentang kesehatan" pen'egahan dan kepatuhan pada setiap pera9atan dan tindakan medis agaimana pandangan terhadap penyakit yang diderita" pelayanan kesehatan yang diberikan" tindakan apabila ada anggota keluarga yang •
sakit" penggunaan obatobatan pertolongan pertama. Pola nutrisi ntuk mengetahui asupan kebutuhan giBi anak. 3itanyakan bagaimana kualitas dan kuantitas dari makanan yang dikonsumsi oleh anak 5akanan apa saja yang disukai dan yang tidak agaimana selera makan anak
•
erapa kali minum" jenis dan jumlahnya per hari Pola Eliminasi AK: ditanyakan =rekuensinya" jumlahnya" se'ara makroskopis ditanyakan bagaimana 9arna" bau" dan apakah terdapat darah Serta ditanyakan apakah disertai nyeri saat anak ken'ing. A: ditanyakan kapan 9aktu A" teratur atau tidak agaimana
•
konsistensinya lunak"keras"'air atau berlendir Pola akti6itas dan latihan Apakah anak senang bermain sendiri atau dengan teman sebayanya erkumpul dengan keluarga sehari berapa jam Akti6itas apa yang
•
disukai Pola tidur?istirahat erapa jam sehari tidur erangkat tidur jam berapa angun tidur jam berapa Kebiasaan sebelum tidur" bagaimana dengan tidur siang
. 3ata 4bjekti=
a. Pemeriksaan mum Pertama kali perhatikan keadaan umum 6ital : tingkat kesadaran" tekanan darah" nadi" respirasi dan suhu. Pada kejang demam sederhana akan didapatkan suhu tinggi sedangkan kesadaran setelah kejang akan kembali normal seperti sebelum kejang tanpa kelainan neurologi. b. Pemeriksaan 7isik #. Kepala Adakah tandatanda mikro atau makrosepali Adakah dispersi bentuk kepala Apakah tandatanda kenaikan tekanan intrakarnial" yaitu ubunubun besar 'embung" bagaimana keadaan ubunubun besar menutup atau belum . -. Rambut 3imulai 9arna" kelebatan" distribusi serta karakteristik lain rambut. Pasien dengan malnutrisi energi protein mempunyai rambut yang jarang" kemerahan seperti rambut jagung dan mudah di'abut tanpa menyebabkan rasa sakit pada pasien. ). 5uka? >ajah. Paralisis =asialis menyebabkan asimetri 9ajah< sisi yang paresis tertinggal bila anak menangis atau terta9a" sehingga 9ajah tertarik ke sisi sehat. Adakah tanda rhisus sardoni'us" opistotonus" trimus Apakah ada gangguan ner6us ' ranial /. 5ata Saat serangan kejang terjadi dilatasi pupil" untuk itu periksa pupil dan ketajaman penglihatan. Apakah keadaan sklera" konjungti6a %. Telinga Periksa =ungsi telinga" kebersihan telinga serta tandatanda adanya in=eksi seperti pembengkakan dan nyeri di daerah belakang telinga" keluar 'airan dari telinga" berkurangnya pendengaran. 1. 2idung Apakah ada pernapasan 'uping hidung Polip yang menyumbat jalan napas Apakah keluar sekret" bagaimana konsistensinya" jumlahnya 8. 5ulut Adakah tandatanda sardoni'us Adakah 'ynosis agaimana keadaan lidah Adakah stomatitis erapa jumlah gigi yang tumbuh Apakah ada 'aries gigi *. Tenggorokan Adakah tandatanda peradangan tonsil Adakah tandatanda in=eksi =aring" 'airan eksudat $. !eher Adakah tandatanda kaku kuduk" pembesaran kelenjar tiroid Adakah pembesaran 6ena jugulans #+. ThoraL
Pada in=eksi" amati
bentuk dada klien" bagaimana
gerak
pernapasan"
=rek9ensinya" irama" kedalaman" adakah retraksi Inter'ostale Pada auskultasi" adakah suara napas tambahan ##. @antung agaimana keadaan dan =rek9ensi jantung serta iramanya Adakah bunyi tambahan Adakah bradi'ardi atau ta'hy'ardia #-. Abdomen Adakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada abdomen agaimana turgor kulit dan peristaltik usus Adakah tanda meteorismus Adakah pembesaran lien dan hepar #). Kulit agaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun 9arnanya Apakah terdapat oedema" hemangioma agaimana keadaan turgor kulit #/. Ekstremitas Apakah terdapat oedema" atau paralise terutama setelah terjadi kejang agaimana suhunya pada daerah akral #%. Genetalia Adakah kelainan bentuk oedema" sekret yang keluar dari 6agina" tandatanda in=eksi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
#. @alan na=as tidak e=ekti= berhubungan dengan menumpuknya sekret pada jalan na=as. -. 2ipertermi berhubungan dengan proses penyakit terganggunya sistem termoregulasi&. ). Risiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan adanya peningkatan suhu tubuh. /. Risiko 'edera berhubungan dengan adanya kejang %. Kurang pengetahuan keluarga tentang 'ara penanganan kejang berhubungan dengan kurangnya in=ormasi.
