LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
Disusun oleh :
Evi Erawani
( A1E007002 )
Desi Triani
( A1E007004 )
Gilang E.
( A1E007006 )
Gunawan
( A1E007008 )
Revino C.
( A1E007010 )
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2009
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara agraria yang terletak didaerah tropis. Keadaan dialam bebas dari pengaruh manusia perkembangan tanaman seimbang dengan pelapukan batu-batuan batu-batuan dan pelapukan pelapukan sisa-sisa organisme, organisme, akan tetapi akibat usaha pertanian pertanian yang dilakukan manusia sekarang ini menyebabkan proses pencucian hara yang menguntungkan lebih efektif. Hal demikian itu menyebabkan usaha pertanian yang dilakukan memerlukan masukan dari luar, agar terpenuhi kebutuhan hara tanaman sehingga dapat menghasilkan output secara maksimal. Pemberian masukan dari luar dikenal dengan pemupukan. Secara dari dari luar luar pemupu pemupukan kan sebena sebenarny rnyaa termasu termasuk k penamb penambaha ahan n bahanbahan-bah bahan an lain yang yang dapat dapat memper memperbai baiki ki sifatsifat-sif sifat at tanah, tanah, misalny misalnyaa penamb penambaha ahan n tanah tanah mineral mineral pada pada tanah tanah organi organik, k, pengapuran dan ameliorasi. Kegi Kegiata atan n pemu pemupu puka kan n dalam dalam usah usahaa perta pertani nian an perlu perlu meng menget etah ahui ui kead keadaan aan dasa dasar r pemu pemupu puka kan n ters terseb ebut ut,, antar antaraa lain lain sifat sifat fisi fisik, k, sifa sifatt kimia kimia,, dan dan efek efek bagi bagi tana tanama man n yang yang dibudi dibudiday dayakan akan.. Ada bebera beberapa pa dasardasar-das dasar ar pemupu pemupukan kan yang yang perlu perlu diketah diketahui ui sebelu sebelum m pemupukan adalah : 1. Tanaman anaman yang yang akan akan dipupu dipupuk k 2. Jenis Jenis tanah tanah yang yang akan akan dipupu dipupuk k 3. Jeni Jeniss pupu pupuk k yang yang dig digun unak akan an 4. Dosis Dosis ( juml jumlah ah ) pupu pupuk k yang yang dibe diberik rikan an 5. Waktu aktu pem pemup upuk ukan an 6. Cara Cara pem pemup upuk ukan an Pupuk dapat dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam adalah pupuk pupuk yang yang langsu langsung ng didapa didapatt dari dari alam, alam, misalny misalnyaa fosfat fosfat alam, alam, pupuk pupuk organ organik ik ( pupuk pupuk kandang, kompos, pupuk hijau ), sedangkan pupuk buatan adal ah pupuk yang dibuat dipabrik dengan dengan jenis jenis dan kadar kadar unsurh unsurharan aranya ya sengaj sengajaa ditamb ditambahk ahkan an dalam dalam pupuk pupuk tersebu tersebutt dalam dalam jumlah tertentu. Contoh pupuk buatan antara lain: Urea, Za, SP-36, KCl, dan TSp.
B. Tujuan
Membuat pupuk campur dari pupuk tunggal yang ada.
