LAPORAN METEOROLOGI METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI UNIVERSITAS UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Cuaca dan iklim adalah dua hal yang tidak dapat di pisahkan dalam kehidupan manusia cuaca dapat di artikan sebagai kaadaan udara pada waktu tertentu dengan wilayah yang tidak luas sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata udara dalam waktu yang lama dan wilayah yang luas. Iklim dan cuaca sangat bermamfaat bagi kehidupan dan kepentingan umat manusia seperti dalam bidang pertanian, tranportasi ,komunikasi dan yang lainnya sehingga untuk mendapatka pengetahuan tentang cuaca dan iklim maka di perlukan ilmu cuaca dan iklim yang di kaji melalui cabang dari di siplin ilmu geografi yaitu meteorology dan klimatologi ilmu ini mempelajari tentang kondisi cuaca dan iklim di bumi . ilmu meteorology dan klimatologi tercantum di kurikulim 2013 semester dua dalam mata kuliah ini mahasiswa tidak hanya belajar di dalam ruangan tetapi belajar di luar ruangan atau praktek lapang kegiatan ini di laksanakan karena pengetahuan mahasiswa yang terbatas mengenai men genai fenomena-fenomena atmosfer di bumi ini. Pada kegiatan praktek lapang ini mahasiswa akan menerapkan di lapangan semua pengetahuan yang sudah di peroleh selama proses perkuliahan . Peraktek lapang ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di stasiun BMKG maritime paoterek Makassar dan di kab. Maros yang selanjutnya mahasiswa membuat hasil praktek lapangnya dalam bentuk laporan sebagai penilaian di mata kuliah meteorology dan klimatologi.
B. Tujuan Tujuan dilaksanakannya kegiatan praktek lapang ini yaitu mahasiswa di harapkan mampu memahami mengenai cuaca dan iklim , proses yang berkaitan dengan cuaca dan iklim dan fungsi dari alat-alat meteorologi dan klimatologi.
C. Mamfaat
Mamfaat yang dapat di peroleh yaitu mahasiswa dapat memahami unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim, dan dapat mengetahui cara kerja serta fungsi alat-alat meteorologi dan klimatologi .
BAB II METODE A. Waktu dan Tempat Praktek lapang mata kuliah meteorologi dan klimatologi di laksanakan pada rabu tanggal 08 april 2015
Tempat dilaksanakannya praktek lapang
1.
Stasiun
Meteorologi
Maritim
Klas
II
Paotere
Makassar
Balai Besar Wilayah IV Makassar, Jl. Sabutung I No. 30 Paotere – Makassar. 2.
Stasiun
Klimatologi
Klas
I
Panakukang
–
Maros
Balai Besar Wilayah IV Makassar, Jl. Ratulangi 75A Maros, Sulawesi Sela tan.
B. Teknik Pengambilan Data 1. Wawancara Mahasiswa melakukan kegiatan wawancara dengan petugas BMKG Maritim Paoterek Makassar dan BMG Maros sesuai dengan topik pengamatan.
2. Dokumentasi Mahasiswa melakukan kegiatan dokumentasi alat-alat meteorologi dan klimatologi berupa gambar dan rekaman penjelasan dari petugas BMKG Maritim Paoterek Makassar dan BMG Maros.
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Nama Alat
Alat pengukur curah hujan
Deskripsi
Cara kerja: Alat ini bekerja secara otomatis
Tipe Hellman
bila hujan turun dan masuk pada mulut corong, pengamatan dilakukan mulai dari
pukul
07:00
pagi
lamanya
pengamatan dilakukan selama 24 jam dan ketika hujan berlangsung secara terus menerus maka pelampung akan terus bergerak naik dan pena akan
mencatat secara terus – menerus dan membentuk grafik pada pias, bila pena telah mencapai titik maksimum yaitu 10 maka akan kembali ke bawah lagi mengikuti banyaknya curah hujan yang masuk. Di dalam pias terdapat dua garis yaitu
horizontal
menunjukkan
yang
besar
berfungsi
kecilnya
curah
hujan dan vertikal yang berfungsi menunjukkan waktu selama turunnya hujan.
Mamfaat: Mamfaat
yaitu
untuk
dapat
mengetahui banyaknya curah hujan dalam waktu tertentu yang di ukur dengan satuan mm(mili meter)
Bagian-bagian alat Mulut corong berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan. Pipa
penghubung
corong
dengan
pelampung. Jam Hellman yang berbentuk silinder yang berputar lengkap dengan kunci pemutar. Pias Hellman yang dipasang melingkar pada silinder Hellman tempat grafik tertera Pipa Happel yang berfungsi sebagai tempat yang dilalui air lebih yang
tumpah dari pelampung. Pelampung air yang terdapat dalam penampung air. Gelas ukur berskala berfungsi untuk menampung air hujan yang masuk melalui mulut corong
Tipe Observatorium
Cara kerja: Cara kerja alat ini hampir sama dengan tipe hellman perbedaannya alat ini bekerja secara manual sedangkan tipe hellman secara otomatis. Air yang masuk melalui mulut corong akan ditakar dengan cara mengeluarkan air yang ada di dalam resevoir melelui kran dan dimasukkan ke dalam gelas ukur. Mamfaat : Untuk mengetahui bayaknya curah hujan selama satu hari.
