LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan kenaikan suhu tubu tubuh h (Suh (Suhu u menc mencap apai ai > 38oC). Kejang Kejang demam demam dapat dapat terjadi terjadi karena karena proses proses intrakranial maupun ekstrakranial. kejang demam terjadi pada 2!" populasi anak berumur # bulan sampai dengan $ tahun. paling sering pada anak usia %& bulan sampai 23 bulan ('urari Kusuma* 2+%2). Kejang merupakan akibat dari pembebasan listrik yang tidak terkontrol dari sel sara korteks serebral yang ditandai dengan serangan tibatiba* terjadi ganggu gangguan an kesada kesadaran ran ringan ringan** akti,i akti,itas tas motori motorik* k* dan atau atau ganggu gangguan an enome enomena na sensori (-oengoes* %) Keja Kejang ng adal adalah ah masa masala lah h neur neurol olog ogik ik yang ang rela relati ti seri sering ng diju dijump mpai ai.. -iperkirakan -iperkirakan bah/a % dari %+ orang orang akan mengalami mengalami kejang suatu suatu saat selama hidup mereka. -ua puncak usia untuk insidensi kejang adalah dekade pertama kehi kehidu dupa pan n dan dan setel setelah ah usia usia #+ tahu tahun. n. Kejan Kejang g terja terjadi di akib akibat at lepa lepass muata muatan n paroksismal yang berlebihan dari suatu populasi neuron yang sangat mudah terpicu (okus kejang) sehingga mengganggu ungsi normal otak (0rice 1ilson* 2++$).
B. ETIOLOGI
enu enuru rutt 'ura 'urari ri dan dan Kusu Kusuma ma** 2+%2 2+%2.. Keja Kejang ng dibe dibeda daka kan n menja enjadi di intrakranial dan ekstrakranial. ntrakranial meliputi 4 %. 5raum raumaa (0er (0erda dara raha han) n) 4 0erd 0erdar arah ahan an suba subara rach chno noid id** subd subdur ural al atau atau ,entrikuler 2. neksi neksi 4 6akteri* 6akteri* 7ir 7irus* us* 0arasi 0arasitt misalnya misalnya menin meningit gitis. is. 3. Kongen Kongenital ital 4 -isge -isgenes nesis* is* Kela Kelaina inan n sereb serebi. i. kstrakranial meliputi 4
%. 9angguan etabolik 4 :ipoglikemia* hipokalsemia* hipomagnesia* gangguan elektrolit ('a dan K) misalnya pada pasien dengan ri/ayat diare sebelumnya. 2. 5oksik 4 ntoksikasi* anastesi lokal* sindroma putus obat 3. Kongenital 4 9angguan metabolisme asam basa atau ketergantungan dan kekurangan piridoksin. 6eberapa aktor resiko berulangnya kejang yaitu 4 %. ;i/ayat kejang dalam keluarga 2.
C. TANDA DAN GEJALA
Serangan kejang biasanya terjadi 2! jam pertama se/aktu demam* berlangsung singkat dengan siat bangkitan kejang dapat berbentuk tonikklonik* tonik* klonik* okal atau akinetik.
2.
Kejang berlangsung tidak lebih dari %$ menit.
3.
Kejang bersiat umum.
!.
Kejang timbul dalam %# jam pertama setelah timbulnya demam.
$.
0emeriksaan sara sebelum dan sesudah kejang normal.
#.
0emeriksaan 9 yang dibuat sedikitnya satu minggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan.
&.
?rekuensi kejang bangkitan dalam satu tahun tidak melebihi empat kali.
D. KLASIFIKASI
enurut 0richard dan c 9real membagi kejang demam atas dua golongan yaitu4 %. Kejang demam sederhana* kejang ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut4 a.-ikeluarga penderita tidak ada ri/ayat epilepsy b.Sebelumnya tidak ada ri/ayat cedera otak oleh penyakit apapun c.Serangan kejang demam yang pertama terjadi antara usia # bulan A # tahun. d.=amanya kejang berlangsung tidak lebih dari 2+ menit. e.Kejang tidak bersiat okal . 5idak didapatkan gangguan atau abnormalitas pasca kejang g.Sebelumnya tidak didapatkan abnormalitas neurologis atau abnormalitas perkembangan h.Kejang tidak berulang dalam /aktu singkat. 2. Kejang demam kompleks 6ila kejang tidak memenuhi kriteria di atas maka digolongkan sebagai kejang demam kompleks.