II. TINJAUAN PUTAKA
Jenis Jenis tanah tanah yang yang ada dialam dialam mempun mempunyai yai kemamp kemampuan uan yag sangat sangat berane beranekar karagam agam dalam memberikan persediaan hara yang dapat digunakan tanaman dan kebutuhan mineral tanaman tanaman yang berbeda juga cukup beranekaraga beranekaragan. n. Usaha Usaha untuk untuk mengatasi mengatasi kekurangan kekurangan hara dalam tanah dan memenuhi berbagai kebutuhan tanaman tentang unsurhara tidak hanya terbatas terbatas pada satu satu jenis jenis unsur unsur saja, akan akan tetapi tetapi perlu perlu berbag berbagai ai jenis jenis unsur unsur hara hara dalam dalam mendukung pertumbuhannya. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pencampuran pupuk. Pupuk hasil campuran ini disebut pupuk campuran dan dibuat dengan mencampur dua atau lebih pembawa pupuk terpisah. Pembuatan pupuk campuran memerloukan penyiapan bahan berupa pupuk buatan atau pupuk pupuk alami. alami. Penyia Penyiapan pan pupuk pupuk campur campuran an dapat dapat merupa merupakan kan pekerja pekerjaan an yang yang relatif relatif sederhana, terutama apabila campuran itu berupa tingkatan rendah ( pupuk yang mengandung persentase hara yang komparatif rendah ). Dasar pencampuran pupuk adalah percampuran bahan-bahan yang sesuai dalam perbandingan yang benar untuk memberi tingkatan atau analisis terjamin menyatakan kandungan hara. Kegiatan Kegiatan pembuatan pembuatan pupuk pupuk campuran campuran perlu memperhatikan memperhatikan banyaknya banyaknya pembawa pembawa yang diperlukan. Banyaknya bobot pembawa dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan : X : bobot pembawa yang diperlukan A : bobot campuran pupuk B : persentase pupuk tertentu yang dikehendaki dalam campuran C : prosentase pupuk tertentu
Sifat pupuk yang akan dicampur harus benar- benar diperhatikan, kerena berkaitan dengan daya simpan pupuk campuran tersebut. Dosis unsurhara yang terkandung dalam pupuk sangat menetukan besarnya pembawa yang diperlukan dalam pencampuran. Misalnya, apabila menginginkan N sebesar 46% maka harus dengan Urea bukan pakai ZA, karena ZA hany hanyaa mempun mempunya yaii kadar kadar N sebe sebesa sarr 20,5
-
21%. 21%. Bahan Bahan yang yang akan akan dicamp dicampur ur perlu perlu
disesuaikan dengan keadaan tanah yang akan dipupuk, apabila tanah terlalu asam jangan diberi pupuk campuran yang mengandung ZA, karena ZA bersifat mengasamkan tanah. Prinsip dasar untuk membuat pupuk campuran yang baik adalah tepat bahan, tepat dosis, dan
tepat cara pencampurnnya. Tujuan pembuatan pupuk campur adalah untuk mendapatkan pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara. Hal ini merupakan penghematan waktu, tenaga, dan biaya. Dengan sekali pemberian pupuk, kita sudah memasok dua atau lebih hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Banyak produk yang tersedia dipasaran dengan berbagai kombinasi atau grade pupuk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pupuk campur dapat dibuat dari: 1. Pupuk Pupuk tunggal tunggal yang biasanya biasanya memiliki memiliki kadar hara tinggi tinggi,, misalny misalnyaa Urea, Urea, TSP, TSP, dan KCl. 2. Pupuk Pupuk yang susunan susunan asliny aslinyaa sudah sudah majemuk, majemuk, misalny misalnyaa amoniu amonium m nitrat nitrat dan kalium kalium nitrat. 3. Bahan Bahan mentah kasar kasar yang dapat bereaksi bereaksi dengan dengan sendiriny sendirinyaa tanpa tanpa terlebih terlebih dahulu dahulu menjadi pupuk tunggal. Pembuatan pupuk campur dengan suatu grade tertentu biasanya jumlah pupuk yang dicampurkan tidak sesuai dengan pupuk campur yang diinginkan. Untuk itu, perlu bahan tambahan yang disebut pengisi ( filter ). Bahan yang dapat digunakan sebagai filter harus memenuhi syarat, yakni tidak higroskopis, tidak bereaksi dengan pupuk, dan dapat membantu pemakaian pupuk. Contoh yang digunakan sebagai filter adalah pasir, serbuk gergaji, sekam padi, atau kapur. kapur. ( jones,1979 )
III. ALAT DAN BAHAN
Alat : a. Kan Kanton tong pla plast stik ik b. Timbang imbangan an analiti analitiss atau timba timbanga ngan n digital digital c. Alat hi hitung Bahan : a. Beberap Beberapaa macam macam pupuk, pupuk, antara antara lain : •
ZA
•
SP-20 ( 20% P 2O5 )
•
KCl
b. Abu da dapur
( 20% N )
( 50% K 20 )
IV. PROSEDUR KERJA
1. Menimbang Menimbang masing-mas masing-masing ing pupuk pupuk sesuai dengan dengan perbandinga perbandingan n yang diinginkan diinginkan.. 11 : 4 : 11 •
ZA
yang ditimbang ditim bang :
•
SP-20 yang ditimbang :
•
KCl
yang ditimbang : + Jumlah = 97 gram
2.
Menambah bahan pengisi ( abu dapur ) sebanyak : 100 - 97 gram = 3 gram
3.
Mencampurkan hasil penimbangn tersebut kedalam kantong plastik yang telah diberi label, diaduk sampai merata atau sampai homogen.