Bagian-bagian : Mulut corong berdiameter 100 cm, berfungsi sebagai tempat masuknya air hujan. Kran,
berfungsi
untuk
mengukur
yang
berfungsi
jumlah curah hujan Penampung
air
menampung air sementara. Dasar alat, berfungsi sebagai tempat tumpuan alat.
Alat pengukur penguapan Open van evaporation
Cara kerja: Alat
bekerja
dengan
memamfaatkan radiasi matahari yang masuk ke permukaan air dalam panci. Panci isi dengan air setinggi 20 cm atau di sesuaikan dengan tinggi panci penguapan
di
atas
permukaan
air
terdapat yaitu termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer minimum yang kecil di tengah dan berguna sebagai alat pengukur suhu atau temperatur minimum air panci. Sedangkan
termometer
maksimum
besar berguna untuk mengukur suhu maksimum air dalam panci.
Mamfaat : Untuk mengetahui seberapa besar tingkat penguapan di suatu tempat.
Bagian-bagian: 1. Panci untuk menampung air yang berdiameter 120 cm dan tinggi 30 cm. 2. Hook geuge (batang berskala) untuk mengetahui ketinggian air dalam panci. 3. Stiff
well
(bejana)
untuk
menampakkan
hook
geuge
sehingga memudahkan dalam pembacaan. 4. Termometer air untuk mengukur suhu air permukaan.
Alat Pengukur Lamanya Penyinaran Cara kerja: dan Intensitas Matahari Cambell stokes
Pada
saat
matahari
memancarkan sinarnya
mulai
dari segala
arah maka sinar yang di terima oleh bola pejal tersebut akan di fokuskan ke satu titik , dan diarahkan pada kertas pias. Kertas pias akan menerima sinar dalam
bentuk
meninggalkan
titik
bekas
api
dan
terbakar
pada
kertas pias. Panjang bekas terbakat pada
kertas
pias
merupakan
lama
penyinaran sinar matahari. Terdapat tiga jenis pias yaitu 1. pias garis lurus dipasang pada bulan agustus 2. pias lengkung panjang dipasang pada bulan juni 3. pias lengkung pendek dipasang pada bulan april
Mamfaat : Untuk mengetahui lama penyinaran matahari dalam satu hari.
Bagian-bagian alat:
Bola kaca pejal berdiameter 10 – 15 cm berfungsi
menerima
sinar
matahari
yang difokuskan pada suatu titik. Busur
meridian
mengatur
sudut
kemiringan lensa Sekrup pengunci Sekrup pengatur letak horizontal tubuh alat Penahan sumbu bola yang dihubungkan dengan lingkaran sumbu bola Sekrup pengunci Tempat pias yang menghadap timur barat Dasar alat
Cara kerja : Alat Pengukur Temperatur dan Suhu Tanah Termometer tanah berumput Termometer tanah gundul
Kedua alat ini cara bekerjanya sama yaitu untuk mengukur suhu dalam tahan dengan kedalaman yang berbeda beda, termometer tanah berumput untuk mengetahui suhu dalam tahan yang di tumbuhi Termometer
vegetasi tanah
sedangkan gundul
untuk
mengetahui suhu pada lahan tampa vegetasi
Mamfaat : Untuk mengetahui perbedaan suhu pada setiap lahan dengan karakteristik yang berbeda, yang di maamfaatkan
dalam bidang pertanian.
Bagian-bagian alat : Termometer tanah yang ditamnam pada kedalaman yang berbeda. Termometer tanah
yang
bengkok
merupakan
ini
adalah
perubahan
bentuk
termometer air raksa. Termometer ini mempunyai kedalaman yang berbeda yaitu 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10cm, 20 cm, dan sudut kemiringan 25 derajat.
2. Termometer tanah tipe siwon dengan kedalaman 50 dan 100 cm (disebut juga termometer berselubung logam). Alat Pengukur Kecepatan Angin (Cup Cara kerja : Counter Anemometer)
Alat ini di pengaruhi oleh arah dan perputaran angin, perputaran angin ini mengakibatkan berputar
mangkok
sehingga
tersebut
counter
akan
bertambah sehingga dapat di ketahui kecepatan anginya
Mamfaat : Untuk kecepatan
mengetahui rata-rata
arah
angin.
dan Di
mamfaatkan dalam bidang pertanian dan maritime.
