PEMBUATAN PEMBUATAN PREPARAT PREPARAT POLLEN DENGAN D ENGAN METODE ASETOLISIS
Oleh : Dyna Ratnasari P R!"#!n$an %el!"&!'
B1J01303 : B3 : (
LAPORAN PRA%TI%UM MI%ROTE%NI%
%EMENTERIAN RISET) TE%NOLOGI) DAN PENDIDI%AN TINGGI UNI(ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
*A%ULTAS BIOLOGI PUR+O%ERTO 01,
I- PENDA.ULUAN
A- Latar Bela'an$
Bunga merupakan alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan biji. Bunga akan membentuk tanaman baru yang diawali dari perubahan bunga yang tumbuh menjadi buah dan buah tersebut berisi biji kemudian biji tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Hibiscus rosa-sinensis atau bunga sepatu dengan family myrtaceae memiliki bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (monoecious) (Tjitrosoepomo, 2!). "alker (#$$$) menyatakan bahwa serbuk sari merupakan alat penyebaran dan perbanyakan generatif dari tumbuhan berbunga. %ecara sitologi, serbuk sari merupakan sel dengan tiga nukleus, yang masing&masing dinamakan inti vegetatif, inti generatif ', dan inti generatif ''. %el dalam serbuk sari dilindungi oleh dua lapisan (disebut intine untuk yang di dalam dan eine yang di bagian luar), untuk mencegahnya mengalami dehidrasi. Berbagai variasi polen dapat digunakan untuk mengetahui arah evolusi suatu tumbuhan (oore et al., #$$#), sifat polen yang mudah melekat pada berbagai benda membantu dalam penyelidikan kriminal, sedangkan kandungan protein, karbohidrat dan *at&*at lainnya yang tinggi mempengaruhi kualitas madu (Bhojwani dan Bhatnagar, #$+). -asil penelitian menunjukkan pula bahwa polen adalah penyebab utama alergi pernafasan. leh karena itu data tentang polen diperlukan untuk menunjang berbagai disiplin ilmu diantaranya taksonomi, sejarah vegetasi dan evolusi flora (oore et al., #$$#). %elain itu juga dapat menunjang beberapa data antara lain kriminologi, medis dan melittopalinologi yaitu studi kandungan polen dalam madu (Bhojwani dan Bhatnagar, #$+). etode yang digunakan dalam pembuatan preparat polen bunga oleh praktikan adalah metode asetolisis. /setolisis adalah salah satu metode pembuatan preparat serbuk sari yang menggunkan prinsip melisiskan dinding sel serbuk sari dengan asam asetat glasial serta asam sulfat pekat sebagai bahan tambahan. -al ini bertujuan untuk mendapatkan hasil amatan morfologi dinding serbuk sari ornamentasi dari serbuk sari tersebut. %erbuk sari yang digunakan dalam pembuatan preparat ini haruslah merupakan serbuk sari yang matang. %erbuk sari yang matang
ini dapat ditandai dengan sudah tidak ada air dalam serbuk sari tersebut (%untoro, #$0). %uatu larutan fikasasi (fiksatif) yang baik akan mematikan serta mengawetkan semua isi sel dalam ukuran serta posisi semula dalam sel. /kan tetapi bila ditangani secara kasar, bahan akan rusak sebelum dimasukkan ke dalam larutan pengawet (Berlyn 1 iksche, #$+). B- T//an
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara pembuatan preparat organ tumbuhan berupa irisan tipis organataubagian organ tersebut dan untuk mengamati struktur dalam sel maupun jaringan penyusunnya.
II- MATERI DAN METODE
A- Materi
/lat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, silet, batang pengaduk, kaca benda dan kaca penutup, sentrifuge, dan mikroskop cahaya. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah polen bunga Hibiscus rosa sinensis, asam asetat glasial, asam sulfat, gliserin, akuades, safranin #3 dan alkohol +3.