4. Pupuk Pupuk yang yang telah dicampur dicampur merata siap digunakan digunakan..
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil : •
ZA
= 20 % N
Jumlah ZA
•
SP-20
= 20 % P 2O5
Jumlah SP-20
•
=
KCl
=
= 50 % K2O
Jumlah KCl
=
Jumlah dari pencampuran pupuk ( ZA + SP-20 + KCl ) = 97
Jumlah abu dapur ( bahan penambah ) = 100 gram – 97 gram = 3 gram
Pembahasan: Pupuk merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehigga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedangkan pupuk campur merupakan pencampuran dua atau lebih macam pupuk dengan memenuhi persyaratan anatara lain : 1. Pupuk Pupuk yang yang akan akan dicam dicampur pur haru haruss berfas berfasaa sam 2. Tidak Tidak menimbu menimbulkan lkan efek efek campuran campuran yang merugikan merugikan tanaman tanaman 3. Pencampuran Pencampuran pupuk pupuk harus harus dilakukan dilakukan dalam kadaan kering 4. Kandun Kandungan gan harany haranyaa harus harus dihitun dihitung g 5. Kekura Kekuranga ngan n bahan bahan pupuk pupuk dapat dapat diisi diisi dengan dengan bahan bahan pengisi pengisi yang berbentu berbentuk k serbuk serbuk,, tanah kering atau abu a bu dapur. dapur. Dalam praktikum pembuatan opupuk campuran ini menggunakan puouk buatan yaitu pupuk ZA ( 20% kandungan kandungan N ), pupuk pupuk SP-20 SP-20 ( 20% kandung kandungan an P 2O5), dan pupuk KCl ( 50% kandungan K 2O ). Selain itu dengan filter abu dapur. ZA termasuk pupuk nitrogen yang terbuat dari gas amoniak dan gas asam sulfat. ZA dikatakan kurang higroskopis, baru akan menarik uap air dari udara pada kelembaban nisbi sekitar 80% pada temperatur udara 30° C. Oleh karena itu, adanya kandungan sulfat pada pupuk ZA, maka pupuk ZA dikenal sebagai pupuk masam. Bila digunakan secara terus menerus dapat mengasamkan tanah. Pengaruh memasamkan tanah tersebut dinilai dengan EA ( Equivalent Acidity ), yaitu jumlah CaCO 3 ( kg ) yang yang dipe diperlu rluka kan n untu untukl kl meni meniad adak akan an kema kemasa sama man n tanah tanah yang yang sise siseba baba bakan kan oleh oleh pemberian 100 kg pupuk yang bersangkutan. Nilai EA dari pupuk ZA adalah 110. Sifat lain dari pupuk ZA adalah reaksinya agak lambat. ZA mempunyai kandungan N sebesr 20% pupuk ini lebih cocok bila diberikan sebagai pupuk dasar. Pupuk Pupuk SP-20 SP-20 merupa merupakan kan pupuk pupuk yang yang pembua pembuatan tanny nyaa seperti seperti TSP, TSP, tetapi tetapi dengan dengan menggu menggunak nakan an asam asam yang yang tidak tidak sebany sebanyak ak dalam dalam pembua pembuatan tan TSP, TSP, sehing sehingga ga kadar kadar dan kelarutan fosfatnya lebih rendah yaitu mempunyai 20% P 2O5 larut dalam air, memilki warna abu-abu, berbentuk granuler, dan keras sehingga sulit terurai. Sedangkan kalium klorida ( KCl ) atau muriate of pocash merupakan salah satu pupuk K yang banyak digunakan oleh petani secara umum. KCl yang beredar dipasaran ada dua macam : 1.
KCl 80 mengandung 52 % - 53% K 2O
2.
KCl 90 mengandung 55 % - 58% K 2O Pupuk ini bereaksi agak masam dan agak higroskopis sangat cocok untuk tanaman
karet, mnamun kurang baik efeknya apabila digunakan untuk tanaman yang peka terhadap klor ( Cl ), misalnya kentang dan wortel. Kalium klorida ( KCl ) berbentuk kristal merah
putih, keracunan klorida sangat tergantung pada iklim dan kondisi tanah. Pada musim kering, tanah agak asam, serta struktur tanahnya liat dan berpasir, maka keracunan klorida sering terjadi. Ada beberapa akibat dari keracunan klorida tersebut, diantaranya ialah hasil panen menurun karena tanaman lebih cepat mati sebelum waktunya, kadar kering hasil menurun, tipe daun sedikit dari biasanya, serta rasanya berkurang. Pencampuran pupuk memilki pedoman yang tidak semua pupuk serta merta dapat dicampur tanpa menimbulkan kerugian. Ada beberapa pupuk yang jika dicampur akan terjadi satu atau lebih proses, antara lain: 1. Campu ampura ran n
memp mempu unyai nyai
higro igrosskop kopitas itas
ting tinggi gi
yang ang
meny enyebab ebabk kan
terj terjad adin iny ya
penggumpalan, sehingga sukar digunakan atau ditabur 2.