E. PATOFISIOLOGI
Sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi CB2 dan air. Sel dikelilingi oleh membran yang terdiri dari permukaan dalam yaitu lipoid dan permukaan luar yaitu ionik. -alam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion kalium (K ) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium ('a ) dan elektrolit lainnya* kecuali ion klorida (Cl ). kibatnya konsentrasi ion K dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi 'a rendah* sedang di luar sel neuron terdapat keadaan sebalikya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel maka terdapat perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari neuron.
50ase yang terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial membran ini dapat diubah oleh 4 %. 0erubahan konsentrasi ion di ruang ekstraselular 2. ;angsangan yang datang mendadak misalnya mekanisme* kimia/i atau aliran listrik dari sekitarnya 3. 0erubahan patoisiologi dari membran sendiri karena penyakit E keturunan
0ada keadaan demam kenaikan suhu % oC akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal %+%$" dan kebutuhan oksigen akan meningkat 2+". 0ada anak 3 tahun sirkulasi otak mencapai #$" dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang de/asa yang hanya %$". Bleh karena itu kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam /aktu yang singkat terjadi diusi dari ion kalium maupun ion natrium akibat terjadinya lepas muatan listrik. =epas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluas ke
seluruh
sel
maupun
ke
membran
sel
sekitarnya
dengan
bantuan
FneurotransmitterG dan terjadi kejang. Kejang demam yang berlangsung lama (lebih dari %$ menit) biasanya disertai apnea* meningkatnya kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia* hiperkapnia* asidosis laktat disebabkan oleh metabolisme anerobik* hipotensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan makin meningkatnya aktiitas otot dan mengakibatkan metabolisme otak meningkat.
F. KOMPLIKASI
%. Kejang berulang 2. ;etardasi mental 3. 0alsi cerebralis !. pilepsi $. :emiparese
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
%. namnesis4 ri/ayat penyakit keluarga* penyakit ibu dan obat yang dipakai selama
kehamilan*
problem persalinan
(asiksia*
trauma*
ineksi
persalinan). 2. 0emeriksaan isik4 bentuk kejang* iritabel* hipotoni* gangguan pola naas* perdarahan kulit* sianosis* ikterus* ubunubun besar cembung. 3. 0emeriksaan laboratorium4 darah rutin* gula darah* elektrolit* analisa gas darah* punksi lumbal* kultur darah* bilirubin* pemeriksaan urine. !. 0emeriksaan radiologi4
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
0enatalaksanaan kejang dibagi menjadi 3 hal* yaitu4 %. 0engobatan ?ase kut a.
emberantas kejang Kejang 4 6erikan diaDepam rectal 4 %. $ mg untuk 66 H %+ kg 2. %+ mg untuk 66 > %+ kg 3. atau i, 4 +*3+*$ mgEkg66Ekali !. tunggu $ menit* berikan oksigen. asih kejang 4 6erikan diaDepam rectal E i,* dosis sama* %. tunggu $ menit 2. oksigenasi adekuat % ltEmenit 3. berikan cairan intra,ena (-$* I SJ -$* S atau ;=) asih kejang 4 6erikan enitoinEdienilhidramin loading* i, dosis %+ %$ mgEkg66 maksimal 2++mg* tunggu sampai 2+ menit.
asih kejang4
Kejang berhenti* rumatan4
•
asuk C<aneatesi umum.