B- Met!e
etode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah4 #. 5olen bunga Hibiscus rosa-sinensis diambil dari antera dengan menggunakan silet. 2. 5olen bunga Hibiscus rosa-sinensis dikumpulkan dalam tabung reaksi yang telah berisi asam asetat glasial dan dibiarkan selama 26 jam. 0. Tabung reaksi yang berisi polen ditambahkan asam sulfat melalui dinding tabung reaksi kemudian dipanaskan di water bath hingga berwarna coklat lalu didinginkan selama #! menit. 6. Tabung reaksi kemudian disentrifugasi dengan 0 putaran untuk satu kali sentrifugasi. !. %upernatan dibuang dan diganti dengan akuades dengan 0 kali ulangan setiap sentrifugasi. . /kuades dibuang kemudian ditambah dengan gliserin gel yang merupakan campuran dari gliserin, safranin #3 dan alkohol +3. +. 7iamati dibawah mikroskop.
III-.ASIL DAN PEMBA.ASAN
A- .asil
Ga"#ar 3-1- .asil Pe"#/atan Pre&arat P!llen &aa B/n$a Hibiscus rosa-sinensis en$an Met!e Aset!lisis
B- Pe"#ahasan
/setolisis adalah salah satu metode pembuatan preparat serbuk sari yang menggunkan prinsip melisiskan dinding sel serbuk sari dengan asam asetat glasial serta asam sulfat pekat sebagai bahan tambahan. -al ini bertujuan untuk mendapatkan hasil amatan morfologi dinding serbuk sari ornamentasi dari serbuk sari tersebut. %erbuk sari yang digunakan dalam pembuatan preparat ini haruslah merupakan serbuk sari yang matang. %erbuk sari yang matang ini dapat ditandai dengan sudah tidak ada air dalam serbuk sari tersebut, jika serbuk sari dipatahkan maka hanya akan seperti tepung saja (%untoro, #$0) . etode asetolisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, serbuk sari bunga Hibiscus rosa-sinensis diambil dan dimasukkan kedalam botol sampel yang berisi asam asetat glasial dan fiksasi dilakukan selama kurang lebih 26 jam. Tujuan fiksasi adalah untuk mempertahankan elemen&elemen sel atau jaringan, sehingga serbuk sari tetap pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun ukuran dengan media kimia sebagai fiksatif. 8iksasi umumnya memiliki kemampuan untuk mengubah indeks bias bagian&bagian sel dan untuk membuat jaringan mudah menyerap *at warna sehingga bagian& bagian dalam sel tersebut mudah terlihat di bawah mikroskop. 5roses fiksasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan proses metabolisme dengan cepat, mengawetkan elemen sitologis dan histologis, mengawetkan bentuk yang sebenarnya, mengeraskan atau memberi konsistensi material yang lunak
biasanya secara koagulasi, dari protoplasma dan material&
material yang dibentuk oleh protoplasma (Berlyn 1 iksche, #$+). /da dua macam fiksatif, yaitu fiksatif sederhana dan fiksatif majemuk atau campuran.
8iksatif
sederhana
merupakan
larutan
yang didalamnya
hanya
mengandung satu macam *at saja, sedangkan fiksatif majemuk atau campuran adalah larutan yang di dalamnya mengandung lebih dari satu macam *at. 8iksatif yang digunakan serbuk sari dalam pembuatan preparat ini ada satu bahan utama yaitu asam asetat glasial dan satu bahan tambahan, yaitu asam sulfat. 9edua fiksatif tersebut termasuk dalam fiksatif sederhana. /sam asetat glasial adalah cairan yang tidak berwarna dengan bau yang tajam, padat, mencair pada suhu ##+:;, dapat bercampur dengan alkohol dan air, dapat mengendapkan nukleoprotein, tetapi melarutkan histon dalam nukleus, tidak melarutkan lemak, juga bukan pengawet karbohidrat, daya
penetrasinya cepat, mencegah pengerasan, mengeraskan
kromosom, dalam konsentrasi tinggi dapat menghancurkan mitokondria dan apparatus golgi (Berlyn 1 iksche, #$+). %etelah 26 jam, serbuk sari yang sudah difiksasi dipindah ke dalam tabung sentrifuge. %entrifuge dilakukan dengan tujuan memisahkan serbuk sari dengan asam asetat glasial sehingga serbuk sari nantinya dapat diambil karena terbentuk endapan. %etelah itu, asam asetat glasial dipisahkan dari endapan serbuk sari dengan membuangnya atau mengalirkan pelan&pelan agar endapan serbuk sari tidak ikut terbuang. Tahap selanjutnya memanaskan serbuk sari dalam larutan - 2%6 dan asam asetat