Campuran kehilangan kandungan haranya ( N menguap sebagai NH 3 )
3. Terben erbentu tuk k seny senyaw awaa baru baru,, sehi sehing ngga ga hara hara menj menjad adii tidak tidak terse tersedi diaa bagi bagi tanam tanaman an ( P membantu ). Pupuk buatan tunggal yang mengandung NH 4 ( ZA, amonium chlorida, amonium carbonate, amonium nitrate ), pupuk kandang, dan guano tidak boleh dicampurdengan pupuk yang mengandung Ca bebas ( CaCO 3 ) sebab akanmengakibatkan penguapan N dalam bentuk NH 3. Pupuk Pupuk buatan buatan yang yang mengan mengandun dung g Ca bebas bebas tidak tidak boleh boleh dicamp dicampur ur dengan dengan pupuk pupuk yang yang mengandung fosfat yang larut air. Pupuk yang mengandung kapur bila dicampur dengan tepung tulang, fosfat alam atau agrofos akan menurunkan mutu pupuk karena asam-asam ditanah yang seharusnya melarutkan fosfat sebagian akan membentuk garam dengan Ca, sehingga mengurangi kelarutan fosfat tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka pencampuran dua macam pupuk dapat dimasukkan kedalam salah satu kriteria berikut: a) Selal Selalu u dapa dapatt dica dicamp mpur ur b) Dapat Dapat dicamp dicampur ur menje menjelan lang g pemakai pemakaian an c) Campuran Campuran menjadi menjadi keras keras tapi dapat dapat dihalusk dihaluskan an dengan dengan mudah mudah dan dapat dapat disimpan disimpan d) Camp Campur uran an men menja jadi di kera kerass e) Sama Sama seka sekali li tida tidak k dapa dapatt dicam dicampur pur Pencampuran pupuk dalam praktikum dengan perbandingan 11 : 4 : 11 dari bahan ZA ( 20% N ), SP-20 (20% P2O5 ) dan KCl ( 50% K 2O ), maka kebutuha kebutuhan n dengan dengan masing-mas masing-masing ing kebutuhan pupuk, antara lain: •
ZA
yang ditimbang ditim bang :
•
SP-20 yang ditimbang :
•
KCl
yang ditimbang : + Jumlah pupuk tunggal = 97 gram Filler ( abu dapur )
=
100 gram – 97 gram
= 3 gram
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:
Didapat Didapat jumlah ZA sebesar sebesar 55 gram, SP-20 SP-20 sebesar sebesar 20 gram, dan KCl sebesar sebesar 22 gram, sehingga total keseluruhan pupuk campur adalah 97 gram, karena pupuk yang akan dibuat seberat 100 gram, maka kekurangannya dengan menambahkan abu dapur sebesar 3 gram. Jumlah abu tersebut ditentukan dengan mengurangkan bobot pupuk campur yang akan dibuat dengan bobot semua pupuk hasil perbandingan yang diketahui. Fungsi dari abu dapur adalah sebagai repellents, yaitu bahan yang dapat menahan atau mengurangi kelembaban. Bahan ini sangat berguna jika pupuk campuran bersifat higroskopis atau sangat higroskopis, dalam hal ini pupuk KCl. Dalam kegiatan pencampuran pupuk tunggal harus memperhatikan sifat dan karakteristik dari pupuk tersebut, terutama higroskopitas dan kandungannya. Pupuk yang bersifat higroskopis sebaiknya tidak dibuat pupuk campuran, karena mudah menyerap air, sehingga mudah mencair dan dikhawatirkan terjadi reaksi kimia dengan pupuk lain. Mengenai kandungannya pupuk yang mengandung amoniak tidak boleh dicampur dengan pupuk yang mengandung zat-zat alkalis ( CaO ), karena kandungan monofosfat tidak boleh dicampur dengan pupuk yang mengandung banyak Ca, karena kelebihan Ca dapat menekan larutnya asam fosfat. Hasil pengamatan pupuk campuran yang terbentuk, berwarna seim seimba bang ng anta antara ra ZA, ZA, SP-2 SP-20, 0, dan dan KCl. KCl. Hal Hal ini ini dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh pupu pupuk k tung