LAPORAN LENGKAP FARMASETIKA DASAR PERCOBAAN “PILLULAE”
KELOMPOK
: VII
GOLONGAN
: FARMASI A
ASISTEN
: ILHAM ARIDANI
LABORATORIUM FARMASETIKA JURUSAN FARMASI FIKES UNIVERSITAS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA – GOWA 2014
BAB I PENDAHULUAN A L!"!# B$%!&!'(
Obat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan utnuk dipakai dalam diagnosis,mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah peyakit pada manusia atau hewan. Salah satu kualitas obat yang mengherankan ialah mempunyai beraneka ragam kerja dan efek pada tubuh. Setiap produk farmasi merupakan formulasi yang unik tersendiri. Disamping ramuan teraupetik yang aktif, formulasi ini pun masih mengandung sejumlah unsurunsur nonteraupetik. Unsurunsur ini pada umumnya dihubungkan sebagai bahan tambahan farmasetik, bahan pembantu atau bahan yang dibutuhkan, dan melalui pemakaiannya, suatu formulasi akan menimbulkan komposisi yang unik dan penampilan fisiknya yang khas, termasuk kedalam bahanbahan tambahan ini pengisi, pengental, pembawa, surfaktan, zat penstabil, pengikat pada pil, zat pengawet, zat pemberi rasa, zat pewarna dan zat pemanis. !il merupakan salah satu produk farmasi yang beredar dipasaran.!il merupakan salah satu sediaan farmasi yang sudah lama digunakan. Sedian pil sudah dikenal sebelum keluarnya produk obat modern, dahulu pil dibuat dengan cara tradisional akan tetapi untuk saat ini pil lebih mudah dibuat dengan cara yang lebih modern. "asyarakat lebih menggemari obat-obat tradisional dalam bentuk sedian pil dari pada sedian yang lain seperti jamu cair dan jamu serbuk, karena pil sangat e#isien dikonsumsi tidak berasa pahit dan cara minum yang sangat mudah dari pada sedian yang lain. Oleh sebap itu sedian pil masih sangat diterima oleh masyarakat luas. $idak menutup kemungkinan sedian pil juga dikembangkan dalam pembuatan obat-
obat sintesis dan obat-obat modern, seperti halanya pil %&, pil obat magg dan lainlain. Sedian pil bisa di buat dengan cara tradisional dan cara modern. Oleh sebab itu sedian ini masih diajarkan dan di kembangkaan dalam lingkungan sekolah dibidang kefarmasian. 'amun bagi para pembuat yang masih baru pertama membuat terkadang masih banyak hambatan yang terjadi.(tu disebabkan karena banyak bahan obat yang perlu diperlakukan secara khusus.Selain itu, banyak juga bahanbahan yang digunakan untuk membuat sediaan pil.Oleh karena itu, caracara pembuatan pil harus dipahami oleh para pembuat. B M!&)*+ D!' T*,*!' I M!&)*+ P$#-./!!'
"engetahui Dan "emahami Sifat Sediaan !il. 2 T*,*!' P$#-./!!'
Setelah mengikuti percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu untuk ) *.
"engetahui dan memahami teori umum pil.
+.
"ampu mambaca dan membuat resep pil dengan metode pembuatan
''' pil yang sesuai dengan zat aktif. .
"ampu mengitung dosis dari pil yang telah dibuat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A TEORI UMUM
"erupakan bentuk sedian padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral Saat ini jarang ditemukan karena tergusur adanya tablet dan kapsul. "asih banyak ditemukan pada seduhan jamu B$#+!)!#&!' /$#!"'! % +/!( 3$',!+ 3!-!3 •
boli, mg
•
pil, /- mg
•
granul, 0/mg atau 0mg A"*#!' *3*3 $3/*!"!' %
•
berat, apabila memungkinkan berat zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat tiap pil *-*1mg 2 *+mg
•
bahan pengisi, umumnya radi3 li4uiritiae 5untuk zat aktifyang sedikit dan menggunakan bahan pengikat ) succus li4uiritiae, maka 6 radi3 7 +3 succus atau lebih8
•
pul#is pro pilulis 5!!!8, jumlah succus dan radi3 sama banyak. B!5!' $'(&!" !'( %!'
•
pul#is gummosus merupakan campuran saccarum, !9:. $ragacantha. !embasah , a4ua glycerinate 5 campuran gliserin dan air sama banyak8, siru simple3 K$#*(!''! % &$#!)
•
campuran succus dan saccharum pembasah, a4ua glycerinatam, yang dipakai ;1 gram untuk * pil.