?enitoin $ A 8 mgEKg
•
-ormikum i, dosis
?enobalbital !$ mgEkg66
•
?enitoin drip dengan dosis %$ mgEkg66E2! jam. b. embebaskan jalan naas* oksigenasi secukupnya
c. enurunkan panas bila demam atau hipereaksi dengan kompres seluruh tubuh dan bila telah menunjukkan dapat diberikan paracetamol %+ mgEkg66Ekali kombinasi diaDepam oral +*3 mgEkg66. d. emberikan cairan yang cukup bila kejang berlangsung cukup lama (> %+ menit) dengan intra,ena -$ %E!S* -$ %E2S* ;=.
2. encari penyebab dan mengobati penyebab -engan penelusuran sebab kejang dan aktor risiko terjadinya kejang* pengobatan terhadap penyebab kejang sesuai yang ditemukan.
3. 0engobatan pencegahan berulangnya kejang -iberikan anti kon,ulsan rumatan yaitu enitoinEdienilhidation $8 mgEkg66Ehari* dalam 2 kali pemberian (terbagi 2 dosis) atau enobarbital (bila tak ada enitoin)4 $8 mgEkg66Ehari dalam 2 kali pemberian.
PENYIMPANGAN KDM neksi bakteri* ,irus dan parasit
;eaksi nlamasi
;angsangan mekanik dan biokimia. 9angguan cairan dan elektrolit
=ebih dari %$ menit (K-S)
0roses -emam 0erubahan konsentrasi ion diruang ekstraseluler
Kelainan neurologis prenatal
HIPERTERMI
;esiko kejang berulang
Ketidakseimbangan potensial membran 50* S
0erubahan diusi 'a
0erubahan beda potensial membran sel neuron RESIKO KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN
0elepasan muatan listrik semakin meluas keseluruh sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter
RESIKO CIDERA
Kurang dari %$ menit (K-S)
Kesadaran menurun
Kontraksi otot meningkat
0enurunan releks menelan
etabolisme meningkat
Kejang
=ebih dari %$ menit (K-S)
0enurunan suplai darah ke otak
;esiko kerusakan sel neuron otak RESIKO ASPIRASI
Kebutuhan B2 meningkat
RESIKO KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN
Suhu tubuh meningkat 0eraasan eningkat E5akipnea
KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS
TERMOREGULASI TIDAK EFEKTIF
A. PENGKAJIAN
%. 0emeriksaan ?isik a. Kepala
dakah tandatanda mikro atau makrosepali.
dakah dispersi bentuk kepala.
pakah tandatanda kenaikan tekanan intrakarnial* yaitu ubun ubun besar cembung* bagaimana keadaan ubunubun besar menutup atau belum.
b. ;ambut
-imulai /arna* kelebatan* distribusi serta karakteristik lain rambut. 0asien dengan malnutrisi energi protein mempunyai rambut yang jarang* kemerahan seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menyebabkan rasa sakit pada pasien.
c. ukaE/ajah
0aralisis asialis menyebabkan asimetri /ajah* sisi yang paresis tertinggal bila anak menangis atau terta/a sehingga /ajah tertarik ke sisi sehat.
dakah tanda rhisus sardonicus* opistotonus* trimus.
pakah ada gangguan ner,us cranial.
d. ata
Saat serangan kejang terjadi dilatasi pupil* untuk itu periksa pupil dan ketajaman penglihatan.
pakah keadaan sklera* konjungti,a.
e. 5elinga
0eriksa ungsi telinga* kebersihan telinga serta tandatanda adanya ineksi seperti pembengkakan dan nyeri di daerah belakang telinga* keluar cairan dari telinga* berkurangnya pendengaran.
.
:idung
pakah ada pernapasan cuping hidungE 0olip yang menyumbat jalan napas.
pakah keluar sekret* bagaimana konsistensinya* jumlahnya.
g. ulut
dakah tandatanda sardonicus.
dakah cynosis.
6agaimana keadaan lidah.
dakah stomatitis.
h. 5enggorokan
i.
j.
dakah tandatanda peradangan tonsil.
dakah tandatanda ineksi aring* cairan eksudat.
=eher
dakah tandatanda kaku kuduk* pembesaran kelenjar tiroid.
dakah pembesaran ,ena jugulans
5horaL
0ada
ineksi*
amati
bentuk
dada klien*
bagaimana
gerak
pernapasan* rek/ensinya* irama* kedalaman* adakah retraksi ntercostale.