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
3iagnosa Kepera9atan @alan na=as tidak e=ekti= berhubungan dengan menumpuknya sekret pada jalan
Tujuan? Kriteria hasil @alan na=as bersih dalam 9aktu # M -/menit. @alan na=as bersih Penderita tidak sesak
Inter6ensi
!etak posisi klien dengan posisi kepala ekstensi. 4bser6asi gejala kardinal terutama pernapasan selama
Rasional
3engan posisi ekstensi diharapkan dapat men'egah terjadinya lidah jatuh kebelakang dan jalan na=as
na=as.
2ipertermi berhubungan dengan proses penyakit terganggunya sistem termoregulasi&.
Sekret tidak ada Respirasi normal -+ D -1 M ? menit
Rasa nyaman
penderita kejang. erikan penjelasan pada klien dan keluarganya.
erikan 'airan elektrolit sesuai terpenuhi. dengan kebutuhan. ,airan tubuh tetap eri minum yang banyak. seimbang antara Kolaborasi dengan intake dan tim medis dokter& output. dalam pemberian 5embran mukosa 'airan in=us
basah. Turgor kulit baik. Klien tidak merasa
longgar. 3engan obser6asi diharapkan dapat mengetahui keadaan sedini mungkin. 5enambah 9a9asankeluarga 3iharapkan 'airan tubuh terpenuhi 3apat menambah 'airan yang hilang akibat suhu badan yang tinggi. 3iharapkan dapat memenuhi kebutuhan 'airan dan
haus. Tandatanda 6ital Risiko terjadinya kejang berulang berhubungan dengan adanya peningkatan suhu tubuh.
normal. Tidak terjadi erikan kompres kejang berulang basah pada daerah Tidak kejang aLilla dan lipatan Suhu tubuh normal Tandatanda 6ital paha kembali normal erikan baju tipis erikan penjelasan kepada klien dan
keluarga Kolaborasi dengan tim medis dokter& dalam pemberian obat antipiretik
3engan kompres basah pada daerah aLilla dan lipatan paha dapat menurunkan suhu tubuh" karena daerah tersebut terdapat pembuluh darah besar sehingga memper'epat penguapan. 3engan aju tipis diharapkan akan mengetahui perubahan dan perkembangan sedini mungkin. 3engan diberikan penjelasan diharapkan akan menambah
pengetahuan klien tentang penyakit. 3engan obat anti piretik diharapkan dapat menurunkan panas Risiko 'edera berhubungan dengan adanya kejang
Risiko 'edera dapat terkontrol •
Pasien terbebas dari 'edera
•
Keluarga pasien mampu menjelaskan 'ara?metode untuk men'egah 'edera
Kurang
Keluarga mengerti maksud dan tujuan pengetahuan dilakukan tindakan keluarga tentang pera9atan selama 'ara penanganan kejang. kejang berhubungan Keluarga mengerti 'ara penanganan dengan kurangnya kejang. in=ormasi. Keluarga tanggap dan dapat melaksanakan pea9atan kejang. Keluarga mengerti penyebab tanda yang dapat menimbulkan kejang.