tungga gall yang yang dipergunakan, walaupun total ZA yang dicampur sebesar 55 gram tidak memberi pengaruh terhadap warna yang ditimbulkan yang disebabkan karena ukuran ZA yang relatif kecil dan berwarna putih, sehingga diimbangi oleh SP-20 dan KCl. Sedangkan warna abu dapur tidak begitu terlihat karena banyaknya abu dapur yang diytambahkan sebesar 3 gram. Pencamp Pencampura uran n pupuk pupuk tersebu tersebutt terdap terdapat at keuntu keuntunga ngan n dan kelema kelemahan hannya nya,, dimana dimana kekurangan yang didapat, antara lain:
1. Dapat menggantika menggantikan n pupuk pupuk majemuk NPK yang relatif mahal 2. Dalam sekali sekali pemupuk pemupukan an unsur unsur hara yang yang diberikan diberikan sudah sudah terleng terlengkapi kapi 3. Murah harganya, harganya, serta mening meningkatkan katkan kreativitas kreativitas pemupu pemupukan kan Sedangkan kelemahan dari pembuatan pupuk campur, antara lain: 1. Diperlu Diperlukan kan perhitu perhitunga ngan n dan ketelit ketelitian ian yang cermat cermat dan sukar sukar untuk dilakuk dilakukan an ole petani 2.
Bila kurang hati-hati dapat menimbulkan efek racun bagi tanaman, terutama bila penca pencampu mpuran ran dilaku dilakukan kan dengan dengan bahan bahan pupuk pupuk yang yang tidak tidak diperk diperkena enanka nkan n untuk untuk dicampur
3. Tidak idak dapat dapat disimpan disimpan untuk untuk waktu yang relatif relatif lama, karena karena dapat dapat terjadi terjadi pelaru pelarutan tan dari bahan pupuk yang dicampur. dicampur. Fase pupuk campuran adalah padat, pupuk campuran yang terbentuk tidak menghasilkan air dan kering kering.. Bentuk Bentuk pupuk pupuk yang yang dihasi dihasilkan lkan berupa berupa serbuk serbuk dengan dengan sediki sedikitt bintilbintil-bin bintil til gumpalan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesi Kesimp mpul ulan an 1.
Bany Banyak akny nyaa ZA, ZA, SP-2 SP-20, 0, KCl, KCl, dan dan abu abu dapu dapurr yang ang dibu dibutu tuhk hkan an dala dalam m pembuatan pupuk campur masing-masing adalah 55 gram, 20 gram, 22 gram, dan 3 gram dalam 100 gram.
2.
Warna yang dihasilkan dihasilkan dalam pencampuran pencampuran adalah warna yang seimbang seimbang antara ZA, SP-20, KCl, dan abu dapur.
3. Pupuk Pupuk campuran campuran berfase berfase padat padat dan dan berbentu berbentuk k serbuk. serbuk. B. Saran 1. Pencam Pencampur puran an pupuk pupuk harus hati-ha hati-hati, ti, sesuai sesuai dan teliti teliti karena karena jika tidak tidak dapat merusak pupuk dan menjadi racun bagi tanaman. 2. Jangan Jangan menyimpan menyimpan pupuk pupuk terlalu terlalu lama karena karena dapat dapat terjadi terjadi pelarutan pelarutan 3. Pemberian Pemberian pupuk pupuk diharapkan diharapkan sesuai sesuai dengan dengan jenis, jenis, dosis, dosis, waktu, waktu, dan sasaran. sasaran. 4. Cocok Cocok diberik diberikan an pada saat tanam tanam dan dibenam dibenamkan kan karena karena akar tidak tidak dapat dapat menyerap pupuk ini secara bersama-sama dengaan air, terutama ZA.
DAFTAR PUSTAKA
Hardjodinomo, Soekimo. 1970. Ilmu memupuk . Bina Cipta, Jakarta. Jones, U. S. 1979. Fertilizer and Soil Fertility. Reston . Pub. Co. Virginia. xii + 368h. Mas’ud, Purwidodo. 1995. Telaah Kesuburan Tanah . Angkasa, Bandung. Sarief, e. S. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian . Pustaka Buana, Bandung. Sutejo, Mul Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bineka Cipta. Jakarta.