0ada auskultasi* adakah suara napas tambahan.
k. @antung
l.
6agaimana keadaan dan rekuensi jantung serta iramanya.
dakah bunyi tambahan.
dakah bradicardi atau tachycardia.
bdomen
dakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada abdomen.
6agaimana turgor kulit dan peristaltik usus.
dakah tanda meteorismus.
dakah pembesaran lien dan hepar.
m. Kulit
6agaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun /arnanya.
pakah terdapat oedema* hemangioma.
6agaimana keadaan turgor kulit.
n. kstremitas
pakah terdapat oedema atau paralise terutama setelah terjadi kejang.
6agaimana suhunya pada daerah akral.
o. 9enetalia
dakah kelainan bentuk oedema* sekret yang keluar dari ,agina* tandatanda ineksi.
B. DIAGNOSA
-iagnosa yang mungkin muncul pada kejang demam menurut 'anda (2+%2)* yaitu4 %. 0K4 Kejang berulang b.d hipertermi 2. ;isiko trauma isik b.d kurangnya koordinasi otot 3. :ipertermia b.d proses ineksi !. Kurangnya pengetahuan keluarga b.d keterbatasan inormasi
C. PERENCANAAN (Wilkinson !""#$
'o. %.
-iagnosa 'BC 0K4 Kejang berulang b.d Setelah dilakukan tindakan kepera/atan hipertermi
3L2!
jam
diharapkan
klien
%.
tidak
'C =onggarkan pakaian* berikan pakaian tipis yang mudah menyerap keringat.
mengalami kejang selama berhubungan
;asional 4 proses kon,eksi akan terhalang oleh
dengan hiperthermi.
pakaian yang
Kriteria hasil %. 5idak
4
ketat dan
tidak
menyerap
keringat.
terjadi
serangan
kejang
2.
ulang.
6erikan kompres dingin ;asional 4 perpindahan panas secara konduksi
2. Suhu 3#*$ A 3&*$ MC
3.
6erikan ekstra cairan (susu* sari buah* dll)
3. 'adi %%+ A %2+ LEmenit
;asional 4 saat demam kebutuhan akan cairan
!. ;espirasi 3+ A !+ LEmenit
tubuh meningkat.
$. Kesadaran composmentis
!.
Bbser,asi kejang dan tanda ,ital tiap ! jam ;asional 4 0 emantauan
yan g
teratur
menentukan tindakan yang akan dilakukan. $.
6atasi akti,itas selama anak panas ;asional 4 akti,itas
dapat
meningkatkan
metabolisme dan meningkatkan panas. #.
6erikan antipiretik dan pengobatan sesuai
ad,is. ;asional 4 enurunkan 2.
;isiko trauma isik b.d Setelah dilakukan tindakan kepera/atan kurangnya koordinasi otot
panas
pada
pusat
hipotalamus dan sebagai propilaksis %. 6eri pengaman pada sisi tempat tidur dan
3L2! jam diharapkan tidak terjadi trauma
penggunaan tempat tidur yang rendah.
isik selama pera/atan.
;asional 4 meminimalkan injuri saat kejang
Kriteria :asil %.
4
2. 5inggalah bersama klien selama ase kejang..
5idak terjadi trauma isik selama pera/atan.
2.
empertahankan
3. 6erikan tongue spatel diantara gigi atas dan tindakan
yang
mengontrol akti,itas kejang. 3.
engidentiikasi harus kejang.
diberikan
;asional 4 meningkatkan keamanan klien.
tindakan ketika
ba/ah. ;asional 4 menurunkan resiko trauma pada
yang terjadi
mulut. !. =etakkan klien di tempat yang lembut. ;asional 4 membantu menurunkan resiko injuri isik pada ekstimitas ketika kontrol otot ,olunter berkurang. $. Catat tipe kejang (lokasi*lama) dan rekuensi kejang. ;asional 4 membantu menurunkan lokasi area
ad,is. ;asional 4 enurunkan 2.