Bagian-bagian alat : Tiga buah mangkok yang berfungsi untuk menangkap angin Counter (bilangannya) berfungsi untuk mengetahui kecepatan angin Tiang penyangga yang berfungsi untuk menyangga alat.
Alat Pengukur Suhu Udara
Cara kerja :
Termometer bola basah
Thermometer ini di pasang di dalam
sangkar
meteorology
yang
berfungsi untuk mengukur suhu udara pada alat ini di pasangkan kain yang di basahi
air
dengan
mengetahui
tingkat
tujuan
untuk
penguapan
di
tempat tersebut . ketika terjadi kenaikan suhu maka air yang terdapat di dalam kain tersebut akan menguap sehinga berpengaruh pada air raksa dalam pipa kapiler akan turun atau menyusut.
Termometer bola kering
Cara kerja : mengukur tingkat kelembaban udara, jika kelembaban udara naik maka air raksa dalam pipa kapiler akan ikut naik ke atas.
Termometer maksimum
Cara kerja : Alat ini digunakan untuk mengetahui
suhu
udara
maksimum
pada
saat
tertentu, pengecekan alat ini di lakukan setiap satu jam sekali oleh petugas BMG.
Jika
terjadi
kenaikan
atau
penurunan suhu maka air raksa dalam pipa kapiler akan memuai.
Termometer minimum
Cara kerja : Alat ini digunakan mengukur suhu
udara
minimum
pada
waktu
tertentu, jika terjadi kenaikan atau penurunan suhu udara maka alkohol akan
memui
dalam
pipa
kapiler
sehingga permukaan menjadi naik dan sebaliknya jika terjadi penurunan suhu maka alkohol pun juga akan turun.
Mamfaat : Untuk mengetahui seberapa besar setiap perubahan kenaikan atau pun penurunan suhu udara.
Bagian-bagian alat : Ke empat thermometer ini mempunyai bagian-bagian alat yang sama. Resevoir air raksa 2. Pipa kapiler berskala 3. Penyempitan 4. Indeks
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Cuaca adalah kondisi udara pada saat tertentu dengan waktu yang relative singkat dan wilayah yang tidak terlalu luas sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang cuaca dan iklim dipelajari dalam meteorology dan klimatologi . Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia Perubahan fisik ini tidak terjadi hanya sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Iklim dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: Suhu atau Temperatur Udara, Tekanan Udara, Angin, Kelembaban Udara, dan Curah Hujan. Sehingga untuk dapat mengetahui perubahan cuaca dan iklim maka di gunakan alat-alat meteorologi di antaranya alat pengukur curah hujan tipe hellman, tipe observatorium dan yang lainnya dengan fungsi yang berbeda-beda. B. Saran Dalam praktikum kevalidan sebuah data sangat diperhatikan sehinga apabila alat-alat praktikum yang digunakan tidak memadai baik kualitas dan kuantitasnya maka akan mempengaruhi hasil praktikum. Seharusnya dilakukan penambahan dan perawatan alat-alat praktikum tersebut. Selain itu juga pada praktikum sering terjadi mahasiswa hanya mencantumkan nama pada laporan tanpa mengikuti praktikum dengan baik, sebaiknya dilakukan pendampingan yang lebih optimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ance,Gunarsih Karta Sapoetra, 1986. Klimatologi, Pengaruh iklim tanaman.Bina Aksara. Jakarta. Arifin. 1998. Dasar-dasar Klimatologi Pertanian. Universitas Brawijaya:Malang. Umar Ramli. Meteorologi dan Klimatologi. Badan penerbit UNM. Makassar
LAMPIRAN 1 2
3
4 (Penagkar hujan observatorium) Keterangan gambar: 1. Mulut corong 2. Penampung air
tehadap tanah
dan
3. Kran 4. Gelas ukur 1 keterangan gambar:
2
1. mulut corong
3
2. kertas pias
4
3. Tempat tinta 4. tabung penampung 5. Panci penampung
5
(Penakar hujan tipe hellman) keterangan gambar: 1. Bak air 2. batang berskala
1
3. Thermometer apung 2
(Open van evaporation)
3
Keterangan gambar: 1. bola pejal
1 2
2. busur meridian
3
3. kertas pias
4
4. Dasar alat
(Cambell stokes) 1
2 3 4 5 (Termometer tanah rumput)
1. 2. 3. 4. 5.
(termometer tanah gundul)
Keterangan gambar: Kedalaman 0 cm Kedalaman 2 cm Kedalaman 10 cm Kedalaman 20 cm Kedalaman 50 cm
Keterangan gambar:
1
1. mangkok menagkap angin 2. Counter
2
3. Tiang penyangga 3
(pengukur kecepatan angin)
3 4
(Sangkar meteorologi) Keterangan gambar: 1. Termometer bola kering 2. Termometer bola basah 3. Thermometer maksimum 4. Thermometer minimum
1 2