•
ekstrak kental
•
glycerin cum tragakan dalam glycerin pemakaian *< tragakan dalam glycerin
•
adeps lanae dan #aselin album untuk bahan yang peka terhadap air bahan yang bereaksi satu dengan yang lain dengan adan ya air. "isal, suatu asam dan bikarbonat 5meditreen, aspirin, dan bikarbon at8 B!5!' /!5!' !'( $&! !# "isalnya folia digitalis dengan adanya air glikosidanya aktif terurai karena fermentennya 5enzim8 aktif. :setosal dengan adanya air dari bahan pengikat atau pembasah dapat menyebabkan terhidrolisanya asetosal menjadi asam salisilat yang toksik pada lambung dan asm asetat sehingga jika ingin dibuat sediaan pil, menggunakan pengikat yang tidak mengandung= mempergunakan air, misalnya oleum cacao, adeps lanae dll. !enggunaan adeps lanae dengan pengisi radi3 li4uiritaejuga digunakan untuk zat yang hygroskopis. "isal kalium , acetatm, >a bromida.
B
*.
URAIAN BAHAN
%alii permanganas 5?( edisi (((, hal ) 8
'ama latin
) %:@(( !AB":'9:':S
Sinonim
) %alium permanganas
'ama kimia
) %mnOC
!emerian
) ablur mengkilap, ungu tua atau hampir hitam tidak berbau, rasa manis atau sepat.
%elarutan
) @arut dalam */ bagian air, mudah larut dalam
air
mendidih. %hasiat = kegunaan
) :ntiseptikum Akstern.
!enyimpanan
+.
) Dalam wadah tertutup baik.
Succus @i4uiritae
Succus ini merupakan sediaan galenik dan radi3 li4uiritae. !emerian
) &erwarna hitam coklat, larut dalam air.
%hasiat
) Eat pengisi 5("OF GC8.
!enyimpanan
.
) Dalam wadah tertutup baik.
Haselin albi 5Haselin album8 5?( edisi (((, hal )/8
'ama latin
) H:SA@(' :@&U"
Sinonim
) Haselin putih
!emerian
) "assa lunak, lengket, bening,putih. Sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiaarkan hingga dingin tanpa diaduk.
%elarutan
) !raktis tidak larut dalam air dan dalam etanol 5I1<8p. @arutan kadang-kadang beroplasensi lemah.
%hasiat = kegunaan
) Eat tambahan 5pengikat8
!enyimpanan
) Dalam wadah tertutup baik.
C.
:4ua gliserinata 5:4ua J 9liserin8 5?( edisi (((, hal ) I/8
a.
:4ua destillata
'ama latin
) :KU: DAS$(@@:$:
Sinonim
) :ir suling
!emerian
) cairan jernih, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
%hasiat = kegunaan
) Eat taambahan 5pelarut8
!enyimpanan
) Dalam wadah tertutup baik.
b.
9liserin 59lycerolum8 5?( edisi (((, hal ) +;*8
'ama latin
) 9@L>ABO@U"
Sinonim
) 9liserol, 9liserin
Bumus struktur !emerian
) >+O->O->+O 5>GO8 ) >airan seperti sirup, jernih, tidak berwarna, tidak berbau manis di ikuti rasa hangat.
%elarutan
) Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol 5I1<8 !, praktis tidak larut dalam kloroform ! dan dalam minyak lemak.
%hasiat = kegunaan !enyimpanan
) Eat tambahan 5pelarut8 ) Dalam wadah tertutup baik.
BAB III METODE KERJA A . Alat Dan Bahan
*. :lat-:lat !ercobaan a.
:lu
b.
9elas ukur
c.
@umpang
d.
@ap kasar
e.
@ap halus
f.
%aca arloji
g.
%ertas perkamen
h.
'eraca analitik
i.
!ipet
j.
Sendok tanduk
k.
sudip +. &ahan-&ahan !ercobaan
a.
@U"(':@ *,1 g
b.
Succus li4uiritae , g
c.
Haselin alba , g
d.
:4ua gliserinata 51 tetes a4ua J 1 tetes gliserin8
B. Cara Kerja
*.
Disiapkan alat dan bahan.
+.
Dibersihkan lumpang dan alu dengan menggunakan kapas beralkohol.
.
Ditimbang bahan-bahan
@U"(':@e *1 mg,succus li4uiritae
mg,#aselin alba mg dan diukur a4ua gliserinata,sebanyak 1 tetes a4ua dan 1 tetes gliserin. C.
Dimasukkan bahan obat utama 5
@U"(':@8,zat pengisi 5succus
li4uiritae8,zat pengikat 5#aselin alba8 kedalam lumping digerus hingga halus dan homogen. 1.
Ditambahkan sedikit demi sedikit zat pembasah 5a4ua gliserinata8,hingga massa pil menjadi plastis dan mudah dikepal.
/.
Ditaburi papan pil dengan menggunakan talcum,massa pil digulunggulung lalu dipotong,kemudian ditimbang.
;.
"assa pil yang sudah ditimbang dibulatkan dengan cara digelindinggelindingkan pada alat pembuat pil.
G.
Dikemas dan diberi etiket putih,disertai aturan pakai.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A H!)% P$'(!3!"!' 1 P$#5"*'(!' /!5!'
* pil permaganas kalium
7 1 mg
pil permaganas kalium
7 M 1 mg 7 *1mg 7 *,1 g
&obot pil Succus li4uiritiae
7 / mg 7 / mg - 1 mg 7 * mg
pil
7 M * mg 7 mg
Haselin alba
7
7 jumlah kalium permanganut J succus li4uiritiae 7 *1 mg J mg 7 *G mg
B P$3/!5!)!'