;isiko trauma isik b.d Setelah dilakukan tindakan kepera/atan kurangnya koordinasi otot
panas
pada
pusat
hipotalamus dan sebagai propilaksis %. 6eri pengaman pada sisi tempat tidur dan
3L2! jam diharapkan tidak terjadi trauma
penggunaan tempat tidur yang rendah.
isik selama pera/atan.
;asional 4 meminimalkan injuri saat kejang
Kriteria :asil %.
4
2. 5inggalah bersama klien selama ase kejang..
5idak terjadi trauma isik selama pera/atan.
2.
empertahankan
3. 6erikan tongue spatel diantara gigi atas dan tindakan
yang
mengontrol akti,itas kejang. 3.
engidentiikasi harus
diberikan
;asional 4 meningkatkan keamanan klien.
tindakan ketika
ba/ah. ;asional 4 menurunkan resiko trauma pada
yang terjadi
kejang.
mulut. !. =etakkan klien di tempat yang lembut. ;asional 4 membantu menurunkan resiko injuri isik pada ekstimitas ketika kontrol otot ,olunter berkurang. $. Catat tipe kejang (lokasi*lama) dan rekuensi kejang. ;asional 4 membantu menurunkan lokasi area
cerebral yang terganggu. #. Catat tandatanda ,ital sesudah ase kejang ;asional 4 mendeteksi secara dini keadaan 3.
:ipertermia ineksi
b.d
proses Setelah dilakukan tindakan kepera/atan 3L2!
jam
diharapkan
tidak
terjadi
yang abnormal ?e,er treatment %. Kaji aktor A aktor terjadinya hiperthermi.
peningkatan suhu tubuh.
;asional4 engetahui penyebab terjadinya
Kriteria :asil 4
hiperthermi
%. Suhu tubuh dalam rentang normal.
pakaianEselimut dapat menghambat penurunan
2. 'adi dan ;; dalam rentang normal.
suhu tubuh.
3. 5idak ada perubahan /arna kulit dan tidak ada pusing.
karena
penambahan
2. Bbser,asi tanda A tanda ,ital tiap ! jam sekali. ;asional4 0emantauan tanda ,ital yang teratur dapat menentukan perkembangan kepera/atan yang selanjutnya. 3. 0ertahankan suhu tubuh normal ;asional4 Suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh tingkat akti,itas* suhu lingkungan* kelembaban tinggiakan
mempengaruhi
dinginnya tubuh.
panas
atau
cerebral yang terganggu. #. Catat tandatanda ,ital sesudah ase kejang ;asional 4 mendeteksi secara dini keadaan 3.
:ipertermia ineksi
b.d
proses Setelah dilakukan tindakan kepera/atan 3L2!
jam
diharapkan
tidak
terjadi
yang abnormal ?e,er treatment %. Kaji aktor A aktor terjadinya hiperthermi.
peningkatan suhu tubuh.
;asional4 engetahui penyebab terjadinya
Kriteria :asil 4
hiperthermi
%. Suhu tubuh dalam rentang normal.
pakaianEselimut dapat menghambat penurunan
2. 'adi dan ;; dalam rentang normal.
suhu tubuh.
3. 5idak ada perubahan /arna kulit dan tidak ada pusing.
karena
penambahan
2. Bbser,asi tanda A tanda ,ital tiap ! jam sekali. ;asional4 0emantauan tanda ,ital yang teratur dapat menentukan perkembangan kepera/atan yang selanjutnya. 3. 0ertahankan suhu tubuh normal ;asional4 Suhu tubuh dapat dipengaruhi oleh tingkat akti,itas* suhu lingkungan* kelembaban tinggiakan
mempengaruhi
panas
atau
dinginnya tubuh.
!. jarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala E ketiak. ;asional4 0roses konduksiEperpindahan panas dengan suatu bahan perantara. $. njurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun. ;asional4
0roses
hilangnya
panas
akan
terhalangi oleh pakaian tebal dan tidak dapat menyerap keringat. #. tur sirkulasi udara ruangan. ;asional4 0enyediaan udara bersih. &. 6eri ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak minum ;asional4 Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat. 8. 6atasi akti,itas isik ;asional4
kti, itas
meningkatkan
metabolismedan meningkatkan panas.