glasial
tersebut
di
waterbath
di
atas
lampu
spirtus
hingga
mendidih. 5emanasan ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi yang terjadi pada serbuk sari. 5emasanan dan penambahan -2%6 tersebut berfungsi untuk melisiskan selulosa pada dinding serbuk sari, sehingga ketika dibuat preparat maka secara morfologi ciri&ciri alami eksin serbuk sari akan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan sebelum asetolisis. %elain itu, juga berfungsi agar struktur sel serbuk sari tetap utuh seperti keadaan hidupnya ketika mendapat perlakuan (-ayati, 2#). %etelah mendidih, kemudian tabung berisi serbuk sari tersebut didinginkan, pendinginan berfungsi agar serbuk sari lebih terpisah dengan larutan karena setelah pemanasan ada kemungkinan serbuk sari tersebut bercampur merata dengan larutan. %etelah dingin kemudian disentrifuge kembali, hal ini bertujuan untuk mendapatkan serbuk sari yang terpisah dari larutan asam asetat glasial dan -2%6 dengan membentuk endapan. 9emudian larutan dibuang dan dicuci menggunakan akuades sebanyak 0 kali serta setiap pencucian disentrifuge kembali, hal ini bertujuan agar serbuk sari yang didapatkan benar&benar bersih dari larutan fiksatif agar sisa larutan fiksatif tersebut tidak berpengaruh pada hasil ketika perlakuan selanjutnya (Berlyn 1 iksche, #$+). Tahap selanjutnya yaitu pewarnaan menggunakan safranin # 3,yang pelarutnya menggunakan air karena lebih sesuai dengan pewarnanya sehingga dapat menciptakan kondisi yang sama. %afranin merupakan pewarna (dye) yang memudahkan pengamatan karena menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya. %afranin berbentuk cair dan larut di dalam air, serta memiliki afinitas kimia. Tujuan dari pewarnaan adalah untuk memudahkan melihat serbuk sari dengan mikroskop, memperjelas bentuk dan ukuran serbuk sari, serta meningkatkan kontras serbuk
sari dengan sekitarnya."aktu yang berlebih pada suatu tahap pengecatan akan mengakibatkan suatu warna menjadi terlalu gelap (%untoro, #$0). %etelah pewarnaan, serbuk sari diletakkan di atas gelas benda yang diatasnya diberi gliserin gel yang padat. 5reparat ditutup dengan menggunakan gliserin gel karena sifatnya yang juga polar.
I(- %ESIMPULAN DAN SARAN
A- %esi"&/lan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut4 #. 5embuatan preparat pollen dengan metode asetolisis terdiri dari beberapa tahap yaitu
fiksasi,
pemanasan,
pencucian,
pewarnaan
( staining ) ,
penutupan
(mounting ), dan labelling . 2. -asil preparat pollen pada bunga Hibiscus rosa-sinensis dengan menggunakan metode asetolisisadalah tampak jelas dengan bentuk pollen seperti bola yang memiliki tanduk
B- Saran
%aran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini adalah, sebaiknya setiap perlakuan dilakukan secara teliti agar menghasilkan preparat yang jelas. 5emahaman setiap langkah kerja juga harus ditingkatkan agar dalam pelaksanaan praktikum berjalan lancar dan benar.
DA*TAR RE*ERENSI
Berlyn, <.5. and =.5. iksche. #$+. Botanical Microtechnique and Cytochemistry. The 'owa %tate >niversity 5ress. /mes. 'owa. Bhojwani, %.% and %.5. Bhatnagar. #$+. The Embryologi of Angiosperms. Third ?evised @dition. Aikas 5ublishing -ous, 5AT, T7. -ayati, %ativani, ?, 2#. embuatan reparat !erbu" !ari Belamcanda chinesis# http4CCory*a&sativa.blogspot.comC. 7iakses pada tanggal 0 =uni 2#! oore, 5.7., =./. "ebb and . @. ;ollinson. #$$#. ollen Analysis. ford 4 Blackwell %cientific 5ublication ford. %untoro, -andari. #$0. etode 5ewarnaan (-istologi dan -istokimia). 8akultas Biologi ><, Dogyakarta. Tjitrosoepomo, <. 2!. Morfologi Tumbuhan. ;etakan ke!.
niversity 5ress. Dogyakarta. "alker, 7. #$$$. !tudying ollen Available. http4CCwww.geo.ari*ona.eduC palvnologyCpolEpi.html. 7iakses pada tanggal =uni 2#!.