!ada prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obatatau zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.h, Setelah homogen,campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif,lalu dibuat bentuk batangdengan cara menekan sampai sepanjang alat pil yang dikehendaki,kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta. &ahan penabur ditaburkan pada massa pil,pada alat penggulung, dan alat pemotong pil, agar massa pil tidak melekat pada alat pembuat pil tersebut. !enyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering, dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersih kan terlebih dahulu. !ada percobaan ini pembuatan pil dengan komponen-komponen sebagai berikut) *.
Eat utama=zat aktif )
@U"(':@
Eat aktif bahan obat harus memenuhi persyaratan farmakope. +. a.
Eat tambahan yang terdiri dari) Eat pengisi ) Succus li4uiritae Eat pengisi berfungsi untuk memperbesar #olume massa pilagar mudah dibuat.
b.
Eat pengikat) adeps lanae Eat pengikat berfungsi untuk memperbesar daya kohesi maupun daya adhesi massa pil agar massa pil dapat saling melekat menjadi massa ynag kompak.
c.
Eat pembasah ) :4ua gliserinata Eat pembasah berfungsi untuk memperkecil sudut kontak 5Io>8 antar molekul sehingga massa pil menjadi basah dan lembek serta mudah dibentuk.
d.
Eat penabur ) talcum
Eat penabur fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul yang sejenis maupun yang tidak sejenis, sehingga massa pil menjadi tidak lengket satu sama lain, lengket pada alat pembuat pil, atau lengket satu sama lain. @angkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sepertin yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. :lat yang digunakan sebaiknya didibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol sampai benar-benar bersih agar tidak berpengaruh terhadap sediaan pil dengan adanya bakteri yang tidak di inginkan. @U"(':@, succus li4uiritiae dan adeps lanae ditmbang masing-masing yaitu
@U"(':@ 1g , succus li4uiritae ,g serta :deps lanae ,g dengan
menggunakan alat timbangan yaitu timbangan neraca analitik. !enimbangan harus dilakukan secara seksama agar dapat menghasil sediaan yang lebih baik juga dapat meminimalisir kesalahan dalam pembuatan pil. Setelah melakukan penimbangan, bahan-bahan berupa
@U"(':@, succuss
li4uiritiae dan zat pengikat 5 :deps lanae8 dimasukkan kedalam lumpang dan digerus hinnga homogen. >ara menggerus adalah dilakukan dengan satu arah yaitu berlawanan dengan arah jarum jam. Selanjutnya, ditambahkan sedikit demi sedikit zat pembasah 5a4ua gliserinata8 hingga massa pil menjadi plastis dan mudah dikepal. !apan pil ditaburi dengan talcum dan selanjutnya missa pil digulung-gulungkan diatas papan pil, lalu dipotong. !otongan massa pil tersebut ditimbang sesuai yang di inginkan yaitu 1mg. Setelah ditimbang, massa pil dibulatkan dengan cara digelindingkan diatas papan pil yang telah ditaburi talkum. 'amun pada percobaan ini, kami memulatkan pil dengan tangan saja karena disesuaikan dengan keterbatasan alat-alat laboratorium yang digunakan. $alkum digunakan untuk mencegah lengketnya massa pil ketika dibentuk serta lengketnya pil yang satu dengan pil yang lain.
!il yang telah terbentuk diusahakan memiliki bobot yang seragam.Selain itu juga, bentuknya harus tetap, tetapi tidak begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pencernaan. !ada percobaan yang kami lakukan,, massa pil yang dibentuk terlalu lembek sehingga bentuknya menjadi tidak seragam. @angkah terakhir adalah pengemasan pil.Dalam praktikum ini, pil dikemas dalam plastik obat dan diberi etiket putih atau untuk obat dalam.Obat dalam adalah obat yang digunakan melalui mulut dan masuk ke dalam kerongkongan kemudian ke perut=saluran pencernaan 5oral8. Apada etiket juga disertai cara pemakainnya. Untuk penyimpanan pil adalah sama dengan penyimpanan tablet yaitu dengan memperhatikan sifat zat tambahan yang digunakan.
BAB V PENUTUP
:. Kesimpulan N
!il merupakan sediaan yang berbentuk bulat telur, sediaan ini merupakan sediaan oral.
N
$ahap-tahap pembuatan pil ada beberapa cara yaitu, dengan pembuatan masa pil, pemotongan pil, pembulatan pil, dan penyalutan pil.
N
Untuk menghitung dosis dari pil !ermanaganas %alium yaitu dengan mengalikan zat aktif dengan jumlah pil yang akan dibuat.
&. Saran N
Sebaiknya pada saat praktikum ini praktikan diharapkan bisa meningkatkan ketelitiannya dalam pengukuran bahan bahan obat.
N
Dan lebih focus dalam pelaksanaan praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan praktikum.