!. jarkan pada keluarga memberikan kompres dingin pada kepala E ketiak. ;asional4 0roses konduksiEperpindahan panas dengan suatu bahan perantara. $. njurkan untuk menggunakan baju tipis dan terbuat dari kain katun. ;asional4
0roses
hilangnya
panas
akan
terhalangi oleh pakaian tebal dan tidak dapat menyerap keringat. #. tur sirkulasi udara ruangan. ;asional4 0enyediaan udara bersih. &. 6eri ekstra cairan dengan menganjurkan pasien banyak minum ;asional4 Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat. 8. 6atasi akti,itas isik ;asional4
kti, itas
meningkatkan
metabolismedan meningkatkan panas.
!.
Kurangnya
pengetahuan Setelah dilakukan tindakan kepera/atan
keluarga b.d keterbatasan 3L2! inormasi
jam
diharapkan
Kaji tingkat pengetahuan keluarga
pengetahuan
;asional
4
engetahui
keluarga bertambah tentang penyakit
pengetahuan
bayi nya.
kebenaran inormasi yang didapat.
Kriteria hasil 4 %.
2.
Keluarga
2. tidak
sering
bertanya
dimiliki
keluarga
mana dan
6eri penjelasan kepada keluarga sebab dan akibat kejang demam
tentang penyakit anaknya.
;asional 4 penjelasan tentang kondisi yang
Keluarga
dialami dapat membantu menambah /a/asan
mampu
diikutsertakan
dalam proses kepera/atan. 3.
yang
sejauh
Keluarga
mentaati setiap proses
keluarga 3.
kepera/atan.
@elaskan setiap tindakan pera/atan yang akan dilakukan. ;asional 4 agar keluarga mengetahui tujuan setiap tindakan pera/atan
!.
6erikan
:ealth
ducation
tentang
cara
menolong anak kejang dan mencegah kejang demam* antara lain 4 a. @angan panik saat kejang
!.
Kurangnya
pengetahuan Setelah dilakukan tindakan kepera/atan
keluarga b.d keterbatasan 3L2! inormasi
jam
diharapkan
Kaji tingkat pengetahuan keluarga
pengetahuan
;asional
4
engetahui
keluarga bertambah tentang penyakit
pengetahuan
bayi nya.
kebenaran inormasi yang didapat.
Kriteria hasil 4 %.
2.
Keluarga
2. tidak
sering
bertanya
dimiliki
mana
keluarga
dan
6eri penjelasan kepada keluarga sebab dan akibat kejang demam
tentang penyakit anaknya.
;asional 4 penjelasan tentang kondisi yang
Keluarga
dialami dapat membantu menambah /a/asan
mampu
diikutsertakan
dalam proses kepera/atan. 3.
yang
sejauh
Keluarga
mentaati setiap proses
keluarga 3.
kepera/atan.
@elaskan setiap tindakan pera/atan yang akan dilakukan. ;asional 4 agar keluarga mengetahui tujuan setiap tindakan pera/atan
!.
6erikan
:ealth
ducation
tentang
cara
menolong anak kejang dan mencegah kejang demam* antara lain 4 a. @angan panik saat kejang
b. 6aringkan anak ditempat rata dan lembut. c. Kepala dimiringkan. d. 0asang
gagang
dibung kus
kain
sendok
yang
telah
yan g
b asah*
lalu
dimasukkan ke mulut. e. Setelah kejang berhenti dan pasien sadar segera minumkan obat tunggu sampai keadaan tenang. .
@ika suhu tinggi saat kejang lakukan kompres dingin dan beri banyak minum
g. Segera ba/a ke rumah sakit bila kejang lama. ;asional 4 sebagai upaya alih inormasi dan mendidik
keluarga
agar
mandiri
dalam
mengatasi masalah kesehatan. $.