Sediakan lingkungan yang aman Identi=ikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai kondisi =isik 5enghindarkan lingkungan yang berbahaya 5emasang side rail tempat tidur 5embatasi pengunjung In=ormasi keluarga tentang kejadian kejang dan dampak masalah" serta beritahukan 'ara pera9atan dan pengobatan yang benar. In=ormasikan juga tentang bahaya yang dapat terjadi akibat pertolongan yang salah. Ajarkan kepada keluarga untuk memantau perkembangan yang terjadi akibat kejang. Kaji kemampuan keluarga terhadap penanganan kejang.
5en'egah 'edera pasien Kebutuhan keamanan pasien bergunan untuk men'egah 'edera pasien 5engurangi risiko 'edera Perlindungan kepada pasien supaya tidak jatuh dari tempat tidur 5engurangi kegelisahan pasien karena 3iharapkan keluarga mengetahui 'ara pera9atan dan pengobatan yang benar. 3iharapkan keluarga mengerti akibat dari pertolongan yang salah. 3iharapkan keluarga mengerti bahaya dari kejang. 3engan mengkaji pada keluarga diharapkan mampu menangani gejalagejala yang menyebabkan kejang.
E. I5P!E5ENTASI KEPERA>ATAN Implementasi dilaksanakan sesuai dengan ren'ana kepera9atan oleh pera9at terhadap pasien 7. EJA!ASI E6aluasi dilaksanakan berdasarkan tujuan dan out'ome.
DAFTAR PUSTAKA
etB ,e'ily !" So9den !inda A. -++-. Buku Saku Keperawatan Pediatri. @akarta : EG, 7ishman" 5ar6in A. -++8. uku Ajar Pediatri" 6olume ) edisi -+. @akarta:EG, 2erdman" T. 2eather. -+#-. Diagnosis Keperawatan: Difinisi Dan Klasifikasi 20122014/Editor,! "eat#er "erd$an% &li# Ba#asa, 'ade Suwarwati Dan (ike Bud#i Su)ekti. @akarta: EG, 2uda" Nurati= dan 2ardhi Kusuma. -+#). &plikasi &su#an Keperawatan Berdasarkan Diagnosa (&(D& (*+-(+ . @akarta: 5edia A'tion. !umbantobing S5" .#$$%. Penatalaksanaan 'utak#ir Keang Pada &nak! @akarta: Gaya aru !ynda @uall ," #$$$. .enana &su#an dan Doku$entasi Keperawatan. Penerjemah 5oni'a Ester. @akarta: EG, 5arilyn E. 3oenges. -+++. .enana &su#an Keperawatan. Penerjemah Kariasa I 5ade. @akarta: EG, 5atondang" ,orry S. -+++. Diagnosis isis Pada &nak . Edisi ke -. @akarta: PT. Sagung Seto Rendle @ohn. #$$$. *k#tisar Penakit &nak . Edisi ke 1. @akarta: inapura Aksara Riyadi dan Sujono" -++$. Buku Saku Pediatri. @akarta: EG, Santosa NI. #$*$. Perawatan * Dasar-Dasar Keperawatan3. @akarta: 3epkes RI Santosa NI" #$$). &su#an Kese#atan Dala$ Konteks Keluarga! @akarta: 3epkes RI Soetjiningsih. #$$%. u$)u# Ke$)ang &nak . @akarta : EG, Suharso 3arto. -+++. Pedo$an Diagnosis dan erapi. Surabaya: 7.K. ni6ersitas Airlangga Sumijati 5.E" dkk. -+++. &su#an Keperawatan Pada Kasus Penakit ang 5a6i$ eradi Pada &nak . Surabaya: PERKANI >ahidiyat Iskandar. #$*%. *l$u Kese#atan &nak Edisi -. @akarta: PERKANI >ong" 3.!"dkk. -++*. Pedo$an Klinik Keperawatan Pediatrik! 7akarta. uku Kedokteran I Putu @uniartha Semara Putra