6erikan :ealth ducation agar selalu sedia obat penurun panas* bila anak panas. ;asional 4 mencegah peningkatan suhu lebih tinggi dan serangan kejang ulang.
b. 6aringkan anak ditempat rata dan lembut. c. Kepala dimiringkan. d. 0asang
gagang
dibung kus
kain
sendok
yang
telah
yan g
b asah*
lalu
dimasukkan ke mulut. e. Setelah kejang berhenti dan pasien sadar segera minumkan obat tunggu sampai keadaan tenang. .
@ika suhu tinggi saat kejang lakukan kompres dingin dan beri banyak minum
g. Segera ba/a ke rumah sakit bila kejang lama. ;asional 4 sebagai upaya alih inormasi dan mendidik
keluarga
agar
mandiri
dalam
mengatasi masalah kesehatan. $.
6erikan :ealth ducation agar selalu sedia obat penurun panas* bila anak panas. ;asional 4 mencegah peningkatan suhu lebih tinggi dan serangan kejang ulang.
#.
@ika anak sembuh* jaga agar anak tidak terkena penyakit ineksi dengan menghindari orang atau teman yang menderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu. ;asional 4 sebagai upaya pre,enti serangan ulang
&.
6eritahukan
keluarga
jika
anak
akan
mendapatkan imunisasi agar memberitahukan kepada petugas imunisasi bah/a anaknya pernah menderita kejang demam. ;asional 4 imunisasi pertusis memberikan reaksi panas yang dapat menyebabkan kejang demam.
#.
@ika anak sembuh* jaga agar anak tidak terkena penyakit ineksi dengan menghindari orang atau teman yang menderita penyakit menular sehingga tidak mencetuskan kenaikan suhu. ;asional 4 sebagai upaya pre,enti serangan ulang
&.
6eritahukan
keluarga
jika
anak
akan
mendapatkan imunisasi agar memberitahukan kepada petugas imunisasi bah/a anaknya pernah menderita kejang demam. ;asional 4 imunisasi pertusis memberikan reaksi panas yang dapat menyebabkan kejang demam.
DAFTAR PUSTAKA
-oengoes* . . %. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedomsn Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. @akarta4 C9 :erdman* 5.:. 2+%2. NANDA International Nursing Diagnose Definition & Clasification !"#!$!"#% BLord. 1iley6lack/ell 'urari* :.' Kusuma* :. 2+%3. Aplikasi Asuhan Keperawatan 'erdasarkan Diagnosa (edis & NANDA NIC$N)C . ediaction 0ublishing. Nogyakarta. 'gastiyah. %&. Perawatan Anak *akit . @akarta4 9C. 0rice 1ilson. 2++$. Patofisiologi Konsep Klinis Proses$Proses Pen+akit @akarta4 9C. Sumijati. 2+++. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Pen+akit ,ang -a.im /er0adi Pada Anak . Surabaya4 0;K'. Soetjiningsih. %$. /um1uh Kem1ang Anak . @akarta4 9C. 1ahidiyat. %8$. Ilmu Kesehatan Anak . disi 2. @akarta4 no edika.
DAFTAR PUSTAKA
-oengoes* . . %. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedomsn Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. @akarta4 C9 :erdman* 5.:. 2+%2. NANDA International Nursing Diagnose Definition & Clasification !"#!$!"#% BLord. 1iley6lack/ell 'urari* :.' Kusuma* :. 2+%3. Aplikasi Asuhan Keperawatan 'erdasarkan Diagnosa (edis & NANDA NIC$N)C . ediaction 0ublishing. Nogyakarta. 'gastiyah. %&. Perawatan Anak *akit . @akarta4 9C. 0rice 1ilson. 2++$. Patofisiologi Konsep Klinis Proses$Proses Pen+akit @akarta4 9C. Sumijati. 2+++. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Pen+akit ,ang -a.im /er0adi Pada Anak . Surabaya4 0;K'. Soetjiningsih. %$. /um1uh Kem1ang Anak . @akarta4 9C. 1ahidiyat. %8$. Ilmu Kesehatan Anak . disi 2. @akarta4 no edika. 1ilkinson. 2++&. 'uku *aku Diagnosis Keperawatan NIC dan N)C . @akarta4 9C.